menjaga kretek nusantara - dpr.go.id file4. rokok 248 131* 52.7 5. telekomunikasi 114 3 3.0 ......

20
MENJAGA KRETEK NUSANTARA Oleh Zamhuri Deputi Direktur Masyarakat Pemangku Kepentingan Kretek Indonesia (MPKKI) Disampaikan dalam RDPU Pansus RUU Pertembakauan DPR RI Jakarta, 18 Januari 2018

Upload: phamhanh

Post on 14-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENJAGA KRETEK

NUSANTARA

Oleh Zamhuri

Deputi Direktur Masyarakat Pemangku

Kepentingan Kretek Indonesia (MPKKI)

Disampaikan dalam RDPU Pansus RUU

Pertembakauan DPR RI

Jakarta, 18 Januari 2018

DAFTAR ISI

1. Kontribusi Kretek bagi Negara

2. Isu/Permasalahan Pertembakauan

3. Usulan Pengaturan Pertembakauan

1. KONTRIBUSI KRETEK

BAGI NEGARA

Kretek

Kretek adalah produk tembakau

berbahan baku tembakau dan

cengkeh.

Kretek produk khas Indonesia.

Lebih dari 90% produk tembakau

yang dikonsumsi Indonesia adalah

kretek.

Kretek sebagai warisan budaya?

Rasio Kontribusi Cukai CHT Atas

Penerimaan Pajak (2010-2016)

No. Tahun

Real

CHT (T)

Real. Pajak

(T)

Rasio

(%)

A B A/B

1. 2010 63.29 723.3 8.75

2. 2011 73.25 873.9 8.38

3. 2012 90.55 980.5 9.24

4. 2013 103.57 1,077.3 9.61

5. 2014 112.75 1,246.1 9.05

6. 2015 139.50 1,235.4 11.29

7. 2016 137.00 1,104.9 12.40

Rata-rata 9.82

Sumber: diolah dari NK APBN

Penerimaan Cukai Tembakau tidak

mencapai target APBN (2016)

No. Tahun

Target

(Rp.

T)

Realisasi

(Rp. T)

Realisasi

atas Target

(%)

Kenaikan

target (%)

1. 2010 55.86 63.29 113% 5%

2. 2011 65.38 73.25 112% 17%

3. 2012 79.86 90.55 113% 22%

4. 2013 100.74 103.57 103% 26%

5. 2014 111.21 112.75 101% 10%

6 2015 139.10 139,50 100,3% 25%

7 2016 141.70 137,90 97,32% 1,87%

Sumber: NK APBN (BKF) dan sumber lainnya

Kontribusi IHT bagi Penerimaan

Negara

Kontribusi IHT bagi penerimaan negara masuk

melalui instrumen cukai (mak. 57%), PPN

(9,1%) dan Pajak Rokok (10% cukai).

Kontsibusi bagi kesehatan masuk melalui 50%

(atau sekitar Rp. 7 Triliun) dari total

penerimaan pajak rokok dan 5 Triliun dari

DBHCHT untuk BPJS Kesehatan.

Kontribusi IHT

dibanding Industri Lain (2013)

NO. Industri Nilai Industri

(Rp. T)

Kontribusi

Pajak (Rp. T)

% Kontribusi

Pajak

1. BUMN 1,890 160 8.5

2. Real Estate & Konstruksi 907 142 15.7

3. Kesehatan & Farmasi 307 3 0.9

4. Rokok 248 131* 52.7

5. Telekomunikasi 114 3 3.0

• Terdiri dari cukai, PPN 8.4% dan PPH (diestimasikan PBT sebesar 10% dari penjualan)

Sumber EY

Dibanding dengan Industri Lainnya prosentase

kontribusi penerimaan negara IHT relatif lebih besar

(52.7% dari besaran industri)

Perbandingan IHT dengan

Industri Lain (2013)

Kontribusi Pajak IHT 5 Tahun

Terakhir

Rasio CHT di Berbagai

Negara

Serapan Tenaga Kerja

Industri rokok melibatkan sekitar 5,98 juta pekerja, terdiri dari 4,28 juta pekerja di sektor manufaktur dan distribusi, dan 1,7 juta pekerja di sektor perkebunan

Sebanyak 1,7 juta terdiri dari sekitar 528.000 petani tembakau, lebih dari 1 juta petani cengkeh dan sekitar 115.000 pekerja pendukung industri pengeringan dan pengolahan tembakau.

(sumber: EY diolah dari Ditjen perkebunan & BPS)

2. ISU/PERMASALAHAN

PERTEMBAKAUAN

Isu Pertembakauan

Kelompok pro dan kontra (sebagai akar)

Regulasi sifatnya masih parsial. Banyak regulasi pengendalian oleh pemda yang melebihi PP 109/2012.

Serapan tembakau dan tembakau impor (isu petani).

Produksi secara kuantitas, kualitas dan varietas (jenis) belum mencukupi. Produksi tembakau nasional pertahun baru 200 ribu ton, sementara kebutuhan bahan baku tembakau yang mencapai lebih dari 350 ribu ton. Sisanya dipenuhi dengan impor.

Kontribusi bagi negara dituntut meningkat, sementara produksi tidak boleh tumbuh.

3. USULAN PENGATURAN

PERTEMBAKAUAN

Menjaga Kretek

Menjaga kretek sebagai produk khas

Nusantara dapat dilakukan dengan menjaga

kepentingan (penerimaan) negara, petani,

kelompok kesehatan, dan industri melalui

aturan setingkat UU yang sifatnya holistik-

integral. Semua kepentingan perlu

diakomodir dalam RUU T ini. Hal ini untuk

menjaga ego sektoral baik atas nama

kesehatan, ekonomi, industri, dan petani.

Program Kemitraan

Pengetatan impor tembakau bukan solusi

yang win-win (wise). Apalagi lewat pendekatan

sanksi (lewat mekanisme bea/cukai) yang

akan mengganggu iklim usaha sektor

pertembakauan.

Produksi bahan baku tembakau dapat

ditingkatkan dan dipenuhi melalui program

Kemitraan. Pemerintah perlu berperan dalam

pengaturan kemitraan. RUU T perlu

mengakomodir ketentuan ini (kepentingan

petani dan industri).

Lembaga Buffer Stock dan

Riset 1. Untuk menghargai para pembayar cukai/pajak, maka perlu pengaturan

tentang ruang merokok yang memadai untuk para pembayar pajak/cukai

ini. Bentuk penghargaan ini pernah diberikan pemerintah kolonial pada

pembayar pajak (Industri kretek).

2. Perlu ada pengaturan lembaga buffer stock tembakau. Dari mana

dananya, bisa dari dana cukai. Mengapa perlu lembaga buffer stock

tembakau? a). Potensi ekonomi tembakau dan industrinya yang besar.

b). Untuk melindungi petani tembakau. Karena itu, dana bagi hasil cuka

hasil tembakau bisa digunakan untuk kegiatan buffer stock, kalau perlu

sampai 10% dari penerimaan cukai. Lembaga buffer stock tembakau

dijadikan sebagai fermentasi tembakau , ini akan menambah nilai jual

(added value) tembakau. Tidak seperti pada beras makin lama disimpan

makin rusak.

3. Recanan regulasi ini juga perlu memberikan ruang pengembangan

penelitian produk tembakau selain untuk kebutuhan IHT, seperti untuk

kebutuhan pestisida atau untuk kepentingan kesehatan, agar petani juga

memiliki diversifikasi pasar. Selain itu, penelitian untuk mendapatkan

varietas jenis tembagai yang dibutuhkan di pasar nasional maupun

internasional.

Pengendalian Tembakau

Pengendalian tembakau yang telah diatur PP

109/2012 diantaranya ketentuan soal Graphic

Health Warning, Sponsor, Iklan dan Promosi

produk tembakau dan semacamnya perlu

diadopsi dalam RUU T. Selain untuk

kepastian hukum, hal ini juga untuk

mengakomodir kepentingan kelompok

kesehatan (Anti T).

SEKIAN