menjelaskan konsep pengertian sanitasi pemukiman
DESCRIPTION
KesehatanTRANSCRIPT
Menjelaskan Konsep
Pengertian Sanitasi
Pemukiman Aliva Ikma
Yuhastari
Antika Pujiningtias
Diana Arum Sari
Dinda Aulia
Shakinah
Elsa Supriyani
Ghina Akmaliah
Ida Nadia Saumi
Ina Isna Saumi
Kelompok 7 dan 83 D4
RUMAH DAN RUMAH
SEHAT
Definisi Rumah
• Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1992 Tentang
Perumahan dan Permukiman :
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
• Menurut KEPMENKES RI NO. 829 / Menkes / SK / VII / 1989, rumah
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai
tempat tinggal / hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim
dan makhluk hidup lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga.
• Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan
sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai
Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
Rumah Sehat
• Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimum untuk memperoleh rumah yang sehat
ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan.
• Menurut WHO Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial,
sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.
• Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi,
teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat
terpenuhi dengan baik
Rumah sehat versi Badan Kesehatan Dunia (WHO) :
Harus dapat terlindungi dari hujan, panas, dingin dan
berfungsi sebagai tempat istirahat.
Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi,
mencuci, kakus dan kamar mandi.
Dapat melindungi penghuninya dari bahaya kebisingan
dan bebas dari pencemaran.
Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.
Terbuat dari bahan bangunan yang kukuh dan dapat
melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan dan
penyakit menular.
Rumah sehat versi Badan Kesehatan Dunia (WHO) :
Harus dapat terlindungi dari hujan, panas, dingin dan
berfungsi sebagai tempat istirahat.
Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi,
mencuci, kakus dan kamar mandi.
Dapat melindungi penghuninya dari bahaya kebisingan
dan bebas dari pencemaran.
Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.
Terbuat dari bahan bangunan yang kukuh dan dapat
melindungi penghuninya dari gempa, keruntuhan dan
penyakit menular.
Menurut Depkes RI 2003, rumah Sehat merupakan bangunan tempat
tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki
jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Menurut Depkes RI 2003, rumah Sehat merupakan bangunan tempat
tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki
jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian
rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Dari beberapa pendapat pakar diatas kita bisa menyimpulkan bahwa
rumah sehat adalah rumah yang memiliki struktur rumah yang kuat,
memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh si penghuni, melindungi si
penghuni dari berbagai bahaya, memiliki sirkulasi udara yang baik,
pencahayaan matahari yang cukup serta membuat si penghuni betah
tinggal di dalamnya.
Dari beberapa pendapat pakar diatas kita bisa menyimpulkan bahwa
rumah sehat adalah rumah yang memiliki struktur rumah yang kuat,
memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh si penghuni, melindungi si
penghuni dari berbagai bahaya, memiliki sirkulasi udara yang baik,
pencahayaan matahari yang cukup serta membuat si penghuni betah
tinggal di dalamnya.
LokasiKualitas udara
Syarat-Syarat Rumah SehatMenurut Keputusan Menteri Kesehatan
(Kepmenkes) No. 829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut :
Syarat-Syarat Rumah SehatMenurut Keputusan Menteri Kesehatan
(Kepmenkes) No. 829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut :
• Tidak terletak pada daerah rawan
bencana alam seperti bantaran sungai,
aliran lahar, tanah longsor, gelombang
tsunami, daerah gempa dan
sebagainya.
• Tidak terletak pada daerah bekas
tempat pembuangan akhir (TPA)
sampah atau bekas tambang.
• Tidak terletak pada daerah rawan
kecelakaan dan daerah kebakaran
seperti jalur pendaratan penerbangan.
• Gas H2S dan NH3 secara
biologis tidak terdeteksi
• Debu dengan diameter
kurang dari 10 g maksimum
150 g/m3
• Gas SO2 maksimum 0,10
ppm
• Debu maksimum 350
mm3/m2 per hari
Kebisingan dan getaranKualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
• Kebisingan dianjurkan 45
dBA, maksimum 55 dBA.
• Tingkat getaran maksimum
10 mm/detik.
• Kebisingan dianjurkan 45
dBA, maksimum 55 dBA.
• Tingkat getaran maksimum
10 mm/detik.
• Kandungan timah hitam
(Pb) maksimum 300 mg/kg
• Kandungan Arsenik (As)
total maksimum 100 mg/kg
• Kandungan Cadmium (Cd)
maksimum 20 mg/kg
• Kandungan
Benzo(a)pyrene
maksimum 1mg/kg
• Kandungan timah hitam
(Pb) maksimum 300 mg/kg
• Kandungan Arsenik (As)
total maksimum 100 mg/kg
• Kandungan Cadmium (Cd)
maksimum 20 mg/kg
• Kandungan
Benzo(a)pyrene
maksimum 1mg/kg
PRASARANA DAN SARANA LINGKUNGAN
• Pengelolaan pembuangan tinja
dan limbah rumah tangga harus
memenuhi syarat kesehatan.
• Memiliki akses terhadap sarana
pelayanan kesehatan, komunikasi,
tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian dan
lain sebagainya.
• Pengaturan instalasi listrik harus
menjamin keamanan penghuninya.
• Tempat pengelolaan makanan
(TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat
menimbulkan keracunan.
• Pengelolaan pembuangan tinja
dan limbah rumah tangga harus
memenuhi syarat kesehatan.
• Memiliki akses terhadap sarana
pelayanan kesehatan, komunikasi,
tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian dan
lain sebagainya.
• Pengaturan instalasi listrik harus
menjamin keamanan penghuninya.
• Tempat pengelolaan makanan
(TPM) harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi makanan yang dapat
menimbulkan keracunan.
• Memiliki taman bermain untuk anak,
sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan.
• Memiliki sarana drainase yang tidak
menjadi tempat perindukan vektor
penyakit.
• Memiliki sarana jalan lingkungan dengan
ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar
tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat, jembatan harus
memiliki pagar pengaman, lampu
penerangan jalan tidak menyilaukan mata.
• Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu
dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
• Memiliki taman bermain untuk anak,
sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan.
• Memiliki sarana drainase yang tidak
menjadi tempat perindukan vektor
penyakit.
• Memiliki sarana jalan lingkungan dengan
ketentuan konstruksi jalan tidak
mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar
tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat, jembatan harus
memiliki pagar pengaman, lampu
penerangan jalan tidak menyilaukan mata.
• Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu
dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
• Indeks lalat harus
memenuhi syarat
• Indeks jentik nyamuk
dibawah 5%
• Penghijauan
• Pepohonan untuk
penghijauan lingkungan
pemukiman merupakan
pelindung dan juga
berfungsi untuk
kesejukan, keindahan
dan kelestarian alam.
Vektor penyakitVektor
penyakitPenghijauanPenghijauan
Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut (PPM & PL, 2002) :
• Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
• Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
• Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari
pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
• Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah, antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,
dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.
Berbicara tentang letak sebuah rumah yang sehat, maka harus termasuk di dalamnya beberapa persyaratan
dibawah ini :
Permukaan tanah• Tanah rendah.
• Tanah ideal adalah tanah yang
kering.
• Tanah timbun yang kurang
padat juga tidak baik.
• Letak rumah harus ideal
dengan permukaan bangunan
lainnya.
Arah rumah• Matahari terbit.
• Sebaiknya daerah terbuka.
• Jangan menghadap daerah
dengan hempasan angin yang
kuat.
PEMUKIMAN DAN
KESEHATAN
PERMUKIMAN
Definisi Permukiman
• Menurut Undang-Undang No.1 tahun 2011, permukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang
mempunyai prasarana, sarana, fasilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
• Menurut Koestoer (1995) batasan permukiman adalah terkait erat dengan konsep
lingkungan hidup dan penataan ruang. Permukiman adalah area tanah yang
digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan merupakan bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasaan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan.
Bentuk - bentuk Permukiman
•Sebuah permukiman terbentuk dari komponen-
komponen dasar yaitu :
•Rumah-rumah dan tanah beserta rumah
•Tanah kapling rumah dan ruang tanah beserta
rumah
•Tapak rumah dan perkarangan rumah
Kesehatan Permukiman : Hubungan Pemukiman dan Kesehatan
•Kondisi- kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/kebiasaan, suku,
geografi dan kondisi lokal sangat terkait dengan pemukiman/perumahan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang dapat menentukan kualitas
lingkungan perumahan / pemukiman antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya keadaan
fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya
(dr. H. Haryoto Kusnoputranto, SKM).
•Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta
lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia.
Kesehatan Perumahan/Pemukiman adalah kondisi fisik, kimia
dan biologi di dalam rumah, di lingkungan rumah dan
perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajad kesehatan yang optimal.
Kesehatan Perumahan/Pemukiman adalah kondisi fisik, kimia
dan biologi di dalam rumah, di lingkungan rumah dan
perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat
memperoleh derajad kesehatan yang optimal.
Persyaratan Kesehatan Perumahan/Pemukiman adalah
ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi
dalam rangka melindungi rumah, masyarakat yang bermukim di
perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau
gangguan kesehatan.
Persyaratan Kesehatan Perumahan/Pemukiman adalah
ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi
dalam rangka melindungi rumah, masyarakat yang bermukim di
perumahan, dan atau masyarakat sekitarnya dari bahaya atau
gangguan kesehatan.
Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di
Tempat Permukiman
• Penataan dan pemukiman yang memenuhi syarat
kesehatan.
• Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak
huni dalam lingkungan yang sehat.
• Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan
penyakit
Sanitasi Lingkungan
Permukiman
Definisi Sanitasi
• Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan
yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
• Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan
kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
manusia.
• Pada dasarnya sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan
hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.
• Perumahan/Pemukiman adalah kelompok rumah yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
lingkungan.
• Sanitasi Permukiman adalah segala upaya yang dilakukan
untuk dapat melindungi keluarga dari dampak kualitas
lingkungan perumahan dan rumah tinggal yang tidak sehat.
Gambaran Aktivitas Untuk Menciptakan Sanitasi
Lingkungan Yang Baik
– Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat
– Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin
– Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin
– Menguras, menutup dan menimbun (3M)
– Tidak membiarkan adanya air yang tergenang
– Membersihkan saluran pembuangan air
– Menggunakan air yang bersih
Sarana dan Prasarana
Lingkungan
Permukiman
Syarat Sarana dan Prasarana Penunjang Sanitasi
Jaringan Jalanan
• Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan
• Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat
• Bila ada jembatan, harus diberi pagar pengaman
• Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan
• Memiliki akes terhadap sarana pelayanan umum dan sosial, seperti keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dsb.
Drainase
• Prasarana penujang yang sangat berhubungan dengan jaringan jalan adalah drainase, yaitu saluran sepanjang kiri kanan jalan karena memiliki hubungan langsung dengan kegiatan sehari – hari dan masyarajat memiliki kemampuan untuk mengoperasikan dan memeliharanya.
• Kriteria teknis yang perlu diperhatikan untuk drainase, yaitu saluran drainase merupakan saluran terbuka yang dilengkapi dengan bangunan pelengkap, sistem drainase harus dihubungkan dengan badan air penerima, sehingga drainase dapat berfungsi dengan baik, dan stabilitas komponen penerima tidak terganggu, badan air penerima dapat berupa sungai atau laut atau kolam maupun danau.
Air minum
• Tersedia jaringan air minum yang dapat melayani atau tersambung dengan lokasi perumahan (tapping dari pipa Pamatau PDAM)
• Bila tidak tersedia jaringan PDAM/PAM, maka dapat diberikan pada sumber air minum, seperti pembuatan sumur bor.
• Penyediaan sarana air minnum komunal, meliputi jaringan distribusi, tangki penampungan, rumah pompa, dll.
• Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/orang/hari.
• Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan atau air minum sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Permenkes 416 tahun 1990 untuk air bersih dan Kepmenkes 492 tahun 2010 untuk air minum.
Persampahan
• Pewadahan : Kantong plastik bekas untuk setiap sumber sampah.
• Pengumpulan : Gerobak sampah untuk 1 m3 volume sampah/1000 penduduk terlayani, Dump truck. Untuk 6m3 volume sampah/ 10.000 penduduk atau Tranfer Depo untuk 100-250 m2/30.000 penduduk.
• Pengangkutan : Dump truck dengan kapasitas angkut 6m3/10.000 penduduk
• Pemindahan : Tranfer Depo dengan kapasitas angkut 100-150 m2/30.000 penduduk terlayani dengan radius 400-600 m.
Air Limbah
• Pembangunan prasarana air limbah komunal
• Penempatan instalasi pembuangan air limbah dapat ditempatkan pada lokasi ruang terbuka hijau atau pada badan jalan, dengan memperhatikan kekuatan dan keamanan konstruksi.
• Penyediaan sarana air limbah system terpusat, meliputi air limbah dan instalasi pembuangan air limbah
• Sarana dan prasarana pembangunan pembuangan air limbah harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat, kelestarian lingkungan dan kemudahan dalam pengoperasian
Kepadatan Penghuni
• Kepadatan penghuni adalah perbandingan antara luas lantai rumah dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tinggal. Persyaratan kepadatan hunian untuk seluruh perumahan biasa dinyatakan dalam m2 per orang.
• Luas minimumnya per orang sangat relatif, tergantung dari kualitas bangunan dan fasilitas yang tersedia. Untuk perumahan sederhana minimum 8 m2/orang. Untuk kamar tidur diperlukan minimum 2 orang. Kamar tidur sebaiknya tidak dihuni > 2 orang, kecuali untuk suami istri dan anak dibawah dua tahun.
• Secara umum penilaian kepadatan penghuni dengan menggunakan ketentuan standar minimum, yaitu kepadatan penghuni yang memenuhi syarat kesehatan diperoleh dari hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni ≥10 m2/orang dan kepadatan penghuni tidak memenuhi syarat kesehatan bila diperoleh hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni < 10 m2/orang.
Persyaratan Sarana dan Prasarana Penunjang Sosial
Sarana pendidikan• 1 unit TK untuk setiap 1.000 penduduk
• 1 unit SD untuk setiap 6.000 penduduk
• 1 unit SMP untuk setiap 25.000 penduduk
• 1 unit SMU untuk setiap 30.000 penduduk
• 1 unit Perguruan Tinggi untuk setiap 70.000 penduduk
Sarana kesehatan
• 1 unit Balai Pengobata untuk setiap 3.000 penduduk
• 1 unti BKIA/RS bersalin untuk setiap 10.000 – 30.000 penduduk
• 1 unit Puskesmas untuk setiap 120.000 penduduk
• 1 unit Rumah Sakit untuk setiap 240.000 penduduk
Sarana perniagaan
• Sarana perniagaan sangat
diperlukan oleh penduduk di
pemukiman, untuk pemenuhan
kebutuhan primer maupun
sekunder. Lokasi sarana
perniagaan ini harus mudah
diakses. Ketersediaan akan
sarana perniagaan, minimal 1
(satu) pasar untuk setiap 30.000
jiwa.
Sarana pelayanan umum
• 1 unit kantor polisi/ 30.000 jiwa• 1 unit kantor pos pembantu
untuk 30.000 penduduk dan 1 unit kantor pos untuk 120.000 penduduk
• 1 unit kantor bank Cab. Pembantu untuk 30.000 penduduk
• 1 unit lembaga permasyarakatan untuk 1.000.000 – 2.000.000 penduduk
• 1 unit terminal angkutan untuk 500.000 – 2.000.000 penduduk
Sarana sosial budaya
• 1 unit tempat ibadah, untuk setiap 1,2 m2 / jamaah
• 1 unit perpustakaan lingkungan
Sarana ruang terbuka dan olah raga
• Taman lingkungan pemukiman untuk setiap 250 jiwa
• 0,3 m2/penduduk dari luas kawasan pemukiman (taman, olahraga, bermain)
• 0,2 m2/penduduk dari luas kawasan pemukiman (pemakaman umum)
• Parkir lingkungan 3% dari luas kawasan pemukiman dengan jumlah 2500 orang
Pengertian Prasarana Lingkungan Permukiman
Prasarana lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Lebih jelasnya prasarana lingkungan atau sarana dasar yang
utama bagi berfungsinya suatu lingkungan permukiman adalah jaringan
jalan untuk mobilitas orang dan angkutan barang, mencegah perambatan
kebakaran serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur,
jaringan air bersih, jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat
pembuangan sampah untuk kesehatan lingkungan, serta jaringan saluran
air hujan untuk pematusan (drainase) dan pencegahan banjir setempat.
Fungsi Prasarana Lingkungan Permukiman
• Fungsi prasarana adalah untuk melayani dan mendorong
terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang
optimal sesuai dengan fungsinya. Upaya memperbaiki dan
mengembangkan lingkungan membutuhkan keseimbangan antara
tingkat pelayanan yang ingin diwujudkan dengan tingkat kebutuhan
dari masyarakat pengguna dan pemanfaat prasarana dalam suatu
wilayah/kawasan pada suatu waktu tertentu, keseimbangan
diantara kedua hal tersebut akan mengoptimalkan pemakaian
sumber daya yang terbatas (Diwiryo, 1996:1).
Dari pengertian di atas terlihat bahwa prasarana
lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan
dimana kondisi dan kinerjanya akan berpengaruh pada
kelancaran aktifitas dari masyarakat sebagai pengguna
atau pemanfaat prasarana. Sementara itu upaya-upaya
perbaikan lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga
keseimbangan antara penyediaan prasarana dengan
kebutuhan masyarakat.
Dari pengertian di atas terlihat bahwa prasarana
lingkungan merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan
dimana kondisi dan kinerjanya akan berpengaruh pada
kelancaran aktifitas dari masyarakat sebagai pengguna
atau pemanfaat prasarana. Sementara itu upaya-upaya
perbaikan lingkungan dapat dilakukan dengan menjaga
keseimbangan antara penyediaan prasarana dengan
kebutuhan masyarakat.
Peraturan Perundangan Tentang Persyaratan Sanitasi Pemukiman
• Undang- undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman
• UU RI No. 4/1992 tentang syarat permukiman sehat• Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999
tentang Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman• PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN UDARA DALAM RUANG RUMAH
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 Tahun 1999 Tentang : Persyaratan Kesehatan Perumahan
• KepMen No 403 Tahun 2002 tentang Permukiman dan Prasarana Wilayah
• Undang- undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman
• UU RI No. 4/1992 tentang syarat permukiman sehat• Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999
tentang Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman• PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG
PEDOMAN PENYERAHAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1077/MENKES/PER/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN UDARA DALAM RUANG RUMAH
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 829 Tahun 1999 Tentang : Persyaratan Kesehatan Perumahan
• KepMen No 403 Tahun 2002 tentang Permukiman dan Prasarana Wilayah
DAFTAR PUSTAKA• http://aprekecil.blogspot.com/2012/03/tentang-rumah-sehat.html• http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/23300/1/Pola-Permukiman-Eks-Karyawan-BPM-di-Tarakan..pdf• http://id.scribd.com/doc/37715533/RumahSehat• http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/standar-rumah-dan-perumahan sehat.html• http://aprekecil.blogspot.com/2012/03/tentang-rumah-sehat.html• http://www.indonesian-publichealth.com/2013/07/inspeksi-sanitasi-rumah.html• http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34217/3/Chapter%20II.pdf• http://www.p2kp.org/wartaarsipdetil.asp?mid=3049&catid=2&• http://zainal-a--fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35704-Sanitasi Pengertian%20Rumah%20Sehat.html• http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/20/jhptump-ump-gdl-suryofebri-969-2-babii.pdf• http://www.academia.edu/5065504/Rumah_sehat• http://www.scribd.com/doc/76414330/Definisi-Rumah-Sehat• www.scribd.com/doc/76414330/Definisi-Rumah-Sehat• id.wikipedia.org/wiki/Rumah • http://rizkikhaharudinakbar.blogspot.com/2012/11/pengertian-rumah-fungsi-dan-syarat.html• http://hadiyanuariswanto.wordpress.com/2013/04/27/definisi-rumah-tinggal/• http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/sanitasi-lingkungan/• file:///C:/Users/hp/Downloads/Documents/Chapter%20II.pdf• http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi• http://kbbi.web.id/sanitasi• http://setiawatisal.blogspot.com/