menteri lingkungan hidupdan kehutanan republik …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/pt wahana...

11
a. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, ditetapkan: 1) Pasal 56 ayat (1), Pemanfaatan Limbah B3 wajib memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3; 2) Pasal 76 ayat (1), Pemanfaat Limbah B3 untuk dapat melakukan Pemanfaatan Limbah B3 yang diserahkan olch Setiap Orang wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3; b. bahwa Direktur PT Wahana Pamunah Limbah Industri melalui surat Nomor: 001 / 11.12 / WPLI/DIR/XII/2017 tanggal 11 Desember 2017, mengajukan Pcrmohonan Izin Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Baru; c. bahwa atas pcrmohonan tersebut huruf b, berdasarkan: l) hasil validasi yang dilakukan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, permohonan izm Pengelolaan Lim bah Bahan Bcrbahaya dan Beracun untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 oleh PT Wahana Pamunah Limbah Industri dinyatakan lengkap secara administrasi scbagaimana Berita Acara Nomor Registrasi: R201709140013 tanggal 18 Desember 2017; 2) notulensi rapat teknis pembahasan permohonan izm Pemanfaatan Limbah 83 PT Wahana Pamunah Limbah Industri tanggal 11 Januari 2018; Menimbang MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN TENT ANG MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.307 /Menlhk/Setjen/PLB.3/7 /2018 i) I

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

a. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, ditetapkan: 1) Pasal 56 ayat (1), Pemanfaatan Limbah B3 wajib

memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3;

2) Pasal 76 ayat (1), Pemanfaat Limbah B3 untuk dapat melakukan Pemanfaatan Limbah B3 yang diserahkan olch Setiap Orang wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3;

b. bahwa Direktur PT Wahana Pamunah Limbah Industri melalui surat Nomor: 001 / 11.12 / WPLI/DIR/XII/2017 tanggal 11 Desember 2017, mengajukan Pcrmohonan Izin Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Baru;

c. bahwa atas pcrmohonan tersebut huruf b, berdasarkan: l) hasil validasi yang dilakukan oleh Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, permohonan izm Pengelolaan Lim bah Bahan Bcrbahaya dan Beracun untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 oleh PT Wahana Pamunah Limbah Industri dinyatakan lengkap secara administrasi scbagaimana Berita Acara Nomor Registrasi: R201709140013 tanggal 18 Desember 2017;

2) notulensi rapat teknis pembahasan permohonan izm Pemanfaatan Limbah 83 PT Wahana Pamunah Limbah Industri tanggal 11 Januari 2018;

Menimbang

MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

TENT ANG

MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: SK.307 /Menlhk/Setjen/PLB.3/7 /2018

i) I

Page 2: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 ten tang Izin Lingkungan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian;

5. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

9. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-01/BAPEDAL/09/ 1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

10. Instruksi Menteri Lingkungan Hid up Nomor 01 Tahun 2013 tentang Persyaratan dan Kewajiban Dalam Izin Pengelolaan Limbah 83;

Mengingat

3) berita acara verifikasi lapangan tanggal 22 Januari 2018;

4) Surat Direktur PT Wahana Pamunah Limbah Industri Nomor: 01.25/WPLI/DIR/IV /2018 tanggal 25 April 2018 perihal Tindak Lan jut dari Verifikasi Administrasi dan Verifikasi Lapangan PT Wahana Pamunah Limbah Industri,

permohonan izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh PT Wahana Pamunah Limbah lndustri telah memenuhi persyaratan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT Wahana Pamunah Limbah lndustri sebagai Pemanfaat Limbah Bahan Berbahava dan Beracun;

-2-

Page 3: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

Direktur

Limbah Industri Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Tulus Widodo

dan/ atau Kegiatan 2. Bidang Usaha

dan/ atau Kegiatan 3. N ama Penanggung

Jawab Usaha dan/ a tau Kegiatan

4. .Jabatan

Memberikan izrn Pengelolaan Limbah Bahan I

Berbahaya dan Beracun untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagai Pemanfaat Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, kepada: 1. Nama Badan Usaha PT Wahana Pamunah

KESA TU

KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEG IATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN.

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

l. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: 011.1.01 Tahun 2015 tanggal 30 Januari 2015 tentang Kelayakan Lingkungan Hid up Rencana Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Menjadi Briket Besi (Briquette Iron) di Desa Parakan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT Wahana Pamunah Limbah Industri;

2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 02.1.01 Tahun 2015 tanggal 30 Januari 2015 ten tang Izin Lingkungan Kegiatan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Desa Parakan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT Wahana Pamunah Limbah Industri, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: SK.192/Menlhk/Setjen/PLA.4/4/2018 tanggal 20 April 2018;

3. Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 03-0349- 1989 tentang Bata Beton untuk Pasangan Dinding;

4. Risalah f>engolahan Data Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk Kegiatan Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PT Wahana Pamunah Limbah Industri sebagai Pemanfaat Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor: RPD-70/PSLB3-VPLB3/2018, tanggal 24 Mei 2018;

Memperhatikan

-3-

Page 4: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

Pengumpulan Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 2 dilakukan dengan ketentuan: 1. melakukan Pengumpulan Limbah 83 sebagaimana

dimaksud dalam Amar KEDUA, di fasilitas tempat pengumpulan Limbah 83 berupa bangunan dengan luas 1.768 m2 (seribu tujuh ratus enam puluh

KEEN AM

Ketentuan mengenai manifes Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 1 bagi Pemanfaat Limbah 83 yang menerima Limbah 83, yaitu menggunakan manifes elektronik (FESTRONIK) yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KELI MA

Dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA, Penanggung Jawab Usaha dan/ atau Kegiatan wajib: 1. mematuhi ketentuan mengenai manifes Lim bah 83

bagi Pemanfaat Limbah 83; 2. melakukan Pengumpulan Limbah 83; 3. melakukan Pemanfaatan Limbah 83; 4. melakukan pengujian terhadap produk hasil

Pemanfaatan Limbah 83 berupa kualitas mutu dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP);

5. melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan Pemanfaatan Limbah 83; dan

6. melakukan penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup dalam hal terjadi pencemaran dan/ a tau perusakan lingkungan hid up.

KEEMPAT

Limbah 83 sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku pembuatan batako.

KETIGA

Limbah Bahan 8erbahaya dan 8eracun yang selanjutnya disebut Limbah 83, sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU berupa: 1. Limbah 83 fly ash dari proses pembakaran

batubara pada fasilitas Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri dengan kode limbah 8409;

2. Limbah 83 bottom ash dari proses pembakaran batubara pada fasilitas Pembangkitan Listrik Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/ atau tungku industri dengan kode limbah 8410.

KE DUA

Jalan Raya Rangkasbitung Km.6 Desa Parakan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Provinsi Ban ten Telp: (0254) 7860456 Faksimile: (0254) 7860432

5. Alamat Kantor dan Lokasi U saha dan/ atau Kegiatan

-4-

Page 5: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

Pemanfaatan Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 3 dilakukan dengan ketentuan: 1. Limbah 83 sebelum diterima dan dimanfaatkan

harus memenuhi kriteria: a. nilai kandungan total oksida Si02, Ab03 dan

Fe203 paling sedikit 50% (lima puluh per seratus) dan nilai Loss on Ignition paling tinggi 10% (sepuluh per seratus) dan pengujian dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun;

b. nilai konsentrasi aktivitas paling banyak 1 8q/ gr (satu becquerel per gram) untuk tiap radionuklida : Uranium-238 (U-238), Plurnburn- 210 (Pb-210), Radium-226 (Ra-226), Radium - 228 (Ra-228), Thorium-228 (Th-228), Thorium- 230 (Th-230) dan Thorium-234 (Th-234) dan pengujian dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;

2. tahapan Pemanfaatan Limbah 83 fly ash sebagai substitusi bahan baku pembuatan batako dilakukan dengan cara: a. melakukan uji kriteria terhadap Limbah 83; b. Limbah 83 yang memenuhi uji kriteria dan telah

dihaluskan, dicampur dengan Limbah 83 fly ash, pasir dan semen di dalam mixer dengan komposisi Limbah 83 paling tinggi 40% (empat puluh per seratus) dan ditambahkan air hingga homogen;

c. selanjutnya hasil campuran dicetak menggunakan mesin pencetak menjadi batako;

d. produk batako yang telah dicetak dikeringkan di area terbuka;

KETUJUH

delapan meter persegi) dengan kapasitas paling tinggi 5.304 m3 (lima ribu tiga ratus empat meter kubik) dengan masa simpan paling lama 90 (sembilan puluh) hari;

2. memasang simbol dan label pada fasilitas Pengumpulan Limbah 83 sebagaimana dimaksud pada angka 1 sesuai dengan jenis dan karakteristik Limbah 83;

3. mencegah terjadinya tumpahan Limbah 83 yang dikumpulkan, keluar area pengumpulan dan rnelakukan prosedur tata laksana kebersihan yang baik (good housekeeping);

4. memiliki peralatan keselamatan, kesehatan kerja dan fasilitas tanggap darurat yang meliputi alarm, peralatan pemadam kebakaran, pancuran air untuk tubuh/mata (shower/ eye wash) serta fasilitas tanggap darurat lainnya; dan

5. mencatat masuknya setiap Limbah 83 yang masuk ke fasilitas tempat pengumpulan dan mengisi neraca Limbah 83 sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini.

-5-

Page 6: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

Pencatatan dan pclaporan kegiatan Pemanfaatan Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 5, dilakukan dengan ketentuan: 1. mencatat secara terus menerus terhadap:

a. uraian, kode limbah, jumlah dan sumber Limbah B3 yang dimanfaatkan sebagai substitusi bahan baku pembuatan batako dalam satuan ton/bulan (ton per bulan) sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini;

b. uraian, kode limbah, jumlah dan sumber Limbah B3 yang diserahkan kepada Pengelola Limbah B3 berizin dalam satuan ton/bulan (ton per bulan) sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini;

2. melaporkan tata kelola kegiatan Pemanfaatan Limbah 83 dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan dikirimkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, dengan tembusan kepada:

KESEM8ILAN

Pengujian terhadap produk hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa kualitas mutu dan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) se bagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 4, dilakukan dengan ketentuan: 1. melakukan uji standar produk paling sedikit 1

(satu) kali dalam 2 (dua) tahun dengan hasil memenuhi syarat kualifikasi paling rendah mutu kelas II sesuai SNI 03-0349-1989 atau SNI perubahannya tentang Bata Beton untuk Pasangan Din ding;

2. melakukan uji Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP) dalam produk batako hasil Pemanfaatan Limbah 83 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun dengan hasil uji memenuhi baku mutu sebagaimana Lampiran II Keputusan mi.

KEDELAPAN

e. produk batako yang telah kering disimpan di tempat penyimpanan produk;

3. kapasitas penggunaan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku pembuatan batako paling tinggi 240.000 kg/hari (dua ratus empat puluh ribu kilogram per hari);

4. memiliki fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan Pcmanfaatan Limbah B3 terdiri dari: a. mesin penghalus bottom ash dengan kapasitas

350-2.500 kg/jam (tiga ratus lima puluh sampai dengan dua ribu lima ratus kilogram per jam);

b. mixer dengan kapasitas 300 (tiga ratus) liter; c. mesin cetak batako dengan kapasitas 10.000

buah/9 jam (scpuluh ribu buah per sembilan jam).

-6-

Page 7: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

Dalam mengukur kinerja serta ketaatan terhadap pemenuhan kewajiban dalam Keputusan mi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan pembinaan dan/ a tau pengawasan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

KETIGA 8ELAS

di Tempat Pengumpulan tempat pengumpulan dalam Amar KEENAM

Dalam melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Limbah 83, Penanggung Jawab Usaha dan/ atau Kegiatan dilarang: 1. menyimpan Limbah 83

melebihi kapasitas sebagaimana dimaksud angka 1;

2. menyerahkan Lim bah 83 yang dikumpulkan kepada Pengumpul dan/ atau Pemanfaat Limbah 83 lainnya;

3. melakukan Pemanfaatan terhadap Limbah 83 selain Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA;

4. menghasilkan produk Pemanfaatan berupa batako yang tidak memenuhi SNI sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDELAPAN angka 1;

5. melampaui persyaratan parameter TCLP sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDELAPAN angka 2;

6. melampaui kapasitas penggunaan Limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam Amar KETUJUH angka 3.

KEDUA 8ELAS

Pengelolaan lebih lanjut terhadap Limbah 83 yang dihasilkan oleh PT Wahana Pamunah Limbah Industri dilakukan dengan kctentuan: 1. Limbah 83 yang mernerruhi spesifikasi sebagai

substitusi bahan baku pembuatan batako dapat dimanfaatkan dengan memenuhi ketentuan sebagairnana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 3;

2. Limbah 83 yang tidak memenuhi spesifikasi sebagai substitusi bahan baku pembuatan batako, wajib dikelola lebih lanjut oleh Penanggung Jawab Usaha dan/ atau Kegiatan dan/ a tau diserahkan kepada Pengolah dan/ atau Penimbun Lim bah 83 yang telah mendapatkan izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KESE8ELAS

Penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hid up dalam hal terjadi pencemaran dan/ a tau perusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 6 dilaksanakan sesuai keten tuan per a tu ran perun dang- undangan.

KESEPULUH

a. Gubernur 8anten melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi 8anten; dan

b. Bupati Serang melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang.

-7-

Page 8: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

SITI NURBA YA

ttd.

MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

suai dengan aslinya I~r-t)\~~4)1(\\..0 HUKUM,

_ .. ~------ . \"(,v.uNG~N li/b ... )A""~~~ [~~

~<'"'-f-\.Y--.£.~~ ,'..,,h-·~ \ 1' ~ '>:-,.i"J- ' y,'<- '-.~'9 /AT ]£~~:

:;:,...__:_ ... _.-,:

man Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun

Berbahaya; 3. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; 4. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 5. Gubernur Banten; 6. Bupati Serang; 7. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi 8anten; 8. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupatcn Serang; 9. Direktur PT Wahana Pamunah Limbah Industri.

Ditetapkan di Jakarta pad a tanggal 11 Juli 2018

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan untuk jangka waktu selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, paling lama 60 (enam puluh) hari sebelum jangka waktu izin berakhir.

KETUJUH BELAS

Dalam hal Usaha dan/ atau Kegiatan berhenti beroperasi secara permanen dan/ atau lokasi Pemanfaatan Limbah 83 dipindahkan, Penanggung Jawab Usaha dan/ atau Kegiatan tetap diwajibkan: 1. melaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan untuk memperoleh penetapan penghentian kegiatan;

2. melakukan pemulihan lokasi Penyimpanan Sementara, Pengumpulan, dan Pemanfaatan Limbah 83, apabila telah terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan; dan

3. menyerahkan Limbah 83 yang dimanfaatkannya kepada pihak lain yang memiliki izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

KEENAM BELAS

Sanksi scbagairnana dimaksud dalam Amar KEEMPAT BELAS tidak membebaskan Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dari tanggung jawab penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup.

KELIMA BELAS

Dalam hal bcrdasarkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA BELAS ditemukan pclanggaran, dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan peraturan perundang­ undangan.

KEEMPAT BELAS

-8-

Page 9: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

0 C'1

., I : :!:

0

i z

Page 10: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

SITI NURBAYA

ttd.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Keterangan : Baku Mutu diambil dari Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

No ZAT PENCEMAR Baku Mutu TCLP (mg/L)

1. ·Arsen, As 0,5 2. Barium, Ba 35 3. Kadmium, Cd 0,15 4. Tembaga, Cu 10 5. Timbal, Pb 0,5 6. Merkuri, Hg 0,05 7. Nikel, Ni 3,5 8. Perak, Ag 5 ·- 9. Seng,Zn 50

PARAMETER DAN BAKU MUTU TOXICITY CHARACTERISTIC LEACHING PROCEDURE (TCLP) PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERA CUN PT W AHANA PAMUNAH LIM BAH INDUSTRI

SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.307 /Menlhk/Setjen/PLB.3/7 /2018 TENT ANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHA YA DAN BERA CUN

Page 11: MENTERI LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN REPUBLIK …153.92.4.138/amdal_info/uploads/izin/PT WAHANA PAMUNAH... · 2019. 8. 19. · Tenaga Uap (PLTU), boiler dan/atau tungku industri

SITI NURBA YA

ttd.

MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

~rmfjj~~~ai dengan aslinya ~ . ..,,,..., HUKUM,

(Pihak Perusahaan)

............................... 2018 Mengetahui,

Data-data tersebut di atas diisi dengan sebenar benarnya sesuai dengan kondisi yang ada.

I JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH (TON) CATATAN: .... ........ .................................................

--- --- ............... . ....... . ... . ................................ ···················· ········ ........... ......................

A(+) --

TOTAL ......................... ... .. ...............................

·-- --- -- ]] PERLAKUAN: JUMLAH (TON) JENIS LIMBAH PERIZINAN LIMBAH B3

YANG DIKELOLA DARIKLH ADA TIDAKADA KADALUARSA

1. DIKUMPULKAN 1.. ......... 2 ....... .... dst

2. DIMANFAATKAN 1. ........ 2 ........ ... dst

3. DI OLAH 1 ........... 2 .. ...... ..... dst

4. DITIMBUN 1. ......... - ... 2 .............. dst

5. DISERAHKAN KE PIHAK !.. ............. KETIGA --

2 .............. dst -·-- 6. EKSPORT !.. ................ -

2 ............... dst 7. PERLAKUAN LAINNYA 1.. .. . . . . . . . ......

2 ..... ...... ... dst ~ TOTAL B (-)

·-- RESIDU * C (+) .................. TON

--- --- JUMLAH LIMBAH YANG BEL UM TERKELOLA ** D (+) ............... TON . -

I - -

TOTAL JUMLAH LIMBAH (C+D) ............ TON YANG TERSISA -- --- KINERJA PENGELOLAAN LB3 SELAMA PERIODE SKALA WAKTU PENAATAN {fA-(C+D)l/A} * 100%~ = .................. %.

-··- KETERANGAN: * RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakuan seperti abu insenerator, bottom ash dan atau

fly ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler, residu dari penyunpanan dan pengumpulan oli bekas dll. ** JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA adalah limbah yang disimpan melebihi skala waktu penaatan. --

PT Wahana Pamunah Limbah Industri Pengelolaan Lim bah Bahan Berbahaya Beracun

Nama Perusahaan Bidang usaha Periode waktu

FORMAT NERACA PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA

DAN BERACUN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTER! LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.307 /Menlhk/Setjen/PLB.3/7 /2018 TENT ANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI SEBAGAI PEMANFAAT LIMBAH BAHAN BERBAHA YA DAN BERA CUN

' . ~