merger dan akuisisi

23
ANALISIS PERUSAHAAN MERGER DAN AKUISISI “Merger PT. Mandiri tbk. dan Akuisisi Danone-Aqua” Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen strategi yang dibimbing oleh ibu Desy Tri Kurniawati, SE., MM. Disusun oleh : Lilik Choirotul Mafula 115020200111111 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN 2012

Upload: lilik-mafula

Post on 24-May-2015

8.035 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merger  dan akuisisi

ANALISIS PERUSAHAAN MERGER DAN AKUISISI

“Merger PT. Mandiri tbk. dan Akuisisi Danone-Aqua”

Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen strategi yang dibimbing oleh ibu

Desy Tri Kurniawati, SE., MM.

Disusun oleh :

Lilik Choirotul Mafula

115020200111111

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN MANAJEMEN

2012

Page 2: Merger  dan akuisisi

ii

Daftar isi

Halaman judul ..................................................................................................................... i

Daftar isi .............................................................................................................................. ii

Merger PT. Mandiri Tbk.

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

BAB II MASALAH ............................................................................................................ 2

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

Kondisi Bank Yang Di Bekukan Sebelum Di Merger Menjadi Bank Mandir ............. 4

Motivasi Merger Bank .................................................................................................. 6

Kondisi Bank Setelah Di Merger Menjadi Bank Mandiri ............................................ 7

Kinerja Bank Mandiri pada Awal Merger ................................................................... 9

Nilai-nilai Budaya Baru Bank Mandiri ........................................................................ 9

Gelombang Merger di dunia ......................................................................................... 11

Sebuah Harapan ............................................................................................................ 12

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................... 13

Akuisisi Danone-Aqua

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 14

BAB II SEJARAH ............................................................................................................... 15

Awal Pendirian ........................................................................................................ 15

Perkembangan dan Akuisisi .................................................................................... 15

Pasca Akuisisi .......................................................................................................... 16

Produk ...................................................................................................................... 17

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................... 21

Page 3: Merger  dan akuisisi

1

MERGER PT. Bank mandiri (Persero)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia, maka persaingan

dalam dunia bisnispun juga sangat dirasakan oleh para pengusaha. Sehingga menuntut

pihak pemerintah untuk menyiapkan sarana hukumnya agar sistem perekonomian

nasional dapat mengikuti era globalisasi dunia. Pertumbuhan ekonomi yang semakin

berkembang menyebabkan berdirinya perusahaan-perusahaan nasional. Untuk itu

banyak dari para pelaku bisnis atau pengusaha yang berusaha memperkuat usahanya.

Dalam kurun pasca perang, perdagangan dunia secara keseluruhan tumbuh

lebih cepat daripada output dunia. Dengan kata lain, berbagai negaracenderung lebih

terbuka dan saling bergantung, demikian pula di negara berkembang (Less Developed

Countries, LOC).

Dalam memperkuat sahamnya banyak para pelaku bisnis atau pengusaha yang

menjalin kerjasama antaru perusahaan. Bentuk kerjasama perusahaan ini salah satunya

adalah “MERGER” atau di kenal dengan istilah “PENGGABUNGAN” perusahaan

dalam Undand-Undang No.1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.

Page 4: Merger  dan akuisisi

2

BAB II

MASALAH

Dalam munculnya Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan

Terbatas, yang juga mengatur masalah merger merupakan tanggapan pemerintah

terhadap perekonomian di Indonesia. Sebab peraturan tentang Perseroan Terbatas

sebagaimana diatus dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) sudah tidak

sesuai lagi dengan perkemnangan ekonomi dan dunia usaha yang semakin pesat baik

decara nasional maupun internasional. Adanya Undang-Undang No.1 Tahun 1995

secara langsung maupun tidak langsung tentunya akan memperngaruhi kondisi dunia

usaha yang diatur didalamnya, demikian pula yang menyangkut masalah merger

Perusahaan.

Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang perseroan Terbatas pasal

102 (2) dijelaskan dalam menggabungkan perusahaan terlebih dahulu harus dibuat

rancangan penggabungan yang dibuat bersama oleh Direksi dari masing-masing

perusahaan yang akan melakukan merger. Dimana dalam rancangan tersebut harus

memuat : Nama-nama perusahaan yang akan melakukan merger, alasan diadakannya

meger, tata cara pengaturan saham, rancangan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan,

dan neraca Perhitungan laba rugi yang meliputi tiga tahun buku terakhir dari semua

perseroan yang akan melakukan merger.

Page 5: Merger  dan akuisisi

3

BAB III

PEMBAHASAN

Merger adalah dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli

semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang

me-merger memiliki peling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti

beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di

perusahaan yang baru (Brealey, Myers & Marcus, 1999, p.589).

Sedangkan definisi merger menurut Harianto dan Sudomo yaitu sebagai

penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan

yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan

mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger,

perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi.

Alasan Perusahaan Melakukan Merger : Pada umumnya tujuan dilakukannya

merger adalah mendapatkan sinergi atau nilai tambah. Keputusan untuk merger bukan

sekedar menjadikan dua tambah dua sama dengan empat, tetapi merger harus

menjadikan dua tambah dua sama dengan lima. Nilai tambah yang dimaksud adalah

lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai tambah yang bersifat sementara saja.

Oleh karena itu, ada tidaknya sinergi suatu merger tidak bisa dilihat sesaat

setelah merger itu terjadi, tetapi diperlukan waktu yang cukup panjang. Sinergi yang

terjadi sebagai akibat daripenggabungan usaha bisa berupa turun naiknya skala

ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal.

Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui

merger, yaiut :

a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar

saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger . Perusahaan tidak

memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan

merger, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi

persaingan.

b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala

ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan

biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah

pendapatan perusahaan ketika tidak merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan

yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga

kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.

c. Meningkatkan dana

Page 6: Merger  dan akuisisi

4

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi

internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal.

Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki

likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan

penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan

biaya rendah.

d. Menambah keterampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya

efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak

dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk

mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang

memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau

sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak

dapat melakukan merger dengan perusahaan yang menghasilkan

laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang

memerger akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan

mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang dimerger.

Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi

berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih

besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham

lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang

lebih kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan

Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang

tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai

pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan

menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bodding firm yang berminat (Gitman,

2003, p.714-716).

KONDISI BANK YANG DI BEKUKAN SEBELUM DI MERGER MENJADI

BANK MANDIRI

Perbankan merupakan satu sektor yang sangat mempengaruhi kegiatan

perekonomian, karena menjalankan fungsi intermediasi keuangan. Lembaga keuangan

menyalurkan dana dari unit surplus kepada unit defisit untuk dikembangkan dalam

investasi-investasi yang produktif dan menggerakkan kegiatan ekonomi. Terjadinya

krisis keuangan perbankan pada tahun 1998 semakin menunjukkan pentingnya peranan

perbankan. Hal tersebut ditunjukkan oleh perhatian pemerintah yang sangat besar untuk

Page 7: Merger  dan akuisisi

5

menciptakan kerangka kerja perbankan yang sehat. Berbagai peraturan dan kebijakan

pemerintah indonesia tidak terlepas dari kecenderungan perbankan di berbagai negara ,

yakni kecenderungan meningkatkan efisiensi melalui merger.

Gagasan atau ide melakukan merger bank sebenarnya sudah cukup lama

didengungkan seiring dengan mulai rontoknya sejumlah bank di tanah air. Barangkali

masih ingat dalam benak pikiran kita ketika pemerintah melakukan likuidasi enambelas

bank sekitar Nopember 1997. Rontoknya bank umun sekitar Nopember 1997, tersebut

nampaknya telah menyentakkan dunia perbankan nasional. Kecemasan demi kecemasan

terus menghantui para bankir khususnya pihak swasta, jangan-jangan likuidasi atau

pembekuan bank akan terus bergulir. Bahkan beberapa pengamat perbankan pada saat

itu memprediksikan bahwa masih ada likuidasi babak berikutnya tehadap beberapa bank

laiinya yang sebenarnya juga memiliki kinerja yang kurang lebih sama dengan teman-

temannya yang sudah gulung tikar tersebut.

Ternyata dugaan para pengamat perbankan terhadap munculnya susulan

terhadap bank-bank yang tidak sehat, baik dari sisi permodalan, kualitas aset,

manajemen, rentabilitas, maupun likuiditasnya ternyata tak dapat dihindari lagi,

meskipun dengan bahasa yang agak berbeda yaitu pembekuan operasi (Bank Beku

Operasi/BBO). Sidamping itu, juga munculnya ssejumlah bak yang dengan terpaksa

masuk dalam perawatan lembaga penyehatan perbankan nasional, BPPN (Badan

Penyehatan Perbankan Nasional).

Sekitar Maret 1998, empat belas bank swasta nasionalakhirnya ditertibkan

pemerintah, tujuh bank dibekukan operasinya (Bank Kredit Asia, Centris international

Banl, Bank Deka, Bank Subentra, Bank Pelita, Hokido Bank dan Bank Surya) dan tujuh

bank lainnya dalam pengawasan BPPN (BDNI, Bank Exim, BUN, Bank Tiara Asia,

Bank PDFCI, Modern Bank).

Dalam perkembangannya, bamk yang dalam pengawasan BPPN tersebut

setelah menjalani perawatan dalam kurun waktu tertentu, akhirnya apada tanggal 21

Agustus 1998 pemerintah mengambil keputusan yang tidak mengenakkan dunia

perbankan yaitu pembekuan operasi terhadap tiga bamk swasta BDNI, Bank Modern,

dan BUN (Bank Beki Operasi/BNO) serta pengambilalihan kepemilikan oleh

pemerintah (Bank Take Over) terhadap empat bank swasta yaitu Bank Danamon, Bank

BCA, Bank Tiara dan Bank PDFCI.

Rentetan peristiwa yang tidak mengenakkan dalam dunia perbankan tersebut,

telah memunculkan suatu alternatif penyelamatan dunia perbankan dari keruntukannya

melalui merger bank. Dalam artian yang sederhana, merger bank adalah suatu proses

penggabungan antar dua bak atau lebih menjadi subuah bank baru atas dasat

kesepakatan keduabelah pihak yang saling menguntungkan. Dengan kata lain, bahwa

dalam proses merger perlu diterapkan prinsip-prinsip win-win solition. Oleh karena

Page 8: Merger  dan akuisisi

6

keempat bank yang di merger tersebut bedara dalam erawatan BPPN, maka proses

merger bank yang dilakukan relative tidak banyak kendalanya.

Motivasi Merger Bank

Meskipun alasan pe-merger-an kelima bank tersebut tidak secara eksplisit

dinyatakan secara jelas, namun sebenarnya alasan merger bank arahnya dapat diduga.

Apa sebenarnya yang mendasari suatu bank melakukan merger ? paling tidak ada tiga

alasan penting yang mendasari mengapa bank perlu melakukan merger :

1. Menciptakan suatu sinergi, khususnya yang berkaitan dengan memperkuat

aset, modal dan jaringan pemasaran yang telah ada

2. Meningkatkan efisiensi dan optimalisasi kerja bank

3. Meningkatkan peran manajerial bagi bank hasil merger

Bank-bank yang melakukan merger tersebut dengan sendirinya jumlah aset dan

modal bank yang dimilikinya akan menjadi besar. Sebagai contoh, Bank Mandiri yang

merupakan bank hasil merger antara empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya,

Bank Dagang Negara, Bank Exim dan Bank Pembangunan Indonesia, total asetnya pada

saat akan di merger diperkirakan mencapai lebih dari Rp90 triliun dan modal sendiri

mencapai sekitar Rp9triliun. Disamping menambah jumlah aset dan modalnya, maka

jumlah nasabah yang dapat dilayani, serta jumlah kantor cabang dari hasil merger bank

tersebut juga semakin meningkat.

Sementara itu, dengan adanya merger bank tersebut diharapkan akan dapat

meningkatkan efisiensi kerja melalui pengurangan berbagai aktifitas yang sama yang

ada dalam bank. Sebagai konsekuensinya, harus ada kerelaan untuk melakukan

perampingan karyawan dalam berbagai tingkatan (level posisi/jabatan). Munculnya

bank baru hasil merger, Bank Mandiri misalnya, diperkirakan sekitar ribuan karyawan

dengan terpaksa dan berat hati harus dirumahkan atau memperoleh kesempatan pensiun

lebih cepat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, tentunya jauh hari sudah memperoleh

perhatian dengan seksama, seperti emberikan berbagai bentuk pelatihan yang

memungkinkan mereka yang akan dirumahkan tersebut untuk mampu mandiri plus

bekal permodalan untuk membuka usaha (bisnis) baru bagi kelasngsungan hidupnya.

Sedangkan mengenai peran manajerial dalam bank hasil merger diharpkan

akan dapat menghasilkan suatu efisiensi dan peningkatan kinerja (performance) secara

optimal melalui penempatan tenaga-tenaga profesional perbankan yang dimiliki oleh

masing-masing bamk hasil merger. Dalam hal ini, penempatan terhadap tenaga-tenaga

profesional dalam bidangnya masing-masing tersebut hendaknya dilakukan berdasarkan

bukan saja dari sisi profesionalisme, tetapi juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip

keadilan, kebersaamaan dan keterbukaan (transparansi) bagi semua pihak.

Page 9: Merger  dan akuisisi

7

KONDISI BANK SETELAH DI MERGER MENJADI BANK MANDIRI

Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD), Bank

Dagang Negara(BDN), Bank PembangunanIndonesia(Bapindo) dan Bank Expor Impor.

Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999. Dalam proses

penggabungan dan pengorganisasian ulang, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi

sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur

Utamanya yang pertama adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi

Djohan digantikanECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun sebelum digantikan

Martowardojo akibat terlibat dugaan korupsi di Bank tersebut.

Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia . Pada

bulan Juli 1999, empat Bank milik Pemerintah yaitu, Bank bumi daya, Bank dagang

negara, Bank Ekspor Impor dan , bergabung menjadi Bank Mandiri. Sejarah keempat

Bank tersebut dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat Bank tersebut

telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan diIndonesia .

Bank Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia.

Sebelumnya Bank Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto

Maatschappij yang didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949

namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960

Page 10: Merger  dan akuisisi

8

Escomptobank dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara,

sebuah Bank pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan.

Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari

nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank

Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah

Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk

melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank umum negara digabungkan

ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia

Unit IV beralih menjadi Bank Bumi daya.

Sejarah Bank Ekspor Impor berawal dari perusahaan Belanda

N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842

mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah

menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, selanjutnya pada tahun 1965

perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara

Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua

unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang

akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor impor.

Bapindo berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang

didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung

pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan,

industri, pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai Bank milik negara pada tahun

1960, BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo

ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka

menengah, jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.

Kini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa

perbankan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun. Masing-

masing dari empat Bank bergabung memainkan peranan yang penting dalam

pembangunan Ekonomi. Pada saat ini, berkat kerja keras lebih dari 21.000 karyawan

yang tersebar di 909 kantor cabang didukung oleh anak perusahaan yang bergerak di

bidang investment banking, perbankan syariah serta bancassurance, Bank Mandiri

menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi perusahaan swasta maupun milik

Negara komersil saha kecil mikro serta nasabah consumer.

Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi sebesar

20% atas kepemilikan saham di Bank Mandiri melalui penawaran umum perdana (IPO).

Selanjutnya pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesiamelakukan

divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri. Bank Mandiri saat ini

merupakan Bankterbesar dalam jumlah aktiva, kredit dana pihak ketiga. Total aktiva per

31 Desember 2005 sebesar Rp 254, 3 triliun (USD25,9 miliar) dengan pangsa pasar

sebesar 18,0% dari total aktiva perbankan di Indonesia. Jumlah dana pihak ketiga

Page 11: Merger  dan akuisisi

9

Bank Mandiri sebesar Rp 199,0 triliun atau sama dengan 17,6% dari total dana pihak

ketiga secara nasional, dimana jumlah tabungan merupakan 16% dari total tabungan

secara nasional,. Begitu pula dengan pangsa pasar deposito berjangka sebesar 19,1%

dari total deposito berjangka di Indonesia. Selama tahun 2005, pertumbuhan dana pihak

ketiga kami sebesar 5,8%, sementara pertumbuhan kredit sebesar 13,3%. Bank Mandiri

memiliki struktur permodalan yang kokoh dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital

Adequacy Ratio-CAR) sebesar 23,7% pada akhir tahun 2005, jauh diatas ketentuan

minimum Bank Indonesia sebesar 8%. Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai

829 cabang yang tersebar di Indonesiaenam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank

Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATMtiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah

Mandiri, Mandiri Sekuritas, AXA Mandiri.

Kinerja Bank Mandiri pada Awal Merger

Menurut Agunan (2003), dari hasil analisis terhadap kinerja keuangan dan

angket efisiensi Bank Mandiri dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja usaha

Bank Mandiri sebelum merger menunjukkan Bank pemerintah yang tidak sehat. Hal

tersebut dapat diketahui dari tingkat pencapaian ROA, ROE, DER, DTAR yang

menunjukkan keempat Bank BUMN dalam kondisi bangkrut, dimana utang yang

dimiliki telah melebihi modal beribu-ribu kali. Disamping itu, perbandingan utang

terhadap aktiva sangat buruk yaitu jumlah utang yang dimiliki tidak dapat dilunasi

dengan aktiva yang ada di empat Bank tersebut. Merger yang dilakukan pemerintah

terhadap empat Bank tidak sehat merupakan pilihan terakhir dibandingkan penutupan

(likuidasi) Bank BUMN. Tujuan ini tidak lain menghindari pengeluaran yang lebih

besar lagi untuk membayar uang para deposan, mencegah terjadinya domino effect

seiring krisis ekonomi yang berlangsung, bertambahnya jumlah pengangguran.

Kinerja Bank Mandiri setelah merger tidak berdampak positif atau dapat

dikatakan tidak sehat jika dilihat dari rasio keuangan yang telah dikemukakan

sebelumnya. Disamping itu, 70% pendapatan Bank Mandiri berasal dari pendapatan

bunga obligasi pemerintah, justru pendapatan bunga dari pemberian kredit hanya

sebesar 18% untuk tahun 2001. Dengan demikian, kinerja Bank selama tiga tahun ini

tidak lebih baik dibandingkan sebelum merger.Merger tidak selalu menciptakan

efisiensi, walaupun peningkatan total aktiva dapat mencapai skala ekonomis, belum

cukup untuk menciptakan efisiensi Bank Mandiri. Beberapa aspek yang mempengaruhi

efisiensi Bank Mandiri terlihat dari aktiva, modal, utang jangka pendek, utang jangka

panjang, jumlah SDM. Sementara itu, Bank Mandiri hanya diposisi keempat apabila

dilihat efisiensi relatif diantara Bank pemerintah saat ini.

Nilai-nilai Budaya Baru Bank Mandiri

Bank Mandiri memiliki misi untuk menjadi Bank yang berorientasi pada

pemenuhan kebutuhan pasar serta memberikan keuntungan maksimal bagi stakeholder

dengan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Selain dari itu, Bank Mandiri

Page 12: Merger  dan akuisisi

10

berusaha menjadi Bank yang dikenal karena mematuhi standar praktek perbankan

internasional dalam hal corporate governance.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Mandiri telah menanamkan nilai-

nilai transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadailan melalui

berbagai program sosialisasi kepada seluruh jajaran Bank . Penjabaran atas prinsip

corporate governance yang baik telah dilakukan antara lain dengan menuangkan nilai-

nilai tersebut ke dalam Visi dan Misi Bank Mandiri, kebijakan Good Corporate

Governance, Code of Conduct, Pernyataan Tahunan dan “Perilaku 3 Tidak (3 NO

Behaviors)” yang telah lama dijalankan. Struktur dua lapis memberikan keseimbangan

yang baik anatara Direksi dan Komisaris, yang sesuai dengan representasi kepentingan

stakeholder dan pemegang saham yang saat ini mayoritas ada di tangan pemerintah,

namun pada pertengahan tahun 2003, 20% saham telah dimiliki oleh publik.

Representasi yang adil di atas kepentingan pemegang saham minoritas menjadi kunci

penting setelah IPO.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, Bank Mandiri mengatur

adanya larangan perangkapan jabatan bagi Direksi dan Komisaris yang dapat

menimbulkan benturan kepentingan dengan Bank.

Perbaikan kinerja Bank Mandiri dilakukan dengan perbaikan menyeluruh,

dengan orientasi kepada pelanggan. Budaya pelayanan, peningkatan omset dan

perbaikan kualitas kredit dilakukan secara bersama-sama. Berdasarkan survai

independent oleh MRI, Bank Mandiri menduduki peringkat 3 sebagai Bank dengan

pelayanan terbaik dari 11 Bank di Indonesia pada tahun 2004.

Visi Bank Mandiri adalah menjadi “Bank Terpercaya Pilihan Anda”

Sedangkan misinya adalah :

1. Berorientasi pada Pemenuhan kebutuhan pasar.

2. Mengembangkan sumber daya manusia profesional

3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder

4. Melaksanakan manajemen terbuka

5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

Pada tahun 2005 Bank Mandiri mengembangkan suatu budaya kerja baru.

Untuk mewujudkan visi, misi sebagaimana di atas merupakan suatu perjalanan panjang

yang harus ditempuh dalam suatu koridor dan pedoman yang disepakati bersama dalam

organisasi. Terdapat 5 nilai budaya, yakni serangkaian prinsip yang dijadikan sebagai

panduan moral dalam berperilaku, bertindah dan mengambil keputusan. Nilai budaya

yang menjadi pedoman tersebut dirumuskan sebagaimana Tabel 3.

Page 13: Merger  dan akuisisi

11

Tabel. 3. Definisi Nilai Budaya dan Perilaku Utama Bank Mandiri

Nilai Definisi Perilaku Utama

Kepercayaan/

Trust

Membangun keyakinan dan

sangka baik diantara stakeholder

dalam hubungan yang tulus dan

terbuka berdasarkan kehandalan

Saling menghargai dan

bekerja sama

Jujur, tulus dan terbuka

Integritas/Integrity Setiap saat berfikir, berkata dan

berperilaku terpuji, menjaga

martabat serta menjunjung tinggi

kode etik profesi

Disiplin dan konsisten

Berpikir, berkata dan

bertindak terpuji

Profesionalisme/

profesionalism

Berkomitmen untuk bekerja tuntas

dan akurat atas dasar kompetensi

terbaik dengan penuh tanggung

jawab

Kompeten dan

bertanggung jawab

Memberikan solusi hasil

terbaik

Fokus pada

Pelanggan/

Customer Fokus

Senantiasa menjadikan pelanggan

sebagai mitra utama yang saling

menguntungkan untuk tumbuh

secara berkesinambungan

Inovatif, proaktif dan

cepat tanggap

Kesempurnaan/

Execelence

Mengembangkan dan melakukan

perbaikan di segala bidang untuk

mendapatkan nilai tambah

optiman dan hasil yang terbaik

secara terus menerus

Orientasi pada nilai

tambah dan perbaikan

terus menerus

Peduli lingkungan

Sumber : Tim Internalisasi Budaya Bank Mandiri (2002)

Gelombang Merger di dunia

Apabila kita amati tentang bagaimana perkembangan merger bank di berbagai

negara nampaknya merger berlangsung dalam tempi dan ritme yang berbeda-beda.

Sekitar tahun 1970-an gelombang pertama meger terjadi di Amerika, seperti

bergabungnya Bank America dengan Ssecurity Pacifik, Chase Manhanttan Bank dengan

Chemical Bank, dan Bank of New York dengan Irving Trust.

Selanjutnya diikuti gelombang kedua merger yang terjadi di Eropa, terutama di

Swiss, seperti rencana merger antar Union Bank of Switzerland dengan Swiss Bank

Corp. Gelombang mergerpun terus bergulir sehingga muncul gelombang ketiga merger

di kawasan Asia Pasifik, yang ditandai dengan terjadinya merger antar bank di Australia

yang sebelumnya pernah ada larangan bank untuk merger (Infobank 222).

Tak ketinggalan gelombang merger juga mulai merembers di kawasan Asia

Tenggara, khususnya di Indonesia. Di tahun 1999 yang menurut penanggalan Cina

sebagai tahun kelinci nampaknya merupakan tahun baik untuk melakukan merger.

Terutama dengan adanya tekad pemerintah untuk melakukan merger empat bank

pemerintah kedalam Bank mandiri yang saat itu diperkirakan sekitar Mei 1999 suddah

rampung total.

Page 14: Merger  dan akuisisi

12

Para pemilik bank-bank swasta yang sebelumnya merencanakan melakukan

merger antara lain kelompok Bakre, Nusamba, dan Eka Tjipta Widjaja. Kelompok

bank-bank swasta milik Bakrie seperti Bank Nusa, Bank Nasional, Bank Angkasa dan

Bank Komersial. Sedangkan kelompok nusamba antara lain Bank Duta, Bank Bukopin,

Bank Tugu, Bank Universal dan Bank Umum Nasional. Sementara itu, kelompok Eka

Tjipta Widjaja antara lain BII, BDNII, Bank SGP, Bank Tiara, Bank Tugu dan Bank

Dewa Rutji.

Keinginan para pemilik bank-bank swasta saat itu untuk melakukan merger

tentunya merupakan suatu kebutuhan yang tak dapat ditunda-tunda lagi. Namun, dalam

perjalanannya rencana merger bank menjadi terhenti karena beberapa bank swasta yang

direncanakan ikut merger telah di bekukan operasinya, seperti BDNI, BUN dan Tiara.

Sebuah Harapan

Dalama menghadapi era globalisasi, tentunya sangat diperlukan dukungan

yang kuat dunia perbankan benar-benar sehat dan kuat dalam berbagai aspeknya baik

dilihat dari aspek permodalan, manajemen, rentabilitas maupun likuiditasnnya.

Keputusan pemerintah memang telah bulat dan harus disosialisasikan kepada

publik (termasuk nasabah) dengan baik. Suatu hal yang tak boleh dilupakan adalah

bagaimana penanganan lebih lanjut terhadap status para karyawan yang kini berstatus

sebagai bank merger tersebut. Yang jelas cepat atau lambat akan terjadi gelombang

rasionalisasi para karyawan bank merger tersebut, sebagaimana terjadi bankmerger

sebelumnya. agar rasionalisasi karyawan bank merger tersebut tidak menimbulkan

gejolak yang berarti, sudah sselayaknya perlu dipikirkan pola rasionalisasi yang

menyejukkan mereka (smilling rationalization). Kalau pemerintah cukup berhasil dalam

melakukan merger Bank Mandiri, tentunya hal itu juga bisa dilakukan bagi bank merger

yang baru. Nampaknya pahit, tapi mudah-mudahan bisa menjadi obat yang mujarab

bagi dunia perbankan.

Bank Mandiri sebagai hasil merger dengan 4 bank milik pemerintah lainnya

telah memiliki sejarah yang panjang yang dimulai sejak kemerdekaan Indonesia .

Perubahan politik, sosial dan budaya serta lingkungan global tidak dapat dipungkiri

merupakan bagian dari perjalannya. Budaya pelayanan serta mengutamakan nasabah

baru dimulai pada era deregulasi di tahun 1980-an sampai akhirnya liberalisasi tidak

dapat dihindarkan telah membawa perbankan Indonesia ke dalam pasar global. Budaya

organisasi perbankan secara otomatis dituntut untuk terus mengalami perubahan ke arah

yang lebih kompetitif bukan hanya di pasar domestik tapi di pasar global.

Page 15: Merger  dan akuisisi

13

BAB IV

Kesimpulan

Bank Mandiri sebagai hasil merger dari empat Bank milik pemerintah,

memiliki peranan yang sangat penting dalam sejarah kebijakan keuangan di

Indonesia, telah mengalami perubahan kebijakan perbankan sesuai dengan kondisi

sosial, politik dan ekonomi Indonesia, tidak dapat lagi mempertahankan budaya

lama yang selama ini telah menjadi stereotip bank milik pemerintah yang tidak

berorientasi kepada pelanggan tetapi lebih sebagai agen pemerintah. Berbagai

upaya dilakukan, antara lain dengan peningkatan modal, komitmen untuk menjadi

Good Corporate Governance, dan juga dengan implementasi budaya kerja baru.

Budaya kerja baru Bank Mandiri telah menghasilkan penghargaan BankMandiri

oleh lembaga peringkat di tingkat Asia sebagai Bank dengan pelayanan terbaik

diIndonesia.

Page 16: Merger  dan akuisisi

14

Akuisisi Danone-Aqua

BAB I

PENDAHULUAN

Aqua adalah sebuah merek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang

diproduksi oleh Aqua Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di

Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aquaadalah merek AMDK dengan penjualan

terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di

Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia,

terdapat 14 pabrik yang memroduksi Aqua.

Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan multinasional

dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden Mississippi dengan

Danone.

AQUA didirikan oleh Tirto Utomo, warga asli Wonosobo yang setelah keluar

bekerja dari Pertamina mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).

Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia,

karena sebagai seorang Pioneer maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan

cara pandang bisnis AMDK di Indonesia.

Page 17: Merger  dan akuisisi

15

BAB 11

SEJARAH

A. Awal Pendirian

PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide

mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina

di awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan

Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami

diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian

mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa

meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.

Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum

dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah

perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak

mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk

botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.

Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai

pabrik itu Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto

sempat ragu dengan nama Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target

pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Konsultannya,

Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap

imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah

merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi

pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan

harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46

untuk 1.000 ml.

B. Perkembangan dan akuisisi

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan

membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

(Brealey, Myers, & Marcus, 1999,p.598).

Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari

sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena

dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium,

magnesium, potasium, zat besi dan sodium.

Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang

pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan

konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman

langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon

menggunakan armada yang di desain khusus membuat penjualan Aqua secara konsisten

Page 18: Merger  dan akuisisi

16

menanjak hingga akhirnya angka penjualan aqua menjadi dua triliun rupiah di tahun

1985.

Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai

upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun

kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml.

Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman

untuk dikonsumsi.

Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan

sistem produksi in line di pabrik mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan

AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru

dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi

menjadi lebih higienis.

Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing

baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto

Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut

dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan

Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas

produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan

(AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada thaun 2000, bertepatan dengan pergantian

milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.

C. Pasca Akuisisi

DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 %

menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua

Group. Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.

Tahun 2002 Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan

perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang

terkena musibah tersebut. Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award.

Mulai diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni

2002.

Tahun 2003 Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui

peresmian sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan

proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for

Data Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).

Tahun 2004 Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam

baik dari sisi isi maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua

Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan

orange-mango. Peluncuran produk ini awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai

produsen minuman. Sebenarnya AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral biasa,

namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di dalam penjualannya tidak boleh

Page 19: Merger  dan akuisisi

17

dijemur seperti produk air mineral, namun harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin

atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen

dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua.

Pada tahun 2004 Aqua melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal

untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk kantor pusat.

Tahun 2005 Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27

September, AQUA memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk

dari Danone. Mizone hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.

Tahun 2006-2008 Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun

karena Danone didemo oleh warga sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi

kasus ini sudah sampai Gubernur Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri

dari 'penguasa' Banten maka Danone dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau

mundur dari pembuatan Pabrik di Serang.

Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya

Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga sekitar, karena

sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air Bersih bukannya hanya

sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justru

dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari 'keuntungan' pribadi.

Tahun 2009 Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini

merupakan pengalihan dari Pabrik Serang yang pembangunannya sementara ditunda.

Danone meluncurkan Mizone rasa apple guava.

Tahun 2010 Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur

organisasi dan operasionalnya. Perubahan tersebut adalah proses delistingPT Aqua

Golden Mississippi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga status badan hukum PT

AGM menjadi perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup

galonnya untuk menjaga kemurnian alam.

Tahun 2011 Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi

hidup sehat kepada konsumen.

PRODUK

Filosofi AQUA dalam menghasilkan air minum yang menyehatkan adalah

untuk melestarikan kebaikan alam. Karenanya, untuk menjaga kebaikan alam dalam

setiap tetesnya, AQUA menggunakan sebuah sistem proses terpadu yang menghasilkan

air yang menyehatkan untuk Anda langsung dari sumber mata air pegunungan, sehingga

AQUA menjamin bahwa tidak ada apapun antara Anda dan kebaikan alam.

Proses yang canggih namun sederhana akan memastikan bahwa tidak ada

satupun mineral penting dari alam yang terbuang percuma sehingga semua kebaikan

Page 20: Merger  dan akuisisi

18

alam tetap terjaga dengan baik. Komposisi dan keseimbangan alami mineral AQUA

setelah pengemasannya dalam botol dipastikan tetap sama seperti saat masih di

sumbernya sehingga komposisi dan keaslian sumber tetap terjaga. Dan melalui proses

keseluruhan yang tidak terjamah oleh tangan manusia, resiko kontaminasi mulai dari

sumber mata air hingga ke tangan Anda dapat diminimalisasikan.

Dan dengan melalui proses keseluruhan yang tidak terjamah oleh tangan

manusia, resiko kontaminasi mulai dari sumber mata air hingga ke tangan Anda dapat

terminimalkan.

Proses terpadu ini juga merupakan proses berkelanjutan, yang mencakup:

Penyaringan untuk menghilangkan pengendapan

Penggunaan oksigen untuk membunuh mikroba

Eksposur terhadap sinar ultraviolet untuk mencegah kontaminasi sebelum

pengemasan.

Sistem proses dan kualitas AQUA memenuhi standar yang dibuat oleh Good

Manufacturing Practice dan Good Sanitation-Hygienic Practice sekaligus kualitas

produk akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau "Codex for Bottle Water".

Karena AQUA adalah ciptaan alam yang berharga, dengan kebaikan alam

dalam setiap tetesnya, kami ingin memastikan bahwa Anda akan selalu dapat menikmati

air AQUA dari generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, AQUA menjaganya

dengan tidak mengambil lebih dari apa yang diberikan oleh alam, serta bekerjasama

dengan pihak setempat untuk melestarikan lingkungan sekitar sumber mata air.

Dan sebagai bagian dari Grup Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti

aturan yang dituangkan dalam Piagam Danone tentang manajemen sumber daya air

untuk menjamin kemurnian dan kualitas sumber-sumber mata air alami yang AQUA

miliki serta menjaga kelestarian sumber-sumber tersebut.

AQUA juga memberikan kembali apa yang telah diambilnya dari alam dengan

menjaga sumber-sumber daya alam kami di daerah pegunungan dimana jika hujan turun

akan mengisi sumber mata air AQUA. Kami juga bekerjasama dengan pihak setempat

yang berkepentingan dengan menjalankan sejumlah program sosial dan lingkungan

hidup untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya. Program tersebut meliputi:

Pertanian yang berkesinambungan

Pengelolaan sampah

Pendidikan lingkungan dan kesehatan

Akses ke air bersih dan sanitasi

Penghijauan

Manajemen irigasi terpadu.

Page 21: Merger  dan akuisisi

19

Ini yang membuat AQUA berbeda dari produk sejenis: AQUA bersumber dari

mata air alami di gunung dan mengandung mineral yang seimbang, membuat AQUA

berkualitas tinggi.

Berbagai Alasan untuk Minum AQUA, yaitu:

AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari

30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973,

kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat

Indonesia. Dulu dan kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan

terdepan di Indonesia. Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan

terbesar di dunia untuk kategori air mineral.

Lebih lagi kini group DANONE yang merupakan salah satu produsen terbesar dan

terbaik di dunia untuk minuman menjadi bagian dari AQUA. Keunggulan

DANONE dalam produk makanan dan minuman bernutrisi menjadikan AQUA

semakin baik dan kokoh.

Berasal dari sumber mata air terpilih dan terlindung, sehingga menjamin bahwa

segala kebaikan alam dari sumbernya tetap terjaga dalam setiap tetesnya. Ini berarti

bahwa setiap tetes AQUA memiliki segala kebaikan dan keseimbangan mineral

alami.

Sumber mata air dipilih setelah melalui proses yang penuh ketelitian dan hati-hati.

Setiap sumber mata air pegunungan harus memenuhi 9 poin kriteria yang kemudian

melewati 5 tahap proses seleksi yang ketat selama kurang lebih 1 tahun sebelum

akhirnya dapat menjadi mata air AQUA. Tidak heran apabila kualitas AQUA

merupakan yang terbaik

Setiap tetes AQUA mengandung mineral alami yang seimbang, menjadikannya

sungguh baik untuk dikonsumsi setiap hari oleh seluruh anggota keluarga.

Kesembangan mineral-mineral yang alami ini penting fungsinya bagi kesehatan

tubuh.

Setelah ditemukan, sumber mata air dan area sekitarnya juga senantiasa dijaga dan

dilindungi kelestariannya. Secara sistematis, AQUA melindungi kelestarian

lingkungan sumber airnya mulai dari area tangkapan air hujan hingga lingkungan

sekeliling sumber air. Dinding perlindungan bawah tanah juga dibangun untuk

mencegah rembesan.

Selain itu, AQUA berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber mata airnya

dengan tidak mengambil lebih dari apa yang diberikan oleh alam. Hal ini dilakukan

guna memastikan bahwa segala Kebaikan Alam tetap terjaga dalam setiap tetes

AQUA.

Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup

Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam

Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-

sumber mata airnya.

Page 22: Merger  dan akuisisi

20

Diproses dengan sistem proses terpadu yang menjamin bahwa tidak ada apapun

antara Anda dan kebaikan alam. Sistem proses terpadu ini merupakan proses yang

canggih namun sederhana dan dapat memastikan bahwa tidak ada satupun mineral

penting dari alam yang terbuang percuma.

Setiap tahapan dan titik proses ada kontrol kualitas yang menjamin kualitas produk,

sehingga menjamin bahwa segala kebaikan alam tetap terjaga dalam setiap tetes

AQUA.

Sistem proses dan kualitas AQUA memenuhi standar yang dibuat oleh Good

Manufacturing Practice dan Good Sanitation-Hygienic Practice sekaligus kualitas

produk akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau "Codex for Bottle Water".

AQUA merupakan merek minuman yang sudah terpercaya hingga puluhan tahun

sebagai merek terbaik. Terbukti AQUA sudah menerima berbagai penghargaan

yang merupakan wujud kepercayaan dan kepuasan konsumen, antara lain:

Indonesian Best Brand Award (penghargaan untuk merek terbaik Indonesia) dari

tahun 2003-2004, Indonesian Customer Satisfaction Award (penghargaan untuk

merek yang memberikan kepuasan tertinggi kepada konsumennya) dari tahun 2003

dan Indonesian Golden Brand Award di tahun 2005-2007.

AQUA secara aktif melakukan berbagai program untuk menyehatkan konsumen

Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia)

dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).

Varian Produk Aqua, antara lain:

AQUA Gallon

AQUA botol kaca 380 ml

AQUA botol plastik 1500 ml

AQUA botol plastik 600 ml

AQUA botol plastik 330 ml

AQUA gelas plastik 240 ml

Page 23: Merger  dan akuisisi

21

BAB III

KESIMPULAN

Danone-Aqua hasil akuisisi Aqua Golden Mississipi oleh Danone. Akuisisi

tersebut terjadi karena ketatnya persaingan dan banyaknya pesaing baru yang

bermunculan. Dengan akuisisi tersebut Danone-Aqua berhasil menjadi perusahaan air

mineral yang berkualitas dengan berbagai metode pemasaran yang pada zamannya

belum populer. Dengan akuisisi tersebut juga berhasil mengubah sumber bahan baku air

yang dulunya di ambil dari sumur bor kemudian beralih ke air pegunungan yang

mengalir dengan sendirinya. Kemudian untuk mendekatkan pabrik dengan konsumen

Danone-Aqua membuka pabrik di Pandaan-Jawa Timur. Selain berkonsentrasi pada

perkembangan usaha Danone-Aqua juga masih memiliki jiwa sosial dengan membantu

korban tsunami di Aceh serta menyelenggarakan sosialisasi hidup sehat dengan minum

air mineral.