mers-cov

Upload: yenti-sukarida

Post on 08-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PENYAKIT MERS-CoV DENGAN POTENSIAL PHEIC KANTOR KESEHATAN PELABUHAN (KKP) KELAS I MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 1PENDAHULUAN MERS-CoV adalah suatu strain baru virus Corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. Berdasarkan laporan WHO, sejak September 2012 sampai September 2013, telah ditemukan 130 kasus konfirmasi MERS-CoV dengan 58 kematian (CFR : 44,6%). MERS-CoV mulai berjangkit di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa serta dapat pula menyebar ke negara lain.

Global Alert and Response (GAR) total penyakit MERS-CoV tanggal 10 Juni tahun 2015 adalah 108 orang, sedangkan khusus di negara Korea Selatan dengan total 107 orang, di Negara China 1 orang, dan yang meninggal dunia karena MERS-CoV adalah 9 orang dari seluruh negara yang terjangkit penyakit MERS-CoV.(

Medan Rumah Sakit Pusat Adam Malik Medan, merawat 4 pasien suspect Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) sejak Senin, 12 Mei 2015. Sebelum jatuh sakit, pasien diketahui menjalankan ibadah umrah. Pasien menjalani perawatan di ruang isolasi di Gedung Rawat Infeksius RSUP Haji Adam Malik. Berdasarkan pemeriksaan awal, pasien mengalami gejala seperti terinfeksi virus MERS-CoV

MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus)MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus) adalah virus yang termasuk dalam spesies coronavirus yang menyerang saluran pernapasan mulai dari ringan hingga berat.

PENULARAN MERS-CoV

Kasus dalam penyelidikan (underinvestigated case) Kasus ProbabelKasus KonfirmasiKLASIFIKASI MERS-CoVDIAGNOSISAnamnesis : demam > 38C, batuk dan sesak, ditanyakan pula riwayat berpergian dari negara timut tengah 14 hari sebelum onsetPemeriksaan Fisis: sesuai dengan gambaran PneumoniaRadiologi : Foto thoraks dapat ditemukan infiltrat, konsolidasi sampai gambaran ARDSLaboratorium : ditentukan dari pemeriksaan PCR dari swab tenggorok dan sputum.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM9Langkah-langkah kewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksiKewaspadaan Standar/ Standard PrecautionKewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi tambahan ketika merawat pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Kewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi pada prosedur/ tindakan medik yang menimbulkan aerosolKewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi ketika merawat pasien probabel atau konfirmasi terinfeksi MERS-CoVDurasi tindakan isolasi untuk pasien terinfeksi MERS-CoVPengumpulan dan penanganan spesimen laboratorium

PENATALAKSANAAN INFEKSI MERS-CoVTerapi oksigen Antibiotik empirik untuk pneumoniaManajemen cairan konservatifPemberian kortikosteroidPemantauan secara ketat pasien dengan ISPA berat

PrognosisPrognosis pada penyakit MERS-CoV apabila ditangani akan sembuh apabila penanganannya tepat dan cepat. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit MERS-CoV akan mengakibatkan kematian. Untuk tahun 2015 ditemukan 9 orang meninggal dunia karena penyakit MERS-CoV.

Public Health Emergency of Internatioanl Concern (PHEIC)Public Health Emergency of Internatioanl Concern (PHEIC) diartikan dibawah IHR 2005Kejadian luar biasa yang dipastikan dengan dilampirkan didalam regulasi ini : Bisa menyebabkan resiko kesehatan masyarakat kepada daerah lain melalui penyebaran penyakit secara international danSecara potensial memerlukan respon secara international

Kriteria PHEIC menurut WHO (IHR 2005)Berdampak atau beresiko tinggi bagi kesehatan masyarakat KLB atau sifat kejadian tidak diketahuiBerpontensi menyebar secara internasional Beresiko terhadap perjalan dan perdagangan

Manfaat pelaksanaan IHR (2005) dan PHEIC bagi Negara Anggota

Meningkatkan surveilans secar Nasional dan Internasional.Peningkatan kapasitas system respon cepat terhadap KLB yang berskala internasional.Peningkatan kapasitas yang dibutuhkan untuk system pelaporan penelitian dan penanggulangan resiko kesehatan dan PHEIC.Penyediaan manajemen informasi dalam situasi darurat.Petunjuk pencegahan penyebaran KLBAkses ke Global Outbreak Alert and Response Network (GOARN) IHR (2005) memberikan perlindungan tidak hanya bagi Negara berkembang tetapi kepada seluruh 94 negara didunia. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Berdasarkan Kepmenkes RI No. 265/MENKES/SK/III/2004 unit pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan VISI : Pelabuhan sehat 2014 dalam rangka mewujudkan masyarakat pelabuhan sehat yang mandiri dan berkeadilanMISI : Meningkatkan surveilans epidemiologi, penanggulangan KLB, wabah di pelabuhan, alat angkut dan muatannya. Meningkatkan upaya pengendalian faktor resiko penyakit PHEIC dan penyakit menular potensial wabah. Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus penderita penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah.Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan, minuman, alat kesehatan, dan barang berharga (OMKABA) Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja / kemitraan.

STRUKTUR ORGANISASIKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN18KESIAPSIAGAAN KKP Sumber Daya Manusia (SDM) Saranadan prasaranaPembiayaan yang diperlukan untuk surveilans dan respon dalam kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV bersumber dari anggara pemerintah.PEMBAHASAN MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Coronavirus) adalah virus yang termasuk dalam spesies coronavirus yang menyerang saluran pernapasan mulai dari ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbidDalam menanggulangi suatu kejadian yang merupakann emergensi masalah kesehatan Dunia, Asia Pasifik mengeluarkan strategi yang melindungi beberapa objektif yang harus dicapai : Objektif 1: menurunkan resiko penyakit emergencyObjektif 2: memperkukuh deteksi awal terhadap penyakit yang emergingObjektif 3 : memperkukuh respon awal terhadap penyakit yang emerging Objektif 4: memperkukuh persiapan terhadap penyakit yang emerging Objektif 5: membangun kolaborasi teknikal yang baik antar Negara

KKP berperan sebagai pencegah masuknya penyakit MERS-CoV melalui pintu Negara dengan cara pengawasan keberangkatan, pengawasan karantina di bandara, pengawasann keberangkatan di bandara, pengawasan keberangkatan di pelabuhan, pengawasan kedatangan di bandara, pengawasan kedatangan di pelabuhan.

KESIMPULANPenyakit MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) adalah penyakit saluran pernafasan yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia Penyakit ini dapat dicegah dengan selalu menjalankan pola hidup yang bersih dan sehat, diantaranya yaitu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan higienis, beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, selalu mencuci tangan dengan sabun meggunakan air mengalir, memakai masker atau menutup mulut dan hidung saat mengalami flu dan usahakan untuk tidak berada diluar rumah untuk sementara untuk mencegah penularan terhadap orang lain.Namun saat ini belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, yang ada hanyalah obat untuk meringankan gejala atau akibat yang ditimbulkan dari penyakit MERS

SARANBagi KKPSebagai petugas dalam pencegahan masuk dan keluarnya penyakit dari dalam dan luar negeri, diharapkan lebih giat melakukan pengawasan dalam pencegahan awal, promosi mengenai MERS- CoV dan pemberian vaksin internasional. Bagi Dinas KesehatanDilakukan promotif tentang penyakit MERS-CoV yang terkait PHEIC dan vaksin internasional kepada masyarakat Indonesia.Bagi Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Pemerintah lain, Rumah Sakit Swasta dan praktik umum agar adanya peningkatan upaya sosialisasi mengenai PHEIC terutama tentang MERS-CoVJasa traveler Bagi para jasa travel untuk lebih disiplin dalam pemberian vaksin terhadap pelanggannya.Bagi MahasiswaDiharapkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit MERS-CoV

DAFTAR PUSTAKAKementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV), Jakarta, Indonesia.http://www.who.int/csr/don/09-june-2015-mers-korea/en/http://www.who.int/csr/disease/coronavirus_infections/en/http://www.beritasatu.com/kesehatan/183734-jumlah-pasien-merscov-di-rs-adam-malik-terus-bertambah.html http://www.who.int/mediacentre/factsheets/mers-cov/en/ Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat Suspek Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV), Jakarta, Indonesia.http://www.wpro.who.int/outbreaks_emergencies/wpro_coronavirus/en/

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Pengambilan Spesimen dan Pemeriksaan Laboratorium Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV), Jakarta, Indonesia.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Kasus Konfirmasi atau Probabel Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV), Jakarta, IndonesiaKementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapai Middle East Respiratory Syndrome- Coronavirus (MERS-CoV), Jakarta, IndonesiaDirektorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI, 2008. Panduan Petugas Kesehatan Tentang International Health Regulations (IHR) 2005. Jakarta : Bakti Husada.WHO (World Health Organization). IHR (International Health Regulation).2005Depkes RI. 2008. Permenkes No.3 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.Depkes. RI, 2009. Standar Operasional Prosedur Nasional Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan di Pintu Masuk Negara. Depkes. RI, 2012. Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2012. KKP Kelas I Medan.TERIMA KASIH