mesin kenaf

Upload: lingga-mediatama

Post on 17-Feb-2018

289 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    1/12

    114

    ALAT MESIN UNTUK PENGOLAHAN BATANG KENAF

    Darmono dan Supriyadi-Tirtosuprobo*)

    PENDAHULUAN

    Serat kenaf merupakan salah satu bahan baku karung goni, di samping yute dan

    rosela. Akhir-akhir ini serat yang berasal dari serat batang dan daun lainnya dipakai un-

    tuk bahan penguat pembuatan door trimmobil. Hal ini disebabkan karena serat yang ber-

    asal dari tanaman tersebut sangat kuat, lentur, dan berbagai kelebihan lainnya dibanding

    dengan serat sintetis. Untuk memperoleh serat dari kulit batang, secara tradisional dilaku-

    kan dengan merendam batang kenaf dalam air. Pengambilan serat (ekstraksi) dilakukandengan melepas bagian kulit batang yang telah berubah menjadi serat (seset= Jawa). Pe-

    kerjaan ini dilakukan di dalam kolam perendaman dan berbau busuk, karena itu merupa-

    kan pekerjaan yang kurang nyaman. Pada perendaman secara tradisional terdapat bebera-

    pa masalah, antara lain: 1) kebutuhan air perendaman cukup banyak dan tidak selalu dapat

    dipenuhi, 2) sering terjadi kontaminasi antara serat dengan bahan pemberat (tanah, batang

    pisang, dan lain-lain) sehingga menurunkan mutu, 3) kurang praktis karena memerlukan

    banyak tempat dan waktu perendaman yang lama, dan 4) mengakibatkan pencemaran air

    (Anonim, 1988; Krishnareni dan Thongsawatwong, 1993).

    Kegiatan proses perendaman sampai penyeratan membutuhkan tenaga kerja cukupbanyak, mencapai 60% dari seluruh tenaga kerja yang dialokasikan dalam usaha tani serat

    karung. Perbaikan pengolahan batang kenaf dengan lebih dahulu memisahkan kulit dari

    batang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah penggunaan tenaga kerja.

    Di samping itu dapat meningkatkan kualitas serat yang dihasilkan. Kulit batang kenaf

    apabila direndam akan tenggelam di dalam air, sehingga dalam proses perendaman tidak

    diperlukan pemberat.

    Penggunaan serat kenaf telah berkembang dari hanya sekedar untuk pembuatan ka-

    rung dan door trimmobil; tetapi telah berkembang menjadi bahan dasar pembuatan pulp.

    Selain dari batang kenaf, pulp dapat dibuat dari batang rosela, yute, dan kayu hutan seper-ti pinus. Batang tersebut mengandung serat panjang dan pendek sehingga menghasilkan

    pulp untuk kertas mutu tinggi. Umur tanaman ini 45 bulan atau satu tahun dapat dua kali

    tanam sehingga bahan baku pulp lebih cepat tersedia tanpa harus menunggu beberapa ta-

    hun seperti bahan dari hutan tanaman industri. Batang tanaman ini perlu dicacah sebelum

    diolah menjadi pulp.

    *) Masing-masing Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    2/12

    115

    Makalah ini menyajikan alat mesin (alsin) untuk prosesing tanaman kenaf baik

    untuk tujuan pembuatan serat maupun pembuatan pulp.

    ALSIN PENYERAT KENAF

    Alsin untuk penyeratan biasanya disebut dengan ribboner. Selain itu ada yang me-

    nyebutnya dengan dekortikator; namun fungsinya sama yaitu memisahkan kulit batang

    kenaf dari kayunya. Ada dua macam ribboner, yaitu: (1) ribbonertangan yang dioperasi-

    kan dengan cara manual dengan tangan, (2) ribbonermesin yang digerakkan oleh motor

    bensin atau motor diesel.

    1.RibbonerTangan

    Alat ini digerakkan dengan tangan dapat berupa potongan bambu yang menyerupai

    huruf V (kebanyakan dioperasikan di Bangladesh), ada yang terbuat dari pipa besi yangdiberi bearing di kedua ujungnya, sehingga batang besi mudah berputar (banyak

    digunakan di daerah Bojonegoro); yang berupa dua batang tegak yang ditancapkan pada

    lempengan logam (banyak digunakan di Cina). Gambar 1. menyajikan beberapa contoh

    alat ribbonertangan.

    a b

    c dGambar 1. Beberapa contoh alat ribboner tangan: a. ribbonerdari Indonesia, b. ribbonerdari

    India, c. ribbonerdari Cina, d. pemecahan kayu pada pangkal batang agar kulit da-

    pat dipegang dengan mudah pada saat pengulitan dengan alat manual ribboner

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    3/12

    116

    Pemisahan kulit batang menggunakan ribboner tangan dimulai dengan memukul

    pangkal batang kenaf dengan kayu agar kulitnya terkelupas. Kulit yang sudah lepas dari

    batang ini kemudian ditarik melewati salah satu kaki V sehingga seluruh kulit terpisah da-

    ri batang. Peralatan ini banyak digunakan di Bangladesh (Alam dan Asaduzzaman, 1993).

    Keuntungan cara ini adalah bagian batang kenaf tetap utuh dan dapat dipakai untuk keper-

    luan lain seperti untuk dinding atau pagar. Kerugiannya adalah sangat memakan banyak

    tenaga kerja, karena pemisahan kulit batang dilakukan satu persatu.

    Di Cina dikembangkan alat pemisah kulit batang kenaf dan yute yang cara peng-

    operasiannya sama seperti alat tersebut di atas, yang disebut twin roller standing type jute

    and kenaf ribboner. Alat tersebut terdiri atas dua buah batang besi yang dipasang tegak

    lurus pada lempengan besi. Selanjutnya lempengan besi tersebut dilekatkan pada sebilah

    papan yang diberi kaki, yang juga berfungsi sebagai tempat duduk pekerja. Batang besi

    tersebut merupakan poros dari besi silinder di luarnya. Untuk memperlancar gerakan me-mutar dipasang bearingdi antara besi poros dan silinder yang mengelilinginya. Karena

    peralatan ini menggunakan bearing, gaya yang diperlukan untuk memisahkan kulit batang

    lebih kecil daripada yang menggunakan bambu, sehingga pekerja bisa bekerja lebih cepat.

    Kapasitas alat ini mencapai 3050 kg/jam kulit batang (Alam, 1993). Hasil serat yang di-

    peroleh dengan cara ini mutunya baik.

    2.RibbonerMesin

    Bagian penting dari ribboner mesin ialah:

    a. Pemukul: Berupa batang silindris yang dilekatkan pada tabung besi (menyerupai drum

    kecil). Batang ini berfungsi untuk memukul batang kenaf yang dimasukkan kedalam mesin.

    b. Penggerak:Berupa motor bensin atau motor diesel yang dipasang di bawah drum pe-

    mukul. Motor ini menggerakkan drum pemukul lewat sabuk V (V-belt).

    c. Kerangka mesin: Dibuat dari besi siku ukuran 50 mm x 50 mm, dengan ketebalan 5

    mm. Kerangka berbentuk trapesium dengan salah satu sisi sejajar berfungsi seba-

    gai landasan.

    d. Pengumpan(feeding tray): Dibuat dari lempeng besi, dipasang di depan drum pemu-

    kul. Batang kenaf yang akan dipisahkan kulitnya diletakkan di atas pengumpan

    ini kemudian didorong agar masuk ke dalam ruang pemukulan.

    e. Penutup mesin: Drum pemukul ditutup dengan lempeng besi dengan ketebalan 1,3

    mm berbentuk juring. Penutup berfungsi melindungi pekerja dari lemparan patah-

    an batang kenaf yang dimasukkan melalui pengumpan.

    Pemisahan kulit dari batang kenaf dapat dilakukan dengan menggunakan alat pe-

    motong batang = ribboneratau dekortikator. Alat ini digerakkan dengan motor, sehingga

    kapasitas kerja lebih tinggi dibanding kapasitas alat manual. Pekerja mengambil segeng-

    gam batang kenaf, kemudian mengatur berjajar di atas lempeng pengumpan dan mendo-

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    4/12

    117

    rong batang kenaf ke dalam bagian pemukul. Akibat pemukulan ini batang kenaf terpo-

    tong menjadi potongan kecil-kecil (antara 25 cm), tetapi kulit batangnya tetap utuh dan

    didorong keluar oleh gerakan pemukul yang berputar.

    Ribboneryang pernah dibuat di Indonesia adalah tipe bearing tunggal dan ganda,

    dioperasikan secara manual. Tidak semua petani kenaf senang mengoperasikan ribboner

    tangan; yang tidak senang, beralasan pekerjaan ini akan memakan banyak waktu dan te-

    naga. Akan tetapi bagi yang senang, pemakaian alat ini lebih menguntungkan karena me-

    reka tetap memperoleh batang utuh kenaf, yang digunakan sebagai upah kerja pemisahan

    kulit batang. Petani pemilik tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk memisahkan kulit

    batang.

    Pada tahun 1991 Balittas mulai merekayasa ribboner tipe dua silinder dimana tiap

    silinder diberi alur sedalam 2 mm, dan lebar 50 mm. Dua silinder ini dipasang bersusun,

    dan dilengkapi dengan pegas. Pada saat batang kenaf dimasukkan, silinder menekan danmendorong batang kenaf sehingga batang kenaf hancur, sedang kulit batang tetap utuh.

    Selain kapasitasnya rendah (hanya 300 kg batang basah per jam), kayu yang melekat pada

    kulit masih cukup besar (12%). Karena masih banyak kekurangannya, maka dilakukan be-

    berapa penyempurnaan mesin ini.

    Berdasarkan keadaan di atas, dibuat ribboner sederhana tipe RB-I (Darmono,

    1993), dengan beberapa bagian penting yaitu:

    a. batang pemukul yang dilekatkan pada silinder; silinder berputar oleh gerakan

    motor.

    b. pengumpan yang berbentuk lempeng besi. Ujung dari lempeng besi ini berfungsisebagai landasan pemotong.

    Pada mesin ini pekerja harus mendorong batang kenaf masuk ke dalam ruang pe-

    mukul, agar batang tersebut dipatahkan oleh pemukul. Penampilan mesin ribboner tipe

    RB-I yang dibuat pada tahun 1992, menunjukkan bahwa ribbonermampu memisahkan

    kulit dari batang dengan sisa kayu yang melekat tinggal 6,13% (Darmono, 1993). Hasil

    pemisahannya cukup bagus, mesin tidak terlalu berat sehingga dapat dipindah-pindah.

    Kapasitas mesin RB-I sebesar 520,85 kg batang tanpa daun per jam, dengan rendemen ku-

    lit sebesar 44,83%. Dari perhitungan yang dilakukan pemisahan kulit kenaf menggunakan

    ribbonermemerlukan biaya sebesar Rp7,01/kg batang kenaf (Darmono, 1993).PTP XVII dan Ditjenbun dalam laporan tahun 1982 menyebutkan bahwa mesin

    ribbonerhasil rekayasa PT Pindad dan PT Baja Karya, mampu memisahkan kulit batang

    rosela, dengan sisa kayu yang masih melekat pada kulit sebesar 19,6%. Dari data tersebut

    nampak bahwa ribbonerRB-I lebih baik, karena sisa kayu tinggal 6,13%. Potongan-po-

    tongan kayu yang melekat pada kulit akan mempengaruhi warna serat yang diperoleh; se-

    makin sedikit potongan kayu yang masih melekat pada kulit akan semakin kecil penga-

    ruhnya terhadap warna serat, sehingga mutu serat menjadi lebih baik.

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    5/12

    118

    Kulit batang kenaf yang berasal dari mesin RB-I selanjutnya direndam dan setelah

    masak diambil seratnya. Serat hasil rettingberwarna putih bersih, bebas bercak, sesuai de-

    ngan serat gradeA pada standar mutu serat yang berlaku.

    Sampai dengan tahun 1993/1994, Balittas telah membuat beberapa buah mesin

    pemisah kulit batang. Mesin ini tidak dilengkapi dengan pengumpan yang dapat mendo-

    rong batang kenaf ke dalam mesin. Pengumpanan dilakukan secara manual oleh pekerja.

    Gambar 2 dan 3 menyajikan penampilan mesin ribbonerhasil rekayasa Balittas. Mesin-

    mesin tersebut pernah digunakan oleh petani iskara yang berada di bawah binaan PTP

    XXIV-XXV, terutama pada daerah pengembangan yang kekurangan air pada saat panen.

    Spesifikasi ribboneryang dimiliki Balittas yaitu:

    1. Tipe : RB-1

    Ukuran : 48 x 104 x 120 cmPenggerak : Motor bensin 5 HP

    Kapasitas : 520,85 kg batang kenaf per jam

    Kebutuhan operator : 4 orang

    Keterangan

    Pada mesin ini batang pemukul berupa besi silindris yang dilekatkan pada silin-

    der pemukul. Karena batang pemukul berbentuk bulat, sering terjadi slip yang

    mengakibatkan kulit kayu melilit poros.

    2. Tipe : RB-1-2Ukuran : 48 x 83 x 111 cm

    Penggerak : Motor bensin 5 HP

    Kapasitas : 650 kg batang kenaf per jam

    Kebutuhan operator : 4 orang

    Keterangan

    Pada tipe RB-1-2, batang pemukul dibuat persegi empat, dengan maksud mengu-

    rangi slip yang terjadi. Untuk mengurangi pelukaan kulit, pinggir batang pemukul

    dibuat tidak tajam.

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    6/12

    119

    Gambar 2. Penampilan mesin ribbonera. RB-I dan b. RB-1-2

    3. Tipe : RB-IJO-1-u

    Ukuran : 83 x 76 x 106 cm

    Penggerak : Motor diesel 6 HP

    Kapasitas : 600 kg batang kenaf per jam

    Kebutuhan operator : 4 orang

    Keterangan

    Perputaran silinder pada mesin tipe RB-IJO-1-u ini ke atas sehingga penutup me-

    sin juga berfungsi sebagai landasan untuk memotong batang kenaf. Dengan berpu-

    tar ke atas dimaksudkan kulit batang lebih lama mendapat sentuhan dari batang pe-

    mukul, sehingga potongan kayu yang menempel dapat dikurangi.

    4. Tipe : RB-IJO-1-d

    Ukuran : 78 x 83 x 106 cm

    Penggerak : Motor diesel 6,5 HPKapasitas : 600 kg batang kenaf per jam

    Kebutuhan operator : 4 orang

    Keterangan

    Ribbonertipe RB-IJO-1-d, mirip dengan tipe RB-IJO-1-u, perbedaannya perputar-

    an silinder pemukulnya ke bawah.

    a b

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    7/12

    120

    Gambar 3. Penampilan mesin ribbonertipe a. RB-IJO-1-u dan b. RB-IJO-1-d

    PERBEDAAN PENYERATAN TRADISIONAL DENGAN

    PENYERATAN MENGGUNAKANRIBBONER

    Penyeratan kenaf dapat dilakukan menggunakan cara tradisional maupun menggu-

    nakan ribboner. Secara garis besar proses pengambilan serat dari batang kenaf dikemuka-

    kan seperti pada Gambar 4 sebagai berikut:

    Pengolahan seratDenganRibboner TradisionalTebang (35 OH} Tebang (35 OH)

    Pemisahan kulit dengan ribboner(34 OH)

    Dilayukan (25 OH)

    Kulit batang direndam(4 OH)

    Diikat, direndam(10 OH)

    Dicuci (5 OH) Dilepas dari batang(di-seset), dicuci(100 OH)

    Dijemur Dijemur

    Jumlah kebutuhan tenaga kerja

    78 OH 170 OH

    Gambar 4. Pengolahan serat kenaf dengan ribbonerdan cara tradisional; kebutuhan tenaga kerja

    untuk 1 ha

    a b

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    8/12

    121

    Dari skema di atas dapat dilihat bahwa pada rettingkulit batang, batang kenaf tidak

    perlu dilayukan terlebih dahulu. Setelah direndam sudah tidak memerlukan penyesetan,

    karena petani tinggal mencuci seratnya, kemudian menjemur serat tersebut. Pekerjaan

    pelayuan dan penyesetan diambil alih oleh mesin ribboner, sehingga kebutuhan tenaga

    kerja berkurang.

    Kebutuhan tenaga kerja, pada tahap persiapan tanam sampai panen (memotong ba-

    tang kenaf), pada luasan satu hektar adalah 150 OH. Untuk penyeratan secara tradisional

    diperlukan 25 OH untuk perontokan daun (defoliasi) dan angkutan bundel batang kenaf,

    10 OH untuk perendaman, dan 100 OH untuk penyeratan dan pencucian serat. Pada pe-

    nyeratan dengan menggunakan ribboner, kebutuhan tenaga kerja dapat dikurangi, karena

    sebagian pekerjaan diambil alih ribboner. Untuk pemisahan kulit batang dan transportasi

    memerlukan 34 OH, untuk penyeratan dan pencucian sebanyak 9 OH. Dari sini terlihat

    adanya penghematan penggunaan tenaga kerja manusia sampai 92 OH sehingga secaraekonomis lebih efisien apabila menggunakan ribboner.

    Biasanya pada waktu penyeratan tenaga kerja sulit dipenuhi karena waktunya ham-

    pir bersamaan, sehingga terjadi persaingan, dan upah tenaga kerja menjadi mahal. Dengan

    makin mahalnya upah tenaga kerja tentunya akan mengurangi pendapatan petani kenaf.

    Oleh karena itu penggunaan ribbonerdapat mendorong peningkatan pendapatan petani.

    Selain menghemat tenaga kerja perbedaan penyeratan tradisional dan penyeratan kulit

    batang dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Perbedaan retting batang dan retting kulit

    Kegiatan Rettingbatang (tradisional) Rettingkulit batang (ribboner)

    Umur panen Meskipun tidak disarankan, umur

    panen dapat lewat masak optimal

    Sangat disarankan panen pada

    saat masak optimal, karena kulit

    akan susah terkelupas bila lewat

    masak optimal

    Transportasi

    bahan

    Seluruh batang dibawa ke kolam

    dengan atau tanpa daun (2040

    ton/ha)

    Seluruh batang dibawa ke kolam

    dengan atau tanpa daun (2040

    ton/ha)

    Waktu retting 2030 hari 710 hari

    Kebutuhan kolam 453 m3

    /ha tanaman, 120 m3

    air/tonserat

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    9/12

    122

    pelan; serta rendah bila air rendaman

    berhenti

    batang tidak ikut serta

    Kualitas batangsisa proses

    Batang utuh, mudah ditangani, dapatdipakai untuk keperluan rumah tang-

    ga yang lain

    Bila memakai ribboner, batanghancur

    Kehilangan nutrisi

    tanaman

    Banyak kehilangan nutrisi tanaman

    bersamaan dengan perendaman

    batang

    Hampir sama dengan retting

    batang

    Dampak terhadap

    lingkungan

    Pada tanaman yang baik, >10 ton/ha

    bahan organik yang dilepaskan,

    menyebabkan polusi air

    Hanya 3 ton/ha bahan organik

    yang dilepas, polusi air dikurangi

    Pembiayaan Lebih mahal, karena penggunaan te-

    naga yang cukup besar

    Lebih murah, bila disertai dengan

    alat yang sesuai

    Kapasitas retting 20 kg serat/OH 400 kg serat/OH

    Modal Lebih sedikit Lebih besar, karena harus

    membeli mesin

    KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN MESINRIBBONER

    Pada waktu dikenalkan kepada petani iskara di Nganjuk, Jawa Timur, melalui

    pengelola yaitu PTP XXIV-XXV, diperoleh bahwa petani kenaf menyambut baik kebera-

    daan mesin ini, karena beberapa keuntungan antara lain:

    1. Dapat mengurangi biaya pengangkutan karena yang diangkut hanya kulit saja.

    2. Batang kenaf tidak perlu dilayukan terlebih dahulu, karena dengan memasukkan

    ke dalam mesin sebagian besar daunnya rontok.

    3.

    Waktu perendaman lebih singkat, menjadi 57 hari, dibandingkan dengan (1215

    hari) waktu perendaman dengan seluruh batang.

    4. Luas kolam perendaman berkurang 50% dibanding dengan luas kolam perendam-

    an seluruh batang.

    Dengan penghematan waktu retting, petani tidak terlambat menanami lahan bekas

    tanaman kenaf, sehingga kepastian memperoleh hasil tanaman berikutnya akan lebih ter-

    jamin.

    Kelemahan dari mesin RB-I ini, kadang-kadang terjadi kemacetan putaran mesinyang diakibatkan oleh adanya kulit kayu yang meleset ke pinggir bidang pemukulan, se-

    hingga melilit poros. Kalau hal ini sering terjadi akan menurunkan kapasitas kerja mesin.

    Untuk memperbaiki penampilan mesin RB-1, pada penelitian tahun 1994/1995 di-

    buat sebuah mesin ribbonerdengan perbaikan drum pemukul (RB-1-2). Perbaikan dilaku-

    kan dengan jalan mengubah bentuk silindris dari batang pemukul menjadi bentuk persegi

    yang pinggirnya dihaluskan agar tidak tajam, sehingga pelukaan terhadap kulitbatang da-

    pat ditekan. Bentuk persegi mudah menarik kulit batang sesuai arah putaran, sehingga

    kulit batang ikut terdorong ke luar ruang pemukulan.

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    10/12

    123

    Untuk menjaga agar kulit batang tidak tergelincir ke tepi pada bagian pengumpan

    batang kenaf dibuat dua buah rol besi yang dipasang di depan pemukul. Fungsi rol terse-

    but adalah menggilas dan mendorong batang kenaf yang dimasukkan oleh operator, se-

    hingga batang kenaf dapat masuk ke dalam mesin. Pada saat batang dipukul rol besi terse-

    but tetap menjepit batang kenaf sehingga kulit batang tidak tergelincir ke tepi dan tidak

    membelit poros.

    Karena adanya tambahan dua buah rol besi, berat mesin bertambah, sehingga untuk

    mengangkut mesin ke lahan dekat pertanaman diperlukan tambahan orang.

    Dengan tambahan dua buah rol besi, pekerja tidak sering terganggu oleh kulit ba-

    tang yang melilit poros. Pemasukan batang kenaf lebih cepat, karena setelah batang kenaf

    didorong masuk ke dalam rol, operator dapat melepaskan batang kenaf tersebut, tanpa ha-

    rus mendorong sampai seluruh batang masuk ke dalam ruang pemukulan. Proses pemi-

    sahan kulit menjadi lebih lancar sehingga kulit batang yang dipisahkan pada satuan waktuyang sama menjadi lebih banyak.

    Kekuatan Serat

    Pemisahan kulit batang dengan pemukulan akan melukai kulit sehingga menjadi

    memar dan setelah perendaman kemungkinan kekuatannya akan berkurang. Kulit batang

    kenaf dari hasil pemisahan dengan ribboner selanjutnya direndam agar diperoleh serat

    yang bersih. Setelah perendaman serat dicuci dan dikeringkan.

    Kemungkinan untuk mengurangi memar akibat pemukulan, adalah mengganti ba-

    han pada batang pemukul dan landasannya. Penggunaan bahan yang lunak tetapi kuat dan

    tidak tajam, kemungkinan dapat mengurangi tingkat kememaran pada kulit batang, se-hingga pengurangan kekuatan serat dapat diperkecil.

    Warna Serat

    Serat kering hasil penyeratan dari batang utuh maupun dari ribbonerberwarna pu-

    tih bersih dan termasuk kualitas A. Tidak ada pengaruh terhadap warna serat yang diaki-

    batkan oleh pemakaian ribboner. Hal ini diduga disebabkan oleh pemisahan kulit batang

    dilakukan saat batang masih segar.

    Alsin Kenaf untuk Bahan Baku Pulp

    Telah direkayasa alat penyerpih (pembuat serpihan) batang kenaf, rosela, dan yutedengan penggerak mesin diesel 6,58 HP dan dioperasikan oleh 34 operator (Gambar 5).

    Batang kenaf, rosela, dan yute didorong masuk ke dalam ruang penyerpih melewati meja

    pengumpan yang ujungnya terdapat silinder penjepit yang bertugas menjepit sekaligus

    mendorong batang ke depan agar bisa dipotong oleh pisau penyerpih. Panjang serpihan 50

    mm950 mm, dan bentuk serpihan lebih cepat kering dibanding bentuk batangan.

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    11/12

    124

    Gambar 5. Mesin penyerpih

    Alat ini mempunyai kapasitas penyeratan sebesar 622,84 kg/jam802,88 kg/jam

    (tergantung dari jenis bahan yang akan dicacah). Panjang serpihan mencapai 5585 mm.

    Bentuk serpihan diharapkan lebih mudah kering apabila dibanding bentuk utuh (si-

    linder). Mesin penyerpih yang pernah dikembangkan di Amerika Serikat digunakan untukmenyerpih batang utuh seperti dilaporkan oleh Wollin dan Baker (1990). Pengeringan ha-

    sil serpihan dilakukan di lahan, setelah kering baru diangkut ke pabrik pulp. Sedang di

    Australia pernah dicoba penyerpihan batang kenaf menggunakan mesin pemotong tebu

    yang mempunyai sepasang drum pemotong. Batang menjadi serpihan kecil antara 13 mm

    sampai 195 mm panjangnya. Hasil serpihan batang kenaf dan rosela yang keluar dari

    ruang penyerpih mempunyai panjang 9 mm85 mm. Dengan demikian mesin penyerpih

    hasil rekayasa sudah dapat menghasilkan serpihan yang lebih kecil dari yang dihasilkan

    oleh Australia, seperti yang dilaporkan oleh Wollin dan Baker (1990).

    DAFTAR PUSTAKA

    Alam, A. 1993. Jute and kenaf decorticators tried in the region and immediate priority. Internatio-

    nal Jute Organization Banani. Dhaka. Bangladesh.

    Alam, M.S. and M. Asaduzzaman. 1993. Jute and kenaf decorticator and ribboner R & D in Bang-

    ladesh. Regional Workshop on Improved Retting and Extraction of Jute and Kenaf. Research

    Institute for Tobacco and Fibre Crops. Malang. Indonesia.

  • 7/23/2019 Mesin Kenaf

    12/12

    125

    Anonymous. 1988. Green ribbonner user's manual for improved fiber quality. Dept. of Agric. Thai-land.

    Darmono. 1993. Rekayasa mesin pemisah kulit batang kenaf. Balai Penelitian Tembakau dan Ta-

    naman Serat. Malang.

    Krishnareni, S. and P. Thongsawatwong. 1993. Development of kenaf and jute ribboner. RegionalWorkshop on Improved Retting and Extraction of Jute and Kenaf. Research Institute for To-

    bacco and Fibre Crops. Malang. Indonesia.

    PT Perkebunan XVII dan Ditjenbun. 1982. Pengolahan rosella (ribboner). PTP XVII dan Ditjen-

    bun. Indonesia.

    Wollin, A.S. and M.J. Baker. 1990. Kenaf, harvesting, handling, and transport. Proceeding No.9.

    Developments Kenaf Industry in Australia. Australia Special Rural Research Council.