metode bimbingan kelompok dalam membentuk sikap...

112
METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN AL-BARKAH KOTA TANGERANG BANTEN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) Oleh Muhammad Nafi’ Maula NIM 1113052000035 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS I LMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H./2020 M

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI SANTRI

DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN AL-BARKAH

KOTA TANGERANG BANTEN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

Oleh

Muhammad Nafi’ Maula

NIM 1113052000035

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS I LMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H./2020 M

Page 2: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI SANTRI

DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN AL-BARKAH

KOTA TANGERANG BANTEN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)

Oleh :

Muhammad Nafi’ Maula

NIM : 1113052000035

Pembimbing

M. Jufri Halim, M.Si

NIP : 19730726 201411 1 002

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS I LMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H./2020 M

Page 3: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI SANTRI DI PONDOK

PESANTREN NURUL IMAN AL-BARKAH KOTA TANGERANG

BANTEN telah diujikan dalam sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari rabu,

tanggal 24 Juni 2020. Sekripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Jurursan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

Jakarta, 24 Juni 2020

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang,

Noor Bekti Negoro, M.Si.

NIP: 19650301 199903 1 001

Sekretaris Sidang,

Artiarini Puspita Arwan, M.Psi.

NIP: 19861109 201101 2 016

Anggota

Penguji I,

Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag.

NIP: 19600720 199103 1 001

Penguji II,

Nasichah, MA.

NIP: 19671126 199603 2 001

Pembimbing

M. Jufri Halim, M.Si.

NIP: 19730726 201411 1 002

Page 4: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

i

PERYATAAN

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Nafi’ Maula

Nim : 1113052000035

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “METODE

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP

TOLERANSI SANTRI DI PONSOK PESANTREN NURUL IMAN AL-

BARKAH TANGERANG BANTEN” adalah benar merupakan karya saya

sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun

kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber

kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika teryata skripsi ini

sebagai atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini di buat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 9 juni 2020

Muhammad Nafi’ Maula

NIM 1113052000035

Page 5: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

ii

ABSTRAK

Muhammad Nafi’ Maula, NIM : 113052000035

METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK

SIKAP TOLERANSI SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL

IMAN AL-BARKAH KOTA TANGERANG BANTEN. Di bawah

bimbingan M. Jufri Halim, M.Si.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya rasa bersemangat

santri pondok pesantren Nurul Iman Al Barkah dalam hal saling menghargai

atau berbeda pendapat. Bimbingan kelompok merupakan metode bagi

pengurus pondok pesantren dalam memebentuk sikap toleransi santri

terutama dalam saling menghargai satu sama lain.

Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana

membentuk sikap toleransi santri di pondok pesantren Nurul Iman Al-Barkah

terutama dalam hal kurangnya sikap menghargai sesama teman. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan teknik yang digunakan

dalam metode bimbingan kelompok di pondok pesantren Nurul Iman Al-

Barkah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi,

wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan

(field research), yaitu suatu jenis penelitian yang berusaha untuk

mengumpulkan data dan informasi mengenai permasalahan di lapangan.

Informasi dalam penelitian ini berjumlah empat orang, terdiri dari dua ustadz

dan dua santri.

Hasil Penelitian ini ditemukan menunjukkan bahwa bimbingan

kelompok di ponpes ini sudah dikatakan baik, dimana pelaksanaannya yang

menyeluruh dan informatif. Membetuk sikap toleransi santri berupa

kemandirian, kepercayaan diri, toleransi, kebebasan berpendapat, serta

memiliki motivasi yang tinggi. Metode bimbingan kelompok sangat

mempengaruhi dalam membentuk sikap toleransi santri ke arah yang lebih

positif.

Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Sikap Toleransi, Santri

Page 6: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam kepada nabi

Muhammad SAW yang telah membawa ummat-Nya dari zaman kebodohan

hingga zaman yang penuh dengan ilmu. Rasa syukur penulis haturkan

kepada Azzawajalla atas terselesaikanya skripsi yang berjudul “METODE

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP

TOLERANSI SANTRI DI PONSOK PESANTREN NURUL IMAN

AL-BARKAH KOTA TANGERANG BANTEN”

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua

penulis. Ayahanda Markum Thohari dan Ibunda Istiqomah yang sudah

memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, yang senantiasa

ridho dengan setiap langkah yang penulis ambil, serta selalu mendukung

keputusan-keputusan yang penulis lakukan, yang tidak pernah berhenti

mengirimkan do’a, tidak pernah bosan meluapkan kasih sayang dan

cintanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, kepada :

1. Suparto, M.Ed, Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Dr. Siti Napsiah, MSW, selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Serta Dr.Sihabudin Noor, MA selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum, Serta Drs. Cecep Castrawijaya,MA

selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Ir. Noor Bekti Negoro, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

Page 7: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

iv

3. Atriarini Puspita Arwan, M. Psi. selaku Sekertaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

4. M. Jufri Halim, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang sudah banyak

memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. M, Lutfi, MA. selaku Dosen Penasehat Akademik, Jurusan

Bimbingan dan penyuluhan Islam, Kelas A, angkatan 2013

6. Seluruh dosen dan staff di lingkungan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan fasilitas untuk

mendapatkan referensi dalam menyusun skripsi.

8. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang,

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian, yang selalu ikhlas, sabar, dan penuh kesungguhan dalam

memberikan informasi.

9. Terimaksih juga kepada Istri Penulis Yulianti Rukamana yang

senantiasa memberikan doa, semangat dan dukungan, sehingga

menjadi motivasi untuk penulis agar segera menyelesaikan skripsi

ini.

10. Seluruh keluarga besar BPI terimaksih buat dukungan dan doanya

kepada penulis semoga persaudaraan yang kita jalani selama ini dapat

terus terjaga dengan baik

Page 8: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

v

Akhir kata penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak

yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semuanya.

Jakarta, 9 Juni 2020

Muhammad Nafi’ Maula

Page 9: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

vi

DAFTAR ISI

PERYATAAN ....................................................................................... i

ABTRAK ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iii

DAFTAR ISI.......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................... 5

1. Batasan Masalah ......................................................... 5

2. Rumusan Masalah....................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Peneliti ........................................... 6

1. Tujuan Peneliti ............................................................ 6

2. Manfaat Peneliti .......................................................... 6

D. Tinjauan Pustaka ............................................................. 7

E. Metodologi Penelitian ..................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. LandasanTeori ................................................................. 19

B. Bimbingan Kelompok ..................................................... 19

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ............................... 19

2. Kegunaan Bimbingan Kelompok ................................ 20

3. Tujuan Bimbingan Kelompok ..................................... 22

4. Teknik Bimbingan Kelompok ..................................... 23

5. Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok ........................... 25

6. Metode Bimbingan Kelompok .................................... 28

7. Dinamika Kelompok ................................................... 31

C. Sikap ................................................................................ 33

1. Pengertian Sikap .......................................................... 33

2. Struktur Sikap .............................................................. 34

3. Pembentukan dan perubahan sikap ............................. 36

4. Analisis Sikap .............................................................. 36

5. Determinan Sikap ........................................................ 38

6. Ciri-Ciri Sikap ............................................................. 40

Page 10: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

vii

D. Toleransi .......................................................................... 42

1. Pengertian Toleransi .................................................... 42

2. Toleransi Dalam Hubungan Bermasyarakat................ 42

E. Santri ............................................................................... 43

1. Pengertian Santri ......................................................... 43

2. Jenis-Jenis Santri ......................................................... 44

3. Tugas Santri ................................................................. 45

BAB III GAMABARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Pondok Pesantren ............................................... 48

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren ..................................... 49

C. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren ...................... 50

D. Profil Pondok Pesantren .................................................. 50

E. Kegiatan Pondok Pesantren ............................................. 52

BAB IV TEMUAN DATA LAPANGAN

A. Deskripsi Informan .......................................................... 55

B. Temuan Lapangan ........................................................... 59

C. Kegiatan Bimbingan Kelompok ...................................... 61

D. Hasil Wawancara ............................................................. 61

E. Analisis ............................................................................ 66

BAB V PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Metode Bimbingan Kelompok ................... 67

1. Proses Bimbingan Kelompok ...................................... 68

2. Bimbingan Kelompok ................................................. 70

3. Analisis ........................................................................ 73

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 75

B. Implikasi .......................................................................... 77

C. Saran ................................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

LAMPIRAN...........................................................................................

Page 11: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesantren sebagai lembaga pendidikan, tetap

istiqomah dan konsisten dalam melakukan perannya sebagai

pusat pendalaman ilmu-ilmu agama (taffaquh fi ad-din).

Lembaga dakwah islamiyah, serta ikut mencerdaskan bangsa.

Hal ini, dibuktikan dengan keberhasilannya dalam mencetak

tokoh-tokoh agama, perjuangan bangsa, serta tokoh

masyarakat, baik pada masa pra-kemerdekaan, setelah

kemerdekaan, dan sampai zaman sekarang seperti KH. Hasim

Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahid Hasyim, Din

Syamsudin, KH. Hasyim Muzadi, Hidayat Nur Wahid dan

Nurcholis Madjid.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional

islam yang masih bisa survive sampai hari ini karena

kehadiran pesantren sebagai institusi yng mampu memberikan

sumbangan penting dan krusial dalam proses tranmisi ilmu-

ilmu islam, reproduksi ulama, pemelihara ilmu dan tradisi

islam, bahkan pembentukan dan ekpansi masyarakat muslim

santri. Hal itu berbeda dengan lembaga pendidikan tradisional

islam di kawasan duni muslim lainnya, dimana akibat

gelombang pembaharuan dan modernisasi yang semakin

kencang telah menimbulkan perubahan-perubahan yang

Page 12: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

2

membawanya keluar dari eksistensi lembaga-lembaga

pendidikan tradisional.1

Kemampuan pesantren untuk tetap bertahan karena

karakter eksistensinya, yang dalam bahasa Nurcholis Madjid

disebut sebagai lembaga yang tidak hanya identic dengan

makna ke islamannya, tetapi juga mengandung makna

keaslian Indonesia (indigenous).2

Berdasarkan data statistic kantor wilayah Kementrian

Agama Provinsi Banten Tahun 2019, terdapat 3.122 Pondok

Pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Banten,

dengan jumlah Santri 7.529 orang. Berdasarkan data statistik

tersebut, Kota Tangerang tercatat mempunyai 199 Pondok

Pesantren, 6.150 Santri.3

Data di atas menunjukkan bahwa pesantren yang ada

di Banten tergolong banyak dengan total jumlah 3.122

Pesantren, 7.529 Santri, sehingga dengan jumlah tersebut

pesantren mampu melakukan metode bimbingan kelompok

dan membentuk sikap toleransi santri dalam kehidupan

sehari-hari, serta menekan pentingnya sikap toleransi tersebut

dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Kiai sebagai pemimpin pesantren memiliki pandangan

yang visioner sebab kiai merupakan elemen yang paling

penting yang mana kiai sebagai figur sentralistik dan otoritatif.

1 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi

Menuju Melenium Baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h, 95. 2

Nurcholis Madjid, Blik-Blik Pesantren: Sebuah Proses

Perjalanan (Jakarta:Paramadina, 1997),h.3. 3 www.pendis.kemenag.go.ig data Pesantren Provinsi Banten di

akses pada 21 Desember 2019.

Page 13: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

3

Kiai merupakan pemimpin tunggalyang megang peran utama

dalam pesantren.4

Keberadaan pesantren sebagai lembaga

pengajaran islam untuk memperkaya pemahaman dengan

pelajaran-pelajaran agama, untuk meningkatkan moral,

melatih dan mempertinggi semangat, menghargai sikap

toleransi dan kemanusiaan serta meningkatkan sikap toleransi

santri.

Menurut gazda yang di kutip oleh priyanto dan eman

amti dalam buku dasar-dasar bimbingan dan konseling,

bimbingan kelompok ialah layanan bimbingan yang di

berikan dalam suasana kelompok, dan merupakan kegiatan

informasi kepada sekelompok peserta didik untuk membantu

peserta didikmenyusun rencana dan keputusan yang tepat.5

Metode dapat dikatakan suatu jalur atau cara yang

harus dilalui untuk pencapaian suatu tujuan. Secara umum,

ada dua metode dalam bimbingan dan konseling, yaitu

pertama, metode bimbingan individual dan bimbingan

kelompok. Metode bimbingan kelompok dikenal dengan

group guidance sedangkan metode bimbingan individual

dikenal dengan individual counseling.6

Toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu tolerance,

berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati

4 Peran utama kiai dalam pesantren yang maksud adalah hal yang

berkaitan dengan kepeimpinan, ilmupengetahuan dan misi pesantrenserta

mempertahankan pengajaran kitab islam klasik sebagai inti pendidikan

pesantren. 5 Priyanto, Erman Amti, Op.Cit. hlm.309

6 Gantina Komalasari & Eka Wahyuni, 2011, Teori dan Teknik

Konseling, (Jakarta: Indeks,), h. 55

Page 14: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

4

keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Dalam

bahasa Arab yaitu tasamuh, berarti saling mengizinkan dan

saling memudahkan Sedangkan dalam bahasa Belanda, berarti

membolehkan dan membiarkan.7

Menurut W. J. S. Poerwadaminto, toleransi adalah

sikap interaksi sosial yang menegang berupa menghargai

serta membolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan

kepercayaan, maupun yang lainnya yang berbeda dengan

pendirian sendiri.8 Berdasarkan pendapat di atas, maka yang

dimaksud toleransi adalah sikap interaksi sosial yang terbuka

akan perbedaan, di mana seseorang menghargai atau

menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Dalam hal mengarahkan untuk membentuk sikap

toleransi santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah

memberikan metode yang dianggap ampuh untuk membentuk

sikap toleransi santri yaitu layanan bimbingan kelompok.

Layanan bimbingan kelompok adalah suatu cara

memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu melalui

kegiatan kelompok.9

Dalam layanan bimbingan kelompok

harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang

bermanfaat bagi anak didik (santri) dalam pengembangan atau

pemecahan masalah individu yang menjadi peserta layanan

bimbingan kelompok.

7 Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama,

(Ciputat: PT Ciputat Press, 2005),h. 13. 8 W. J. S Poerdaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta:

Balai Pustaka,1986) 9 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah,

(Jakarta: Rajawali, 2009), h. 170

Page 15: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

5

Sebab judul yang diangkat penulis erat kaitannya

dengan jurusan yang penulis tekuni, sehingga permasalahan

yang terdapat pada judul sekripsi ini diharapkan dapat di

analisis melalui pendekatan yang ilmiyah dengan

mengerahkan pada hasil yang sempurna.

Berdasarkan uraian diatas, maka muncul ketertarikan

penulis mengambil judul penelitian adalah: “Metode

Bimbingan Kelompok Dalam Membentuk Sikap Toleransi

Santri Di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Kota

Tangerang Banten”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan

pada latar belakang msalah diatas, penulis membatasi masalah

yang akan diteliti untuk lebih terarah yaitu hanya mengenai

pelaksanaan bimbingan kelompok dalam membentuk sikap

toleransi santri, serta penggunaan metode bimbingan

kelompok dalam membentuk sikap toleransi santri.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis

dapat merumuskan masalah yang akan menjadi acuan

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana metode bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri di Pesantren Nurul Iman

Al-Barkah Tangerang Banten?

Page 16: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

6

D. Tujuan dan Manfaat Masalah

1. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik

sesuai yang diinginkan, maka tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok

dalam membentuk sikap toleransi santri di Pesantren

Nurul Iman Al-Barkah Tangerang Banten

b. Untuk mengetahui penggunaan metode bimbingan

kelompok dalam membentuk sikap toleransi santri di

Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang Banten.

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian di atas, maka manfaat

penelitian adalah:

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan ketidak

puasan atau keraguan terhadap Metode Bimbingan

Kelompok dalam Membentuk Sikap Toleransi Santri

Di Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang

Banten sehingga dilakukan penyelidikan manfaat

penelitian sebagai berikut:

1) Hasil penelitian ini dapat berguna untuk

menambah pengetahuan santri tentang ilmu

pengetahuan, khususnya layanan bimbingan

kelompok dalam membentuk sikap toleransi santri

di Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang

Banten.

Page 17: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

7

2) Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk mengembangkan khazanah ilmu

pengetahuan, sebagai referensi atau rujukan, dan

pustaka pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan

kontribusi dalam metode bimbingan kelompok dalam

membentuk nilai-nilai spiritual santri di Pesantren Nurul

Iman Al-Barkah Tangerang Banten, adalah sebagai

berikut:

1. Menginformasikan tentang metode bimbingan

kelompok dalam membentuk sikap toleransi santri di

Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang.

2. Penelitian ini juga sebagai bahan pembelajaran dalam

proses pembentukan sikap toleransi santri, khususnya

dalam bimbingan kelompok.

3. Penelitian ini juga memberikan pemahaman dan

masukan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut dan

juga praktisi di lembaga.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka digunakan sebagai bahan

perbandingan terhadap penelitian yang ada, baik mengenai

kekurangan dan kelebihan yang ada sebelumnya. Selain itu

juga mempunyai pengaruh besar dalam rangka mendapatkan

suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori-teori yang

Page 18: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

8

ada kaitan dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan

suatu teori ilmiah.

Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa

penelitian yang pernah diteliti oleh beberapa peneliti. Peneliti

tersebut digunakan sebagai kajian pendukung dalam

penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan masalah yang penulis angkat dalam

penelitian ini antara lain:

1. Eneng Fani Oktaviani (1113052000048), Program Studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan 2018 dengan judul

“Metode Bimbingan Agama Dalam Pembentukan

Kemandirian Anak Jalanan Di Yayasan Bina Anak

Pertiwi Jakarta Selatan”. Jenis penelitian yang dilakukan

penulis menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui metode bimbingan agama

dalam pembentukan kemandirian anak jalanan di Yayasan

Bina Anak Pertiwi. Berdasarkan hasil penelitian skripsi

ini memiliki upaya dalam memberdayakan anak binaan

agar memiliki kemandirian dengan fasilitasi beberapa

bidang program diantaranya bidang pendidikan, bidang

keagamaan dan bidang keterampilan. Metode bimbingan

keagamaan yang dilakukan dengan dua metode yaitu

individual dan kelompok.

2. Yunida (108052000019), Program Studi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Page 19: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

9

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan judul “Membentuk Sikap Toleransi Anak

Melalui Peran Orang Tua Di Ciputat-Tangerang Selatan”.

Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran orang tua dalam membentuk sikap

toleransi anak.

3. Ahmad Yusuf Afifurrohman (1112052000022), Program

Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Pengaruh

Bimbingan Agama Terhadap Tingkat Kesadaran

Beragama Santri Di Pondok Pesantren Nurul Hikmah

Jepara Jawa Tengah”. Jenis pnelitian yang dilakukan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa tingkat

kesadaran beragama santri. Bagaimana pengaruh

bombingan agama terhadap kesadaran beragama santri di

Pondok Pesantren Nurul Hikmah Jepara.

F. Metode Penelitian

Dalam hal ini, penelitian yang penulis lakukan pada

metodologi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan

representatif dalam penelitian ini maka, penulis menggunakan

Page 20: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

10

metode kualitatif deskriftif analisis, yaitu metode yang

memiliki beberapa langkah penerapan.10

Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan

primer yang menjadi bahan utama. Langkah kedua adalah

membahas gagasan primer yang pada hakikatnya adalah

memberikan penafsiran penulis terhadap gagasan yang

dideskripsikan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berlokasi di Jalan H. Mansur

Nomor 02 Rt 001 Rw 005 Kampung Gondrong Udik

Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan dijadikan subjek

penelitian sebagai informan adalah narasumber yang dapat

memberikan informasi yaitu sebanyak 2 orang yang terpacu

kepada pengasuh pondok pesantren dan santri.

b. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah bagaimana

pelaksanaan metode bimbingan kelompok dalam membentuk

sikap toleransi santri di Pesantren Nurul Iman Al-Barkah

Tangerang Banten

4. Jenis Penelitian

Jenis yang digunakan penulis dalam penelitian yang

berjudul “Metode Bimbingan Kelompok Dalam Membentuk

10

Mastuhu, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Tujuan Antar

Disiplin Ilmu, (Bandung: Pusjarlit Dan Nuansa, 1998), Cet.ke-1, h. 45

Page 21: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

11

Sikap Toleransi Santri Di Pesantren Nurul Iman Al-Barkah

Tangerang Banten”. Yaitu menggunakan jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

Taylor metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11

5. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek

dari mana data dapat diperoleh. Sumber data terdiri dari dua

macam yaitu data primer dan data sekunder.12

Untuk

menetapkan sumber data, penulis mengklasifikasikannya

berdasarkan jenis data yang dibutuhkan.

Untuk data primer penulis menghimpunnya dari

narasumber yang dapat memberikan informasi yaitu para

pengurus Nurul Iman Al-Barkah yang disajikan sebagai

subjek penelitian, kemudian data sekunder didapatkan dari

beberapa santri yang mendapatkan bimbingan kelompok di

Nurul Iman Al-Barkah. Selain itu, penulis juga

mengumpulkannya dari buku-buku dan berbagai literatur

yang berhubungan dengan pembuatan skripsi yang penulis

susun.

11

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 4 12

Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,

1991), h. 91

Page 22: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

12

6. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif teknik

pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sample bertujuan (pupossive sample).13

7. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis

gunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang

paling alamiah dan paling banyak digunakan tidak hanya

dalam dunia keilmuwan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas

kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan,

pengliatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian,

observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap

fenomena sosial-keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian,

keadaan, benda, simbol-simbol tertentu) selama beberapa

waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi,

dengan mencatat, merekam, mempotret fenomena tersebut

guna penemuan data analisis.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

13

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Roskakarya, 2009), h. 241

Page 23: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

13

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.14

Alat penulis

menggunakan teknik wawancara adalah karena teknik

wawancara dianggap baik untuk memperoleh data langsug

dari responden, sehingga penulis mendapatkan data yang

akurat dan hal yang meragukan dapat dinyatakan dan

dibuktikan secara langsung.

c. Studi Dokumen

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip nilai,

buku, pembelajaran dan lain-lain. Teknik dokumentasi

merupakan kegiatan pencatatan guna mengetahui hal-hal yang

berhubungan dengan orang yang diteliti.

8. Teknik Analisis Data

Metode Analisis data menggunakan metode analisis

deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah metode yang

menggunakan pencarian fakta yang diinterpretasi dengan

tepat. Sementara analisis adalah menguraikan dengan cermat

serta terarah.15

Data yang telah dianalisis kemudian

dipaparkan dengan menggunakan metode deduktif yang

berangkat dari teori umum untuk menuju pada kesimpulan

yang merupakan jawaban dari rumusan masalah dalam

penelitian ini.

Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik

analisis isi secara kualitatif (Qualitative content analysis).

Dalam analisis ini semua data yang dianalisis berupa teks.

14

Ibid, h. 186 15

Ibid, h. 3

Page 24: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

14

Dalam hal ini, berupa teks-teks yang berkaitan judul

penelitian. Analisis isi kualitatif digunakan untuk menemukan,

mengidentifikasi dan menganalisis teks atau dokumen untuk

memahami makna, signifikansi dan relevansi teks atau setiap

dokumen yang diteliti.16

Sehingga dapat melahirkan

pemahaman dengan jelas. Disamping itu, refleksi intelektual

dan argumentasi logis yang didukung dengan data relevan

pun digunakan dalam penulisan skripsi ini, sehingga dapat

menghasilkan pemikiran yang bersifat masuk akal.

Dalam suatu penelitian analisis adalah merupakan

bagian yang sangat penting, karena merupakan garis besar

dari hasil penelitian yang datanya dapat disajikan dan dapat

diambil kesimpulan dari tuan akhir penelitian. Proses analisis

data dapat dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari sebagian sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah ada dituliskan dengan catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi dan lain-lain.

Oleh karena itu, penelitian ini termasuk jenis

penelitian kualitatif serta data yang terkumpul juga berbentuk

kualitatif, maka dalam menganalisis data juga dilakukan

secara kualitatif pula. Yakni digambarkan dengan kata-kata

atau kalimat dilakukan dengan cara induktif dan deduktif

sebagai salah satu penelitian kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

16

Rachmah Ida, Ragam Penelitian Isi Media Kuantitatif dan

Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 145

Page 25: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

15

Setelah data yang diperlukan telah rampung, penulis

mengolahnya dengan menggunakan teknik analisis data

sebagai berikut:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan

dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari

penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,

kalau peneliti melakukan penelitian, menemukan segala

sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki

pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti

dalam mereduksi data.

b. Penyajian Data

Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya

mendisplaykan data. Penyajiannya dengan uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori yang bersifat naratif. Pada

langkah ini, peneliti berusaha menyusun data yang relevan

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan

memiliki makna tertentu. Prosesnya peneliti lakukan dengan

cara menampilkan dan membuat hubungan antara fenomena

untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang

perlu ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

c. Penarikan Kesimpulan

Setelah reduksi data dan penyajian data sudah

dilakukan, maka langkah terakhir adalah menarik kesimpulan.

Analisis ini menggunakan data observasi, wawancara dan

Page 26: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

16

dokumentasi yang peneliti peroleh akan dianalisis dengan

analisis deskriptif. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini

diharapkan merupakan temuan baru yang belum ada. Temuan

tersebut dapat berupa deskripsi suatu obyek yang sebelumnya

kurang jelas menjadi jelas setelah diteliti.

G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan Pendahuluan yang terdiri

dari Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Dalam bab ini mengemukakan teori-teori yang

melandasi dan mendukung penelitian. Dimana

dalam bab ini membahas tentang pengertian

bimbingan kelompok, kegunaan bimbingan

kelompok, tujuan bimbingan kelompok, teknik

bimbingan kelompok, tahap bimbingan kelompok,

metode bimbingan kelompok dan dinamika

kelompok. Serta membahas tentang pengertian sikap,

pembentukan dan perubahan sikap, ciri-ciri sikap,

serta pengertian toleransi, serta pengertian santri,

jenis santri dan tugas santri.

Page 27: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

17

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

NURUL IMAN AL-BARKAH

Pada bab ini penulis akan memaparkan gambaran

umum Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah ke

dalam beberapa aspek yang terdiri dari sejarah

berdirinya, visi dan misi serta tujuan, program

kegiatan, fasilitas dan sarana prasarana, struktur

organisasi.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini berisi uraian penyajian data dan temuan

peneliti.

BAB V ANALISI DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang temuan hasil Analisis

kegiatan Bimbingan Kelompok bentuk analisis

tentang data informan yang terdiri dari pelaksanaan

bimbingan kelompok dalam membentuk sikap

toleransi santri dan metode yang digunakan dalam

membentuk sikap toleransi santri, Pada Pondok

Pesantren Nurul Iman Al Barkah yang berlokasi di

Tangerang, Banten

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini yaiu bab terakhir yang meliputi tentang

kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis

penelitian dan saran yang dapat digunakan untuk

penelitian selanjutnya.

Page 28: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

18

Page 29: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

19

BAB I I

LANDASAN TEORITIS

A. Bimbingan kelompok

1. Pengertian Bimbingnan kelompok

Menurut gazda yang dikutip oleh Prayitno dan Erman

Amti dalam buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

Bimbingan kelompok ialah layanan bimbingan yang diberikan

dalam suasana kelompok, dan merupakan kegiatan informasi

kepada sekelompok peserta didik (konseli) untuk membantu

peserta didik (konseli) menyusun rencana dan keputusan yang

tepat.17

Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang

dilakukan secara kelompok terhadap sejumlah Individu

sekaligus sehingga beberapa orang atau individu sekaligus

dapat menerima bimbingan yang di maksud.18

Menurut penulis bimbingan kelompok adalah suatu

layanan bimbingan yang diberikan secara bersama-sama dan

berkelompok untuk membahas suatu masalah yang sama dan

membantu peserta didik (santri) dalam menyusun rencana dan

keputusan yang tepat. Isinya bisa mencakup informasi

pengetahuan, pribadi, atau sosial.

17 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013),hlm,309 18 Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009), hlm.4

Page 30: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

20

2. Kegunaan Bimbingan Kelompok

Kegunaan bimbingan kelompok memang sangat besar

dan dapat dikemukaka antara lain :

a. Informasi yang dibutuhkan oleh murid dapat diberikan

secara kelompok dan cara tersebut lebih ekonomis dan

efisien.

b. Layanan bimbingan kelompok Interaksi anatar individu

anggota kelompok merupakan suatu yang khas, yang tidak

terjadi pada konseling perorangan.

c. Interaksi yang intensif dan dinamis selama

berlangsungnya layanan, diharapkan tujuan-tujuan

layanan (yang sejajar dengan kebutuhankebutuhan

individu anggota kelompok) dapat tercapai secara lebih

mantap.

d. Interaksinya anggota kelompok membawakan kondisi

pribadinya sebagai mana mereka tampikan dalam

kehidupan sehari-hari.19

e. Melalui bimbingan kelompok murid dilatih menghadapi

suatu tugas bersama atau memecahkan suatu masalah

bersama. Dengan demikian sedikit banyak dididik untuk

hidup secara bersama. Hal tersebut yang akan diperlukan

tau dibutuhkan selama hidup.

f. Berdikusikan bersama, murid didorong untuk berani

mengemukakan pendapat orang lain. Selain itu, beberapa

murid akan lebih berani membicarakan kesukaranya

19 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.307

Page 31: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

21

dengan penyuluh setelah mereka mengerti bahwa teman-

temanya juga mengalami kesukaran tersebut.20

Di dalam Al-Qur’an Allah juga telah menjelaskan

bahwa sebagai manusia kita harus saling membantu dan

menasehti. Seperti dalam surat Al-Asr: 1-3 :

الحات وتواصوا وسان لفي خسر ﴿٢﴾ إل الذيه آمىوا وعملوا الص والعصر ﴿١﴾ إن ال

بر ﴿٣﴾ بالحق وتواصوا بالص

Artinya: Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar

dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan

mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran.21

Sumber lain dijelaskan pula bahwa bimbingan kelompok

mempunyai kegunaan :

a. Menjadi lebih sadar akan tantangan yang dihadapi

sehingga mereka memutuskan untuk berwawancara secara

pribadi dengan konselor.

b. Lebih rela menerima dirinya sendiri bahwa teman-

temanya sering menghadapi persoalan, kesulitan dan

tantangan yang kerap kali sama.

c. Lebih berani mengemukakan pandangan sendiri bila

berada dalam kelompok dari pada dengan konselor yang

mungkin dianggap berbeda.

20 Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009), hlm.8 21

Departemen Agama RI, Op,Cit, hlm.913

Page 32: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

22

d. Diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu

bersama dan dengan demikian mendapat pelatihan untuk

bergerak dalam suatu kelompok yang akan dibutuhkan

selama hidupnya.

e. Mampu berfikir dewasa dalam membangun misi

kehidupan yang tidak hanaya bersumber pada akal logika

manusia tetapi bersumber juga pada sang pencipta.

f. Mendorong jiwa manusia untuk bergerak mencapai

visinya. Dorongan adalah kekuatan yang akan mendorong

pikiran, selanjutnya akan berubah lagi menjadi upaya

yang kongrit dalam mewujudkan citacitanya.

g. Lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat

bila dikemukakan oleh seorang teman.22

3. Tujuan Bimbingan Kelompok

Secara umum bimbingan kelompok dapat menjadi

tempat pengembangan keterampilan berkomunikasi dan

berinteraksi sosial setelah menerima layanan bimbingan

kelompok.23

Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok

bertujuan dalam mendorong pengembangan perasaan, pikiran,

persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan

tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan

berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal.24

22 W S Winkel, & Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di

Instutisi, (Yogyakarta: Media Abadi. 2004), hlm.565 23 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.308 24 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah

(Jakarta: Rajawali, 2009), hlm. 172

Page 33: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

23

Tujuan bimbingan kelompok yaitu memberikan

layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok

dengan mempelajari masalah-masalah manusia pada umumnya,

menghilangkan ketegangan-ketegangan.25

Bimbingan kelompok dalam rangka membantu

mengembangkan kualitas kepribadian individu yang

dibimbing, membantu mengembangkan kesehatan mental

klien, membantu mengembangkan prilaku-prilaku yang lebih

efektif, membantu menanggulangi problema hidup dan

kehidupanya secara mandiri.26

Bimbingan kelompok pada umumnya berbentuk kelas

yang beranggotakan 15 sampai 20 orang. Informasi yang

diberikan dalam bimbingan kelompok itu terutama di

maksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan

pemahaman diri dan pemahaman mengenai orang lain,

sedangkan perubahan sikap merupakan tujuan yang tidak

langsung. Kegiatan bimbingan kelompok biasanya dipimpin

oleh seorang guru pembimbing (konselor) atau guru.27

4. Teknik Bimbingan Kelompok

Teknik bukan merupakan tujuan tertentu tetapi sebagai

alat untuk mencapai tujuan. Beberapa teknik yang bisa

digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu:

25 Wela Asweda, “Efektifitas Bimbingan Kelompok Dalam

Mengurangi Kecemasan Berkomunikasi Pada Siswa,” Jurnal Ilmiah

Konseling, Vol, 1 No. 1, hlm.7 26 Ibid, hlm. 34 27 Mamat Supriyatna, Bimbingan Dan Konseling Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Raja Wali Pers: 2013), hlm.98

Page 34: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

24

a. Teknik pemberian informasi dapat memberikan informasi

secara lisan maupun tertulis. Sehingga, peserta didik meras

terdorong dalam menyesuaikan diri, menyalurkan dorongan

dorongan mereka, dan sebagainya. Teknik ini meliputi

kunjungan kelompok, orientasi, kegiatan club, organisasi

siswa, diskusi kelompok.28

Teknik informasi disebut juga

dengan metode ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh

seorang pembicara kepada sekelompok pendengar.

Pelaksanan teknik pemeberian informasi mencakup tiga hal,

yaitu: perencanaan, pelaksanaan, penilaian.

Keuntungan teknik pemberian informai ini adalah : (a)

dapat melayani banyak orang, (b) tidak membutuhkan

banyak waktu ehingga efesien, (c) tidak terlalu banyak

memerlukan fasilitas, (d) mudah dilaksanakan disebanding

dengan teknik lain.

b. Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam pelaksanaan

bimbingan kelompok yaitu:

1) Komunikasi multi arah secara efektif dinamis dan

terbuka.

2) Pemberian ransangan untuk menimbulkan inisiatif dalam

pembahasan, diskusi, analisis, dan perkembangan

argumentasi.

3) Dorongan minimal untuk memantapkan respon dan

aktivitas anggota kelompok.

4) Penjelasan, pendalaman dan pemahaman.

28 Hikmawati Fenti, “Bimbingan dan Konseling Perspektif Islam”,(Jakarta:

Rajawali Pers.2015), hlm.34

Page 35: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

25

5) Pelatihan untuk membentuk tingkah laku yang baru yang

di kehendaki.

c. Permainan kelompok, permainan dapat dijadikan sebagai

salah satu teknik dalam layanan bimbingan kelompok

baik sebagai salingan maupun sebagai wahana yang

memuat materi pembinaan atau materi layanan tertentu

untuk memperkuat jiwa kelompok, memantapkan

pembahasan, dan atau relakasi. Permainan kelompok yang

efektif dan dapat dijadikan sebagai teknik dalam layanan

bimbingan kelompok harus memenuhi sebagai berikut :

a) Sederhana

b) Menggembirakan

c) Menimbulkan suasana rileks dan tidak melelahkan

d) Meningkatkan Keakraban, dan

e) Diikuti oleh semua anggota kelompok.29

5. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok

Dalam dinamika kelompok, apabila diamati bagaimana

anggota kelompok mengalami kehidupan tahap demi tahap,

tahap pertumbuhan kelompok sebagaimana dikemukakan

Tuckman dkk dalam buku Sitti Hartinah :

a. Tahap forming (tahap pembentukan rasa kekelompokan),

Tahap pembentukan kelompok merupakan tahap awal

dalam pertumbuhan kelompok. Pada tahap ini setiap

individu dalam melakukan berbagai penjajagan terhadap

anggota lain mengenai hubungan antarpribadi yang

dikehendaki kelompok sekaligus mencoba berprilaku

29 Ibid, hlm. 173

Page 36: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

26

tertentu untuk mendapatkan sebuah reaksi dari yang

lainnya.

b. Tahap storming (tahap pancaroba), pada tahap kedua ini,

upaya memperjelas tujuan kelompok mulai Nampak,

partisipasi anggota meningkat. Sadar atau tidak tahap ini

anggota mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan

masing-masing anggota kelompok melalui proses

interaksi yang intensif, ditandai dengan mulai terjadinya

konflik satu sama lain karena setiap anggota mulai makin

menonjolkan “aku”-nya masing-masing.

c. Tahap norming (pembentukan norma) Meskipun konflik

masih terus terjadi, anggota kelompok mulai melihat

karakteristik pribadi masingmasing secara lebih

mendalam, sehingga lebih memahami terjadi perbedaan

dan konflik. Pemahaman tentang bagaimana cara

berkomunikasi orang-orang tertentu, cara membantu

orang lain, cara memperlakukan orang lain dalam

kelompok akan meningkatkan ikatan (cohesi), rasa

percaya (trust), serta kepuasan hubungan dan konsesnsus

diantara anggota kelompok dalam pengambilan keputusan.

Kondisi akhir dari tahap pembentukan norma adalah

dengan terciptanya suasana penuh keharmonisan dalam

kelompok sehingga hubungan antar pribadi yang semula

penuh dengan keraguan keraguan dan konflik satu sama

lain akibat ketertutupan diri telah berubah menjadi sarana

untuk memecahkan masalah dan penyelesaian pekerjaan

kelompok , antar lain dengan adanya norma berprilaku

Page 37: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

27

yang disepakati bersama oleh anggota kelompok, baik

secara lisan maupun tertulis. Selain itu, sudah jelas pula

peran apa yang harus dimainkan oleh setiap anggota

dalam menyelesaikan pekerjaan kelompok sesuai dengan

tugas dan fungsinya masing-masing.

d. Tahap performing (tahap berprestasi) Menginjak fase

berprestasi, kelompok sudah dibekali dengan suasana

hubungan kerja yang harmonis antara anggota yang satu

dengan lainnya. Norma kelompok telah disepakati, tujuan

dan tugas kelompok serta peran masing-masing anggota

telah jelas. Terdapat keterbukaan komunikasi dalam

kelompok dan keleluasaan dalam berinteraksi satu sama

lain. Dalam iklim kelompok seperti inilah, sinergi

kelompok akan kelompok akan tercapai sehingga

kelompok mampu menampilkan prestasi kerja yang

optimal.30

Sumber lain juga dijelaskan bahwa dalam

penyelenggaraan bimbingan kelompok memperlukan

persiapan dan praktik pelaksanaan kegiatan yang memadai

dari langkah awal sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut

a. Langkah Awal

Langkah atau tahap awal diselenggarakan dalam rangka

membentuk kelompok sampai dengan mengumpulkan, para

peserta yang siap melaksanakan kegiatan kelompok. Langkah

awal ini dimulai dengan penjelasan tentang adanya layanan

30 Hatinnah Siti, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok,(Bandung: PT Refika

Aditama, 2009),hlm.34

Page 38: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

28

bimbingan kelompok bagi para peserta didik, pengertian,

tujuan, dan kegunaan bimbingan kelompok, setelah penjelasan

ini, langkah selanjutnya menghasilkan kelompok yang

langsung merencanakan waktu dan tempat penyelenggaraan

kegiatan bimbingan kelompok.

b. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan bimbingan kelompok meliputi penempatan

materi layanan, tujuan yang ingin dicapai, sasaran kegiatan,

bahan atau sumber bahan untuk bimbingan kelompok, rencana

penelitian, waktu dan tempat.

c. Evaluasi Kegiatan

Penelitian kegiatan bimbingan kelompok difokuskan

kepada perkembangan pribadi peserta didik dan hal-hal yang

dirasakan mereka berguna. Hasil penilaian kegiatan bimbingan

kelompok perlu di analisis untuk mengetahui lebih lanjut seluk

beluk kemajuan para peserta dan seluk beluk penyelenggaraan

bimbingan kelompok. Perlu dikaji apakah hasil-hasil

pembahasan atau pemecahan masalah sdah dilakukan sedalam

atau setuntas mungkin, atau sebenarnya masih ada aspek-aspek

penting yang belum dijangkau dalam pembahasan itu.31

6. Metode Bimbingan Kelompok

Cara ini dilakukan untuk membantu siswa (klien)

memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok.

Penyelenggaraan bimbingan kelompok antara lain

dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama

31 Mamat Supriyatna, Bimbingan Dan Konseling Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Raja Wali Pers: 2013), hlm.99

Page 39: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

29

atau membantu seorang individu yang menghadapi masalah

dengan menempatkan dalam suatu kelompok yang bisa

diterapkan dalam pelayanan bimbingan kelompok adalah:

a. Program Home Room

Program ini dilakukan disekolah dan madrasah (di

dalam kelas) diluar jam pelajaran untuk membicarakan

beberapa hal yang dianggap perlu. Tujuan utama program

ini adalah agar guru dapat mengenal para siswanya secara

lebih dekat sehingga dapat membantunya secara efesien.

b. Karyawisata

Melalui karyawisata para siswa memperoleh

kesempatan meninjau objek-objek yang menarik dan

mereka memperoleh informasi yang lebih baik dari objek

itu. Masing-masing kelompok bekerja sesuai

kelompoknya sesuai intruksi dari pembimbig. Melakukan

kegiatan sepertia itu, para siswa akan memperoleh

penyesuai dalam kehidupan kelompok misalnya dalam

berorganisasi, kerja sama, rasa tanggung jawab, dan

percaya pada diri sendiri.

c. Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana

siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan

masalah secara bersamasama. Setiap siswa memperoleh

kesempatan untuk mengemukakan pendapat masing-

masing dalam memecahkan suatu masalah.

d. Kegiatan Kelompok

Page 40: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

30

Kegiatan kelompok menjadi suatu teknik yang

baik dalam bimbingan, karena kelompok memberikan

kesempatan kepaa individu untuk berpartisipasi secara

baik. Melalui kegiatan kelompok dapat mengembangkan

bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan tertentu.

Selain itu, setiap siswa memperoleh kesempatan untuk

menyumbangkan pikiranya.

e. Organisasi Siswa

Melalui organisasi siswa banyak masalah-masalah

siswa baik sifat inividu maupun kelompok dapat

dipecahkan. Melalui organisasi siswa para siswa

memperoleh kesempatan untuk belajar mengenal berbagai

kehidupan aspek kehiupan sosial.

f. Sosiodrama

Sosiodrama merupakan suatu cara membantu

memecahkan masalah siswa melalui drama. Sesuai

namanya, masalah-masalah yang didramakan adalah

masalah sosial. Metode ini dilakukan melalui kegiatan

bermain peran. Pemecahan individu diperoleh melalui

penghayatan peran tentang situasi masalah yang

dihadapinya. Dari pementasan peran selanjutnya diadakan

diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya yang

dihadapi oleh seorang individu sebagai anggota kelompok

atau yang dihadapi oleh sekelompok siswa.

g. Psikodrama

Hampir sama dengan sosiodrama, psikodrama

adaah upaya pemecahan masalah melalui drama. Bedanya

Page 41: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

31

adalah masalah yang didramakan. Dalam sosiodrama,

yang didramakan adalah masalahsosial, sedangkan

psikodrama yang didramkan adalah masalahmasalah

psikis yang di alami individu. Dari pentasan peran

selanjutnya juga dadakan diskusi mengenai cara-cara

pemecahan masalah yang dihadapi oleh individu sebagai

anggota kelompok atau yang dihadapi oleh sekelompok

siswa.32

7. Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok adalah pengetahuan yang

mempelajari masalah-masalah kelompok.33

Oleh karena itu,

dinamika kelompok mencoba menerangkan perubahan-

perubahan yang terjadi didalam kelompok dan mencoba

menemukan serta mempelajari keadaan dan gaya yang dapat

mempengaruhi kehidupan kelompok. Beberapa aspek

kehidupan kelompok yaitu :

a. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok sangatlah berperan penting

pada dinamika kelompok. Dalam komunikasi akan terjadi

perpindahan idea atau gagasan yang diubah menjadi

simbol oleh komunikator kepada komunikan melalui

media.

32 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah

(Jakarta: Rajawali, 2009), hlm. 289 33 Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009), hlm.62

Page 42: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

32

b. Konflik didalam Kelompok

Konflik adalah suatu proses sosial dimana

individu-individu atau kelompok berusaha memenuhi

tujuan dengan menentang pihak lawan dengan ancaman

atau kekerasan. Sebab-sebab terjadinya konflik antara lain:

1) Adanya perbedaan penderian atau persaan antara

individu sehingga terjadi konflik diantara mereka.

2) Adanya perbedaan kepribadian diantara mereka yang

disebabkan oleh adanya perbedaan latar belakang

kebudayaan.

3) Adanya perbedaan kepentingan individu atau

kelompok diantara mereka.

4) Adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat

dalam masyarakat karena adanya perubahan atau

sistem yang berlaku.

c. Kekuatan didalam kelompok

Terdapat kekuatan atau pengaruh dalam Interaksi.

Anggota kelompok menyesuaikan satu dengan lainya

dengan berbagai cara. Anggota kelompok yang

berinteraksi, secara tepat mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuan dan

memelihara kelompok. Minat-minat yang bertentangan

dan konflik tidak mungkin dapat diatur dalam

menggunakan kekuatan. Tidak ada komunikasi tanpa

pengaruh, yang berarti tidak ada komunikasi tanpa

kekuatan.

Page 43: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

33

d. Kohesi Kelompok

Aspek pentig dari kelompok yang efektif adalah

kohesi yang merupakan faktor utama dari keberadaan

kelompok. Kohesi kelompok dapat didefinisikan sebagai

jumlah faktor yang mempengaruhi anggota kelompok

untuk tetap menjadi anggota kelompok tersebut.

Ketertarikan kelompok ditentukan oleh kejelasan

kelompok. Kejelasan keberhasilan mencapai tujuan,

karakteristik kelompok, yang mempunyai hubungan

dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi, kerja sama antar

anggota kelompok, dan memandang anggota kelompok

tersebut lebih menguntungkan dibandingkan kelompok

lain.

e. Pengambilan Keputusan

Kelompok yang efektif dapat menghasilkan

keputusan dengan kualitas baik. Keputusan yang

dihasilkan merupakan produk kesepakatan anggota-

anggota kelompok untuk melakukan sesuatu dan biasanya

merupakan hasil pemilihan dari beberapa kemungkinan

yang ada. Apabila, masih cukup kompleks, keputusan

yang diambil melalui kelompok cenderug lebih efektif di

bandingkan melalui keputusan perorangan.

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Puluhan definisi dan pengertian dari sikap, pada

umumnya dapat dimasukkan ke dalam salah satu diantara tiga

kerangka pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang

Page 44: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

34

diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone,

Lensis Likert, dan Charles Osgood. Menurut mereka, sikap

adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.34

Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh para

ahli seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead, dan Gordon

Allport. Menurut mereka sikap merupakan semacam kesiapan

untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu.

Kesiapan di sini merupakan kecenderungan potensial untuk

bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan

pada stimulus yang menghendaki adanya respon. Kelompok

pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi

kepada skema triadic (triadic scheme). Menurut kelompok ini

suatu sikap merupakan konstelansi komponen-komponen

kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam

memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap obyek.35

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk

reaksi perasaan atau respons atas stimulus sosial yang telah

terkondisikan dan berhubungan langsung dengan komponen

kognitif, afektif, dan konatif.

2. Struktur sikap

Mengikuti skema triadic, struktur sikap terdiri dari tiga

komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif

34 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori Dan Pengukuhannya,

Ed.II, Cet.XII (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.4 35

Ibid, hlm.5

Page 45: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

35

(cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen

konatif (conative).

Berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya

pendapat yang banyak diikuti ialah bahwa sikap itu

mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap,

yaitu:

a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu

komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempresepsi terhadap objek

sikap.

b. Komponen afektif (komponen emosonal), yaitu komponen

yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak sennag

terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang

positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang

negatif. Komponen ini menunjukan arah sikap, yaitu

positif dan negatif.

c. Komponen konatif (komponen perilaku, atau action

component), yaitu komponen yang berhubungan dengan

kecendrungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen

ini menunjukan intensitas sikap,yaitu menunjukan besar

kecilnya kecendrungan bertindak atau berperilaku

seseorang terhadap suatu objek sikap.

Komponen-komponen tersebut diatas merupakan

komponen yang membentuk struktur sikap. Analisis dengan

Page 46: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

36

melihat komponen-komponen yang membentuk sikap disebut

analisis komponen atau analisis sturktur.36

3. Pembentukan dan perubahan sikap

Sikap timbul karena adanya stimulus. Terbentuknya

suatu sikap itu banyak dipengaruhi peranggsang oleh

lingkungan sosial dan kebudayaan misalnya:keluarga, norma,

golongan, Agama, dan adat istiadat. Dalam hal ini keluarga

mempunyai peranan yang besar dalam membentuk sikap

putra-putrinya. Sebab keluargalah sebagai kelompok primer

bagi anak merupakan pengaruh yang paling dominan.

Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang

tertentu, misalnya: ekonomi, politik, Agama dan sebagainya.

Di dalam perkembanganya sikap banyak dipengaruhi oleh

lingkungan, norma-norma atau group. Hal ini mengakibatkan

perbedaan sikap antara individu satu dengan individu lain

karena perbedaanpengaruh atau lingkungan yang

diterima.Sikap tidak terbentuk tanpa interaksi manusia,

terhadap objek tertentu atau suatu objek.37

4. Analisis sikap

Sikap selain dianalisis dengan analisis struktur atau

analisis komponen, juga dapat dianalisis fungsi, yaitu suatu

analisis mengenai sikap dengan melihat fungsi sikap. Menurut

Katz sikap mempunyai empat fungsi, yaitu:

36

Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET,2003), hlm.127-128 37

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta,2009),

hlm.156-157

Page 47: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

37

a. Fungsi instrumental, atau fungsi penyesuain, atau fungsi

manfaat.

Fungsi ini adalah berkaitan dengan sarana-tujuan. Disini

sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Orang

memandang sampai sejauh mana objek sikap dapat

digunkan sebagai sarana atau sebagai alat dalam rangka

mencapai tujuanya, maka orang akan bersikap positif

terhadap objek sikap tersebut, demikian sebaliknya bila

objek sikap menghambat dalam pencapaian tujuan maka,

orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap yang

bersangkutan. Karena itu fungsi ini juga disebut fungsi

manfaat (utility), yaitu sampai sejauh mana manfaat objek

sikap dalam rangka pencapaian tujuan.

b. Fungsi pertahanan ego

Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi

untuk mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini

diambil oleh seseorang pada waktu yang bersangkutan

terancam keadaan dirinya tau egonya. Demi untuk

mempertahankan egonya, orang yang bersangkutan

mengambil sikap tertentu. Misal orang tua mengambil

sikap tertentu untuk mempertahankan egonya, dalam

keadaan terdesak pada waktu diskusi dengan anaknya.

c. Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri sesorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengespresikan nilai yang ada pada dalam

dirirnya. Dengan individu mengambil sikap tertentu

terhadap nilai tertentu, ini menggambarkan keadaan

Page 48: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

38

sistem nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.

Sistem nilai apa yang ada pada diri individu dapat dilihat

dari sikap yang diambil oleh individu yang bersangkutan

terhadap nilai tertentu.

d. Fungsi pengetahuan

Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti,

dengan pengalaman-pengalamanya, untuk dapat

memeperoleh ilmu pengetahuan. Elemen-elemen dari

pengalamnya yang tidak konsisten dengan apa yang

diketahui oleh individu, akan disusun kembali atau diubah

sedemikian rupa hingga menjadi konsisten. Ini berarti bila

seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu objek ,

menunjukan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap

objek sikap yang bersangkutan.

5. Determinan Sikap

Bila dilihat mengenai apa yang menjadi determinan

sikap, ternyata cukup banyak. Yaitu faktor fidiologis, faktor

pengalaman langsung terhadap objek sikap, kerangka acuan,

komunikasi sosial.

1. Faktor fisiologis

Faktor fisilogis seseorang akan ikut menentukan bagaimana

sikap seseorang. Berkaitan dengan ini ialah faktor umur dan

kesehatan. Pada umumnya orang muda sikapnya lebih

radikal dari pada sikap orang yang lebih tua, sedangkan

pada orang dewasa sikapnya lebih moderat. Dengan

demikian masalah umur akan berpengaruh pada sikap

Page 49: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

39

seseorang. Orang yang sering sakit lebih beesikap

tergantung dari pada orang yag tidak sering sakit.

2. Faktor pengalaman langsung terhadap suatu objek sikap

Bagaimana sikap seseorang terhadap objek sikap akan

dipengaruhi oleh pengalaman langsung orang yang

bersangkutan dengan objek tersebut. Misal orang yang

mengalami peperangan yang sangat mengerikan, akan

mempunyai sikap yang berbeda dengan orang yang tidak

mengalami peperangan terhadap objek sikap

peperangan.Orang akan mempunyai sikap yang negatif

terhadap peperangan terhadap dasar pengalamnya.

3. Faktor kerangka acuan

Kerangka acuan merupakan faktor yang penting dalam

sikap seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan

terhadap pobjek sikap. Bila kerangka acuan tidak sesuai

dengan objek sikap , maka orang akan mempunyai sikap

yang negatif terhadap objek sikap tersebut. Misalnya

terhadap masalah hubungan seksual sebelum perkawinan.

4. Faktor komunikasi sosial

Faktor komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan

sikap seseorang,dan faktor ini banyak diteliti. Komunikasi

sosial berwujud informasi dari seseorang kepada orang lain

dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri

seseorang yang bersangkutan.38

38

Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET,2003), hlm.130

Page 50: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

40

6. Ciri-ciri sikap

Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa sikap

merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu. Walaupun

demikian sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan

pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri manusia itu.

Oleh karena itu untuk membedakan sikap dengan pendorong-

pendorong yang lain, ada beberapa ciri atau sifat dari sikap

tersebut. Adapun ciri-ciri sikap itu adalah:

a. Sikap itu tidak dibawa sejak lahir

Ini berarti bahwa manusia pada waktu dilahirkan belum

membawa sikap-sikap tertentu terhadap suatu objek.

Karena sikap tidak dibawa sejak individu dilahirkan,

ini berarti bahwa sikap itu terbentuk dalam

perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh

karena sikap itu terbentuk atau dibentuk , maka sikap

itu dapat dipelajari , dan karenanya sikap itu dapat

berubah.

b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap

Oleh karena itu sikap selalu terbentuk atau dipelajari

dalam hubunganya dengan objek-objek tertentu, yaitu

melalui proses persepsi terhadap objek tersebut.

Hubungan yang positif atau negatif antara individu

dengan objek tertentu , akan menimbulkan sikap

tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut.

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja , tetapi juga

dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek

Page 51: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

41

Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif pada

seseorang, orang tersebut akan mempunyai

kecenderungan untuk menunjukan sikap yang negatif

pula kepada kelompok dimana seseorang tersebut

tergabung didalamnya. Di sini terlihat adanya

kecendurangan untuk menggeneralisasikan objek sikap.

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Kalau sesuatu sikap telah terbentuk dan telah

merupakan nilai dalam kehidupan seseorang, secara

relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri seseorang

yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit berubah,

dan kalupun dapat berubah akan memakan waktu yang

relatif lama, tetapi sebaliknya bila sikap itu belum

begitu mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap

tersebut secara relatif tidak bertahan lama dan sikap

tersebut akan mudah berubah.

e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi

Ini berarti bahwa sikap terhadap sesuatau objek tertentu

akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat

bersifat positif (yang menyenangkan) terhadap objek

tersebut. Di samping itu sikap juga mengandung

motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai daya

dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu

terhadap objek yang dihadapinya.

Page 52: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

42

Ciri-ciri tersebut diatas merupakan ciri-ciri sikap yang

dapat digunakan untuk membedakan sikap dengan pendorong-

pendorong lain yang ada dalam diri manusia.39

C. Toleransi

1. Pengertian Toleransi

Toleransi berasal dari bahasa Inggris yaitu tolerance,

berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati

keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Dalam

bahasa Arab menterjemahkan dengan tasamuh, berarti

berlapang dada menerima perbedaan dengan ikhlas.

Sedangkan dalam bahasa Belanda, berarti membolehkan dan

membiarkan.40

Dari pendapat di atas bahwa toleransi ialah sikap

bersabar dan menahan diri untuk tidak menggangu keyakinan

maupun aturan-aturan hidup seseorang dalam menentukan

kehendaknya masing-masing.

2. Toleransi Dalam Hubungan Bermasyarakat

Dalam berhubungan dengan sesama masyarakat baik

satu agama maupun berbentuk dalam berbagai macam

perbedaan, setiap orang harus memiliki sikap toleransi untuk

tidak memaksakan kehendak dan mengatur hidup seseorang.

Toleransi islam membolehkan hidup berdampingan

dalam bermasyarakat selama tidak memusuhi dan tidak

memerangi. Sejarah mencatat sikap toleran yang pernah

39 Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET,2003), hlm.131-132 40

Said Agil Husin Al Munawwar, Fikih Hubungan Antar Agama,

(Ciputat: PT Ciputat Press,2005),hlm.13

Page 53: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

43

ditunjukkan Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, ia

tidak pernah menghalangi Bilal untuk menjadi muazin Rasul

SAW dan kaum muslim.41

Adapun cara orang tua untuk mengajarkan toleransi42

,yaitu:

a. Memberikan contoh-contoh bersikap menghargai

b. Berhati-hati dalam membicarakan kebiasaan orang-orang

yang berbeda.

c. Membantu anak dalam memahami nilai toleransi.

d. Menjawab dengan jujur apabila anak bertanya tentang

kebiasaan beragama dan berbudaya.

e. Memberikan anak untuk bersosialisasi,

f. Menjaga dan mengawasi anak dalam proses sosialisasinya.

D. SANTRI

1. Pengertian Santri

Santri adalah siswa atau murid yang belajar dipesantren.

Seorang ulama yang biasa disebut dengan kiyai kalau memiliki

pesentren dan santri yangtinggal dalam pesantren tersebut

untuk mempelajari ilmu-ilmu agama islam melalui kitab-kitab

kuning.43

Santri adalah orang yang mendalami agama islam.44

Agar terbentuk generasi yang bukan hanya cerdas secara

keilmuan, Ia juga mendapatkan moral yang baik dan akhlak

41

Muhammad Yasir,”Makna Toleransi Dalam Al Qur’an”, vol

XXII No.2, hlm.177 42

Kementria Pendidikan dan Kebudayaan “Menumbuhkan Sikap

Toleran Pada Anak”,(Jakarta: 2016), hlm.20-25 43

Amin Haedari dkk “Masa Depan Pesantren”,(Jakarta: IRD

Press,2004), hlm.35 44

http://KBBI.web.id/santri.htm (18 Februari 2020)

Page 54: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

44

mulia.45

Yang, memiliki jiwa keagamaan yang memuat norma-

norma kesopanan kepada orang lain.46

Sedangkan Menurut penulis santri adalah siswa yang

belajar atau menempuh pendidikan di pesantren. Santri yang

belajar dipesantren tujuanya untuk memperdalam ilmu agama

agar memahami konsep kehidupan dan akhirat yang kekal.

2. Jenis-jenis Santri

Pada dasarnya santri terbagi dalam dua kategori yaitu:

a. Santri Mukmin, adalah murid-murid yang berasal dari

daerah yang jauh dan menetap dipesantren. Santri mukmin

yang paling lama tinggal (santri senior) dipesantren

tersebut merupakan satu kelompok tersendiri yang

memegang tanggung jawab mengajar santri-santri yunior

(pengabdian) tentang kitab-kitab dasar menengah.

b. Santri Kalong, adalah para murid yang berasal dari desa-

desa di sekitar pesantren. Mereka bolak-balik (nglajo) dari

rumah sendiri. Para santri kalong berangkat kepesantren

ketika ada tugas belajar (ngaji) dan aktifitas pesantren

lainya. Apabila pesantren memiliki banyak santri mukmin

daripada santri kalong maka pesantren tersebut adalah

pesantren besar yang telah memili prestasi dalam segala

bidang terutama agama.

45

Dawam Ainurrafiq, Ta’arifin Ahmad, “Manejemen Madrasah

Barbasis Pesantren”,(Listafariska Putra, 2005), hlm.27 46

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2009), hlm.287

Page 55: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

45

3. Tugas Santri

Tugas murid (santri) yang belajar di pondok pesantren ada dua,

yaitu:

a. Memperdalam ilmu agama

Tugas santri di pondok pesantren adalah memperdalm

ilmu agama. Dalam tanda kutib menjadi seorang thalib

(orang yang mencari ilmu), bukan tilmidz (orang yang

menerima atau menumpang). Ilmu yang didapat oleh

thalib akan lebih melekat dibandingkan menjadi tilmidz.

Sebab ketia guru menyampaikan materi, tilmidz hanya

menerima dan menumpang penjelasan yang disampaikan

guru. Sedangkan ilmu yang didapatkan oleh thalib,

berasal dari muthala’ah sendiri. Bahkan akan mendapat

pengetahuan lain dari banyak referensi yang dikaji.

Selain dari buku, kitab dan bertanya kepada gurunya,

internet juga bisa menjadi sumber ilmu bagi thalib untuk

menambah pengetahuan lebih luas.

b. Memberi peringatan

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an “dan untuk

memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

telah kembali kepadanya”. Ayat ini mengisyaratkan

bahwa setelah menyelesaikan studinya di pondok

pesantren, tugas santri adalah menjadi mursyidul ummah

(seorang pembimbing bagi umatnya). Pada tahap ini,

lingkungan yang dihadapi santri bukan seperti pondok,

melainkan kehidupan masyarakat. Dimana permasalahan

yang dihadapi tentu berbeda dan lebih kompleks.

Page 56: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

46

Page 57: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

55

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah

Latar belakang pondok pesantren Nurul Iman Al

Barkah pada awalnya hanyalah sebuah majelis ta’lim kecil

yang di asuh oleh orang tua dan guru kami KH. Abdillah dan

di mulai sekitar pada tahun 1960, dengan istiqomah beliau

mengajar dengan salfiyah dengan santri kalong dengan

jumlah yang kadang banyak kadang sedikit, beliau mengajar

khusus al qur;sn seperti tajwid, makhroj. Berjalannya waktu

pada tahun 2007 beliau wafat, dan saat itu putra putri beliau

masih dalam kondisi belajar, dan ada juga yang masih

menyelesaikan kuliahnya. Barulah setelah 2014 di antara puta

beliau menyelesikan pendidikannya, kemudian di resmikan

tempat pendidikan ini menjadi lembaga pondok pesantren

formal dan non formal, di antar pendidikan tersebut mulai

dari Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Diniyah.

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah adalah

sebuah lembaga pendidikan yang fokus terhadap pengkajian

Agama melalui kajian kitab kuning, Arab Melayu, Praktek

Dakwah, Tahlil, Dzikir dan Hafalan Al- qur’an, Syistem

pengkajian ini dengan harapan santri mampu memahami

Agama dan praktek dakwah dengan benar dan komprehensif.

Harapan kita semua tentunya kiprah Pondok Pesantren

Nurul Iman Al Barkah di dunia pendidikan bisa memberikan

warna dan prestasi pendidikan pesantren, khususnya di

Page 58: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

48

wilayah tangerang dan provinsi Banten dan umumnya untuk

seluruh ummat Islam.

Dengan peningkatan secara bertahap serta pembinaan

yang fokus, untuk Madrasah Tsanawiyah (Setara SMP)

dilanjutkan Madrasah Aliyah (setara SMA) dan juga di iringi

Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (fokus

memperdalam ilmu Agama).47

B. Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah48

a. Visi

Menjadikan pesantren terbaik melalui budaya (Jati Diri,

Ciri Khas dan Keunggulan) Berakhlak dan Berprestasi.

b. Misi

1. Melaksanakan pendidikan Pesantren secara utuh

terpadu dan sempurna untuk membangun akhlakul

karimah, siswa dan semua civitas akademika.

2. Melaksanakan pendidikan agama dan umum secara

utuh, terpadu dan sempurna untuk meraih prestasi

santri dan civitas akademika dalam berbagai bidang

pendidikan.

47 Wawancara langsung dengan pimpinan pondok pesantren Kiai

Abdul Rohman, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020 48 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020

Page 59: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

49

C. Setruktur Kepengurusan Pondok Pesantren Nurul Iman

Al Barkah49

1. Pelindung : Kiai Rofi’uddin,M.Pd

2. Pimpinan Pon-Pes : Kiai Abdul Rohman,S.Pd.I

3. Sekertaris : Ust. Sadam Husen,S.Pd.I

4. Bendahara : Ust. Ahmad Hudori

5. Seksi Bidang Pendidikan : Ust. Harun Arrasyid,S.Pd.I

6. Seksi Bidang Sarana Prasana : Ust. Dede Saputra

7. Seksi Bidang Humas : Ust. Syaiful Anugrah

9. Seksi Bidang Pembangunan : Ust. Junaidi

D. Profil Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah

1. Kiai

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah di pimpin

oleh seorang kiai bernama Kiai Abdul Rohman,S.Pd.I, beliau

di lahirkan dari keluarga sederhana, namun hal itu tidak

menjadi penghalang baginya untuk selalu memupuk semangat

dirinya dalam berusaha dan belajar. Sikapnya yang tegas,

lugas, berani sederhana, mandiri, dan berdisiplin tinggi yang

menjadi ciri khasnya yang telah terbentuk sejak kecil.

Masa kecil dan pendidikan beliau dari sekolah dasar

sampai perguruan tinggi di pondok pesantren lirboyo, Kediri,

Jawa Timur. Sebelum menjadi pemimpin di Pondok

Pesantren Nurul Iman Al Barkah, beliau menjadi Sekjen

49 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020

Page 60: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

50

Majelis Dhuhaa Nasional dan sebagai Mubaligh. Beliau juga

aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan maupun sebagai

pembicara di berbagai forum diskusi.50

2. Mushola

Pondok pesantren Nurul Iman Al Barkah terdapat satu

buah mushola yang berfungsi untuk kegiatan ubudiyah

(kegiatan perbadatan) maupun kegiatan pesantren lainnya.

Kegiatan utama yang dilakukan di mushola adalah sholat

berjamaah masing-masing santri diwajjibkan untuk shalat

fardhu berjamaah di mushola. Dari mulai pengarahan dan

peringatan pada tiap-tiap waktu shalat sampai iqob atau

sankdi bagi santri yang tidaak mengikuti shalat beramaah

tanpa alasan yang jelas pun di lakukan oleh pengurus santri.

Selain di pergunakan untuk shalat berjamaah mushola

pun digunakan untuk kegiatan para santiawan dan santriawati,

adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah halaqoh Al-Qur’an,

pengajian kitab kuning, dan pelatihan muhadoroh, ketiga

kegiatan tersebut dilaksanakan oleh santriawan dan

santriawati secara mandiri, namun tetap pengawasan wali

asrma mereka.51

3. Asrama

Pondok peantren memiliki dua asrma, yaitu asrama

putra dan asrama putri, masing-masing asrma yang disebut

50 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020 51 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020

Page 61: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

51

pengasuhan putra dan pengasuhan putri. Kepengurusan

Organisasi Santri Nurul Iman Al Barkah (OSNIA) Secara

kepengurusan bersifat independen yang bertanggung jawab

mengawasi semua kegiatan santri dan masing-masing

pengurus secara oprasional melaksanakan peraturan dan

melaksanakan sanksi secara mandiri dalam pengawasan para

ustadz dan ustadzah.52

4. Program Dan Kegiatan Pondok Pesanten53

a) program Unggulan

1. Lembaga Tilawah Al-Qur’an

2. Lembaga Kajian Kitab Kuning, Arab Melayu dan

Praktek Dakwah

3. Program Leadership

4. Jam’iyah Al-Huffazh

5. Pembentukan Karakter

b) kegiatan harian

Tabel. 1

Kegiatan Harian Santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah

NO JAM KEGIATAN

1. 04.00 – 06.00 Tahajjud, Sholat Subuh dan

Pengajian Kitab Kuning/Tahsin

52 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020 53 Wawancara langsung dengan pengasuh pondok pesantren

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I, pada tanggal 28 Februari 2020

Page 62: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

52

Al-Qur’an

2. 06.00 – 07.00 Sarapan, Persiapan Sekolah,

Sholat Dhuhaa

3. 07.00 – 12.00 Pendidikan Formal Mts

4. 12.00 – 14.00 Sholat Zhuhur, Makan Siang dan

Istirahat

5. 14.00 – 15.30 Madrasah Diniyah Takmiliyah

Awaliyah (MDTA)

6. 15.30 – 16.00 Sholat Ashar

7. 16.00 – 17.00 Jam’iyyah Al-Huffazh

8. 17.00 – 17.30 Kebersihan Agama

9. 17.30 – 18.00 MCK (persiapan Sholat

Maghrib)

10. 18.00 – 19.30 Sholat Maghrib dan Halaqah Al-

Qur’an

11. 19.30 – 20.00 Sholat Isya

12. 20.00 – 20.30 Makan Malam

13. 20.30 – 22.30

Wajib Belajar, Pemberian Kosa

kata Bahasa Arab dan Sorogan

Kitab

14. 22.30 – 04.00 Istirahat / Tidur

Page 63: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

53

Hasil data Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, Dikutip

Pada Februari 2020.

Tabel. 2

Kegiatan Mingguan Santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al

Barkah

NO HARI KEGIATAN

1. Malam Jum’at

Tilawah Suroh Yasin, Tahlil,

Rotib, Sholat Tasbih.

2. Jum’at Sore Seni bela diri, komputer, seni

Hadroh, Marawis.

3. Malam Sabtu Pembacaan Maulid nabi

Muhammad SAW.

4. Sabtu Sore Tahsin dan Seni Qiroat

5. Malam Minggu Jam’iyyahan (Praktek dakwah)

Hasil data Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, Dikutip

Pada Februari 2020

Tabel. 3

Fasilitas Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah

NO BENTUK

FASILITAS JUMLAH KETERANGAN

1. Kamar Tidur 6

2 Santriawan

2 Santriawati

1 Pengurus Putra

1 Pengurus Putri

Page 64: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

54

2. Kamar Mandi 8

4 Santriawan

2 Santriawati

1 Pengurus Putra

1 Pengurus Putri

3. Kelas 3 Ruang Belajar

Mengajar

4. Mushola 1 Tempat Sholat

5. Kantor 1 Sekertariat Pondok

6. Dapur 1 Tempat Masak

7. Kasur + Bantal 84 Unit 80 Santriawan/I

4 Pengurus

8. Makan 3x Sehari

Makan Pagi

(Sarapan)

Makan Siang

Makan Malam

9. Komputer 20 Unit -

10. Printer 2 Unit -

Page 65: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

55

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Informan

1. Latar Belakang Pembimbing

Ustadz Harun Arrasyid merupakan salah satu

pembimbing yang berada di Pesantren Nurul Iman Al

Barkah, yang sudah memberikan ilmunya di Pesantren

Nurul Iman Al Barkah tersebut, ustadz Harun Arrasyid

tinggal di dalam Pesantren tersebut.

Ustadz Harun Arrasyid ini merupakan lulusan S1

Pendidikan, Beliau juga pernah mengenyam pendidikan

pesantren di pondok pesantren Darullughah Wadda’wah,

dan di pondok pesantren Nurul Iman Al Barkah beliau di

percaya sebagai kepala pengasuh, untuk membimbing dan

mendidik santri yang di mana mereka dipersiapkan untuk

bermanfaat di masyarakat.54

Berdasarkan pemahaman beliau diatas, beliau selalu

mengajarkan dan menebarkan dakwah, dan ajaran-ajaran

serta aturan-aturan Allah S.W.T.

Selain di pondok pesantren ini beliau juga

melaksanakan dakwah dimana-mana, di sekitaran

rumahnya, di pengajian-pengajian, bahkan di kampus-

kampus pun beliau juga sering mengisi, dan berbagi

pegetahuan tentang agama, dengan sikap toleransi beliau

54 Wawancara pribadi dengan Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, pada 28 Februari 2020

Page 66: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

56

juga pernah ngisi di tempat orang yang berbeda agama

untuk peresmian tokonya.

Suka duka yang beliau rasakan adalah karena pada

dasarnya perilaku dan sifatnya manusia tidak sama, oleh

karena itu dalam pembiasaan bimbingan kelompok dan

ada bimbingan individu. Jika melihat factor pendukung

yaitu keinginan kita sebagai pengasuh disini agar santri

dapat menjadi lebih baik lagi dan dari diri santri memiliki

rasa berubah ke arah yang lebih baik lagi.

Teknik-teknik yang beliau lakukan di pondok

pesantren ini adalah dengan bimbingan kelompok,

biasanya mereka di berikan waktu untuk saling mengenal

dan menerima kekurangan dalam diri mereka masing-

masing, kadang juga dengan ceramah agar santri-santri

lebih termotivasi lagi dalam bimbingan kelompok untuk

membentuk sikap toleransi.

Jumlah santri di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

Barkah adalah delapan puluh santri, dan semua santri

yang ada di pondok pesantren adalah laki-laki dan

perempuan yang belajar di Pondok Pesantren Nurul Iman

Al Barkah.55

Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ini terbagi menjadi

7 kelompok, 3 kelompok putra dan 4 kelompok putri,

mempunyai dua sesi yaitu halaqoh al qur’an oleh ustadz

Harun Arrasyid dan yang ke dua belajar Kitab Ta’lim

Muta’alim oleh Kiai Abdul Rohman, dan kegiatan

55 Hasil observasi pada 28 Februari 2020

Page 67: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

57

Halaqoh ini dilaksnakan setiap hari ba’da mahgrib dan

belajar kitab Ta’lim Muta’alim setiap malam sabtu.

Selanjutnya Kiai Abdul Rohman beliau di sini,

menjadi pimpinan pondok pesantren beliau juga sebagai

pendakwah, beliau juga melaksanakan dakwah dimana-

mana, beliau mengajarkan mengajarkan Kitab Ta’lim

Muta’alim kepada santri-santri.

Untuk kajian kitab Ta’lim Muta’alim diajarkan setiap

malam sabtu, dengan adanya kajian kitab Ta’lim

Muta’alim ini santri-santri agar lebih bisa mengedepankan

akhlaknya, baik di pesantren maupun di luar pesantren,

karena dengan akhlak santri-santri bisa lebih santun dalam

berperilaku, terutama dalam membentuk sikap toleransi.

Permasalahan yang mengalami kesulitan membentuk

sikap toleransi adalah Santri itu ibarat murid baru dan

sekolah baru, mereka yang awalnya bisa bebas dan gak

terikat jadi sekarang terikat dan harus mematuhi peraturan.

Kemudian mereka yang awalnya tinggal sama keluarga

atau sekamar sendiri sekarang harus hidup bersama dan

dipaksa untuk bisa berdampingan, kadang ada konflik

ataupun tidak percaya diri dan canggung dengan

lingkungan pondok56

56 Wawancara pribadi dengan Kiai Abdul Rohman,S.Pd.I di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, pada 28 Februari 2020

Page 68: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

58

2. Santri

Penulis mewawancarai 2 orang santri, alasannya

adalah karena santri yang saya wawancarai ini, yang

paling bisa bersahabat dengan penulis, atau dengan kata

lain paling bisa untuk diajak wawnacara, dan juga yang

direkomendasikan oleh pengasuh pondok pesantren

tersebut.

Adapun santri yang sudah penulis wawancarai adalah:

a. Ahmad Hidayat (santri), yang lahir di Tangerang pada

bulan juni tahun 2005. Ahmad Hidayat sekarang

berumur 15 tahun, dia berada di pesantren ini sudah 3

tahun, dia bisa berada disini awalnya karena keinginan

orang tuanya untuk menuntut ilmu agama, awalnya

dia merasa terpaksa saat masuk pesantren, di tahun

pertama sempat dia tidak betah di pesantren karena

tidak terbiasa dengan kehidupan pesantren dengan

adanya peraturan dan kedisiplinan, di tahun kedua

sampai sekarang malah merasa sangat nyaman karena

banyaknya teman dan bimbingan dari para pengasuh

pesantren.

b. Selanjutnya adalah Ghesa Arda Wangsa, lahir di

Bekasi pada bulan Agustus 2005 ini berasal dari

Bekasi, dia berusia 15 tahun, dia berada di pesantren

ini sudah 3 tahun, dia bisa berada disini awalnya

karena keinginan dirinya sendiri dan orang tuanya

mendukung keinginan sang anak mau masuk

pesantren. Dia masuk pesantren ini selain menimba

Page 69: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

59

ilmu agama, dia bercita-cita ingin menjadi pendakwah.

Karena lingkungan dirumahnya teman-temanya

banyak yang berperilaku kurang bagus, maka diaber

keinginan masuk pesantren, selama dipesantren

banyak lah cobaan yang dia hadapi, gak betah, suka

dijahilin temannya tetapi dengan tekatnya yang kuat

dan bimbingan dari para pengsuh alhamdulillah

merasa nyaman tinggal di pesantren.

B. Temuan Lapangan

Penyajian data yang akan saya paparkan di sini adalah

kegiatan-kegiatan yang saya lakukan selama melakukan

penelitian demi menunjang skripsi yang akan saya buat

sebagai berikut:57

Pada awalnya saat penulis pertama kali izin untuk

melakukan penelitian di pesantren tersebut, Alhamdullilah

langsung bisa bertemu dengan pimpinan pesantren, pengasuh

pesantren dan para santri yang bisa penulis wawancarai,

namun penulis perlu ikut ke semua kegiatan yang ada agar

para santri mengenal dan mau untuk diwawancarai oleh

penulis. Dan berikut kegiatan- kegiatan yang penulis ikuti

selama melaksanakan penelitian di pesantren ini.

Kegiatan yang pertama adalah Shalat berjamaah bersama

para santri khusus untuk shalat dzuhur dan ashar dengan

tujuan menanamkan kepada santri manfaat untuk

57 Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di Pondok

Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang, Banten

Page 70: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

60

menumbuhkan minat untuk beribadah dan juga agar

membiasakan para santri agar terbiasa melaksanakan shalat

berjamaah, tidak hanya shalat berjamaah tapi juga mengajak

atau menyerukan shalat.

Yang berikutnya adalah mengikuti kegiatan halaqoh Al-

Qu’an tepat pada pukul 18.30 yang dilaksanakan setiap hari

Senin-Jum’at, kegiatan halaqoh Al-Qu’an meliputi setoran

hafalan, tahsin al-qur’an, danpembenahan ilmu tajwid.

Dilaksanakannya kegiatan halaqoh Al-Qu’an ini bertujuan

agar mempermudah setoran hafalan, dan memperbaiki

bacaan al-qur’an memberikan pengetahuan dan kemampuan

kepada para santri agar bisa menjadi hafidz qur’an, dan

bacaan al-qur’anya pun lebih bagus sesuai ilmu tajwidnya

selepas nyantren di pesantren ini. Penulis juga

mengobservasi dan meneliti santri mana saja yang meman

mengikuti kegiatan halaqoh al-qur’an ini dengan sungguh-

sungguh itu menandakan bahwa dia ingin berubah dengan

menerima dan menyerap semua ilmu-ilmu yang di berikan.

Selain itu, setiap malam sabtu penulis mengikuti kajian

kitab Ta’lim Muta’alim pada pukul 20.00 – 21.30 yang

dilakukan oleh Kiai Abdul Rohman, yang menjelaskan

tentang akhlak, didalam kitab Ta’lim Muta’alim menjelaskan

tentang bagaimana menghormati seorang guru/ustadz, dan

menjelaskan tentang bagaimana santri agar bisa menjaga

perilaku baik kepada guru maupun teman, agar para santri

bisa menanamkan akhlak di dalam perilaku sehari-harinya.

Page 71: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

61

Yang terakhir penulis ikut serta dalam kegiatan

muhadhoroh yang diadakan pada malam minggu pukul 20.00

– 21.30 Yang diharapkan dari kegiatan ini adalah santri di

ajarkan untuk melatih mental agar lebih bisa percaya diri

dalam berbicara di depan umum, ada yang jadi mc, ada yang

menjadi qori’, dan ada juga yang ceramah. agar mengenal

satu sama lain, dan juga menghargai temannya yang

berbicara di depan. 58

C. Kegiatan Bimbingan Kelompok

Setelah memperoleh data dan informasi, penulis

mendapatkan temuan-temuan lapangan. Temuan lapangan

yaitu kegiatan Bimbingan Kelompok di Pondok Pesantren

Nurul Iman Al-Barkah Tangerang sebagai berikut:

1. Bimbingan Kelompok tentang Halaqoh Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang.

Kegiatan Bimbingan Kelompok ini laksanakan

Ustadz Harun Arrasyid.

2. Adalah tentang kajian kitab Ta’lim Muta’alim dengan

metode ceramah yang diberikan oleh Kiai Abdul

Rohman.

D. Hasil Wawancara

Yang pertama adalah hasil wawancara yang saya lakukan

dengan para santri. Sebelum melakukan wawancara saya harus

58

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di Pondok

Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang, Banten

Page 72: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

62

melaksanakan pendekatan dahulu kepada para santri, karena

mereka cenderung tidak berkata jujur apabila kita tidak

melakukan pendekatan terlebih dahulu, bahkan bukan tidak jujur

namun mereka tidak akan menjawabnya.

Yang saya tanyakan adalah yang pertama saya tanyakan

adalah siapa nama panjang anda, anda berasal dari mana, dan

setelah itu penulis bertanya bagaimana kamu bisa berada di

pesantren ini. Baru setelah itu saya tanya tentang masalah apa

yang saya ingin ambil sebagai contoh Apakah pelaksanaan

bimbingan kelompok dapat membantu kamu dalam membentuk

sikap toleransi santri. Maka dari itu akan saya jabakan hasil

wawancaranya sebagai berikut:

1. Siapa nama panjang anda: Ahmad Hidayat59

Tinggal di mana anda: di Tangerang

Anda tinggal dengan siapa: orang tua

Bagaimana ceritanya anda bisa berada di pesantren ini:

awalnya karena keinginan orang tuanya untuk menuntut

ilmu agama, awalnya dia merasa terpaksa saat masuk

pesantren, di tahun pertama sempat dia tidak betah di

pesantren karena tidak terbiasa dengan kehidupan

pesantren dengan adanya peraturan dan kedisiplinan, di

tahun kedua sampai sekarang malah merasa sangat

nyaman karena banyaknya teman dan bimbingan dari

para pengasuh pesantren. Apa yang saudar ketahui

tentang bimbingan kelompok? Jawab: Menurut saya

59 Hasil Wawancara pribadi dengan santri Ahmad Hidayat di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, pada 28 Februari 2020

Page 73: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

63

bimbingan kelompok adalah upaya agar santri dapat

menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan

merencakan masa depan. Bagaimana pelaksanaan

bimbingan kelompok dalam membentuk sikap toleransi

santri? Jawab: alhamdulillah sangat menyenangkan

karena dimana saat pelaksanaan bimbingan kelompok,

kita semua di kumpulkan bersama di ajak sharing

bersama dan menyatukan pemikiran dari berbagai macam

pemikiran dan bisa menyelesaikan sesuatu bersama-sama.

Apakah pelaksanaan bimbingan kelompok dapat

membantu kamu dalam membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: sangat membantu sekali karena dmna kita bisa

saling tolong menolong, dan saling membantu dalam

kesusahan maupun kesulitan. Apa saja kendala saudara

dalam melaksanakan bimbingan kelompok? Jawab:

kadang sulitnya menyatukan presepsi sama teman-teman

yang lain karena berbeda pendapat. Upaya apa saja yang

saudara lakukan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanaan bimbingan kelompok? Jawab: membantu

dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu masalah

untuk mendapatkan solusinya. Bagaimana anda

menanggapi pendapat atau pandangan yang berbeda

untuk anda dari santri yang lain? Jawab: Pendapat teman-

teman harus di hargai, karena di pondok sama-sama

menuntut ilmu. apakah ada pendapat yang kurang bahkan

tidak anda terima dari santri lain? Jawab: Sering, salah

satunya masukan dari teman-teman untuk setoran hafalan

Page 74: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

64

tahfidz qu’an, dan biasanya caramembaca saya yang

menurut teman saya kurang tepat. apakah anda pernah

melakukan hal-hal yang kurang baik kepada santri yang

lain dan bagaimna tindakan anda? Jawab: Pernah,

mengolok santri yang lain, disaat ada yang kurang baik

dengan saya, saya akan mendatanginya dan memberikan

peringatan kepadanya.

2. Yang kedua saya melakukan pertanyaan yang sama.60

Siapa nama panjang anda: Ghesa Arda Wangsa

Tinggal di mana anda: di Bekasi

Anda tinggal dengan siapa: orang tua

Sudah berapa lama mondok disini: sudah 3 tahun

Bagaimana ceritanya anda bisa berada di pesantren ini:

awalnya karena keinginan dirinya sendiri dan orang

tuanya mendukung keinginan sang anak mau masuk

pesantren. Dia masuk pesantren ini selain menimba ilmu

agama, dia bercita-cita ingin menjadi pendakwah. Karena

lingkungan dirumahnya teman-temanya banyak yang

berperilaku kurang bagus, maka diaber keinginan masuk

pesantren, selama dipesantren banyak lah cobaan yang

dia hadapi, gak betah, suka dijahilin temannya tetapi

dengan tekatnya yang kuat dan bimbingan dari para

pengsuh alhamdulillah merasa nyaman tinggal di

pesantren. Apa yang saudar ketahui tentang bimbingan

kelompok? Jawab: Menurut saya bimbingan kelompok

60 Hasil Wawancara pribadi dengan santri Ghesa Arda Wangsa

di Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah, pada 28 Februari 2020

Page 75: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

65

adalah tempat kita meminta saran atau pendapat tentang

curhatan yang kita alami, dan disitulah kita bisa

berproses dalam mecari solusi. Bagaimana pelaksanaan

bimbingan kelompok dalam membentuk sikap toleransi

santri? Jawab: suka dan menyenangkan karena berupaya

membantu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan

untuk menghadapi dan mengatasai persoalan melalui

pengembangan pemahaman, sikap keyakinan, dan

perilaku dengan cara memanfaatkan bimbingan

kelompok. Apakah pelaksanaan bimbingan kelompok

dapat membantu kamu dalam membentuk sikap toleransi

santri? Jawab: iya betul mambantu, karena dimana kita di

ajarkan untuk saling menghargai pendapat teman-teman

yang lain. Apa saja kendala saudara dalam melaksanakan

bimbingan kelompok? Jawab: tidak ada, karena

bimbingan kelompok ini sangat membantu untuk bekerja

sama dalam menyatukan visi misi. Upaya apa saja yang

saudara lakukan untuk mengatasi kendala dalam

pelaksanaan bimbingan kelompok? Jawab: saling tolong-

menolong dan gotong royong dalam menghadapi

persoalan yang kesulitan. Bagaimana anda menanggapi

pendapat atau pandangan yang berbeda untuk anda dari

santri yang lain? Jawab: karena tinggal bersama-sama

sudah wajar banyak pendapat dari teman-teman, dan

harus saling mengingatkan ketika teman berbuat salah

atau berbeda pendapat. Apakah ada pendapat yang

kurang bahkan tidak anda terima dari santri lain? Jawab:

Page 76: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

66

Ada, pendapat teman saya yang mengomentarin

penampilan saya, karena teman saya mengejek sayadan

mengeluarkan kata yang tidak sopan. Apakah anda

pernah melakukan hal-hal yang kurang baik kepada santri

yang lain dan bagaimna tindakan anda? Jawab: Pernah,

seperti mengolok-olok seperti daerah teman,

mengganggu teman saat belajar atau istirahat, maka saya

akan memberikan peringatan atau teguran kepadanya.

E. Analisis

Berdasarkan contoh hasil wawancara yang saya jabarkan

diatas, bisa kita lihat bahwa bimbingan kelompok itu membantu

mereka dalam membentuk sikap toleransi, disitulah mereka

tumbuh rasa saling menghormati, menghargai pendapat orang

lain, saling tolong-menolong, dan bekerja sama dalam hal

kebaikan, selalu adanya pantauan dan bimbingan dari para

pengasuh santri dalam perilaku santri sehari-hari.

Page 77: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

75

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas tentang pembahasan analisis yang

dilakukan penulis di lapangan, terkait pelaksanaan Metode

Bimbingan Kelompok Dalam Membentuk Sikap Toleransi Santri

Di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah Tangerang Banten.

Peneliti akan memaparkan secara naratif mengenai temuan

lapangan, sebagai hasil wawancara dengan informan dan

observasi selama melakukan penelitian. Peneliti menyajikan data

dengan cara menerangkan, memberi gambaran dan

mengklasifikasi data yang sudah terkumpul sesuai dengan fakta

yang ada di lapangan kemudian data tersebut disimpulkan.

A. Metode Bimbingan Kelompok Dalam Membentuk Sikap

Toleransi Santri Di Pondok Pesantren Nurul Iman Al-Barkah

Tangerang Banten.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan, tetap istiqomah

dan konsisten dalam melakukan perannya sebagai pusat

pendalaman ilmu-ilmu agama (taffaquh fi ad-din). Lembaga

dakwah islamiyah, serta ikut mencerdaskan bangsa. Hal ini,

dibuktikan dengan keberhasilannya dalam mencetak tokoh-tokoh

agama, perjuangan bangsa, serta tokoh masyarakat, baik pada

masa pra-kemerdekaan, setelah kemerdekaan, dan sampai zaman

sekarang seperti KH. Hasim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, KH.

Wahid Hasyim, Din Syamsudin, KH. Hasyim Muzadi, Hidayat

Nur Wahid dan Nurcholis Madjid.

Page 78: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

68

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional islam

yang masih bisa survive sampai hari ini karena kehadiran

pesantren sebagai institusi yng mampu memberikan sumbangan

penting dan krusial dalam proses tranmisi ilmu-ilmu islam,

reproduksi ulama, pemelihara ilmu dan tradisi islam, bahkan

pembentukan dan ekpansi masyarakat muslim santri. Hal itu

berbeda dengan lembaga pendidikan tradisional islam di kawasan

duni muslim lainnya, dimana akibat gelombang pembaharuan dan

modernisasi yang semakin kencang telah menimbulkan

perubahan-perubahan yang membawanya keluar dari eksistensi

lembaga-lembaga pendidikan tradisional.61

1. Adapun Proses Bimbingan Kelompok

Proses Bimbingan Kelompok yang dilakukan di Pondok

Pesantren Nurul Iman Al Barkah ini adalah bertujuan untuk

membantu siswa (klien) memecahkan masalah melalui kegiatan

kelompok. Penyelenggaraan bimbingan kelompok antara lain

dimaksudkan untuk membantu mengatasi masalah bersama atau

membantu seorang individu yang menghadapi masalah dengan

menempatkan dalam suatu kelompok yang bisa diterapkan dalam

pelayanan bimbingan kelompok.

a. Analisis pelaksanaan kegiatan Bimbingan Kelompok

Menurut penulis kegiatan yang dilakukan oleh Pondok

Pesantren Nurul Iman Al Barkah, ini sudah baik karena

metode bimbingan kelompok ini membantu mereka dalam

membentuk sikap toleransi, disitulah mereka tumbuh rasa

61

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi

Menuju Melenium Baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h, 95.

Page 79: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

69

saling menghormati, menghargai pendapat orang lain, saling

tolong-menolong, dan bekerja sama dalam hal kebaikan,

selalu adanya pantauan dan bimbingan dari para pengasuh

santri dalam perilaku santri sehari-hari.

b. Analisis Sikap Toleransi

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, sikap

toleransi dalam berhubungan dengan sesama masyarakat baik

satu agama maupun berbentuk dalam berbagai macam

perbedaan, setiap orang harus memiliki sikap toleransi untuk

tidak memaksakan kehendak dan mengatur hidup seseorang.

Toleransi islam membolehkan hidup berdampingan

dalam bermasyarakat selama tidak memusuhi dan tidak

memerangi. Sejarah mencatat sikap toleran yang pernah

ditunjukkan Nabi Muhammad SAW kepada para sahabat, ia

tidak pernah menghalangi Bilal untuk menjadi muazin Rasul

SAW dan kaum muslim.

c. Analisis Metode Bimbingan Kelompok Dalam Membentuk

Sikap Toleransi

a. Sikap Toleransi

Pada umumnya dapat dimasukkan ke dalam salah

satu diantara tiga kerangka pemikiran. Pertama adalah

kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi

seperti Louis Thurstone, Lensis Likert, dan Charles

Osgood. Menurut mereka, sikap toleransi adalah suatu

bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. yang kedua diwakili

oleh para ahli seperti Chave, Bogardus, LaPierre, Mead,

dan Gordon Allport. Menurut mereka sikap toleransi

Page 80: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

70

merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap

suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan di sini

merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi

dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada

stimulus yang menghendaki adanya respon. Kelompok

pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi

kepada skema triadic (triadic scheme). Menurut kelompok

ini suatu sikap toleransi merupakan konstelansi

komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang

saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan

berperilaku terhadap obyek.

Adapun cara untuk mengajarkan toleransi yaitu:

1. Memberikan contoh-contoh bersikap menghargai

2. Berhati-hati dalam membicarakan kebiasaan orang-orang

yang berbeda.

3. Membantu anak dalam memahami nilai toleransi.

4. Menjawab dengan jujur apabila anak bertanya tentang

kebiasaan beragama dan berbudaya.

5. Memberikan anak untuk bersosialisasi,

6. Menjaga dan mengawasi anak dalam proses sosialisasinya.

Sedangkan teori Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok ialah layanan bimbingan yang

diberikan dalam suasana kelompok, dan merupakan kegiatan

informasi kepada sekelompok peserta didik (konseli) untuk

Page 81: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

71

membantu peserta didik (konseli) menyusun rencana dan

keputusan yang tepat.62

Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang dilakukan

secara kelompok terhadap sejumlah Individu sekaligus sehingga

beberapa orang atau individu sekaligus dapat menerima

bimbingan yang di maksud.63

Dari teori teori yang ada diatas dapat kita analisis sebagai

berikut:

Pelaksanaan Metode Bimbingan Kelompok yang dilakukan

di Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah tersebut sebagai

berikut:

a. Diskusi Kelompok

b. Kegiatan Kelompok

c. Organisasi Santri

d. Halaqah

e. Ceramah

Berdasarkan keterangan-keterangan yang sudah penulis jabarkan

diatas, maka analisis yang ada adalah sebagai berikut :

Diantara para santri yang sudah saya wawancarai mereka

merasa kegiatan yang di lakukan di Pondok Pesantren Nurul

Iman Al Barkah tersebut sudah baik, karena memotivasi mereka

untuk bisa bersikap mandiri dan percaya diri bahwa mereka bisa

melakukan sesuatu yang lain selain apa yang mereka lakukan

sebelumnya, dan juga mereka diajarkan untuk disiplin, dan selalu

62 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013),hlm,309 63 Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009), hlm.4

Page 82: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

72

menghargai teman satu asrama, dan serta selalu diajarkan untuk

saling tolong-menolong. Hanya saja mungkin yang kurang adalah

SDM atau pegawai yang ada untuk mengawasi setiap gerak-gerik

santri, serta kurangnya SDM utuk mendorong dan menyerukan

agar santri mau untuk selalu ikut dalam semua kegiatan baik yang

bersifat agama maupun yang non agama, karena banyak dari

santri ini sering tidak hadir dalam kegiatan-kegiatan yang

diadakan, saat penulis tanya apa alasannya kenapa kamu tidak

mau ikut ke kegiatan, mereka menjawab bahwa dia malas dan

juga dia lelah setelah melaksanakan kegiatan sebelumnya. Oleh

karena itu di butuhkan pengawas asrama yang memang bisa

diandalkan dan tegas terhadap santri disana.

Analisis yang saya dapatkan di lapangan berdarkan dari

diri santri:

A. Ahmad Hidayat Bimbingan kelompok yang diterima

Ahmad Hidayat, dia melakukan bimbingan kelompoknya

dengan sepenuh hati dan dia menerima semua yang

diberikan, sehingga informasi-informasi dan juga ilmu-

ilmu yang diberikan dapat di serap dan dilaksanakan

dikemudian hari, Karena mengikutinya dengan sepenuh

hati maka dia meningkatkan sikap toleransinya sendiri

dengan menghargai dirinya dan orang lain.

B. Ghesa Arda Wangsa ini juga mengikuti kegiatan

Bimbingan Kelompok dengan kemauan dan keinginan

yang tinggi untuk berubah, karena dia memiliki motivasi

yang tinggi untuk berubah, selain itu karena metode

bimbingan kelompok selalu dapat membuat dia nyaman

Page 83: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

73

dalam belajarnya. Selain itu juga walaupun ustadznya atau

temannya yang paling dia percaya di Pondok Pesantren

Nurul Iman Al Barkah tersebut sedang sakit dia tetap

mengikuti kegiatan karena memang dia ingin berubah

menjadi lebih baik lagi.

Berdasarkan analisis diatas diadapatkan hasil yaitu

Yang pertama berdasarkan analisis bimbingan kelompok

para santri dapat di pengaruhi oleh kegiatan bimbingan kelompok

apabila di dalam dirinya menginginkan sebuah perubahan, dan

apabila dia mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren Nurul Iman

Al Barkah dengan sungguh-sungguh dan juga senang hati, tanpa

adanya rasa malas.

Yang kedua sikap toleransi di Pondok Pesantren Nurul

Iman Al Barkah ini adalah lumayan berperan dalam

meningkatkan bimbingan kelompok terhadap santri ke arah yang

lebih positif, karena ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan

di Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah ini, dan juga mereka

memang butuh disadarkan dari segi agama, karena para santri

bisa mulai menerima diri mereka di Pondok Pesantren Nurul

Iman Al Barkah tersebut maka mereka mulai mengikuti kegiatan

dengan sepenuh hati, dan dapat menyerap materi yang diberikan

sehingga biasa merubah pemikiran-pemikiran negatif menjadi

positif.

Yang ketiga adalah kegiatan-kegiatan bimbingan

kelompok semuanya yang mempengaruhi sikap toleransi santri

karena kegiatan atau materi-materi yang disampaikan berkaitan

Page 84: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

74

satu sama lain dan saling terhubung satu sama lain. Agar dapat

lebih maksimal diharapkan santri bisa mengikuti semua materi-

materi yang disampaikan.

Page 85: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

75

BAB VI

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian analisis yang saya lakukan maka

mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pelaksanaan bimbingan kelompok yang

merupakan salah satu bimbingan yang ada di Pondok

Pesantren Nurul Iman Al Barkah, bimbingan kelompok

ini sendiri memberikan dukungan atau motivasi santri di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah. Selain itu juga

bimbingan kelompok ini juga mengajarkan mereka untuk

saling bekerja sama dan bertukar pikiran satu sama lain.

2. Sikap Toleransi Santri di Pondok Pesantren Nurul Iman

Al Barkah ini meningkat ke arah yang lebih baik, karena

ustadz sangat berpengaruh dalam membentuk sikap

toleransi santri di Pondok Pesantren Nurul Iman Al

Barkah. Ustadz merupakan contoh pertama bagi santri

dalam membentuk sikap toleransi berbentuk peran sebagai

pengawas dan pembimbing.

Metode yang dapat diterapkan oleh ustadz dalam

membentuk sikap toleransi santri antara lain:

1. Membiasakan anak untuk bertutur kata sopan dan

bersikap yang santun

2. Membiarkan anak untuk berinteraksi dengan

teman sebayanya

Page 86: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

76

3. Memberikan kesempatan kepada anak untuk

bersosialisasi dengan orang lain maupun orang

yang lebih tua darinya.

3. Dukungan sosial, dukungan keluarga, dukungan

emosional dari pembimbing, dan dukungan dari ustadz

yang ada merupakan sebuah kunci untuk santri untuk bisa

bekerja sama dan berkelompok dengan baik lagi, bagi

masyarakat, dan juga dimata agama, dibutuhkannya

motivasi dan juga dukungan dari semua pihak agar bisa

belajar lebih sungguh-sungguh lagi.

4. Pelaksanaan bimbingan kelompok terhada sikap toleransi

santri, pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok ini

sesungguhnya sudah sangat bagus, dan bermanfaat serta

dapat meninngkatkan sikap toleransi para santri, hanya

saja selain mengikuti kegiatan ini, disini para santri juga

membutuhkan niat dan hati yang tulus bahwa kita mau

belajar sungguh-sungguh, karena apabila para santri tidak

berniat untuk bersungguh-sungguh materi apapun yang

disampaikan tidak akan bisa diserap, dan diamalkan serta

ditanamkan dalam dirinya, sehingga tidak terulang

kembali, namun sebaliknya apabila dia memang ingin

sungguh-sungguh, dari hati maka materi semenyeramkan

apapun pasti akan bisa diterima oleh akal dan hatinya,

karena segala seuatu yang kita laksanakan menggunakan

niat yang tulus, tekad serta hati yang baik maka hasilnya

akan baik pula.

Page 87: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

77

B. Implikasi

Ternyata tidak mudah memberikan metode bimbingan

kelompok agar membentuk sikap toleransi santri meningkat,

itu tergantung pada kemauan dan keinginan dan keseriusan

seorang mengikuti dan menerima semua informasi yang

diberikan. Dibutuhkan pembimbingan yang intens atau

dibutuhkannya pendekatan oleh masing-masing pembimbing

atau yang di sana disebut dengan ustadz.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, penulis

memiliki saran yaitu,

SDM yang memadai atau sumber daya manusianya di

tambahkan karena menurut penulis semakin banyak sumber

daya yang berkualitas maka akan ada kesempatan untuk

pembimbing mengawasi anak-anaknya dengan intens dan

juga dapat mendengarkan keluh kesah mereka dengan baik,

sehingga para santri bisa merasa memiliki seseorang yang

dapat diandalkan. Apabila pembimbing memegang 2 atau 3

santri, waktu dan perhatiannya akan terbagi dan tidak bisa

berfokus pada masalah salah satu santri, sehingga para santri

merasa pembina bukan merupakan sebagai ibu pengganti

yang bisa membuat mereka bergantung padanya selama di

Pondok Pesantren Nurul Iman Al Barkah ini.

Page 88: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

78

Page 89: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

79

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrafiq Ta’arifin Ahmad, Dawam, Manajemen Madrasah

Berbasis Pesantren, (Jakarta: Listafariska Putra, 2005)

Anwar, Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2014)

Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,

1991)

Hendrik, Amin, Masa Depan Pesantren, (Jakarta:IRD Press,

2004)

Ida, Rachmah , Ragam Penelitian Isi Media Kuantitatif dan

Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004)

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2009)

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT

Remaja Roskakarya, 2009)

Mastuhu, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Tujuan Antar

Disiplin Ilmu, (Bandung: Pusjarlit Dan Nuansa, 1998)

Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi

Menuju Melenium Baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1999)

Nurcholis Madjid, Blik-Blik Pesantren: Sebuah Proses

Perjalanan (Jakarta:Paramadina, 1997)

Romlah, Tatiek, Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok,

(Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang, 2001)

Page 90: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

80

Sartinah, Siti, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009)

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah,

(Jakarta: Rajawali, 2009)

Said Agil Husin Al Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama,

(Ciputat: PT Ciputat Press, 2005)

Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2013)

Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009)

Departemen Agama RI, Op,Cit

W S Winkel, & Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Instutisi,

(Yogyakarta: Media Abadi. 2004)

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah

(Jakarta: Rajawali, 2009)

Wela Asweda, “Efektifitas Bimbingan Kelompok Dalam

Mengurangi Kecemasan Berkomunikasi Pada Siswa,”

Jurnal Ilmiah Konseling, Vol, 1 No. 1

Mamat Supriyatna, Bimbingan Dan Konseling Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Raja Wali Pers: 2013)

Hikmawati Fenti, “Bimbingan dan Konseling Perspektif

Islam”,(Jakarta: Rajawali Pers.2015)

Hatinnah Siti, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok,(Bandung: PT

Refika Aditama, 2009)

Mamat Supriyatna, Bimbingan Dan Konseling Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Raja Wali Pers: 2013)

Page 91: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

81

Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2009)

Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET,2003)

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta,2009),

Said Agil Husin Al Munawwar, Fikih Hubungan Antar Agama,

(Ciputat: PT Ciputat Press,2005)

Muhammad Yasir,”Makna Toleransi Dalam Al Qur’an”, vol

XXII No.2

Kementria Pendidikan dan Kebudayaan “Menumbuhkan Sikap

Toleran Pada Anak”,(Jakarta: 2016)

Amin Haedari dkk “Masa Depan Pesantren”,(Jakarta: IRD

Press,2004)

Dawam Ainurrafiq, Ta’arifin Ahmad, “Manejemen Madrasah

Barbasis Pesantren”,(Listafariska Putra, 2005)

Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2009)

Sumber dari Internet :

www.pendis.kemenag.go.ig data Pesantren Provinsi Banten di

akses pada 21 Desember 2019.

http://KBBI.web.id/santri.htm (18 Februari 2020)

Sumber Wawancara :

Wawancara dengan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

Barkah Tangerang Banten, Pada 28 Februari 2020

Wawancara dengan pengasuh santri Pondok Pesantren Nurul

Iman Al-Barkah Tangerang Banten, Pada 28 Februari

2020

Page 92: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

82

Page 93: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

LAMPIRAN

Page 94: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM
Page 95: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM
Page 96: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM
Page 97: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

PEDOMAN WAWANCARA KEGIATAN BIMBINGAN

KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI

SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL IMAN AL-

BARKAH TANGERANG BANTEN

A. Wawancara Pimpinan Pondok

1. Bagaimana awal berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

Barkah kiai?

2. Bagaimanakah Latar belakang santri yang memiliki

permasalahan yang mengalami kesulitan membentuk sikap

toleransi kiai?

3. Permasalahan apa yang biasanya pada masa- masa santri awal

kiai?

4. Faktor pendukung dan penghambat diberikannya bimbingan

kelompok ini kiai?

B. Wawancara Pengurus Pondok

1. Apa saja kah permasalahan santri didalam pondok?

2. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri?

3. Berapa kali bimbingan kelompok dilaksanakana?

4. Apakah lembaga (Nurul Iman) melakukan evaluasi dari

kegiatan bimbingan kelompok ini?

5. Apa saja kendala dan bagaimana cara mengatasi kendala dalam

melaksanakan bimbingan kelompok?

6. Apa metode cara yang dilakukan lembaga dalam membentuk

sikap toleransi terhadap santri?

Page 98: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

7. bimbingan kelompok yang dilakukan lembaga apakah ada

berkaitan dengan pembentukan sikap toleransi?

8. Apa saja yang menjadi tolak ukur dari bimbingan kelompok ini?

Agar santri dapat dikatakan sudah bersikap toleran terhadap

sesama?

C. Wawancara Santri

1. Apa yang saudar ketahui tentang bimbingan kelompok?

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri?

3. Apakah pelaksanaan bimbingan kelompok dapat membantu

kamu dalam membentuk sikap toleransi santri?

4. Apa saja kendala saudara dalam melaksanakan bimbingan

kelompok?

5. Upaya apa saja yang saudara lakukan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanaan bimbingan kelompok?

6. Bagaimana anda menanggapi pendapat atau pandangan yang

berbeda untuk anda dari santri yang lain?

7. apakah ada pendapat yang kurang bahkan tidak anda terima dari

santri lain?

8. apakah anda pernah melakukan hal-hal yang kurang baik

kepada santri yang lain dan bagaimna tindakan anda?

Page 99: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Hasil Wawancara Pimpinan Pondok

Kiai Abdul Rohman, S.Pd.I

Pertayaan

1. Bagaimana awal berdirinya Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

Barkah kiai?

Jawab: Latar belakang pondok pesantren Nurul Iman Al Barkah

pada awalnya hanyalah sebuah majelis ta’lim kecil yang di asuh

oleh orang tua dan guru kami KH. Abdillah dan di mulai sekitar

pada tahun 1960, dengan istiqomah beliau mengajar dengan

salfiyah dengan santri kalong dengan jumlah yang kadang

banyak kadang sedikit, beliau mengajar khusus al qur;sn seperti

tajwid, makhroj. Berjalannya waktu pada tahun 2007 beliau

wafat, dan saat itu putra putri beliau masih dalam kondisi

belajar, dan ada juga yang masih menyelesaikan kuliahnya.

Barulah setelah 2014 di antara puta beliau menyelesikan

pendidikannya, kemudian di resmikan tempat pendidikan ini

menjadi lembaga pondok pesantren formal dan non formal, di

antar pendidikan tersebut mulai dari Madrasah Tsanawiyah dan

Madrasah Diniyah.

2. Bagaimanakah Latar belakang santri yang memiliki

permasalahan yang mengalami kesulitan membentuk sikap

toleransi kiai?

Jawab: Santri itu ibarat murid baru dan sekolah baru ya mbak,

mereka yang awalnya bisa bebas dan gak terikat jadi sekarang

terikat dan harus mematuhi peraturan. Kemudian mereka yang

Page 100: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

awalnya tinggal sama keluarga atau sekamar sendiri sekarang

harus hidup bersama dan dipaksa untuk bisa berdampingan,

kadang ada konflik ataupun tidak percaya diri dan canggung

dengan lingkungan pondok.

3. Permasalahan apa yang biasanya pada masa- masa santri awal

kiai? Jawab: Masalah awal itu biasanya sulit menyesuaikan /

mengatur jadwal, berat untuk bangun malam tahajud, merasa

liburnya kurang panjang..

4. Faktor pendukung dan penghambat diberikannya bimbingan

kelompok ini kiai?

Jawab: Pastinya ada hambatan dan juga pendukungnya juga,

karena pada dasarnya perilaku dan sifatnya manusia tidak sama,

oleh karena itu dalam pembiasaan bimbingan kelompok dan ada

bimbingan individu. Jika melihat factor pendukung yaitu

keinginan kita sebagai pengasuh disini agar santri dapat menjadi

lebih baik lagi dan dari diri santri memiliki rasa berubah ke arah

yang lebih baik lagi.

Page 101: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Wawancara Pengurus Pondok

Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.I

Pertanyaan

1. Apa saja kah permasalahan santri didalam pondok?

Jawab: Permasalaham yang biasa di hadapi santri ini banyak,

misalnya kedisiplinan baik di pondok atau di lingkungan,

manajemen waktu, kemandirian dan membentuk sikap toleransi,

karena kan semua santri disini berasal dr berbagai daerah jadi

mereka harus bisa berbaur dan menyesuaikan diri dan sosial

dengan lingkungan pondok, setiap permasalahan yang ada disini

harus diselesaikan segera, karena kita semua tinggal satu

lingkungan seperti ini, jadi harus segera terselesaikan masalah

sekecil apapun. biasanya kita itu mengadakan bimbingan

kelompok untuk menyelesaikan permasalahan.

2. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: Bimbingan kelompok disini (1) kita kumpulin semua

santri tapi dipisah antara putera dan puteri, (2) setelah

terkumpul kedua kami mengidentifikasi masalah dan

mengelompokkan santri berdasarkan permasalahan yang

mereka hadapi, (3) setelah dikelompokkan kami

mempersilahkan santri untuk bercerita dan sharing

permasalahan yang mereka hadapi, (4) kemudian pengasuh

mengambil alih untuk memberikan motivasi dan memberikan

arahan untuk menyatukan mereka terutama santri dengann

Page 102: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

permasalahan membentuk sikap toleransi, untuk membentuk

sikap toleransi terkait dengan pembentukan karakter, atau

terkadang memberikan solusi kepada teman yang kesulitan

dalam memahami pelajaran.

3. Berapa kali bimbingan kelompok dilaksanakana?

Jawab: Bimbingan kelompok disini biasanya dilakukan sekali

dalam satu minggu.

4. Apakah lembaga (Nurul Iman Al-Barkah) melakukan evaluasi

dari kegiatan bimbingan kelompok ini?

Jawab: Betul, melakukan evaluasi, agar bimbingan kelompok

tersebut, beteul-betul berfungsi sebagaimana tujuan awal.

5. Apa saja kendala dan bagaimana cara mengatasi kendala dalam

melaksanakan bimbingan kelompok?

Jawab: Kendalanya itu biasanya waktu santri yang sangat padat

dengan kegiatan di pondok tapi tetap kita langksanakan dengan

cara yang terbaik. Terkadangan kita memang memberitahu pada

santri dengan tiba-tiba sih. Karena saking banyaknya urusan,

kita terpaksa melakukan itu, itu juga termasuk kendala kita,

dalam soal waktu, memberitahu pada santri dengan dadakan.

Untuk mengatasinya kami memberitahukan jauh – jauh hari

agar santri dapat menyesuaikan jadwalnya.

6. Apa metode cara yang dilakukan lembaga dalam membentuk

sikap toleransi terhadap santri?

Jawab: Biasanya mereka di berikan waktu untuk saling

mengenal dan menerima kekurangan dalam diri mereka masing-

masing.

Page 103: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

7. Bimbingan kelompok yang dilakukan lembaga apakah ada

berkaitan dengan pembentukan sikap toleransi?

Jawab: Betul terkait dengan pembetukan karakter, atau

terkadang untuk memberikan solusi santri yang merasa

kesulitan dalam memahami pelajaran.

8. Apa saja yang menjadi tolak ukur dari bimbingan kelompok ini?

Agar santri dapat dikatakan sudah bersikap toleran terhadap

sesama? Jawab: Jika yang di maksud tolak ukur bimbingan

kelompok membentuk sikap toleransi santri, maka tolak

ukurnya adalah, semua hal yang dirasa sulit dijalani,

bisamendapatkan solusinya.

Page 104: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Nama : Ahmad Hidayat

Asal : Tangerang

Kelas : IX

1. Apa yang saudar ketahui tentang bimbingan kelompok?

Jawab: Menurut saya bimbingan kelompok adalah upaya agar

santri dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan

merencakan masa depan.

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: alhamdulillah sangat menyenangkan karena dimana saat

pelaksanaan bimbingan kelompok, kita semua di kumpulkan

bersama di ajak sharing bersama dan menyatukan pemikiran

dari berbagai macam pemikiran dan bisa menyelesaikan sesuatu

bersama-sama.

3. Apakah pelaksanaan bimbingan kelompok dapat membantu

kamu dalam membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: sangat membantu sekali karena dmna kita bisa saling

tolong menolong, dan saling membantu dalam kesusahan

maupun kesulitan.

4. Apa saja kendala saudara dalam melaksanakan bimbingan

kelompok?

Jawab: kadang sulitnya menyatukan presepsi sama teman-teman

yang lain karena berbeda pendapat.

5. Upaya apa saja yang saudara lakukan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanaan bimbingan kelompok?

Page 105: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Jawab: membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu

masalah untuk mendapatkan solusinya.

6. Bagaimana anda menanggapi pendapat atau pandangan yang

berbeda untuk anda dari santri yang lain?

Jawab: Pendapat teman-teman harus di hargai, karena di pondok

sama-sama menuntut ilmu.

7. apakah ada pendapat yang kurang bahkan tidak anda terima dari

santri lain?

Jawab: Sering, salah satunya masukan dari teman-teman untuk

setoran hafalan tahfidz qu’an, dan biasanya caramembaca saya

yang menurut teman saya kurang tepat.

8. apakah anda pernah melakukan hal-hal yang kurang baik

kepada santri yang lain dan bagaimna tindakan anda?

Jawab: Pernah, mengolok santri yang lain, disaat ada yang

kurang baik dengan saya, saya akan mendatanginya dan

memberikan peringatan kepadanya.

Page 106: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Nama : Ghesa Arda Wangsa

Asal : Bekasi

Kelas : IX

1. Apa yang saudar ketahui tentang bimbingan kelompok?

Jawab: Menurut saya bimbingan kelompok adalah tempat kita

meminta saran atau pendapat tentang curhatan yang kita alami,

dan disitulah kita bisa berproses dalam mecari solusi.

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dalam

membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: suka dan menyenangkan karena berupaya membantu

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk

menghadapi dan mengatasai persoalan melalui pengembangan

pemahaman, sikap keyakinan, dan perilaku dengan cara

memanfaatkan bimbingan kelompok.

3. Apakah pelaksanaan bimbingan kelompok dapat membantu

kamu dalam membentuk sikap toleransi santri?

Jawab: iya betul mambantu, karena dimana kita di ajarkan untuk

saling menghargai pendapat teman-teman yang lain.

4. Apa saja kendala saudara dalam melaksanakan bimbingan

kelompok?

Jawab: tidak ada, karena bimbingan kelompok ini sangat

membantu untuk bekerja sama dalam menyatukan visi misi.

5. Upaya apa saja yang saudara lakukan untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanaan bimbingan kelompok?

Page 107: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Jawab: saling tolong-menolong dan gotong royong dalam

menghadapi persoalan yang kesulitan.

6. Bagaimana anda menanggapi pendapat atau pandangan yang

berbeda untuk anda dari santri yang lain?

Jawab: karena tinggal bersama-sama sudah wajar banyak

pendapat dari teman-teman, dan harus saling mengingatkan

ketika teman berbuat salah atau berbeda pendapat.

7. apakah ada pendapat yang kurang bahkan tidak anda terima dari

santri lain?

Jawab: Ada, pendapat teman saya yang mengomentarin

penampilan saya, karena teman saya mengejek sayadan

mengeluarkan kata yang tidak sopan..

8. apakah anda pernah melakukan hal-hal yang kurang baik

kepada santri yang lain dan bagaimna tindakan anda?

Jawab: Pernah, seperti mengolok-olok seperti daerah teman,

mengganggu teman saat belajar atau istirahat, maka saya akan

memberikan peringatan atau teguran kepadanya.

Page 108: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM
Page 109: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM
Page 110: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Dokumentasi Wawancara

Wawancara Kiai Abdul Rohman, S.Pd.i. Selaku Pimpinan Pondok

Pesanter Nurul Iman Al-Barkah

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)

Wawancara Ustadz Harun Arrasyid, S.Pd.i. Selaku Pengasuh Pondok

Pesanter Nurul Iman Al-Barkah

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)

Page 111: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Wawancara santri Ghesa Arda wangsa

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)

Wawancara Santri Ahmad Hidayat

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)

Page 112: METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEMBENTUK SIKAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51736... · 2020. 8. 10. · Sekripsi berjudul METODE BIMBINGAN KELOMPOK DALAM

Kajian Kitab Ta’lim Muta’ali

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)

Kegiatan Halaqoh

(Sumber hasil dokumentasi peneliti)