metode jigsaw · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama...

23
METODE JIGSAW Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu: Ahmad Nasir Aribowo, M.Pd. Disusun Oleh: a. Aris Hadi Pranoto (14144600203) b. Muhammad Ichsanudin (14144600181) c. Nurmiati (14144600214) d. Siti Aminah (14144600198) Kelas: A5-14 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

METODE JIGSAW

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pembelajaran

Dosen Pengampu: Ahmad Nasir Aribowo, M.Pd.

Disusun Oleh:

a. Aris Hadi Pranoto (14144600203)

b. Muhammad Ichsanudin (14144600181)

c. Nurmiati (14144600214)

d. Siti Aminah (14144600198)

Kelas: A5-14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

TAHUN 2015

Page 2: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan rahmat dan

karunia-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas

Metode Pembelajaran. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah

wawasan tentang “Metode Jigsaw” Ucapan terima kasih kami haturkan kepada

rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah,

sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya

yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami

menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan

sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Yogyakarta, 30 September 2015

Penyusun

Page 3: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL/COVER ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAF ISI ............................................................................................................ iii

A. Pembahasan ...................................................................................................... 1

1. Pengertian Pembelajaran Jigsaw ............................................................... 1

2. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw .................................................... 3

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jigsaw ..................................... 3

B. Kesimpulan Pembahasan ................................................................................. 5

C. Praktek Pembelajaran Jigsaw ........................................................................... 5

1. Desain Ruang Kelas .................................................................................. 5

2. Pendahuluan .............................................................................................. 14

3. Kegiatan Inti .............................................................................................. 14

4. Penutup ...................................................................................................... 19

D. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19

Page 4: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

1

A. Pembahasan

1. Pengertian Pembelajaran Jigsaw

Istilah metode berasal dari bahasa Yunani "Metodos". Kata ini terdiri dari dua

suku kata yaitu "Metha" yang berarti melalui atau melewati dan "hodos" jalan atau

cara. Jadi metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Gagne sebagaimana yang dikemukakan oleh Margaret E. Bell

Gredler (1991: 207) bahwa istilah pembelajaran dapat diartikan sebagai

seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya

proses belajar yang sifatnya internal”. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa

pembelajaran merupakan proses yang sengaja direncanakan dan dirancang

sedemikian rupa dalam rangka memberikan bantuan bagi terjadinya proses belajar.

Pendapat yang semakna dengan definisi di atas dikemukakan oleh J. Drost

(1999:2) yang menyatakan bahwa “pembelajaran merupakan usaha yang

dilakukan untuk menjadikan orang lain belajar”. Sedangkan Mulkam (1993:113)

memahami pembelajaran sebagai suatu aktifitas guna menciptakan kreaktivitas

siswa. Dari pendapat ini dapat dikemukakan bahwa pembelajaran adalah

serangkaian kegiatan yang diusahakan dengan tujuan agar orang (misalnya guru,

siswa) dapat melakukan aktifitas belajar.

Dengan demikian pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu peristiwa atau

situasi yang sengaja dirancang dalam rangka membantu dan mempermudah proses

belajar dengan harapan dapat membangun kreativitas siswa.

Pengertian jigsaw learning adalah sebuah teknik yang dipakai secara luas

yang memiliki kesamaan dengan teknis "pertukaran dari kelompok ke kolompok

lain." (group to group exchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta

didik mengajarkan sesuatu.

Page 5: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

2

Strategi pembelajaran jigsaw adalah strategi pembelajaran yang berupaya

untuk mendalami sebuah materi dengan memberikan sudut pandang yang

bervariasi dari setiap siswa. Hal ini sangat menarik dan membutuhkan peran aktif

ataupun pemahaman yang baik terhadap materi yang akan dibahas.

Sedangkan menurut Arends (1997) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok

kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling

ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi

pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada

kelompok yang lain.

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot

Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.

Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus

siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.

Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa (student centered) sangan

dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil.

Tujuan dari pembelajaran jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim,

ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam

yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua

materi sendirian.

Teori yeng melandasi pembelajaran kooperatif jigsaw adalah teori

konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktifisme dalam belajar

adalah suatu pendekatan di mana sisiwa secara individu menemukan dan

mentranseformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan

aturan yang dan merivisinya bila perlu (soejadi dalam teti sobri,2006. 15).

Page 6: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

3

2. Langkah-langkah Pembelajaran Jigsaw

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakuan pendidik dalam strategi

pembelajaran jigsaw:

a. Strategi dikelompokkan ke dalam empat anggota tim.

b. Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi dan tugas yang berbeda.

c. Anggota dari tim berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab sama,

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab

yang mereka bahas.

d. Setelah selesai berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang

mereka kuasai. Sementara, setiap anggota lainnya mendengarkan dengan

sungguh-sungguh.

e. Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

f. Guru memberi evaluasi.

g. Penutup.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jigsaw

a. Kelebihan Pembelajaran Jigsaw

Memacu siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat,

kreatif serta bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.

Mendorong siswa untuk berfikir kritis.

Page 7: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

4

Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang

dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain

dalam kelompok tersebut.

Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa

dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.

Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada

kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada

rekan-rekannya.

Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih

singkat.

Menjalin/mempererat hubungan yang lebih baik antar siswa.

b. Kekurangan Pembelajaran Jigsaw

Kegiatan belajar-mengajar membutuhkan lebih banyak waktu

dibanding metode yang lain.

Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap

kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.

Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung

mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru

harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus

menekankan agar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu

penjelasan dari tenaga ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan

apabila tidak mengerti.

Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfpikir rendah

akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk

Page 8: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

5

sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih

tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam

menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat.

Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi

hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang

menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti

jalannya diskusi.

Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan model ini.

Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan model

konvensional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah.

B. Kesimpulan Pembahasan

Pembelajaran jigsaw adalah strategi pembelajaran yang berupaya untuk

mendalami sebuah materi dengan memberikan sudut pandang yang bervariasi dari

setiap siswa. Hal ini sangat menarik dan membutuhkan peran aktif ataupun

pemahaman yang baik terhadap materi yang akan dibahas.

Tujuan dari pembelajaran jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim,

ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang

tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi

sendirian.

C. Praktek Pembelajaran Jigsaw

1. Desain Ruang Kelas

a. Lingkungan Kelas

Page 9: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

6

Lingkungan kelas mempengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan

menyerap informasi. Bila suasana dan kondisi di dalam kelas berantakan,

kumuh, kotor, dan tidak menarik bagi para siswa, maka mereka akan

menganggap bahwa belajar itu tidak nyaman, melelahakn, dan kuno.

Sebaliknya, bila lingkungan ditata dengan baik, bersih, sehat, dan nyaman,

serta mampu mendukung pembelajaran, maka mereka memiliki pandangan

bahwa belajar itu menyenangkan dan mengasyikkan.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain

lingkungan kelas yang ideal dan mendukung bagi pembelajaran siswa adalah

sebagai berikut:

1. Menyediakan Gambar

Sebuah gambar lebih berarti daripada seribu kata. Jika guru menggunakan

alat peraga dalam situasi belajar, maka akan terjadi hal yang menakjubkan

pada pembelajaran. Dalam hal ini, beberapa ide yang dapat dilakukan oleh

guru adalah sebagai berikut:

a. Poster Ikon/Simbol

Poster ikon atau simbol ini dipajang pada setiap konsep utama pelajaran

yang diajarkan dan digambarkan di atas selembar ketas berukuran 25 x 40 cm

atau lebih besar. Poster-poster ikon dipajang di depan kelas, diatas pandangan

mata, sehingga bisa memberikan gambaran keseluruhan. Poster ikon

berfungsi sebagai tinjauan global dari bahan pelajaran yang membantu

penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi secara visual.

Pemajangan poster dilakukan hingga pelajaran selesai, lalu dipindahkan

ke bagian dinding agar tempatnya dapat digunakan untuk poster-poster lain.

Sementara itu, poster-poster yang sebelumnya, tetap dipajang di dinding agar

Page 10: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

7

secara sadar atau tidak, siswa dapat terus mengingatnya dengan mengakses

memori visual siswa setiap kali melihat poster tersebut.

b. Poster Afirmasi atau Poster Penegasan Diri

Mintalah siswa untuk membuat poster motivasi afirmasi dengan

pesan-pesan khusus, misalnya “aku mampu mempelajarinya”, “aku bisa

menguasainya”, “aku yakin bisa”, dan sebagainya. Poster-poster itu

ditentukan pada dinding samping di dalam kelas, setinggi mata orang duduk.

Poster-poster di sekeliling ruangan yang “mengucapkan”

penegasan-penegasan seperti itu akan menjadi dialog internal, sehingga

menguatkan keykinan siswa tentang belajar dan isi materi yang diajukan.

2. Gunakan Warna

Gunakan warna untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa, karena

otak berpikir dalam warna. Gunakan warna hijau, biru, ungu, dan merah untuk

kata-kata penting. Sedangkan untuk menggarisbawahi, gunakan warna jingga

dan kuning, serta warna hitam dan putih untuk kata-kata penghubung, seperti

“dan”, “dari”, dan lainnya.

Di samping itu, penting pula mewarnai cat dinding kelas dengan

warna-warna yang tepat, sehingga membuat siswa lebih nyaman dan betah

belajar. Selain dinding kelas, perabotan kelas, seperti lemari, papan tulis, rak

buku, dan semacamnya, juga perlu dicat sedemikian rupa dengan warna yang

disesuaikan kepribadian yang ingin dicapai.

Menurut para ahli psikologi, warna merah, kuning, hijau, dan biru

merupakan empat warna utama. Meskipun, belum bisa dipastikan dari sudut

pandang sains, tetapi pada umumnya warna memiliki pengaruh atau sifat yang

berbeda dalam aspek kehidupan manusia, termasuk juga dari kepribadiannya.

Page 11: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

8

Untuk mengetahui kepribadian yang diinginkan, berikut uraian mengenai

makna dari setiap warna yang ada, dalam sudut pandang psikologi.

a. Warna Biru

Warna biru bersifat damai dan menyejukkan. Biru juga terkait dengan

spiritualis, kontemplasi, misteri, dan kesabaran. Asosiasi positifnya adalah

rasa percaya diri dan stabilitas, sedangkan sifar negatifnya adalah curiga dan

melankolis. Selain itu, warna biru juga memberi kesan luas pada ruangan.

Secara psikologis, warna ini memberikan arti ketenangan yang sempurna.

b. Warna Biru Tua

Warna biru tua melambangkan perasaan yang mebdalam. Biasanya,

warna ini melambangkan sifat perasa, bijaksana, tidak mudah tersinggung,

bersikap tenang, dan memiliki kenalan atau rekan yang luas.

c. Warna Biru Muda

Warna biru muda melambangkan sifat yang teguh dan kokoh, namun

biasanya sedikit keras kepala, sering berbangga diri, dan memiliki pendirian

yang tetap.

d. Warna Cokelat

Warna cokelat melambangkan stabilitas dan bobot. Sifat positifnya

adalah kesetabilan dan keanggunan, sedangkan sifat negatifnya adalah depresi

dan penuaan. Secara psikologis, warna ini memiliki sifat suka merebut dan

pesimis terhadap kesejahteraan ataupun kebahagiaannya di masa depan.

e. Warna Hijau

Warna hijau merupakan simbol pertumbuhan, kesuburan, dan harmoni.

Hijau adalah warna menenangkan dan menyegarkan. Sifat positifnya adalah

Page 12: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

9

optimisme, kebebasan, dan keseimbangan, sedangkan sifat negatifnya adalah

iri hati dan kebohongan. Secara psikologis, warna hijau melambangkan

adanya suatu ketabahan dan keinginan, namun memiliki pribadi yang keras

dan dominan/ berkuasa.

f. Warna Hitam

Warna hitam adalah warna misterius dan independen. Sifat positifnya

adalah memiliki daya tarik dan kekuatan, sedangkan sifat negatifnya adalah

kematian, kegelapan, dan kuasa jahat. Secara psikologis, warna ini

melambangkan arti kehidupan yang terhenti dan memberi kesan kekosongan,

kegelapan, kematian, serta kerusakan.

g. Warna Kuning

Warna kuning erat dengan pencerahan dan intelektualitas. Sifatnya

menstimulasi otak dan membantu pencernaan. Sifat positifnya adalah

optimisme, akal, dan ketegasan, sementara sifat negatifnya berlebihan dan

kekakuan. Secara psikologis, warna ini mewakili sifat kegembiraan, cukup

santai, dan mempunyai cita-cita setinggi langit.

h. Warna Kuning Terang

Warna ini melambangkan sifat spontan dan toleransi tinggi. Sifat dari

warna ini sangat menonjol, tetapi senang berubah-ubah sikap, suka berharap,

dan dermawan.

i. Warna Abu-abu/ Kelabu

Warna abu-abu mempunayi karakter samar-samar. Kecenderungannya

adalah lebih netral.

j. Warna Merah

Page 13: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

10

Warna merah mempunyai sifat memberistimulasi dan dominasi. Warna

ini erat kaitannya dengan sifat hangat dn kemakmuran, tetapi juga

menggambarkan kemarahan, malu, dan kebencian. Secara psikologis, warna

ini melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga,

mempercepta denyut nadi, menaikkan tekanan darah, dan mempercepat

pernapasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktivitas, perjuangan,

persaingan, dan berani.

k. Warna Merah Terang

Warna merah terang mewakili kekuatan, kemauan, dan cita-cita. Warna

ini turut melambangkan sikap agresif, aktif, kemauan keras, penuh gairah, dan

dominasi.

l. Warna Merah Jambu

Warna merah jambu mewakili sifat romantis, feminim, selalu rapi, dan

penuh jenaka.

m. Warna Ungu

Warna ungu adalah campuran warna merah dan biru. Sifatnya sedikit

kurang teliti, tetapi selalu penuh harapan.

n. Warna Putih

Warna putih adalah simbol awal baru, kemurnian, dan kesucian. Kualitas

positifnya adalah bersih dan segar, sedangkan sifat negatinya adalah dingin

dan tanpa kehidupan.

b. Pengaturan Bangku

Pengaturan bangku mempunyai peran penting dalam konsentrasi belajar

siswa. Pengaturan bangku dapat dilakukan secara fleksibel dengan

Page 14: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

11

memosisikan sedemikian rupa,sesuai dengan kebutuhan pengajaran yang

efektif dan efisien. Hal ini dilaukan agar semua siswa mampu menangkap

pelajaran yang diberikan dengan merata, saksama, menarik, tidak monoton,

dan mempunyai sudut pandang bervariasi terhadap pelajaran yang tengah

diikuti. Pada metode pembelajaran ini akan menggunakan formasi meja

pertemuan. Formasi meja pertemuan biasanya diselenggarakan di

tempat-tempat pertemuan dan seminar, baik di hotel maupun gedung

pertemuan. Formasi ini bisa digunakan dengan cara membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok, di mana setiap kelompok tersebut mempunyai meja

pertemuan sendiri-sendiri.

Formasi tersebut sangat baik jika digunakan untuk kerja kelompok di

dalam kelas, di mana guru memberikan tugas kelompok untuk diselesaikan

secara bersama-sama. Hasil dari pembahasan tersebut akan diplenokan atau

dibahas dengan guru. Selanjutnya, guru akan memberikan informasi dan

penjelasan terkait dengan persoalan yang telah dibahas oleh setiap kelompok.

Dalam hal ini, satu kelompok bisa terdiri atas 4-5 siswa yang dibentuk

menjadi 5-6 kelompok, tergantung dari jumlah siswa dalam kelas tersebut.

Adapun formasi meja pertemuan ini adalah sebagai berikut:

c. Pemberian Aroma Terapi

Aroma terapi menjadi sesuatu yang sangat esensial dalam kehidupan

manusia, karena aromanya sangat penting bagi kesehatan. Aroma menjadi

Page 15: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

12

simbol keharmonisan, keromantisan, pergaulan, kecantikan, kesehatan,

ataupun pengobatan.

Namun, yang paling penting dalam konteks pembahasan buku ini adalah

aroma sebagai simbol kesehatan yang biasa kita sebut sebagai aroma terapi

(aromatherapy). Aroma terapi ini dalam dunia pendidikan menjadi sesuatu

yang patut untuk diujicobakan agar bisa menumbuhkan antusiasme siswa

dalam belajar.

Menurut beberapa peneliti, manusia dapat meningkatkan kemampuan

berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan arom wangi

bunga tertentu (Hirsch, 1993). Oleh karena tu, menyemprotkan aroma tertentu

yang biasanya berasal dari aroma bunga, seperti mint, kemangi, jeruk,

rosemary, lavender. Dan mawar akan memberikan ketenangan dan relaksasi

(Lavabre, 1990) pada siswa, sehingga konsentrasi belajarnya akan tetap

terjaga dengan baik.

d. Pengaturan Tanaman dan Tumbuh-tumbuhan

Untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar, pengaturan

tanaman dan tumbuh-tumbuhan juga sangat penting. Disadari atau tidak,

tanaman dan tumbuh-tumbuhan memberikan manfaat yang penting bagi dunia

pendidikan, khususnya bagi manusia-manusia yang ada di dunia pendidikan.

Penelitian menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan dan tanaman mampu

menyediakan oksigen. Semakin banyal oksigen yang didapat, akan semakin

baik pula kinerja otak. Jika kinerja otak semakin baik maka para siswa akan

mampu mengikuti mencerna pelajaran yang diberikan di kelas dengan baik.

Tentu saja hal ini akan sangat membantu mereka dalam berpendidikan,

sehingga kesuksesan mereka dalam dunia pendidikan bisa dicpai dengan baik.

Page 16: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

13

Oleh karena itu, di sekeliling kelas atau sekolah harus ada tanaman atau

tumbuh-tumbuhan agar mendapatkan pasokan oksigen yang melimpah dari

alam. Selain itu, dengan banyaknya tumbuh-tumbuhan, maka sekolah menjadi

teduh, nyaman, dan rindang. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar manjadi

lebih kondusif.

e. Alat Bantu Pendidikan

Alat bantu adalah benda yang dapat membantu sesuatu, sehingga

tujuannya bisa dicapai dengan lebih mudah dan gampang. Dengan demikian,

alat bantu pendidikan adalah benda atau alat yang mampu membantu insan

pendidikan dalam memenuhi segala tujuan pembelajaran atau tujuan besar

dari pendidikan itu sendiri.

Alat bantu pendidikan bisa juga dinamakan dengan media pendidikam.

Sedangkan media adalah alat saluran komunikasi, yakni saluran komunikasi

antara pendidikan dengan anak didik dalam suatu pembelajaran. Media ini

adalah penghubung yang mampu menghubungkan atau mengkomunikasikan

antara keduanya. Oleh karena itu, media adalah sesuatu yang penting bagi

kelancaran pembelajaran.

Leslie J. Briggs (1979) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah

alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film,

rekaman video, dan lain sebagainya. Ia juga berpendapat bahwa media

merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya

terjadi proses belajar.

Sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang (pendidik) kepada

seseorang yang lain atau sekelompok orang (anak didik), maka media

pembelajaran sangat vital fungsinya dalam pembelajaran. Semakin baik

media atau alat bantu pendidikan sebagai penyampaian pesan-pesan atau

Page 17: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

14

materi-materi pembelajaran kepada anak didik, maka akan semakin baik dan

maksimal kemampuan siswa untuk menerima dan mencerna materi atau pesan

dalam pembelajaran.

Alat bantu atau medi pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan

belajar-mengajar di antaranya penggunaan kata-kata, bunyi, gambar, alat

peraga (seperti, radio, televisi, OHP, film), dan lain sebagainya. Pada intinya,

media atau alat bantu pembelajaran berfungsi sebagai sebuah pesan yang

disampaikan oleh penyampai pesan (guru) agar bisa diterima oleh anak didik

atau penerima pesan dengan baik.

2. Pendahuluan

a. Salam

b. Do’a

c. Menanyakan Kabar Siswa

d. Ice Breaking

3. Kegiatan Inti

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pembelajaran jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim,

ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam

yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari

semua materi sendirian.

b. Kelas

Kelas 3, semester 2.

c. Materi

Page 18: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

15

Uang dan cara mengelolanya.

d. Langkah-langkah

a) Strategi dikelompokkan ke dalam empat anggota tim.

b) Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi dan tugas yang berbeda.

c) Anggota dari tim berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab sama,

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

subbab yang mereka bahas.

d) Setelah selesai berdiskusi dengan tim ahli, tiap anggota kembali ke

kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang

subbab yang mereka kuasai. Sementara, setiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

e) Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.

f) Guru memberi evaluasi.

h. Penutup.

e. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : 3 SD/2

Tahun Ajaran : 2014/2015

Page 19: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

16

Standar

Kompetensi

1. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

Kompetensi

Dasar

1.1 Mengenal sejarah uang.

1.2 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

1. Menjelaskan asal-usul terbentuknya uang.

2. Menjelaskan fungsi dan kegunaan uang dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Menjelaskan cara mengelola uang dengan baik.

Alokasi Waktu: 2x30 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari dan memahami materi ini, peserta didik diharapkan

mampu:

1. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

2. Memahami sejarah uang.

3. Mengetahui pengguaan uang sesuai kebutuhan.

Karakter peserta didik yang diharapkan:

- Mandiri

- Disiplin

- Kreatif

Page 20: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

17

- Tanggung jawab

- Peduli sosial .

B. Materi Pembelajaran

Uang dan cara mengelolanya.

C. Metode Pembelajaran

Jigsaw, Ceramah, Tanya Jawab.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

- Guru membuka pelajaran dengan salam lalu berdoa.

- Ice Breaking

- Guru menanyakan kabar siswa.

- Guru mempresensi siswa.

- Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran secara umum.

Inti Pembelajaran

3. Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, guru:

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

Guru memberi materi yang sama kepada anggota

kelompok, dan memberi materi yang berbeda pada

anggota kelompok lain.

Page 21: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

18

Guru meminta siswa untuk memahami materinya.

4. Elaborasi

Dalam kegiatan ini, guru:

Guru memberitahukan kepada siswa, untuk bertemu

dengan tim baru atau tim ahli.

Peserta didik menjelaskan materi masing-masing secara

bergantian.

Setiap anggota kelompok kembali ke kelompok awal,

dengan memiliki pemahaman atau catatan

masing-masing.

5. Konfirmasi

Dalam kegiatan ini, guru:

Guru meluruskan kesalah pahaman, memberikan

penguatan materi, dan penyimpulan

Penutup

Guru memberikan PR kepada siswa.

Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.

E. Alat dan Sumber Belajar

Buku paket IPS kelas 3

Fokus kelas 3

Gambar-gambar uang, hewan, dan cek.

Page 22: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

19

4. Penutup

a. Kesimpulan

b. Evaluasi

c. Do’a

Page 23: METODE JIGSAW · 2016. 1. 3. · kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian

20

D. DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Sholeh. 2011. Metode EDU Tainment. Yogyakarta: DIVA Press.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nazarudin. 2007. Implementasi Konsep, Karakteristik, dan Metodologi Pendidikan

Agama Islam Di Sekolah Umum. Palembang: TERAS.

http://dasar-teori.blogspot.co.id/2011/08/kelebihan-dan-kekurangan-pembelajaran.ht

ml

http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/model-pembelajaran-jigsaw.html

https://sunartombs.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-dan-penerapan-metode-jigs

aw/

http://eanseptember.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-metode-jigsaw.html

http://www.kajianpustaka.com/2013/09/model-pembelajaran-jigsaw.html