metode mengajar sesama teman
TRANSCRIPT
Metode Mengajar Sesama Teman (Peer Teaching Methods)
Metode peer teaching adalah teknik menyampaikan materi ajar melalui
rekan atau bantuan teman sendiri. Mulai dari pembahasan materi sampai penilaian
juga dilakukan dari dan oleh siswa dalam kelompok itu sendiri (self-assessment
dan peer assessment). Sedangkan untuk nilai akhirnya adalah penggabungan
antara penilaian oleh guru dan teman sebaya. Dari defenisi tersebut, guru harus
mampu memodifikasi metode peer teaching agar sesuai diterapkan untuk siswa
SD (kelas tinggi) terutama pada bagian assessment-nya.
Pembelajaran kooperatif dengan teknik ini bisa dilaksanakan bersamaan dengan
metode diskusi. Prasyarat untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode peer
teaching, di dalam kelas harus terdapat beberapa siswa yang cepat (pintar) dan
semua siswa cenderung memiliki pengetahuan dasar yang relevan.
Langkah-langkah metode mengajar sesama teman (peer teaching methods)
1. Guru menjelaskan topik, tujuan pembelajaran, dan langkah/kegiatan yang
akan dilalui siswa
2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-6 siswa
secara merata (tiap kelompok terdapat siswa yang pintar)
3. Di dalam kelompoknya siswa belajar dari dan dengan sesama teman lain
dengan cara yang saling menguntungkan serta berbagi pengetahuan, ide,
dan pengalaman masing-masing.
4. Setiap anggota kelompok dituntut memberikan tanggapan serta pendapat
mereka sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan.
5. Setiap kelompok merumuskan hasil diskusinya dalam satu kesimpulan atas
dasar kesepakatan bersama.
6. Beberapa menit kemudian (sekitar 20 menit) salah satu anggota masing-
masing kelompok secara bergiliran mengajarkan hasil temuannya di
hadapan kelompok lain.
7. Setiap kelompok diminta memberikan tanggapan (kritik, saran, pendapat,
pertanyaan, komentar, dll)
8. Perbedaan pendapat didiskusikan sampai permasalahan terpecahkan
9. Setiap masalah baru yang muncul dicatat oleh guru dan diberikan
solusinya
10. Guru memberi kesimpulan permasalahan dan pemecahannya, sehingga
pemahaman setiap siswa seragam.
11. Penilaian dilakukan oleh guru saat proses pembelajaran sedang
berlangsung (terutama pada langkah 3)
Keunggulan metode peer teaching
Meningkatkan motivasi belajar siswa
Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran
Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran
Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi
Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok
Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri
Membangun semangat bekerja sama
Melatih keterampilan berkomunikasi
Meningkatkan hasil belajar
Kelemahan metode peer teaching
Memerlukan waktu yang relatif lama
Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan maka metode
ini menjadi tidak efektif
Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar, atau
yang ingin menonjolkan diri
Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa
bekerja di kelompok
Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini
biasanya diterapkan di PT)
Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat
A. Metode Pemecahan Masalah (Problem solving Method)
Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi
pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau
diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab
dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
B.Manfaat dan Tujuan dari Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving
Method)
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar
mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode
problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain :
a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan,
serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri
b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan
bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah
c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam
situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta dalam
berbagai macam ragam altenatif
d)Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara
berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun
kelompok
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi
siswa.
3) Potensi intelektual siswa meningkat.
4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses
melakukan penemuan
C. Langkah – Langkah Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)
Penyelesaian masalah menurut dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu :
1. Merumuskan masalah
2. Menelaah masalah
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
4. Pembuktian hipotesis
5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)
Pembelajaran problem solving ini memiliki keunggulan dan kelemahan.
keunggulan model pembelajaran problem solving yaitu melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah
yang di hadapi secara realistis, mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan,
menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan, merangsang perkembangan
kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan
tepat, serta dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan
khususnya dunia kerja.
Sementara kelemahan model pembelajaran problem solving itu sendiri
seperti beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini.
Misalnya terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan
mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
Dalam pembelajaran problem solving ini memerlukan alokasi waktu yang lebih
panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.