metode pelaksanaan irigasi.doc

5
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN : REHABILITASI DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI (DAK- DAU) NAMA PEKERJAAN : PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.1 TENEMBAK ALAS TAHUN ANGGARAN : 2015 UMUM Dalam Menyusun Metode Pelaksanaan pada pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan hal yang pokok bagi pelaksana lapangan yang akan mengerjakan/melaksanakan kegiatan proyek, hal ini dianggap perlu untuk memudahkan manager dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi di lapangan pada masa pelaksanaan pekerjaan. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan dengan item-item sebagai berikut: I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pembersihan dan Stripping / kosrekan 2. Papan Nama Proyek 3. Langsir Bahan ke lokasi II. PEKERJAAN POKOK 1. Galian Tanah Biasa (MP) 2. Tanah Hasil Galian, Diratakan dan Dirapikan (MP) 3. Timbunan tanah didatangkan, diratakan dan dirapikan (MP) 4. Pasangan batu kali 1:4 5. Plasteran 1:3, tebal 15 mm 6. Beton Cor 1:2:3 7. Pembesian 8. Bekisting 9. Membongkar Bekisting 10. Pengadaan Pintu Sorong b = 1,00m’, H= 1,90m Pengadaan Pintu Sorong b = 0,70m’, H= 1,90m III.PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Administrasi dan Dokumentasi 2. Pengukuran dan As-Built Drawing Metode Pelaksanaan Item-Item Pekerjaan pada Paket ini meliputi: I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pembersihan dan Stripping / Kosrekan Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman, untuk memudahkan pengukuran dan pemasangan bowplank dengan demikian pekerjaan dapat kita laksanakan sesuai dengan sebaik-baiknya.

Upload: para-pencari-jodoh

Post on 15-Jan-2016

592 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE PELAKSANAAN IRIGASI.doc

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : REHABILITASI DAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI (DAK- DAU)NAMA PEKERJAAN : PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.1 TENEMBAK ALAS TAHUN ANGGARAN : 2015

UMUM

Dalam Menyusun Metode Pelaksanaan pada pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan hal yang pokok bagi pelaksana lapangan yang akan mengerjakan/melaksanakan kegiatan proyek, hal ini dianggap perlu untuk memudahkan manager dalam menyikapi permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi di lapangan pada masa pelaksanaan pekerjaan.

RUANG LINGKUP PEKERJAANPekerjaan dengan item-item sebagai berikut:

I. PEKERJAAN PERSIAPAN1. Pembersihan dan Stripping / kosrekan2. Papan Nama Proyek3. Langsir Bahan ke lokasi

II. PEKERJAAN POKOK1. Galian Tanah Biasa (MP)2. Tanah Hasil Galian, Diratakan dan Dirapikan (MP)3. Timbunan tanah didatangkan, diratakan dan dirapikan (MP)4. Pasangan batu kali 1:45. Plasteran 1:3, tebal 15 mm6. Beton Cor 1:2:37. Pembesian8. Bekisting9. Membongkar Bekisting10. Pengadaan Pintu Sorong b = 1,00m’, H= 1,90m

Pengadaan Pintu Sorong b = 0,70m’, H= 1,90m

III. PEKERJAAN LAIN-LAIN1. Administrasi dan Dokumentasi2. Pengukuran dan As-Built Drawing

Metode Pelaksanaan Item-Item Pekerjaan pada Paket ini meliputi:

I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pembersihan dan Stripping / Kosrekan

Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman, untuk memudahkan pengukuran dan pemasangan bowplank dengan demikian pekerjaan dapat kita laksanakan sesuai dengan sebaik-baiknya.

2. Papan Nama ProyekPembuatan papan nama proyek dengan ukuran yang telah diizinkan oleh direksi dan pengawas lapangan, papan nama proyek dibuat dari bahan tiang kayu, tulisan pada papan nama proyek ditentukan warna / cat serta bentuk tulisan oleh direksi PPK.

3. Langsir Bahan ke LokasiPekerjaan langsir tahun ke lokasi dilaksanakan karena situasi di lapangan jauh dari jalan yang bisa dilalui oleh Kendaraan roda empat sehingga memerlukan pekerjaan langsir, Langsir bahan ke lokasi menggunakan beko sorong ataupun dipundak.

Page 2: METODE PELAKSANAAN IRIGASI.doc

II. PEKERJAAN POKOK1. Galian Tanah Biasa (MP)

Pekerjaan Galian Tanah yang dikerjakan adalah galian tanah untuk pekerjaan lining saluran dengan menggunakan tenaga manusia yang bekerja selama 7 jam/hari ditambah dengan peralatan cangkul, sekop dan alat-alat lain: Sebelum penggalian dilaksanakan akin dilakukan pengukuran pada daerah yang akan digali,

pengukuran tersebut dilaksanakan untuk mengetahui elevasi tanah sebelum dimulainya penggalian menurut elevasi yang telah diukur.

Setelah selesai pemasangan patok-patok dan diketahui elevasinya dimulailah pekerjaan galian dengan batas penggalian yang telah ditentukan oleh patok-patok tadi serta kedalaman galian menurut elevasi yang telah diukur.

2. Tanah Hasil Galian, Diratakan dan Dirapikan (MP)Hasil galian akan dijadikan sebagai timbunan baik pada timbunan pasangan batu terus diratakan dan dirapikan dan dipadatkan, sedangkan hasil galian yang tidak dipakai akan dibuang dari lokasi pekerjaan sesuai petunjuk dari direksi pekerjaan.

3. Timbunan Tanah didatangkan, diratakan dan dirapikan (MP)Karena tanah timbunan tidak ada dilokasi maka timbunan tanah didatangkan, tanah yang didatangkan tidak boleh tercampur kayu atau sampah. Sesudah tanah timbunan sampai ke lokasi harus ditanyakan terlebih dahulu ke direksi wilayah mana yang ditimbun terlebih dahulu. Tanah timbunan diratakan dan dirapikan sesuai arahan direksi.

4. Pasangan Batu kali 1:4Batu gunung/kali yang digunakan adalah yang berkualitas baik, keras, bersih, tidak berlubang dan forius serta tidak mengandung atau menempel tanah. Untuk Pondasi batu gunung digunakan batu (aanstamping) dipakai ukuran 10-15 cm, yang termasuk pekerjaan pasangan meliputi : pasangan batu kali, pekerjaan plesteran, pekerjaan batu kosong, termasuk adukan semennya. Sebelum rnelakukan pekerjaan pasangan batu, maka pihak penyedia jasa diminta untuk mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pasangan batu ini. Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh direksi. Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui oleh direksi. Air yang dipakai untuk membuat adukan, harus yang bersih dan sesuai kebutuhan. Semen yang digunakan harus portland semen yang telah disetujui direksi. Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran seman dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr, atau seperti ditentukan dalam gambar untuk setiap pekerjaan. Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara homogen, sehingga batu-batu tersebut tidak salin berhimpitan/bersentuhan. Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar naat antara 1 – 2 cm), tebal/ dalam siaran 1-1,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau ditentukan lain oleh direksi. Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan sambungan gerak sederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk menahan air.

5. Plesteran 1:3, tebal 15mmSebelum plesteran dilakukan, maka dinding dibersihkan dari semua kotoran, dinding dibasahi dengan air. Semen siar permukaan dinding/ pasangan batu dikorek sedalam 0.5 cm, permukaan beton yang diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat merekat dengan baik. Adapun bahan dan material yang diperlukan terdiri dari: pasir pasang, semen dan air. Pasir pasang, semen dan air diaduk sesuai dengan perbandingan campuran yang telah ditentukan dalam perencanaan pelaksanaan, sehingga menghasilkan mortar untuk memplester pasangan dinding batu kali 1:3, plesteran dinding harus rapi dan siku disetip sudut bandingan. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama dan rata dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan tebal. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan pekerja harian (tenaga manusia).

6. Beton Cor 1:2:3Pasangan beton 1:2:3 dikerjakan setelah pasangan batu kali selesai dikerjakan. Pengadukannya menggunakan molen, sedangkan pembesian adalah pemotongan, pembengkokan dan

Page 3: METODE PELAKSANAAN IRIGASI.doc

pengayaman, material yang digunakan berupa semen tipe 1, kerikil pasir beton dan air yang memenuhi spesifikasi. Pengadukan dilakukan sekitar 3 menit pada lokasi tidak jauh dari areal pengecoran. Campuran beton dituang dengan ketinggian jatuh tidak melebihi dari 1,50 m. Permukaan beton yang telah dicor dilakukan perawatan dengan menjaga tetap dalam keadaan lembab dengan diselimuti karung basah.

7. Pembesian Ukur besi dengan diameter yang telah ditentukan direksi sesuai yang dibutuh, ikat besi dengan menggunakan kawat ikat dan berbentuk tikar dan berlapis, sedangkan untuk pekerjaan pemotongan, pembengkokan dan pengayaman besi mengikuti ketentuan yang berlaku pada standar bertulang Indonesia.

8. BekistingKayu bekisting yang digunakan papan kayu kelas II, kaso 5/7 cm, paku dan minyak bekisting harus terpasang dengan rapi dan kuat agar hasilnya sesuai dengan yang disyaratkan.

9. Membongkar BekistingDalam pembongkaran kayu bekisting harus hati-hati dan hasil pembongkaran dipindahkan dari lokasi beton yang sudah siap dicor, supaya beton tidak rusak.

10. Pengadaan Pintu Sorong b = 1,00m’, H = 1,90mPengadaan Pintu Sorong b = 1,70m’, H = 1,90mPelaksanaan pekerjaan pemasangan pintu harus rapi dan kuat, pemasangan ini dilakukan pada saat pemasangan pasangan batu kali atau sebelum pekerjaan plesteran sehingga pintu terpasang dengan kuat dan benar serta sesuai dengan arahan dari direksi.

III. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Administrasi dan dokumentasiAdministrasi dilakukan bersamaan dalam pelaksanaan lainnya yang berbentuk surat menyurat, sedangkan dokumentasi dilakukan untuk menentukan dan hasil gambar yang belum dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan selesai dilaksanakan. Administrasi dan dokumentasi dilaksanakan sesuai dengan arahan direksi atau pengawas lapangan.

2. Pengukuran dan As built drawingPengukuran (surveying), MCO, Shop Drawing & as built drawing Pekerjaan pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan data topografi dan titik referensi yang mana nantinya akan digunakan sebagai referensi penentuan koordinat dan elevasi yang akan dikerjakan setelah itu dibuatkan gambar kerja dan detailnya (shop drawing) lalu diajukan ke direksi pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu kontraktor membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan tersebut dituangkan dalam gambar lengkap sesuai pelaksanaan (as builtdrawings) As built Drawing akan diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas setelah pekerjaan selesai.

Blangpidie 15 Mei 2015Penawar,

CV. KURNIA PUTRA

KURNIAWAN SAPUTRADirektur

Page 4: METODE PELAKSANAAN IRIGASI.doc