metode pelaksanaan tana milie

4
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH TANAH MILI’E LOKASI : KECAMATAN SUPPA 1. Pekerjaan Persiapan a. Pembuatan/Pemasangan Papan Nama Kegiatan Dilokasi Proyek Papan nama proyek dipasang dilokasi proyek sesuai ketentuan dan standar yang telah ada. Papan Nama Proyek memuai informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan mencakup jenis Pekerjaan, Jangka Waktu pelaksanaan, Sumber Dana, Alokasi Dana dan nama perusahaan. b. Sewa Direksi Keet/Bangsal Kerja Pengadaan bangsal kerja dilaksanakan dengan menyewa rumah penduduk yang berada di sekitar lokasi pekerjaan. c. Pengadaan Perlengkapan Direksi Keet Pengadaan perlengkapan direksi keet seperti kotak P3K, Computer, Meja Tulis, Kursi tamu, White Board, Lemari arsip, Alat tulis kantor dan lain-lain. d. Pengukuran dan Pematokan Untuk mendapatkan kondisi pekerjaan akan dilakukan Survey Awal dilokasi pekerjaan dengan melakukan Pengukuran untuk menentukan mutual check (MC. 0 %). Menentukan letak penempatan krib dan posisi tiang tiang krib dilaksanakan saat survey awal tersebut, begitupula pada saat pekerjaan sementara berlangsung akan dilakukan mutual check (MC. 50%) sampai dengan pekerjaan dianggap selesai dilakukan pengecekan terakhir (MC. 100%). e. Foto Foto Dokumentasi Dokumentasi dilakukan sejak awal mulai pada saat Pemasangan papan nama proyek, pembuatan laporan mingguan dan bulanan, foto foto (0%, 50% dan 100%) yang merupakan laporan/dokumentasi buat proyek/direksi. f. Mobilisasi dan demobilisasi Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan semua perlengkapan dan Peralatan serta tenaga yang tercantum dalan kontrak diturunkan disekitar dilokasi pekerjaan dan setelah selesai pekerjaan 100% dilakukan demobilisasi. g. Transportasi Bahan Untuk kelancaran mobilisasi bahan yang akan digunakan, maka setelah pelaksanaan MC 0% kami meninjau jalur yang akan dilalui oleh pengangkut bahan menuju ke lokasi pekerjaan. Apabila jalur tersebut harus melalui areal persawahan/perkebunan, maka bila memungkinkan maka kami akan melakukan negosiasi ganti rugi terhadap pemiliknya, dengan terlebih dahulu meminta petunjuk kepada direksi pekerjaan. h. Asbuilt Drawing/Penggambaran Kembali Bila pekerjaan telah selesai atau mendekati progres 100% maka pelaksanaan penggambaran akan kondisi hasil pekerjaan dilaksanakan dan diserahkan ke direksi pekerjaan bila akan dilakukan serah terima pekerjaan atau sesuai petunjuk direksi. 2. Pekerjaan Sumur a. Galian Sumur Pada umumnya merupakan tanah berpasir dengan kandungan pasir cukup besar seperti kebanyakan terdapat pada daerah pesisir pantai/garis pantai. Lokasi medan kemungkinan sedikit dipengaruhi oleh keadaan pasang surut sehingga dapat berpengaruh pada proses pelaksanaan pekerjaan. Pada permukaan lokasi pekerjaan sering dijumpai sampah sampah berukuran besar berupa batang-batang tanaman berukuran cukup besar yang terlebih dahulu akan dibersihkan sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan. b. Pekerjaaan Konstruksi dan Peralatan Setelah penggalian dilaksanakan dilanjutkan dengan pemasangan Pipa-pipa, kabel kabel listrik dan pompa air (poin c dan d). c. Pemasangan Pipa PVC Setelah pekerjaan sumuran selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan pemasangan pipa PVC yang dilaksanakan sebagai berikut : o Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir o Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang melekat o Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer (union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan o Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi ditutup dengan dop/plug atau blank flanged o Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang dinding dan pada setiap percabangan atau belokan diberi pengikat (klem). o Penyangga pipa dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan

Upload: civil06baramuli

Post on 07-Dec-2014

75 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan Tana Milie

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH TANAH MILI’E

LOKASI : KECAMATAN SUPPA

1. Pekerjaan Persiapan

a. Pembuatan/Pemasangan Papan Nama Kegiatan Dilokasi Proyek Papan nama proyek dipasang dilokasi proyek sesuai ketentuan dan standar yang telah ada. Papan

Nama Proyek memuai informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan mencakup jenis Pekerjaan, Jangka Waktu pelaksanaan, Sumber Dana, Alokasi Dana dan nama perusahaan.

b. Sewa Direksi Keet/Bangsal Kerja Pengadaan bangsal kerja dilaksanakan dengan menyewa rumah penduduk yang berada di sekitar

lokasi pekerjaan. c. Pengadaan Perlengkapan Direksi Keet

Pengadaan perlengkapan direksi keet seperti kotak P3K, Computer, Meja Tulis, Kursi tamu, White Board, Lemari arsip, Alat tulis kantor dan lain-lain.

d. Pengukuran dan Pematokan Untuk mendapatkan kondisi pekerjaan akan dilakukan Survey Awal dilokasi pekerjaan dengan

melakukan Pengukuran untuk menentukan mutual check (MC. 0 %). Menentukan letak penempatan krib dan posisi tiang tiang krib dilaksanakan saat survey awal tersebut, begitupula pada saat pekerjaan sementara berlangsung akan dilakukan mutual check (MC. 50%) sampai dengan pekerjaan dianggap selesai dilakukan pengecekan terakhir (MC. 100%).

e. Foto Foto Dokumentasi Dokumentasi dilakukan sejak awal mulai pada saat Pemasangan papan nama proyek, pembuatan

laporan mingguan dan bulanan, foto foto (0%, 50% dan 100%) yang merupakan laporan/dokumentasi buat proyek/direksi.

f. Mobilisasi dan demobilisasi Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan semua perlengkapan dan Peralatan serta tenaga yang

tercantum dalan kontrak diturunkan disekitar dilokasi pekerjaan dan setelah selesai pekerjaan 100% dilakukan demobilisasi.

g. Transportasi Bahan Untuk kelancaran mobilisasi bahan yang akan digunakan, maka setelah pelaksanaan MC 0% kami

meninjau jalur yang akan dilalui oleh pengangkut bahan menuju ke lokasi pekerjaan. Apabila jalur tersebut harus melalui areal persawahan/perkebunan, maka bila memungkinkan maka kami akan melakukan negosiasi ganti rugi terhadap pemiliknya, dengan terlebih dahulu meminta petunjuk kepada direksi pekerjaan.

h. Asbuilt Drawing/Penggambaran Kembali Bila pekerjaan telah selesai atau mendekati progres 100% maka pelaksanaan penggambaran akan kondisi hasil pekerjaan dilaksanakan dan diserahkan ke direksi pekerjaan bila akan dilakukan serah terima pekerjaan atau sesuai petunjuk direksi.

2. Pekerjaan Sumur a. Galian Sumur

Pada umumnya merupakan tanah berpasir dengan kandungan pasir cukup besar seperti kebanyakan terdapat pada daerah pesisir pantai/garis pantai. Lokasi medan kemungkinan sedikit dipengaruhi oleh keadaan pasang surut sehingga dapat berpengaruh pada proses pelaksanaan pekerjaan. Pada permukaan lokasi pekerjaan sering dijumpai sampah sampah berukuran besar berupa batang-batang tanaman berukuran cukup besar yang terlebih dahulu akan dibersihkan sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan.

b. Pekerjaaan Konstruksi dan Peralatan Setelah penggalian dilaksanakan dilanjutkan dengan pemasangan Pipa-pipa, kabel kabel listrik dan

pompa air (poin c dan d). c. Pemasangan Pipa PVC

Setelah pekerjaan sumuran selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan pemasangan pipa PVC yang dilaksanakan sebagai berikut :

o Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir

o Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir dibersihkan terlebih dahulu dari

kotoran-kotoran yang melekat o Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer

(union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan o Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi ditutup dengan dop/plug atau blank

flanged

o Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang dinding dan pada setiap percabangan atau belokan diberi pengikat (klem).

o Penyangga pipa dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan

Page 2: Metode Pelaksanaan Tana Milie

o Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut digeser dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas.

o Pipa-pipa tersebut ditest dengan jalan mengalirkan air ke dalamnya waktu minimum 8 jam, untuk mengetahui apakah tidak terjadi kebocoran

o Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang

diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong o Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim

pemipaan diisi kembali dan dibilas air bersih.

d. Pemasangan Kabel dan Pompa Pompa air dipasang setelah pipa instalasi terpasang semuanya dengan tepat. Instalasi pendukungnya

pun terlebih dahulu disediakan (Kabel kabel ) mulai dari sumber daya sampai ke dudukan pompa. 3. Pekerjaan Bak Penampungan Air Type A dan Type B

(Proses pekerjaan pada bak type A dan B adalah sama yang membedakan pada saat pemasangan Bak air Fiber Glass yang digunakan hanya pada Bak Type B )

a. Galian tanah pondasi Galian tanah ini dilaksanakan dengan memperhatikan kedalaman rencana pondasi, tanah yang digali

di usahakan sedikit lebih lebar daripada rencana pondasi. Bila terdapat kelebihan penggalian maka diusahakan ditimbun kembali. Tanah bekas galian dibuang disekitar lokasi penggalian yang tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan lainnya. Bila memungkinkan tanah tersebut akan digunakan kembali sebagai bahan tanah timbunan/urugan.

b. Urugan Kembali Bahan urugan bila disetujui oleh Direksi teknis (pengawas) digunakan dari bekas galian dengan

terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran kotoran yang ada. Bila tidak memungkinkan maka akan didatangkan bahan urugan dari luar lokasi.

c. Pekerjaan Lantai Kerja Lantai kerja dibuat dari campuran dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr. Lokasi penempatan lantai

kerja dipadatkan bila memerlukan timbunan untuk mengisi bidang bidang tanah yang kosong dan tidak rata, maka tanah tersebut akan didatangkan dari luar area atau menggunakan tanah sekitar sesuai petunjuk direksi/pengawas. Sebelum adukan tersebut dituang, terlebih dahulu tempat yang akan dijadikan lantai kerja dibersihkan dari kotoran/sampah yang mengganggu dan dapat mengurangi kualitas pekerjaan. Adukan campuran menggunakan alat berupa beton molen yang juga digunakan pada pekerjaan pekerjaan lainnya yang memerlukan campuran/spesi baik itu untuk beton, pasangan batu maupun plesteran. Proses pencampuran agregat (material material) adalah Ketika semua bahan (kecuali air) sudah masuk, moleh diputar sehingga semua bahan tercampur. Kalau sudah tidak ada pasir yang terlihat secara kasat mata, berarti adukannya itu sudah merata. Saat itulah dilakukan penambahan air sedikit demi sedikit, kemudian jika sudah jadi, seluruh isi molen dituang ke wadah sementara sebelum diangkut atau dicor ke bekisting. Sewaktu adukan beton diangkut (dicor), molen bisa bekerja lagi untuk membuat adukan berikutnya. Begitu adukan pertama sudah dituang semua, molen pun sudah selesai membuat adukan kedua.

d. Pekerjaan pondasi poor plat Pondasi yang akan digunakan adalah pondasi poor dengan menggunakan pembesian yang ukuran

besinya disesuaikan berdasarkan gambar atau petunjuk direksi/pengawas. Bahan campuran yang dugunakan adalah campuran antara pasir, kerikil dan semen pc dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr. Pondasi ini dilaksanakan setelah pekerjaan lantai kerja selesai dan telah mengering dengan baik. Besi yang digunakan disesuaikan dengan petunjuk pada gambar atau perintah direksi/pengawas.

e. Pekerjaan Kolom 30/30 Kolom yang akan digunakan dibuat adalah kolom persegi dengan ukuran 30 cm x 30 cm. Kekakuan

kolom dibuat sedemikian rupa agar dapat mendukung dan menahan Bak Penampungan air yang akan dibuat diatasnya. pondasi poor dengan menggunakan pembesian yang ukuran besinya disesuaikan berdasarkan gambar atau petunjuk direksi/pengawas. Bahan campuran yang dugunakan adalah campuran antara pasir, kerikil dan semen pc dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr. Pondasi ini dilaksanakan setelah pekerjaan lantai kerja selesai dan telah mengering dengan baik. Besi yang digunakan disesuaikan dengan petunjuk pada gambar atau perintah direksi/pengawas. Sebelum penulangan beton dikerjakan terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga baik air semen maupun campuran agregat tidak bocor. Bekesting dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.

f. Pekerjaan Balok 20/30 Bila pekerjaan kolom telah selesai di cor, maka selanjutnya dilaksanakan pengecoran balok. Bahan

dan material serta ukuran ukuran yang akan digunakan harus berdasarkan gambar maupun petunjuk petunjuk dari direksi/pengawas. Proses pelaksanaannya seperti pada pengerjaan kolom.

g. Pekerjaan Cor Plat Penampungan Air Bila pekerjaan kolom dan balok telah selesai di cor, maka selanjutnya dilaksanakan pengecoran plat

sebagai dudukan bak yang terbuat dari pasangan batu. Bahan dan material serta ukuran ukuran yang akan digunakan harus berdasarkan gambar maupun petunjuk petunjuk dari direksi/pengawas. Proses

Page 3: Metode Pelaksanaan Tana Milie

pelaksanaannya seperti pada pengerjaan kolom. h. Pekerjaan Pasangan Batu Bata Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan

tiang lot, setiap pemasangan tidak boleh lebih dari 1,00 m baru boleh dilanjutkan setelah betul-betul mengeras. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air/direndam terlebih dahuiu. Pada proses pemasangan dinding bata agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa, kolom praktis dan ringbalk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimun 6 m

2 dan sesuai persyaratan pabrik pembuat batu

bata atau yang disetujul Direksi. Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Direksl. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan persyaratan. Pencampuran adukan dalam pekerjaan ini menggunakan beton molen.

i. Pekerjaan plesteran termasuk plesteran beton Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis campuran yang disetujul Direksi.

Plesteran harus rata vertikal dan horizontal. Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian. Setelah

diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diaci (semen dan air) hingga halus. Bilamana

Direksi mendapatkan bidang plesteran yang tidak memenuhi syarat misalnya tidak rata, tidak siku dan lain-lain maka Pemborong harus, memperbaiki pekerjaan tersebut. Bagian-bagian yang diperbalki

harus dibobok secara teratur dan plesteran hasil perbalkan barus rata dengan sekitamya. j. Pekerjaan Aci Bila pekerjaan plesteran telah selesai maka dilanjutkan dengan pekerjaan acian yang menggunakan

campuran air dan semen sehingga didapatkan permukaan yang halus. k. Pekerjaan Pengecatan Bak Penampungan Dinding atau bagian yang akan dicat telah selesai dan dan kering terlebih dahulu harus disetujui oleh

Direksi/Pengawasi, bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang menempel dibersihkan.

Tembok yang akan dicat harus mempunyal cukup waktu untuk mengering, setelah permukaan tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap

pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan amplas

kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih. Selanjutnya dilapis tipis dengan plamur Pada bagian-bagian dimana banyak reaksi dengan alkali dan rembesan air harus diberi lapisan wall sealer.

Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus Kemudian dicat dengan lapisan pertama. Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi dan diamplas halus setelah kering.

l. Pekerjaan Tangga Besi Ø 1 1/2 „ (Bak Type A) Pada pekerjaan tangga, ukuran dan dimensi tangga yang akan digunakan terlebih dahulu mendapat

persetujuan direksi/pengawas. Panjang tangga harus sampai ke ujung atas bangunan dengan ketinggian minimal dari permukaan tanah yang dapat dijangkau atau sesuai petunjuk direksi/pengawas.

J. Pekerjaan Bak Fiber Glass (Bak Type B) Pada pekerjaan Bak, ukuran dan dimensi bak yang akan digunakan terlebih dahulu mendapat

persetujuan direksi/pengawas. Spesifikasi Bak Fiber yang akan digunakan sesuai dengan spek yang telah di tetapkan atau menurut petunjuk direksi pekerjaan. Pemasangan Bak dilakukan setelah dudukan bak telah selesai dilaksanakan. Bak dipasang sedemikian rupa agar tidak mudah mengalami perpindahan letak/berupa arah posisi.

4. Pekerjaan Pipa Distribusi a. Galian Tanah Galian tanah ini dilaksanakan dengan memperhatikan kedalaman rencana perletakan pipa, tanah yang

digali di usahakan sedikit lebih lebar daripada rencana pipa yang akan digunakan. Bila terdapat kelebihan penggalian maka diusahakan ditimbun kembali. Tanah bekas galian dibuang disekitar lokasi penggalian yang tidak mengganggu proses pelaksanaan pekerjaan lainnya. Bila memungkinkan tanah tersebut akan digunakan kembali sebagai bahan tanah timbunan/urugan.

b. Urugan Kembali Apabila pipa telah tertanam, maka selanjutnya dilaksanakan urugan/penimbunan kembali bekas

galian. Bahan urugan bila disetujui oleh Direksi teknis (pengawas) digunakan dari bekas galian dengan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran kotoran yang ada. Bila tidak memungkinkan maka akan didatangkan bahan urugan dari luar lokasi.

c. Pemasangan Pipa PVC 1 ½ “ Setelah luasan penggalian telah memenuhi persyaratan maka dilanjutkan dengan pemasangan pipa

PVC yang dilaksanakan sebagai berikut (sama pada proses pemasangan pipa pada point 2) :

o Untuk sambungan yang menggunakan ulir harus memiliki spesifikasi panjang ulir

o Sebelum dilakukan penyambungan, baglan yang berulir dibersihkan terlebih dahulu dari

kotoran-kotoran yang melekat o Setiap pemasangan katup yang menggunakan ulir harus digunakan sepasang water moer

(union coupling) untuk mempermudah pekerjaan pemeliharaan o Semua ujung yang terakhir, yang tidak dilanjutkan lagi ditutup dengan dop/plug atau blank

Page 4: Metode Pelaksanaan Tana Milie

flanged o Pipa-pipa harus diberi penyangga, pipa-pipa tegak yang menempel sepanjang dinding dan pada

setiap percabangan atau belokan diberi pengikat (klem). o Penyangga pipa dipasang pada lokasi-lokasi yang ditentukan

o Apabila lokasi penggantung pipa berhimpitan dengan katup, maka penyangga tersebut digeser

dari posisi tersebut dengan catatan pipa tidak akan melengkung apabila katup tersebut dilepas. o Pipa-pipa tersebut ditest dengan jalan mengalirkan air ke dalamnya waktu minimum 8 jam,

untuk mengetahui apakah tidak terjadi kebocoran o Instalasi yang hasil testnya tidak baik, segera diperbaiki. Biaya pengetesan, alat-alat yang

diperlukan dan biaya perbaikannaya ditanggung oleh pemborong

o Sebelum air bersih dipakai, maka air yang ada dalam pipa dibuang dulu, kemudian sistim pemipaan diisi kembali dan dibilas air bersih.

d Pemasangan Stop Kran 2” dan kran air Pada tempat yang telah ditentukan atau ditunjukkan oleh direksi/pengawas pekerjaan akan dipasang

stop kran dan kran air. Stop kran yang digunakan dibuat danri bahan kuningan dengan system

penyambungan menggunakan ulir /screwed, sedangkan yang lebih besar dibuat dari bahan GIP,

dengan system sambungan ulir. Sambungan pada kran air juga menggunakan sambungan ulir yang

dilapisi seal tape. 5. Pekerjaan Penyambungan Instalasi Listrik daya 1300 watt Untuk penyambungan dan pemasangan instalasi listrik akan dilakukan oleh pihak PLN dengan

koordinasi dan persetujuan dari direksi/pengawas pekerjaan.