metode pembelajaran demonstrasi
DESCRIPTION
metode demonstrasiTRANSCRIPT
Metode Pembelajaran Demonstrasi
A. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan
Metode ini digunakan agar siswa menjadi lebih paham terhadap materi
yang dijelaskan karena menggunakan alat peraga dan menggunakan media
visualisasi yang dapat membantu siswa untuk lebih memahami.
Metode demonstrasi memiliki berbagai keuntungan pada saat proses
pembelajaran ketika seorang guru sedang melakukan proses pembelajaran didepan
kelas. Dengan memanfaatkan media pendukung, diharapkan siswa menjadi lebih
memahami tentang materi yang dijelaskan sehingga proses pembelajaran yang
dilakukan siswa mendapatkan hasil yang maksimal.
Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi, peran siswa hanya sekedar
memperhatikan, tetapi demonstrasi dapat bahan pelajaran lebih konkret. Dalam
strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung
keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Hal ini
dikarenakan kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang
memerlukan teknik khusus dalam penerapannya yang dapat dikombinasikan
dengan metode demonstrasi supaya semakin efektif dan menunjang
keberhasilan kedua metode tersebut.
Ardhana dalam Purwaningsih (1992), menyatakan ciri utama metode
demonstrasi adalah memperlihatkan, melakukan dan menceritakan. Demonstrasi
sangat sesuai untuk dipergunakan dalam pembelajaran praktik. Pengajaran yang
baik dianggap sebagai bagian dari komunikasi yang baik, demonstrasi
memudahkan terjadinya komunikasi.
B. Tujuan dan Fungsi Metode Pembelajaran Demonstrasi
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi menurut Roestiyah
(2008) adalah untuk memperjelas pengertian konsep, dan memperlihatkan
(meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Ditinjau dari
sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan
metode yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar secara
independen. Melihat kenyataan tersebut, maka metode demonstrasi ini tepat
digunakan apabila bertujuan untuk:
1) Memberikan ketrampilan tertentu,
2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas,
3) Menghindari verbalisme, menbantu peserta didik dalam memahamidengan
jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.
Menurut Syaiful Sagala (2011) tujuan pengajaran menggunakan metode
demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai
materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa
dalam pengajaran kelas.
C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Demonstrasi
Prosedur suatu proses harus direncanakan secara bertahap, ringkas dan
jelas. Tahapan tersebut harus benar dan dimulai dari hal paling mudah atau
sederhana sampai dengan hal yang paling rumit atau kompleks, sehingga siswa
dapat mengorganisasikan suatu pola atau hubungan antara materi dan kegiatan,
yang membantu dalam kesuksesan belajar (Butler, 1972).
Keberhasilan kegiatan tahap awal akan menentukan keberhasilan
kegiatan tahap berikutnya. Oleh karena itu, kegiatan tahap awal harus ditempuh
secara runtut, teratur, dan benar. Urutan, keteraturan, dan ketepatan itu sangat
membantu dalam pembentukan rangkaian pembelajaran dengan sukses
(Butler,1972).
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar
metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:
a. Persiapan
Tahap persiapan yaitu pengajar/instruktur memaparkan sasaransasaran
kerja, menjelaskan arti pentingnya, membangkitkan minat siswa,
menyelidiki dan menetapkan sampai seberapa jauh pengetahuan yang
sudah dimiliki siswa. Hal yang perlu dilakukan pada tahapan persiapan ini
adalah:
Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan
yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilaksanakan.
Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar
demonstrasi mencapai sasaran.
Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti
demonstrasi dengan baik.
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan
lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk
mengajukan pertanyaan.
Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu
menciptakan suasana yang harmonis.
c. Evaluasi
Kriteria terakhir adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi adalah tahap
dimana guru menilai kegiatan demonstrasi yang dilakukannya apakah
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau tidak. Hal/kriteria ini
dapat dilakukan dengan cara guru melakukan tanya-jawab kepada siswa
tentang hal-hal yang diperoleh selama demonstrasi. Guru juga dapat
melakukan diskusi dengan siswa. Guru juga dapat memberikan soal
evaluasi mengenai demonstrasi/percobaan yang dilakukan kepada
siswa.
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Setiap metode yang digunakan untuk pembelajar terdapat kelebihan
dan kekurangannya, begitu juga dengan metode demonstrasi. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2010) , metode demonstrasi
mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut :
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit,
sehingga menghindari verbalisme.
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3) Proses pengajaran lebih menarik.
4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencobanya melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak
efektif.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang
di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu jam pelajaran yang lain
Daftar Pustaka :
- Soli,Abimanyu.2009.Strategi Pembelajaran. Jakarta : Dirjendikti
Depdiknas
- Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain.2010 Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta