metode pembelajaran demonstrasi

7
Metode Pembelajaran Demonstrasi A. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Metode ini digunakan agar siswa menjadi lebih paham terhadap materi yang dijelaskan karena menggunakan alat peraga dan menggunakan media visualisasi yang dapat membantu siswa untuk lebih memahami. Metode demonstrasi memiliki berbagai keuntungan pada saat proses pembelajaran ketika seorang guru sedang melakukan proses pembelajaran didepan kelas. Dengan memanfaatkan media pendukung, diharapkan siswa menjadi lebih memahami tentang materi yang dijelaskan sehingga proses pembelajaran yang dilakukan siswa mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi, peran siswa hanya sekedar memperhatikan, tetapi demonstrasi dapat bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran

Upload: didikdwiprastyo

Post on 12-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

metode demonstrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode Pembelajaran Demonstrasi

A. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara

langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan

Metode ini digunakan agar siswa menjadi lebih paham terhadap materi

yang dijelaskan karena menggunakan alat peraga dan menggunakan media

visualisasi yang dapat membantu siswa untuk lebih memahami.

Metode demonstrasi memiliki berbagai keuntungan pada saat proses

pembelajaran ketika seorang guru sedang melakukan proses pembelajaran didepan

kelas. Dengan memanfaatkan media pendukung, diharapkan siswa menjadi lebih

memahami tentang materi yang dijelaskan sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan siswa mendapatkan hasil yang maksimal.

Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara

lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi, peran siswa hanya sekedar

memperhatikan, tetapi demonstrasi dapat bahan pelajaran lebih konkret. Dalam

strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung

keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Hal ini

dikarenakan kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang

memerlukan teknik khusus dalam penerapannya yang dapat dikombinasikan

dengan metode demonstrasi supaya semakin efektif  dan menunjang

keberhasilan kedua metode tersebut.

Ardhana dalam Purwaningsih (1992), menyatakan ciri utama metode

demonstrasi adalah memperlihatkan, melakukan dan menceritakan. Demonstrasi

sangat sesuai untuk dipergunakan dalam pembelajaran praktik. Pengajaran yang

baik dianggap sebagai bagian dari komunikasi yang baik, demonstrasi

memudahkan terjadinya komunikasi.

B. Tujuan dan Fungsi Metode Pembelajaran Demonstrasi

Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi menurut Roestiyah

Page 2: Metode Pembelajaran Demonstrasi

(2008) adalah untuk memperjelas pengertian konsep, dan memperlihatkan

(meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu. Ditinjau dari

sudut tujuan penggunaannya dapat dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan

metode yang dapat diimplementasikan dalam proses belajar mengajar secara

independen. Melihat kenyataan tersebut, maka metode demonstrasi ini tepat

digunakan apabila bertujuan untuk:

1) Memberikan ketrampilan tertentu,

2) Penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas,

3) Menghindari verbalisme, menbantu peserta didik dalam memahamidengan

jelas, jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.

Menurut Syaiful Sagala (2011) tujuan pengajaran menggunakan metode

demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai

materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa

dalam pengajaran kelas.

C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Demonstrasi

Prosedur suatu proses harus direncanakan secara bertahap, ringkas dan

jelas. Tahapan tersebut harus benar dan dimulai dari hal paling mudah atau

sederhana sampai dengan hal yang paling rumit atau kompleks, sehingga siswa

dapat mengorganisasikan suatu pola atau hubungan antara materi dan kegiatan,

yang membantu dalam kesuksesan belajar (Butler, 1972).

Keberhasilan kegiatan tahap awal akan menentukan keberhasilan

kegiatan tahap berikutnya. Oleh karena itu, kegiatan tahap awal harus ditempuh

secara runtut, teratur, dan benar. Urutan, keteraturan, dan ketepatan itu sangat

membantu dalam pembentukan rangkaian pembelajaran dengan sukses

(Butler,1972).

Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar

metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:

a. Persiapan

Tahap persiapan yaitu pengajar/instruktur memaparkan sasaransasaran

kerja, menjelaskan arti pentingnya, membangkitkan minat siswa,

menyelidiki dan menetapkan sampai seberapa jauh pengetahuan yang

Page 3: Metode Pembelajaran Demonstrasi

sudah dimiliki siswa. Hal yang perlu dilakukan pada tahapan persiapan ini

adalah:

Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan

yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.

Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan

dilaksanakan.

Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.

b. Pelaksanaan

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.

Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.

Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar

demonstrasi mencapai sasaran.

Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya mengikuti

demonstrasi dengan baik.

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan

lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk

mengajukan pertanyaan.

Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu

menciptakan suasana yang harmonis.

c. Evaluasi

Kriteria terakhir adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi adalah tahap

dimana guru menilai kegiatan demonstrasi yang dilakukannya apakah

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau tidak. Hal/kriteria ini

dapat dilakukan dengan cara guru melakukan tanya-jawab kepada siswa

tentang hal-hal yang diperoleh selama demonstrasi. Guru juga dapat

melakukan diskusi dengan siswa. Guru juga dapat memberikan soal

evaluasi mengenai demonstrasi/percobaan yang dilakukan kepada

siswa.

Page 4: Metode Pembelajaran Demonstrasi

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Setiap metode yang digunakan untuk pembelajar terdapat kelebihan

dan kekurangannya, begitu juga dengan metode demonstrasi. Menurut

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain ( 2010) , metode demonstrasi

mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut :

a. Kelebihan Metode Demonstrasi

1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit,

sehingga menghindari verbalisme.

2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

3) Proses pengajaran lebih menarik.

4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara

teori dengan kenyataan, dan mencobanya melakukannya sendiri.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi

1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena

tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak

efektif.

2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik.

3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang

di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin

terpaksa mengambil waktu jam pelajaran yang lain

Daftar Pustaka :

- Soli,Abimanyu.2009.Strategi Pembelajaran. Jakarta : Dirjendikti

Depdiknas

- Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain.2010 Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta