metode penelitian

39
MAKALAH PENELITIAN KOMPARATIF Oleh : Ade AgungPristopo Dwi Panjaya PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI

Upload: ade0488

Post on 31-Oct-2014

283 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

komparatif

TRANSCRIPT

Page 1: metode penelitian

MAKALAH

PENELITIAN KOMPARATIF

Oleh :

Ade AgungPristopo

Dwi Panjaya

PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2013

Page 2: metode penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian

pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak

diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data.

Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami tentang

beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis penelitian yakni,

penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir (2010: 2) penelitian kualitatif

adalah deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata

atau gambar daripada angka-angka. Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah

analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk yang dapat

dihitung (numeric).

Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan

Sudrajat (2009: 26) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi

penelitian eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan kausal komperatif.

Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian

korelasional. Emzir (2010: 120) mengemukakan penelitian korelasional dan

kausal komparatif sukar dibedakan karena kedua penelitian ini mempunyai

manipulasi dan hal yang sama mengenai interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat

pula perbedaan antara keduanya. Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua

atau lebih kelompok dan satu variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan

perbandingan  Sementara itu, studi korelasional melibatkan korelasi. Untuk itu di

dalam makalah ini pemakalah berusaha menjelaskan tentang pengertian, tujuan,

ciri-ciri, keunggulan, contoh dan langkah-langkah penelitian kausal komperatif

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam makalah ini adalah

1. Apakah pengertian dan tujuan penelitian kausal komperatif ?

2. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada penelitian kausal

komperatif?

Page 3: metode penelitian

3. Bagaimanakah ciri-ciri, langka-langkah, dan contoh penelitian kausal

komperatif?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah

1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan penelitian kausal komperatif.

2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan penelitian kausal komperatif.

3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh  penelitian kausal

komperatif.

1.4  Manfaat

Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.

Secara teoritis, hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian

pendidikan. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan bagi pembaca.

Page 4: metode penelitian

BAB II

METODE KOMPARATIF

2.1Definisi, tujuan dan langkah-langkah metode kausal komparatif

a.  Definisi

Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk

membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda

atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.

Sementara itu, menurut Kerlinger (Emzir, 2010: 119), menyatakan bahwa

penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut juga

penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana

peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan

dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya

tidak dapat dimanipulasi.

Kemudian, Gay (Emzir, 2010: 119), mengemukakan bahwa studi kausal

komparatif atau ex post facto adalah penelitian yang berusaha menentukan

penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status

dalam kelompok individu. Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah

penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan

pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi

penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan

dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian

mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan

tersebut.

Penelitian kausal komparatif bersifat ex post facto, artinya data

dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat).

Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan

menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lalu untuk mencari sebab-

sebab, saling hubungan dan maknanya.

(Sukmadinata, 2010: 55) Penelitian ekspos fakto (expost facto research)

meneliti hubungan sebab akibat yang tidak di manipulasi atau diberi perlakuan

(dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat

Page 5: metode penelitian

dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau

telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoretis,

bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel tertentu

atau mengakibatkan variabel tertentu.

Penelitian ex post facto mirip dengan penelitian eksperimen, tetapi tidak

ada pengontrolan variabel, dan biasanya juga tidak ada pra tes. Penelitian ini dapat

dilakukan dengan baik, dengan menggunakan kelompok pembanding.

b. Tujuan

Tujuan penelitian kausal komparatif ini adalah untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan

terhadap akibat yang ada mencari kembali factor yang mungkin menjadi penyebab

melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang

mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

(Suryabrata, 2006: 84)

Tujuan dari penelitian komparatif menurut Dra. Aswani Sudjud

(Suharsimi Arikunto, 2006: 267) adalah untuk menemukan persamaan-persamaan

dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur

kerja, tentang ide-ide, kritik tehadap orang lain, kelompok, terhadap suatu idea tau

prosedur kerja. Dapat juga membadingkan kesamaan pandangan dan perubahan-

perubahan pandangan orang, grup atau Negara terhadap kasus, terhadap orang,

terhadap peristiwa atau terhadap ide-ide.

2.2 Keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komperatif

Ritz (Emzir, 2010: 123) mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan

kelemahan penelitian  kausal komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian

ini sebagai berikut .

2.2.1 Keunggulan Penelitian komparatif

1) Metode komparatif adalah suatu penelitian yang baik untuk berbagai

keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak

dapat digunakan ketika:

Page 6: metode penelitian

a) Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan

memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki

hubungan sebab-akibat secara langsung.

b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas

sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal

dengan lain-lain variabel yang berpengaruh.

c) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian

adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dari segi etika

diragukan/ dipertanyakan.

2) Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat berguna

mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa,

dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana dan yang

sejenis dengan itu.

3) Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan rancangan

dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-

komparatif itu lebih dapat dipertanggung jawabkan.

2.2.2 Kelemahan Penelitian Komparatif

(1)   Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya

kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat

dilakukan, peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa

kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan

variabel-variabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu.

Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus

mempertimbangkan segala alasan yang mungkin ada atau hipotesis-

hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang dimungkinkan

mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan

sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif-alternatif

lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat.

(2)  Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab yang

relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-faktor yang

sedang diselidiki.

Page 7: metode penelitian

(3)  Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal, melainkan

kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu

untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan masalah menjadi

sangat kompleks.

(4) Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab

ganda, tetapi dapat pula disebabkan oleh sesuatu sebab pada kejadian

tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.

(5)  Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan, mungkin

sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.

(6)  Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu

memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin

hanyalah karena faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang

tidak diketahui atau tidak terobservasi.

(7)  Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi (misalnya:

golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan pembandingan,

menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategori-kategori seperti itu

bersifat kabur , bervariasi dan tidak mantap. Seringkali penelitian yang

demikian itu tidak menghasilkan penemuan yang berguna.

(8)  Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan pemilihan

subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang telah ada yang

mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali dalam hal

dihadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat sulit.

2.3 Ciri ciri pokok penelitian kausal komparatif

Penelitian kausal-komparatif bersifat ex post facto, artinya data

dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu).

Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan

menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari

sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data

kuantitatif

(http://www.infoskripsi.com/Theory/Penelitian-Kausal-Komparatif.htm).

Page 8: metode penelitian

2.4 Prosedur Penelitian Kausal Komparatif

            (Emzir, 2010:125) Penelitian kausal komparatif dilakukan dalam lima

tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki

karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4)

pengumpulan data, dan (5) analisis data. Sementara itu, terdapat pula langkah-

langkah pokok dalam studi kausal komparatif sebagai berikut.

a. Mendefinisikan masalah

b. Melakukan penelaahan kepustakaan.

c. Merumuskan hipotesis-hipotesis

d. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta

prosedur-prosedur yang akan digunakan.

e. Merancang cara pendekatannya, antara lain ;

f. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang

relevan.

g. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan

data.

h. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas,

sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling

hubungan.

i. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan

menginterpretasi kan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.

j. Mengumpulkan dan menganalisis data.

k. Menyusun laporannya.

(http://www.infoskripsi.com/Theory/Penelitian-Kausal-Komparatif.htm).

Dalam penelitian komparatif, sering digunakan teknik korelasi, yaitu

meneliti derajat ketergantungan dalam hubungan-hubungan antarvariabel dengan

menggunakan koefisien korelasi. Tetapi perlu dijelaskan bahwa penggunaan

koefisien korelasi hanya menyatakan tinggi rendahnya ketergantungan antar

variabel yang diuji, tetapi tidak menyatakan ada tidaknya hubungan yang terjadi.

Ini berbeda dengan penggunaan metode eksperimental. Pada metode

eksperimental, peneliti dapat menguji ada tidaknya efek tertentu. Dengan

Page 9: metode penelitian

demikian penggunaan teknik korelasi dalam penelitian komparatif mengandung

kelemahan-kelemahan antara lain :

1. Menjurus pada keterbiasaan menggunakan teknik korelasi dengan

memasang variable apa saja tanpa pilih yang menjurus pula kepada

interpretasi yang salah.

2. Tidak adanya control terhadap variable bebas, dan tidak dapat melihat ada

tidaknya hubungan kausal antarvariabel. Peneliti tidak dapat mengenal,

yang mana variable bebas dan mana variable dependen.

Page 10: metode penelitian

BAB III

PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF

Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang dapat digunakan dalam

suatu penelitian khususnya dalam pengujian statistik. Teknik statistik yang akan

digunakan tergantung pada interaksi dua hal, yaitu macam data yang akan dianalisis

dan bentuk hipotesisnya (Sugiono, 2007: 18). Bentuk hipotesis ada tiga macam,yaitu:

1. hipotesis deskriptif

2. hipotesis komparatif

3. hipotesis asosiatif

Pada hipotesis komparatif ada dua macam yaitu komparatif dua sampel dan

lebih dari dua sample. Untuk masing-masing hipotesis komparatif dibagi menjadi dua

yaitu sampel related (berpasangan) dan sampel yang independen. Contoh sampel

yang berpasangan adalah sampel yang diberi pretest dan postest, atau sampel yang

digunakan dalam penelitian eksperimen sebagai kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Jadi, antara sampel yang diberi perlakuan dengan yang tidak diberi

perlakuan adalah sampel related (yang saling berhubungan). Sedangkan contoh

sampel yang independen adalah membandingkan antara prestasi kerja pegawai pria

dan wanita.

TABEL 1. PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 11: metode penelitian

Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan

ordinal. Berikut ini adalah statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji

hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Sampel-sampel yang berkorelasi

biasanya terdapat pada rancangan penelitian eksperimen . Adapun teknik statistik non

parametrik yang dapat digunakan:

1. Mc Nemar Test

Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

yang berkorelasi bila datanya berbentuk niminal atau diskrit. Rancangan

penilaian biasanya berbentuk “ before after “. Jadi hipotesis penelitian

merupakan perbandingan antara nilai sebelum dan sesudah yang di dalamnya

ada perlakuan. Sebagai panduan untuk menguji signifikansi setiap perubahan,

maka data perlu disusun ke dalam tabel segi empat ABCD seperti berikut :

SebelumSesudah

_ +

+ A B

- C D

Page 12: metode penelitian

Tanda (+) dan (-) sekedar dipakai untuk menandai jawaban yang

berbeda, jadi tidak harus bersifat positif dan negatif. Kasus-kasus yang

menunjukan perubahan antara jawaban pertama dan kedua muncul dalam sel A

dan D. seseorang dicatat dalam cel A jika berubah dari tambah ke kurang, dan

dicatat dalam cel D jika jika ia berubah dari kurang ke tambah. Jika tidak

terjadi perubahan yang di observasi yang berbentuk tamba dia di catat di sel B,

dan di catat di cel C bila tidak terjadi perubahan yang di observasi yang

berbentuk kurang.

A + D adalah jumlah total yang berubah, dan B dan C yang tidak berubah.

Ho = ½ ( A + D ) berubah dalam suatu arah, dan merupakaxn frekuensi yang

diharapkan di bawah Ho pada kedua buah sel yaitu A dan D.

Test Mc Nemer berdistribusi Chi Kuadrat (x2), oleh karena itu rumus yang

digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus chi kuadrat. Persamaan

dasarnya ditunjukkan sebagai berikut :

Dimana :

fo = banyak frekuensi yang diobservasi dalam kategori ke i

fn = banyak frekuensi yang diharapkan di bawah h0 dalam kategori ke i

2. Sign Test (Uji Tanda)

The sign test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Tehnik ini dinamakan the sign test

( uji test ) karena data yang akan dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-

tanda, yaitu tanda positif dan negatif dari perbedaan antara pasangan

pengamatan. Bukan didasarkan pada perbedaanya. Uji tanda dapat digunakan

untuk mengevaluasi efek dari suatu perlakuan tertentu. Efek dari variable

perlakuan tidak dapat diukur, melainkan hanya dapat diberikan tanda positif

dan negatif saja (Sugiono dan Eri Wibowo, 2004: 105).

Perlu diingat dalam penggunaan formulasi the sign test, adalah bahwa

tehnik ini sangat tepat digunakan untuk menganalisa perbedaan antara sample-

sample terikat, bukan sample bebas (independent), disamping perlu juga

Page 13: metode penelitian

dipahami, bahwa tes ini tidak menunjukan besarnya perbedaan, akan tetapi

hanya menilai arah superior atau interior.

Rumusnya adalah :

Keterangan :

N = jumlah pasangan eksperimen dan kontrol

O = jumlah tanpa plus atau minus yang dikehendaki peneliti

Catatan; jika O lebih kecil dari harga digunakan 0 + 0.50 jika O lebih besar dari harga digunakan 0 - 0.50

3. Wilcoxon Match Pairs Test Wilcoxon test merupakan pengembangan dari the sign test, ketelitian

hasil analisis wilcoxon test dibandingkan the sign test, adalah tidak hanya dapat

menunjukkan perbedaan antara kelompok-kelompok yang dibandingkan

(Bambang Soepeno, 2002: 198). Uji wilcoxon ini merupakan penyempurnaan

dari uji tanda. Kalau dalam uji tanda besarnya selisih angka antara positif dan

negatif tidak diperhitungkan. Seperti dalam uji tanda, uji wilcoxon ini

digunakan untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel yang berkolerasi

bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono dan Eri Wibowo, 2004: 108). Uji ini

memberikan yang lebih besar kepada pasangan yang menunjukkan perbedaan

yang kecil. Uji ini sering sangat berguna untuk menguji tingkah laku, karena

diantaranya dapat menunjukkan (Furqon, 2008: 243):

1. Anggota manakah dalam satu pasangan yang “yang lebih besar”, yaitu

yang menyatakan tanda perbedaan amatan dalam setiap pasangan .

2. Memuat rang perbedaan didalam urutan dengan memberikan harga

absolutnya.

Artinya uji ini dapat membuat penilaian tentang “ lebih besar dari” itu

antara dua penampilan pada setiap pasangan, juga dapat membuat penilaian

Page 14: metode penelitian

antara dua skor yang berbeda yang timbul dari setiap dua pasangan dengan

memberikan urutan rang.

Berikut ini langkah-langkah perhitungan wilcoson test:

1. Mencari besarnya d yang menunjukkan selisih skor antara pasangan

pasangan yang diberi perlakuan eksperimen dan perlakuan control harus

ada satu d untuk tiap pasangan skor.

2. Jenjang atau rangking d tanpa mengindahkan tandanya [(+) atau minus

(-)], dengan memberikan jenjang kesatu untuk selisih terkecil, jenjang

kedua untuk selisih terkecil berikutnya, dan seterusnya, jumlah jenjang

harus sama dengan jumlah pasangan.

3. Untuk tiap jenjang diberi tanda perbedaan plus (+) atau minus (-)

4. Jumlahkan jenjang untuk perbedaan plus, dan jumlahkan jenjang untuk

perbedaan minus. Jika jumlah jenjang plus sama dengan jumlah jumlah

jenjang minus, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara

dua kelompok. Yang perlu diperhatikan adalah, jika skor-skor suatu

pasangan tertentu ternyata sama, maka pasangan itu dibuang, atau tidak

dipakai dasar perhitungan. Mungkin akan ditemui dua atau lebih

perbedaan ternyata menempati jenjang yang sama, maka jenjang itu dicari

rata-ratanya.

Dalam formulalsi rumus wilcoxon test terdapat tanda T ini adalah tanda

untuk jumlah rangking yang berkonotasi + atau - yang paling sedikit

(minoritas). Adapun formulasi rumusannya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

N = jumlah pasangan yang dijenjangkan

T = jumlah jenjang minoritas yang tandanya sama

Page 15: metode penelitian

Uji wilcoxon dibagi menjadi dua yaitu (Furqon, 2008: 244-246):

1. Uji wilcoxon satu sisi

Tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk pengujian ini yaitu:1.1 Hipotesis

Karena uji ini merupakan cara lain dari uji tanda yang mempertimbangkan

unsure perbedaan antar pasangannya, maka bentuk hepotesis statistknya

berbeda. Uji statistik satu sisi-kiri bentuk hepotesis statistiknya adalah:

Dan uji statistik satu satu sisi-kanan bentuk hipotesis statistiknya adalah:

1.2 Statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah statistik W+ atau W- . Untuk mencari

besarnya harga W+ atau W- , langkah-langkah perhitungannya adalah:

pertama, setiap nilai sampel kurangi dengan , buang selisih yang sama

dengan nol, yaitu . Selisih yang diperoleh di rang tanpa

menghiraukan tandanya (diberikan harga mutlak). Rang 1 diberikan pada

selisih terkecil (yaitu tanpa tanda) dan berada pada urutan pertama, rang 2

pada yang terkecil berikutnya sebagai urutan kedua, dan seterusnya. Jika

terdapat dua atau lebih hasil selisih nilai mutlaknya sama, masingmasing

diberi rang sama dengan rata-rata rang seandainya nilai itu berbeda. Harga

statistic uji w+ diperoleh dengan cara menjumlahkan bilangan rang yang

sebelumnya merupakan harga hasil selisish yang bertanda positif sebagai

w+ hitung atau w+ untuk uji statistik satu sisi-kiri.

1.3 Daerah penolakan

Tolak hipotesis nol H0 hanya jika w lebih kecil dari atau sama dengan wtab

atau w < wtab untuk uji statistik satu sisi-kiri dengan taraf signifikasi yang

ditentukan sebelumnya.sedangkan dengan uji statistik satu sisi-kanan, tolak

hipotesis nol H0 hanya jika dua sisi w+ lebih besar dari wtab atau w < wtab

dengan taraf signifikasi ditentukan sebelumnya.

Page 16: metode penelitian

2. Uji wilcoxon dua sisi

Prosedur yang dilakukan untuk uji wilcoxon dua sisi tidaklah berbeda

juah dari uji statistik satu sisi dengan tahap-tahap seperti berikut:

2.1 Hipotesis

Bentuk hipotesis statistik untuk uji statistik dua sisi adalah

2.2 Statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah statistik w sebagai w hitung. Untuk

mencari besarnya harga w adalah dengan mengambil harga yang terkecil

dari W+ atau W- . Sementara itu harga W+ atau W- diperoleh dengan cara

yang sama sperti pada uji statistik satu sisi.

2.3 Daerah penolakan

Hipotesis nol H0 ,yaitu = 0 dapat ditolak dan menerima tandingannya

0 hanya jika W+ dan W- . Cukup kecil, dengan kata lain w juga

cukup kecil. Sederhananya tolak H0 jika w < wtab dengan taraf signifikasi yang

ditentukan sebelumnya.

Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif

dua sampel independen (tidak berkorelasi) antara lain:

1. Chi Kuadrat (x2) dua sampel

Chi kuadrat adalah teknik analisis statistic untuk mengetahui signifikasi

perbedaan antara proporsi ( dan atau probabilitas) subjek atau objek

penelitian yang datanya telah terkatagorikan. Dasar pijakan analisis dengan

chi kuadrat adalah jumlah frekuensi yang ada. Hal ini sesuai dengan pendapat

Guilford dan further, 1978:193. Sebagai berikut :

“ chi square is used with data in the form of frequencies, or data that can be

readily transformed into frequencies. This includes proportions and

probabilities……”

Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila

datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat

Page 17: metode penelitian

menggunakan tabel kontingensi 2 x 2 (dua baris x dua kolom). Berikut ini

adalah contoh penggunaan tabel kontingensi untuk menghitung harga chi kuadrat

karena lebih mudah.

N = Jumlah sampel

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah:

Ada beberapa persyaratan dalam penggunaan teknik analisis chi kuadrat

yang harus dipenuhi, disamping berpijak pada frekuensi data kategoris yang

terpisah secara mutual excluve, persyaratan lain adalah sebagai berikut :

1. Frekuensi tidak boleh kurang dari 5. Jika ini terjadi harus dikoreksi dengan

Yetes Corrections.

2. Jumlah frekuensi hasil observasi (f0) dan frekuensi yang diharapkan (f0)

harap sama.

3. Dalam fungsinya sebagai pengetesan hipotesis mengenai korelasi antar

variabel, chi kuadrat hanya dapat dipakai untuk mengetahu ada atau

tidaknya korelasi, bukan besar kecilnya korelasi.

Fungsi statistik sebagai alat analisis data dapat dikelompokkan menjadi

tiga, yaitu :

1. Chi kuadrat sebagia alat estimasi (perkiraan), yaitu mengestimasi apakah

frekuensi dalam sampel yang diobservasi berbeda secara signifikan

terhadap frekuensi pada populasinya. Frekuensi hasil observasi pada

Page 18: metode penelitian

sampel penelitian diberi simbal f0, sedangkan frekuensi dari populasi yang

diestimasi diberi symbol fe, jenis chi kuadrat untuk mengestimasi ini,

biasanya dipakai untuk sampel tunggal.

2. Chi kuadrat sebagai alat untuk uji sampel yang terpisah. Teknik analisis chi

kuadrat ini berfungsi sebagai alat pengetesan hipotesis penelitian, yaitu

dengan membandingkan antara frekuensi yang diperoleh dari sampel lainnya

dalam kategori tertentu. Oleh karena fungsinya sebagai alat pengetesan

hipotesis f, tentang perbedaan frekuensi dua sampel, maka penggunaan teknik

ini dipakai minimal ada dua kelompok sampai penelitian.

3. Chi kuadrat sebagai alat pengetesan hipotesis penelitian untuk menguji

sampel yang berhubungan (correlation sample). Pengertian sampel

berhubungan disini adalah, satusampel penelitian yang dikenai dengan dua

macam perlakuan, yang selanjutnya dilihat perubahannya.

2. Fisher Exact Probability Test

Distibusi ini merupakan salah satu distribusi yang paling banyak digunakan

dalam statistika terapan terutama dalam rancangan percobaan. Parameter F

didefinisikan sebagai nisbah dua peubah acak x2 bebas, yang masing-masing

dibagi dengan derajat bebasnya sehingga dapat ditulis menjadi (Kemas Ali

Hanifah, 2006: 205-206):

Dimana U dan V merupakan peubah bebas yang masing-masing berdistribusi

x2 dengan derajat bebas V1 = n1 -1 dan V2 = n2 -1.

Statistik F dari contoh yang masing-masing berukuran n1 dan n2 dihitung

menurut rumus:

a. Jika seragam dan dari kedua populasi diketahui :

b. Jika seragam dan dari kedua populasi tidak diketahui:

Page 19: metode penelitian

3. Test Median (Median Test)

Test median digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua

sampel bila datanya berbentuk ordinal atau nominal. Pengujian didasarkan

atas median dari sampel yang diambil secara acak. Dengan demikian H0 yang

akan diuji berbunyi: tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi

berdasarkan mediannya.

Pada test Fisher digunakan untuk sampel kecil dan test Chi Kuadrat untuk

sampel besar, maka pada test median ini digunakan untuk sampel antara

Fisher dan Chi Kuadrat (Sugiono, 2007:145).

Untuk menggunakan test median, maka pertama-pertama harus dihitung

gabungan dua kelompok (median untuk semua kelompok). Selanjutnya dibagi

dua, dan dimasukkan ke dalam tabel berikut:

Keompok Kel. I Kel. II Jumlah

Diatas gabungan

median

A B A + B

Dibawah gabungan

median

C D C + D

Jumlah A + C = n1 B + D = n2 N = n1 + n2

Keterangan:

A= banyak kasus dalam kelompok I di atas median gabungan = ½ n1

B= banyak kasus dalam kelompok II di atas median gabungan = ½ n2

C= banyak kasus dalam kelompok I di atas median gabungan = ½ n1

D= banyak kasus dalam kelompok II di atas median gabungan = ½ n2

4. Mann-Whitney U-Test

Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan u-test. Uji ini

dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam tahun 1947. Uji

Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila

anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk

mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan

sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini berfungsi

Page 20: metode penelitian

sebagai alternative penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan

parametriknya tidak terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal.

Ada dua macam tehnik U-test ini, yaitu U-test untuk sampel-sampel

kecil dimana n<20 dan U-test sampel besar bila n=/>20. Oleh karena pada

sampel besar bila n=/>20, maka distribusi sampling U-nya mendekati

distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya

disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal.

Sedangkan test signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritik U .

Adapun formula rumus Mann-Whitney Test, adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n1 = Jumlah kasus kelompok 1

n2 = Jumlah kasus kelompok 2

Σ R1 = Jumlah rangking dalam kelompok 1

Σ R2 = Jumlah rangking dalam kelompok 2

5. Test Kolmogrov-Smirnov Dua Sampel

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal yang

tersusun pada tabel distributif frekuensi kumulatif dengan menggunakan klas-

klas interval. Uji Kolmogorov Smirnov atau uji goodness of fit (kesesuaian)

antara frekuensi yang hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan

yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang distribusi populasi dari

suatu sampel. Kolmogorov Smirnov dapat digunakan untuk menentukan

suatu distribusi sebaran suatu sampel. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

D = Maksimum [Sn1 (X) – Sn2 (X)]

Page 21: metode penelitian

BAB IV

PEMBAHASAN

Contoh Penelitian Komparatif

Judul :

“Studi Komperatif Prestasi Belajar antara Kelas A dan B Fakultas Tarbiyah Inisnu

Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam Mata Kuliah Metode Penelitian”

Identifikasi masalah:

Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah prestasi belajar antara kelas A

berbeda dengan kelas B berdasarkan mediannya. Berdasarkan wawancara

terhadap 10 Mahasiswa kelas A dan 9 Mahasiswa kelas B di peroleh data

tercantum dalam table berikut.

TABEL HASIL NILAI KELAS A DAN KELAS B DALAM MATA KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN

N

O

Kelas A Kelas B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

50

60

70

70

75

80

90

95

95

100

45

50

55

60

65

65

70

80

100

Hipotesis statistik:

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelas A dan kelas B

Page 22: metode penelitian

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara kelas A dan kelas B

Untuk menghitung median gabungan, maka data 2 kelompok tersebut dari yang

kecil menuju yang besar adalah :

45 50 50 55 60 60 65 65 70 70 70 75 80 80 90 95 95 100 100

Median (nila tengah) untuk kelompok tersebut jatuh pada urutan ke-10, yang

nilainya = 70. Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa :

A= 6; C=4; B=2; D=7

TABEL PENOLONG UNTUK MEMPERMUDAH MENGUJI

SIGNIFIKANSI DUA SAMPEL PADA TES MEDIAN

Jumlah Nilai Kelas A Kelas B Jumlah

Di atas Median A = 6 B = 2 A + B = 8

Di bawah Median C = 4 D = 7 C + D = 11

Jumlah A + C = 10 B + D = 9 N = 19

Pengujian dengan menggunakan rumus Chi kuadrat :

Harga chi kuadrat table untuk dk = 1 dan α = 5% (0, 05) = 3, 841 karena harga chi

kuadrat hitung lebih kecil dari table, maka H0 diterima. Hal ini berarti tidak

terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai kelas A dan B, berdasarkan

mediannya.

χ2=N [ ( AD−BC )−N

2 ]2

( A+B )(C+D )( A+C )(B+D )

χ2=19[ (6 . 7−2.4 )−19

2 ]2

(6+2 )(4+7 )(6+4 )(2+7 )

=11404,757920

=1 , 43

Page 23: metode penelitian

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki

hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan

mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam

penelitian ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua

kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau

akibat dari perbedaan tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari

kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian

kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto, artinya data

dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu).

Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan

menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari

sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data

kuantitatif.

Penelitian ex-postfacto merupakan penelitian, di mana rangkaian variabel-

variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap

variabel terikat.

Penelitian komparatif merupakan kegiatan peneliian yang berusaha

mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab akibat, dan peneliti

berusaha melacak kembali hubungan tersebut.

Penelitian dengan metode Ex-postfacto mempunyai langkah penting

seperti berikut:

1.      Definisikan masalah

2.      Lakukan penelaahan kepustakaan

3.      Rumuskan hipotesis-hipotesis

Page 24: metode penelitian

4.      Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta

prosedur-prosedur yang akan digunakan

5.      Rancang cara pendekatannya:

a. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang

relevan.

b. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan

data.

c. Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas,

sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling

hubungan.

6.      Validasi teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya

dalam cara yang jelas dan cermat.

7.      Kumpulkan dan analisis data.

8.      Susun laporannya.  

Hipotesis ini dibagi menjadi dua yaitu yang pertama sampel related

(berpasangan) merupakan sampel yang diberi pretest dan posttest atau sampel

yang digunakan dalam penelitian eksperiment sebagai kelompok control dan

kelompok eksperimen, sampel ini meliputi mc nemar, sign test dan wilcoxon test.

Yang kedua sampel independen yang antara lain meliputi, fisher test, median test,

mann-whitney u test, chi-square test, kolmogrov test.

Berikut ini penjelasan dari sampel berpasangan dan sampel independen:

Jenis uji dua sampel Pengertian

Uji sampel berpasangan

1. Mc nemar Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif dua sampel yang berkorelasi bila

datanya berbentuk niminal atau diskrit

2. Sign test The sign test digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif dua sampel berkorelasi, bila datanya

berbentuk ordinal

3. Wilxocon test Uji wilcoxon ini digunakan untuk menguji

hipotesis komperatif dua sampel yang berkolerasi

Page 25: metode penelitian

bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang).

Uji sampel independen

1. Fisher test Distibusi ini merupakan salah satu distribusi yang

paling banyak digunakan dalam statistika terapan

terutama dalam rancangan percobaan

2. Median test Test median digunakan untuk menguji signifikasi

hipotesis komparatif dua sampel bila datanya

berbentuk ordinal atau nominal.

3. Mann-whitney (u-test) Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi

perbedaan antara dua populasi, dengan

menggunakan sampel random yang ditarik dari

populasi yang sama.

4. Chi-square test Chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis

komparatif dua sampel bila datanya berbentuk

nominal dan sampelnya besar

5. Kolmogrov test Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk

menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen bila datanya berbentuk ordinal yang

tersusun pada tabel distributif frekuensi kumulatif

dengan menggunakan klas-klas interval

B. Saran

Pemakalah mngucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah

membaca dan mempelajari makalah ini. Mungkin dsalam pembuatan makalah

ini terdapat banyak sekali kesalah untuk itu, kami sebagai pemakalah mohon

maaf yang sebesar besarnya. Dan tak lupa pula pemakalah akan menerima

keritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Page 26: metode penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian  Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali

Pers.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Furqon. 2008. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Guijford J.P. & Fruchter, B. 1978. Fundamental Statistic in Psychology and

Education. Singapore: McGrow-Hill.

Hanifah, Kemas Ali. 2006. Dasar-Dasar Statistik, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka

Setia.

Sugiono, Prof. Dr. 2007. Statistik untuk Penelitian (cetakan ke 10). Bandung: CV

Alfabeta.

Sugiono & Wibowo Eri. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Soepeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumandi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.