metode psikoterapi al-qur’an - digilib.uin-suka.ac.iddigilib.uin-suka.ac.id/13781/1/bab i, v,...
TRANSCRIPT
METODE PSIKOTERAPI AL-QUR’AN
SEBAGAI PENCEGAHAN PENYAKIT PSIKOSOMATIK
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk memenuhi sebagian syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Disusun Oleh:
Neni Nuryati
NIM: 10220057
Pembimbing:
Dr. Irsyadunnas. M.Ag. NIP. 19710413 199803 1 006
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
v
PERSEMBAHAN
Pertama, Untuk mamak Tentrem dan bapak Waluyo Rahmad
Raharja yang sangat saya sanyangi, yang memberikan
semangat, doa, dan dukungan dalam membuat skripsi ini.
Kedua, untuk semua keluargaku dan saudari ku tercinta yang
memberiku semangat dan doa, adiku Sintia Galih Saputri dan
Annisa Nurul Fatimah.
Ketiga, untuk dosen PA sekaligus Pembimbingku, Dr.
Irsyadunnas, M.Ag yang dengan sabar dan bijaksana dalam
membimbing saya. Dengan memotivasi dan terus memberi
semangat kepada saya...terima kasih bapak....
vi
MOTTO
Dan kami turunkan dari AlQur’an sesuatu
(yang dapat menjadi) penyembuh dan
rahmat bagi orangorang yang beriman
(percaya dan yakin), dan AlQur’an itu tidak
akan menambah kepada orang yang berbuat aniaya melainkan kerugi
an. (Alisra’: 82) *
* Al Isra’ (17): 82.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan puncak kekaguman serta keagungan hanya semata tertuju
kepada Allah SWT. Dia-lah yang telah menganugerahkan Al-qurán sebagai
pedoman untuk semua makhluk-Nya. Dia-lah yang Maha Mengetahui makna dan
maksud kandungannya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada
uswahhasanah Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul Konsep Psikoterapi Qurán dalam Mencegah penyakit
Psikosomatik.
Atas izin Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak baik materiil
maupun spiritual, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Prof. Dr. H. Musa Asya’arie
beserta seluruh stafnya.
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi: Dr. H Waryono Abdul Ghofur,
M.Ag. beserta seluruh stafnya.
3. Muhsin Kalida, S.Ag., Ma. Selaku ketua jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam.
viii
4. Dosen pembimbing skripsi sekaligus dosen PA, Dr. Irsyadunnas, M.Ag.
yang telah memberikan masukan-masukan sebagai wujud perhatian dalam
tahap-tahap penyempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Islam, staf dan karyawan TU di
Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
6. Seluruh pegawai Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
7. Seluruh anggota Biro Konseling Mitra Ummah (MU) sebagai wadah
pengembangan diri dalam bidang konseling Islam.
8. Teman-teman peserta magang dan praktikum di Panti Asuhan Nurul Hak
Yogyakarta, mbak lily, mbk Muslimah, Zulfa, Hanif, Wahyu dan Mas
Arham. Yang telah memberikan pengalaman yang sangat menjadikan saya
berfikir lebih dewasa.
9. Anak-anak Panti Asuhan Nurul Hak, yang telah mendoakan dengan
ketulusan hati mereka dan memberikan semangat.
10. Seluruh keluarga besar BKI 2010 yang telah bersama-sama mengejar
impian dan cita-cita, terimakasih yang sebesar-besarnya atas semua
kebahagiaan dan pengalaman yang tak dapat terbayar oleh apapun.
11. Teman-teman KKN Suryadiningratan yang saling memotivasi dalam
penyelesaian skripsi ini: Dewi, Lis, Zulfa, Mas Andri, Heri, Ridwan, Ana,
dan Siti.
12. Ibu Nyai Umi dan Bapak Abdul Muhaimin Teman-teman PP. Nurul
Ummahat yang telah mendoakan saya dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
Mudah-mudahan semua kebaikan, jasa dan bantuan yang telah Bapak/ Ibu
dan teman-teman berikan menjadi sesuatu yang sangat berarti dan mendapatkan
balasan pahala dari Allah SWT.Amin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritikan dan saran dari pemerhati
untuk perbaikan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi khazanah
keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam.
Terakhir, terimakasih kepada pembaca yang budiman, semoga bermanfaat.
Amin.
Yogyakarta,12Juni 2014
Penulis
Neni Nuryati
NIM: 10220057
x
ABSTRAK
Neni Nuryati, Metode Pencegahan Penyakit Psikosomatik melalui
Metode Psikoterapi Al-Qurán. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga,
2014.
Latar belakang penulisan ini bahwa penyakit psikosomatik adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang menjadikan
terjadinya gangguan pada fisik seseorang. Akhir-akhir ini banyak metode
psikoterapi untuk menyembuhkan penyakit psikosomatik, namun
pernyataan ini ditentang oleh Muhammad Utsman Najati karena dianggap
tidak berhasil. Dibuktikan oleh kajian yang menujukkan pengobatan
gangguan jiwa dengan menggunakan psikoterapi hanya berkisar antara 44%
sampai 64%. Kemudian muncullah teori William James yang menyatakan
bahwa agama sangat berperan penting dalam penyembuhan gangguan
kejiwaan. Dalam Islam pengkajian terhadap sejarah agama-agama,
membekali Muslim barbagai bukti tentang keberhasilan iman kepada Allah
dalam menyembuhkan jiwa dari berbagai penyakit. Kemudian Muhammad
Utman najati lebih mengkhususkan lagi penyembuhan gangguan kejiwaan
dengan 6 metode psikoterapi al-Qurán.
Dalam hal ini penulis menggunakan penulisan pustaka dengan
menggunakan metode konten analisis. Penulis menganalisis pencegahan
penyakit psikosomatik melalui 6 metode psikoterapi al-Qurán antara lain
metode beriman kepada Tauhid, bertakwa kepada Allah, beribadah kepada
Allah, sabar, berdzikir dan bertaubat kepada Allah.
Hasil dari penulisan ini, yaitu bahwa penyakit psikosomatik mampu
dicegah dengan psikoterapi al-Qur’an. Penyakit psikosomatik jantung dapat
dicegah dengan menggunakan metode bertaubat kepada Allah, bertakwa
kepada Allah dan berdzikir kepada Allah dengan mendengarkan atau
membaca al-Qurán.Penyakit psikosomatik stroke dapat dicegah dengan
menggunakan matode beriman kepada Allah, metode beribadah kepada
Allah dengan melaksanakan shalat. Penyakit psikosomatik hipertensi dapat
dicegah dengan menggunakan metode bersabar dan berdzikir kepada Allah.
Penyakit psikosomatik paru-paru dapat dicegah dengan menggunakan
metode berdzikir kepada Allah dengan membaca al-Qur’an. Penyakit
psikosomatik lambung dapat dicegah dengan menggunakan metode
beribadah kepada Allah dengan melaksanakan puasa dan membaca doa.
Penyakit psikosomatik kanker dapat dicegah dengan menggunakan metode
beribadah kepada Allah dengan melaksanakan shalat dan metode berdzikir
kepada Allah dengan membaca al-Qur’an.
Kata Kunci: Penyakit Psikosomatik, Metode Psikoterapi al-Qurán.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
MOTTO ............................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
BAB I :PENDAHULUAN
A. PenegasanJudul .............................................................................................. 1
B. LatarBelakangMasalah ................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 9
D. Tujuan ............................................................................................................ 10
E. KegunaanPenulisan ........................................................................................ 10
F. KajianPustaka ................................................................................................. 10
G. KerangkaTeori................................................................................................ 14
H. MetodePenelitian............................................................................................ 25
BAB II : BIOGRAFI MUHAMMAD UTSMAN NAJATI
A. Muhammad Utsman Najati dan Karya-Karyanya .......................................... 27
1. Peranan Muhammad Utsman Najati dalam Pendidikan ............................ 27
2. Karya-Karya Muhammad Utsman Najati .................................................. 29
B. Pemikiran Muhammad Utsman Najati Tentang Psikoterapi Al-Qur’an ........ 32
xii
BAB III : PARADIGMA PSIKOTERAPI AL-QUR’AN DAN
PSIKOSOMATIK
A. Paradigma Psikoterapi Al-Qur’an ........................................................................ 34
1. Metode Beriman Kepada Aqidah Tauhid. ...................................................... 40
2. Metode Bertakwa Kepada Allah. .................................................................... 41
3. Metode Beribadah Kepada Allah. ................................................................... 43
a. Shalat..................................................................................................... ..... 44
b. Puasa..................................................................................................... ...... 45
c. Zakat.................................................................................................... ....... .48
d. Haji....................................................................................................... ...... 50
4.Metode Sabar............................................................................................ ....... 53
5. Metode Berdzikir Kepada Allah................................................................ ..... 55
6. Metode Bertaubat Kepada Allah............................................................... ...... 59
B. Macam-Macam Psikosomatik. .............................................................................. 62
1. Jantung. ...................................................................................................... 63
2. Stroke. ........................................................................................................ 64
3. Hipertensi. .................................................................................................. 65
4. Paru-Paru. ................................................................................................... 66
5. Penyakit Ruam Kulit. ................................................................................. 66
6. Radang Lambung dan Penyakit Usus Buntu. ............................................. 67
7. Kencing Manis. .......................................................................................... 67
C. Faktor Penyebab Psikosomatik dalam Kedokteran. .............................................. 69
1. Faktor Genetik. ........................................................................................... 69
xiii
2. Faktor Psikodinamik. ................................................................................. 70
3. Faktor Psikologik. ...................................................................................... 71
4. Faktor Sosial dan Lingkungan .................................................................... 72
5. Faktor Rumus Bentuk Pribadi Individu ..................................................... 76
6. Faktor Keimanan ........................................................................................ 77
C. Faktor Penyebab Psikosomatik dalam Islam .................................................. 79
1. Faktor Pengaturan Gaya Hidup .................................................................. 79
2. Faktor Kebersihan ...................................................................................... 85
BAB IV: METODE PSIKOTERAPI AL-QUR’AN TERHADAP
PENCEGAHAN PENYAKIT PSIKOSOMATIK
1. Jantung ............................................................................................................... 90
2. Stroke ................................................................................................................. 93
3. Hipertensi .......................................................................................................... 94
4. Paru-paru ........................................................................................................... 96
5. Lambung ........................................................................................................... 99
6. Kanker ............................................................................................................... 100
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 105
B. Saran-saran ..................................................................................................... 107
C. Kata Penutup .................................................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I : Jenis-jenis Nafsu dan Bentuknya ....................................................... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari kesalahfahaman dalam menafsirkan judul skripsi
ini, maka penulismemandang perlu untuk memberikan penegasan judul secara
rinci dan mendalam. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan arti dari masing-
masing kata, sebagai berikut:
1. Penyakit Psikosomatik
Istilah psikosomatik ini terdiri dari dua kata yaitu psyche yang
berarti jiwa dansoma yang berarti badan. Kartini Kartono menjelaskan
bahwa psikosomatik ialah kondisi dimana konflik-konflik psikis atau
psikologis dan kecemasan-kecemasan menjadi sebab timbulnya macam-
macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu
penyakit jasmaniah yang sudah ada.1
Orang yang menderita penyakit psikosomatik biasanya orang
tersebut mengalami gejala gangguan fisik maupun psikis, misalnyasering
merasa takut, langsung kehilangan nafsu makan atau susah buang air, atau
dalam keadaan kesal dan jengkel, perut terasa kembung. Dan istilah
makan hati berulam jantung merupakan cerminan tentang adanya
1Kartono, kartini, Patologi Sosial 3 Gangguan- gangguan Kejiwaan, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1986, cet, I), hal. 148.
2
hubungan jiwa dan badan sebagai hubungan timbal balik, jiwa sehat
badan segar dan badan sehat jiwa normal.2
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud penyakit psikosomatik
adalah kondisi dimana konflik-konflik psikis dan kecemasan-kecemasan
menjadi penyebab timbulnya berbagai macam penyakit jasmaniah.
2. MetodePsikoterapi Al-Qur‟an
Metode adalah suatu cara tentang bagaimana menyelidiki,
mempelajari atau melaksanakan sesuatu secara sistematis, efesien dan
terarah.3Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia metode artinya sebagai
cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai hasil yang baik seperti yang dikehendaki.4Sedangkan maksud
metode dalam penulisan ini adalah cara pelaksanaan mengenai metode
psikoterapi al-Qurán dalam mencegah penyakit psikosomatik.
Psikoterapi ialah suatu cara pegobatan terhadap masalah
emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih
dalam hubungan profesional secara sukarela, dengan maksud hendak
menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala yang ada,
mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan
2Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 132.
3 Jalaludin dan Ali ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan, (Surabaya: Putra
Al Maarif, 1995), hlm. 115.
4 Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1994), hlm. 896.
3
kepribadian secara positif.5Al-Qurán merupakan kata sifat, yang diambil
dari kata al-qar‟ yang artinya menghimpun. Kata ini kemudian dijadikan
nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang
menghimpun surat, ayat, kisah, perintah, dan larangan atau menghimpun
intisari dari kitab-kitab sebelumnya.6 Dalam QS. Al-Isra‟ayat 82,
diterangkan bahwa Allah menurunkan al-Qurán itu sebagai sesuatu yang
menjadi penyembuh bagi orang-orang yang beriman.7
Psikoterapi al-Qur‟an yang dimaksud penulisdalam penulisan
ini adalah penggunaan metode al-Qurán dalam memperbaiki jiwa dan
mengubah kepribadian manusia menurut Muhammad Ustman Najati yang
terdiri dari metode Iman kepada aqidah tauhid, bertaqwa kepada Allah,
beribadah kepada Allah, sabar, dzikir dan bertaubat kepada Allah.
Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut, maka yang
dimaksud dengan judul “Pencegahan Penyakit Psikosomatik melalui
Metode Psikoterapi Al-Qurán” adalah kajian terhadap gambaran atau
rancangan mengenai metode psikoterapi al-Qur‟an menurut Muhammad
Usman Najati dalam mencegah penyakit psikosomatik. Dalam hal ini akan
5Baharuddin, Mulyono, Psikologi Agama dalam Perspektif Islam, (Malang: UIN-
Malang Press, 2008), hal. 234.
6 Rosihon Anwar, Ulumul Qurán, (Bandung: Pustaka Setia, 2006), hal. 29-30.
7 Muhammad Ustman Najati,Psikologi dalam Al-Qurán (Terapi Quráni dalam
Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), terj. M. Zaka Alfarizi(Bandung: Pustaka Setia,
2005), hal.
4
menggunakan 6 metode yaitu iman kepada tauhid , taqwa kepada Allah,
Beribadah kepada Allah, sabar, dzikir, dan taubat kepada Allah.
B. Latar Belakang masalah
Seiring dengan perkembangan zaman pada masa modern ini banyak
sekali tontonan baik di media massa ataupun dalam kehidupan nyata yang
telah menghancurkan tatanan kejiwaan manusia, banyak sekali orang yang
terpengaruh dengan dunia kemewahan sehingga menimbulkan kesenjangan
antar sesama manusia. Mereka berlomba-lomba menjadi yang paling unggul
dari segalanya khususnya dalam hal duniawi, sehingga banyak sekali timbul
penyakit-penyakit hati diantaranya iri, dengki, marah dan sebagainya, yang
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Akibat logis dari pola kehidupan
tersebut, tidak sedikit manusia mengalami penyakit psikosomatik.
Tegangan-tegangan emosional yang muncul dari konflik-konflik yang
tidak terpecahkan dan frustasi yang berlebihan menyebabkan reaksi-reaksi
tubuh (penyakit-penyakit fisik), misalnya hipertensi, migrain, asma, dan
gangguan penyakit kulit tertentu. Gangguan psikosomatik ini disebut juga
neurosis karena gangguan-gangguan dan kerusakan pada beberapa anggota
tubuh disebabkan oleh kesulitan mental atau emosional.8 Neuron merupakan
kunci rahasia dari kegiatan belajar dan berfungsinya mental. Singkatnya,
8Semiun Yustinus, Kesehatan Mental 1,(Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2006), hal.
31.
5
neuron ini merupakan tempat merekam, mengkodifikasi, mengingat,
menyimpan segenap pengalaman manusia dan memberi instruksi-instruksi
kepada segenap organ tubuh manusia.9
Emosi yang meluap kerap menjadi masalah bagi kesehatan fisik.
Emosi dan fisik memang tidak bisa dipisahkan dalam membentuk individu
yang sehat. Jika emosi sehat, fisik akan meresponsnya dengan respons positif.
Hubungan emosi dengan kesehatan fisik tidak perlu diragukan lagi, karena
setiap penulisan membenarkan adanya hubungan tersebut. Emosi tidak hanya
berasal dari marah, tetapi juga dari iri, dengki, stres, dan depresi. Emosi-emosi
negatif seperti itulah yang akan menjadikan kondisi kesehatan memburuk
apabila dibiarkan dan tidak dikelola dengan baik.10
Sejak awal abad kesembilan belas para ahli kedokteran mulai
menyadari akan adanya hubungan antara penyakit dengan kondisi dan psikis
manusia. Hubungan timbal balik ini menyebabkan manusia dapat menderita
gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan mental (Somapsikotis) dan
sebaliknya gangguan mental dapat menyebabkan penyakit fisik
(Psikosomatik). Dan diantara faktor mental yang diidentifikasikan sebagai
potensial yang dapat menimbulkan gejala tersebut adalah keyakinan agama.11
9Ibid. , hlm. 63.
10
M. Sanusi, Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Islam Klasik, (Yogyakarta:
Najah, 2012), hlm. 165-166.
11
Jalaluddin Rahmad, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011),
hlm. 154.
6
Akhir-akhir ini di lapangan banyak berbagai metode psikoterapi yang
dapat menyembuhkan berbagai goncangan kepribadian dan penyakit jiwa.
Namun pada kenyataannya muncul ketidakberhasilan dalam menyembuhkan
penyakit jiwa, hal ini dibuktikan oleh sebagian kajian yang mengemukakan
bahwa peringkat kesembuhan pasien-pasien jiwa yang disembuhkan dengan
psikoterapi berkisar antara 60% sampai 64%, sedangkan peringkat pasien-
pasien jiwa yang disembuhkan tanpa menggunakan psikoterapi berkisar antara
44% sampai 60%. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyembuhan melalui
metode psikoterapi hingga kini belum sampai pada peringkat yang
memuaskan dalam menyembuhkan penyakit jiwa12
Sehingga muncul teori dari William James, yang menyatakan bahwa
pentingnya agama dalam kesehatan jiwadan terapi penyakit jiwa. Dalam
aliran ini, keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan religius yang luar
biasa yang membekali manusia dengan kekuatan rohaniah dalam menanggung
beratnya beban kehidupan, menghindarkannya dari keresahan yang menimpa
banyak manusia di zaman modern ini.13
Agama bukanlah hanya sekedar kepercayaan yang dianut oleh
seseorang untuk mempercayai Dzat Maha Pencipta alam semesta ini, ternyata
agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia,
12
M. Utsman Najati, Al-Quán dan Ilmu Jiwa, (Bandung: Penerbit Pustaka, 2004),
hlm. 285.
13
Ibid. , hlm. 287.
7
termasuk terhadap kesehatan. Bahkan menurut Mc Guire, agama sebagai
sistem yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat modern yang berperan
dalam membuat perubahan sosial.14
Yustinus Semiun menyatakan bahwa kesehatan mental berorientasi
kepada ketenangan pikiran atau mental.15
Jadi seseorang yang mempunyai
ketenangan pikiran atau mental kemungkinan akan terhindar dari penyakit
psikosomatik, karena selalu berfikir positif dalam menanggapi sesuatu,
sehingga tidak terjadi ketegangan-ketegangan emosional seperti yang telah
diuraikan di atas. Dalam ayat ini sudah sangat membuktikan bahwa agama
mampu memberikan nilai positif dalam menciptakan kesehatan jasmani
maupun rohani.
Berkaitan dengan hal tersebut, Nabi Muhammad SAW. mengajarkan
dan menerapkan nilai-nilai yang penting dalam keseluruhan hidup, termasuk
berkaitan dengan masalah kesehatan. Beliau telah menunjukkan perhatian
yang besar akan hubungan antara kesehatan psikospiritual dan kesehatan fisik,
yang merupakan perspektif penting dalam psikologi kesehatan saat ini.
Ketenangan psikospiritual menjadi kunci kesehatan fisik. Baliau sangat
menekankan pentingnya pengobatan preventif, kebersihan, dan diet seimbang.
Selain obat dan makanan, beliau juga menganjurkan praktik religius, seperti
14Ibid. , hlm. 155.
15
Semiun Yustinus, Kesehatan Mental, hlm. 53
8
shalat, kesabaran, puasa, dan membaca al-Qur‟an sebagai ciri perilaku yang
sehat.16
Pengkajian terhadap sejarah agama-agama, khususnya agama Islam,
membekali Mukmin berbagai bukti tentang keberhasilan iman kepada Allah
dalam menyembuhkan jiwa dari berbagai penyakit, merealisasi perasaan aman
dan tentram. Mengenai rasa aman dan tentram yang ditimbuklkan keimanan
kepada Allah dalam jiwa seorang Mukmin telah dikemukakan dalam al-
Qurán.17
Dalam buku kesehatan mental karangan Zakiah Daradjat tercantum
bahwa orang yang berkepribadian matang pasti memiliki mental sehat,
sehingga orang tersebut akan terhindar dari segala gangguan dan penyakit
jiwa yang menyebabkan terjadinya berbagai penyakit.
Muhammad Ustman Najati berbendapat bahwa al-Qurán diturunkan
untuk mengubah pikiran manusia, kecenderungannya, dan tingkah lakunya,
memberi petunjuk kepada mereka, mengubah kesesatan dan kebodohan
mereka, mengarahkan mereka kepada suatu hal yang baik untuknya, dan
membekali mereka dengan pikiran-pikiran baru tentang tabiat manusia dan
misinya dalam kehidupan, nilai-nilai, dan moral. Ringkasnya, al-Qurán telah
berhasil, tanpa ada tandingannya diantara semua seruan keagamaan sepanjang
sejarah, dalam menimbulkan berbagai perubahan yang besar atas kepribadian
16Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 19 .
17
M. Utsman Najati, Al-Quán dan Ilmu Jiwa, hlm. 289.
9
Muslim. Dalam waktu yang relatif singkat, al-Qurán telah berhasil
membentuk kepribadian manusia yang utuh, seimbang, damai dan tentram.18
Sehingga manusia akan terhindar dari berbagai gejala-gejala kejiwaan yang
menjadikan terganggunya fisik mausia.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam al-
Qur‟an terdapat kandungan yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya
penyakit akibat gangguan kejiwaan. Allah berfirman yang artinya:
“Katakanlah, al-Qurán itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang
yang beriman.” Dalam kajian ini penulistertarik untuk meneliti pencegahan
penyakit psikosomatik dengan menggunakan metode psikoterapi al-Qurán.
Penulisakan menggunakan 6 metode menurut Muhammad Ustman Najati
dalam membentuk kepribadian Muslim yang matang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dapat diambil rumusan
masalah yang akan menjadi fokus pembahasan dalam penulisan ini, adalah
bagaimana metode psikoterapi al-Qur‟an sebagai pencegahan penyakit
psikosomatik?
18
Ibid. , hlm. 303.
10
D. Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pencegahan
penyakit psikosomatik melalui metode psikoterapi al-Qurán.
Kegunaan dalam penulisan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut, secara teoritis penulisan ini diharapkan:
1. Dapat memberikan sumbangan keilmuan dalam bidang Bimbingan dan
Konseling Islam khususnya yang terkait dengan Psikoterapi al-Qurán.
Serta dapat menjadi tambahan referensi bagi penulisyang selanjutnya.
Secara praktis penulisan ini diharapkan:
1. Dapat memberikan dan menawarkan langkah alternatif dalam proses
pembentukan pribadi muslim yang sehat.
2. Kehadiaran konsep psikoterapi al-Qurán ini diharapkan dapat membantu
konselor dan terapis dalam menangani masalah klien khususnya klien
yang memiliki gejala-gejala penyakit psikosomatik.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulismenelusuri beberapa literatur
untuk memudahkan penulisan dan memperjelas perbedaan bahasan dan kajian
dengan penulisan-penulisan sebelumnya. Setelah penulismencari beberapa
literatur yang berkaitan dengan skripsi ini, akhirnya penulismenemukan
literatur dalam bentuk skripsi dan karya ilmiah.
11
“Nilai Terapi Tawakal dalam Membentuk Kepribadian Muslim
menurut al-Qurán”, karya M. Salafudin, dalam skripsi ini menjelaskan
bahwasanya al-Qurán terdapat perintah untuk melakukan tawakal, karena
tawakal mengandung nilai terapi yang dapat membentuk kepribadian Muslim.
Tawakal meliputi pengembangan potensi diri dan penerimaan diri. Dengan
mengetahui nilai terapi tawakal diharapkan individu mampu mengoptimalkan
dalam berusaha, mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah sebagai
pengakuan kekurangan diri serta perwujudan diri sebagai bentuk menjalankan
perintah Allah.19
Sebenarnya dalam penulisan ini sama-sama mengambil
metode terapi dalam al-Al-Qur‟an, yang membedakan yaitu penulislebih
memfokuskan pada pencegahan penyakit psikosomatik dengan menggunakan
psikoterapi al-Qurán dengan menggunakan 6 Metode dari Muhammad
Utsman Najati.
“Sabar sebagai Metode Psikoterapi dalam Perspektif al-Qurán”, karya
Moch. Zainul Arifin, dalam penulisan ini berfokus pada sabar sebagai metode
psikoterapi dalam al-Qurán. Dijelaskan bahwa hakikat sabar perspektif
psikoterapi dalam al-Qurán adalah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan diri (nafsunya) dari melakukan sesuatu yang menyimpang dari
akal dan ajaran Islam dalam menghadapi berbagai macam cobaan hidup, baik
19 M. Salafudin, Nilai Terapi Tawakal dalam Membentuk Kepribadian Muslim
menurut Al-Qurán, skripsi, fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam, 2008.
12
yang berkaitan dengan musibah maupun nikmat dalam mencari ridha Allah.
Dengan sabar manusia mampu mendidik jiwa dan memperkuat kepribadian.20
Persamaan penulisan ini dengan penulisan yang akan ditulis oleh penulisyaitu
sama-sama menggunakan metode psikoterapi dalam kandungan al-Qurán,
namun perbedaannya penulislebih memfokuskan pada pencegahan penyakit
psikosomatik.
“Psikoterapi Islam dan psikosomatik”, skripsi Fahmi Sidik (2004).
menjelaskan metode-metode psikoterapi Islam dalam menangani pasien
dengan menggunakan unsur berserah diri seutuhnya kepada Allah. Dan lebih
menonjolkan dengan menggunakan terapi ruqyah, serta menggunakan bahan-
bahan alami untuk mengobati penyakit psikosomatik tersebut.21
Dalam
skripsi ini sama-sama menangani penyakit psikosomatik, namun ada hal yang
membedakan dengan skripsi yang akan diteliti oleh penulis, yaitu skripsi
Fahmi sidik lebih condong menggunakan terapi ruqyah, sedangkan dalam
skripsi yang akan ditulis menggunakan 6 metode Ustman Najati.
“Terapi Stres melalui Psikoterapi Islam menurut Pemikiran Dadang
Hawari”, karya Hadiyatu Sholikhah, dalam penulisan ini berfokus pada
pengobatan stres dengan menggunakan Psikoterapi Islam. Pemikiran Dadang
20 Moch. Zainul Arifin, Sabar sebagai Metode Psikoterapi dalam Perspektif Al-
Qurán, skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan
dan Konseling Islam, 2005.
21
Fahmi sidik, Psikoterapi Islam dan Psikosomatik,skripsi, Fakultas Dakwah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, 2004.
13
Hawari menyimpulkan bahwa terapi stres melalui Psikoterapi Islam dapat
menggunakann berbagai macam terapi, misalnya:terapi psikofarmaka, terapi
somatic, psikoterapi psikiatri, terapi psikoreligius meliputi keimanan kepada
aqidah dan tauhid, ibadah dan sabar, terapi perilaku, dan terapi
relaksasi.22
Yang sama dengan penulisan yang dilakukan oleh penulisyaitu
terdapat metode terapi religius meliputi Iman, sabar dan ibadah. Namun, yang
membedakan yaitu penulislebih fokus untuk menganalisis metode psikoterapi
al-Qurán dalam mencegah penyakit psikosomatik.
“Psikoterapi Islam terhadap Stres (Studi Kasus pada dua pasien Di
Lembaga Pengobatan Alternatif Anugrah Agung Sewon Bantul
Yogyakarta)”, karya Yunny Meilyastuti, dalam skripsi ini berfokus dalam
pelaksanaan Psikoterapi Islam dengan menggunakan pelatihan meditasi dan
pelatihan senam pernafasan untuk mengobati stres.23
Yang membedakan
skripsi ini dengan penulisan yang dilakukan oleh penulisyaitu tentang metode
pelaksanaan psikoterapi al-Qurán, penulismenggunakan 6 metode dari teori
Muhammad Utsman Najati untuk mencegah penyakit psikosomatik.
22 Hadiyatu Sholikhah, Terapi Stres melalui Psikoterapi Islam menurut Pemikiran
Dadang Hawari, skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam, 2009.
23
Yunny Meilyastuti, Psikoterapi Islam terhadap Stres (Studi Kasus pada dua
pasien Di Lembaga Pengobatan Alternatif Anugrah Agung Sewon Bantul Yogyakarta),
skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam, 2004.
14
Aulia dalam bukunya yang berjudul “Agama dan Kesehatan
Badan/Jiwa” Beliau menjelaskan bahwa penyakit fisik itu sangat dipengaruhi
oleh keadaan psikologis pasien, maka terbukti adanya hubungan erat antara
kesehatan jiwa dengan kesehatan badan. Namun tidak dicantumkan teknik
terapinya secara sistematis dan beliau berpendapat bahwa agama mempunyai
peran yang sangat penting dalam ilmu kedokteran, karena semua jenis
penyakit itu yang menyembuhkan hanyalah Allah. Hal ini sudah dibuktikan
oleh pengalamnya dalam menangani pasien.24
F. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang Psikoterapi Al-Qur’an
a. Pengertian Psikoterapi Al-Qur’an
Psikoterapi adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih
tepatnya pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode
psikologis. Istilah ini mencangkup berbagai teknik yang bertujuan
untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya,
dengan cara memodivikasi perilaku, pikiran, dan emosinya, sehingga
individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi
masalah.25
24Aulia, Agama dan Kesehatan Badan/ Jiwa, (Jakarta: Penerbit Bulan Bintang,
1974).
25
Baharuddin, Mulyono, Psikologi Agama dalam Perspektif Islam, hlm. 239.
15
Menurut Lewis R. Wolberg. Mo, psikoterapi adalah perawatan
dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang
berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja
menciptakan hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan: (1)
menghilangkan, mengubah atau menemukan gejla-gejala yang ada, (2)
memperantarai perbaikan pola tingkah laku yang rusak, (3)
meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang
positif.26
Psikoterapi Islam adalah proses pengobatan dan penyembuhan
suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral maupun fisik dengan
menggunakan bimbingan al-Qur‟an dan Hadist Nabi Muhammad
SAW. Atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran
Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, Nabi dan Rasul-Nya atau ahli
waris para Nabi-Nya.27
Al-Qur‟an diturunkan untuk mengubah pikiran, sikap dan
perilaku manusia, serta sebagai petunjuk manusia. Al-Qur‟an juga
diturunkan untuk mengubah kesesatan dan kejahilan yang ada pada
manusia, membimbing mereka kepada hal-hal yang membawa
kemaslahatan dan kebaikan bagi manusia. Al-Qur‟an juga membantu
26Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: Al-
Manar, 2008, cet-kelima), hlm. 228.
27
Ibid. , hlm. 228.
16
mereka dengan pikiran-pikiran yang baru tentang sifat dan misi
manusia dalam kehidupan dan dengan nilai-nilai dan akhlak yang baru
serta teladan yang luhur dalam kehidupan.28
Muncullah psikoterapi al-Qur‟an, karena al-Qur‟an telah
berhasil membentuk kepribadian manusia yang paripurna, seimbang,
aman dan tentram, yang dengan kekuatan luar biasa yaang lahir dari
perubahan yang terjadi paadanya mampu mengguncang dunia dan
mengubah arah sejarah.29
b. Objek Psikoterapi al-Qur’an
Sasaran atau objek yang menjadi fokus penyembuhan,
perawatan dan pengobatan dari psikoterapi al-Qur‟an adalah manusia
secara utuh, yakni yang berkaitan atau menyangkut dengan gangguan
pada mental, spiritual, moral dan fisik:30
1) Mental, yaitu yang berhubungan dengan fikiran, akal, ingatan atau
proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal, dan ingatan. Seperti
mudah lupa, malas berfikir.
28Muhammad Ustman Najati, Psikologi dalam Al-Qur‟an (Terapi Quráni dalam
Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), terj. M. Zaka Alfarizi,hlm. 445.
29
Ibid. , hlm. 445.
30
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, hlm. 237
17
2) Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah ruh, jiwa,
religius, yang berhubungan dengan agama, keimanan, keshalehan.
Seperti nifaq, fasiq dan kufur.
3) Moral, yaitu suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, tanpa
melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penulisan. Atau sikap
mental yang terjabarkan dalam bentuk berfikir, berbicara,
bertingkah laku sebagai ekspresi jiwa.
4) Fisik, tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan
psikoterapi qur‟ani, kecuali atas izin Allah SWT.
c. Metode Psikoterapi Al-Qur’an
Psikoterapi lahir pada pertengahan dan akhir abad yang lalu,
dilihat secara etimologis mempunyai arti yang sederhana, yakni psiche
yang artinya jiwa dan therapy yang artinya merawat atau mengasuh,
sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah perawatan terhadap
aspek kejiwaan.31
Sejak perkembangan psikoterapi ketika memasuki
awal tahun 60-an ditandai oleh perkembangan psikologi-klinis dan
psikologi-konseling, sebagai salah satu reaksi dari perubahan-
perubahan di dalam masyarakat.32
Dalam psikoterapi yang dirawat dan
disembuhkan adalah manusia secara totalitas, dikarenakan akibat
31 Singgih. D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: PT. Gunung
Mulia,2011) cet-2, hlm. 154.
32
Ibid. , hlm. 148.
18
gangguan emosional itu juga mengenai manusia seutuhnya.33
Namun
hal ini dibantah oleh Muhammad Utsman Najati karena menurutnya
psikoterapi dalam menyembuhkan penyakit kejiwaan ini tidak
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kritik yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah bahwa
umumnya psikiater lebih senang hanya memberikan obat saja dan
kurang memperhatikan akan kebutuhan pasien pada waktu konsultasi,
sehingga pasien merasa kurang puas dengan pelayanannya. Kemudian
muncullah kurikulum agama dalam pendidikan calon psikiater.34
Dalam memeluk suatu agama, hendaknya tidak hanya secara formal
memluknya, namun hendaknya dapat menghayati dan
mengamalkannya, sehingga memperoleh kekuatan dan ketenangan
dalam jiwa manusia.35
Dalam agama Islam cara untuk mendapatkan ketenangan jiwa
agar terhindar dari kegelisahan dapat dilaksanakan dengan salat dan
berdoa. Memohon ampunan kepada Allah.36
Sejarah agama Islam,
membantu memberikan bukti-bukti keberhasilan keimanan kepada
33 Baharuddin dan Mulyono, Psikologi Agama, hlm. 249.
34
Dadang, Hawari, Al-Qur‟an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
(Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1997), cet-3, hlm. 27.
35
Ibid. , hlm. 81.
36
Ibid. , hlm. 81.
19
Allah dalam menyembuhkan jiwa dari berbagai penyakit, mewujudkan
perasaan aman dan tentram, mencegah perasaan gelisah.37
Metode di
atas termasuk dalam psikoterapi Islam. Namun pada hakikatnya
psikoterapi Islam bersumber pada al-Qur‟an.
Arti peyembuh dalam al-Qur‟an yaitu menunjukkan bahwa al-
Qur‟an mampu menjadi penyembuh bagi siapa saja yang
menyakininya.38
Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa metode psikoterapi alQur‟an di antaranya yaitu: beriman,
bertaqwa, sabar, tawakal, dan tobat.39
2. Tinjauan tentang Psikosomatik
Dalam teori Selye, pada dasarnya menekankan bahwa setiap
stresor akan menimbulkan keadaan gangguan fisiologis. Apabila
berlangsung lama atau responnya berlebihan, akan meningkatkan
kepekaan seseorang terhadap penyakit. Kepekaan ini akan dibarengi oleh
predisposisi pada orang yang bersangkutan yaitu menyebabkan sakit.
Selye mengungkapkan sederet kelainan yang disebut dengan penyakit
psikosomatik, yaitu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit
37Muhammad Ustman Najati, Psikologi dalam Al-Qur‟an (Terapi Quráni dalam
Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), terj. M. Zaka Alfarizi,hlm. 426.
38
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, hlm. 280.
39
Baharuddin dan Mulyono, Psikologi Agama, hlm. 254.
20
ginjal, rematik, inflasi kulit, asma, penyakit syaraf atau mental, gangguan
seksual, penyakit saluran cerna dan kanker.40
Manusia adalah kesatuan sistem jasmani dan sistem jiwa, sebagai
makhluk hidup yang membudaya. Menurut Ki Fudyartanta menyatakan
bahwa ada dua sistem besar dalam diri manusia, yakni:
1. Sistem jasmani adalah sistem-sistem organ tubuh manusia yang
fungsi-fungsinya diatur oleh sistem sarafnya. Problema dari sistem
jasmani ini adalah normal atau tidak normal, yang keduanya dapat
mempengaruhi kehidupan manusia..
2. Sistem jiwa, yakni berupa fungsi-fungsi jiwa (psikologis),
misalnya cipta, rasa, karsa dan karya. Problema dari sistem jiwa ini
juga normal dan tidak normal. Atau secara rinci disebut normal,
supernormal dan subnormal. Ketiga maslah ini pun juga akan
mempengaruhi kehidupan manusia.41
Psikosomatik atau somatisasi adalah gangguan psikis yang tampil
dalam bentuk gejala-gejala fisik. Dengan kata lain, psikosomatik adalah
penyakit fisik (asma, penyakit kulit, jantung, rematik)yang disebabkan
40Brunner dan Suddarth, Buku Keperawatan Medikal-Bedah, Edisi 8 Vol: 1, (Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997), hlm. 133.
41
Ki Fudyartanta, Pengantar Psikodiagnostik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
hlm. 1.
21
oleh program pikiran negatif atau masalah emosi seperti stres, depresi,
kecewa, kecemasan, rasa berdosa, dan emosi negatif lainnya.42
Menurut Dadang Hawari, istilah stres tidak dapat dipisahkan dari
distress dan depresi karena satu sama lainnya salig terkait. Stres
merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan hidup dan apabila fungsi
organ tubuh sampai terganggu, dinamakan distress. Sedagkan depresi
adalah suatu reaksi kejiwaan terhadap stressor yang dialaminya.43
Untuk mengetahui kondisi diri atau orang lain yang sedang
mengalami stres, dapat dilihat dari gejala-gejalanya, baik fisik maupu
psikis; yaitu sebagai berikut:44
1) Gejala fisik, diantaranya sakit kepala, sakit lambung, hipertensi(darah
tinggi), sakit jantung, insomnia, mudah lelah, keluar keringat dingin,
kurang selera makan dan sering buang air kecil.
2) Gejala psikis, diantaranya gelisah atau cemas, kurang dapat
berkonsentrasi belajar atau bekerja, sikap apatis (masa bodoh), sikap
pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa, sering melamun,
malas belajar dan bekerja dan sering marah-marah atau bersikap
agresif (baik secara verbal maupun non-verbal).
42Kartono, Kartini, Patologi Sosial 3 Gangguan- gangguan Kejiwaan, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1986, cet, I), hlm. 148.
43
Farid Mashudi, Psikologi Konseling, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), hlm. 188.
44
Syamsul Yusuf dan Juntika Nurishan, Landasan Bimbingan dan Konseling,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 252-253.
22
Gangguan psikosomatik tidak terlepas dari berbagai stresor
psikososial dimana setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga harus menyesuaikan diri
menanggulangi segala perubahan yang timbul, faktor-faktor yang
mengganggu kestabilan emosianal yang menyebabkan timbulnya stressor
organisme berasal dari dalam maupun luar. Faktor yang berasal dari
dalam diri organisme adalah biologis dan psikologis, sedangkan yang
berasal dari luar adalah faktor lingkungan. Berikut penjelasan masing-
masing:45
1) Stressor Fisik Biologis
Beberapa faktor penyebab stres dari segi fisik antara lain penyakit
yang sulit disembuhkan, cacat fisik atau salah satu anggota tubuh kurang
berfungsi, wajah yang tidak cantik atau ganteng, dan postur tubuh yang
dipersepsi tidak ideal (seperti terlalu kecil, kurus, pendek atau gemuk).
2) Stressor Psikologis
Stressor psikologis ditandai dengan negative thinking atau berburuk
sangka, frustasi (kekecewaan karena kegagalan dalam memperoleh
sesuatu), iri hati dan dendam, sikap permusuhan, perasaan cemburu,
konflik pribadi (misalnya pengalaman yang menimbulkan traumatik), dan
keinginan di luar kemampuan.
45Ibid. , hlm. 201.
23
3) Stressor Sosial
Stressor sosial meliputi tiga hal. Pertama, iklim kehidupan keluarga,
seperti hubungan antara anggota keluarga yang tidak harmonis (broken
home), perceraian, suami atau istri meninggal, anak yang nakal, sikap dan
perlakuan orang tua yang keras, dan tingkat ekonomi keluarga yang
rendah. Kedua, faktor pekerjaan, seperti kesulitan mencari pekerjaan,
pengangguran, terkena PHK (pemutusan hubungan kerja), perselisihan
dengan atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan
kemampuan, serta penghasilan yang tidak sesuai dengan tuntutan
kebutuhan sehari-hari. Ketiga,iklim lingkungan, seperti maraknya
kriminalitas, tawuran antar kelompok, harga kebutuhan yang mahal,
bertempat tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, serta kehidupan
politik dan ekonomi yang tidak stabil.46
G. Metode Penulisan
1. Jenis Penulisan
Dalam penulisan ini penulismenggunakan metode penulisan
kepustakaan (library research), karena penulistidak melakukan observasi dan
pengamatan langsung di lapangan, namun hanya mengambil dari sumber-
46Ibid. , hlm. 193-194.
24
sumber buku dan penulisan yang pernah dilakukan oleh para penulisyang
sebelumnya.
2. Sumber Data
Dalam pengumpulan bahan-bahan kepustakaan, digunakan sumber
primer maupun sekunder, sebagai berikut:
a) Sumber primer adalah sumber yang berasal dari karya-karya yang
menjadi referensi dalam membahas permasalahan yang sedang dikaji
oleh penulis. Yang menjadi buku primer adalah buku Muhammad
Ustman Najati yang berjudul Al-Qur‟an dan Ilmu Jiwa.
b) Sumber sekunder adalah sumber penunjang yang menjadi referensi
dalam pembahasan permasalahan yang dikaji oleh penulis. Yang
menjadi sumber sekunder adalah Al-Qur‟an, Tafsir Al-Maraghy,
Pengantar Psikologi Kesehatan Islam karya Aliah B. Purwakania
Hasan, Terapi Kesehatan warisan Kedokteran Klasik karya M. Sanusi.
Agama dan Kesehatan Badan/Jiwa karya Aulia,Psikoterapi dan
Konseling Islam karya Muhammad Hamdani Bakran Adz-Dzaky,
Psikologi Agama karya Baharuddin dan Mulyono, buku Dadang
Hawari yang berjudul Al-Qur‟an Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Jiwa.
25
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang penulisgunakan adalah untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan perincian terhadap objek yang
diteliti, dengan cara memilah-milah antara pengertian satu dengan pengertian
yang lain dan makna yang terkandung dalam data-data tersebut. Setelah data-
data yang diperlukan terkumpul penulisselanjutnya mengolah dan mencari
kesesuaian dengan pokok-pokok bahasan dalam skripsi tersebut. Dalam
metode ini penulismenempuh langkah-langkah metode berfikir sebagai
berikut:
a. Metode Induktif
Metode induktif dalam penulisan ini digunakan sebagai proses logika
yang berangkat dari data empirik lewat observasi yang penulislakukan
menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain, metode induktif berangkat
dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa yang kongkrit kemudian ditarik
generalisasi yang mempunyai sifat umum.47
Dalam hal ini, penulisberusaha
untuk melakukan observasi terhadap sumber-sumber sekunder tentang
metode psikoterapi al-Qur‟an menurut kajian lain. Kemudian penulis
memahami 6 metode yang dinyatakan oleh Muhammad Ustman Najati
dalam mencegah penyakit psikosomatik.
47 Saifidin Azwar, Metode Penulisan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 40.
26
b. Konten Analisis
Adapun metode yang digunakan yaitu konten analisis, merupakan
model kajian sastra yang tergolong baru. Kebaruan dapat dilihat dari
sasaran yang hendak diungkap. Analisis konten ini digunakan apabila
penulishendak mengungkap, memahami, dan menangkap pesan karya
sastra.48
Dalam hal ini penulisakan menganalisis pencegahan penyakit
psikosomatik dengan enam metode dari teori Muhammad Usman Najati.
48 Suwardi, Endraswara, Metodologi Penulisan Sastra Epistemologi, Model, Teori,
dan Aplikasi,(Yogyakarta: MedPress, 2008), cet. Ke-empat, hlm. 160.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa pencegahan penyakit psikosomatik melalui
metode psikoterapi al-Qurán adalah sebagai berikut:
1. Penyakit psikosomatik jantung dapat dicegah dengan
menggunakan metode bartaubat kepada Allah, bertaqwa kepada
Allah dan berdzikir kepada Allah dengan mendengarkan atau
membaca al-Qurán.
2. Penyakit psikosomatik stroke dapat dicegah dengan
menggunakan matode beriman kepada Allah, metode beribadah
kepada Allah dengan melaksanakan shalat.
3. Penyakit psikosomatik hipertensidapat dicegah dengan metode
barsabar dan berdzikir kepada Allah.
4. Penyakit psikosomatik paru-paru dapat dicegah dengan
menggunakan metode berdzikir kepada Allah dengan membaca
al-Qurán.
5. Penyakit psikosomatik lambung dapat dicegah dengan
menggunakan metode beribadah kepada Allah dengan
melaksanakan puasa dan membaca doa.
106
6. Penyakit psikosomatik kanker dapat dicegah dengan
menggunakan metode metode beribadah kepada Allah dengan
melaksanakan shalat dan metode berdzikir kepada Allah dengan
membaca al-Qurán.
A. Saran-saran
Sebagai akhir kata dalam penulisan skripsi ini, maka
penulismenyatakan harapan-harapan sebagai berikut:
1. Penulisan ini membatasi permasalahan pada pencegahan penyakit
psikosomati melalui metode psikoterapi al-Qurán, diharapkan
bagi penulisselanjutnya dapat menggali lebih dalam lagi
persoalan pencegahan psikosomatik baik itu dalam kandungan al-
Qur‟an maupun dalam metode psikoterapi pemikiran tokoh-tokoh
terapis.
2. Bagi pembaca, semoga dengan adanya penulisan ini, pembaca
dapat mengetahui bahwasanya semua penyakit itu datang karena
kehidupan kita yang kurang sehat saja baik itu sehat jasmani
maupun rohani, oleh karena itu menjaga perilaku untuk menjadi
pribadi yang matang itu sangatlah perlu sekali dan seharusnya
dalam kehidupan kita harus perpedoman pada al-Qur‟an dan al-
hadist.
107
B. Penutup
Puji syukur senantiasa penulispanjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan kecerdasan, keselamatan, dan kekuatan lahir
maupun batin, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulismengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisdalam menyelesaikan skripsi ini,
khususnya kepada bapak Dr.Irsyadunnas, M.Ag selaku pembimbing
yang telah memberikan waktu dan kesabarannya untuk
membimbingpenulis.
Penulismenyadari bahwa pembahasan dalam skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulissemata. Karena itulah kritik dari pembaca sangat
diharapkan.
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil „alamin,
penulismengakhiri pembahasan ini, semoga membawa manfaat bagi
penulisdan para pembaca serta mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Daftar Pustaka
Buku:
Adz-Dzaky, Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam,
Yogyakarta: Al-Manar, 2008, cet-kelima.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Tafsir Al-Maraghy, tenj. Bahrun Abu
Bakar, Semarang: Penerbit Toha Putra, 1993.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim, Sistem Kedokteran Nabi, terj. Said Agil
Husin Al-Munawar, Semarang: PT. Karya Toha Putra
Semarang, 1994.
Al Kaf, Idrus H., Ihtisar Hadist Shahih Muslim, Surabaya: CV. Karya
Utama, t.t.
Arif, Masykur, Sujud sebagai Terapi berbagai Gangguan Kesehatan,
Yogyakarta: Najah, 2012.
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib,Kemudahan dari Allah ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir, Jakarta: gema Insani Press, 1999.
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Tafsir Al-Qur’anul Madjied “An-Nur”,
Djakarta: Bulan Bintang, 1969.
Aulia, Agama dan Kesehatan Badan/Jiwa, Jakarta: Penerbit Bulan
Bintang, 1974.
B. Cahyono, Suharjo, Gaya Hidup & Penyakit Modern, Yogyakarta:
Penerbit Kanisius, 2008.
B. Purwakania Hasan , Aliah, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami,
Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2008.
Badudu dan Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Baharuddin, Mulyono, Psikologi Agama dalam Perspektif Islam,
Malang: UIN-Malang Press, 2008.
Brunner dan Suddarth, Buku Keperawatan Medikal-Bedah, Edisi 8
Vol: 1, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997.
Corey, Gerald, Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi,terj. E.
Koeswara, Bandung, PT. Refika Aditama, 2003.
Dadang, Hawari, Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi, Jakarta:
FKUI, 2011.
Dadang, Hawari, Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Jiwa,
Yogyakarta: PT.Dana Bakti Prima Yasa, 1997, cet. Ketiga.
Dadang, Hawari, Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa
Skizofrenia, Jakarta: Balai penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2001, Ed., ke-2
Daem Al-kaheel, Abdel , Pengobatan Quráni, Jakarta: Amzah, 2012.
Gail wiscarz stuart dan Sandra J. Sundeen, Keperawatan Jiwa, terj.
Achir Yani S. Hamid, Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC,
1998.
Imam Jalaluddin Al Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Tafsir
Jalalain Jilid I, Bandung: Sinar Baru Algensindo, cet. Ke-11,
2013.
Jalaluddin Rahmad, Psikologi Agama, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2011.
Jalaludin dan Ali ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan,
Surabaya: Putra Al Maarif, 1995.
Kartono, kartini, Patologi Sosial 3 Gangguan- gangguan Kejiwaan,
Jakarta: CV. Rajawali, 1986, cet, I.
Ki Fudyartanta, Pengantar Psikodiagnostik, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2005.
Mashudi, Farid, Psikologi Konseling, Jogjakarta: IRCiSoD, 2012.
Moeljono Notosoedirdjo dan Latipun, Kesehatan Mental konsep dan
penerapannya, Malang: Copyright UMM Press, 2005.
Moh. Sholeh dan Imam Musbikin, Agama sebagai Terapi telaah
menuju Ilmu kedokteran Holistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005.
Mustamir, Rahasia Energi Ibadah untuk Penyembuhan, Yogyakarta:
Lingkaran, 2007.
Najati, Muhammad Ustman,Psikologi dalam Al-Qurán (Terapi Quráni
dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan), terj. M. Zaka
Alfarizi, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Najati, Muhammad Utsman, Ilmu Jiwa dalam Al- Qur’an, Jakarta:
Pustaka Azzam, 2006.
Najati, Muhammad Utsman , Jiwa dalam Pandangan Para Filosuf
Muslim, terj. Gazi Saloom, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002)
Qur’an in Microsoft Word 2007
Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Rosihon, Anwar,Ulum Al-Qur’an, Bandung, CV. Pustaka Setia,2008.
Suryadipura, R. Paryana, Manusia dengan Atomnya, Jakarta: Bumi
Aksara, 1994.
Sanusi, M, Terapi Kesehatan Warisan Kedokteran Islam Klasik,
Yogyakarta:Najah, 2012.
Singgih. D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: penerbit
Libri, 2011.
Suwardi, Endraswara, Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi,
Model, Teori, dan Aplikasi, Yogyakarta: MedPress, 2008, cet. Ke-
empat.
Syamsul Yusuf dan Juntika Nurishan, Landasan Bimbingan dan
Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.
Saifidin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi
Offset, 2004.
Yustinus, Semiun, Kesehatan Mental 1, Yogyakarta: Penerbit
Kanisius, 2006.
Skipsi dan Jurnal:
M. Salafudin, Nilai Terapi Tawakal dalam Membentuk Kepribadian
Muslim menurut Al-Qurán, skripsi, fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam,
2008.
Moch. Zainul Arifin, Sabar sebagai Metode Psikoterapi dalam
Perspektif Al-Qurán, skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan Konseling
Islam, 2005.
Fahmi sidik, Psikoterapi Islam dan Psikosomatik,skripsi, Fakultas
Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam, 2004.
Hadiyatu Sholikhah, Terapi Stres melalui Psikoterapi Islam menurut
Pemikiran Dadang Hawari, skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam,
2009.
Slamet Rafiah, Dzikir dan Kecerdasan Spiritual pada Warga Dusun
Karangasem, Patalan, Jetis, Bantul, Yogyakarta, Skripsi, Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniona UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jurusan Psikologi,2012
Yunny Meilyastuti, Psikoterapi Islam terhadap Stres (Studi Kasus
pada dua pasien Di Lembaga Pengobatan Alternatif Anugrah
Agung Sewon Bantul Yogyakarta), skripsi, Fakultas Dakwah UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam, 2004.
Web:
Afif,”Mustafa,Psikosomatik”,
http://mutiarafatur.blogspot.com/2012/06/psikosomatik.html,
diunduh paha tgl 12 jam 12:01
Library,Walisongo.ac.id/Biografi+Muhammad+Utsman+Najati,
diunduh pada hari jum’at, tanggal 20 Juni 2014.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Neni Nuryati
TTL : Klaten, 6 Agustus 1992
Alamat Asal : Sidorejo RT 1/RW 11, Sajen, Trucuk,
Klaten
Alamat Yogyakarta : PP. Nurul Ummahat, Prenggan Kotagede,
Yogyakarta
Nama Ayah : Waluyo Rahmad Raharja
Nama Ibu : Tentrem
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN Negeri I Sajen
b. MTs Negeri Tanjunganom Nganjuk Jatim
c. SMAN Tanjunganom Nganjuk Jatim
2. Pendidikan non Formal
a. PP. Al-Fattah Pule Tanjunganom Nganjuk
b. PP. Nurul Ummahat Kotagede Yogyakarta
c. Rahma Komputer