metodelogi kincir angin
TRANSCRIPT
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 1/52
PROYEK AKHIR PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN PADA STASIUN PENGISIAN ACCU
MOBIL LISTRIK
Moh. Saiful AnwarNRP.7305 030 007
Dosen Pembimbing :Ir. Suryono, MT
NIP. 131 793 743
Ainur Rofiq Nansur, ST., MTNIP. 131 859 915
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2008
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 2/52
PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN PADA STASIUN PENGISIAN ACCU
MOBIL LISTRIK
Moh. Saiful AnwarNRP.7305 030 007
Dosen Pembimbing:Ir. Suryono, MT
NIP. 131 793 743
Ainur Rofiq Nansur, ST., MTNIP. 131 859 915
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2008
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 3/52
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN PADA STASIUN PENGISIAN ACCU
MOBIL LISTRIK
Oleh:
Moh. Saiful Anwar
NRP. 7305.030.007
Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Ahli Madya (A. Md.)
di
Politeknik Elektronika Negeri SurabayaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Disetujui oleh:
Tim Penguji Proyek Akhir Dosen Pembimbing
1. Drs. Irianto, MT. 1. Ir. Suryono, MT.
NIP. 131 964 948 NIP. 131 793 743
2. Ir. Hendik Eko H. S., MT. 2. Ainur Rofiq N, ST., MT.
NIP. 131 651 430 NIP. 131 859 915
3. Rusiana, ST.
NIP. 131 884 955
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Elektro Industri
Ainur Rofiq Nansur, ST., MT.
NIP. 131 859 915
ii
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 4/52
ABSTRAK
Mobil listrik telah banyak diciptakan dan digunakanuntuk mengurangi polusi akibat dari emisi kendaraan bermotor.
Mobil listrik menggunakan accu/battery sebagai sumber energi
untuk menggerakkan mobil tersebut. Accu/battery memiliki masa
pemakaian, yang jika dipakai terus menerus akan habis sehingga
perlu dicharge. Proses ini menggunakan rangkaian charger dan
biasanya dilakukan dirumah pemilik mobil listrik tersebut.
Kaitannya dengan pengisian ulang energi listrik untuk
accu/battery mobil listrik tersebut, perlu adanya suatu stasiun
yang khusus digunakan untuk isi ulang accu mobil listrik, yangkami sebut sebagai stasiun pengisian accu mobil listrik. Stasiun
pengisian ini menggunakan pembangkit listrik tenaga angin
untuk menghasilkan energi listrik, kemudian energi listrik
tersebut digunakan untuk mengisi ulang accu/battery mobil
listrik.
Pembangkit listrik pada proyek akhir ini menghasilkan
tegangan sebesar 13.94V dan arus pengisian dari kontrol
charger sebesar 0.205Amp. Dengan nilai tersebut dapat
melakukan isi ulang accu mobil listrik 12V-5Ah, dengankenaikkan tegangan accu sebesar 0.2V selama 30 menit.
Kata Kunci: Stasiun isi ulang accu, Mobil listrik, Kincir angin.
iii
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 5/52
ABSTRACT
Electric car already created and used to decrease pollution caused by emission of motors vehicle. Electric car use
battery or accumulator as source power to moving forward.
Battery have a sort time if used for a long time and will used up
and so need to recharge. This process using a charger circuit
and usually do at home by the owner of the electric car.
In relation with recharge system electric energy for
electric car accumulator, so there need a station especially using
for accumulator of electric car and its called electric car
accumulator recharge. The station use propeller to catch a wind and generator to produce electric energy, and then the electric
energy used to recharge the accumulator of electric car.
The electric generation in this final project produces
voltage at value 13.94 Volt and recharge current from control
charger at 0.205 Amp. With this point it can used to recharge
12V-5Ah accumulator, with increase voltage by 0.2 at 30
minutes.
Keyword : Accumulators recharge station, electric car, propeller.
iv
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 6/52
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah ataskehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya selama pembuatan proyek akhir ini sehingga buku
proyek akhir ini bisa terselesaikan dengan baik. Judul dari
proyek akhir yang saya buat adalah:
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN PADA STASIUN PENGISIAN ACCU
MOBIL LISTRIK
Proyek akhir ini diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
Politeknik untuk mendapatkan gelar Amd (Ahli Madya), ProgramStudi Teknik Elektro industri, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember.Untuk memahami penyusunan proyek akhir ini hendaknya
pembaca diharapkan mengerti latar belakang dan batasan
masalah yang dibahas, sehingga memiliki persepsi yang sama.
Selama penyusunan buku proyek akhir ini, banyak
hambatan-hambatan yang ditemui penulis. Dengan rahmat Allah,
SWT dan bimbingan dari dosen pembimbing serta kemauanyang keras sehingga hambatan dan masalah dapat teratasi
dengan baik. Kami sebagai penulis menyadari dalam pembuatan
tugas akhir ini masih banyak kekurangan didalam pengerjaan proyek akhir ini.
Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua
pihak agar nanti dikemudian hari menjadi lebih baik. Sehingga
buku ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca.
v
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 7/52
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT.Kami memuja-Nya, memohon pertolongan-Nya. Kami
berlindung kepada-Nya dari segala kejahatan diri dan amal perbuatan buruk kami. Kusandarkan cintaku, pengharapanku,
taatku hanya kepada-Mu dan selalu mengikuti tingkah laku Nabi
Muhammad SAW, seorang yang pantas dicintai sebelum lainnya.
Ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya penulis
disampaikan kepada:1. Ibu dan ayah tercinta dan keluarga yang telah
memberikan dorongan semangat, moral maupunmaterial, pengorbanan dan do’a selama ini.
2. Bapak Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng. selaku direktur
PENS-ITS.
3. Bapak Ainur Rofiq Nansur ST., MT. selaku ketua
jurusan Elektro Industri.4. Bapak Ir. Suryono, MT dan Bapak Ainur Rofiq
Nansur, ST., MT. selaku dosen pembimbing atassegala perhatian dan bimbingan yang telah
diberikan sehingga Proyek Akhir ini dapatterselesaikan.5. Teman – teman jurusan Teknik Elektro Industri
DIIIA angkatan 2005.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
– persatu atas bantuan yang telah diberikan selama
ini.
Penulis berharap semoga bantuan dan keihklasan untuk
penyelesaian Proyek Akhir ini mendapat barokah dari AllahSWT.
vi
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 8/52
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULLEMBAR PENGESAHAN.................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................. iiiABSTRACT........................................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................ v
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................. viDAFTAR ISI .......................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................. x
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ......................................................... 1
1.2. Tujuan ...................................................................... 2
1.3. Perumusan Masalah ................................................. 2
1.4. Tinjauan Pustaka ...................................................... 21.5. Sistematika Pembahasan .......................................... 5
BAB II DASAR TEORI
2.1. Energi angin ............................................................. 72.1.1. Daya Energi Angin ......................................... 72.1.2. Turbin Angin .................................................. 8
2.1.3. Jenis Turbin Angin ........................................ 11
2.1.4. Pemilihan Tempat........................................... 13
2.2. Generator.................................................................. 16
2.3. Battery Charger ........................................................ 17
2.4. Metode Charge Discharge........................................ 182.5. Accumulator............................................................. 21
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SISTEM3.1. Konfigurasi Sistem................................................... 23
3.2. Perencanaan dan Perancangan Kincir Angin ........... 24
3.2.1. Kincir Angin Pada Mobil Listrik .................... 24
3.2.2. Perencanaan Kincir Angin.............................. 24
3.3. Perencanaan Generator............................................. 273.3.1. Perencanaan Generator Untuk Mobil Listrik.. 27
3.4. Perancangan Gear Ratio........................................... 28
3.5. Perencanaan dan perancangan battery charger......... 29
vii
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 9/52
3.4.1. Bridge Rectifier .............................................. 293.4.2. Kontrol Battery Charger ................................. 29
3.4.3. Perencaanaan Accumulator............................. 30
BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL
4.1. Pengujian Kecepatan Angin..................................... 31
4.2. Data Kincir Angin.................................................... 324.3. Pengujian Generator................................................. 32
4.4. Pengujian Pengisian Accu........................................ 34
4.5. Pengujian Generator Dengan Kendaraan ................. 34
BAB V PENUTUP5.1. Kesimpulan .............................................................. 37
5.2. Saran ........................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA............................................................. 39
LAMPIRAN........................................................................... 41
viii
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 10/52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema kincir angin untuk pembangkit kecil .... 3 Gambar 2.1 Radius kincir angin dan sudut φ pada kincir
angin ................................................................ 9
Gambar 2.2 Arah gaya pada sebuah blade........................... 10
Gambar 2.3 Kurva perbandingan TSR dan Blade angle...... 10Gambar 2.4 Berbagai jenis turbin angin .............................. 12
Gambar 2.5 Torsi rotor untuk berbagai jenis turbin angin... 13
Gambar 2.6 Kaidah tangan kanan Fleming.......................... 16
Gambar 2.7-a Proses charge dengan arus konstan.................. 18
Gambar 2.7-b Proses discharge dengan arus konstan ............. 18Gambar 2.8-a Proses charge dengan daya konstan................. 19Gambar 2.8-b Proses discharge dengan daya konstan ............ 19
Gambar 2.9 Proses charge dengan arus konstan/tegangankonstan............................................................. 19
Gambar 2.10 Proses discharge dengan resistansi konstan ..... 20
Gambar 3.1 Blok diagram sistem pengisian battery pada
Pembangkit listrik tenaga angin....................... 23
Gambar 3.2 Rencana penempatan kincir angin pada mobil
listrik ................................................................ 24Gambar 3.3 Perencanaan kincir angin ................................. 25
Gambar 3.4 Konstruksi dan komponen pendukung kincir
angin ................................................................ 27Gambar 3.5 Perbandingan gigi dan bentuk kincir angin
untuk mobil listrik............................................ 27
Gambar 3.6 Perbandingan gear (Gear Ratio)....................... 28
Gambar 3.7 Rangkaian Bridge Rectifier.............................. 29
Gambar 3.8 Apple 5 battery charger.................................... 30
Gambar 3.9 Accu 12v-5Ah.................................................. 30
ix
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 11/52
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil percobaan pembangkit listrik tenaga angin .. 4Tabel 1.2 Hasil pengujian dengan alternator berputar ........... 4
Tabel 1.3 Hasil pengujian dengan alternator tidak berputar .. 4Tabel 3.1 Tipe kincir angin dan kegunaannya....................... 26
Tabel 4.1 Data kecepatan angin............................................. 32
Tabel 4.2 Data Kincir angin .................................................. 32Tabel 4.3 Data Kincir angin dengan 2 blade ......................... 32
Tabel 4.4 Tegangan output generator .................................... 33
Tabel 4.5 Pengujian generator dengan beban berbeda........... 33
Tabel 4.6 Hasil pengujian kincir dan generator..................... 34Tabel 4.7 Hasil pengujian pengisian Accu ............................ 34Tabel 4.8 Hasil pengujian pembangkit listrik pada mobil
listrik...................................................................... 35
x
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 12/52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang dimana semakin menipisnyasumber daya alam yang digunakan sebagai sumber bahan bakar
minyak, orang-orang mulai beralih ke energi alternatif.
Disamping itu juga penggunaan bahan bakar minyak pada
kendaraan bermotor dapat menyebabkan pemanasan global
karena emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor tersebut
mengandung zat-zat berbahaya terhadap lingkungan. Salah satusolusi untuk hal tersebut yaitu menggunakan kendaraan berbahan
bakar listrik. Permasalahanan yang timbul jika kita menggunakan
kendaraan berbahan bakar listrik, yaitu kurangnya stasiun
pengisian energi untuk accu mobil listrik. Oleh karena itu, dalam
proyek akhir ini saya merencakan suatu stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan berenergi listrik dengan memanfaatkan
pembangkit listrik tenaga angin. Dengan konversi tenaga angin
menjadi energi listrik kemudian digunakan untuk charge accu
pada mobil listrik diharapkan stasiun pengisian bahan bakar untuk kendaraan listrik ini dapat berkembang pada masa
mendatang.Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Perahu-perahu layar menggunakan energi ini untuk
melewati perairan sudah lama sekali. Dan sebagaimanadiketahui, pada asasnya angin terjadi karena ada perbedaan
suhu antara udara panas dan udara dingin. Di tiap daerah
keadaan suhu dan kecepatan angin berbeda. Untuk
mengurangi keterbatasan penggunaan energi yang tak terbarukan dalam pembangkitan energi listrik khususnya maka
diperlukan energi- energi alternatif lain sebagai penggantinya.
Dalam rangka mencari bentuk-bentuk sumber energi alternatif
yang bersih dan terbarukan kembali energi angin mendapat perhatian yang besar 1.
Untuk pemanfaatan kincir angin bagi pembangkitan
1 Kadir Abdul, ”ENERGI SUMBER DAYA, INOVASI, TENAGA LISTRIK
DAN POTENSI EKONOMI” Edisi Kedua, Bab V Energi Angin, hal 216 .
1
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 13/52
tenaga listrik skala kecil diperlukan sebuah kincir angin dangenerator DC, sebuah pengatur tegangan agar keluaran untuk
mengisi accu dapat konstan. Untuk memastikan tegangankeluaran dari generator tidak berbalik polaritas, maka perlu
ditambahkan sebuah rangkaian penyearah ( Rectifier ) sebelum
masuk ke rangkaian charger.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan Proyek Akhir ini adalah:
Sebagai syarat kelulusan dari pendidikan Diploma III Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan Proyek Akhir ini adalah
untuk mendesain suatu pembangkit listrik tenaga angin untuk stasiun pengisian accu mobil listrik sebagai salah satu sumber
energi listrik alternatif yang bersih dan dapat diperbaharukan.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Masalah yang dari pembuatan proyek akhir ini adalahmendesain kincir angin yang efektik digunakan untuk putaran
rendah dan dapat menghasilkan keluaran tegangan generator
yang cukup untuk dapat mengisi ulang accu. Rangkaian switchyang akan memutus proses isi ulang jika accu telah penuh.
Batasan masalah dari Proyek Akhir ini pengaturan
kestabilan tegangan keluaran dari generator dan perancangan dandesain kincir angin yang tepat.
1.4 TINJAUAN PUSTAKA
Kadir A. 1987. Energi Angin. Dalam: Energi. UI-
Pres. 243-257. Dalam buku ini dijelaskan karakteristik angin
secara umum dan elemen-elemen yang mempengaruhi angin.
Desain sebuah kincir angin juga disebutkan beserta komponen-
komponen dan asas yang bekerja pada sebuah kincir. Disebutkan
juga untuk membuat sebuah pembangkit listrik menggunakanenergi angin, komponen apa saja yang dibutuhkan. Dalam buku
2
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 14/52
yang diterbitkan Kadir, untuk membangun sebuah pembangkittenaga listrik skala kecil yang dibutuhkan antara lain: sebuah
pengatur tegangan, oleh karena kecepatan angin yang berubah-ubah, sehingga tegangan juga berubah. Diperlukan juga sebuah
baterai untuk menyimpan energi.
Gambar 1.1 : Skema kincir angin untuk pembangkit kecil
A = Pengatur tegangan dan pemutus otomatisB = baterai
C = Ke alat pemakaian
Yusuf, A. 2007. Pemanfaatan kincir angin pada
ladang garam sebagai alternatif pembangkit sumber energi
listrik berbasis PID kontroller. Program Kreatifitas
Mahasiswa. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Surabaya. Pemanfaatan sebuah pembangkit listrik tenaga angindisebuah ladang garam, yang bisa digunakan untuk penerangan
pada waktu malam. Sistem pengaturan menggunakan PID.
Implementasi yang dibangun pada pembangkit tenaga angin iniyaitu dengan menyalurkan energi dari alternator yang diputar
oleh kincir, menuju rangkaian pengaman dan disalurkan ke
rangkaian switch controled dan selanjutnya disalurkan untuk
charge accumulator. Energi dari accu untuk menghidupkan
lampu.
Data hasil percobaan pembangkit listrik menggunakan tenaga
angin:
3
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 15/52
Tabel 1.1: Hasil percobaan pembangkit listrik tenaga angin
Kecepatan angin
(m/s)
Shaft speed
(rpm)
Torque
(Nm)
Power
(Watt)3 52 19.7 83
4 69 35.1 197
5 87 54.8 385
5.46 95 65.3 500
Desain kincir angin dalam Program Kreatifitas Mahasiswa ini
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Sumber berasal dari baterai saat Alternator bekerjaTabel 1.2: Hasil pengujian dengan alternator berputar
No Nama peralatan JumlahKebutuhan Daya(Watt)
1 Lampu PL 18W 5 90
2 Lampu TL 5W 2 40
3 Televisi 14 Inch 1 150
4 Radio 1 35
2. Sumber berasal dari baterai saat Alternator berhenti
Tabel 1.3: Hasil pengujian dengan alternator tidak berputar
No Nama peralatanJumlah
(Watt)Lama Pemakaian
1 Lampu PL 18W x 5 90 1 jam 36 menit
2 Lampu TL 5W 40 3 jam 36 menit
3 Radio 35W 35 4 jam 36 menit
Amrullah, F. 2007. Rancang bangun sistem pengisian
baterry charger pada pembangkit listrik tenaga angin.
Proyek Akhir. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Surabaya. Proyek tugas akhir ini membahas pembangkit listrik
tenaga angin untuk melakukan pengisian accumulator. Untuk
pemanfaatan kincir angin bagi pembangkitan tenaga listrik skala
kecil diperlukan sebuah generator dan sebuah pengatur tegangan
agar dapat konstan berupa battery charger yang didalam
4
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 16/52
rangkaiannya terdapat rangkaian regulator yang berupa ICLM350. Oleh karena kecepatan angin yang berubah-ubah,
sehingga tegangan keluaran generator juga berubah, diperlukansebuah baterai untuk menyimpan energi. Karena sering terjadi
angin tidak bertiup. Bila angin tidak bertiup, perlu dicegah
generator bekerja sebagai motor: Oleh karena itu perlu pula
sebuah pemutus tegangan otomatik bila battery sudah penuh(terdapat pada rangkaian battery charger berupa IC HA17458).
HA17458 merupakan dual op-amp yang menyediakan
kompensasi pergeseran fasa internal dan berperforma tinggi.
WindMission Company, 1998. Windpower course
blade design. www.windmission.dk/workshop/books.html.Sebuah situs internet yang berdedikasi untuk pembuatan kincir
angin tipe rose dan multiblade kincir angin dengan efisiensi yang
tinggi. Dari dokumen yang didapat dari situs ini, dijelaskan perhitungan secara detail untuk membuat suatu kincir angin.
Menentukan jumlah blade (sudu) yang dipakai untuk sebuah
kincir angin.
1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Setelah dilakukan proses pelaksanaan dan pembuatan
alat pada Proyek Akhir ini, mulai dari studi literatur, perancangansistem, pembuatan alat, pengujian alat, penyempurnaan alat,
pengujian alat, serta pengujian akhir dan analisa serta hasil-hasil
yang didapat maka untuk pembahasan secara lengkapdiwujudkan dalam bentuk buku laporan Proyek Akhir ini dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUANPada bab ini berisi latar belakang pembuatan alat pada proyek
Akhir, tujuan yang ingin dicapai, batasan permasalahan padaProyek Akhir serta sistematika pembahasan.
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini meliputi teori-teori dasar, sertar eferensi-referensi
yang berguna sebagai acuan dan landasan dalam perencanaan
dan pembuatan Proyek Akhir antara lain: Sistem Mekanik padakincir angin, Generator DC, Battery Charger, dan Battery
(Accumulator).
5
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 17/52
BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGANPada bab ini berisi perencanan berdasarkan cara kerja dari
rangkaian yang diinginkan dan pembuatan peralatan yangdilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Berisi tentang pengujian alat yang telah dilakukan perencanaan dan pembuatan proyek akhir tersebut, sehingga
dapat dianalisa hasil yang diperoleh.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari proyek akhir yang telahdikerjakan serta saran-saran mengenai proyek akhir tersebut
untuk dilakukan perbaikan dan pengembangan alat yang telah
dibuat ini pada masa yang akan datang.
6
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 18/52
BAB II
DASAR TEORI
2.1 ENERGI ANGIN
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Perahu-perahu layar menggunakan energi ini untuk
melewati perairan sudah lama sekali. Dan sebagaimana diketahui,
pada asasnya angin terjadi karena ada perubahan suhu antara
udara panas dan udara dingin. Di tiap daerah keadaan suhu dan
kecepatan angin berbeda. Untuk mengurangi keterbatasan
penggunaan energi yang tak terbaharukan dalam pembangkitanenergi listrik khususnya maka diperlukan energi-energi alternatif
lain sebagai penggantinya. Dalam rangka mencari bentuk-bentuk
sumber energi alternatif yang bersih dan terbarukan kembali
energi angin mendapat perhatian yang besar.Seperti yang telah dijelaskan, Angin adalah udara yang
bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara
yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak
merata oleh sinar matahari. Karena bergerak angin memilikienergi kinetik. Energi angin dapat dikonversi atau ditransfer ke
dalam bentuk energi lain seperti listrik atau mekanik dengan
menggunakan kincir atau turbin angin. Oleh karena itu, kincir
atau turbin angin sering disebut sebagai Sistem Konversi EnergiAngin (SKEA).
2.1.1 DAYA ENERGI ANGIN
Energi yang dimiliki oleh angin dapat didapat dari
persamaan :
3
vA2
1W ρ=
Dimana :
W = Energi angin (Watt)ρ = Kerapatan udara (Kg/m3)
A = Area penangkapan angin (m2)
v = Kecepatan angin (m/s)
7
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 19/52
Persamaan diatas merupakan sebuah persamaan untuk kecepatanangin pada turbine yang ideal, dimana dianggap energi angin
dapat diekstract seluruhnya menjadi energi listrik. namunkenyataannya tidak seperti itu. Jadi terdapat faktor efisiensi dari
mekanik turbine angin dan efisiensi dari generator sendiri.
Sehingga daya yang dapat diekstrak menjadi energi angin dapat
diketahui dari persamaan berikut:3
wtwt vA2
1W ρη=
Dimana :
= Efisiensi kincir angin (%)wtη
2.1.2 TURBIN ANGIN
Untuk mendesain sebuah kincir angin, ada banyak hal
yang harus diperhatikan. Hal pertama yang harus
dipertimbangkan yaitu berapa besar daya yang kita butuhkan,
kemudian kecepatan angin, setelah itu yang tidak kalah pentingyaitu berapa jumlah blade yang harus digunakan, dan masih
banyak hal teknis lainnya. Hal pertama yang diperhatikan dalam
desain kincir angin yaitu TSR (Tip Speed Ratio) atau perbandingan kecepatan di tip kincir angin (ujung) dan kecepatan
angin yang didapat oleh kincir.
Menghitung TSR (λ ) dapat menggunakan persamaan :
v
R Rotor ω=λ
Dimana :ω = Rotasi putaran kincir angin (Rad/s)
R Rotor = Radius rotor kincir angin (m)
Torsi dari sebuah kincir angin dapat dihitung
menggunakan persamaan:
2
32R VTORQUE
λ=
TSR mempengaruhi kecepatan putaran kincir (rpm).
Hubungan TSR dengan kecepatan yaitu :
8
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 20/52
Shaft speed = 60λ v/(πD) rpmDimana :
D = Diameter rotor (m)Diameter suatu rotor kincir angin dapat pula diperoleh
melalui sebuah perhitungan. Persamaan untuk menghitung
Diameter suatu rotor kincir angin yaitu :
D = (Power x (47λ x RPM)^3)^0.2
Dimana :
Power = Daya output generator (watt)
RPM = Kecepatan putar generator (rpm)
Untuk menentukan jumlah blade yang digunakan, dapat
digunakan persamaan :
2
80B
λ=
Setelah menentukan diameter dan jumlah blade untuk
kincir angin menentukan sudut blade (β). Perhatikan gambar
berikut ini.
Gambar 2.1: Radius kincir angin dan sudut φ pada kincir angin.
9
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 21/52
Persamaan untuk menghitung sudut blade (β ) yaitu :
φ−λ=β )r 3/R 2(ATAN
Pada sebuah blade ada gaya angkat (Lift) dan daya dorong
(Drag). Untuk tipe kincir angin yang horizontal harus dibuat agar
gaya Lift lebih besar dari gaya Drag. Gaya inilah yangmenyebabkan proses perputaran kincir.
2aD
2aL AV)2/(CDragdanAV)2/(CLift ρ=ρ=
Gambar 2.2: Arah gaya pada sebuah blade.
Gambar 2.3: Kurva perbandingan TSR dan Blade angle.
Setelah menentukan β selanjutnya menentukan blade
lebar kincir angin (chord width). Persamaan untuk mencari
chord width (C) pada kincir angin horizontal yaitu :
10
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 22/52
B9
)r /R (R 16C
2λ
π=
Perencanaan untuk kincir angin memang membutuhkan sebuah
perhitungan yang rumit, mulai dari perkiraan TSR sampai denganlebar blade yang digunakan harus sesuai dengan perhitungan agar
daya output sesuai dengan perencanaan semula.
2.1.3 JENIS TURBIN ANGIN
Turbin angin dibagi menjadi dua kelompok utama
berdasarkan arah sumbu:
1. Horizontal
. Turbin angin dengan sumbu horizontalmempunyai sudu yang berputar dalam bidang vertikal
seperti halnya propeler pesawat terbang. Gambar 2.1
memperlihatkan berbagai jenis turbin angin horizontal.
Turbin angin biasanya mempunyai sudu dengan bentuk
irisan melintang khusus di mana aliran udara pada salah
satu sisinya dapat bergerak lebih cepat dari aliran udaradi sisi yang lain ketika angin melewatinya. Fenomena
ini menimbulkan daerah tekanan rendah pada belakang
sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu.Perbedaan tekanan ini membentuk gaya yang
menyebabkan sudu berputar.2. Vertikal. Turbin angin dengan sumbu vertikal bekerja
dengan prinsip yang sama seperti halnya kelompok
horizontal. Namun, sudunya berputar dalam bidang
yang paralel dengan tanah, seperti mixer kocokan telur.
11
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 23/52
Gambar 2.4 : Berbagai jenis turbin angin.
12
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 24/52
Gambar 2.5 : Torsi rotor untuk berbagai jenis turbin angin.
Jika dikaitkan dengan sumber daya angin, turbin angindengan jumlah sudu banyak lebih cocok digunakan pada daerah
dengan potensi energi angin yang rendah karena rated wind
speed-nya tercapai pada putaran rotor dan kecepatan angin yang
tidak terlalu tinggi. Sedangkan turbin angin dengan sudu sedikit
(untuk pembangkitan listrik) tidak akan beroperasi secara effisien
pada daerah dengan kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s.Dengan demikian daerah-daerah dengan potensi energi
angin rendah, yaitu kecepatan angin rata-rata kurang dari 4 m/s,lebih cocok untuk dikembangkan turbin angin keperluan
mekanikal. Jenis turbin angin yang cocok untuk keperluan ini
antara lain american tipe multi blade, cretan sail dan savonius.
2.1.4 PEMILIHAN TEMPAT
Secara umum tempat-tempat yang baik untuk
pemasangan turbin angin antara lain:
13
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 25/52
1. Celah di antara gunung. Tempat ini dapat berfungsisebagai nozzle, yang mempercepat aliran angin.
2. Dataran terbuka. Karena tidak ada penghalang yangdapat memperlambat angin, dataran terbuka yang
sangat luas memiliki potensi energi angin yang besar.
3. Pesisir pantai. Perbedaan suhu udara di laut dan di
daratan menyebabkan angin bertiup secara terusmenerus.
Walau pada dasarnya turbin angin dapat dipasang di mana
saja di tempat-tempat tersebut di atas, pengkajian potensi angintetap harus dilakukan untuk mendapatkan suatu sistem konversi
energi angin yang tepat. Pengkajian potensi energi angin di suatutempat dilakukan dengan mengukur dan menganalisis kecepatan
dan arah angin. Analisis data angin dilakukan dengan
menggunakan metoda statistik untuk mencari kecepatan angin
rata-rata, durasi kecepatan angin dan distribusi frekwensi data
angin. Jika informasi mengenai arah angin juga tersedia, analisis
dengan menggunakan metoda wind rose dapat dilakukan untuk mengetahui kecepatan rata-rata, frekwensi dan energi angin di
setiap arah mata angin.
Pada prakteknya, penentuan tempat pemasangan sistemkonversi energi angin dapat ditentukan dengan cara:
1. Pilih Tempat. Tempat ditentukan sesuai kebutuhan,
kemudian potensi energi angin dikaji dari data yang
didapat. Cara ini mempertimbangkan:
a. aksesibilitas baik untuk pekerjaan konstruksi
maupun perawatan, b. kondisi sosial budaya setempat,
c. kepentingan lain
2. Pilih Potensi. Pemilihan tempat berdasarkan besarnya potensi energi angin yang tersedia. Semakin besar
kecepatan angin rata-rata di suatu tempat akan
semakin baik. Semakin tinggi potensi energi yang
tersedia akan memberikan keuntungan berupa ukuran
sistem konversi energi angin yang semakin kecil dantidak perlu terlalu efisien sehingga pembuatannya
akan lebih mudah dan murah.
14
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 26/52
Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam pemasangan sistemkonversi energi angin, antara lain:
1. Untuk kegunaan elektrikal jarak tempat pemasangan harus cukup dekat dengan beban
pengguna agar tidak ada kerugian yang berlebih.
Pengurangan tegangan lebih dari 5% sudah
dianggap sangat besar untuk sistem tegangan 12VDC dan 24 VDC. Jarak lebih dari 300 m harus
dihindari kecuali jika digunakan tegangan tinggi
220 VAC.2. Tempat pemasangan harus dilindungi atau
dipagari agar terhindar dari aksi perusakan.Sebaiknya lokasi pemasangan harus dapat
dipantau dengan mudah dari jalan atau tempat
beban pengguna. Tempat-tempat di mana terdapatkecepatan angin yang sangat kencang dan dapat
merusak pada waktu-waktu tertentu tidak
direkomendasikan.3. Aliran angin di dekat permukaan bumi akan
semakin mengecil dan mencapai harga nol di
permukaan tanah. Profil kecepatan angin ini
disebut dengan lapisan batas atmosfir. Permukaan
bumi memiliki tingkat kekasaran yang berbeda-
beda. Semakin kasar permukaan bumi akansemakin tebal lapisan batas atmosfir. Dengan
semakin besarnya lapisan batas atmosfer maka
kecepatan angin pada ketinggian tertentu akan
semakin kecil. Dengan demikian tempat
pemasangan harus diarahkan pada tempat dengan
tingkat kekasaran yang rendah seperti daerahlepas pantai, daerah pantai, padang rumput, dan
tempat-tempat dengan tumbuh-tumbuhan dan bangunan yang tidak terlalu tinggi.
4. Turbin angin yang digunakan untuk keperluan
pengisian batere biasanya ditempatkan di perahu, bangunan atau rumah. Lokasi pemasangan harus
diperhatikan agar aliran yang datang pada sistem
konversi energi angin ini tidak turbulen atau tidak berbalik arah di bagian belakang. Untuk hal ini
15
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 27/52
ada aturan atau konvensi bahwa turbin anginharus lebih tinggi sekitar 10 m dari pohon atau
bangunan tertinggi di tempat tersebut. Lokasi pemasangan juga setidaknya harus berjarak
minimal sekitar 10 kali dari diameter rotor
terhadap hambatan atau rintangan terdekat.
2.2 GENERATOR
Generator merupakan sumber utama energi listrik yang
dipakai sekarang ini dan merupakan converter terbesar di dunia.Pada prinsipnya tegangan yang dihasilkan generator bersifat
bolak-balik, sedangkan generator yang menghasilkan tegangansearah karena telah mengalami proses penyearahan.
Generator adalah suatu mesin yang menggunakan
magnet untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
Prinsip generator secara sederhana dapat dikatakan bahwa
tegangan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor
tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya2. Hukum tangan kanan Fleming berlaku pada
generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara
penghantar bergerak, arah medan magnet dan arah resultan darialiran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah
gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi.
Gambar 2.6 : Kaidah tangan kanan Fleming.
Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti
penghantar yang digerakkan. Jumlah tegangan yang diinduksikan
pada penghantar saat penghantar bergerak pada medan magnettergantung pada :
16
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 28/52
1. Kekuatan medan magnet, makin kuat medan magnetmakin besar tegangan yang diinduksikan.
2. Kecepatan penghantar dalam memotong fluks, makincepat maka semakin besar tegangan yang
diinduksikan.
3. Sudut perpotongan, pada sudut 90 derajat tegangan
induksi maksimum dan tegangan kurang bila kurangdari 90 derajat.
4. Panjang penghantar pada medan magnet.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator (AC), jenis
medan diam atau medan magnet dan medan magnet dibuat
berputar. Pada medan magnet diam secara umum kapasitasampere relatif kecil dan ukuran tegangan kerja rendah, jenis ini
mirip dengan generator DC kecuali terdapat slips ring sebagai
alat untuk pengganti komutator. Sedangkan pada generator jenis
medan magnet berputar dapat menyederhanakan masalah
pengisolasian tegangan yang dibangkitkan secara umum sebesar
18.000 volt sampai 24.000 volt, generator medan berputar mempunyai jangkar diam yang disebut stator. Siklus tegangan
yang dibangkitkan tergantung pada jumlah kutub yang digunakan
pada magnet, pada generator yang menggunakan dua kutub dapatmembangkitkan satu siklus tegangan sedangkan pada generator
dengan empat kutub dapat menghasilkan dua siklus tegangan.
Sehingga terdapat perbedaan antara derajat mekanis dan derajatlistrik. Derajat mekanik adalah apabila kumparan atau penghantar
jangkar berputar satu kali penuh atau 360 derajat mekanis
sedangkan derajat listrik adalah jika GGL atau arus bolak-balik
melewati satu siklus berarti telah melewati 360 derajat waktu.
2.3 BATTERY CHARGER
Pengertian dari battery charger adalah suatu alat yang
berfungsi untuk mengisi battery dengan arus konstan hinggamencapai tegangan yang ditentukan. Bila level tegangan yang
ditentukan itu telah tercapai, maka arus pengisian akan turun
secara otomatis ke level aman tepatnya yang telah ditentukan dan
menahan arus pengisian hingga menjadi lebih lambat sehingga
indikator menyala menandakan battery telah terisi penuh.
17
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 29/52
2.4 METODE CHARGE DISCHARGE
Battery (Accumulator) merupakan salah satu media
penyimpan energi yang biasa digunakan pada kendaaran bermotor untuk menyalakan lampu dan sebagainya. Dalam proyek akhir ini, accumulator digunakan untuk menyimpan
energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga angin.
Penelitian atau percobaan tentang charge/discharge telah
menghasilkan banyak sekali metode yaitu antara lain :a. Proses charge discharge dengan arus konstan.
Proses charge dan proses discharge dengan arus
konstan yang ditunjukkan pada gambar 2.7-a dan
gambar 2.7-b dapat diambil kesimpulan bahwa, proses charge discharge akan berakhir ketika waktu
yang telah diset terlampaui atau apabila kapasitas
accumulator yang ditentukan telah terpenuhi.
Gambar 2.7 -a : Proses charge dengan arus konstan.
Gambar 2.7 -b : Proses discharge dengan arus konstan.
b. Proses charge discharge dengan daya konstan.
Proses charge dengan daya konstan yang
ditunjukkan pada gambar 2.8-a dilakukan ketika
tegangan naik dan arus turun, proses ini berakhir
18
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 30/52
ketika set time terpenuhi atau tegangan pada batteryterpenuhi. Sedangkan proses discharge dengan daya
konstan yang ditunjukkan pada gambar 2.8-bdilakukan ketika tegangan battery turun dan arus
naik dan discharge berakhir saat set time terlampaui
atau tegangan beban terpenuhi.
Gambar 2.8 -a : Proses charge dengan daya konstan.
Gambar 2.8 -b : Proses discharge dengan daya konstan.
c. Gambar 2.9 menunjukkan proses charge dengan
arus konstan ketika tegangan terminal lebih rendahdari pada tegangan charge.
Gambar 2.9 : Proses charge dengan arus konstan/tegangan konstan.
19
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 31/52
d. Gambar 2.10 menunjukkan proses discharge denganresistansi konstan ketika tegangan battery turun dan
arus juga turun.
Gambar 2.10 : Proses discharge dengan resistansi konstan.
Untuk mengetahui waktu dalam proses pengisian
accumulator, dapat menggunakan perhitungan pada persamaan
(2.4.1) dan persamaan (2.4.2) :
Lama pengisian arus :
A
AhTa = ...........................................................(2.4.1)
Keterangan :
Ta = Lamanya pengisian arus (jam)Ah = Besarnya kapasitas accumulator (Ampere hours)
A = Besarnya arus pengisian ke accumulator (Ampere)
Lama pengisian daya :
A
AhTd
daya
daya= ..................................................(2.4.2)
Keterangan :
Td = Lamanya pengisian daya (jam)Daya Ah = Besarnya daya yang didapat dari perkalian
Ah dengan besar tegangan accumulator (Watt hours)
Daya A = Besarnya daya yang didapat dari perkalian A
dengan besar tegangan accumulator (Watt)
20
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 32/52
2.5 ACCUMULATOR
Accumulator atau sering disebut accu (=aki) adalah
salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapatmenghidupkan mesin kendaraan (mencatu arus pada dinamo
stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi
energi listrik.Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus
searah (DC) dari proses kimiaiwi, yaitu elemen primer dan
elemen sekunder. Elemen primer terdiri dari elemen basah danelemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer menyebabkan
elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya
habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan
memerlukan penggantian bahan pereaksi (elemen kering).
Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat
dikatakan cukup boros, contoh elemen primer adalah batu baterai
(dry cells).Elemen sekunder dalam pemakaiannya harus diberi
muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara
mengalirkan arus listrik (secara umum dikenal dengan istilah ’di-charge’). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen
sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder
ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan
efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging).
Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik
menjadi tenaga kimia (charging).
21
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 33/52
Halaman ini sengaja dikosongkan
22
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 34/52
BAB III
PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN SISTEM
3.1 KONFIGURASI SISTEM
Blok diagram secara keseluruhan dari sistem
ditunjukkan pada gambar 3.1. Kincir angin dikopel dengan
generator dan akan berputar karena aliran angin sehingga
generator juga akan berputar dan menghasilkan tegangan.
Sebelum tegangan keluaran dari generator digunakan untuk men-
charge battery terlebih dahulu dikontrol didalamcharge/discharge controller.
Gambar 3.1 : Blok diagram sistem pengisian battery pada pembangkit
listrik tenaga angin.
Proyek akhir ini memanfaatkan putaran kincir angin
untuk menggerakkan sebuah generator DC dengan outputmaksimal 24V. Tegangan output dari generator dimasukkankedalam sebuah rangkaian bridge rectifier untuk mencegah
adanya perubahan polaritas tegangan, kemudian dimasukkan
pada sebuah rangkaian kontroler yang khusus digunakan
untuk mencharge accu/baterai. Lama pengisian accu
bergantung dari besarnya arus output dari kontoler dan
kondisi angin yang ada. Bila kecepatan angin semakin besar maka output dari kontroler akan semakin besar sampai batas
nominalnya yaitu 12VDC. Accu yang digunakan adalah accu12V. Tegangan output dari pembangkit listrik ini hanya
digunakan untuk melakukan isi ulang terhadap accu mobil
listrik.Berdasarkan gambar 3.1 perencanaan dan pembuatan
perangkat untuk proyek akhir ini meliputi:
1. Perencanaan dan pembuatan kincir angin.2. Perencanaan penggunaan kontroler untuk charger
accu.
23
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 35/52
3.2 PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KINCIR
ANGIN
Proyek akhir ini akan menjelaskan perbedaan antara pembangkit listrik yang terintegrasi dengan mobil listrik dan pembangkit listrik yang dibangun diluar dari mobil listrik itu
sendiri. Berikut akan dijelaskan perencanaan dan perancangan
dari masing-masing pembangkit listrik.
3.2.1 KINCIR ANGIN PADA MOBIL LISTRIK
Integrasi pembangkit listrik dengan mobil listrik
dipasang pada mobil listrik, dengan pertimbangan bahwa denganmemasang kincir pada kendaraan, maka aliran angin yangdihasilkan pada saat mobil melaju akan memutar kincir.
Harapannya dengan kondisi angin seperti apapun, aliran anginakan menyebabkan angin memutar kincir dan menghasilkan
aliran listrik yang dihasilkan oleh generator.
Dalam perencanaannya generator dipasang pada sisi
depan mobil listrik seperti pada ilustrasi gambar 3.2, penempatan
kincir pada sisi depan karena merupakan sisi yang melawan arah
aliran angin dan dapat menerima angin secara maksimal.Rencana penempatan kincir digambarkan seperti ilustrasi
dibawah ini:
Gambar 3.2 : Rencana penempatan kincir angin pada mobil listrik.
3.2.2 PERENCANAAN KINCIR ANGIN
Kincir angin adalah alat bantu yang digunakan untuk
menggerakkan generator dan membangkitkan tenaga listrik.
Kincir angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi
24
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 36/52
kebutuhana para petani dalam melakukan penggilingan padi,keperluan irigasi, dan lain-lain. Kincir angin terdahulu banyak
dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa lainnyadan lebih dikenal dengan Windmill. Kincir angin dalam sistem
ini berfungsi sebagai penggerak mula dari generator.
Dalam proyek akhir ini saya menggunakan kincir angin
dengan bentuk blade seperti ditunjukkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3: Perencanaan kincir angin.Kincir angin dibuat dari bahan serat (fiber) kemudian
dicetak kedalam cetakan sehingga terbentuk sesuai dengan
perencanaan. Panjang blade juga harus sesuai, jika besar bladeyang dipakai terlalu kecil dipasang pada generator besar tidak
akan bisa berputar cepat untuk mendapatkan tenaga yang tepat.
Perencanaan kincir angin harus disesuaikan untuk
keperluan apa kincir tersebut digunakan. Dari data yang saya
25
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 37/52
peroleh (tabel 3.1), kita dapat menentukan berapa jumlah bladeyang harus digunakan.
Tabel 3.1: Tipe kincir angin dan kegunaannya
Sesuai dengan data pada tabel 3.1, untuk membuat
kincir angin yang akan digunakan untuk memproduksi teganganlistrik harus digunakan kincir angin dengan 3 blade (Sudu).
Kincir angin dengan menggunakan 3 blade akan menghasilkan kecepatan tinggi dengan torsi rendah dan mempunyai solidity2
yang rendah, dan khusus digunakan untuk menghasilkan
tegangan listrik.
Proyek akhir ini memiliki perencanaan seperti
ditunjukkan pada gambar 3.4. Komponen pendukung kincir angin
dalam sistem ini dirancang dengan menggunakan beberapa
komponen sebagai berikut:1. Sudu atau daun (Blade)
Berfungsi sebagai penangkap angin. Sudu ini
berjumlah 3 buah. Dari ketiga sudu ini mempunyai
panjang, lebar yang sama.
2. Pillow Block
Berfungsi untuk tempat dudukan dari poros kincir,
yang dilengkapi dengan bearing.3. Poros
Berfungsi sebagai tempat menempelnya sudu(Blade). Poros yang digunakan mempunyaidiameter 20 cm dan lebar ±5 cm.
4. Roda Gigi (Gear)
Berfungsi sebagai pengait kincir angin dengan
generator.
2 Solidity is the percentage of rotor that is not air. “http://www.personal.psu.edu/
jms5037/windmillpp.ppt”
26
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 38/52
Gambar 3.4: Konstruksi dan komponen pendukung kincir angin.
3.3 PERENCANAAN GENERATOR
Generator yang dipakai dalam proyek akhir ini memilikispesifikasi yaitu generator DC dengan magnet permanen dengan
tegangan keluaran maksimum 24 v.
3.3.1 PERENCANAAN GENERATOR UNTUK MOBIL
LISTRIK
Generator yang akan ditempatkan pada mobil listrik
memiliki rancangan seperti gambar 3.5. Untuk mendapatkan
putaran tinggi saya gunakan gearbox dengan perbandingan gigi1:3.
Gambar 3.5: Perbandingan gigi dan bentuk kincir angin untuk mobil
listrik.
27
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 39/52
3.4 PERANCANGAN GEAR RATIO
Roda gigi dalam sistem ini selain berfungsi sebagai
pengait antara kincir angin dengan generator, gear jugamerupakan penggerak mula dari generator dan roda gigi ini berfungsi untuk mengatur torsi. Penggunaan roda gigi untuk
kincir angin dipilih ukuran yang lebih besar daripada roda gigi
pada generator dengan perbandingan 3:1. perbandingan roda gigi
ini dimaksudkan agar torsi yang dihasilkan kincir lebih besar
daripada torsi generator sehingga putaran generator menjadi lebih
cepat.
Gambar 3.6 : Perbandingan gear (Gear Ratio).
Menentukan jumlah perbandingan gear dalam suatu
keperluan mekanik, dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
2/12/1 θθ=ωω
Dimana:
= Kecepatan gear 1 (rpm)1ω
= Kecepatan gear 2 (rpm)2ω= Ratio gear 11θ
= Ratio gear 22θ
Dengan menggunakan perbandingan gear, suatu
pembangkit listrik tenaga angin akan memberikan hasil sesuaidengan kebutuhan. Sehingga dengan kecepatan angin yang ada
dapat ditentukan gear ratio yang tepat.
28
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 40/52
3.5 PERANCANAAN DAN PERANCANGAN
BATTERY CHARGER
3.5.1 BRIDGE RECTIFIER
Untuk mengantisipasi adanya tegangan bolak-balik dari
output tegangan generator maka perlu diberikan suatu penyearah
tegangan. Disini saya menggunakan rangkaian bridge rectifier.
Jika generator yang kita gunakan merupakan genererator AC(Alternator) maka harus menggunakan suatu rangkaian
penyearah sebelum masuk ke rangkaian kontrol battery charger.
Namun kali ini meskipun saya menggunakan generator DC saya
tetap menggunakan rangkaian rectifier untuk mengantisipasitegangan bolak-balik seperti yang telah disebutkan diawal.Rangkaian bridge rectifier dalam proyek akhir ini dapat dilihat
pada gambar 3.7 berikut ini:
Gambar 3.7 : Rangkaian Bridge Rectifier.
3.5.2 KONTROL BATTERY CHARGER
Kontrol yang digunakan untuk rangkaian charger
disebut Apple 5, sebuah rangkaian yang khusus digunakan untuk
charger battery dengan output 5A. Prinsip kerja rangkaian iniyaitu sebelum output tegangan dari generator digunakan untuk
charger battery, tegangan output tersebut dimasukkan terlebihdahulu pada rangkaian battery charger agar arus yang digunakan
untuk charger battery bisa konstan. Kontrol charger ini selain
berfungsi untuk mengatur kestabilan dari arus pengisian accu,
juga untuk mematikan arus pengisian jika accu telah penuh.
29
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 41/52
Apple 5 ditunjukkan pada gambar 3.8 seperti yang terlihat
dibawah ini:
Gambar 3.8: Apple 5 battery charger.
3.5.3 PERENCANAAN ACCUMULATOR
Accumulator yang digunakan dalam proyek akhir ini
adalah accu 12v-5Ah. Saya menggunakan accu dengan Ah yang
kecil dengan pertimbangan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik tenaga angin tidak terus menerus, karena adakalanya angin bertiup sangat kencang dan adakalanya angin
hanya bertiup sepoi-sepoi sehingga generator tidak menghasilkan
tegangan. Accu yang saya gunakan dapat dilihat pada gambar 3.9
seperti yang terlihat berikut ini:
Gambar 3.9: Accu 12v-5Ah.
30
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 42/52
BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL
4.1 PENGUJIAN KECEPATAN ANGIN
Setiap waktu angin memiliki kecepatan yang selalu
berubah-ubah, oleh karenanya perlu dilakukan pengambilan datakecepatan angin secara berulang-ulang. Setelah itu dilakukan
perhitungan kecepatan angin rata-rata, agar didapatkan kecepatan
angin secara tepat.
Untuk pengambilan data kecepatan angin, saya tidak
menggunakan alat khusus untuk menghitung kecepatan angin(anemometer). Tapi saya menggunakan suatu alat sederhana
dengan berdasaran pada konsep kecepatan, yaitu jarak yang
ditempuh per satuan waktu. Jadi saya menggunakan suatu pipa plastik 1 meter yang bening kemudian saya menaruh sebuah
foam kedalam pipa tersebut. Setelah itu saya catat waktu tempuh
foam itu. Pengambilan data dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan kecepatan angin rata-rata.
Tabel 4.1: Data kecepatan angin
Waktu Kecepatan
2.89 0.346
3.03 0.330
1.19 0.840
4.22 0.237
2 0.500
5.11 0.196
3.19 0.3133.89 0.257
5.59 0.179
3.36 0.298
Rata-rata 0.350 m/s
1.260
km/jam
31
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 43/52
4.2 DATA KINCIR ANGIN
Dari kincir angin yang digunakan dalam proyek akhir
ini memiliki data- data sebagai berikut:
Tabel 4.2: Data Kincir angin
TSR Torsi (Nm)Daya Ideal
(watt)
Blade
angle (°)
5 0,001938 0,019294 5
Membandingkan data dengan kincir angin yang
menghasilkan output tegangan generator yang lebih besar dari
pengujian sebelumnya, yaitu sebesar 13,94 volt. Data dari kincir angin yang digunakan ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3: Data Kincir angin dengan 2 blade
R Rotor (m) TSR Torsi (Nm) Gear Ratio
1 6 0,003403 5:1
Dari data kincir angin tersebut, dapat menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadikan kincir angin 2 blade itu
dapat memberikan output tegangan generator lebih besar.
Perbedaan-perbedaan itu antara lain:1. Radius (jari-jari) kincir angin lebih besar,
memberikan area yang ditangkap oleh kincir lebih
besar. Sehingga daya yang didapat menjadi lebih besar.
2. Gear ratio yang digunakan lebih besar,
memungkinkan untuk mendapat putaran yang lebihcepat dengan kecepatan angin yang sama.
3. Torsi dari kincir angin lebih besar, sehingga start
awal kincir angin menjadi lebih besar dan mampu
memberikan momen yang besar untuk memutar
generator.
4.3 PENGUJIAN GENERATOR
Pengujian tegangan output dari generator memiliki datasebagai berikut:
32
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 44/52
Tabel 4.4: Tegangan output generator
Tegangan (v) Putaran (rpm)
1.39 614.7 180
8.02 269
9.31 282
11.37 329
12.26 360
13.9 402
15.47 460
16.1 516
17.19 553
Selanjutnya dilakukan proses pengujian generator
dengan memberikan beban pada generator. Besarnya hambatan
berpengaruh terhadap besarnya putaran generator. Tabel 4.5menampilkan hasil pengujian generator untuk beban yang
berbeda.
Tabel 4.5: Pengujian generator dengan beban berbeda
Putaran (rpm) Tegangan (v)
R=1.7k R=4.7k R=1.7k R=4.7k Arus (A)
488 - 16.16 - 0.01
422 - 13.91 - 0.009
345 - 11.4 - 0.008
300 - 9.61 - 0.007
266 - 8.64 - 0.006
240 551 7.06 18.39 0.005
197 471 5.52 15.57 0.004
120 336 4.18 11.08 0.00392 257 3.01 8.54 0.002
58 180 1.23 4.76 0.001
Pengujian generator menggunakan kincir angin
ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut ini:
33
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 45/52
Tabel 4.6 : Hasil pengujian kincir dan generator
Tegangan (v) Waktu pengambilan (wib)
7 11.204 12.50
5 13.20
8 16.10
Dari data tersebut diatas, tegangan output dari generator
tidak dapat mengisi ulang accu. Hal ini disebabkan karena kincir
angina memiliki area penerimaan angin yang kurang lebar
dengan kecepatan angin yang ada.
4.4 PENGUJIAN PENGISIAN ACCU
Karena desain kincir angin yang tidak sesuai, maka data
pengisian Accu dilakukan simulasi dengan cara mengkopel motor
DC dengan generator. Kemudian data yang dihasilkan
ditampilkan pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 : Hasil pengujian pengisian Accu
Tegangan
Generator (v)
Arus
(Amp)
Putaran
(rpm)
Tegangan
Accu (v)
Waktu
(Jam)
10.56 0.01 310 8.96 1:04:5511.57 0.019 345 9.91 2:45:20
Dari kondisi awal accu mempunyai tegangan 8.55 Volt.
Setelah melakukan pengisian selama ± 1 jam tegangan di accumenjadi 8.96 Volt. Dalam simulasi ini power supply untuk motor
DC hanya dapat memutar generator sampai 345 rpm, tidak dapat
lebih dari itu. Perbandingan gear yang saya gunakan 1:3.
4.5
PENGUJIAN GENERATOR DENGANKENDARAAN
Proyek akhir ini juga melakukan pengujian dengan
memasang kincir angin pada generator kemudian dibawa berjalandengan sepeda motor untuk mensimulasikan pembangkit listrik
pada mobil listrik.Hasil pengujian dengan menerapkan sistem pembangkit
pada mobil listrik dapat dilihat pada tabel 4.8. Pada pengujian ini
kendaraan berjalan berlawanan dengan arah angin.
34
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 46/52
Pertimbangannya karena dengan berjalan berlawanan denganarah angin maka kincir dapat berputar dengan optimal.
Tabel 4.8: Hasil pengujian pembangkit listrik pada mobil listrik Kecepatan(Km/jam)
Arus pengisian (A)
30 0.15
30 0.3
40 0.24
Dari data diatas, diukur kondisi awal accu mempunyai
tegangan 8.63 Volt. Kemudian setelah pengujian dan dengan arus
pengisian seperti tabel diatas, dihasilkan tegangan pada accumenjadi 8.87 Volt. Pengujian saat berjalan searah dengan arah
angin, membutuhkan kecepatan yang tinggi yaitu lebih dari 40
Km/jam. Tidak efisien jika berjalan searah dengan arah angin,akan membutuhkan energi yang besar sekali.
35
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 47/52
Halaman ini sengaja dikosongkan
36
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 48/52
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melalui proses perencanaan dan pembuatan alat yang
dilanjutkan dengan pengujian alat, maka pada proyek akhir inidapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proyek akhir ini dinyatakan tidak berhasil. Karena desain
blade yang digunakan pada proyek akhir ini masih belum
sesuai dengan hasil yang diharapkan. Sehingga tegangan
keluaran generator tidak mencapai tegangan yang cukupuntuk mencharger accu.
2. Kincir angin dengan 3 blade yang digunakan dalam
proyek akhir ini memiliki torsi sebesar 0,001938 Nm dantegangan keluaran generator sebesar 8 volt dan putaran
generator 269 rpm. Sedangkan kincir angin 2 blade yang
telah digunakan pada proyek akhir sebelumnya memiliki
torsi sebesar 0,003403 Nm dan tegangan keluaran
generator sampai 13.94 volt.
3. Dengan simulasi didapatkan untuk arus 0.019 Ampdibutuhkan putaran sebesar 345 rpm dan dapat
melakukan isi ulang accu dari 8.96 – 9.91 Volt selama
±2Jam 45Menit.
4. Penerapan pembangkit listrik pada mobil listrik tidak dapat diterapkan pada mobil listrik karena kecilnya arus
pengisian, dibandingkan dengan besar tegangan yang
digunakan untuk daya mobil listrik.
5.2 SARAN
Agar dapat dikembangkan pada waktu-waktu selanjutnya,
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk mendesain suatu pembangkit listrik tenaga angin,
harus diperhitungkan desain blade yang sesuai dengankecepatan angin didaerah tersebut dan daya yang ingin
dihasilkan.
2. Penggunaan kincir angin dengan diameter besar sangatdianjurkan untuk membuat pembangkit listrik tenaga
angin jika ingin digunakan untuk mencharger accu.
37
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 49/52
3. Tegangan pengisian accu dari pembangkit idealnya haruskonstan, dan tidak dianjurkan melakukan pengisian accu
menggunakan tegangan yang terlalu besar untuk menjagamasa pemakaian accu.
4. Untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), pembangkitan energi listrik pada mobil listrik
dapat digunakan menjadi salah satu alternatif untuk membantu mengurangi pemakaian energi yang semakin
bertambah.
38
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 50/52
DAFTAR PUSTAKA
[1] Amrullah, F. 2007. Rancang bangun sistem pengisian baterrycharger pada pembangkit listrik tenaga angin. Tugas Akhir .
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Surabaya[2] E.W Golding, “Windmills for Water Lifting and the
Generation of Electricity on the Farm,” FAO Internal Working
Bulletin No.17.[3] Kadir A. 1987. Energi Angin. Dalam: Energi. UI-Pres. 243-
257
[4] NITTETSU ELEX CO., LTD.,NS Cycle Tester (Accumulator
Charge and Discharge Test System), Japan.[5] United Nations Environment Programme. 2006. Energy
Efficiency Guide for Industry in Asia.
www.energyefficiencyasia.org /docs /ee_modules/indo/ Chapter -
Electric motors (Bahasa Indonesia).pdf
[6] www.mst.gadjahmada.edu/dl/Kincir_Angin.pdf [7] www.otherpower.com
[8] www.personal.psu.edu/jms5037/windmillpp.ppt
[9] www.windmission.dk/workshop/books.html
[10] Yusuf, A. 2007. Pemanfaatan kincir angin pada ladanggaram sebagai alternatif pembangkit sumber energi listrik berbasis PID kontroller. Program Kreatifitas Mahasiswa.
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Surabaya
39
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 51/52
Halaman ini sengaja dikosongkan.
40
5/11/2018 metodelogi kincir angin - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metodelogi-kincir-angin 52/52
PROFIL PENULIS
Penulis lahir dipasuruan 22 tahun yang lalu,dibesarkan dikeluarga yang sederhana.
Memulai pendidikan di SD Negeri 2Gajahrejo pada tahun 1993, setelah itu
melanjutkan pendidikan menengah pertama
di SMP Negeri 2 Purwodadi, Penulis
kemudian melanjutkan di sekolah kejuruan
SMK Negeri 1 Purwosari mengambil jurusanTeknologi Informasi. Kuliah di PENS-ITS
jurusan Teknologi Industri diploma 3.
Biodata Penulis:
aiful Anwar
86
at hrejo RT.001/006 Purwodadi
Hp :lahraga
omMotto -- follow your path !
Nama : Moh. S
TTL : Pasuruan, 8 Maret 19
Alam : Dsn. Watukopo Ds. GajaPasuruan 67163
628646153975
Hobi : Travelling, Hiking, O
e-mail : [email protected]@hotmail.c: ”Let it flow like the wind ”
41