metodologi penelitian
DESCRIPTION
metodelogi penelitianTRANSCRIPT
Metodologi penelitian
MACAM DESIGN RESEARCH
Berdasar tujuannya, rancangan penelitian dibedakan:
1. Eksploratif2. Deskriptif3. Analitik4. Eksperimental
Rancangan Penelitian Eksploratif: digunakan untuk menelusuri kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel yang belum pernah diketahui
Rancangan Penelitian Deskriptif: digunakan untuk menggambarkan besarnya masalah (variabel Orang, Tempat, Waktu)
Rancangan penelitian Analitik: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat: perbedaan, hubungan atau pengaruh
Rancangan Penelitian Eskperimen: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti
Pendekatan Cross sectional atau Transversal atau studi Prevalensi adalah penelitian yang dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan obyek studi hanya dilakukan sekali
Pendekatan Longitudinal / Time series à Penelitian yang dilakukan pada periode waktu tertentu, untuk melihat perubahan yang terjadi mulai awal sampai waktu yang ditentukan secara berurutan
BEDA RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL
Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti
Penelitian ekperimental adalah penelitian dimana peneliti melakukan intervensi pada variabel sebab yang akan diteliti
PENDEKATAN PENELITIAN OBSERVASIONAL
Pada penelitian observasional dibedakan tiga pendekakan:
1. Cross Sectional2. Cohort / Prospektif3. Retrospectif / Kasus Kontrol
PENDEKATAN CROSS SECTIONAL
Penelitian Analitik Cross Sectional adalah penelitian observaional dimana cara pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan
Populasinya adalah semua responden baik yang mempunyai kriteria variabel bebas dan variabel tergantung maupun tidak
Contoh: Hubungan antara Depo Provera dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Jika penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional, maka populasinya adalah: Semua Wanita Usia Subur (baik yang ikut depo provera maupun tidak, serta baik yang
obesitas maupun tidak) Cara pengambilan data, setiap responden diambil datanya untuk dua variabel sekaligus Setiap responden (WUS), dilakukan pengambilan dua data sekaligus, yaitu data tentang
memakai depo propera atau tidak, sekaligus diukur sedang mengalami obesitas atau tidak
BAGAN DESIGN ANALITIC RESEARCH CROSS SECTIONAL
PENDEKATAN COHORT
Penelitian Analitik dengan pendekatan Cohort adalah penelitian dimana pengambilan data variabel bebas (sebab) dilakukan terlebih dahulu, setelah beberapa waktu kemudian baru dilakukan pengambilan data variabel tergantung (akibat)
Populasi pada penelitian ini adalah semua responden yang mempunyai kriteria variabel sebab (sebagai kelompok studi)
Pada penelitian Cohort perlu kontrol, yaitu kelompok yang tidak mempunyai kriteria variabel sebab
Contoh: Hubungan antara Depo Provera dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Jika penelitian menggunakan pendekatan Cohort, maka populasinya adalah:
Semua Wanita Usia Subur yang menggunakan Depo Propera (kelompok studi) Sedangkan kelompok kontrolnya adalah: semua WUS yang tidak menggunakan Depo
Propera Setelah diamati beberpa waktu tertentu (misal 1 tahun), dilakukan pengambilan data
obesitas (variabel akibat), baik pada kelompok sebab maupun kelompok akibat Kemudian data kedua kelompok studi dan kontrol dianalisa dengan menggunakan uji
statistik yang sesuai
BAGAN DESAIN PENELITIAN ANALITIK COHORT
PENDEKATAN RETROSPEKTIF
Penelitian Analitik dengan pendekatan retrospektif adalah penelitian dimana pengambilan data variabel akibat (dependent) dilakukan terlebih dahulu, kemudian baru diukur varibel sebab yang telah terjadi pada waktu yang lalu, misalnya setahun yang lalu, dengan cara menanyakan pada responden
Contoh: Hubungan antara Depo Provera dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Jika penelitian menggunakan pendekatan Retrospektif, maka populasinya adalah: Semua Wanita Usia Subur yang mengalami obesitas (Kelompok studi) Sedang kelompok kontrolnya adalah: semua WUS yang tidak mengalami obesitas
BAGAN DESAIN PENELITIAN ANALITIK RETROSPEKTIF
DESAIN EKSPERIMENTAL
Penelitian Eksperimental adalah penelitian dimana peneliti melakukan interventi terhadap varibel sebab yang akan diteliti
Desain Esperimental dibagai tiga:
1. Pra Eksperimental2. Quasy Experiment3. True Experiment
DESAIN PRA EKSPERIMENT
Desain Pra Eskperimental adalah penelitian eksperimen yang hanya menggunakan kelompok studi tanpa menggunakan kelompok kontrol, serta pengambilan respondon tidak dilakukan randomisasi
Contoh: Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil Populasi: semua ibu hamil Pre Test Intervensi: penyuluhan Post Test Hasil Pre Test dan Post Test dibandingkan dengan uji statistik yang sesuai
BAGAN DESAIN PRA EKSPERIMEN
DESIGN QUASY EXPERIMENT
Design Quasy Experiment adalah penelitian eksperimental dimana pada penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi
Contoh: Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil Populasi: semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol
Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan
Dilakukan pengambilan data pengetahuan, baik pada kelompok studi dan kelompok kontrol, hasilnya dianalisa dengan uji statistik yang sesuai
BAGAN DESAIN KUASI EKSPERIMEN
Desain Penelitian
Cross Sectional
Studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat. Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu, sehingga mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa paparan mendahului efek (disease) atau sebaliknya. Namun studi ini mudah dilakukan dan murah, serta tidak memerlukan waktu follow up. Umumnya studi cross sectional dimanfaatkan untuk merumuskan hipotesis hubungan kausal yang akan diuji dalam studi analitiknya (kohort atau kasus control)
Case Control / Kasus Kontrol
Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan dalam penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara dari responden penelitian. Kelemahan dari studi ini adalah ketika responden penelitian sulit mengingat kembali riwayat paparan yang dialami terutama jika paparan sudah dilewati selama bertahun-tahun, sehingga dalam penelitian kasus control sangat rawan recall
bias, disamping bias seleksi. Namu kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian relative singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten yang panjang.
Cohort / Kohor
Studi kohor adalah studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit. Apabila periode induksi yaitu kejadian penyakit dapat diamati dalam waktu yang panjang maka studi kohor rawan terhadap bias penarikan responden ( banyak drop out dari observasi), perlu dana yang besar dan waktu yang panjang. Studi kohor mempunyai kekuatan dalam membuktikan inferensi kausa dibanding studi observasional lainnya, didapatkan angka kejadian penyakit (incidence rate) secara langsung, serta cocok untuk meneliti paparan yang langka.
CONTOH KASUS
Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit thypoid pada Anak-anak. Beberapa faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit Thypoid adalah Kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci tangan sebelum makan. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda;1.Case Control2. Cohor3. Cross sectional
Untuk memudahkan kita mengunakan symbol E( exposure) dan D (disease)Dimana :D+ : ThypoidD- : Tidak ThypoidE+ : Tidak cuci tangan dan jajanE- : Cuci tangan dan jajan
1. Case Control
Desain studinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Desain Case Control
Pada desain studi case control kita menentukan disease / penyakitnya lebih dulu baru menganalisis penyebab atau paparannya (exposure). Dalam hal ini kita menentukan adanya penyakit Thypoid atau tidak kemudian menganalisis penyebab terjadinya penyakit Thypoid, apakah karena dipengaruhi jajan dan tidak cuci tangan atau jajan dan cuci tangan.
2. Cohor
Desain studinya dapat digambarkan sebagai berikut :
Desain Kohort
Pada disain cohor berdasarkan status paparan ( Exposure) kemudian diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit (Disease). Dalam hal ini berdasarkan status paparan ( jajan dan cuci tangan atau jajan dan tidak cuci tangan) baru kemudian diamati dari paparan-paparan tersebut mana yang menyebabkan penyakit Thypoid dan mana yang tidak menyebabkan penyakit Thypoid
3. Cross sectional
Desain studinya dapat digambarkan sebagai berikut :
Desain Cross Sectional
Pada disain Cross Sectional mempelajari hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain, jadi pada disain ini juga mencoba mengamati hubungan paparan dan penyakit yang ditimbulkan dengan menggunaakan beberapa kombinasi paparan. Beberapa options, yang dapat diambil dari tabel silang diatas yaitu:
1. 1E+D+ = tidak cuci tangan dan jajan + Thypoid2. 2E+D- = cuci tangan dan jajan + tidak Thypoid3. 3E- D+ =cuci tangan dan jajan + Thypoid4. 4E- D- = cuci tangan dan jajan + tidak Thypoid