web viewapalagi sifat manusia ... ... tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas
dari yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap
muka secara langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui
perantara orang ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di
dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk
social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi
dengan manusia lainnya.
Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut Sebagai
makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Ia ingin
mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada
dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat fundemental bagi seseorang
dalam hidup bermasyarakat karena tanpa komunikasi masyarakat tidak akan
terbentuk. Adanya komunikasi disebabkan oleh adanya kebutuhan akan
mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pentingnya dalam berkomunikasi?
2. Bagaimana Proses dari berkomunikasi?
3. Bagaimana komunikasi dalam organisasi dan komunikasi antar individu?
4. Bagaimana Hambatan bagi komunikasi yang efektif?
1
1.3. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang baik.
2. Untuk mengetahui Bagaimana proses dalam sebuah komunikasi.
3. Untuk mengetahui komunikasi antar individu dan komunikasi dalam organisasi.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang
berarti sama atau menjadikan milik bersama. Jika kita berkomunikasi dengan orang
lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi adalah:
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna
yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan
komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang
ke orang lain(Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W).
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada
orang lain,komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga
Administrasi).
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi
wajah, intonasi, tidak putus vokal dan sebagainya.
Komunikasi sebagai suatu proses dengan mana orang-orang bermaksud
memberikan pengertian-pengertian melalui pengiringan bermaksud secara simbolis,
3
dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan orgainisasi yang berbeda dan
bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi.1
2.2. Pentingnya Komunikasi
Dalam organisasi komunikasi merupakan hal yang peling penting. Karena tanpa
adanya komunikasi organisasi tidak dapat bisa berjalan. Begitu pula dengan
komunikasi, bila dalam organisasi komunikasinya kurang baik akan berdampak pada
efektifitas organisasi. Saya akan sedikit meresume pembahasan dari kelompok 4 yang
membahas tentang Arti penting komunikasi dalam organisasi.
Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari manajemen dalam organisasi
dan pentingnya hampir tidak bisa terlalu ditekankan. Ini adalah proses transmisi
informasi, gagasan, pikiran, pendapat dan rencana antara berbagai bagian organisasi.
Hal ini tidak mungkin untuk memiliki hubungan manusia tanpa komunikasi. Namun,
komunikasi yang baik dan efektif diperlukan tidak hanya untuk hubungan manusia
yang baik tetapi juga untuk bisnis yang baik dan sukses.
Komunikasi yang efektif diperlukan di berbagai tingkat dan untuk berbagai
aspek dalam organisasi seperti :
1. Untuk manajer - hubungan karyawan:
Komunikasi yang efektif informasi dan keputusan merupakan komponen
penting untuk manajemen hubungan karyawan.
2. Pentingnya komunikasi tertulis:
Komunikasi dapat dilakukan melalui lisan atau tertulis. Dalam komunikasi
lisan, pendengar dapat membuat apa speaker coba katakan, tetapi dalam komunikasi
tertulis, teks materi di pesan adalah refleksi dari pemikiran Anda. Jadi, komunikasi
tertulis atau pesan harus jelas, tujuan dan ringkas dengan kata-kata yang benar, untuk
menghindari salah tafsir dari pesan Anda. Komunikasi tertulis memberikan catatan
1 http://nefi34na.blogspot.com/2012/05/makalah-komunikasi.html 05 Nov 2013 Pkl 08.14 Wib
4
permanen untuk penggunaan masa depan dan juga memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk memasang komentar mereka atau saran secara tertulis.
Jadi, komunikasi yang efektif sangat penting untuk sukses bekerja dari sebuah
organisasi. Bisnis menulis perangkat lunak dengan grammar checker dan teks
pengayaan alat, yang meningkatkan kalimat sederhana menjadi satu lebih profesional
dan canggih, dapat digunakan untuk menulis komunikasi bisnis yang efektif. Untuk
informasi lebih lanjut, silakan kunjungi alat koreksi tata bahasa .2
2.3. Proses Komunikasi
Pemrakarsa Pesan (Sumber) Sponsor atau pemrakarsa pesan harus memutuskan
kepada siapa pesan harus dikirim dan apa yang harus disampaikannya, dan kemudian
merumuskan pesan sedemikian rupa sehingga artinya ditafsirkan oleh audien yang
dibidik persis seperti yang dimaksudkan. Sumber komunikasi impersonal biasanya
adalah organisasi yang mengolah dan mengirimkan pesan yang tepat melalui
departemen khusus atau juru bicara. Publisitas biasanya merupakan hasil usaha
hubungan masyarakat dan cenderung dapat lebih dipercayai karena sumber atau
maksud komersialnya tidak mudah diketahui.
a. Kredibilitas
Kredibilitas sumber mempengaruhi perumusan pesan. Kredibilitas sumber
yang merupakan unsur penting dalam daya persuasif pesan sering didasarkan
pada maksud yang diharapkan.
b. Kredibilitas Sumber Informal
Sumber informal atau sumber-sumber editorial dianggap dianggap sangat
obyektif dan sangat kredibel. Kredibilitas yang meningkat yang diberikan oleh
2 http://softskillsyahid.blogspot.com/2012/11/resume-arti-penting-komunikasi-dalam.html selasa, 05 Nov 2013 Pkl 08.36 Wib
5
sumber informal tidak dapat dijamin sepenuhnya, walaupun ada aura
obyektivitas yang dirasakan.
c. Kredibilitas Sumber Formal
Sumber-sumber formal yang dirasa netral mempunyai kredibilitas yang lebih
besar daripada sumber-sumber komersial karena persepsi bahwa mereka lebih
obyektif dalam menilai produk. Kredilitas sumber komersial lebih problematic
dan biasanya didasarkan pada penilaian gabungan atau reputasi, keahlian,
pengetahuan, saluran ritel, dan jurubicara perusahaan.
d. Kredibilitas Juru bicara dan Pendukung
Para konsumen kadang-kadang melihat jurubicara yang menyampaikan pesan
produk sebagai sumber atau pemrakarsa pesan. Para peneliti telah
mempelajari hubungan antara pengertian konsumen mengenai pesan dan
bujukan, dan telah menemukan bahwa jika pengertian rendah, para penerima
tergantung pada kredibilitas jurubicara dalam membentuk sikap terhadap
produk, tetapi jika pengertian dan pengolahan informasi sistematis tinggi,
keahlian sumber jauh lebih kecil pengaruhnya terhadap sikap penerima.
e. Kredilitas Pesan
Pengalaman sebelumnya yang diperoleh konsumen atas produk atau pedagang
ritel tertentu berpengaruh besar terhadap kredibilitas pesan. Harapan terhadap
produk yang terpenuhi cenderung meningkatkan kredibilitas pesan pada masa
mendatang, sebaliknya produk yang mengecewakan cenderung mengurangi
kredibilitas pesan pada waktu berikutnya.
f. Pengaruh Waktu Terhadap Kredibilitas Sumber
Pengaruh persuasive dari sumber-sumber yang berkredibilitas tinggi tidak
selalu bertahan lama, walaupun lebih berpengaruh daripada sumber yang
berkredibilitas rendah. Riset menunjukkan bahwa baik pengaruh kredibilitas
6
yang positif maupun negatif cenderung lenyap setelah sekitar 6 minggu.
Gejala seperti ini disebut efek penidur (sleeper effect).3
2.4. Komunikasi Dalam Organisasi
1. Pengertian Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas. (Everet M. Rogers)
Komunikasi organisasi adalah sarana dimana manajemen mengoordinasikan
sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-
tugas dan wewenang. (Robert Bonnington)
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi didalam kelompok fomal maupun informal dari suatu organisasi.
(Wiryanto, 2005)
2. Jenis dan proses komunikasi organisasi
Jenis :
Komunikasi lisan dan tertulis
Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang
akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena
sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah
dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan dengan
cara ini.
3 http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/11/makalah-komunikasi.html Selasa, 05 Nov 2013 Pkl 08.39 Wib
7
Komunikasi verbal dan non verbal
Jika dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan
atau ide yang timbul akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat
dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal. Dalam
percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiw, atau suasana hati seseorang
dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture), ekspresi wajah, posisi dan gerakan
badan, postur, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi non-verbal lain
yang sama pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.
Komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini
didasarkan pada arah aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi.
Untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga
jenis komunikasi tersebut :
- Komunikasi kebawah
Aliran informasi dalam komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan
manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah, dan
akhirnya sampai pada karyawan operasional. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi
pengarahan, perintah, indoktrinasi, inspirasi dan evaluasi.
- Komunikasi keatas
Alirannya dalam hirarki wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya
mengalir disepanjang rantai komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh
informasi mengenai kegiatan, keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada
tingkat yang lebih rendah.
- Komunikasi kesamping
Terjadi antara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hirarki
wewenang yang sama (komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga pihak pada
8
tingkatan yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak
lainnya (komunikasi diagonal).
Komunikasi formal dan informal
Komunikasi formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang
telah ditetapkan oleh manajemen. Komunikasi informal terjadi di antara karyawan
dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas
dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.
Proses :
Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu
proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi
yang dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui
saluran dan media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan
dapat dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau
mengamati tergantung pada saluran dan media yang digunakan untuk
mengirimkannya.
Proses decoding
Pesan-pesan yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan
secara langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.
Proses tindakan
9
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta
informasi tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.
3. Implikasi manajerial
Bagi pengelola organisasi terutama yang berada dalam tataran pimpinan harus
memahami prilaku individu dan dinamika kelompok. Tiap kelompok biasanya
memiliki prilaku yang unik dengan memahami dinamika kelompok akan dapat
memahami pula proses interaksi dalam kelompok itu sendiri. Kinerja organisasi akan
dapat diwujudkan bila didukung oleh kelompok-kelompok yang padu dan efektif.4
2.5. Komunikasi antar Individu
1. Pengertian Komunikasi antar Individu
Komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua
orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri,
dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan
sebagainya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam komunikasi antar pribadi
Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa komunikasi antarpribadi dimulai
dari diri individu. Tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita
berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang berkomunikasi.
Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang terlibat
dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena
gunung es (the communication iceberg).
4 http://annisafujiyana.blogspot.com/2013/05/komunikasi-dalam-organisasi.html Selasa, 05 Nov 2013 Pkl 09.05 Wib
10
Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang
memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.
Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau
terlihat (visible/observable aspect) yaitu:
Interactant, yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti
pembicara, penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
Symbol. Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic
language (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll)
Media, saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi.
Sedangkan bagian bawah gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu
tidak tampak atau tidak teramati. Inilah yang disebut sebagai invisible/unobservable
aspect. Justru bagian inilah yang penting. Walaupun tak tampak karena tertutup air,
dia menyangga tampilan gunung es yang muncul menyembul kepermukaan air.
Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan komunikasi, di mana
tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:
1. Meaning (makna).
Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya.
Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang
mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan,
kata pohon mewakili tumbuhan dsb.
2. learning.
Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi
yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari
pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh
melalui pengalaman.
Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang
kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar.
11
Pola-pola atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi
makna dan informasi merupakan hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di
lingkungannya.
Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal.
Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari
lingkungan.
3. subjectivity.
Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga
individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode
(menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari
dua orang yang berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.
4. Negotiation.
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi
masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu
terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling
pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna.
Masing-masing pihak harus menyesuaikan makna satu sama lain.
4. Culture.
Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain.
Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat
Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan
masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita
terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan
dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view)
5. Interacting levels and context.
Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan
tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi
antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
12
6. Self reference.
Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan
pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara
kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman,
kebutuhan dan harapan-harapan kita.
7. Self reflexivity.
Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang
memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari
proses komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian
dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
8. Inevitability.
Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan
apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu
mengungkap suatu makna komunikasi. Berbagai aspek yang dibahas di atas
menegaskan bahwa suatu proses komunikasi secara fisik terlihat sederhana, padahal
jika kita mellihat pola komunikasi yang terjadi itu menjelaskan kepada kita sesuatu
yang sangat kompleks. Jadi dapat disimpulkan di sini bahwa komunikasi antarpribadi
bukanlah sesuatu yang sederhana.5
2.6. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak
seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi
diantaranya :
5 http://arjaenim.blogspot.com/2013/07/komunikasi-antar-pribadi.html Selasa, 05 Nov 2013 Pkl 09.35 Wib
13
Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektiF.
Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
mengamati pesan.
Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan
sesuai dengan yang diharapkan.
Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.6
Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif,
yaitu :
1. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau
informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan
tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika
ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung
mengabaikannya.
6 Ibid Link.
14
4. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si
pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa
menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang
artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang
sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya.
Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam
kemudian.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi –
tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang
berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
7. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan
ditanggapinya.
8. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang
efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda
antara si nenek dengan si cucu. Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti
sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk
buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.7
7 http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/10/13/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi/ Selasa, 05 Nov 2013 Pkl 10.02 Wib
15
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Komunikasi merupakan penyampaian informasi dalam sebuah interaksi tatap
muka yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna, serta, pikiran, yang diberikan pada
penerima pesan dengan harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut
untuk mengubah sikap dan perilaku. Jadi suatu komunikasi dapat dikatakan teraupetik
apabila adanya umpan balik atau feedback dari penerima pesan atau lawan bicara.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://nefi34na.blogspot.com/2012/05/makalah-komunikasi.html
http://softskillsyahid.blogspot.com/2012/11/resume-arti-penting-komunikasi-dalam.htm
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/11/makalah-komunikasi.html
http://annisafujiyana.blogspot.com/2013/05/komunikasi-dalam-organisasi.html
http://arjaenim.blogspot.com/2013/07/komunikasi-antar-pribadi.html
http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2009/10/13/hambatan-hambatan-dalam-komunikasi/
17