microcephaly
TRANSCRIPT
![Page 1: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/1.jpg)
definisi
Mikrosefali adalah cacat pertumbuhan otak secara menyeluruh akibat abnormalitas
perkembangan dan proses destruksi otak selama masa janin dan awal masa bayi.
Ukuran kepala lebih dari 3 standart deviasi di bawah rata-rata. 2
Mikrosefali adalah kasus malformasi kongenital otak yang paling sering dijumpai.
Ukuran otak pada kasus ini relatif amat kecil, dan karena pertumbuhannya terhenti
maka ukuran tengkorak sebagai wadahnya pun juga kecil (sebenarnya nama yang
lebih tepat adalah mikroensefalus). Perbandingan berat otak terhadap badan yang
normal adalah 1 : 30, sedangkan pada kasus mikrosefalus, perbandingannya dapat
menjadi 1 : 100. Bila kasus bisa hidup sampai usia dewasa, biasanya berat otaknya
hanya kurang dari 900 gram (bahkan ada yang hanya 300 gram). 1
Otak mikrosefalik selalu lebih ringan, dapat serendah 25 % otak normal. Jumlah dan
kompleksitas girus korteks mungkin berkurang. Lobus frontalis adalah yang paling
parah, serebelum sering kali membesar tak seimbang. Pada mikrosefali akibat
penyakit perinatal dan postnatal dapat terjadi kehilangan neuron dan gliosis korteks
serebri.
Mikrosefali yang paling parah cenderung terjadi pada bentuk yang diwariskan
resesif. Penderita anak memperlihatkan dahi yang landai ke belakang dan telinga
yang besar tak sebanding. Perkembangan motorik sering kali baik, tetapi retardasi
mental secara progresif makin nyata dan sering kali berat. 2
Etiologi
Berbagai kondisi dalam tabel 1 harus dipertimbangan dalam diagnosis banding bayi
atau anak mikrosefali. Dahi yang landai ke belekang, telinga yangbesar, dan
pertalian darah pada orang tua, mengarah pada diagnosis mikrosefali herediter.
Kemungkinan mikrosefali akibat fenilkeonuria maternal harus selalu diteliti dengan
pemeriksaan kemih ibu yang tepat. Radiogram kranium, pungsi lumbal, tes serologis
berguna dalam diagnosis mikrosefali akibat infeksi intrauterin. Kalsifikasi serebrum
difus sering kali ditemukan pada toksoplasma kongenital, kalsifikasi periventrikular
lebih sering pada penyakit virus sitomegalo. Sindroma alkohol janin harus
dipertimbangkan pada anak mikrosefalik dari ibu dengan riwayat alkoholisme. 2
Tabel I. Sebab-sebab Mikrosefali 4
Cacat Perkembangan Otak Infeksi Intrauterin Penyakit Postnatal dan Perinatal
![Page 2: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/2.jpg)
Mikrosefali herediter (resesif) Rubela kongenital Anoksia intra uterin atau neonatal
Mongolisme dan sindroma trisoma lainnya
Infeksi virus sitomegali Malnutrisi berat pada awal masa bayi
Paparan radiasi ionisasi pada janin Toksoplasma kongenital Infeksi virus herpes neonatal
Feniketonuria maternal Sifilis kongenital
Cebol seckel
Sindroma cornelia de lange
Sindroma rubinstein-taybi
Sindroma smith-lemli-opitz
Sindroma alkohol janin
Ada yang membedakan etiologi mikro-sefali sebagai berikut :
1. Genetik
2. Didapat, yaitu disebabkan :
1. Antenatal pada morbili, penyinaran, sifilis, toksoplasmosis, kelainan sirkulasi darah
janin atau tidak diketahui penyebabnya.
2. Intranatal akibat perdarahan atau anoksia.
3. Pascanatal dan setelah ensefalitis, trauma kepala dan sebagainya. 5
Patogenesis
Bakal serebrum mulai terlihat sebagai struktur yang dapat dikenali pada embrio
kehamilan 28 hari, saat ujung anterior tuba neuralis mengalami suatu ekspansi
globular, prosensefalon. Dalam beberapa hari berikutnya, prosensefalon membelah
menjadi 2 perluasan lateral yang merupakan asal hemisferium serebri dan ventrikel
lateralis. Dinding ventrikel pada stadium ini dibentuk oleh lapisan benih neuroblas
yang aktif membelah. Neuroblas yang baru terbentuk bermigrasi dari dinding
ventrikel ke permukaan hemisferium primitif, berakumulasi dan membentuk korteks
serebri. Pendatang pertama membentuk lapisan bawah korteks, dan pendatang
selanjutnya melewati lapisan ini, membentuk lapisan-lapisan atas. Diferensiasi
neuroblas membentuk neuron ekstensi sel yang bertambah panjang dan akhirnya
![Page 3: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/3.jpg)
membentuk akson dengan lumen ventrikel melalui ekstensi sel yang bertambah
panjang dan akhirnya membentuk akson substansi alba subkortikal. Akson yang
menyeberang dari 1 hemisferium ke hemisferium lainnya untuk membentuk korpus
kalosum, pertama kali aterlihat pada kehamilan bulan ketiga, korpus kalosum
terbentu lengkap pada bulan ke-5. Pada saat inilah permukaan akorteks mulai
memperlihatkan identasi yang terbentuk progresif selama trimester terakhir,
sehingga pada aterm, sulkus dan girus utama telah berbatas tegas.
Otak bayi aterm memiliki seluruh komplemen neuron dewasa, tetapi beratnya hanya
sekitar sepertiga otak dewasa. Peningkatan berat postnatal adalah akibat mielinisasi
substansia alba subkortikal, perkembangan penuh prosesus saraf, baik dendrit
maupun akson serta peningkatan selb glia.
Secara umum pengaruh abnormal sebelum kehamilan bulan ke-6 cenderung
mempengaruhi pertumbuhan struktur makroskopik otak dan mengurangi jumlah
neuron total. Pengaruh perubahan patologik pada periode perinatal cenderung lebih
ringan, seperti keterlambatan mielinisasi dan berkurangnya pembentukan dendrit.
Hilangnya substansi otak akibat lesi destruktif dapat terjadi pada akhir masa janin
dan awal masa bayi, baik secara terpisah ataupun bersama cacat perkembangan
lain.2
Patologi
Secara patologis terdapat kelainan seperti hipoplasia serebri, pakigiria, mikrogiria,
porensefali, atrofi serebri. 6 Biasanya ditemukan penutupan fontanel dan sutura-
sutura tengkorak sebelum waktunya (premature closure). Anak dengan microgyria
dapat hidup sampai dewasa. 1,8 Yang berukuran kecil biasanya tidak menutupi
serebelum dan corak girus-girus kortikalnya abnormal. Arsitektur korteks
menunjukkan sel-sel primitif. Sistem ventrikel biasanya membesar serta biasanya
dibarengi oleh porensefalus, lissensefalus, tidak adanya korpus kalosum
sertaheterotropia. 1
Manifestasi Klinis
Kepala lebih kecil dari pada normal, sekunder akibat jaringan otak yang tidak
tumbuh. Kadang-kadang ubun-ubun besar terbuka dan kecil. Didapatkan retardasi
mental. Mungkin didapatkan pula gejala motorik berupa diplegia spastik,
hemiplegia dan sebagainya. Terlambat bicara dan kadang-kadang didapatkan
kejang.5
![Page 4: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/4.jpg)
Tampilan kasus mikrosefallus yang khas adalah tulang frontal dan fosa anterior
yang kecil.
Diagnosis
Diagnosis berdasarkan dari manifestasi klinis dan radiologis. Tabel 2 menunjukkan
diameter biparietal standar dari rata-rata diameter biparietal pada USG. 7
![Page 5: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/5.jpg)
Tabel 2.
BPD vs Age (and Standar Deviations The Mean)
Age Mean -1SD -2SD -3SD -4SD -5SD
20 48 45 42 40 37 34
21 51 48 46 43 40 37
22 54 52 49 46 43 41
23 57 55 52 49 46 44
24 61 58 55 52 49 47
25 64 61 58 55 53 50
26 67 64 91 58 56 53
27 69 67 64 61 58 56
28 72 70 67 64 61 59
29 75 72 69 67 64 61
30 78 75 72 69 67 64
31 80 77 74 72 69 66
32 82 79 77 74 71 68
33 84 81 79 76 73 70
34 86 83 80 73 75 72
35 87 85 82 79 76 74
36 89 86 83 80 78 75
37 90 87 84 82 79 76
38 91 88 85 83 80 77
39 92 89 86 83 81 78
40 92 89 87 84 81 78
Atau bisa menggunakan kurva dari Nellhaus.
Untuk menegakkan etiologinya dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium misalnya TORCH, VORL, CT, MRI.
Diagnosis Banding
![Page 6: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/6.jpg)
Mikrosefali harus dibedakan dari ukuran kepala yang kecil sekunder dari sinostosissutura sagitalis dan koronarius.2
Sinostosis biasanya terjadi pranatal dan diketahui setelah dilahirkan. Perubahan bentuk tengkorak disebabkan ekspansi jaringan otak yang tumbuh terhalang oleh penutupan sutura. Pada stadium permulaan perubahan bentuk tengkorak merupakan kompensasi untuk mencegah tekanan intrakranial yang meninggi. Padabrakisefali dan skafosefali keadaan kompensasi ini bisa berlangsung lama sampai berbulan-bulan, namun pada oksisefali tekanan intrakranial sudah meninggi dalam minggu pertama sesudah lahir. Akibat tekanan intrakranial yang meninggi akan terlihat iritabilitas, muntah, eksoftalmus akibat tekanan pada orbita, retardasi mental dan motorik, kejang. Gangguan visus dapat terjadi akibat tertariknya N II atau sebagai akibat papil N II karena tekanan intrakranial yang meninggi. 5
Terapi
Tak satupun bentuk mikrosefali dapat diobati,1 pengobatan yang dilakukan yaitu
simptomatik. Untuk kejang diberi antikonvulsan. Selanjutnya dilakukan fisioterapi,
speech therapy dan sebagainya. 5
Prognosis
Bayi yang dilahirkan dengan mikrosefali biasanya tidak bisa hidup lama, beberapa
langsung meninggal setelah lahir, 1 dan kebanyakan dari mereka yang masih bisa hidup
mengalami retardasi mental dan kelainan motorik seperti hemiplegia, diplegia
spastik.5 Mikrosefalibiasanya disertai dengan kelainan-kelainan lain sebagai suatu
sindrom.
Pencegahan
Mikrosefali tidak dapat diobati, sehingga pencegahan sangat penting. Pencegahan
meliputi bimbingan dan penyuluhan genetika, pencegahan bahaya infeksi terutama
selama kehamilan, obat-obatan. 1,2,3
KESIMPULAN
![Page 7: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/7.jpg)
1. Mikrosefali adalah cacat pertumbuhan otak secara menyeluruh akibat abnormalitas
perkembangan dan proses destraksi otak selama masa janin dan awal masa bayi.
Ukuran kepala lebih dari 3 standar deviasi di bawah rata-rata.
2. Etiologi mikrosefali yaitu cacat perkembangan otak, infeksi intrauteri, anoxia
intrauterin atau neonatal, malnutrisi berat pada awal masa bayi, infeksi virus herpes
neonatal.
3. Patologi didapatkan mikrogiria, pakigiria, porensefali, atrofi serebri. Biasanya
ditemukan premature closure, corak giras-giras kortikalnya. Abnormal. Arsitektur
kortek menunjukkan sel-sel yang besar dan didominasi oleh sel-sel primitif. Sistem
ventrikel biasanya membesar, serta biasanya dibarengi oleh porensefalus,
lissencefalus, tidak adanya corpus collosum serta heterotropia.
4. Diagnosis berdasarkan manifestasi klinis dan radiologis. Manifestasi klinis kepala
lebih kecil dari normal, premature closure. Ubun-ubun besar terbuka dan kecil,
retardasi mental, hemiplegia, diplegia, terlambat bicara dan kejang.
5. Diagnosis bandingnya yaitu kraniosinostosis.
6. Terapi.
Terapi bersifat simptomatik yaitu antikonvulsan, fisio terapi, speech terapi.
7. Prognosa.
Ada yang langsung meninggal, sedangkan yang hidup biasanya mengalami retardasi
mental, kelainan motorik dan kelainan-kelainan sebagai suatu sindrom.
8. Pencegahan sangat penting.
Meliputi bimbingan dan penyuluhan genetika, mencegah penyakit infeksi selama
kehamilan, obat-obatan dan radiasi.
![Page 8: microcephaly](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082710/55cf9685550346d0338c0ba2/html5/thumbnails/8.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Satyanagara; Cacat Otak Bawaan Dalam Ilmu Bedah Syaraf, ed III, Jakarta, 1998, Gramedia Pustaka Utama, 253-270.
2. Haslam, R.A.H; Congenital Anomalies of Central Nervous System dalam Nelson, W.E; Behrman, R.E; Kligman, R.M; Arvin, A.M (eds) : Nelson Textbook of Pediatric 15thedition, Philadelphia, 1996, WB Saunders Company, 1680-1683.
3. Mardjono, M dan Sidharta, P; Pokok-Pokok Dari Mekanisme Penyakit Saraf Herediter; Dalam Neurologi Klinis Dasar ed VII, Jakarta, 1998, Dian Rakyat, 390-400.
4. Anonim : Smith-Lemli-Opitz Syndroma, http://www.Rosckstrom @ JMR. PP. SE.
5. Hasan, R dan Alatas, H (ed); Neurologi Dalam Ilmu Kesehatan Anak, Buku Jilid II, Jakarta, 1991, Infomedia, 847-884.
6. Tjahjadi, G; Susunan Saraf Dalam Himawan, S (ed) Dalam Kumpulan Kuliah Patologied I, Jakarta, 1992, Bina Rupa Aksara, 388-420.
7. Delong G, R dan Adams R, D; Development And Congenital Abnormalitas of The Nervous System Dalam Isselbacher, K. J; et al (eds) : Harrison’s Principle of Internal Medicine II, eleventh, edition, USA, 1989, Donnelley And Sons.
8. Romero, J; Obstetrical Ultrasound ed I, New York, 1986, Mc Graw International, 107-III.