migrain ppt.ppt

Upload: mailia-ulfa

Post on 11-Oct-2015

287 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

  • MigrainLamuna Fathila 0910313257

    PembimbingProf. Dr. dr. Darwin amir, Sp.S (K)dr. Syarif Indra, Sp.SCase Report session

  • BAB I Tinjauan PustakaMigrain Nyeri kepala vaskular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jamsifat nyeri : satu sisi (unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat disertai dengan mual dan atau muntah, fotofobia, dan fonofobia

  • epidemiologi Terjadi pada hampir 30 juta penduduk Amerika Serikat, 75% wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia, biasanya muncul antara usia 10-40 tahun dan angka kejadiannya menurun setelah usia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnya lebih sering dibandingkan migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%.

  • Faktor Risiko1. Riwayat penyakit migren dalam keluarga2. Perubahan hormon (estrogen dan progesteron) pada wanita, khususnya padafase luteal siklus menstruasi.3. Makanan yang bersifat vasodilator (anggur merah, natrium nitrat), vasokonstriktor (keju, coklat), serta zat tambahan pada makanan.4. Stres5. Faktor fisik 6. Rangsang sensorik (seperti cahaya yang silau, bau menyengat)7. Alkohol8. Merokok

  • Patofisiologi1. penekanan aktivitas sel neuron yang menjalar dan meluas2. Sistem trigemino-vaskular3. inti-inti syaraf di medula oblongata

  • klasifikasi1. Migren tanpa aura2. Migren dengan auraMigren dengan aura yang khasMigren dengan aura yang diperpanjangMigren dengan lumpuh separuh badan (familial hemiplegic migraine)Migren dengan basilarisMigren aura tanpa nyeri kepalaMigren dengan awitan aura akut

  • 3.Migren oftalmoplegik 4.Migren retinal5.Migren yang berhubungan dengan gangguan intracranial6.Migren dengan komplikasia. Status migren (serangan migren dengan sakit kepala lebih dari 72 jam) Tanpa kelebihan penggunaan obat Kelebihan penggunaan obat untuk migrenb. Infark migren7.Gangguan seperti migren yang tidak terklasifikasikan

  • Mekanisme nyeri pada migrainberasal dari pembuluh darah cranial, inervasi trigeminal dari pembuluh darah tersebut, dan koneksi refleks dari sistem trigeminal dengan eferen parasimpatis cranial (cranial parasympathetic outflow).

  • Manifestasi Klinis1. Fase Prodormal40-60% penderita migren. Gejalanya berupa perubahan mood, irritable, depresi, atau euphoria, perasaan lemah, letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan jenis makanan tertentu (seperticoklat) dan gejala lainnya. Gejala ini muncul beberapa jam atau hari sebelum fase nyeri kepala. Fase ini member pertanda kepada penderita atau keluarga bahwa akan terjadi serangan migren

  • 2. Fase AuraMuncul bertahap selama 5-20 menit. Aura ini dapat berupa sensasi visual, sensorik, motorik, atau kombinasi dari aura-aura tersebut. Aura visual muncul pada 64% pasien dan merupakan gejala neurologis yang paling umum terjadi. Yang khas untuk migren adalah scintillatingscotoma (tampak bintik-bintik kecil yang banyak), gangguan visual homonim, gangguan salah satu sisi lapang pandang, persepsi adanya cahaya berbagai warna yang bergerak pelan (fenomena positif).

  • Kelainan visual lainnya adalah adanya scotoma (fenomena negatif) yang timbul pada salah satu mata atau kedua mata. Kedua fenomena ini dapat muncul bersamaan dan berbentuk zig-zag. Aura pada migren biasanya hilang dalam beberapa menit dan kemudian diikuti dengan periode laten sebelum timbul nyeri kepala, walaupun ada yang melaporkan tanpa periode laten

  • 3. Fase Nyeri KepalaNyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral dan awalnya berlangsung di daerah frontotemporalis dan ocular, kemudian setelah 1-2 jam menyebar secara difus kearah posterior. Serangan berlangsung selama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak berlangsung selama 1-48 jam. Intensitas nyeri bervariasi, dari sedang sampai berat, dankadang sangat mengganggu pasien dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

  • 4. Fase Postdormal.Pasien mungkin merasa lelah, irritable, konsentrasi menurun, dan terjadi perubahan mood. Akan tetapi beberapa orang merasa segar atau euphoria setelah terjadi serangan, sedangkan yang lainnya merasa depresi dan lemas. Gejala di atas tersebut terjadi pada penderita migren dengan aura, sementara pada penderita migren tanpa aura, hanya ada 3 fase saja, yaitu fase prodormal, fase nyeri kepala, dan fase postdormal.

  • KRITERIA DIAGNOSIS MIGREN TANPA AURAA. Sekurang-kurangnya 10 kali serangan termasukB-DB. Serangan nyeri kepala berlangsung antara 4-72 jam (tidak diobati ataupengobatan tidak adekuat) dan diantara serangan tidak ada nyeri kepalaC. Nyeri kepala yang terjadi sekurang-kurangnya dua dari karakteristiksebagai berikut:Lokasi unilateralSifatnya berdenyutIntensitas sedang sampai beratDiperberat dengan kegiatan fisikD. Selama serangan sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebutdi bawah ini:Mual atau dengan muntahFotofobia atau dengan fonofobiaE. Sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebut di bawah ini:Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkanadanya kelainan organikRiwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.

  • KRITERIA DIAGNOSIS DENGAN AURAA. Sekurang-kurangnya 2 serangan seperti tersebut dalam BB. Sekurang-kurangnya terdapa 3 dari 4 karakteristik tersebut dibawah ini:Satu atau lebih gejala aura yang reversible yang menunjukkandisfungsi hemisfer dan/atau batang otakSekurang-kurangnya satu gejala aura berkembang lebih dari 4 menit, atau 2 atau lebih gejala aura terjadi bersama-samaTidak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari 60 menit; bila lebih dari satu gejala aura terjadi, durasinya lebih lama. Nyeri kepala mengikuti gejala aura dengan interval bebas nyeri kurang dari 60 menit, tetapi kadang-kadang dapat terjadi sebelum auraC. Sekurang-kurangnya terdapat satu dari yang tersebut dibawah ini:Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkanadanya kelainan organikRiwayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan lainnya tidak menunjukkan kelainan.

  • Diagnosis Banding1.Nyeri kepala tegang (tension headache)2.Nyeri kepala Kluster (cluster headache)3.Gangguan peredaran darah sepintas (Transient Ischemic Attack/TIA)

  • PenatalaksanaanTerapi nonfarmakologis meliputi:edukasi kepada penderita mengenai penyakit yang dialaminyamekanisme penyakitpendekatan terapeutik, danmengubah pola hidup dalam upaya menghindari pemicu seranganmigraine.tidur yang teraturMakan yang teraturolahragamencegah puncak stres melalui relaksasi, serta mencegah makanan pemicu.

  • MedikamentosaNon Spesifika.Aspirinb.Acetaminophenc.Nonsteroidalantiinflammatory drugs (NSAID)d.Opiate.Analgetik kombinasi juga dipergunakan untuk mengatasi beragam gangguan nyeri.

  • Spesifika.Derivat Ergonb.Triptan

  • ILUSTRASI KASUSSeorang pasien wanita berumur 48 tahun ke poliklinik RSUP. Dr. M. Djamil Padang tanggal 30 Mei 2014 dengan:

    Keluhan Utama : Nyeri kepala

  • Riwayat Penyakit Sekarang:

    Nyeri kepala sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala dirasakan dibagian kiri kepala,berdenyut dan dirasakan cukup lama.Nyeri kepala telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien tidak berobat dan hanya minum obat penghilang nyeri. Nyeri kepala semakin hebat. Namun kadang nyeri kepala hilang sendiri tanpa meminum obat.

  • Nyeri kepala membuat pasien tidak bisa beraktifitas seperti biasa. Nyeri kepala biasanya muncul saat pasien stres dan semakin hebat saat beraktifitas fisik. Gejala ini disertai dengan gangguan penglihatan dan mata sebelah kiri tampak bayangan kabur. Keluhan mata hanya dirasakan ketika nyeri kepala muncul.

  • Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak memiliki riwayat hipertensi ataupun diabetes mellitus.Tidak ada riwayat penyakit demam dan infeksi telinga.

    Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan seperti pasien.Riwayat keganasan tidak ada

    Riwayat Pribadi dan SosialPasien seorang ibu rumah tangga, aktifitas fisik ringan, tidak merokok dan tidak minum kopi.Riwayat kontrasepsi hormonal ada

  • Pemeriksaaan FisikVital Sign Keadaan umum: SedangKesadaran : CMCTekanan darah : 130/80 mmHgFrekuensi nadi : 78x/menitFrekuensi nafas: 20x / menitSuhu: 36,8 0 CGizi: BaikStatus Intermus Kepala : tidak ditemukan kelainan Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Pupil isokor, diameter 3 mm Telinga : tidak ada kelainan

  • Hidung : tidak ada kelainan Mulut : tidak ada kelainan Leher : Kelenjar getah bening tidak membesarTorak Paru Inspeksi: simetris kiri dan kananPalpasi: fremitus kiri dan kanan samaPerkusi: sonorAuskultasi: vesikuler, ronchi (-), wheezing (-)Jantung Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi: Iktus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi: Batas jantung dalam batas normal Auskultasi: Irama teratur, bising tidak ada

  • Status Neurologikus Tanda rangsangan selaput otak :kaku kuduk : (-)kernig : (-)brudinski II: (-)brudzunski I : (-) Tanda peningkatan TIKmuntah proyektil : (-)sakit kepala progresif: (-)pupil: isokor diameter 3mm/3mm Saraf - saraf otakNervi KranialisN I: penciuman baikN II : tajam penglihatan 2/60 sama kiri dan kanan, lapangan penglihatan N/N, melihat warna +/+

  • N III, IV, VI: ptosis (-), strabismus (-), nistagmus (-), endo/eksoftalmus (-), pupil bulat, isokor, diameter 3mm/ 3mm, reflek cahaya +/+, gerakan mata ke lateral +/+, gerakan mata kebawah +/+, diplopia (-)N V: motorik dan sensorik baikN VII: raut muka simetris, plika nasolabialis simetris, menutup mata +/+ , menggerakkan dahi +/+, mencibir (+), bersiul (+)N VIII: tidak ada kelainanN IX: reflek muntah (+)N X: bisa menelan, artikulasi jelasN XI: menolehkan kepala (+), mengangkat bahu (+)N XII: lidah tak ada deviasi

  • Ekstremitas superior DekstraSinistraPergerakanaktifaktifKekuatan5/5/55/5/5TonuseutonuseutonusTrofi eutrofieutrofi

  • Ekstremitas inferiorDekstraSinistraPergerakanaktifaktifKekuatan5/5/55/5/5TonuseutonuseutonusTrofieutrofieutrofi

  • Sensorik: Sensibilitas halus dan kasar baikFungsi otonom: BAB dan BAK terkontrol, sekresi keringat (+)

    Reflek fisiologisBiseps:++/++Triseps:++/++APR:++/++KPR:++/++

    Reflek patologisBabinski: -/-Chaddock: -/-Oppenheim: -/-Gordon: -/-Schaffer

  • Diagnosa Klinik: Migrain dengan aura persistenDiagnosa Topik: Nukleus periaquaduktus (mesensefalon kiri dan ganglia semilunaris kiri)Diagnosa Etiologi: idiopatikDiagnosa Sekunder: -

  • Pemeriksaan penunjangDarah:GDP: 73GD2PP: 96Ureum: 14Kreatinin: 0,4Kol.total: 209LDL: 137,2HDL: 53Trigliserida: 94

    Hb: 10,2Ht: 32,0Leukosit: 9.600Trombosit: 332.000Cl: 103K: 3,8Na: 138

  • Penalaksanaan UmumIVFD RL 24 jam/kolfDiet TKTP

    KhususIbuprofen 3 x 100 mgr (po)Lansoprazol 3 x 100mg (po)

    PrognosisQuo ad vitam: bonamQuo ad sanam: bonam

  • FOLLOW UP31/05/2014S: Sakit kepala + pandangan kaburO: Ku Kes TD Nd Nfs TSdg cmc 110/70 78 16 36,4Si: dbnSn: GCS15, (E4M6V5) TRM (-), TIK (-) Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, Rc +/+, Rk +/+ Motorik: eutonus, eutrofi, 555 555 Rf ++ ++ Rp - - 555 555 ++++ - - Sensorik: propioseptif dan eksteroseptif baik Otonom: neurogenic bladder (-)A: Migrain dengan auraTh:Umum: IVFD RL 24jam/kolf Diet TKTPKhusus: Ibuprofen 3 x 100mg (po) Lansoprazol 3 x 100mg (po)

  • 09/06/2014S: Sakit kepala + pandangan kaburO: Ku Kes TD Nd Nfs TSdg cmc 120/80 80 20 36,5Si: dbnSn: GCS15, (E4M6V5) TRM (-), TIK (-) Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, Rc +/+, Rk +/+ Motorik: eutonus, eutrofi, 555 555 Rf ++ ++ Rp - - 555 555 ++++ - - Sensorik: propioseptif dan eksteroseptif baik Otonom: neurogenic bladder (-)A: Migrain dengan auraTh:Umum: Diet MBKhusus: Ibuprofen 3 x 400mg (po) Lansoprazol 3 x 30mg (po)