mikologi

Upload: jeremy-neal

Post on 15-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sxdc

TRANSCRIPT

  • Asih Rahayu,drh,M.kes.Laboratorium mikrobiologiFak. KedokteranUniversitas wijaya kusuma surabaya

  • Definisi :Mikologi /mycology : ilmu tentang jamur / fungi ( Greek /Yunani :Mykos = mushroom = jamur ; logos = ilmu)Terdapat ratusan ribu spesies jamur di alam yang penggolongannya sangat variatif : dapat berdasarkan struktur, sifat fisiologis, cara reproduksi, penyakit yang ditimbulkan dsb. membingungkan !Diperkirakan hanya sekitar 300 spesies yang patogen bagi hewan dan manusiaDari beberapa kepustakaan menyebutkan angka yang sangat variatif karena ternyata banyak peneliti / ilmuwan memberikan nama yang berbeda pada obyek yang sama

  • Fungi / jamurKingdom : Animal & PLANTPhylum:I. TracheophytaII. BryophytaIII.THALLOPHYTASub phylum: 1. Algae2. FUNGIClass :a. Schizomycetes BAKTERIb. EUMYCETES JAMUR

    Sistim Haeckel : PROTISTA :1. Lower protista / Procaryotic bakteri2. Hinger Protista / Eucaryotic jamur

  • Morfologi :Terdiri dari 2 jenis :Yeast / khamir :Unicellular growth of fungiKoloni halus mirip koloni bakteriSpheris (bulat) sampai ellips (oval)Diameter 3-15 mReproduksi umumnya dengan budding (tunas) walaupun ada yang binnary fission

  • Proses budding didahului di bagian tertentu (spesific point) dari dinding selnyaTerdapat tekanan dari dalam sel pada daerah tersebut kemudian akan membengkak seperti balon menuju ke arah luarPembengkaan tsb semakin besar dan memben-tuk semacam tunas baru diikuti pembagian inti sel secara mitosis kemudian progeny nucleus migrasi ke tunas baruDinding sel masing masing tunas akan berkembang bersama & melekat satu dengan yang lainnya

  • Setelah pembentukan tunas sempurna, kedua sel akan memisah dan pada bekas perleka-tannya masih terdapat scar (bud scar)Apabila terjadi kegagalan memisah maka terlihat seperti bentukan rantai yang terdiri dari tunas yeast yang bulat (chains of spherical yeast)Beberapa spesies yeast secara khas dapat memproduksi tunas yang gagal memisah dan menjadi panjang sehingga terlihat seperti rantai yang terdiri dari tunas yeast yang memanjang mirip hyphae dan disebut sebagai pseudo-hyphae ( eg : Candida spp)

  • 2.Mold = mould / kapangMultiseluler growth of fungiFilamentous coloniesMempunyai hyphae (single : hypha)Hyphae sangat banyak dan saling bertumpukan membentuk massa yang disebut mycelia (single : mycelium)Terdapat 2 tipe hyphae : septate hyphae & aseptate hyphae .Pada fungi jenis septate hyphae materi sitoplasmanya saling berhubungan melalui lubang pada septa yang disebut sebagai coenocyte)

  • Fungi ini bila tumbuh pada media, myceliumnya akan menembus media dan membentuk anchor ( semacam akar ) sebagai tempat perlekatan disebut sebagai vegetative /substrate hyphae. Pada bagian atas juga terdapat mycelia yang disebut sebagai reproductive / aerial hyphae

    Fungi ini biasanya diindentifikasi berdasarkan pemeriksaan morfologinyaPemeriksaan morfologi pada fungi ada 2 macam yaitu makroskopis dan mikroskopis

  • Pemeriksaan makroskopis : melihat bentuk dan ciri ciri koloni fungi pada media / kultur ( misalnya tampakan permukaan koloni : seperti kapas, beludru,berbutir dsb atau tampakan warna / pigmentasi koloni dari permukaan & dasar )

    Pemeriksaan mikroskopis : secara langsung dari penderita & dari hasil kultur / biakan

  • FUNGI DIMORFIKSelain fungi bentuk yeast dan mold, beberapa spesies fungi menunjukkan bentuk dimorfikFungi ini tumbuh dengan 2 macam bentuk : yeast dan mold dalam 2 kondisi lingkungan yang berbedaBeberapa Fungi patogen manusia ini akan berbentuk yeast bila suhu lingkungannya sekitar 37C dan berbentuk mold bila temperatur lingkungannya sekitar 25-30C. Fungi dimorfik lain (non patogen for human ) ada yang morfogenesisnya karena pengaruh nutrien, karbondioksida dll.

  • Struktur sel :Cell wall : mengandung chitin, chitosan, cellulosa, glucan, mannan antigenicCel membrane : bilayer = higher eucaryotic. Mengandung sterol (beda dengan bakteri / kecuali mycoplasma) berupa ergosterol dan zymosterol (beda dengan mammalia : cholesterol) obat antimikotik toxis terhadap sel humanCytoplasma : Endoplasmic Reticulum, nuclei, nucleoli, vacuola, mitochondria etc.

  • Habitat :Natural habitat kebanyakan fungi adalah air, tanah, bahan bahan organikFungi ada yang obligat aerob dan fakulta-tive aerob

  • Reproduksi :Secara : seksual, aseksual Seksual : pola sama dengan higher eucaryotic (plasmogamy, karyogami, meiosis) sporaAseksual : vegetative / fragmentasi hyphae conidia

  • Klasifikasi :Untuk mikologi kedokteran : Tidak penting diklasifikasikan berdasarkan taxa ( karena fungi patogen hanya sedikit spesies dari ribuan spesies yang tersebar dalam banyak famili)Klasifikasi lebih bermakna berdasarkan site of infection

  • Klasifikasi fungi patogen for humanSite of infection :Superficial mycosis / cutaneus my-cosisSubcutaneus mycosisSystemic mycosisOpportunistic mycosis

  • Jenis penyakit yang disebabkan jamur /fungi:Fungus allergi Mycotoxicosis & mycetismusMycosis

  • Fungus allergi:Tractus Respiratorius peka terhadap spora jamur atau bagian lain dari jamur yang bersifat potent allergen

  • Mycotoxicosis & mycetismus:Mycotoxicosis Adalah penyakit yang timbul akibat mycotoxin (toksin yang dihasilkan dari proses metabolisme fungi) yang ikut termakan bersama makanan Note: Beda dengan keracunan akibat makan jamur/mushroom (jamur membentuk endotoxin) disebut mycetismus

  • Contoh mycotoxin :Afla toxin : dihasilkan oleh Aspergillus flavus . Jamur ini sering mencemari kacang-kacanganOchratoxin A : dihasilkan oleh Penicillium viridicatumZearalenone : dihasilkan oleh FusariumPatulin : dihasilkan olehAspergillus clavatusAlimentary toxic aleukia : dihasilkan oleh Fusarium sporotrichoides. Jamur ini sering mencemari gandum

  • Gejala :Acut dan chronis tergantung jenis dan jumlah toxin yang terkonsumsiMycetismus : biasanya acut & menye-babkan kematianMycotoxicosis : biasanya chronis (eg:aflatoxin) Hepatoma, nekrosis he-par, fibrosis, kelainan neoplastik. Tetapi ada yg acut (eg:alimentary toxic aleukia )

  • Mycosis pada Immunocompromised host :Dapat disebabkan oleh jamur sapro-fit, opportunistik maupun patogenCara infeksi biasanya melalui : inhalasi spora, sedangkan jamur sa-profit / opportunistik dapat menem-bus mucosa dan secara hematogen menyebar ke organ dalam

  • Superficial / cutaneus Mycosis :Penyakit ini mengenai lapisan permukaan kulit / yang mengandung keratin : stratum corneum, rambut dan kukuDibagi menjadi 2 kelompok :Non dermatophyte ( eg :tinea versicolor, otomycosis , Black piedra, White piedra, onimycosis)Dermatophytes (dermatophytosis)

  • Pityriasis versicolor /tinea versicolor :=PANUDisebabkan oleh Malassezia furfur (flora normal kulit yang tumbuh ber-lebihan)Tumbuh dalam stratum corneum be-rupa kelompok sel bulat , bertunas, dinding tebal, pseudohifa pendek dan bengkok

  • Lesi dimulai berupa bercak tipis dan kecil yang selanjutnya banyak dan menyebar disertai sisikLesi tampak jelas. Pada kulit gelap: bercak berupa hipopigmentasi, pada kulit terang :bercak berupa hiperpigmentasi versicolorKadang terasa gatal bila berkeringatDengan Woods lamp (UV) woods light positif (fluoresensi hijau kebiruan)

  • Pemeriksaan lab : direct dengan bahan scraping kulit (dapat dengan cellotape) + KOH 10% mikroskopis : tampak yeast berkelompok + pseudohyphae pendek berkelompokTerapi: tergantung luas / tidaknya daerah terkena lokal / topikal dengan salicyl spiritus tinc-ture atau salep derivat imidazol (miko-nazol, isokonazol, klotrimazol, ekonazol) & tolnaftat salep/tincture

  • Sistemik /oral : ketonazolPencegahan reinfeksi : perebusan pakaianEpidemiologi: kosmopolitan terutama di daerah tropis. Penyebaran penyakit ini melalui kontak dan ada faktor lainnya (ada individu yang mudah terinfeksi & ada yang sulit terinfeksi)

  • Otomycosis :Infeksi fungi pada liang telingaDisebabkan oleh :Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhyzopus, CandidaBersifat acut dan chronisGejala berupa rasa penuh pada telinga akibat pertumbuhan jamurSering terjadi infeksi sekunder oleh bakteri gatal & nyeri

  • Diagnosa : serumen atau kulit liang telinga diambil dengan cottonswab steril direct mikroskopis+KOH 10% : tergantung jenis fungi yang menginfeksi hyphae dan spora ,yeast & pseudohyphaeDapat dibiakkan pada Saboroud Dextrosa Agar identifikasi spesies jamurTerapi : pengeluaran kotoran telinga, irigasi & topikal antimikotikEpidemiologi: kosmopolitan, kebiasaan mengorek telinga dan serumen yang basah merupakan faktor predisposisi

  • Piedra:Piedra = batuInfeksi jamur pada rambutTerdiri dari piedra putih & piedra hitam

  • White piedra:Disebabkan oleh :Trichosporon beigeliiInfeksi pada rambut ketiak & pubis, kadang pada kepala, jenggot & kumisEpidemiologi : jarang ditemukan. Terutama di iklim sedang / dinginGejala : rambut terdapat benjolan warna putih & lunak Diagnosa : direct mikroskopis dari benjolan + KOH 10% hyphae tak berwarna atau putih kekuninganTerapi :potong rambut, cuci dengan sublimat 1/2000 atau shampo ketonazol

  • Black piedra:Disebabkan oleh Piedraia hortaiInfeksi pada rambut kepalaEpidemiologi : di daerah tropik, menular melalui kontak (sisir, alat potong rambut dll)Gejala : terdapat benjolan yang keras & berwarna coklat / hitam , sulit dilepaskan, rambut mudah patah & berbunyi bila disisirDiagnosis : benjolan direct mikroskopis + KOH 10% hyphae warna tengguli + ascus warna jernih mengandung 2-8 ascosporaTerapi: Potong rambut, cuci setiap hari dengan sublimat 1/2000 atau shampo antimikotik

  • Onimycosis:Infeksi pada kukuDisebabkan oleh :Candida, Fusarium, Cephalosporium, Scopulariopsis, Aspergillus etc. & dermatophyte (dibahas tersendiri = tinea unguium)Epidemiologi: kosmopolitan, dapat kompleks ( mikosis di bagian tubuh yang lain)

  • Gejala : Dapat terjadi pada satu kuku atau lebih, permukaan kuku tak rata, tak mengkilat, kuku rapuh, kuku mengeras. Dapat dimulai dari distal atau proximal. Bila disebabkan oleh Candida seringkali disertai paronikia( radang jaringan sekitar Kuku)Diagnosis : Direct mikroskopis scraping kuku + KOH 10% hyphae atau spora atau yeast.Perlu kultur lebih lanjut untuk menentukan jenis fungi.

  • Terapi : lama ( 6 bulan) karena perlu pergantian kuku.Obat sebaiknya bentuk cairan supaya mudah masuk rongga kuku yang rusak (dengan derivat azol)Kuku dipotong / dibuang / pencabutanPer oral : derivat azol

  • DERMATOPHYTOSISDermatophytosis = tinea ( Romawi ) diduga disebabkan larva cacing tinea (English = worm)Dermatophytosis = herpes circinata (Greek/Yunani)bentuk kelainannya berupa lingkaran yang makin lama semakin besar (english = ring)Dermatophytosis = ring worm (English) perpaduan dari kata lingkaran dan cacing

  • Klasifikasi penyakit :Klasifikasi pada umumnya berdasarkan site of infection :Tinea capitis (kulit kepala / scalp)Tinea barbae (kulit wajah / face)Tinea corporis (kulit tubuh / body)Tinea cruris (kulit kelamin / groin)Tinea pedis (kulit kaki / feet)Tinea unguium (kuku / nails)

  • Klasifikasi penyakit juga dapat berdasarkan fungi penyebabnya:Microsporosis (disebabkan oleh Microsporum spp)Trichophytosis (disebabkan oleh Trichophyton spp)Epidermophytosis (disebabkan oleh Epidermophyton spp)

  • Etiologi :Causa dermatophytosis :Microsporum spp ( >17 species)Trichophyton spp ( > 23 species)Epidermophyton spp ( 2 species)

  • Jaringan terinfeksi :Microsporosis HAIR , SKIN, NAILSTrichophytosis HAIR, SKIN, NAILSEpidermophytosis SKIN, NAILS

  • Epidemiologi :Pola penularan contact communicable: dari orang ke orang lain; dari hewan ke hewan lain ; dari tanah ke hewan / manusia ; dari manusia ke hewan atau dari hewan ke manusia Anthropophilic : human humanZoophilic : Animal humanGeophilic : Soil human / animalSumber infeksi : manusia, hewan, tanah / debu

  • Gejala :Dermatophytosis :Tergantung penyebab & respons immun penderita, umumnya lesi berbentuk lingkaran berbatas tegas, terdapat sisik2 dan gatal terutama saat berkeringat.Dapat menimbulkan reaksi allergi = reaksi id dermatofitid vesicel2 di telapak tangan / kaki & bagian tubuh lain gatal & vesicel tidak mengandung fungi infeksi sekunder oleh bakteri pustula + rasa sakit

  • Diagnosa laboratoris :Direct examination wet mountPemeriksaan langsung dari penderita scraping kulit / rambut / kuku terinfeksi , letakkan pada object glass + KOH 10%, tutup dengan cover glass mikroskop 400 x septate hyphaeWoods light sinari bagian yang terinfeksi dengan lampu wood pendaran warna hijau kekuningan / fluorescent

  • Culture : specimen berupa rambut, kulit atau kuku yang terinfeksi ditanam pada media khusus untuk jamur : Saboroud Dextrose Agar (SDA) (medium general) ciri- ciri pertumbuhan diamati meliputi permukaan atas dan bawah / dasar medium atau ditanam pada medium selective & differential untuk dermatophyte , misalnya DTM tumbuh berwarna merah

  • Mikroskopis dari kultur : Dibuat preparat basah pada object glass dengan spesimen dari kultur + zat warna lactophenol cotton blue (biru) , tutup dengan cover glass mikroskop 400X septate hyphae, conidia berupa microconidia atau macroconidia yang khas untuk tiap spesies.

  • Pengobatan & prognosis :Batas tegas : Fungisid / fungistatik lokal / topikal + keratolitik eg: sulfur + asam salisilat atau derivat azol, naftilin, terbinafin, siklopiroksolamin, amorolfinMenahun batas tak jelas p.o eg: griseofulvin , derivat azolPrognosenya baik

  • Microsporosis :1. Microsporum audounii : AntropophilicTerutama pada anak anakNon inflamasi pada kulit terutama bagian kepala / tinea capitisEctothrix rambut pecah pecahKultur : bagian atas putih cream ; bagian bawah coklat-oranye

  • 2. Microsporum canisZoophilicInflamasi pada kulit badan atau kepala / tinea corporis atau tinea capitisEctothrixKultur: bagian atas putih kuning ; bagian bawah oranye coklatConidia : Macroconidia 10-20 m x 40-150m, 8-15 segmen, dinding tebal & kasar

  • 3.Microsporum gypseumGeophilicTinea capitis , tinea corporis & tinea barbaeEctothrixInflamasi Laesi soliter / tidak meluas, sering terdapat infeksi sekunder oleh bakteriKultur : bagian atas putih coklat granuler, bagiam bawah coklatConidia : macroconidia 10-40m , 3-6 segmen, dinding kasar & tebal, ujung datar

  • 4.M.ferrugineumAnthropophilicTinea capitis & tinea corporisEctothrixKultur : waxy oranye-kuning.Conidia : -

  • TrichophytosisTrichophyton concentricumAnthropophilicJarang pada rambut & kukuTinea corporis TINEA IMBRICATA = DAYAKSE SCRUFT kulit mengelupas berbentuk lingkaran / concentric ring & overlapsKultur : putih-kuning-coklatMikroskopis dari kultur : tidak khas

  • 2. T. mentagrophytesZoo & anthropophilicTinea corporis, tinea pedis & tinea unguium, kadang tinea barbae, tinea cruris & tinea capitisInflamasi & terdapat vesiculaEctothrixKultur : Fluffy form putih, bagian bawah coklat muda-merah & granular form merah, bagian bawah kuniing-merah-coklatConidia : microconidia 2-5m, cluster pada hyphae ; macroconidia kadang terlihat dinding tipis + coiled hyphae

  • 3. T.rubrumAnthropophilicTinea pedis, tinea corporis, tinea cruris, tinea unguium, tinea capitisAcut & chronic + inflamasiLesi bagian luar kemerahan, meradang & menonjolPada kuku bersifat chronis & resisten terhadap pengobatan, kadang timbul MAJOCCHIS GRANULOMA

  • Kultur : Fluffy form putih, bagian bawah merah ; Granular form merah, bagian bawah merahConidia: dari granular form microconidia 3-6m pada hyphae (tear drops) ; macroconidia jarang 5-30m, 3-5 segmenDD T.mentagrophytes(koloni merah) test urease : + (T.mentagrophytes) ; test hair penetration : + (T.mentagrophytes)

  • 4.T.tonsuransRambut & kulit kepala tinea capitis black dotAnthropophilicChronis, persisten bertahun tahunEndothrix invasi folikel rambut merusak jaringan kebotakan / bald spots

  • Direct dari rambut : microconidia di endothrixKultur : velvet berlekuk, putih coklat kuning, bagian bawah kuning coklat merahConidia : menempel pada hyphae atau sterigmata, club shape 2-8m, kadang membesar balloons

  • 5. T.violaceumAnthropophilicTinea capitisEndothrix-folikelBlack dots bald spotsDirect : = T.tonsuransKultur : hyphae distorsi, conidia -, chlamydospora

  • 6.T.verrucosumZoophilicInflamasi,Tinea corporis, tinea capitisSering terdapat infeksi sekunder oleh bakteriDirect : conidia pada endothrix 5-10mKultur : Koloni 3 macam variety albus, variety ochraceum & variety discoides Mikroskopis dari kultur : conidia (pada SDA) , hyphae pleimorfik + chlamydo-spora

  • 7.T.schoenleiniiAnthropophilicChronic tinea capitis favus jaringan parut typical favus : crusta menonjol, kuning, terdapat hyphae + air space / bubbles pada folikel rambut (scalp & body) TINEA FAVOSAKultur : waxy, putih conidia jarang, hyphae antler like candelier

  • Epidermophytosis:Epidermophyton floccosumAnthropophilicTinea cruris, tinea pedis, kadang tinea unguiumRambut tidak terinfeksiKultur : macroconidia 10-40m , dinding halus, tipis, 2-5 segmen, cluster

  • Notes :Tinea corporis:Umumnya disebabkan semua dermatophytesKosmopolitan, tropis, banyak di IndonesiaKulit licin tak berambut, lesi lingkaran, tepi merah, ada vesikel, bagian tengah bersisik, gatal

  • Tinea pedis / athleets foot :Semua dermatophyte dapat menyebabkan kelainan ini terutama TrichophytonKosmopolitan, semua daerah,banyak di IndonesiaLesi pada sela jari kaki, telapak & lateral kaki. Terutama pada orang yang selalu memakai sepatu tertutup & berkaus kaki (lembab) & selalu basah (tukang cuci)Acut : gatal, merah,vesicularKronis : gatal, bersisik, kulit pecah2Ada infeksi sekunder pustula + nyeri

  • Tinea cruris : Penyebabnya semua dermatophytesKosmopolitan, banyak di IndonesiaLesi di inguinal, paha bagian dalam & perineum, bersisik, erytremaTinea barbaeTerutama oleh dermatophytes zoophilicJarang ada di IndonesiaLesi pada dagu, wajah, sampai ke folikel rambut

  • SUBCUTANEUS MYCOSIS:Penyebab umumnya adalah fungi saprofit yang banyak ditemukan pada tanah, atau tanaman yang membusukUntuk dapat menyebabkan pe-nyakit, fungi ini harus menem-bus jaringan sub cutan

  • SPOROTRICHOSISPenyebab : Sporothrix / sporotrichum schenkiiFungi Dimorfik; Saprofit pada tumbuhan & kayu lapukResiko tinggi : profesi yang berhubungan de-ngan tanaman /kayu / kebunPort dentry : trauma pada kulit, biasanya anggota gerak ; jarang dapat melalui inhalasi spora

  • Menyebar melalui aliran lymphe lesi lokal terbentuk sebagai pustula / abces / tukak saluran lymphe menebal seperti tali banyak nodule & abces sepanjang saluran lympheBiasanya tidak ada rasa nyeriDapat terjadi penyebaran infeksi ke persendianSecara histologis : lesi berupa peradangan chronis & granulomatosa yang mengalami nekrosis

  • Gambaran klinis :Sporotrichosis cutan:Hanya terjadi secara lokal di tempat trauma ; tidak menyebar melalui kelenjar lymphe2. Sporotrichosis lymphatica lokalisataTerdapat lesi primer pada tempat trauma tonjolan kecil keras abces lunak, pecah saluran lymphe menembus kulit sporotrichotic cancreSporotrichosis diseminataLesi primer saluran lymphe menyebar ke kulit atau mucosa. hematogen tulang & organ dalam

  • 4. Sporotrichosis pulmonumBukan merupakan sub cutaneus mycosis karena penularannya melalui inhalasi. Gejalanya mirip dengan infeksi paru oleh sebab lain

  • Diagnosa laboratoris :Specimen : pus atau biopsi jaringan terinfeksiMikroskopis langsung : Fungi Jarang terdeteksiKultur: Saboroud Dextrosa Agar / SDA pada suhu 25-30C : mold / hyphae hyphae halus + spora menyerupai bunga di ujung conidiophora & pada suhu 37C : Yeast Blastospora (blastoconidia)

  • Terapi & prognosis:Sebagian besar kasus bersifat chronis & sembuh sendiriKI p.oPreparat azol p.oAmphotericin B i.vPrognose umumnya baik, kecuali disemi-nata dapat timbul kematian

  • Chromoblastomycosis / ChromomycosisGranulomatosa progresif lambatDisebabkan oleh fungi golongan dematiaceae (berdinding gelap) , yang paling sering ditemukan adalah : Phialophora verrucosa, Phialophora pedrosoi, Phialophora compactum, Phialophora dermatitidis, Cladosporium carionii, Rhinocladiella aquaspersa

  • Patogenesa & Gambaran klinis:Fungi Masuk melalui trauma kulit, terutama pada anggota gerak Tumbuh lambat (bulan tahun)Nodule nodule sepanjang aliran lymphe seperti bunga kol disertai abces berwarna hitamHistologis : lesi berupa granuloma ; terdapat sel yeast warna coklat tua/ hitam di dalam lekosit atau giant cell

  • Epidemiologi:Terutama di daerah tropisResiko tinggi : orang yang tidak memakai alas kaki ( fungi bersifat saprofit)Penyakit ini tidak ditularkan ( non commu-nicable)

  • Diagnosa laboratoris:Specimen : Scraping / biopsi lesiDirect microscopy : specimen scraping + KOH 10% sel yeast berwarna gelapBiopsi granuloma + yeast berwarna gelapKultur : Bahan ditanam pada SDA conidia khas ( tergantung spesies penyebabnya)

  • Mycetoma :Adalah Lesi lokal yang membengkak + granula (koloni fungi yang mengalir dari sinus sinus)Disebabkan oleh berbagai Fungi & bakteri MIKROBIOLOGI : Yang disebabkan oleh bakteri golongan Actinomycetes disebut sebagai Actinomyce-tomaYang disebabkan oleh fungi disebut sebagai mycetoma

  • Fungi penyebab mycetoma paling sering adalah : Pseudoallescheria boydii, Madurella sp., Phialophora sp., Acremonium sp.Note : Bakteri penyebab actinomy-cetoma : Actinomadura madurae, Streptomyces paraguayensis

  • Fungi masuk melalui Trauma kulit terutama anggota gerak sub cutan otot tulang deformitasTerapi : actinomycetoma dengan Streptomisin + trimetoprim + sulfametoksazol & drainage sebelum deformitas. Untuk mycetoma belum ada obat yang poten, bisa dicoba dengan azol & pembedahan.

  • Mycosis systemic :Disebabkan oleh jamur saprofit, semu-anya bersifat dimorfikInfeksi biasanya per inhalasiBiasanya asimptomatisBiasa terjadi pada orang orang tertentu yang mempunyai daya immun rendah & bersifat fatalMenginfeksi organ organ dalam

  • Patogenesis & gambaran klinis:Arthroconidia per inhalasi 2/3 penderita bersifat asymptomatis & 1/3 penderita menunjukkan gejala mirip influenza (demam, batuk, arthralgia, sakit kepala)15% penderita yang menunjukkan gejala : membentuk reaksi hipersensitivitas 1-2 minggu kemudian (bentuk erytema nodosum / erytema multiformisGejala2 tsb diatas disebut sebagai valley fever / desert rheumatism dapat sembuh sendiri

  • 50% kasus menunjukkan perubahan radiologik paru berupa infiltrat, pneu-monia, efusi pleura 5 % kasus menunjukkan residu paru ( nodul soliter atau cavitas berdinding tipis) dapat sembuh sendiri atau menjadi chronis1% kasus menunjukkan infeksi menyebar fatal

  • Coccidioidomycosis:Disebabkan oleh Coccidioides immitisPada jaringan terinfeksi , pus, sputum / suhu 37C berbentuk bola (Spherula) dengan dinding tebal berisi spora pecah spora keluar tumbuh menjadi spherula baruBiakan pada suhu kamar / di alam koloni seperti kapas, putih, hifa aerial, arthroconidia conidia/spora infektifAntigen : spherulin (filtrat dari spherula) & coccidioidin (filtrat dari mycelium)

  • Diagnosis laboratoris:Specimen : sputum, pus, cairan spinal, biopsi jaringan , darah (untuk test serologis)Direct microscopy : fresh specimen dicentrifuge spherulaKultur: arthroconidia dari kultur sangat patogen (infektif) !!!!Serologis : test immunodifusi & aglutinasi latex ab IgM &IgG terhadap ag coccidioidin (2-4 minggu setelah infeksi)

  • Epidemiologi & terapi Daerah endemik adalah daerah keringTidak ditularkan dari orang ke orangSetelah sembuh dari infeksi primer terdapat immunitas terhadap reinfeksiInfeksi primer pada individu dengan immunitas normal sembuh sendiri + terapi suportifPada individu dengan immunitas tertekan terapi azol

  • Histoplasmosis :Disebabkan oleh Histoplasma capsulatumMerupakan mycosis intrasel pada RESPada sel fagosit atau pada kultur 37C terdapat sel yeast budding uninucleatKultur : Pada SDA dengan suhu kamar koloni putih-coklat seperti kapas conidia berdinding tebal, mempunyai tonjolan (conidia tuberculate) & microconidia

  • Antigen : histoplasmin Infeksi : per inhalasi 99% asymp-tomatis 1% penderita menunjukkan gejala seperti influenza sembuh sendiriInfeksi berat terutama pada individu dengan sistim immun rendah RES : lympadenopathy, spleenomegali & hepatomegali ; demam tinggi & anemia tanpa terapi antimikotik fatal

  • Histologik: Pada Organ organ dalam yang terinfeksi terdapat daerah ne-krosis + granuloma & sel fagosit berisi yeastFungi ini banyak tumbuh pada tanah yang mengandung tinja burung / kelelawarTidak dapat ditularkan dari orang ke orangTerapi : suportif + amphotericin B

  • Blastomycosis:Disebabkan oleh Blastomyces dermatitidisBerupa granulomatosa chronisPada jaringan terinfeksi, pus, eksudat atau pada kultur 37C terdapat yeast multinucleatAntigen : blastomisinInfeksi: per inhalasi infiltrasi paru ( mirip dengan kelainan paru akibat mikroorganisme lain )

  • Histologik : pyogranulomatosa , netrofil , granuloma non kaseosaSpecimen : sputum, pus, eksudat, urine, biopsiDirect microscopy : yeastTerapi : amphoterisin B

  • Paracoccidioidomycosis:Disebabkan oleh Paracoccidioides bra-siliensisInfeksi : per inhalasi paru organ lainPada jaringan terinfeksi terlihat yeast banyak tunas /tuberculateHistologis: granuloma kaseosa, yeast di dalam giant cellAntigen : paracoccidioidin

  • Opportunistic mycosis:Disebabkan oleh fungi non patogen & flora normal (eg : candida sp., Penicillium sp., Aspergillus sp., Mucor , Rhyzopus,cryptococcus sp . etc)Biasanya menimbulkan infeksi pada individu dengan sistim immun terganggu

  • Candidosis / candidiasis :Penyebab tersering adalah Candida albicans merupakan flora normalMorfologi : yeast & pseudohyphaeSpecimen : swab & scraping permukaan lesi, sputum, eksudat dll ( tergantung kasusnya)

  • Gambaran klinis :Candidosis mulut := sariawanPada mucosa mulut terdapat bercak putih (berisi pseudomycelium)Predisposisi : pemakaian corticosteroid, antibiotika, diabetes, immunodefisiensi

  • 2. Candidosis pada genitalia wanita :Berupa vulvovaginitisTerdapat iritasi, gatal & pengeluaran sekretPredisposisi : kehilangan pH asam pada genitalia wanita, hamil, terapi progesteron, terapi antibiotika, diabetes

    3. Candidiasis cutan :Pada kulit yang lembab ( lipatan-lipatan)Lesi merah, terdapat sekretPredisposisi : penderita diabetes, obesitas

  • 4. Candidiasis kuku:Ada paronikia Nyeri, bengkak, merahTerdapat penebalan & terjadi alur trans-versal pada kuku

    5. Candidosis paru & organ lain:Merupakan infeksi sekunder

    6. Candidosis mucocutan chronisPada individu dengan immunodefisiensi

  • Cryptococcosis:Disebabkan oleh Cryptococcus neo-formansFungi ini berupa yeast dengan capsul karbohidratMerupakan fungi saprofit terutama pada tinja kering burung merpatiGambaran klinis : berupa meningitis chronis

  • Aspergillosis:Disebabkan oleh Aspergillus fumigatusGambaran klinis : keratitis, sebagi fungi pen-cemar luka bakar, otitis eksterna, aspergillosis paru.Aspergillosis paru : 1.fungus balls ( fungi tumbuh pada rongga / sinus yang sudah ada sebelumnya)2.granuloma invasif menyebabkan pneumonia necrotic, haemoptisis menyebar ke organ lain3.allergic

  • Mucormycosis:= zigomycosis = fikomikosis Disebabkan oleh golongan zigomycetes / mucorales eg: Mucor & RhyzopusFungi ini mempunyai morfologi yang sama, perbedaannya : Rhyzopus mempunyai rhizoidFungi ini berproliferasi pada dinding pembuluh darah trombosis