mikro subyektif

6
Mikro Subyektif

Upload: tarika

Post on 06-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mikro Subyektif. On Being Mental Ill. Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966) Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh Tannenbaum (1938). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Mikro Subyektif

Mikro Subyektif

Page 2: Mikro Subyektif

On Being Mental Ill• Dikemukakan oleh Thomas J. Scheff (1966)• Merupakan pengembangan teori dari teori Labeling oleh

Tannenbaum (1938).• Scheff mengawali teorinya dengan menolak anggapan bahwa orang

yang sakit mental sebagai dampak dari penyimpangan kepribadian ataupun pengaruh genetis.

• Scheff berpendapat bahwa, apa yang secara tradisional diketahui sebagai gejala-gejala sakit mental sebenarnya tidak dapat dikelompokkan dalam kategori menyimpang,

• Karena masyarakat tidak membuat/memberikan label yang jelas kepada gejala sakit mental, kemudian kita menganggap mereka sebagai sesuatu yang “asing”, “aneh”, “ganjil,” dan gangguan psikologikal.

• Scheff menggunakan kata: residual deviance, “residual” diartikan sebagai “apa yang ditinggalkan”

Page 3: Mikro Subyektif

On Being...

Terdapat dua konsep bila ingin melihat gejala-gejala psikiatri dari sudut pandang sosiologi:• Melanggar aturan, yaitu suatu perilaku yang

bertentangan atau melanggar aturan (norma) kelompok,

• Menyimpang

Page 4: Mikro Subyektif

On Being...• “gejala-gejala” sakit mental dikonstruksikan

untuk yang melanggar norma-norma sosial.• Sebagian besar pelanggaran norma tidak

disebabkan oleh si pelanggar yang sakit mental, tapi ‘dikenakan’ sebagai: sakit pikiran, terbuang, pendosa, kriminal, pengganggu, dimana semua itu terikat/melekat kepada pelanggar norma.

• “penyimpangan” dapat berguna sebagai alat ukur kualitas respon masyarakat terhadap suatu perilaku (tindakan).

Page 5: Mikro Subyektif

Proposisi Scheff• Residual deviance muncul dari sumber-sumber fundamental yang beragam,• Umumnya treat terhadap yang sakit mental, perlakuan terhadap residual

deviance tidak tercatat, padahal lebih banyak,• Sebagian besar residual deviance adalah “diingkari” dan sementara• Pemberian stereotype terhadap sakit mental dipelajari, bahkan sejak anak-

anak• Stereotype “gila” terus tertanam, melekat, dalam interaksi sosial lazimnya,• Pelabelan menyimpang mungkin saja berupa pemberian “hadiah” atas

memerankan stereotype aturan-aturan penyimpangan• Pelabelan menyimpang adalah “hukuman” ketika kembali kr aturan

konvensional,• Krisis terjadi ketika masyarakat umum juga melabelnya, sehingga sugesti

sebagai seorang yang menyimpang sangat tinggi, dan mungkin menerima aturan main yang ada, menjadi gila adalah jalannya,

• Pada residual deviant, labeling adalah faktor utama menyebabkan karir (peningkatan) dari residual deviance

Page 6: Mikro Subyektif