minat belajar prestasi
DESCRIPTION
minat belajar prestasi perpustakaanTRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu usaha dasar yang dilakukan oleh setiap manusia baik
itu dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Terutama pendidikan bagi
siswa memang merupakan hal yang penting. Kerena di dalamnya ada proses belajar
mengajar dan di dukung oleh hasil prestasi belajar setelah melakukan proses belajar
mengajar dan di dukung dengan ketersediaan sumber belajar yang memadai.
Tujuan pendidikan dan pembelajaran tidak akan mudah tercapai jika tidak ada minat
baca semua dalam belajar. Sebab minat baca dalam belajar merupakan salah satu faktor
utama dalam menentukan prestasi belajar sisa. Tanpa adanya minat baca dalam diri siswa
maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Semakin banyak siswa
membaca maka proses belajar akan berjalan dengan baik.
Membaca merupakan aktivitas yang penting dalam belajar dan langkah awal
membina minat baca. Artinya bahwa semua proses belajar di dasarkan kemampuan
membaca. Melalui membaca informasi atau ilmu apapun bisa di dapat. Tanpa membaca
proses pembelajaran dan pendidikan tidak akan dapat berlangsung dengan maksimal.
Dengan membaca pula, ilmu pengetahuan dapat bertambah dan wawasan berfikir juga
menjadi luas.
Setelah minat baca timbul pada diri seseorang, dan apabila aktivitas membaca di
lakukan secara rutin, maka akan timbul budaya baca dengan sendirinya. Namun fenomena
dan budaya baca sehingga saat ini masih memprihatinkan karena belum menjadi suatu
kebutuhan bagi masyarakat Indonesia terutama bagi para pelajar.
2
Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja
dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka
penunjang proses pendidikan yang diatu secara sistematis. Sejalan dengan kedudukan
perpustakaan itu sendiri, maka terdapat implikasi lebih jauh tentang perpustakaan sebagai
tempat untuk mengembangkan proses belajar melalui pembinaan minat baca yang
bermanfaat bagi siswa.
Menurut Mini (2013 :16), selain pihak sekolah, orang tua juga harus mempunyai
peran penting dalam mengembangkan minat baca anaknya, yaitu dengan memberikan
ransangan kegiatan untuk benar-benar meyakinkan, apa yang menjadi minat baca anakanya.
Tentu saja kegiatan tersebut harus direncanakan dengan rapi dan tidak terburu-buru. Orang
tua harus mempertimbangkan kondisi anak, kesiapan-nya secara lahir dan batin. Perlu pula
hati-hati, apabila orang tua tidak cermat dengan hal tersebut akan berdampak buruk bagi
anak.
Dalam menumbuhkan minat baca dan membuktikan bahwa suatu perpustakaan
tidak hanya sekedar tempat membaca tetapi sudah berkembang sebagai tempat anak-anak
mengembangkan kemampuan dan minat bacanya, serta adanya kebutuhan akan sesuatu
kesempatan yang mengakomodasi keinginan anak untuk menunjukan kemampuan yang
telah dilatih dan dikembangkan melalui perpustakaan. Dalam konteks inilah di yakini
bahwa minat baca mempengaruhi proses dan prestasi belajar peserta didik. Tidak banyak
yang dapat berharap untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang
tidak berminat untuk mempelajari dan membaca sesuatu.
3
Menurut Syaiful dalam Muslimah (2008 : 8) mengatakan bahwa prestasi belajar
adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang di pelajari di
sekolah yang menyangkut pengetahuan dan kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan
sesudah hasil penilaian. Dengan demikian di harapakan dengan bertambahnya minat baca
anak di perpustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik seperti yang
diharapakan.
Menurut pendapat Umie Kalsium (2009), minat baca dapat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi kepada suatu sumber bacaan. Adanya minat baca yang
tinggi pada diri siswa akan memungkinkan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan
sekolah, karena dalam perpustakaan sekolah tersimpan buku dan bahan pustaka lain yang
dapat membantu siswa dalam belajar. Siswa yang tidak memiliki buku-buku pelajaran
dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah, dengan demikian ada kecenderungan semakin
aktif siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah maka semakin baik pula minat baca siswa
tersebut. Dengan adanya perpustakaan dapat membiasakan siswa belajar mandiri tanpa
bimbingan guru, baik secara individu maupun kelompok.
Selanjutnya dari pengamatan penulis yang dilakukan di perpustakaan SMPN 1 Siak
Hulu, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana yang tersedia di perpustakaan SMPN
1Siak Hulu telah tersedia cukup lengkap slah satunya adalah kelengkapan dari penyediaan
buku-buku pelajaran. Namun tingkat kesadaran siswa untuk mengunjungi perpustakaan
masih rendah yaitu tidak lebih dari 20 orang yang mengunjungi perpustakaan
perminggunya. Hal ini disebabkan kurang adanya minat baca siswa di
perpustakaan,kurangnya guru memotivasi siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan,
4
sulitnya dalam peminjaman buku di perpustakaan, serta kurangnya tingkat sosialisasi
penngelola perpustakaan terhadap siswa.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui besarnya pengaruh minat baca dan
perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar, maka dalam penelitian ini di ambil judul
“PENGARUH MINAT BACA DAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP 1 SIAK HULU”
1.1 Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya untuk mengetahui tentang pengaruh minat baca dan
ketersediaan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas VIII di SMP 1 Siak hulu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut nampak permasalahan yang perlu di teliti yaitu :
Apakah ada pengaruh antara minat baca terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di
SMP 1 Siak Hulu
Apakah ada pengaruh antara sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas
VIII di SMP 1 Siak Hulu
Apakah ada pengaruh antara minat baca dan ketersediaan sumber belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu
5
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa kelas
VIII di SMP 1 Siak Hulu
2. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu
3. Untuk mengetahui pengaruh minat baca dan ketersediaan sumber belajar
terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bagi peneliti dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak sekolah dan
guru dalam meningkatkan minat baca dan menyediakan sumber belajar yang
memadai tentang pelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi siswa.
2. Bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar melalui minat baca dan sumber
belajar yang memadai
3. Bagi sekolah merupakan sumbangan yang berarti untuk memperbaiki proses
pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
1.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefenisikan yang dapat diamati, aspek penelitian yang memberikan informasi kepada
kita tentang bagaimana cara mengukur variabel. Untuk menghindari salah pemahaman
6
dalam judul ini maka perlu memberikan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini
:
1. Minat baca
Menurut Liliawati (Sandjaja, 2005).” Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat
dan mendalam disertai dengan persaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga
dapat mengarahkan seseorang untuk mebaca dengan kemauannya sendiri’. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan minat baca suatu keinginan yang timbul dari
seseorang untuk melakukan keinginan membaca, baik berupa buku, koran dan
sebagainya.
2. Perpustakaan sekolah
Menurut Wiranto (1997) perpustakaan adalah tempat penyediaan sarana bahan
bacaan yang memiliki tujuan khususnya di sekolah adalah memberikan informasi
untuk meningkatkan minat baca dan prestasi belajar. Dalam penelitian ini
pepustakaan adalah tempat untuk mendapatkan informasi yang bertujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan
3. Prestasi belajar
Menurut Yaspir Ghandi wirawan dalam Wujono (1997:178) mengemukakan
prestasi belajar adalah hasil yang di capai oleh siswa dalam usaha belajarnya
sebagaimana di cantumkan dengan adanya penghargaan. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai raport siswa semester genap.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Minat Baca
Secara umum minat baca dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang
menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas – aktivitas
dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek
lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktifitas di sertai dengan rasa senang. Minat
mengandung arti keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu. Minat juga berarti
sesuatu yang di senangi tanpa terikat atau terpaksa. Membaca adalah proses untuk
memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.
Bernard yang dikutip dalam Sardiman AM (2001:74) mengungkapkan bahwa minat
timbul tidak secara spontan melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, serta
kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Sebagaimana yang di ungkapkan Marksheffel
yang dikutip Ibrahim Bafadal (2005:192) memberikan pendapatnya mengenai minat
sebagai berikut :
1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk, diusahakan,
dipelajari, dan dikembangkan.
2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk bertindak.
3. Secara sempit, minat diasosiasikan denga keadaan sosial seseorang dan emosi
seseorang.
8
4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan atau tabiat
manusia
Kalusmier dan Rahmawati (2001:24) mengungkapkan bahwa minat memiliki
5(lima) karateristik yaitu :
1. Minat selalu berkaitan dengan aktivitas
2. Minat bersifat menetap
3. Minat seseorang dapat memiliki intesitas
4. Penerimaan dan penolakan untuk berbuat
5. Kesiapan untuk berbuat
Secara ideal seseorang anak harus mempunyai minat untuk sesuatu agar ia belajar
dengan sungguh-sungguh. Besar kecilnya minat akan sangat berpengaruh pada sikap
seseorang terhadap suatu aktivitas. Begitu pula dalam hal membaca sebagai kebutuhan atau
kebiasaan. Terutama untuk para siswa, minat baca merupakan suatu sikap yang sangat
dibutuhkan mereka dalam belajar. Dengan minat baca pada diri siswa dimungkinkan akan
dapat memotivasi mereka untuk belajar mandiri sehingga dapat meraih prestasi belajar
yang baik.
Menurut Tampubolon (1993) minat baca adalah kemauan dan keinginan seseorang
untuk mengenali huruf dan dapat menangkap makna dan tulisan tersebut. Selanjutnya
Tampubolon menjelaskan minat baca itu sangat penting dan suatu perhatian yang kuat dan
mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauan sendiri. Minat membaca juga
9
diartikan sebagai sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap buku
bacaan.
Minat baca meliputi perasaan senang terhadap buku bacaan, kesadaran akan
manfaat membaca, jumlah buku bacaan yang pernah dibaca, dan perhatian terhadap buku
bacaan (Sinambela : 2009). Sedangkan menurut Liawati (2005) mengartikan minat
membaca adalah sesuatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk
membaca dengan kemauannya sendiri.
Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan
bacaan. Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam masyarakat adalah yang mengandung manfaat, nilai, yang sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang bersangkutan (Sutarno, 2004:85). Kaitan
minat belajar bila diperhatikan dan dihubungkan denga proses belajar mengajar khususnya
bagi siwa atau peserta didik minat itu bertujuan agar para siswa tersebut menyadari atau
menyukai pelajaran yang disajikan oleh guru.
Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan
aktivitas yang dilakukan denga penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam
membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna
tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk
mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat serta dilakukan dengan
penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.
10
2.2 Tujuan Minat Baca
Secara umum minat baca mempunyai tujuan mewujutkan suatu sistem penumbuhan
dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta
mengembangkan masyarakat atau peserta didik lewat layanan perpustakaan dengan
penekanan pada penciptaan lingkungan baca untuk semua jenis bacaan termasuk buku
pelajaran ekonomi. Dengan adanya perpustakaan di sekolah yang memadai akan
menumbuhkan minat baca dilingkungan sekolah tersebut. Peran perpustakaan sangat
sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak
bisa dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam
segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Pada aspek lain minat baca senantiasa perlu
dikembangkan. Di lingkungan anak usia sekolah usaha pengembangan minat baca dapat
dilakukan dengan perinsip jenjang dan pikat. Prinsip pertama perlu adanya usaha untuk
memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan membaca. Perinsip kedua perlu ada
upaya mengkondisikan perlunya penyediaan materi bacaan yang sesuai dengan
pengembangan anak yang dapat memperkuat minat baca anak, yang senantiasa terus
mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca yang berkualitas.
Menurut Supriyono (1998) ada beberapa tujuan dari pengembangan minat baca
siswa disekolah:
1. Mendorong minat dan kebiasaan membaca agar tercipta susana siswa yang
berbudaya membaca
2. Meningkatkan layanan perpustakaan
3. Menciptkan siswa informasi yang siap berperan serta dalam semua aspek
lingkungan sekolah maupun luar sekolah
11
4. Memiliki pengetahuan terkini,bukan yang sudah lama
5. Meningkatkan kemampuan berfikir
6. Mengisi waktu luang
2.3 Manfaat Minat Baca
Menurut Gray dan Rogers (1995) ada beberapa manfaat minat baca antara lain :
1. Dengan adanya minat baca siswa dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
dalam pelajaran apapun terutama ekonomi
2. Menambah informasi bagi diri sendiri
3. Meningkatakan pengetahuan serta menambah ide
4. Meningkatakan pengembangan diri siswa
5. Memenuhi tuntutan intelektual
2.5 Ciri-ciri siswa yang berminat membaca
Ciri –ciri minat baca menurut Syaiful Rijal ( Edukasi. No : 03. 2005) :
1. Adanya ketertarikan untuk membaca
2. Mempunyai kesiapan dalam memperoleh sesuatu dari suatu bacaan
3. Adanya kebiasaan sewaktu belajar atau bekerja
4. Memiliki hobi untuk membaca sejumlah buku yang akan di baca
2.6 Peran Perpustakaan Sekolah dalam Membina Minat baca
Peran perpustakaan sangat sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran.
Kegiatan membaca tidak bias dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan
12
yang memadai baik dalam segi jumlah maupun dalam kualitas bacaan. Pada aspek lain
minat baca senantiasa perlu dikembangkan. Di lingkungan anak usia sekolah usaha
pengembangan minat baca dapat dilakukan dengan perinsi jenjang dan pikat. Perinsip
pertama perlu adanya usaha untuk memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan
membaca. Perinsip kedua perlu adanya upaya untuk mengkondisikan perlunya penyediaan
materi bacaan yang sesuai dengan perkembangan anak yang dapat memperkuat minat baca
anak, yang senantiasa terus mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca
yang berkualitas.
Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menciptakan
tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut (Darmono,
2007) :
1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan
2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran (di sekolah) di kaitkan dengan
tugas-tugas di perpustakaan
3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan bacaan yang menarik untuk
pengguna di perpustakaan
4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna perpustakaan. Ini
dimaksudkan untuk meransang anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan
yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat menumbuhkan
kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran bahan bacaan yang diminatinya.
5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan kerasan
berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai
13
dari SDM sampai pada anggaran, koleksi yang disajikan, sampai pada tata ruang
perpustakaan.
6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan
dengan peran perpustakaan itu sendiri dan berkaitan dengan peningkatan minat baca
siswa.
Secara umum perpustakaan sekolah masih banyak yang perlu dibenahi. Bahkan belum
semua sekolah memiliki perpustakaan sekolah yang dapat berjalan secara baik, apa lagi
untuk menunjang program minat baca siswa. Demikian juga kondisi para pengelolanya
yaitu pustakawan. Secara umum kondisi pustakawan di lingkunmgan perpustakaan sekolah
kurang menggembirakan baik dari segi pendidikan maupun keterampilan yang dimiliki.
Kondisi yang demikian menyebabkan perpustakaan sekolah belum mampu menunjang
proses belajar secara maksimal apalagi untuk menunjang minat dan kegemaran membaca.
Melihat kondisi seperti ini perlu ada pelatihan perpustakaan sekolah agar mampu
menunjang pengembangan minat baca siswa.
2.7 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan
belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah. Hakekat perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sumber belajar
dan sumber organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan
layanan bahan pustaka, baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun
masyarakat umum. Lebih luas lagi perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang beruba
14
tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan pustaka
secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai informasi sekaligus sebagai sarana
belajuar yang menyenangkan.
Menurut Bafadal (1992 : 3), mengatakan bahwa perpustakaan adalah suatu unit
kerja dari suatu lembaga atau badan tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik
berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat
digunakan sebagai sumbangan informasi oleh setiap pemakainya.
Perpustakaan mempunyai peran yang besar karena dalam tersimpan buku dan bahan
pustaka lain yang dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Siswa
yang tidak memiliki buku-buku pegangan pelajaran dapat memanfaatkan perpustakaan
sekolah. Buku-buku dan bahan pustaka lain dapat dijadikan sumber informasi yang
diperlukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Selain itu siswa juga dapat
membaca surat kabar dan majalah yang ada untuk mengisi waktu luang agar tidak terbuang
sia-sia.
Di perpustakaan sekolah siswa dapat memanfaatkan buku-buku yang tersedia,
sehingga buku-buku yang tersedia tidak hanya dijadikan pajangan atau hiasan. Guru dapat
memberikan tugas kepada siswa yang mengarah kepada pencarian hal-hal yang baru yang
dapat diperoleh di perpustakaan. Perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa,
bila siswa mempunyai minat untuk mengunjungi perpustakaan sekolah. Menurut Rahayu
(2007), beberapa faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk mengunjungi
perpustakaan,antara lain : adanya tugas dari guru, sarana dan prasarana yang memadai, dan
lokasi yang strategis.
15
Faktor-faktor tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal, jika tidak ada
pengelolaan yang baik. Sehingga pengelolaan perpustakaan yang baik menjadi faktor yang
penting karena akan tercipta suasana yang tenang, mudah dalam pencarian bahan pustaka,
pelayanan yang cepat, tata letak yang serasi dan indah dipandang, penerangan yang cukup
dan temperatur suhu/udara yang sejuk akan menimbulkan keinginan siswa untuk
mengunjungi perpustakaan sekolah. Pengelolaan disini menyangkut pengadaan bahan-
bahan pustaka, pelayanan, dan tata ruang.
Adanya bahan pustaka yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan siswa maka akan
menimbulkan minat baca siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Begitu pula dengan
penataan buku akan memudahkan siswa dalam mencari buku-buku yang diperlukan. Ruang
baca yang nyaman, petugas yang ramah, pelayanan yang cepat dan menyenangkan akan
mendorong siswa untuk berkunjung serta membaca di perpustakaan sekolah. Dengan
demikina peran perpustakaan sekolah dapat dirasakan secara maksimal sesuai dengan apa
yang diharapkan dan dapat membantu pengguna perpustakaan sekolah khususnya siswa
dalam menimba ilmu.
2.8 Fungsi perpustakaan secara umum
a. Fungsi informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak,
terekam, maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang di tulis oleh para ahli dari berbagai
bidang ilmu
16
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi di berbagai
bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang
layak
c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
tersedia di dalam perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang di
inginkan
d. Memperoleh informasi di perpustakaan untuk memecahakan masalah yang
di hadapi dalam kehidupan sehari-hari
b. Fungsi pendidikan :
a. Agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri
sendiri secara berkesinambungan
b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat baca yang telah dimiliki
pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intellektual
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan tekhnologi baru.
c. Fungsi kebudayaan :
a. Membangkitkan minat terhadap suatu kesenian dan keindahan
b. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi
sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup
c. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta
menunjang kehidupan antara budaya secara harmonis
d. Mendorong timbulnya kreatifitas dalam berkesenian
17
e. Menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna sebagai bekal penguasaan
ahli tekhnologi
d. Fungsi rekreasi :
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan
pemanfaatan waktu senggang
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif
e. Fungsi penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk
menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang di sajikan meliputi berbagai jenis
dan bentuk informasi (Darmono,2001 : 3)
Menurut Mbulu (1992 : 89) menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat
diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa :
a. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah
b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran
c. Perpustakaan sekolah sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan
pengajaran
d. Perpustakaan sekolah sebagai laboraturium belajar yang memungkinkan
peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk
membaca, menulis, berfikir dan berkomunikasi
Dalam undang-undang Republik Indonesia No.43 pasal 1 ayat 1 tahun 2007
menyatakan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis dan cetak
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
18
informasi, dan rekreasi para permustaka. Pengertian lain mengatakan bahwa perpustakaan
adalah unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat penyimpanan
koleksi bahan pustaka sebagai penunjang proses pendidikan yang di atur secara sistematis,
untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk
mengembangkan dan memperdalam pengetahuan baik oleh pendidik maupun di didik
disekolah tertentu (Trimo.1992:1).
Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan identik dengan
buku-buku bacaan, majalah dan lain-lain yang berguna untuk menambah wawasan dalam
ilmu pengetahuan.
2.9 Perpustakan Sekolah
Supriadi dan Bafadal (2006 : 4)menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar
di dalam pendidikan formal, tingkat sekolah baik sekolah dasar, maupun sekolah
menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan. Sedangkan menurut V.Good dan
Bafadal (2006 : 4) mendefenisikan perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang
diorganisasikan di dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-
guru di dalam penyelenggaraan diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari
salah seorang guru.
Berdarkan dari penelitian diatas perpustakaan di sekolah adalah sebagai unit kerja
dari suatu lembaga yang bernama sekolah yang berupa tempat penyimpanan koleksi bahan
pustaka yang diatur secara sistematis dan berkesinambungan sebagai sumber informasi
19
untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan baik untuk geru maupun siswa
disekolah tersebut.
2.10 Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka. Bahan
pustaka yang dimaksud merupakan hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber
informasi ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaan, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional perpustakaan
sekolah bertujuan untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses
pendidikan serta membantu memperluas cakrawala guru, serta karywan yang ada di
lingkungan sekolah.
Sedangkan menurut Flip (2011), tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan
sekolah adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah
lainnya. Sedangkan tujuan lainnya adalah menunjang, mendukung dan melengkapi semua
kegiatan ekstrakurikuler, ko-kurikuler dan lainnya. Di samping itu dapat menumbuhkan
minat baca siswa untuk memantapkan strategi belajar mengajar.
Namun menurut Mujiati (2008), secara operasional tujuan perpustakaan sekolah bila
dikaitkan dengan pelaksanaan program disekolah, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Memupuk rasa cinta, kesadaran, dan kebiasaan membaca
2. Membimbing dan mengarahkan tekhnik memahami isi bacaan
3. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan
menyediakan bahan bacaan yang bermutu
20
4. Membimbing para siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka
dengan baik
5. Memberikan dasar-dasar ke arah studi mandiri
6. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar bagaimana cara
mengunakan perpustakaan dengan baik,efektif dan efisien, terutama dalam
menggunakan bahan-bahan referensi
7. Menyediakan bahan-bahan pustaka yang menunjang pelaksanaan program
kurikulum di sekolah
8. Memperluas pengetahuan para siswa.
2.11 Peranan perpustakaan dalam meningkatkan budaya gemar membaca di sekolah
Menurut abidin (200:11) ada tiga peran pembina agar anak dapat terinovasi untuk
membaca yaitu :
1. Keluarga atau orang tua
Keluarga atau orang tua angat berperan penting dalam pembinaan minat baca,
terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah sumber belajar pertama setiap orang dan
tempat paling berada, keluarga yang mempunyai kebiasaan dan minat baca yang
baik akan mempengaruhi minat baca anak secara baik
2. Sekolah dan guru
Dalam sekolah guru sangat memiliki peran penting, yaitu :
Menerbitkan daftar buku yang diperlukan
Mengadakan promosi, membentuk kelompok pecinta buku
Mengadakan lomba baca
21
Kerjasama antar perpustakaan sekolah dan perpustakaan keliling
Melaksanakan program wajib baca
Menceritakan kisah orang-orang sukses karena membaca
Menugaskan penyusunan abstrak buku-buku yang dibaca siswa
3. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan ujung tombak pembinaan minat, kebiasaan, dan budaya
membaca. Adapun program pembinaan yang bisa dilakukan sebagai berikut :
Promosi perpustakaan dan budaya membaca serta pengumpulan buku
Lomba meringkas,lomba cerdas cermat, lomba membaca cepat dan benar,
dll
Pemilihan pustakawan teladan dan pengunjung teladan
2.12 Manfaat perpustakaan sekolah
Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar disekolah, perpustakaan sekolah
memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa
serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustkaan
siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam
proses belajar. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat mendidik dirinya secara
berkesinambungan.
Secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca
Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa
22
Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya
siswa mampu belajar mandiri
Perpustakaan sekolah dapat mempecepat proses penggunaan tekhnik membaca
Perpustakaan sekoalh dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa
Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas
sekolah
Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru, siswa dan staf sekolah dalam
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnoplogi
Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menenmukan sumber pengajaran
yang akan di ajarkan. (Bafadal,2001 :5)
Pemanfaatan perpustakaan sekolah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
ilmu peninkatkan ilmu pengetahuan bagi siswa, guru, dan juga sebagi penunjang proses
belajar mengajar, karena dalam perpustakaan sekolah tersedia berbagai macam bahan
pustaka yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Setiap siswa di tuntut untuk mencari,
menemukan, menyaring, dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan siswa untuk lebih mendalami materi pelajaran
yang disampaikan dikelas. Perpustakaan sekolah juga nisa menjadi alternatif lain bagi siswa
yang tidak mempunyai buku pelajaran sehingga materi pelajaran yang disampaikan guru
dikelas dapat di ikutinya.
2.13 Pengertian Prestasi Belajar
23
Pengertian prestasi belajar dalam Kamus Bahasa Indonesia, Edisi II Departemen
P&K (1990:70) prestasi adalah hasil yang telah dicapai,hasil pelajaran yang diperoleh dari
kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran
dan penilaian. Belajar penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang ditunujukan dengan
nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.
Mulyono (2003:37), prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar WJS.Poerwardarman (1982:768), menyatakan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang mengenangkan
hati yang diperoleh siswa dengan jalan keuletan dan ketekunan dalam belajar disekolah.
Dari beberapa defenisi yang diuaraikan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah nilai yang diperoleh oleh siswa dari proses belajar dan pembelajaran.
Prestasi belajar dapat dikelompokan dalam dua macam yaitu:
1. Pengetahuan
Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu :
a. Pengetahuan tentang fakta
b. Pengetahuan tentang prosedur
c. Pengetahuan tentang konsep
d. Pengetahuan tentang perinsip
2. Keterampilan
Keterampilan yang terdiri dari empat kategori yaitu :
a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif
b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik
24
c. Keterampilan bereaksi atau bersikap
d. Keterampilan berinteraksi
2.11 Ciri-ciri prestasi belajar
Ciri-ciri belajar prestasi belajar menurut Djamarah (1994:24) dapat diformulasikan
sebagai berikut :
1. Yajin bahwa apa yang dipelajari bermanfaat bagi dirinya
2. Yakin akan mampu memahami atau menguasai pelajaran tersebut
3. Merasakan belajar sebagai sesuatu yang menyenangka
2.12 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini terdiri dari 3 veriabel yaitu :
a. Minat baca (X 1) sebagai variabel bebas
b. Perpustakaan sekolah(X2) sebagai variabel bebas
c. Prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat
Untuk lebih jelas tentang hubungan tersebut lihat pada gambar :
Gambar Kerangka Pemikiran
Minat baca (X1)
Prestasi belajar (Y)
Perpustakaan sekolah (X2)
25
Keterangan :
1. Terdapat pengaruh antara minat baca terhadap prestasi belajar
2. Terdapat pengaruh antara perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar
3. Terdapat pengaruh antara minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap
pretasi siswa
2.13 Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh minat baca dan
perpustakaan sekolah terhadap prestasi siswa kelas VIII di SMPN 1 Siak Hulu
2.14 Penelitian Yang Relevan
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aris Merianto (2011) yang berjudul :
Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Kelas
VIII SMPN 32 Pekanbaru,diperoleh kesimpulan bahwa penelitain ini menggunakan
regregesi linier sederhana yang diperoleh nilai R Square sebesar 26% yang artinya
ada pengaruh pemafaatan perpustakaan sekolah secara signifikan terhadap minat
baca siswa kelas VIII di SMP 32 Pekanbaru. Semakin tinggi siswa dalam
memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat dan sumber belajar cenderung akan di
26
ikuti dengan kenaikan minat baca siswa dalam pemanfaatan perpusatkaan sekolah,
begitu juga sebaliknya
2. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh Yuliawati (2010)
dengan judul : Pengaruh Sumber Belajar dan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi
Belajar Siswa kelas X di SMK Perbankan Pekanbaru Dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial mengatakan bahwa semakin tinggi siswa dalam memanfaatkan
sumber belajar cenderung akan di ikuti kenaikan prestasi yang dicapai, begitu juga
sebaliknya.
3. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Siti Marwiyah (2008) dengan judul : “
Pengaruh Ketersediaan Perpustakaan Terhadap Minat Baca siswa di perpustakaan
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta” bahwa ketersediaan koleksi di perpustakaan
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta tergolong baik. Hal ini berdasarkan nilai yang
diperoleh yaitu 3,01 yang bernilai baik. Dan minat baca nya memperoleh nilai 2,73
yang berarti minat baca tergolong tinggi.
27
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Metodologi dalam sebuah penelitian adalah sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
Ketetapan penggunaan metode akan turut serta menetukan keberhasilan penelitian yang
dilakukan,melalui metode penelitian ini akan diperoleh data yang lengkap dan tepat.
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negri 1 Siak Hulu dan waktu
penelitian dilakukan pada bulan februari 2013 sampai dengan selesai.
3.2 Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian analisis kuantitaif regresi linear berganda.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang dilakukan menggunakan angka, mulai
28
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta mengungkapkan suatu
masalah, keadaan, peristiwa yang mengungkapkan fakta secara lebih mendalam. Suhaimi
arikunto (2002 :10).
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Nazir (2005: 271) pengertian populasi adalah kumpulan dari individu
dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut
dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan
populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai
jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit.
Tabel 1 Daftar anggota Populasi siswa kelas VIII di SMP 1 Siak Hulu
no Kelas Jumlah
1 VIIIA 33 ORANG
2 VIIIB 36 ORANG
3 VIIIC 36 ORANG
4 VIIID 32 ORANG
5 VIIIE 31 ORANG
6 VIIIF 30 ORANG
7 VIIIG 37 ORANG
29
8 VIIIH 31 ORANG
9 VIII I 30 ORANG
JUMLAH 296 0RANG
SUMBER : Data olahan 2013
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti, Suharsimi arikunto
(2002:109). sedangkan menurut Sugiyono (2009:62) sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
(Slovin dalam Ngatiah, 2012:35). Pengambilan sampelnya ditetapkan dengam
kesalahan 0,05 dengan rumus sebagai berikut:
n = N
1+Ne2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
30
e = tingkat kesalahan
= 296 / (1 + 296 X 0,05 X 0,05)
= 296 / (1 + 296 X 0,0025)
= 296 / (1 + 0,74 )
= 296 / 1,74
=170 Sampel
3.4 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2010:4) dapat ditentukan variabelnya
sebagai berikut :
a) Variable independen (variabelbebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah (X1): minat baca dan(X2):
perpuatakaan sekolah.
b) Variabel dependent(variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat,karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini (Y) : prestasi
belajar.
3.5 Tekhnik Pengambilan Data
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian dilaksanakan dengan
memperhitungkan tehnik:
31
1. Angket, yaitu sebuah daftar pertanyaan tertulis yang ditunjukan kepada sampel
dalam ini siswa kelas VIII SMP 1 Siak Hulu. Angket yang digunakan adalah
angket kuesioner sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2010 :194). Bentuk yang di pakai dalam
penelitian ini adalah tertutup yaitu angket yang telah di sediakan jawabanya
sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah di sediakan. Ada 5
alternatif jawaban dengan alasan 5 jawaban tersebut telah mewakili jawaban
dari responden. Adapun pemberian bobot nilai pada jawaban responden adalah
sebagai berikut :
a. Sangat Setuju (SS) di beri bobot nilai 5
b. Setuju (S) di beri bobot nilai 4
c. Kurang Setuju (KS) di beri bobot nilai 3
d. Tidak Setuju (TS) di beri bobot nilai 2
e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi bobot nilai 1
2. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar yang di ambil
dari nilai raport.
3. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan
pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.
32
3.6 Kisi-kisi instrumen penelitian minat baca dan perpustakaan sekolah
No Variabel Indikator item Responden
1. Minat baca 1.adanya rasa ketertarikan
2.kesiapan untuk berbuat
3.adanya kebiasaan
sewaktu belajar
4.jumlah buku yang dibaca
1-2
3-4
5-6
7-8-9
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
2 Perpustakaan
sekolah
1.tujuan siswa ke
perpustakaan
2.sarana dan prasarana
3.lokasi yang strategis
10-13
14-18
19-21
Siswa
Siswa
Siswa
Sumber : Rahayu (2007), Klusmier dan Rahmawati (2001 : 24), dan Sinambela
(sandjaja,2005)
3.7 Tehknik Analisis Data
A. Uji instrument
Dikarenakan data yang dikumpulakan data ordinal maka untuk memeproleh data
yang relevan dan akurat, di gunakan pengumpulan data yang dapat
dipertanggungjawabkan yakni data yang tepat dan dapat dipercaya untuk
33
memperoleh data yang valid dan reliabel perlu di uji cobakan, sehingga dapat di
capai validitas dan reabilitasnya.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihhan suatu instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi, dan
sebaiknya intrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah,
Suharsimi arikunto (2002 :144)
Pelaksanaan pengujian ini dilakukan secara statistik dengan bantuan program
SPSS versi 17 for windows.
2.Uji Reliabilitas
Menurut Priatno (2012:120) uji reliabelitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner maksudnya apakah
alat ukur tersebut akan mendapatkan yang tetap konsistensi jika pengukuran di
ulang kembali. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan program
SPSS versi 17 for windows.
B. Uji Asumsi Dasar
1.Uji Normalitas
34
Pengujian normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik
dapat digeneralisasikan pada populasinya. Uji ini biasanya dipergunakan untuk mengukur
data skala ordinal, interval, ataupun rasio (Arikunto,2003 : 314). Pelaksanaan proses
pengujian dilakukan dengan alat bantu komputer yang menggunakan software SPSS V.17.
C.Uji AsumsiKlasik
a. Uji Multikoliniearitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh linear di
antara variabel independen dalam model regresi. Syarat berlakunya model regresi
ganda adalah antar variabel bebasnya (variabel independen) tidak memiliki
hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas.
Deteksi terhadap adanya multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan
melihat besaran Variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut
Santoso dalam Priyatno (2010 : 39) pada umumnya jika VIF > 5, maka variabel
tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sedangkan
apabila model regresi diperoleh VIF < 5, maka dalam model tersebut tidak terjadi
multikolinieritas.
b.Analisis Regresi Ganda
35
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel dapat memprediksi
varibel-variabel lainnya (Duwi Priyatno,2010). Dampak penggunaan analisi regresi ini
dapat di gunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunya variabel dependen
melalui menaikan dan menurunkan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan
variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen, dan
sebaliknya.
Sedangkan analisis regresi berganda digunkan untuk meramalkan bagaimana
keadaan(naik turunya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
prediktor, (Sugiyono,2006 :43). Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui apakah minat baca dan perpustakaan sekolah mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu siswa kelas dua
SMP Negri 1 Siak Hulu,Pekanbaru 2012/2013.
Adapun rumus yang digunakan untuk analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y=a+b1X1+b2X2.
Dimana:
Keterangan:
Y :kemandirianbelajar
:konstanta
b1,b2 :koefisienregresimasing-masingvariable
X1 : minat baca
36
X2 : perpustakaan sekolah
Y : prestasi belajar
D. Pengujian hipotesis
Untuk pembuktian maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan uji statistik
sebagai berikut :
1. Uji Simultan
Uji Simultan (Uji f) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent. Sebelum
membandingkan hal tersebut harus di tentukan tingkat kepercayaan dan derajat
kebebasan (df) Degree of Freedom = n-k-1 agar dapat ditentukan nilai krisisnya.
Alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%.
a) Jika Fhitung< Ftabel,maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ad
pengaruh yang signifgikan yang berarti variabel independent secara
bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent
b) Jika Fhitung> Ftabel , maka HO ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada
pengaruh yang signifikan yang berarti variabel independent secara
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent
2. Uji Parsial
Uji parsial masing-masing bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara masing-masing terhadap variabel dependen maka dilakukan
uji t dengan tingkat signifikan 5% dan Degree of Freedom (DF) = n-k-1. Untuk
37
melaksanakan pengujian hipotesis peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17
dengan kriteria pengujian :
a. Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Jika thitung< ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Sejarah dan struktur SMP Negeri 1 Siak Hulu
SMPN 1 Siak Hulu berdiri pada tahun ajaran 1981/1982, yang saat itu
bernama SMP Masmur Kubang. Tempat belajar masih menumpang di SDN 013V
38
Kubang Kecamatan Siak Hulu dengan kepala sekolah Abizar Umar, BA. Pada saat
itu jumlah siswa/i satu kelas 34 orang.
Kegiatan pembelajaran dimulai pada sore hari yaitu jam 13.00 s/d 17.00
WIB. Tahun 1984/1985 Ninik Mamak, H. Bakri (Datuk Monti Mudo), H. Bakar P
(Datuk Paduko Mudo), H. Mukhlis Can (Datuk Podo Raja), H. Syamsudin (Datuk
Nan Kodo Sutan), H. Karya B (Datuk Monti Mangku), Hasan Enani (Kepala Desa
Teratak Buluh), menyerahkan sebidang tanah seluas 2 Hektar/ 20.000 meter bujur
sangkar persegi kepada kepala Desa Kanwil P dan K Provinsi Riau untuk dibangun
SMPN Kubang Siak Hulu. Pada tanggal 14 November 1984, dibangun SMPN
Kubang dan selesai pada tanggal 12 April 1985. Biaya pembangunan Rp.
70.201.000 dengan luas bangunan sebesar 618 m².
Pelaksanaan pembangunan oleh CV. Bumi Belia Bangkinang dan yang
menjadi pengawas bangunan PT. Bima Cipta jaya sejati. Bangunan yang didirikan
pada saat itu terdiri dari:
1. Ruang belajar : 3 ruang
2. Ruang labor : 1 ruang
3. Ruang tata usaha : 1 ruang
4. Ruang kepala sekolah : 1 ruang
5. Ruang guru : 1 ruang
6. Perpustakaan : 1 ruang
Berdiri SMP Masmur Kubang ini merupakan ide yang dicetuskan oleh para
masyarakat yang bertujuan membantu usaha pemerintah di bidang sosial,
39
pendidikan dan pengajaran dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa agar
memiliki budi pekerti yang sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila.
Tokoh –tokoh pendiri SMPN 1 Siak Hulu, adalah:
1. H. Bakri S ( Kepala sekolah dasar 015 kubang)
2. Ali muhammad (alm)
3. Pegawai kanwil P dan K Provinsi Riau
4. Hasan enani (alm) kepala desa teratak buluh
5. H. Bakri P (alm)
6. Ali P (alm)
7. Ketua Rk S Kubang
8. Dra. Hj. Maimanah Umar (ketua yayasan masmur)
a. Identitas Sekolah :
1. Nama sekolah : SMPN 1 Siak Hulu
2. No/ statistik sekolah : 2011400010001
3. Tipe sekolah : A
4. Alamat sekolah : Jalan kubang jaya No. 128 Desa
Kubang . kec. Siak Hulu kab. Kampar
5. Telephon : (0761) 72580
6. Status sekolah : Negeri
7. E_Mail : SMPN 1 [email protected]
b. Visi dan misi SMPN 1 Siak Hulu
1. Visi
40
Terwujudnya insan yang berakhlak mulia, cerdas intelektual (IQ),
emosional ( EQ), spiritual (SQ), agar mampu menghadang tantangan
global.
2. Misi
- Terwujudnya sekolah yang inovatif
- Terselenggaranya organisasi sekolah yang terus belajar (learning
organization)
- Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan
adil.
- Mewujudkan sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke
depan.
- Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang mampu
dan tangguh.
- Mewujudkan tim alakraya dan seni yang tangguh dan kompetitif.
- Mewujudkan menajemen berbasis sekolah yang tangguh.
- Mewujudkan sekolah yang berwawasan wiyata mandala dan adi
wisata mandala.
- Mewujudkan kepramukaan yang diteladani
- Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompeten
- Terselenggaranya nilai agama dalam proses pembelajaran
- Mewujudkan pendidikan budaya dan karakter bangsa di sekolah.
c. Tujuan SMPN 1 Siak Hulu
41
1. Sekolahmampu memenuhi dokumen 1/ buku -1 KTSP dengan
lengkap.
2. Sekolah mampu menghasilkan pemetaan SK-SD dan indikator untuk
kelas VII-VIII-IX semua mata pelajaran tahun 2014.
3. Sekolah mampu/menghasilkan standar isi (silabus, KKM, RPP dan
sistem penilaian dengan lengkap untuk semua tingkat.
4. Sekolah mampu/ menghasilkan standar proses pembelajaran dengan
melaksanakan strategi CTL, Pembelajaran tuntas, pendekatan
pembelajaran individual dan metode lain yang terkini.
5. Sekolah mampu memenuhi standar pendidikan dan tenaga
kependidikan semua guru berkualifikasi S-1 dan mengajar sesuai
dengan bidangnya.
6. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan diversifikasi kurikulum
SMP agar relevan dengan kebutuhan peserta didik, keluarga, dan
masyarakat.
7. Sekolah mampu menghasilkan sarana prasarana sekolah, meliputi:
semua sarpras, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi (SPM)/
Standar pengolahan minimal.
8. Sekolah mampu menghasilkan standar pengelolaan yang meliputi
pencapaian standar pengelolaan, pembelajaran, kurikulum, sarpras,
SDM, kesiswaan, administrasi secara lengkap.
9. Sekolah mampu memenuhi standar penilaian yang relevan.
10. Sekolah mampu memenuhi budaya mutu yang memadai.
42
11. Sekolah mampu mewujudkan sekolah yang adi wiyata
12. Sekolah mampu menerapkan 10K secara lengkap dan utuh.
d. Struktur Organisasi
- Kepala sekolah adalah bapak Taromi,S.Pd
- Wakil kepala sekolah adalah bapak Drs. Jamaluddin. B
- Wakil kepala sekolah bidang humas adalah ibu Dra. Hj. Sri
Indrawati
- Wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah ibu Mukhjida
Rahman, S.Pd.
4.2 Deskripsi data
Dalam penelitian ini variabel yang di teliti berjumlah 3 variabel yang terdiri dari
dua variabel bebas (independent variabel) yakni minat baca sebagai X1 dan perpustakaan
sekolah sebagai X2, serta satu variabel terikat (dependent variabel) yakni prestasi belajar ips
terpadu siswa sebai Y.
4.3 Hasil penelitian
1. Tekhnik analisis data
a. Uji validitas
Uji validitas instrumen dilaksanakan untuk mengetahui tingkat instrumen
yang digunakan. Untuk melihat validitas butir dari instruemen dilakukan
secara statistik dengan bantuan SPSS versi 17.0 for windows. Dalam
43
penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah validitas internal yang
menggunakan analisis butir dengan menskor angket yang kemudian di
tabulasi dan dimasukan kedalam rumus korelasi product moment. Kriteria
pengujian adalah apabila thitung >ttabel maka item yang dinyatakan valid dan
sebaliknya apabila thitung >ttabel maka item yang dinyatakan tidak valid pada
taraf 95%. Hal tersebut lebih jelas dapat dilihat pada lampiran sebagaimana
terlampir.
b. Uji reliabilitas
Pada penelitian ini untuk melihat reliabilitas instrumen dianalisis dengan
bantuan
Program SPPS versi 17.0 for windows. Uji reabilitas ini akan dilakukan
pada butir-butir pertanyaan yang teruji validitasnya. Sehingga jumlah butir
yang dapat diuji reabilitasnya ini adalah 21 butir.
Pada perhitungan reliabilitas yang terdapat pada tabel dibawah ini dapat
disimpulkan bahwa t Alpha adalah positif dan lebih besar dari ttabel maka Ho
ditolak atau butir-butir diatas adalah reliabel. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.710 21
44
Berdasarkan uji validitas internal menggunakan korelasi product moment
dengan angka kasar dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach di atas
dapat di simpulkan bahwa 21 dari 23 butir pernyataan tentang minat baca
dan perpustakaan dinyatakan valid dan reliabel untuk mengukur variabel.
c. Uji Normalitas data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengambilan sampel
dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Tabel dibawah ini adalah
hasil perhitungan yang diperoleh melalui alat bantu software SPSS versi 17
sebagai berikut:
45
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 170
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.01232446
Most Extreme
Differences
Absolute .134
Positive .134
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z 1.752
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas dengan menggunakan statistik uji Kolmogorof-
Smirnov k. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, dengan demikian menurut
46
statistik uji Kolmogorof-Smirnov k dari variabel X1,X1,dan Y tersebut
berdistribusi normal.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah ada model regresi
yang ditemukan adanya pengaruh antar variabel independent. Jika terjadi
pengaruh maka terdapat problem multikoloniaritas. Model regresi yang baik
tidak terjadi pengaruh antar variabel bebas. Untuk menguji multikoloniaritas
pada suatu data dengan menggunakan Varian Inflasion Factor (VIF) dengan
ketentuan VIF kecil dari 5, menurut Prayitno, (2010:81). Adapun tabel
perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :
47
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 74.299 3.735 19.893 .000
minat baca .004 .075 .005 .056 .956 .853 1.173
perpustakaan .098 .088 .093 1.112 .268 .853 1.173
a. Dependent Variable: prestasi belajar
Sumber : Data Olahan SPSS ver.17.0
Pada tabel diatas terlihat bahwa besaran VIF pada minat baca dan perpustakaan sekolah
adalah 1.173 lebih kecil dari 5, sehingga dapat dikatakan bahwa antar variabel independent
tidak terdapat persoalan multikolinearitas.
d. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda di gunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antar variabel bebas (minat baca dan perpustakaan sekolah)
terhadap variabel terikat (prestasi belajar) dengan bantuan SPSS versi 17.0
dihasilkan output yang dapat dilihat pada tabel berikut :
48
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 74.299 3.735 19.893 .000
minat baca .004 .075 .005 .056 .956 .853 1.173
perpustakaan .098 .088 .093 1.112 .268 .853 1.173
a. Dependent Variable: prestasi belajar
4.3.2.1 Uji Signifikasi Parsial (uji T)
Uji T di lakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas
(independent) secara individual terhadap variabel terikat (dependen) yang
dapat dilihat pada tabel di atas,langkah-langkah pengujian adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha
Ho : b1 = 0
49
Artinya secara parsial tidak berpengaruh antara variabel bebas (minat baca dan
perpustakaan sekolah) terhadap variabel terikat (prestasi belajar).
Ho : b1≠0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh antara variabel bebas (minat baca dan
perpustakaan sekolah) terhadap variabel terikat (prestasi belajar)
2. Menentukan tingkat signifikasi
Tingkat signifikasi menggunakan 0,05 (a = 5%)
3. Mencari nilai t Tabel
T tabel diperoleh dari derajat bebas = n-k
n= jumlah sampel,yaitu 170
k= jumlah variabel bebas yang digunakan, yaitu 2
derajat bebas = n-k =170 – 2 = 168
Uji t yang di gunakan adalah uji 2 sisi maka t tabel di cari pada a= 5% : 2 = 2,5% atau 0,05
dari 168 adalah 1,974.
4. Kriteria pengambilan keputusan
Thitung >ttabel pada a = 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Thitung<ttabel pada a = 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak
50
Berdasarkan uji yang didapat,dimana thitung < ttabel (0,056<1,974) maka HO : b1 = 0 artinya
secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas (independent) secara individual
terhadap variabel terikat (dependent).
4.3.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang di
masukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Langkah- langkah pengujian sebagai berikut :
1. Merumuskan Hipotesis
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara minat baca dan perpustakaan secara
simultan terhadap prestasi belajar ips terpadu
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perpustakaan dan minat baca secara
simultan terhadap prestasi belajar ips terpadu
2. Menentukan F tabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% a = 5%, df 1 (jumlah variabel-1) atau 3-
1=2 dan df 2 (n-k-1) atau 170-2-1 = 167 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah
variabel independen), hasil yang diperoleh untuk F tabel sebesar 3,051.
3. Kriteria pengujian
Fhitung ≥ftabel pada a=5%,maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung≤ftabel pada a = 5%,maka Ho diterima dan Ha ditolak
51
Berdasarkan uji yang didapat,dimana Fhitung ≤ Ftabel (0,755 ≤ 3,051) maka HO diterima dan Ha
ditolak ini artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara minat baca (X1) dan
perpustakaan sekolah (X2) tergadap prestasi belajar (Y) dalam mata pelajaran IPS terpadu
di SMP Negri 1 Siak Hulu.
4.3.2.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini secara umum menunujukan bahwa kondisi minat baca dan
perpustakaan sekolah di SMP Negri 1 Siak Hulu kurang begitu baik. Kondisi ini tidak
sesuai dengan ciri-ciri siswa yang berminat membaca dan fungsi sebuah perpustakaan
sekolah yang memberikan pelayanan yang bersifat edukatif untuk para pemakainya, yaitu
siswa yang belajar sesuai dengan kebutuhan yang bersangkutan.
Ciri-ciri dan fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika adanya
ketertarikan siswa untuk membaca,memiliki kebiasaan dan hobi membaca, mempunyai
kesiapan untuk memperoleh sesuatu dari bacaan tersebut dan menggunakan perpustakaan
sebagai salah satu pendorong minat baca.
Secara nyata berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh
yang signifikan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini di tunjukan dari hasil
thitung <ttabel (0,056 <1,974) dan Fhitung ≤ Ftabel (0,755≤ 3,051). Tidak besar pengaruh antara
minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan
tingkat kesadaran siswa untuk mengunjungi perpustakaan masih rendah, kurangnya minat
baca siswa, kurangnya guru memotivasi siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan, sulitnya
dalam peminjaman buku di perpustakaan, serta kurangnya tingkat sosialisasi pengelola
perpustakaan terhadap siswa.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa :
Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda antara minat baca dan
perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa diperoleh persamaan yaitu
sebagai berikut :
Y = 74,299 + 0,004X1 + 0,098X2
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
minat baca dan perpustakaan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
ditunjukan dari hasil thitung 0,056 < ttabel 1,974 dan Fhitung 0,755 ≤ 3,051 dengan
signifikan 0,00 < 0,05
Dari hasil penelitian ini tidak terdapat pengaruh minat baca dan perpustakaan
sekolah terhadap prestasi belajar
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang di kemukakan di atas,maka berikut ini
di ajukan beberapa saran sebagai berikut :
Bagi sekolah
53
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam rangka meningkatkan
prestasi belajar siswa
Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa untuk dapat meningkatkan minat baca
dan memanfaatkan perpustakaan sekolah
Bagi pengelola perpustakaan
Memberikan informasi bagi pengelola perpustakaan akan pentingnya perpustakaan
sekolah oleh guru dan siswa
Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang relevan
dengan penelitian ini.
54
LAMPIRAN
55
Langkah-langkah dalam menggunakan SPSS Versi 17 untuk uji validitas angket
penelitian yaitu sebagai berikut :
A. Mencari jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden
Sesuai dengan rumus uji validitas yang digunkan maka,terlebih dahulu harus mencari
jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden dan dapat dihitung
menggunakan SPSS dengan cara sebagai berikut :
Pilih dan klik manu transform,pilih dan klik compute dalam SPSS data
editor,sehingga akan muncul kotak dialog compute pada layar komputer.
Pilih dan klik sum(numexpr,numexpr,....)dalam kotak function dan klik panah ke
atas yang berada di atas kotak function tersebut sehingga fungsi tersebut berada di
kotak numeric expression.
Masukan semua variabel (X1,X2,X3,dst.....)di dalam kotak numeric expretion satu
persatu dengan memberi tanda koma (,) di antara variabel-variabel tersebut dengan
56
cara mengklik (X1,X2,X3,dst.....)tanda panah ke kanan dan diberi tanda koma.
Untuk variabel yang terakhir tidak perlu diberi tanda koma,akan tetapi lansung
diberi tanda kurung tutup.
Dalam kotak target variabel , ketikan X atau nama variabel yang akan di isis oleh
jumlah skor tiap responden untuk seluruh pertanyaan angket variabel X.
Klik OK ,dan jumlah skor tiap responden untuk variabel X akan di tampilkan oada
kolom X dibagian paling kanan
Berdasarkan input data dan perhitungan jumlah skor tiap responden
tersebut,selanjutnya dapat dihitung tingkat validitasnya dengan menggunakan
statistik korelasi.
B. Langkah- langkah menghitung korelasi untuk uji validitas
Berdasarkan pada menu utama,pilih dan klik menu analizy, kemudian pilih dan klik
pada bagian correlate , pilih dan klik pada bagian bivariate.
Pada kotak variabel, isikan dengan semua variabel yang akan di uji tingkat
validitasnya.
Pengisian untuk dialog yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada bagian correlation coefficients pilih dan aktifkan pada kotak pearson
dengan cara meng-klik pada kotak kecil di depannya.
Pada kotak test of significance dapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi (two-
tailed) atau uji satu sisi (one-tailed)
57
Apabila diperlukan untuk melakukan atau memunculkan besaran statistik
yang lainnya,maka dapat dipilih dan di klik pada bagian options.
Pilih dan klik OK ,dengan mengikuti langkah-langkah sebagaimana dijelaskan di
atas,maka akan diperoleh tampilan dalam output SPSS viewer seperti tampak pada
di halaman berikut.