mineral optik acara 1
DESCRIPTION
Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik, Mineral optik,TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan Mikroskop Polarisasi
Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang berfungsi membantu kita
untuk melihat benda-benda yang berukuran relatif kecil dan sulit dilihat dengan
mata biasa. Benda-benda atau organisme yang dapat dilihat menggunakan
mikroskop lazim disebut sebagai benda berukuran mikroskopis. Mikroskop sangat
membantu manusia dalam banyak bidang, termasuk dalam bidang geologi.
Dalam bidang geologi ada beberapa jenis mikroskop yang digunakan,
salah satunya yaitu mikroskop polarisasi. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah
mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Mikroskop polarisasi
adalah mikroskop yang digunakan dalam pembelajaran spesimen geologi,
khususnya pada pengamatan sayatan tipis dari batuan. Jenis mikroskop polarisasi
memiliki bentuk yang hampir sama dengan mikroskop pada umumnya, namun
fungsinya tidak hanya memperbesar benda-benda mikro dan menggunakan cahaya
biasa, pada mikroskop polarisasi cahaya yang digunakan adalah cahaya
terpolarisasi.
Cahaya terpolarisasi terpusat pada satu arah, sedangkan cahaya biasa
bergerak dalam arah gerakan acak. Dengan cahaya terpolarisasi ini kita dapat
melihat ciri-ciri atau sifat-sifat dari kristal dan mineral secara jelas, terutama dari
segi warna, karena setiap mineral memiliki warna tersendiri.
Selain itu yang membedakan antara mikroskop konvensional dengan
mikroskop polarisasi adalah adanya beberapa komponen tambahan pada
mikroskop polarisasi, seperti keping analisator, kompensator, polarisator, dan
lensa Amici-Bertrand. Terdapat beberapa tipe mikroskop polarisasi, seperti tipe
Olympus, Reichert, dan Bausch & Lomb.
Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari
batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam
pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari
kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu factor yang paling penting adalah
warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi
maka perlu dipahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian.
Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau
mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik.
Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran
lainnya. Perlu kiranya diingat bahwa butir debu yang betapapun kecilnya
akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya
pengamatan.
2.2 Jenis-jenis mikroskop
Ada berbagai macam jenis-jenis mikroskop yang ada saat ini. Semua mikroskop
tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda karena setiap mikroskop
dibut khusus untuk berbagai macam pengamatan sehingga memiliki perbedaan
dalam tingkat pembesaran. Adapun berbagai macam mikroskop yang ada saat ini
antara lain :
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya ini memiliki kemampuan pembesaran terhadap suatu
objek maksimal himhha 1000 kali. Mikroskop ini memiliki kaki
penyangga yang sangat kokoh dan berat untuk mendukungnya agar dapat
berdiri dengan stabil dan tidak mudah mengalami guncangan.
Mikroskop cahaya ini terdiri dari tiga buah dimensi lensa yaitu lensa
okuler, lensa objektif, dan lensa kondensor.Lensa okuler dan lensa objektif
yang ada pada mikroskop ini teletak pada kedua ujung tabung dari
mikroskop tersebut. Lensa okuler yang ada pada mikroskop ini bisa
membentuk bayangan ganda atau binokuler dan dapat pula membentuk
bayangan tunggal atau monokuler.
Bila pada mikroskop konvensional sumber cahaya yang digunakan masih
berasal dari sinar matahari yang akan dipantulkan oleh sebuah cermin
datar maupun cermin cekung yang ada pada bagian bawah kondensor. Hal
ini sudah sangat berbeda dengan mikroskop moderen yang telah
dilengkapi dengan cahaya lampu sebagai pengganti dari cahaya matahari.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop jenis ini hanya mampu digunakan untuk mengamati objek yang
memiliki ukuran yang relatif besar. Mikroskop ini memiliki ukuran
pembesaran antara 7 sampai 30 kali. Benda yang diamati dengan memakai
mikroskop jenis ini dapat dilihat dengan 3 dimensi.
Komponen mikroskop ini hampir sama dengan mikroskop cahaya. Yang
membedakannya adalah ruang ketajaman lensa dari mikroskop ini lebih
tinggi dibanding dengan mikroskop cahaya. Sumber cahaya dari
mikroskop ini berasal dari atas sehingga dapat digunakan untuk
mengamati obek yang tebal.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini mampu melakukan pembesaran terhadap sebuah objek
hingga dua juta kali dengan menggunakan elektro magnetik dan elektro
statik dalam mengatur pencahayaan dan tampilan gambar.
Sehingga mikroskop ini berkemampuan melakukan pembesaran objek
serta memiliki resolusi yang jauh lebih baik dari pada mikroskop yang
lain. Selain itu juga, mikroskop ini menggunakan lebih banyak energi dan
memiliki radiasi elektro magnetik yang lebih pendek dibandingkan dengan
mikroskop cahaya.
4. Mikroskop Ultraviolet
Penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan pada mikroskop ini
mampu meningkatkan daya pisah hingga dua kali lipat dibandingkan
mikroskop biasa, inilah salah satu keunggulan mikroskop jenis ini.
Namun bayangan benda yag diamati harus direkam pada piringan peka
cahaya karena sinar ultraviolet ini tidak dapat dilihat oleh mata manusia.
Mikroskop ini tergolong rumit dan sangat mahal untuk digunakan dalam
melakukan pekerjaan sehari-hari.
5. Mikroskop medan gelap
Mikroskop ini digunakan khusus untuk mengamati bakteri yang sangat
tipis. Perbedaan mikroskop ini dengan mikroskop cahaya majemuk adalah
pada sebuah kondensor khusus yang memiliki kemampuan membentuk
kerucut hampa berkas cahaya sehinga objek dapat terlihat untuk diamati.
3. Langkah kerja menggunakan Mikroskop Polarisasi
Cara Menggunakan Mikroskop Polarisasi Sebelum melakukan praktikum dengan
menggunakan mikroskop cahaya maka perhatikan langkah-langkah berikut
1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan
pemakai !
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada
pada posisi satu poros denganlensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya
masuk,hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang
pandang)
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat darilensa okuler. Untuk mempertajam
putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar
gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan
cara memutar revolver hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada
tempat yang tidak lembab.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun bagian-bagian mikroskop polarisasi yaitu :
Tubus atas
1). Eye peace, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mata pada saat
pengamatan
2). Lensa okuler, berfungsi untuk melihat objek yang akan di teliti
3). Dioptring, untuk memperjelas bayangan benda dalam pengamatan mikroskop
dan mengatur posisi lensa okuler
4). Pin hole, mengatur gelap terangnya lensa amici Bertrand dan digunakan
dalam pengamatan konoskop
5). Lensa amici Bertrand berfungsi untuk memperbesar gambar interferensi
bagian dalam
6). Pengunci tubus atas bagian atas berfungsi untk kmengunci tubus atas bagian
atas tubus atas bagian tengah yang terdiri atas bagian-bagian berikut
Tubus atas bagian tengah
7). Analisator, berfungsi pada saat pengamatan nikol silang, dimana untuk
mendapatkan warna absorbs maksimum
8). Pengunci skala analisator, berfungsi untuk mengunci kedudukan analisator
9). Skala analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator
10). Skala nonius analisator, berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan
analisator secara detail
11). Kompensator, berfungsi pada penentuan WI maksimum, bias rangkap dan
TRO, pada kompensator juga terdapat 3 bagian yang terdiri atas keeping
gips, keeping mika, dan baji kuarsa
12). Keeping gips (530 nm), berfungsi untuk menentukan tambahan dan
pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 530 nm
13). Keeping mika (1/4ƛ 50 nm), berfungsi untuk menentukan harga bias rangkap
dan warna interferensi yang tinggi pada Kristal yang mempunyai harga 50 nm
14). Baji kuarsa, berfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan
warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm
15). Pengunci tubus atas bagian tengah, berfungsi untuk mengunci tubus atas
bagian tengah dari tubus atas
Tubus atas bagian bawah
16). Filter, berfungsi untuk menyaring dan melindungi cermin dari debu dan
korotan
17). Mikrophometri, berfungsi untuk mengambil gambar dari sayatan tipis batuan
18). Tabung halogen, berfungsi pada saat pengamatan mineral bijih
19). Cincin tabung halogen, berfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen
20). Lensa tabung halogen berfungsi untuk melihat mineral bijih
21). Dusty cup, berfungsi sebagai pembersih tabung halogen
22). Pengunci tubus atas bagian bawah, berfungsi untuk mengunci tubus atas
bagian bawah dari tubus tengah Tubus tengah
Tubus Tengah
23). Lengan mikroskop, berfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah
serta sebagai pegangan pada saat mikroskop diangkat
24). Pengarah halus, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam
skala kecil
25) Pengarah kasar, berfungsi untuk mengatur kedudukan meja objek dalam skala
besar
26) Skala pengarah halus sebagai penunjuk kedudukan pengarah halus
27). Skala pengarah kasa sebagai penunjuk kedudukan pengarah kasar
28). Revolver berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif
29). Lensa objektif, berfungsi untuk memperbesar kenampakan objek yang
diamati , dimana terdapat pembesaran 5x, 10x, 20x, dan 100x
30). Lensa objektif perbesaran 5x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan
objek
31). Lensa objektif perbesaran 10x berfungsi untuk memperbesar 5x kenampakan
objek
32). Lensa objektif perbesaran 20x berfungsi untuk memperbesar 20x
kenampakan objek
33). Lensa objektif perbesaran 100x berfungsi untuk memperbesar 100x
kenampakan objek
34). Meja objek berfungsi sebagai tempat tempat meletakkan objek atau preparat
pada saat pengamatan
35). Lubang meja objek berfungsi sebagai lubang yang meneruskan cahaya dari
kondensator ke preparat
36) Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat saat pengamatan
37) Skala meja objek berfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek
38) Skala nonius meja objek berfungsi sebagai penunjuk nilai kedudukan meja
objek secara detail
39) Pengunci meja objek berfungsi untuk mengunci meja objek
40) Pengarah sumbu absis berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –x
41) Pengarah sumbu ordinat berfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu –y
42). Skala absis menunjukkan nilai sumbu –x
43). Skala ordinat menunjukkan nilai sumbu –y
44). Skala nonuis absis menunjukkan nilai sumbu –x secara detail
45). Skala nonius ordinat menunjukkan nilai sumbu –y secara detail
46). Subtage unit merupakan bagian dimana terdapat diafragma, kondensor,
pengarah vertical subtage unit, pengarah horizontal subtage unit, skala
bukaan diafragma, pengunci substage unit, dan diapolarizer
47). Pengarah vertical substage unit berfungsi untuk mengarahkan kedudukan
substage unit secara vertikal
48). Pengarah horizontal berfungsi untuk mengarahkan kedudukan substage unit
Secara horizontal
49). Diafragma berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk pada
Kondensor
50). Bukaan diafragma berfungsi mengatur caahaya yang akan masuk ke
diafragma, dapat dilihat dari skala bukaannya
51). Kondensor berfungsi untuk menampilkan sinar sehingga preparat dapat
terlihat dengan jelas
52.) Diapolarizer berfungsi untuk menyerap cahaya secara mengutub dan kuat
sehingga bergetar hanya pada satu arah
53). Skala bukaan diafragma berfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan
bukaan diafragma.
54). Sekrup pengatur kesenteringan subtage unit
55). Pengunci substage unit berufungsi untuk mengunci substage unit
Tubus bawah
Tubus Bawah
56) Illuminator berfungsi untuk menangkap dan meneruskan sinar yang datang
dari sumber cahaya (lamp socket)
57). Pengarah illuminator berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya masuk ke
illuminator
58). Selubung illuminator berfungsi sebagai pelindung illuminator
59). Brightness control dial untuk mengatur terang gelapnya cahaya lampu
60). Lamp socket, berfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop polarisasi
61). Kabel penghubung untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop
62). Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga keseluruhan dari mikroskop
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mineral Optik adalah Ilmu pengetahuan mineralogi yang khususnya
membahas tentang pengamatan dan pendeskripsian mineral-mineral penyusun
batuan yang merupakan litologi dari permukaan bumi. Untuk mengamati dan
mempelajari hal tersebut manusia membutuhkan alat bantuan berupa mikroskop
polarisasi.
Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya
lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop konvensional.Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi
guna menganalisa struktur yang birefringent. Birefrigen merupakan suatu properti
spesimen yang transparan dengan dua indeks refraktif yang berbeda pada orientasi
yang berbeda untuk mebedakan cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen.
Cahaya terpolarisasi, hanya berfluktuasi atau bergerak disuatu dataran karena
polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.
Di dalam geologi sendiri, sangat penting untuk mengamati batuan secara
mikroskopis, Sebab banyak komponen dalam batuan yang tidak dapat diamati
secara kasat mata, serta dengan melakukan analisa lebih lanjut akan didapatkan
hasil yang lebih akurat. Sebelum bisa melakukan deskripsi ataupun pengamatan
mikroskopis dengan mikroskop polarisasi terlabih dahulu kita perlu untuk
mengetahui bagian-bagian mikroskop polarisasi serta fungsinya.
Karena itu sangat penting untuk diadakan paktikum pengenalan mikroskop
(polarisasi) sehingga nantinya dalam bekerja kita akan lebih mudah
menggunakannya serta mudah dalam melakukan pengamatan batuan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud diadakannya praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mempelajari
mikroskop polarisasi secara langsung dan melihat bagian-bagiannya secara
langsung.
1.2.2 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu mikroskop polarisasi
2. Mampu menunjukkan bagian-bagian mikroskop polarisasi
3. Mengetahui manfaat dari mikroskop polarisasi khusunya dalam bidang
geologi
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam paktikum kali ini yaitu :
- Alat tulis menulis
- Lap kasar
- Lap halus
- Mistar
- Mikroskop polarisasi
1.4 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum pengenalan mikroskop ini yaitu :
1. Sebelum kita memulai praktikum, terlebih dahulu kita menbuat bon alat untuk
meminjam mikroskop
2. Kemudian mikroskop yang ada di letakkan di atas lap kasar
3. Setelah itu kita mulai menggambar mikroskop lengkap dengan bagian-
bagiannya
4. Setelah gambar selesai, selanjutnya menunjuk tiap bagian mikroskop dan
membuat keterangan dari bagian tersebut
5. Setelah melaksanakan hal diatas selanjutnya mengembalikan mikroskop pada
tempatnya
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pengenalan mikroskop polarisasi ini yaitu sebagai
berikut :
1. Mikroskop Polarisasi adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop
konvensional. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya terpolarisasi guna
menganalisa struktur yang birefringent.
2. Bagian-bagian mikroskop polarisasi yaitu:
Tubus Atas :
- Eye peace - pengunci tubus bagian tengah
- Lensa okuler - filter
- dioptering, - mikrophometri pin hole
- lensa amici betran - tabung halogen
- pengunci tubus atas - lensa tabung halogen
- analisator - pengunci skala analisator
- skala analisator - cincin tabung halogen
- skala nonius analisator - dusty cup
- kompensator - pengunci tubus atas
- keeping gips - baji kuarsa
- keping mika
Tubus Tengah :
- Lengan mikroskop
- pengarah halus
- pengarah kasar
- skala pengarah halus
- skala pengarah kasar
- Revolver
- lensa objektif (pembesaran 5 x, 10 x, 20 x, 100 x)
- meja objek
- lubang meja objek
- penjepit preparat
- skala meja objek
- skala nonius meja objek
- pengunci meja objek
- pengarah sumbu absis,
- pengarah sumbu ordinat
- skala absis
- skala ordinat
- skala nonius absis
- skala nonius ordinat
- subtage unit
- pengarah vertikal dan horizontal subtage unit.
Tubus Bawah :
- Iluminator
- Pengarah iluminator
- Selubung iluminator
- Brightness control dial
- Lamp socket
- Kabel penghubung untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop
- Kaki mikroskop
3. Manfaat dari mikroskop polarisasi khusunya dalam bidang geologi yaitu
digunakan untuk mengamati batuan atau mineral secara mikroskopis, dalam
bentuk sayatan tipis maupun sayatan poles.
4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Laboratorium
Saran untuk laboratoium agar lebih menjaga dan merawat fasilitas ataupun
mikroskop-mikroskop yang ada, sehingga bisa lebih tahan lama, serta
berusah lagi untuk melengkapi peralatan yang belum tersedia.
4.2.2 Saran Untuk Asisten
Saran untuk asisten agar pada saat asistensi acara agar bisa menjelaskan
lebih jelas lagi sehingga membantu dalam praktikum.