mineral pembentuk batuan beku

12
Mineral Pembentuk batuan Beku KUARSA Warna : colourless Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent Bentuk : anhedral Belahan : tidak ada Indeks bias : n > n balsam . Relief : sangat rendah. Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama Gelapan : paralel Sudut gelapan : parallel, 0 0 Kembaran : tidak dapat teramati Dwi bias : n γ – n α = 0,009 Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial positif Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf ORTHOKLAS Warna : colourless Pleokroisme : tidak ada Ketembusan Cahaya : translucent Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris, sub-anhedral Belahan : satu arah Indeks bias : n < n balsam . Relief : rendah. Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama Gelapan : paralel Sudut gelapan : parallel, 0 0 – 12 0

Upload: amritzal-nur

Post on 29-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Mineral Pembentuk batuan Beku

KUARSA

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : anhedral

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sangat rendah.

Warna Interferensi : putih/sedikit kuning orde pertama

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00

Kembaran : tidak dapat teramati

Dwi bias : nγ – nα = 0,009

Sifat pembeda : relief rendah, dwi bias rendah, tidak ada belahan, uniaxial positif

Keterdapatan : dapatditemukan pada batuan beku,sedimen dan metamorf

 

 

ORTHOKLAS

 

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : hadir dalam bentuk fenokris, sub-anhedral

Belahan : satu arah

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah.

Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00 – 120

Page 2: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Kembaran : Carlsbad

Dwi bias : nγ – nα = 0,008

Sifat pembeda : relief rendah, intermediet 2V, kembaran Carlsbad, berkas seperti awan,

Keterdapatan : granite, granodiorite, syenite, and batuan felsic, arkoses and  batuan metamorf kontak dan

regional

PLAGIOKLAS

 

Warna : colourless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : euhedra atau anhedra, tabular

Belahan : dua arah

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah.

Warna Interferensi : putih & abu-abu orde pertama

Gelapan : inclined

Sudut gelapan : 120 – 190

Kembaran : polysintetic

Dwi bias : nγ – nα = 0.007-0.013

Sifat pembeda : relief rendah, kembaran polysintetic, biaxial,

Keterdapatan : semua jenis batuan beku dan metamorf, kadang dalam batuan sedimen

 

 

HIPERSTENE

 

Warna : tak berwarna sampai hijau pupus atau merah pupus.

Pleokroisme : trikroid

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik subhedral

Belahan : 1 arah

Page 3: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Indeks bias : n > n balsam..

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : kuning-merah orde pertama

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00

Kembaran : parang ada

Dwi bias : nγ – nα = 0,010 – 0,016

Sifat pembeda : pleokroisme pada hiperstene. Mirip dengan andalusit tetapi mineral hiperstene panjang –

lambat sedangkan andalusit panjang – cepat.

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.

 

 

ENSTANTITE

 

Warna : colourless

Pleokroisme : trikroid

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik

Belahan : dua arah (88 dan 92)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : hijau muda orde pertama

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : parallel, 00

Kembaran : jarang

Dwi bias : nγ – nα = 0,008 – 0,009

Sifat pembeda : dibedakan dari hiperstene yaitu tidak adanya pleokroisme sedangkan dari piroksen

monoklinik adalah gelapan yang parallel.

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa, pada batuan metamorfik regional high grade.

 

AUGITE

Page 4: Mineral Pembentuk Batuan Beku

 

Warna : colourless, hijau pupus

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik pendek anhedral

Belahan : 2 arah (87 dan 93)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : biaxial positif

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : 360-450

Kembaran : polisintetik

Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,021 – 0,025

Sifat pembeda : bedanya dengan diopsite adalah warnanya yang lebih gelap.

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku subsilisik, seperti auganit, gabro, basalt, olivine,

limburgit, peridotit, andesit piroksin, juga pada gneiss dan granulit pada tingkat metamorfisme tingggi.

 

DIOPSIDE

 

Warna : colourless sampai hijau pupus

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik subhedral

Belahan : 2 arah (87 dan 93)

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi.

Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua

Gelapan : paralel

Sudut gelapan : sudut gelapan maksimum pada bidang yang memotong parallel sumbu c dari -370 – -440.

Pada arah yang menyilang sudut gelapan simetris dengan bidang belahan.

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : nγ – nα = 0.018-0.034

Page 5: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.

 

HORNBLENDA

 

Warna : coklat atau hijau

Pleokroisme : kuning – hijau, biru – hijau, hijau, coklat

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : prismatik

Belahan : dua arah {110} pada 56o dan 124o.

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : agak tinggi.

Warna Interferensi : lebih besar dari orde kedua

Gelapan : inclined

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : nγ – nα = 0.014-0.034

Sifat pembeda : biaxial, warna nya hijau terang, belahan

Keterdapatan : umumnya ditemukan pada batuan beku basa.

 

 

 

 

BIOTIT

 

Warna : coklat, hijau kecoklatan atau coklat kemerahan

Pleokroisme : colorless, light tan, coklat kehijauan pupus, pale hijau pupus, brown, hijau tua, merah tua –

coklat

Ketembusan Cahaya : translucent

Page 6: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Bentuk : tabular, euhedra

Belahan : satu arah

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang – tinggi.

Warna Interferensi : hingga sampai orde ketiga-keempat

Gelapan : parallel

Kembaran : mungkin ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,033 – 0,059

Sifat pembeda : biaxial, warna lebih gelap, gelapan “bird – eye”, gelapannya mendekati paralel, micaceous

habit

Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen

 

 

MUSKOVIT

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : tabular, euhedra

Belahan : satu arah

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang

Warna Interferensi : kebiruan-kehijauan orde kedua

Gelapan : parallel

Kembaran : jarang ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041

Sifat pembeda : biaxial, colorless, gelapan “bird – eye”, gelapannya paralel

Keterdapatan : tersebar luas pada batuan beku dan metamorf, dijumpai dentrital pada batuan sedimen

 

 

OLIVIN

Page 7: Mineral Pembentuk Batuan Beku

 

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent -transparan

Bentuk : anhedra (batuan intrusif), euhedra (batuan vulkanik)

Belahan : tidak teramati

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi

Warna Interferensi : hingga orde ketiga

Gelapan : parallel

Kembaran : terkadang ada

Dwi bias : kuat, nγ – nα = 0,037 – 0,041

Sifat pembeda : dwibias lebih lemah, gelapan oblique

Keterdapatan : basalt, gabbro, peridotit, dunit

 

 

BRUSIT

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : fibrous

Belahan : satu arah,

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sedang

Warna Interferensi : kuning dan oranye orde pertama

Gelapan : parallel

Kembaran : terkadang ada

Dwi bias : sedang, nγ – nα = 0,019

Sifat pembeda : belahan, anomali interferensi warna

Keterdapatan : serpentinit, batuan metamorf kalsit-brusit

 

Page 8: Mineral Pembentuk Batuan Beku

MAGNETIT

Warna : hitam

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : opaque

Bentuk : euhedra – anhedra

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : tinggi

Kilap : logam

Kembaran : tidak ada

Keterdapatan : batuan beku dan metamorf

 

 

SANIDIN

Warna : colorless

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : subhedra – anhedra

Belahan : satu arah,

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah

Warna Interferensi : putih orde pertama

Gelapan : parallel

Kembaran : kembaran Carlsbad

Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,005 – 0,008

Sifat pembeda : sudut axial kecil, bersih (tidak ada berkas awan)

Keterdapatan : rhyolite, tracyte, tuff,

MIKROKLIN

Warna : colorless

Page 9: Mineral Pembentuk Batuan Beku

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : subhedra – anhedra

Belahan : satu arah,

Indeks bias : n < n balsam.

Relief : rendah

Warna Interferensi : putih orde pertama

Gelapan : parallel

Kembaran : kembaran polysinthetic

Dwi bias : lemah, nγ – nα = 0,007

Sifat pembeda : kembaran polysinthetic

Keterdapatan : granit, syenite, gneiss, batupasir, arkose

 

 

 

GARNET

Warna : umumnya colorless, kemerahan, abu-abu kehijauan

Pleokroisme : tidak ada

Ketembusan Cahaya : translucent

Bentuk : eubhedra – subhedra

Belahan : tidak ada

Indeks bias : n > n balsam.

Relief : sangat tinggi

Warna Interferensi : tidak ada

Gelapan : tidak ada

Kembaran : tidak ada

Dwi bias : lemah

Sifat pembeda : bentuk butiran, relief tinggi, karakter isotropik

Keterdapatan : pegmatit, skis, kuarsit

 

Page 10: Mineral Pembentuk Batuan Beku

PERBEDAAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MINERAL

FAKTOR KUARSA SANIDIN ORTHOKLAS

Belahan Tidak ada Satu arah Satu arah

Bercak clear clear cloudy

Kembaran Tidak ada Carlsbad Carlsbad

MINERAL

FAKTOR Olivin Kuarsa

Dwi bias tinggi rendah

Gelapan oblique parallel

Relief tinggi sangat rendah

Page 11: Mineral Pembentuk Batuan Beku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Reaksi Bowen

Reaksi bowen terkenal dengan urutan mineral yang tergabung dalam kelompok diskontinu artinya selalu ada

perubahan mineral setiap terjadi alterasi dan tidak dapat terbentuk mineral yang awal, contoh olivin teralterasi

menjadi piroksen namun piroksen tidak dapat teralterasi menjadi olivin dan seterusnya. Kelompok kontinu yaitu

MINERAL

FAKTOR Plagioklas Orthoklas

Belahan dua arah satu arah

Kembaran polysinthetic Carlsbad

Keterdapatan Hampir semua jenis batuan Batuan asam

Page 12: Mineral Pembentuk Batuan Beku

semua golongan plagioklas yang memiliki unsur Ca terbanyak hingga unsur Na terbanyak,menunjukkan tingkat

keasaman maupun tingkat kebasaan plagioklas itu sendiri dari anortit hingga albit. Reaksi bowen juga

menunjukkan tingkat kestabilan mineral pada suhu tertentu misal untuk olivin akan stabil pada suhu tinggi

sedangkan kuarsa akan stabil pada suhu rendah. Sebenarnya dari reaksi bowen kita dapat menentukan

asosiasi mineral dalam batuan, dari batuan asam, intermediet hingga ke basa sekalipun. Asosiasi mineral asam

akan kita jumpai mineral kuarsa, orthoklas yang biasa disebut grup K-feldspar, muskovit, horblenda dan biotit.

Asosiasi mineral yang tergolong intermediet akan kita jumpai plagioklas jenis labradorit dan andesin dalam

jumlah yang melimpah, kemudian horblenda dan piroksen. Sedangkan asosiasi mineral basa akan sering

dijumpai piroksen dan olivin dan plagioklas jenis anortit dan bytownit. Dari pengelompokan mineral bedasarkan

asosiasi nya dapat pula kita implementasikan ke dalam jenis batuan bedasarkan sifat keasaman maupun

kebasaanya.