mineral utama baru
DESCRIPTION
zyqwnion splacityTRANSCRIPT
Mineral Utama/ Mineral Primer (Essensial Minerals/Primary Minerals)
Mineral adalah bahan penyusun tanah utama yang berasal dari kristalisasi magma, atau terbentuk sebagai
hasil reaksi unsur kimia di dalam tanah.. Menurut Hardjowigoeno (1993), Mineral primer atau
disebut mineral skeletal terdiri dari beberapa komponen yang membuatnya menjadi kelompok
yang masuk kedalam golongan mineral Skeletal:
a) pasir dan debu yang masing-masing butir merupakan satu macam mineral primer
b) agregat mikro kristalin: abu volkan (campuran berbagai mineral primer), dan chart (silika
mikrokristalin.
c) fragmen: pecahan batuan, dalam ukuran pasir atau debu, terdiri dari berbagai macam mineral
primer.
Pada series deret bowen tersebut dapat dilihat bagaimana mineral-mineral dapat terbentuk secara
langsung dari hasil proses kristalisasi magma yang terbentuk dari kelompok mineral utama
magma (gambar1.1)
Gambar 1.1 deret seri reaksi bowen dalam pembentukan mineral (source : www.google.com)
Mineral Primer
Nama
Mineral
Primer
Rumus kimia Karakteristik Proses Terbentuknya
Feldspar K Al Si 3O8, N
a Al Si 3O8,
Ca Al 2Si2O8
Felsdpar berwarna putih atau
keputih-putihan dan juga tidak
mempunyai warna tersendiri
tetapi sering diwarnai oleh
pengotoran - pengotoran zat
lain.
Felsdpar mengkristal dari
magma pada batuan beku
intrusi dan ektrusi dalam
bentuk lapisan dan ada juga
dalam bentuk metamorf
Plagioclase NaAlSi3O8 Mineral dengan sistem kristal
triklin. Warna : putih, putih
kelabu, kadang keijauan,
kebiru-biruan. Komposisi
plagioklas dibagi 3 :
1. Plagioklas asam
2. Plagioklas intermediet
3. Plagioklas basa
Akibat terjadinya penurunan
temperature pada seri reaksi
bowen, kandungan natrium
pada plagioclase akan
semakin banyak. Jika
terbentuk pada suhu yang
makin rendah.
Orthoclase K Al Si 3O8 Mineral dari kumpulan
feldspar alkali. Feldspar
pembentuk batuan granit atau
batuan asam. Memiliki warna
yang khas yakni putih abu-abu
atau merah jambu.
Berasal dari magma yang
mengkristal dari batuan
beku intrusi dan ekstrusi
dalam lapisan dan dalam
bentuk metamorf.
Muscovite KAl2(AlSi3O10)
(OH)2
Salah satu mineral dari
kumpulan mika. Berwarna
cokelat dan tak berwarna.
Mineral yang umum terdapat
dalam batuan malihan, batuan
asam, batuan endapan.
Terbentuk hasil dari proses
kristalisasi magma dalam
seri bowen dimana
temperature semakin rendah
dan memiliki kandungan
mika.
Biotite K (Fe, Mg)3 AlSi3 O10 (F, OH)2
Semua mineral mika
berbentuk pipih, bentuk
Kristal berlembar menyerupai
buku dan merupakan bidang
belahan dari mineral biotite.
Umumnya berwarna gelap,
hitam, atau coklat.
Pada suhu 700-6000C
mineral ini terbentuk dari
kristalisasi magma.
Amphibole Ca2(Mg,
Fe2+)5(Si8O22)
(OH)2
Amphibole adalah kelompok
mineral silikat yang berbentuk
prismatik atau kristal yang
menyerupai jarum. Mineral ini
umumnya mengandung besi
(Fe), Magnesium (Mg),
Kalsium (Ca), dan
Alumunium (Al), Silika (Si),
dan Oksigen (O). Hornblende
tampak pada foto yang
berwarna hijau tua kehitaman.
Mineral ini banyak dijumpai
pada berbagai jenis batuan
beku dan batuan metamorf
Pembentukan mineral ini
sangat dipengaruhi oleh
temperature dan juga suhu
pada proses kristalisasi
magma dan lingkungan
terbentuk di dalam sekis
kristalin.
Hornblande Ca2(Mg, Fe, Al)5 (Al, Si)8O22(OH)2
Mineral ini banyak dijumpai
pada berbagai jenis batuan
beku dan metamorf. Salah satu
mineral penting dari kumpulan
amfibol. Berwarna hitam,
hijau tua cokelat. Terdapat
pada batuan asam atau batuan
entermediet.
Terbentuk karena proses
pembekuan magma pada
suhu sekitar 7000C-60000C.
Penyebarannya yang luas
dan mineral pembentuk
batuan pada batuan beku
seperti diorit, gabbro,
basalt, pada batuan
metamorf seperti pada
hornblendite.
Pyroxene (Ca,Fe,Mg)Si2O6
Kelompok mineral silikat yang
berisi unsur besi (Fe) dan
magnesium (Mg). Mineral
pyroxene umumnya berwarna
sangat gelap hijau hingga
hitam.
Hasil kristalisasi magma
dari penurunan suhu yang
sebelumnya membentuk
mineral olivine
Augit (Ca, Na)(Mg, Fe, Al)(Al, Si)2 O6
salah satu mineral dari
kumpulan piroksen. Umumnya
berwarna hitam, hijau tua.
Augit merupakan mineral
pembentuk batuan basa
Terbentuk pada suhu 7000C,
akibat proses hidrotermal
dengan temperatur yang
rendah berupa urat
Kuarsa SiO2 Kadang disebut “silika”.
Adalah satu-satunya mineral
pembentuk batuan yang terdiri
dari persenyawaan silicon dan
oksigen. Umumnya muncul
dengan warna seperti
“smoky”, disebut juga “smoky
quartz”. Terkadang berwarna
seperti violet. Kuarsa disebut
juga dengan “amethyst” merah
muda, kuning hingga coklat.
Dapat berubah karena adanya
unsur–unsur yang tidak bersih.
Kuarsa juga terdapat sebagai
mineral-mineral kecil dalam
berbagai macam batuan, yaitu
batuan beku, batuan endapan,
batuan malihan. dalam industri
kuarsa digunakan oleh pabrik
kaca, semen, keramik
Proses pembentukannya
melalui pembekuan magma
yang bersifat asam, setelah
proses magmatisme dan
memasuki fase pegmatisme
dan pnumatolisis pada
proses hidrotermal yang
bersuhu rendah (berkisar
2000 – 40000 C). Awalnya
magma mengintrusi batuan
yang ada dipermukaan
sehingga terbentuklah
mineral-mineral bersifat
holokristalin dan asam.
Karena terjadi penurunan
suhu yang menyerap panas
oleh batuan yang dilaluinya
serta penurunan tekanan
akibat semakin menjauhnya
magma dari dapur magma
dan pengaruh gravitasi
sehingga memasuki tahap
pada suhu pembentukan
kristal kuarsa, selanjutnya
terbentuklah mineral kuarsa
dengan kondisi tertentu
sehingga membentuk
tekstur yang tertentu pula.
Mineral ini dijumpai pada
batuan beku asam seperti
granit, granodiorit, tonalit,
ryolit.
Mineral Sekunder ( Secondary Minerals)
Merupakan mineral-mineral hasil pembentukan baru dari mineral utama yang terjadi selama
proses pembentukan tanah, hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral-mineral utama.
Dengan demikian mineral-mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non
pirogenetik).
Nama Mineral
Sekunder
Rumus kimia Karakteristik Proses Terbentuknya
Kaolinite Al2Si2O5(OH)4 Mineral ini menunjukkan
warna putih, sistem kristal
monoklin, belahan
sempurna, kilap mutiara.
Mineral utama dari tanah
Oxisol dan Utisol
Terbentuk akibat adanya
proses pelapukan dari
mineral yang kaya Al dan
hasil proses alterasi dari
mineral yang kaya Al dapat
terbentuk pada daerah
danau
Illite (K,H3O)
(Al,Mg,Fe)2(Si,
Al)4O10[(OH)2,
Mineral ini tidak berwarna
(bening), dan sebagian
menunjukkan warna putih-
Terbentuk pada suhu 700 –
80000C, hasil dari proses
magmatisme khususnya
(H2O)] abu-abu, sistem kristal
monoklin, belahan 1 arah
sempurna, kilap lemak,
bersifat elastis dan
menunjukkan bentuk
tabular.
batuan beku dalam yang
kaya akan alumina dan
silika (pegmatit dan granit),
dapat merupakan hasil
proses metamorfik
(mudrock sediment) dan
hasil alterasi dari feldspar.
Laumontite Ca(AlSi2O6)2•4
H2O
Mineral ini menunjukkan
warna putih – abu-abu –
pink, sistem kristal
monoklin, belahan 3 arah,
pecahan rata, kilap mutiara,
cerat putih dan
menunjukkan bentuk
elongated prismatik.
Terbentuk pada suhu 600 –
7000 C, akibat proses
hidrotermal yang mengisi
rongga-rongga pada batuan
beku, batuan sedimen dan
metamorf
Montmorillonite (Na,Ca)0.33(Al,
Mg)2(Si4O10)
(OH)2•nH2O
Mineral ini menun- jukkan
warna putih – abu-abu,
sistem kristal monoklin.
Terbentuk pada daerah
beriklim tropis yang
merupakan hasil alterasi
dari feldspar pada batuan
yang miskin silika. Hasil
dari pelapukan glass
volkanik dan tuff dari
proses hidrotermal.
Zeolite Na2Al2Si3O10-
2H2O
Mineral ini menunjukkan
warna abu-abu – putih,
sistem kristal monoklin,
belahan sempurna 3 arah,
pecahan tidak rata, kilap
kaca, cerat putih dan
menunjukkan bentuk
elongated-prismatik..
Terbentuk pada temperatur
600 – 70000C, akibat
proses hidrotermal yang
mengisi urat dan rongga
pada batuan beku dan
proses metamorpisme
burial
Gibsit Al(OH)3 Gibsit merupakan mineral
utama pada tanah-tanah
Ultisol dan Oksisol dengan
pelapukan lanjut dikawasan
tropik dan subtropik,
pelapukan awal mika
menghasilkan vermikulit
kemudian menghasilkan
smektit dan melalui proses
pedogenik menghasilkan
klorit lalu membentuk
kaolinit. Pembentukan
kaolinit bias kemungkinan
menghasilkan mineral
gibsit. Pembentukan gibsit
dapat terjadi dengan cepat
pada saat proses pemisahan
Si dan Al (Tan, 1991)
Alofan Al2O3 Mineral liat non Kristal
alofan merupakan tanah
umum pada bahan vulkanik.
Alofan secara kolektif
menyusun aluminium silikat
berair dan imogolit suatu
aluminosilikat pada kristal
unik mempengaruhi sifat
fisik dan kimia suatu tanah
dengan kuat, sering
bertanggung jawab untuk
produktifitas yang rendah
dan mempengaruhi
kesesuaian dan kualitas
tanah sebagai bahan
bangunan (Amerijcrx,
1985). (khas).
Mineral ini terbentuk dari
penyusun tanah liat yang
paling umum meliputi
selang iklim yang luas.
Alofan dan imogolit
Imogolit Al2O3 Imogolit mempunyai rasio Imogolit terbentuk dari
Si dan Al 0.5 dan
mempunyai sebuah struktur
berbentuk tuba dengan
diameter dalam 1 nm dan
diameter liatnya 2 nm. Tuba
imogolit lebih tampak jelas
dibawah mikroskop elektron
transmisi daripada unit
partikel dari alofan.
Imogolit mempunyai sebuah
struktur nesosilikat.
tanah abu vulkanik yang
bercampur dengan alofan.
Imogolit kurang reaktif
dengan posfat daripada
alofan (Henmi et al, 1982).
Montmorillonit (Na,Ca
)0.33(Al,Mg)2(Si4
O10)(OH)2·nH2O
Mineral liat montmorillonit
tercatat memiliki sifat liat
dan kohesi tinggi, jelas
berkerut jika dikeringkan,
butirnya berkeping halus
dan mudah didispersikan.
montmorillonit memang
begitu mudah didispersikan
sehingga tanah terolah baik
mengandung bahan
lempung
Dolomite CaMg(CO3)2 Mineral ini menunjukkan
warna putih-pink, sistem
kristal heksagonal, belahan
sempurna, pecahan
subkonkoidal, kilap kaca,
cerat putih.
Terbentuk dari proses
hidrotermal pada suhu yang
rendah berupa urat, juga
dapat terbentuk pada
lingkungan laut akibat
proses dolomitisasi
batugamping dan proses
metamorfik (dolostone
protoliths)
Mineral Tambahan/ Mineral Aksesoris ( Accessory Minerals)
Mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma namun jumlahnya sangat
sedikit sekali, sehingga tidak mempengaruhi penamaan betuan
Nama Mineral
Aksesioris
Rumus kimia Karakteristik Proses Terbentuknya
Kromit FeCr2O4 Kromit merupakan satu-
satunya mineral yang
menjadi sumber logam
kromium. Kromit
mempunyai sifat antara lain
berwarna hitam, bentuk
kristal massif hingga
granular, sistim kristal
oktahedral, goresan
berwarna coklat
Terbentuk dari
ultramafic dalam,
merupakan mineral
utama yang mengalami
kristalisasi yang
ditemukan pada batuan
serphentite, ditemukan
pada peridotite dan
batuan intrusive yang
berlapiskan ultramafik.
Magnetit Fe3O4 Bentuk fisik dari mineral ini
adalah warna segar abu-abu,
warna lapuk coklat, kilap
logam, cerat coklat
kemerahan, kekerasan 5-6
skala mohs, belahan tidak
jelas, pecahan tidak rata,
Tenacity ductile, Berat jenis
4.9-5.36 gr/cm2, Bentuk
mineral prismatic, system
kristal trigonal, Golongan
mineral oksida
Mineral ini terbentuk dari
hasil sublimasi dalam
hubungannya dengan
gunung api. Terjadi juga
dalam endapan
metamorfosa kontak dan
sebagai mineral tambahan
dan terbentuk pada suhu
yang tinggi sekitar 800 C -
9000 C, maka mineral ini
mempunyai bentuk yang
sempurna dan idiomrf.
Dijumpai pada batuan
beku granit dan batu pasir
merah sebagai penyemen.
Berasosiasi dengan zircon.
Hematit dan pyrite.
Ilmenit FeTiO3 memiliki kilap logam,dan
warna ilmenit adalah hitam.
Kekerasan ilmenit masuk
dalam skala 5 –
6 ,sedangkan ceratnya
adalah hitam kecoklatan.
Tidak terdapat belahan pada
ilmenit. Pecahannya
termasuk golongan
conchoidal. Ilmenit
memiliki bentuk amorf.
Sifat dalamnya rapuh.
Kemagnetan ilmenit
termasuk diamagnetik.
Untuk ketembusan cahaya
ilmenit tidak dapat tembus
cahaya (opaque)
Sebagai hasil dari
rekristalisasi mineral
sebelumnya yang
mengalami pengendapan
pada mineral mineral
bijih
Rutil TiO2 Merupakan jenis mineral
yang memiliki perenan
penting dalam kandungan
logam titanium dan tidak
larut dalam larutan asam
Terbentuk secara
mineral aksesioris pada
batuan instrusif dan
batuan metamorf
ataupun pada urat kuarsa
Zirkon ZrSiO4 Struktur kristal zirkon
adalah tetragonal sistem
kristal . Warna alami dari
zirkon bervariasi antara
berwarna hijau, kuning-
keemasan, merah, coklat,
biru, dan spesimen tak
berwarna yang
Zircon terbentuk sebagai
mineral ikutan (accessory
mineral) pada baatuan
yang terutama
mengandung Na-feldpar,
seperti bataun beku asam
(granit dan syenit) dan
bataun metamorf (gneiss
menunjukkan kualitas
permata adalah pengganti
populer untuk berlian ;
spesimen ini juga dikenal
sebagai "berlian Matura".
dan skiss). Secara
ekonomis, zircon
ditemukan dalam bentuk
butiran (ukuran pasir),
baik yang terdapat pada
sedimen sungai maupun
sedimen pantai. Pada
umumnya zircon
terkosentrasi bersama-
sama mineral titanium
(rutil dan ilmenit),
monazite dan mineral
berat lainnya
Zeolit (Na3K3)(Al6Si30O72).
24H2O
merupakan senyawa
alumino silikat terhidrasi,
dengan unsur utama yang
terdiri dari kation alkali dan
alkali tanah. Senyawa ini
berstruktur tiga dimensi dan
mempunyai pori yang dapat
diisi oleh molekul air.
terbentuk dari reaksi
antara batuan tufa asam
berbutir halus dan bersifat
riolitik dengan air pori
atau air meteorik
Bismuth Bi Bismut adalah mineral
logam yang rapuh dengan
perak,-pink rona putih,
sering terjadi dalam bentuk
aslinya dengan warna-
warni oksida menodai
menampilkan banyak warna
dari kuning ke biru. Tangga
spiral struktur melangkah
bismuthkristal adalah hasil
Dalam urat hidrotermal,
berasosiasi dengan
nikel, kobalt, perak, tin
dan uranium sulfida
dari tingkat pertumbuhan
yang lebih tinggi di sekitar
tepi luar dari pada tepi
bagian dalam
Hematit Fe203 Hematit mengkristalisasi
dalam sistem rombohedral,
dan memiliki struktur kristal
yang sama dengan ilmenit
sama dan korundum.
Hematit dan ilmenit
membentuk larutan
padat pada suhu 950 °C.
Hematit merupakan mineral
yang berwarna hitam hingga
abu-abu perak atau baja,
coklat hingga merah
kecoklatan atau merah.
Dalam skala kekerasan,
hematit berada dalam skala
5 dari 6.
Hematit bisa berasosiasi
dengan batuan beku,
sedimen dan metamorf.
Hematit pada batuan beku
biasanya berasosiasi
dengan proses hidrotermal
yang kaya akan sulfur dan
sulfat tapi sedikit oksigen,
mendekati reduksilah atau
anoxyc. Demikian juga
untuk sedimen, sumbernya
berupa larutan dalam
kondisi reduksi. Larutan
bisa disemburkan via
cerobong-cerobong
hidrotermal didasar laut
Limonit Fe2O3. nH2O Sangat bervariasi
tergantung terhadap
lingkungan serta tipe
agregat, mudah untuk
dihamburkan jika
dipanaskan di udara akan
membentuk altrasi dengan
mineral hematit, lalu
menjad magnetit
Merupakan mineral
yang terbentuk akibat
dari reduksi besi yang
bercampur dengan
miberal jenis karbonatan
dan batuan silika dalam
kondisi tropis atau
subtropis (pelapukan
tinggi)
Vanadinit Pb5Cl(VO4)3 Memiliki sistem kristal
heksagonal prisma, dan
mudah larut dalam larutan
asam, dan gampang untuk
mengalami oksidasi.
Merupakan mineral
yang terbentuk
bersamaan dengan
mineral yang teroksidasi
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Djauhari. 2012. “Pengantar Geologi”. file:///C:/Users/asus/Downloads/f66209cb
3dc7375ae9e36ad24157b8a7.pdf. (Diakses tanggal 20 Agustus 2015).