mini cx-mioma uteri
DESCRIPTION
ObgynTRANSCRIPT
Mini Clinical Examination
Mioma Uteri
OLEH :
Sri Dewi Mustika (0910313235)
PRESEPTOR
dr. H. Syahredi SA, Sp.OG (K)
BAGIAN ILMU KESEHATAN OBSTETRI GINEKOLOGI
RSUP DR.M.DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2014
Mioma Uteri
No.Identitas Pasien
Dasar DiagnosisPemeriksaan Penunjang
Tindakan
1.Ny. Mariam/
46 tahun/ 72.05.91
Anamnesa :- Pasien rujukan dari
RS swasta di kota Padang dengan diagnosa mioma uteri
- Ditemukan bengkak di uterus sebesar kepala bayi, nyeri (-)
- Pasien baru menikah sebanyak 1 kali, selama 1 tahun, dan belum mempunyai anak
- Dari pemeriksaan inspeksi abdomen tampak perut sedikit membuncit, pada palpasi abdomen teraba massa setinggi pertengahan antara simfisis dengan pusat, permukaan tidak rata, kenyal padat, dan dapat digerakkan.
- Dari pemeriksaan VT bimanual, portio ikut bergerak jika masa digerakkan
D : P0H0 + Multiple Mioma
USG, Pemeriksaan laboratorium
lengkap, rontgen thoraks,
EKG
R/ laparotomi
DISKUSI
Seorang pasien perempuan 46 tahun datang ke poliklinik kebidanan RSUP Dr.
M. Djamil Padang dengan rujukan dari rumah sakit swasta di kota Padang. Keluhan
utama adanya benjolan sebesar kepala bayi tanpa rasa nyeri diperut bawah. Dari
pemeriksaan inspeksi abdomen tampak perut sedikit membuncit, pada palpasi
abdomen teraba massa setinggi pertengahan antara simfisis dengan pusat, permukaan
tidak rata, kenyal padat, dan dapat digerakkan. Dari pemeriksaan VT bimanual, portio
ikut bergerak jika masa digerakkan.
Penyebab pasti mioma uteri masih belum diketahui secara pasti, tetapi
stimulasi estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya mioma uteri. Beberapa
faktor predisposisi juga diduga berperan dalam terjadinya mioma uteri antara lain
nullipara, infertilitas, dan riwayat keluarga. Faktor predisposisi terjadinya mioma
uteri pada pasien ini adalah pasien yang menikah pada usia 45 tahun dan belum memiliki
anak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran CMC, tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 84x/ menit, nafas 20x/menit, suhu afebris. Konjungtiva tidak anemis.
Inspeksi abdomen tampak sedikit membuncit antara pertengahn simfisis dan pusat,
permukaan tidak rata, kenyal padat, dan dapat digerakkan, nyeri tekan tidak ada,
nyeri lepas tidak ada, perkusi redup diatas masa, auskultasi bising usus (+) normal.
Status ginekologis inspeksi genitalia tampak fluksus di vagina. Vaginal touché portio
bergerak ketika masa digerakkan.
Pada pemeriksaan USG uterus tampak membesar dari normal dengan ukuran
13 x 7,2 x 8,6 cm, tampak gambaran massa hiperekhoik pada fundus belakang uteri,
batas tegas 7,38 x 4,37 cm, pada dinding kanan uterus ukuran 5,7 x 5,1 cm, batas
tegas. Endline terdorong ke anterior ukuran 0,64 cm. Ovarium kanan 1,88 x 1,32 cm,
ovarium kiri 1,63 x 1,27 cm.
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada pasien ini adalah laparotomi,
dimana sebelum dilakukan tindakan tersebut pasien diperintahkan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium lengkap, rontgen thoraks, EKG, dan konsul ke bagian
penyakit dalam untuk menghindari komplikasi yang dapat terjadi selama rencana
tindakan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pangemanan, Wim T. Penyakit neoplasma. Dalam: PrawirohardjoS. Ilmu
Kebidanan. Edisi II. Jakarta : Bina Pustaka; 2005. hlm 891- 894.
2. Lefebvre, Guylaine, Georgee Vilos, Catherine Allaire, John Jeffrey. The
management of uterine leiomyomas. JOGC. 2003 May; 128:1-10.