mini project ku

14
MINI PROJECT MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENGARUH MOTIVASI, PRESTASI AKADEMIK, DAN NORMA SUBJEKTIF TERGADAP MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI MENJADI WIRAUSAHA STUDI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jenis penelitian: kuantitatif Oleh: PEPPY PUSPITA SARI 13812144008

Upload: peppypuspitasari1

Post on 26-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metopen

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Project Ku

MINI PROJECT MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, PRESTASI AKADEMIK, DAN NORMA SUBJEKTIF

TERGADAP MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI MENJADI

WIRAUSAHA STUDI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

YOGYAKARTA

Jenis penelitian: kuantitatif

Oleh:

PEPPY PUSPITA SARI

13812144008

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: Mini Project Ku

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan penduduk

yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja akan menyebabkan terjadinya pengangguran

yang merupakan masalah yang sering terjadi di negara berkembang. Dengan jumlah angkatan

kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang

berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan

kompleks. Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengagguran di Negara

Indonesia adalah terlampau banyaknya tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal, sehingga

ketika pekerjaan di sektor formal tidak tumbuh dan berkembang orang tidak berusaha untuk

menciptakan pekerjaan sendiri di sektor swasta. Hal inilah yang mengakibatkan tingginya jumlah

pengangguran dan rendahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Masalah ini perlu mendapat

perhatian khusus pemerintah karena apabila angka pengangguran tinggi otomatis angka

kemiskinan juga akan naik.

Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga

masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan

pembangunan nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengangguran sangat

berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan

ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah

salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa dampak pengangguran terhadap

perekonomian dan kehidupan sosial: (1) Menurunkan aktivitas perekonomian. Pengangguran

menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang menurun

menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini mengakibatkan para

pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan pendirian industri baru

sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun. (2) Menurunkan pertumbuhan ekonomi dan

pendapatan per kapita. Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang

dan jasa. Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik

Bruto) yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya

pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita. (3) Meningkatkan biaya sosial.

Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran

Page 3: Mini Project Ku

mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien yang stres

(depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan akibat meningkatnya tidak

kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya pemulihan dan renovasi beberapa

tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan

sosial para penganggur. (4) Menurunkan tingkat keterampilan. Dengan menganggur, tingkat

keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin lama menganggur, semakin menurun pula

tingkat keterampilan seseorang. (5) Menurunkan penerimaan Negara. Orang yang menganggur

tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin banyak orang yang menganggur,

akan semakin turun pula penerimaan negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.

Biro Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah penduduk di Indonesia pada tahun

2010 berjumlah 237.641.326 jiwa. Data resmi Badan Pusat Statistik jumlah pengangguran pada

Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang atau sekitar 6,25 persen dari total angkatan kerja.

Berikut data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari tahun ke tahun menurut BPS:

Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,18 Persen.

Februari 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,81 Persen.

Agustus 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,94 Persen.

Februari 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,70 Persen.

Agustus 2013, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,25 Persen.

Pada Februari 2014 cenderung menurun menjadi 5,70 persen daru awalnya Agustus 2013 sebesar

6,25 persen. Namun setelah itu sampai pada Agustus 2015 kembali mengalami kenaikan menjadi

6,18 persen. Berikut data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berdasarkan tingkat pendidikan

Page 4: Mini Project Ku

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk pendidikan Diploma dan Sarjana masih tetap

mendominasi, yaitu masing-masing sebesar 12,78 persen dan 11,92 persen. Data tersebut

menunjukkan bahwa pengangguran di kalangan terdidik masih tinggi dan akan menjadi suatu

sorotan dan masalah yang besar bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Berdasarkan fakta-fakta diatas, perlu dilakukan alternative untuk memecahkan

permasalahan terkait dengan pengangguran dan kemiskinan, salah satunya yaitu dengan

memberdayakan masyarakat melalui wirausaha. Menggalakkan budaya berwirausaha pada

masyarakat akan mampu mengurangi angka kemiskinan. Menggalakkan budaya kewirausahaan

dalam masyarakat akan mampu membantu membuka lapangan pekerjaan, sehingga dengan

Menurut McClelland (1971), suatu negara akan maju jika terdapat wirausaha (entrepreneur)

minimal sebanyak 2% dari total jumlah penduduk di negara tersebut. Entrepreneurdi Indonesia

masih bisa dapat dikatakan cukup rendah. Pada tahun 2010 lalu, dari 230 juta penduduk hanya

0.2% saja yang berwirausaha. Indonesia masih membutuhkan banyak stimulus untuk menambah

jumlah pengusaha. Setidaknya butuh 4.8 juta pengusaha, agar indonesia bisa menjadi negara

maju. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif masyarakat dalam meningkatkan kemandirian

ekonomi dengan berwirausaha.

Setiap lulusan perguruan tinggi sudah pasti nantinya akan mengamalkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh di bangku perkuliahan untuk berprofesi.

Pada kenyataannya lulusan perguruan tinggi akan dihadapkan pada tiga pilihan yaitu pertama,

menjadi pegawai atau karyawan perusahaan swasta, kedua, menjadi pengangguran intelektual

seperti yang sudah disebutkan diatas, dan kemungkinan ketiga adalah membuka usaha sendiri

atau menjadi wirausaha sesuai dengan passion masing-masing individu. Fakta-fakta mengenai

Page 5: Mini Project Ku

tingkat pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan menjadikan kemungkinan

membuka usaha sendiri atau menjadi wirusaha merupakan pilihan yang paling memungkinkan.

Pilihan untuk menjadi wirausaha merupakan pilihan yang tepat dan logis, mengingat peluang

yang lebih besar untuk berhasil, hal ini sesuai dengan program pemerintah dalam percepatan

penciptaan pengusaha kecil dan menengah yang kuat dan bertumpu pada ilmu pengetahuan dan

teknologi sedang digalakkan (Indarti dan Rosiani, 2008).

Menurut Pappas dan Hirschey (1993) di Negara maju seperti Amerika Serikat, tampilnya

wirausaha yang tangguh telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

menyeluruh. Wirausaha melalui usahanya telah mampu menyerap angkatan kerja dan

memberikan kesejahteraan kepada seluruh komponen perusahaan, yang meliputi: pemegang

saham, karyawan, pelanggan, supplier, masyarakat umum, dan pemerintah. Pemegang

perusahaan memperoleh kontribusi melalui laba yang diperoleh perusahaan, karyawan

memperoleh penghasilan dari kegiatan produksi dan manajemen perusahaan, masyarakat

mampu memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan pemerintah memperoleh pajak dan

devisa. Secara keseluruhan kontribusi ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat karena komponen perusahaan pada dasarnya adalah warga masyarakat

dan pajak yang dipungut pemerintah selanjutnya digunakan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan umum dan infrastruktur. Disisi lain, devisa yang dihasilkan akan mampu

meningkatkan kemandirian dan pertumbuhan perekonomian Negara. Apabila Indonesia mampu

melahirkan wirausaha – wirausaha tangguh seperti diatas, bukan pengusaha yang besar karena

fasilitas, kolusi, dan korupsi niscaya sebagian permasalahan ekonomi bahkan social dan politik

dapat diatasi. Kehadiran pengusaha tangguh, baik sebagai pengusaha besar, sedang maupun kecil

dalam pasar yang sehat akan mampu menciptakan nilai tambah barang dan jasa, meningkatkan

daya saing, meningkatkan pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan

produktivitas serta menciptakan efisiensi sumber daya alam (Indarti dan Rostiani,2008).

Atas berbagai pertimbangan diatas, lulusan perguruan tinggi yang diharapkan dapat

menjadi pemimpin bangsa di masa depan, sudah selayaknya menjadi pelopor dalam bidang

kewirausahaan. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh di bangku

perkuliahan, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi

wirausaha, menjadi generasi yang bermental menciptakan lapangan kerja dan bukan menunggu

lowongan kerja. Selain itu perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjadi salah satu panutan

Page 6: Mini Project Ku

masyarakat harus dapat mendorong budaya berwirausaha. Perguruan tinggi diharapkan juga

mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu meberi

dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. Mahasiswa sebagai

komponen masyarakat yang terdidik, sebagai harapan masyarakat dapat membuka lapangan

kerja, dengan menumbuhkan niat berwirausaha.

Universitas Negeri Yogyakarta telah membekali para mahasiswanya untuk menjadi

wirausaha melalui mata kuliah Kewirausahaan, khususnya para mahasiswa Fakultas Ekonomi,

Program Studi Akuntansi. Sejumlah aktivitas telah dilakukan pada mata kuliah tersebut, yaitu

tentang teori – teori kewirausahaan, praktek lapangan kewirausahaan. Dengan melakukan

aktivitas itu semua, diharapkan dapat membuat para mahasiswa mendorong untuk menjadi

wirausaha yang sesungguhnya setelah mereka diwisuda. Untuk mengambil keputusan menjadi

wirausaha akan melibatkan factor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, pembelajaran,

dan factor eksternal seperti keluarga, teman, dosen, dan lingkungan tetangga. Dengan demikian

keputusan untuk menjadi wirausaha merupakan suatu perilaku dengan keterlibatan tinggi.

Dari latar belakang diatas untuk meneliti minat mahasiswa Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta menjadi wirausaha maka penulis membuat

penelitian dengan judul ”Pengaruh motivasi, prestasi akademik, dan norma subjektif terhadap

minat mahasiswa Program Studi Akuntansi menjadi wirausaha studi pada Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Peningkatan penduduk yang tidak sebanding dengan tersedianya jumlah lapangan kerja

sehingga menyebabkan tingginya angka pengangguran.

2. Terbatas dan kecilnya peluang bekerja pada sektor formal menyebabkan banyaknya

pengangguran intelektual yang akan berdampak pada psikologis pribadi yang harus

ditanggung oleh yang bersangkutan sangat besar.

3. Jumlah wirausaha di Indonesia masih rendah hanya sekitar 0,2% dari 236 juta penduduk.

Page 7: Mini Project Ku

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah hanya pada pengaruh motivasi,

prestasi akademik, dan norma subjektif tehadap minat mahasiswa akuntansi studi pada Fakultas

Ekonomi UNY.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pembatasan masalah diatas maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa Prodi Akuntansi menjadi

wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bagaimana pengaruh prestasi akademik terhadap minat mahasiswa Prodi Akuntansi

menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Bagaimana pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiswa Prodi Akuntansi

menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bagaimana pengaruh motivasi, prestasi akademik, dan norma subjektif terhadap minat

mahasiswa Prodi Akuntansi menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas

Negeri Yogyakarta.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa Program Studi Akuntansi

menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Mengetahui pengaruh prestasi akademik terhadap minat mahasiswa Program Studi

Akuntansi menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta.

3. Mengetahui pengaruh norma subjektif terhadap minat mahasiwa Program Studi

Akuntansi menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta.

Page 8: Mini Project Ku

4. Mengetahui pengaruh motivasi, prestasi akademik, dan norma subjektif terhadap minat

mahasiswa Program Studi Akuntansi menjadi wirausaha studi pada Fakulas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi pengetahuan terkait dengan pengaruh motivasi, prestasi akademik, dan

norma subjektif teradap minat mahasiwa Program Studi Akuntansi menjadi wirausaha studi pada

Fakulas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan mengetahui fakta dilapangan

secara langsung, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh serta untuk

mengetahui sampai seberapa jauh hubungan antara teori yang diterima dengan

prakteknya.

b. Bagi penelitian selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam

penelitian-penelitian selanjutnya.

c. Bagi mahasiswa penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan setelah lulus dari

perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha.

Daftar Pustaka

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tjahjono Heru, Ardi Hari. 2008. Kajian Niat Mahasiswa Manajemen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta untuk Menjadi wirausaha.

Andika Manda, Madjid Iskandarsyah. 2012. Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan

Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa.

Nitisusastro Mulyadi. 2012. Kewirausahaan&Manajemen Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta.

Page 9: Mini Project Ku