mini project uchie...docx

28
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pemberian makanan bayi setelah dilahirkan adalah Air Susu Ibu (ASI) tanpa ada makanan tambahan ataupun PASI (pendamping Air Susu Ibu). Dengan adanya ASI ini segala kebutuhan zat gizi bayi dapat terpenuhi. ASI termasuk kolostrum yang diberikan pada usia 0-6 bulan tanpa makanan tambahan atau minuman apapun (termasuk air putih) kecuali obat merupakan ASI eksklusif. (Depkes RI. 1997) Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI merupakan substansi bahan yang hidup dengan kompleksitas biologis yang luas yang mampu memberikan daya perlindungan terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga menstimulasi perkembangan yang memadai dari system imunologi bayi sendiri, selain itu ASI juga mengandung beberapa komponen antiinflamasi sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah di dalam mini project ini adalah : Masih banyaknya ibu yang belum mengerti dan mengetahui pentingnya pemberian ASI Eksklusif.. 1

Upload: irfan-wahicd-k

Post on 30-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINI PROJECT UCHIE...docx

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pemberian makanan bayi setelah dilahirkan adalah Air Susu Ibu (ASI) tanpa

ada makanan tambahan ataupun PASI (pendamping Air Susu Ibu). Dengan

adanya ASI ini segala kebutuhan zat gizi bayi dapat terpenuhi. ASI termasuk

kolostrum yang diberikan pada usia 0-6 bulan tanpa makanan tambahan atau

minuman apapun (termasuk air putih) kecuali obat merupakan ASI eksklusif.

(Depkes RI. 1997) Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi

belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI merupakan

substansi bahan yang hidup dengan kompleksitas biologis yang luas yang mampu

memberikan daya perlindungan terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga

menstimulasi perkembangan yang memadai dari system imunologi bayi sendiri,

selain itu ASI juga mengandung beberapa komponen antiinflamasi sehingga bayi

yang minum ASI lebih jarang sakit.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah di dalam mini project ini adalah :

Masih banyaknya ibu yang belum mengerti dan mengetahui

pentingnya pemberian ASI Eksklusif..

Kurangnya promosi kesehatan tentang pentingnya ASI Eksklusif.

1.3 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif pada

bayinya.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI

Eksklusif pada bayinya,.

b. Untuk mengetahui masalah dalam pelaksanaan program posyandu di

Puskesmas Gandapura.

1

Page 2: MINI PROJECT UCHIE...docx

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Mini Project ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengetahuan ibu terhadap

pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Disamping itu temuan ini akan memberikan

masukan kepada masyarakat, terutama ibu-ibu agar lebih mengerti dan

memperhatikan pemberian ASI Eksklusif agar selalu dalam kondisi baik dan

terjaga kesehatannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya mini project ini, diharapkan dapat memberikan tambahan

ilmu, pengalaman dan diharapkan dapat memberikan pengaruh, baik pengaruh

pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif dengan upaya peningkatan

pengetahuan ibu yang tujuannya akan sangat penting dalam upaya menjaga

kesehatan bayinya.

. Petugas kesehatan dapat memberikan informasi, arahan kepada masyarakat

khususnya ibu agar memberikan ASI Eksklusif terhadap bayinya.

2

Page 3: MINI PROJECT UCHIE...docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. ASI Eksklusif

2.1 Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan

cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa

tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan

nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000). Selain itu,

pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan

Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping

ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun. (Prasetyono, 2005).

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan

bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,

hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi

dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan (Hubertin, 2004).

2.2 Manfaat ASI eksklusif

Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai nutrisi. ASI merupakan sumber

gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik

kualitas dan kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI

sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal

sampai usia 6 bulan.

Dengan diberikan ASI berarti bayi sudah mendapatkan immunoglobulin

(zat kekebalan atau daya tahan tubuh ) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar

zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi

baru lahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat

mencapai usia sekitar 4 bulan. Selain itu, ASI merangsang terbentuknya antibodi

3

Page 4: MINI PROJECT UCHIE...docx

bayi lebih cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif.

Suatu kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan mobiditas (angka

terkena penyakit) pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan

dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI (Budiasih, 2008).

Air susu ibu juga mengandung nutrient-nutrien khusus yang sangat

diperlukan pertumbuhan optimal otak bayi. Nutrient-nutrient khusus tersebut

adalah taurin, laktosa, asam lemak ikatan panjang (Danuatmaja, 2003).

Kemudian yang terakhir adalah ASI dapat menjalin kasih sayang. Bayi

yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat merasakan

kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram, dan terlindung.

Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang menjadi dasar perkembangan

emosi bayi, yang kemudian membentuk kepribadian anak menjadi baik dan

penuh percaya diri (Ramaiah, 2006).

Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan

terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang

(Siswono 2001). Karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin

yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga

perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian

ibu yang melahirkan. Selain itu juga, dengan menyusui dapat menjarangkan

kehamilan pada ibu karena menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,

murah, dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif 98% tidak akan

hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil

sampai bayi merusia 12 bulan (Glasier, 2005).

Pengeluaran ASI (Refleks Letdown/pelepasan ASI) merupakan proses

pelepasan ASI yang berada dibawah kendali neuroendokrin, dimana bayi yang

menghisap payudara ibu akan merangsang produksi oksitosin yang

menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel ini akan

memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem

duktus untuk selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut

bayi sehingga ASI tersedia bagi bayi (Maryunani, 2009).

4

Page 5: MINI PROJECT UCHIE...docx

2.3 Komposisi ASI

ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu

bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun

berada ditempat yang suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran

cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut

yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu

formula.Komposisi ASI yaitu : karbohidrat, protein, lemak,mineral,vitamin

(Hubertin, 2004 ).

Di dalam ASI terdapat laktosa, laktosa ini merupakan karbohidrat utama

dalam ASI yang berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa

yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat dibanding laktosa yang

ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu

tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari

setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI

relatif stabil. (Badriul, 2008).

Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan

protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula

terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari

protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi. Jumlah casein yang

terdapat di dalam ASI hanya 30%, dibanding susu formula yang mengandung

protein dalam jumlah yang tinggi (80%) (Badriul, 2008). Disamping itu juga,

ASI mempunnyai asam amino yang lengkap yaitu taurin. Taurin diperkirakan

mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan

dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang.

Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi

secara otomatis. Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam

ASI mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel

jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup

tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA (Docoso Hexsaconic Acid) dan

5

Page 6: MINI PROJECT UCHIE...docx

Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk meilinasi bayi (Hubertin,

2004).

Disamping karbohidrat, lemak, protein, ASI juga mengandung mineral,

vitamin K, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin yang larut dalam air.

Hampir semua vitamin larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,

vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh

terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi

dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada

ibu dengan gizi kurang (Badriul, 2008).

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakberhasilan ASI Eksklusif

Alasan ibu untuk tidak menyusui terutama yang secara eksklusif sangat

bervariasi. Namun yang sering diungkapkan sebagai berikut (Danuatmaja,

2003).

2.4.1 Faktor Internal

2.4.1.1 Ketersediaan ASI

Hal-hal yang dapat mengurangi produksi ASI adalah 1) tidak melakukan

inisiasi menyusui dini 2) menjadwal pemberian ASI 3) memberikan minuman

prelaktal (bayi diberi minum sebelum ASI keluar ), apalagi memberikannya

dengan botol/dot 4) kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat

menyusui (Badriul, 2008 ).

Inisiasi menyusui dini adalah meletakkan bayi diatas dada atau perut ibu

segera setelah dilahirkan dan membiarkan bayi mencari puting ibu kemudian

menghisapnya setidaknya satu jam setelah melahirkan. Cara bayi melakukan

inisiasi menyusui dini disebut baby crawl. Karena sentuhan atau emutan dan

jilatan pada puting ibu akan merangsang pengeluaran ASI dari payudara. Dan

apabila tidak melakukan inisiasi menyusui dini akan dapat mempengaruhi

produksi ASI (Maryunani, 2009).

6

Page 7: MINI PROJECT UCHIE...docx

Ibu sebaiknya tidak menjadwalkan pemberian ASI. Menyusui paling baik

dilakukan sesuai permintaan bayi (on demand ) termasuk pada malam hari,

minimal 8 kali sehari. Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya bayi

menyusui. Makin jarang bayi disusui biasanya produksi ASI akan berkurang.

Produksi ASI juga dapat berkurang bila menyusui terlalu sebentar. Pada minggu

pertama kelahiran sering kali bayi mudah tertidur saat menyusui. Ibu sebaiknya

merangsang bayi supaya tetap menyusui dengan cara menyentuh telinga/telapak

kaki bayi agar bayi tetap menghisap (Badriul, 2008).

2.4.1.2 Pekerjaan /aktivitas

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk

mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Wanita yang

bekerja seharusnya diperlakukan berbeda dengan pria dalam hal pelayanan

kesehatan terutuma karena wanita hamil, melahirkan, dan menyusui. Padahal

untuk meningkatkan sumber daya manusia harus sudah sejak janin dalam

kandungan sampai dewasa. Karena itulah wanita yang bekerja mendapat

perhatian agar tetap memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan dan diteruskan

sampai 2 tahun (pusat kesehatan kerja Depkes RI,2005).

2.4.1.3 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Pengetahuan akan memberikan pengalaman kepada ibu

tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar yang juga terkait

dengan masa lalunya. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam dirinya

secara sukarela dan penuh rasa percaya diri untuk mampu menyusui bayinya.

Pengalaman ini akan memberikan pengetahuan, pandangan dan nilai yang akan

menberi sikap positif terhadap masalah menyusui (Erlina, 2008).

Untuk dapat melaksanakan program ASI eksklusif , ibu dan keluarganya

perlu menguasai informasi tentang fisiologis laktasi, keuntungan pemberian ASI,

kerugian pemberian susu formula, pentingnya rawat gabung,cara menyusui yang

baik dan benar, dan siapa harus dihubungi jika terdapat keluhan atau masalah

seputar menyusui.

7

Page 8: MINI PROJECT UCHIE...docx

2.4.1.4 Kelainan pada payudara

Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri.

Kondisi ini terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah di payudara

sebagai tanda ASI mulai banyak diproduksi. Tetapi, apabila payudara merasa

sakit pada saat menyusui ibu pasti akan berhenti memberikan ASI padahal itu

menyebabkan payudara mengkilat dan bertambah parah bahkan ibu bisa menjadi

demam (Roesli, 2000).

2.4.1.5 Kondisi kesehatan ibu

Kondisi kesehatan ibu juga dapat mempengaruhi pemberian ASI secara

eksklusif. Pada keadaan tertentu, bayi tidak mendapat ASI sama sekali, misalnya

dokter melarang ibu untuk menyusui karena sedang menderita penyakit yang

dapat membahayakan ibu atau bayinya, seperti penyakit Hepatitis B, HIV/AIDS,

sakit jantung berat, ibu sedang menderita infeksi virus berat, ibu sedang dirawat

di Rumah Sakit atau ibu meninggal dunia (Pudjiadi, 2001). Faktor kesehatan ibu

yang menyebabkan ibu memberikan makanan tambahan pada bayi 0-6 bulan

adalah kegagalan menyusui dan penyakit pada ibu.

2.4.2 Faktor Eksternal

2.4.2.1 Faktor petugas kesehatan

Program laktasi adalah suatu program multi departemental yang

melibatkan bagian yang terkait, agar dihasilkan suatu pelayanan yang

komrehensif dan terpadu bagi ibu yang menyusui sehingga promosi ASI secara

aktif dapat dilakukan tenaga kesehatan. Dalam hal ini sikap dan pengetahuan

petugas kesehatan adalah faktor penentu kesiapan petugas dalam mengelola ibu

menyusui. Selain itu sistem pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan juga

mempengaruhi kegiatan menyusui (Arifin, 2004).

Perilaku tenaga kesehatan biasanya ditiru oleh masyarakat dalam hal

perilaku sehat. Promosi ASI eksklusif yang optimal dalam setiap tumbuh

kembangnya sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan ibu dalam

menyusui bayinya (Elza, 2008). Selain itu adanya sikap ibu dari petugas

8

Page 9: MINI PROJECT UCHIE...docx

kesehatan baik yang berada di klinis maupun di masyarakat dalam hal

menganjurkan masyarakat agar menyusui bayi secara eksklusif pada usia 0-6

bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dan juga meningkatkan kemampuan

petugas kesehatan dalam hal memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang

luas (Erlina, 2008).

2.4.2.2 Kondisi kesehatan bayi

Kondisi kesehatan bayi juga dapat mempengaruhi pemberian ASI secara

eksklusif. Bayi diare tiap kali mendapat ASI, misalnya jika ia menderita

penyakit bawaan tidak dapat menerima laktosa, gula yang terdapat dalam jumlah

besar pada ASI (Pudjiadi, 2001).

Faktor kesehatan bayi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan

ibu memberikan makanan tambahan pada bayinya antara lain kelainan anatomik

berupa sumbing pada bibir atau palatum yang menyebakan bayi menciptakan

tekanan negatif pada rongga mulut, masalah organik, yaitu prematuritas, dan

faktor psikologis dimana bayi menjadi rewel atau sering menangis baik sebelum

maupun sesudah menyusui akibatnya produksi ASI ibu menjadi berkurang

karena bayi menjadi jarang disusui (Soetjiningsih, 1997)

2.4.2.3 Keyakinan

Kebiasaan memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis, dan

jus kepada bayi menyusui dalam bulan-bulan pertama umum dilakukan.

Kebiasaan ini seringkali dimulai saat bayi berusia sebulan.

2.5 Cara Menyusui yang Benar

Posisi ibu nyaman, duduk atau berbaring

Seluruh badan bayi tersangga dengan baik

Badan bayi menghadap dan dekat ke dada ibunya

Dagu bayi menempel pada payudara ibu

Bayi menghisap secara efektif, hanya terdengar suara menelan

9

Page 10: MINI PROJECT UCHIE...docx

2.6 Cara Memperbanyak ASI

Susuilah bayi segera mungkin

Sering-seringlah menyusui bayi ataupun memerah ASI

Kosongkan payudara setelah bayi selesi menyusu

Hindarin pemberian makanan dan minuman tambahan karena dapat

mengurangi daya isap bayi

Tidurlah sekurang-kurangnya 8 jam sehari

Ibu harus dalam keadaan tenang

Minumlah 8-12 gelas air setiap hari

Makanan yang dapat memperbanyak ASI misalnya : daun katuk,

bunga/buah papaya, bayam hijau/merah, kedelai jepang, kacang hijau,

pare, jambu air, semangka, labu siam dan lain-lain.

BAB III

10

Page 11: MINI PROJECT UCHIE...docx

METODE PELAKSANAAN

3.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Data Primer

Data primer dikumpulkan dengan wawancara pada ibu –ibu yang Hamil

8-9 bulan dan ibu – ibu yang menyusui di bawah 5 bulan.

2. Data sekunder

Data sekunder dikumpulkan dengan mempelajari dokumentasi

puskesmas yaitu laporan posyandu di puskesmas Gandapura.

3.2 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan mini projek dilakukan dengan metode Penyuluhan.

1.3 Langkah – Langkah yang dilakukan

Pelaksanaan program dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pemberian materi penyuluhan tentang :

Definisi ASI Eksklusif

Manfaat ASI Eksklusif

Cara Menyusui yang Benar

Cara Memperbanyak ASI

2. Tanya Jawab dengan menggunakan kuesioner.

2.4 Metode Pengukuran

1. Pengetahuan Ibu

Data diperoleh dari hasil wawancara langsung pada ibu dengan

menggunakan kuesioner sebanyak 5 pertanyaan tentang ASI Ekslusif.

Jawaban dari setiap pertanyaan pada kuesioner akan diberikan skor nilai.

Hasil skala yang diperoleh akan diklasifikasi menjadi 3 kategori :

11

Page 12: MINI PROJECT UCHIE...docx

a. Baik = 80%-100% jawaban benar

b. Cukup = 60%-79% jawaban benar

c. Kurang = kurang dari 60% jawaban benar

3.5 Waktu Dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan dilakukan di wilayah kec.Gandapura yaitu di Desa Paloh

Mee, Desa Samuti Krueng, dan Desa Samuti Aman yang dilaksanakan mulai

pada tanggal 27 Juni 2014 – 10 Juli 2014.

BAB IV

HASIL

12

Page 13: MINI PROJECT UCHIE...docx

4.1 Data Geografis

Kecamatan Gandapura merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang

ada di Kabupaten Bireuen, terletak paling ujung timur dan berbatasan langsung

dengan Kabupaten Aceh Utara. Secara geografis Kecamatan Gandapura

mempunyai batas – batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah utara dengan Selat Malaka

Sebelah selatan dengan Kecamatan Makmur

Sebelah timur dengan Kebupaten Aceh Utara

Sebelah Barat dengan Kecamatan Kuta Blang

Kecamatan Gandapura mempunyai topografi yang terdiri dari pantai,

daratan rendah dan perbukitan. Terbagi ke dalam 40 desa dan 4 kemukiman;

Gandapura Timur, Gandapura Barat, Buket Rata, dan Buket Antara.

4.2 Data Demografis

Data terakhir pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan

Gandapura berjumlah 36.471 orang. Persebaran penduduk ini cenderung tidak

merata, lebih terkonsentrasi Kemukiman Gandapura Timur dan Kemukiman

Gandapura Barat.

Perbandingan antara laki-laki dan perempuan relatif seimbang.

Perbandingan umur usia produktif dengan nonproduktif sedikit mengalami

pergeseran dengan bertambahnya populasi usia tua. Peningkatan jumlah usia tua

menunjukkan keberhasilan upaya kesehatan dengan meningkatnya harapan

hidup, disisi lain adanya tantangan upaya kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan pada lanjut usia melalui program posyandu lanjut usia.

4.3 Sumber Daya Kesehatan yang Ada

Sumber daya kesehatan yang tersedia di Puskesmas Gandapura disajikan

dalam table berikut ini:

13

Page 14: MINI PROJECT UCHIE...docx

Tabel 4.2. Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan Puskesmas

Gandapura

No. Tingkat Pendidikan

PNS PTT Tenaga Pendukung

Bakti Jumlah

1 Dokter Umum 1 1 1 1 42 Dokter Gigi 1 - - - 13 PSIK 5 - 1 2 84 FKM 1 - 3 1 55 AKBID 35 19 - 18 72

6 AKPER 10 - 20 4 347 AKL 4 - 3 - 78 APIKES 1 - 1 - 29 AKZI 1 - 1 - 210 AMIKI 1 - - - 111 AMKG 3 - - - 312 AAK - - 3 - 313 AK. Farmasi 1 - 1 1 314 SPK 9 - 5 1 1515 S1 Farmasi - - - 1 116 AK. Fisioterapi - - - 1 117 SPPH 3 - - - 318 Bidan 10 - - - 1019 SMA 3 - 4 - 720 SMP - - 1 - 121 SD 1 - - 1 2

Jumlah 90 20 44 31 15Sumber. Profil Puskesmas Gandapura 2014

4.4 Sarana Pelayanan Kesehatan yang Ada

Puskesmas Gandapura merupakan puskesmas rawat jalan dan rawat inap

yang berjarak 23 km dari ibukota Kabupaten Bireuen, dan berjarak 242 km dari

ibukota propinsi, Banda Aceh.

Puskesmas induk, selain memiliki fasilitas rawat jalan dan rawat inap, juga

memiliki klinik gigi, kesehatan ibu dan anak, lab sederhana, PONED, fisioterapi,

dan UGD.

14

Page 15: MINI PROJECT UCHIE...docx

Terdapat 3 unit puskesmas pembantu yang tersebar di tiga desa di wilayah

Gandapura untuk membantu Puskesmas Gandapura memberikan pelayanan

kesehatan. Juga tersebar 15 unit Polindes dan 5 unit Poskesdes untuk melayani

kesehatan masyarakat Gandapura.

4.5 Data Kesehatan

4.5.1 Data Kesehatan Masyarakat (Primer) yaitu :

a. Prevalensi Masalah Kesehatan Masyarakat Sebelum Penyuluhan

Sebelum dilakukan penyuluhan tentang tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakan Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif didapatkan persentase dari 30

orang adalah :

Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sebelum

Penyuluhan

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase % Baik 10 33,3Cukup 11 36,7Kurang 9 30,0Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 30 responden 10 responden

(33,3%) mempunyai tingkat pengetahuan baik sebelum penyuluhan, 11 responden

(36,7%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebelum penyuluhan, dan 9

responden (30,0 %) mempunyai tingkat pengetahuan kurang sebelum penyuluhan.

Tabel 4.3 Distribusi Sikap Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sebelum

Penyuluhan

Sikap Frekuensi (n) Persentase % Baik 1 3,3Cukup 21 70,0Kurang 8 26,7Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 30 responden 1 responden

(3,3%) mempunyai sikap baik sebelum penyuluhan, 25 responden (70,0%)

15

Page 16: MINI PROJECT UCHIE...docx

mempunyai sikap cukup sebelum penyuluhan, dan 8 responden (26,7 %)

mempunyai sikap kurang sebelum penyuluhan.

Tabel 4.4 Distribusi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sebelum

Penyuluhan

Tindakan Frekuensi (n) Persentase % Baik 7 23,3Cukup 12 40,0Kurang 11 36,7Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 30 responden 7 responden

(23,3%) mempunyai tindakan baik sebelum penyuluhan, 12 responden (40,0%)

mempunyai tindakan cukup sebelum penyuluhan, dan 11 responden (36,7%)

mempunyai tindakan kurang sebelum penyuluhan.

b. Perilaku Kesehatan Masyarakat Sesudah Penyuluhan

Sesudah dilakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif didapatkan persentase

dari 30 orang adalah:

Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sesudah

Penyuluhan

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase % Baik 23 76,7Cukup 5 16,7Kurang 2 6,6Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 30 responden 23 responden

(76,7%) mempunyai pengetahuan baik sesudah penyuluhan, 5 responden (16,7%)

mempunyai pengetahuan cukup sesudah penyuluhan, dan 2 responden (6,6%)

mempunyai pengetahuan kurang sesudah penyuluhan.

16

Page 17: MINI PROJECT UCHIE...docx

Tabel 4.6 Distribusi Sikap Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sesudah

Penyuluhan

Sikap Frekuensi (n) Persentase % Baik 3 10,0% Cukup 21 70,0%Kurang 6 20,0%Total 30 100,0

Berdasarkan tabel atas menunjukkan dari 30 responden 3 responden

(10,0%) mempunyai sikap baik sesudah penyuluhan, 21 responden (70,0%)

mempunyai sikap cukup sesudah penyuluhan, dan 6 responden (20,0%)

mempunyai sikap kurang sesudah penyuluhan.

Tabel 4.7 Distribusi Tindakan Ibu Terhadap Pemberian ASI Ekslusif sesudah

Penyuluhan

Tindakan Frekuensi (n) Persentase % Baik 16 53,4Cukup 7 23,3Kurang 7 23,3Total 30 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan dari 30 responden 16 responden

(53,4%) mempunyai tindakan baik sesudah penyuluhan, 7 responden (23,3%)

mempunyai tindakan cukup sesudah penyuluhan, dan 7 responden (23,3%)

mempunyai tindakan kurang sesudah penyuluhan.

BAB V

DISKUSI

17

Page 18: MINI PROJECT UCHIE...docx

Penjelasan mengenai pengolahan data, setelah data dikumpulkan selanjutnya

data tersebut akan diolah dengan:

1. Editing, pada tahap ini peneliti akan melakukan pengecekan terhadap data

yang telah terkumpul yang meliputi kelengkapan identitas dan jawaban

yang telah dijawab oleh responden, untuk menghindari kesalahan data dan

menjamin kelengkapan data.

2. Coding, peneliti akan memberikan kode untuk mengurutkan data dari

responden. Hal ini dilakukan menghindari kesalahan dan memudahkan

pengolahan data.

3. Transfering, memindahkan data yang diperoleh disusun ke dalam tabel.

4. Tabulating, peneliti mengelompokkan data sekunder sesuai dengan

kategori yang telah dibuat untuk setiap variabel, selanjutnya dimasukkan

ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk menghitung nilai total pada

setiap kolom dari tabel yang berisi data dari hasil penelitian.

BAB VI

SARAN DAN KESIMPULAN

18

Page 19: MINI PROJECT UCHIE...docx

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari mini project yang telah dilakukan di Puskesmas

Gandapura tentang gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap

pemberian ASI Eksklusif di kecamatan Gandapura dapat disimpulkan bahwa:

Masih adanya ibu-ibu dengan pengetahuan yang cukup dalam pemberian

ASI Eksklusif terhadap bayinya.

Ibu yang memberikan ASI Eksklusif awalnya memiliki pengetahuan

tentang pemberian ASI.

Ibu yang mempunyai sikap setuju tentang ASI Eksklusif akan memberikan

ASI Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan.

1.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Rutin melakukan penyuluhan dan kunjungan ke rumah-rumah warga agar

masyarakat mengetahui tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada

bayinya .

2. Diharapkan kepada ibu agar datang pada saat diadakan penyuluhan di

posyandu sehingga ibu mengetahui pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://informasisehat.wordpress.com/2009/09/05/

19

Page 20: MINI PROJECT UCHIE...docx

2. http://asuh.wiki pedi a.com/wiki/ASI_eksklusif

3. http://www.depkes.go.id/index.php?

option=news&task=viewarticle&sid=524&Itemid

4. http://www.dunia-ibu.org/html/asi_eksklusif.htm

20