mixing engineer
DESCRIPTION
Audio enggineeringMixing masteringTRANSCRIPT
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 1/10
MEMASAK....itulah tepatnya gambaran bagaimana cara kerja seorang Mixing Engineer
terhadap sebuah lagu. Untuk bisa menghasilkan masakan yang enak, tentunya harus
mengenal bumbu2 dapur ( FX, EQ, Compression )..termasuk bahan baku masakan (
Drum sound, Bass, gitar, Vocal ), kemudian di ramu menjadi satu buah masakan yang
enak dan membuat orang lain bahagia dengan masakan yang kita buat.
Mixing Engineer
Monday, May 7, 2012
MASTERING PAKE WAVES LINMB
Mastering sebenernya adalah proses yang tidak tentu dalam pemakaian
pluginnya. Maksud nya begini. Ketika sebuah hasil Mixing sudah ok, maka
otomatis kita sudah tidak perlu ngapa-ngapain, paling tinggal "merapikan"
suaranya. Atau kadang, kita masih perlu untuk melakukan EQ terhadap hasil
Mix tersebut. Atau kadang, kita cukup memperlebar hasil Mixnya, atau
bahkan mempersempit hasil Mix untuk kondisi biar lebih mono Compatible.
Kali ini kita asumsikan aja hasil Mixingannya sudah ok, sehingga tugas kita
tinggal merapikan hasil mix nya. Kenapa kok dibilang merapikan??? Ya
karena nanti kesan yg ditimbulkan adalah suaranya lebih rapi dibandingkan
sebelumnya hehehehe. Tahunya gimana kok lebih rapi?? Ya di dengerin lah
wekekekeke....
Untuk merapikan hasil Mix, kita bisa menggunakan plugin yg di produksi
oleh Waves, yg disebut dengan LinMB. Dia adalah software Multiband
compressor, yang fungsinya adalah Compressor yg bekerja berdasarkan
Frekwensi.. Jadi ketika ada frekwensi yg melewati threshold tertentu, maka
otomatis compressor nya akan bekerja di frekwensi tersebut.
Nah, terus gimana nih cara pakainya???
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appointment gadget >>
Share it
13,270
Total Pageviews
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (24) More »
Already a member? Sign in
Followers
▼ 2012 (2)
▼ May (2)
MASTERING PAKEWAVES LINMB
Tehnik Mixingmenggunakan DeretFibonacci
Blog Archive
0Bagikan Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 2/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 6:44 AM No comments:
Kalau mau utak atik..silahkan di coba sendiri hehehe. Tapi kalau saya, begitu
plugin nya di loading, maka semua saya biarin seperti aslinya dulu
settingannya. Abis itu, yg saya akses adalah THRSH (threshold) di bagian
Master ( kalau gambar di bawah berarti yg ada panah dan lingkaran
merah...).
Tombol yg ada panah itu kita turunkan, sambil kita mengawasi adanya
pergerakan dari garis threshold yang ada ( garis yg warnanya orange dan ada
bulat2 yg menunjukkan wilayah frekwensi). Begitu ada pergerakan, yang kita
awasi adalah usahakan agar yg bergerak cukup 3 bagian wilayah frekwensi
yaitu Low, LowMid, dan HIMid.
Terus ukuran nariknya sampai berapa ya??? Kalau saya, awal nya saya tarik
terus ke bawah sampai 4 wilayah frekwensi aktif, kemudian pelan pelan saya
kurangi sampai pergerakannya akhirnya cuman di 3 wilayah frekwensi aja.
Itupun harus kita compare antara yg pake plugin dan yg tidak..alias di bypass
dan on, biar kita tahu bedanya di mana.
Yang kita cari adalah sampai kita merasa bahwa hasil Mix terasa lebih rapi
dibandingkan tanpa menggunakan LinMB. Dan ingat, bila terlalu banyak
signal yg terkompres, otomatis "ukuran" hasil Mix nya jadi kerasa kurang
"BIG"..terasa terlalu kecil dibanding tanpa LinMB. Kenapa kok bisa rapi ???
Multiband compressor adalah compressor yg aktif sesuai dengan frekwensi.
Jadi, bila ada wilayah frekwensi yg melebihi dari threshold, otomatis
compressor akan "aktif" dan membuat frekwensinya jadi lebih RAPI. Seolah-
olah ada dinding batas yg membatasi pergerakan frekwensi nya agar tidak
liar.
Sooo, tunggu apa lagi!?!?!?
SELAMAT BER LINMB RIA !!!!
Recommend this on Google
▼ 2011 (27)
▼ September (1)
Plugin Equaliser yangmenggunakan OTAKKANAN...Man...
► August (5)
► July (21)
Cahyanandra Dhyaksa
Musik atau Audio, adalah ibarat
makanan yang menjadi sarapan
tiap pagi dan menjadi minuman
penghilang dahaga.. Menjadi
seorang Mixing / Mastering
Engineer ternyata bukanlah
sekedar pilihan, tetapi sekarang
lebih ke arah keinginan untuk
melestarikan keilmuan yang
sudah mulai langka ini, agar
dapat membawa nama
Indonesia ke kancah dunia
Internasional.
View my complete profile
About Me
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 3/10
Sunday, May 6, 2012
Tehnik Mixing menggunakan Deret Fibonacci
Mungkin banyak di antara kita yg lupa-lupa ingat tentang apa itu Deret
Fibonacci ( apalagi saya yg dulu matematikanya dapet jelek banget hehehehe
). Sebagai pengingat, deret Fibonacci adalah sebuah deret yg angka
selanjutnya adalah penambahan dari angka yang sekarang dengan
sebelumnya.
Jadi deretnya begini bentuknya : 0,1,1,2,3,5,8,13,21...dst.
Nah, yg menarik lagi ternyata adalah bahwa Alam Semesta ini diciptakan
dgn komposisi perbandingan angka-angka yang ada di deret Fibonacci. Jadi,
ilmuwan telah menemukan bahwa banyak sekali bentuk-bentuk yang ada di
alam semesta ini adalah merupakan perbandingan dari 13/8..21/13..34/21..
yang bisa di simpulkan bernilai 1,61.
Bahkan, jumlah ranting yang ada di pohon, itu percabangannya bisa
terhitung secara Fibonacci. Jadi jumlahnya adalah 3,5,8,13... Termasuk
bentuk rumah keong adalah bentuk dengan perbandingan dari 1,61.
Yang lebih keren lagi adalah, struktur tubuh manusia juga terdiri dari
perbandingan 1,61. Perbandingan antara kepala ke pusar, kemudian dari
pusar ke kaki adalah 1,61. Perbandingan antara lengan dan tangan adalah
1,61. Antara dagu ke hidung, kemudian dari hidung ke bibir adalah 1,61. Dan
masih buaannyaaak lagi struktur tubuh lain, termasuk struktur alam semesta
lain yang terdiri dari perbandingan 1,61.
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 4/10
Nah, gara gara banyaknya struktur yang terjasi dengan perbandingan 1,61,
kemudian saya berpikir kenapa sih tehnik Mixing tidak mencoba
menggunakan angka angka yang terdapat dalam deret fibonacci di atas.
Karena sesuai dengan struktur tubuh, bentuk telinga sendiri mengandung
unsur fibonacci. Sehingga saya berpikir kalau kita Mixing dengan
menggunakan deret fibonacci, otomatis pasti akan sesuai dengan sistem
pendengaran kita.
Idenya adalah seperti ini. Misal, Vocal adalah instrument paling penting
dalam lagu tersebut, kita posisikan dalam VU menjadi -0dB. Nah, untuk
instrument lainnya, saya cukup menggunakan deret yg ada di Fibonacci
untuk mengatur balance. Contoh, ada akustik gitar. Ketika posisi Vocal tadi
awalnya adalah -0dB, maka gitar saya atur balance nya di posisi -5dB
misalnya. Kalau masih terlalu keras, maka saya tidak usah bingung lagi di
atur di posisi mana, saya tinggal pake -8dB sebagai posisi volume gitar. Atau
bahkan saya letakkan di posisi -13dB, sesuai dengan deret Fibonacci yang ada.
Begitu juga dengan instrument lainnya. Saya tinggal memilih aja angka2
yang ada di dalam deret Fibonacci. Misal di -2dB, -3dB dst. Hehehehehe...
Dan apa yg terjadi dengan percobaan itu???
Waw... Ternyata selain mixing jadi lebih efisien, hasilnya pun ternyata akan
lebih natural.
Tidak kaku, namun tetap musikal.
Fibonacci juga bisa diterapkan di beberapa proses mixing selain "balance".
Misalnya didalam EQ, maupun Compressor juga sama.
Pembagian frekwensi dalam EQ juga bisa mengikuti deret Fibonacci :
20,30,50,80,130,210,340,550,890,1440,2330,3770,6100,9870,15970 Hz.
Nah, menariknya adalah ternyata semua frekwensi di atas adalah yg paling
sering di akses saat kita melakukan proses EQ. Dan uniknya, dari tabel
frekwensi di atas, frekwensi terakhir berada di 15970 Hz - ini adalah
jangkauan frekwensi teratas yang direproduksi oleh ANALOG system
hehehehehe. Jadi ternyata dgn Fibonacci kita lebih Nganalog saat melakukan
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 5/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 4:04 PM No comments:
Mixing.
Untuk ratio compression pun, bisa kita pilih dalam bentuk 2:1, 3:1, 5:1 atau
8:1 dst. Jadi tinggal atur2 aja semuanya sesuai dgn Fibonacci.
Untuk Panning, juga begitu. Kita bisa pake pendekatan yg macem2. Misalnya
nih, dari 100% posisi panning, bisa saja kita bagi dgn sistem Fibonacci.
Anggep saja kelipatan 10, berarti nilai panning nya berada di 10,20,30,50,80
untuk posisi di Left maupun Right.
Setting Reverb, Automation Volume, Delay, semua pengaturannya bisa kita
pakai dengan menggunakan Fibonacci.
Karena Mixing dgn sistem Fibonacci ini begitu mudahnya, maka tinggal Cita
rasa kita yang diuji sebagai seorang engineer, apakah lagunya jadi semakin
enak...atau semakin gak karuan hehehehe.
So, SELAMAT BER FIBONACCI RIA !!!!
Recommend this on Google
Tuesday, September 20, 2011
Plugin Equaliser yang menggunakan OTAKKANAN...Manteb tenan !!!!
Mumpung ada kesempatan sedikit untuk mencuri-curi waktu sharing ttg hal-
hal baru di dunia Mixing Engineer, berikut saya share masalah Equaliser
yang pemakaiannya benar2 menggunakan OTAK KANAN alias FEEL
hehehehhee...
Kita tahu sendiri kan, EQ itu selalu identik dengan menghafal frekwensi2
tertentu saat kita ingin menghasilkan sebuah warna2 suara yang sedang kita
proses. Misalnya, warm ( hangat ) itu menggunakan frekwensi di kisaran
120-350 Hz, atau presence di kisaran 2kHZ-8kHZ. Otomatis, kerjaan kita kan
jadinya ribet. Pertama menentukan dulu suaranya kurang apa, abis itu
kisaran wilayah frekwensinya di mana.
Di jaman yang semakin maju ini, ternyata para produsen plugin juga jeli
melihat peluang baru untuk bisa menghasilkan sebuah plugin EQ yang cara
pake nya gampang banget...Cuman pake otak kanan!!! Hehehe...Inilah
Plugin EQ tersebut : TB EZQ dari ToneBooster.....
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 6/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 3:44 AM 1 comment:
Bisa kita lihat sendiri kan?? EQ yang isinya cuman "Tiny, Dark, Bright,
Warm..." hehehehe. Jadi, kalau kita merasa suaranya kurang warm,
gerakkan aja ke arah warm..sambil dengerin seberapa warm yang kita
inginkan. Kalau ingin warm sama bright, ya udah, geser ke bawah sedikit dan
ke kanan sedikit. Di jamin bakal tercapai apa yg kita cari.
Sudah beberapa hari ini saya mengeksplore plugin yang lucu ini, dan sejauh
ini hasilnya bener2 luar biasa. Kok bisa?? Ya kan saya jadinya gak usah ribet2
mikirin frekwensi. Cukup dengerin suaranya, butuh kondisi yang apa - Tiny
misalnya - tinggal kita gerakkan seberapa jauh yang kita inginkan.
Keunggulan dengan metode ini adalah, kita bener2 fokus terhadap suara. Gak
lagi fokus kepada Frekwensi kek, Q kek, atau Berapa dB yang kita boosting /
cutting. WHT THE HELL..!!!
So, sekarang dah gak jaman lagi ngapalin settingan EQ yang ribet dan
berjibun jumlahnya. Cukup katakan "Kurang warm nih"..atau "dibikin tiny
yang agak dark nih cocoknya.." hehehehe.
SELAMAT BER EQUALISER RIA !!!!
Recommend this on Google
Monday, August 22, 2011
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :33 AM 2 comments:
Revisi Hasil Mixing yang kemarin...Hmm....
Wah...gara2 sibuk mikirin reaper, ternyata hasil mix yang kemarin agak over
di Bass ama Kick drumnya. Sama warna dari Snare nya setelah di denger di
beberapa speaker perlu di revisi sedikit biar enak. Lha revisi yang ini sound
Bass ama Kick nya di bikin lebih lengket lagi...terus frekwensinya di jaga biar
gak melebar ke mana-mana suaranya. Untuk Snare, suaranya di bikin lebih
natural lagi, Snappy nya agak di kurangi biar gak terlalu "thassss.. gitu..
Ok...berikut adalah hasil revisi mixingan yg ke dua...
http://www.4shared.com/audio/_kFQkIGx/Conversation-revision.html
SELAMAT BER-REVISI RIA !!!!
Recommend this on Google
Sunday, August 21, 2011
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 7/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 8:09 AM 1 comment:
Contoh Hasil Mix pake Reaper doang....ASIKJUGA TERNYATA!!!
Sejak tadi pagi, saya penasaran banget ama kekuatan Reaper 4.. Setelah
dipikir-pikir, akhirnya emang saya putuskan untuk bikin demo Mix ( karena
ada request ), tapi cuman pake Reaper 4.. Sejak jam 8 pagi, sampe ini tadi
jam 10 malem, akhirnya kelar juga nih demo. Silahkan menikmati...kalau
ada comment monggo di comment se comment-commentnya heheheheheh.
http://www.4shared.com/audio/WocTnDsi/Conversation.html
SELAMAT BER-REAPER RIA !!!!
Recommend this on Google
Monday, August 15, 2011
BIKIN STEREO TRACK tanpa pake softwaremacem2....
Pernah dengerin CD yang ada permainan akustik gitar nya bisa ada di
kiri dan di kanan seperti dua orang bermain bersamaan kan? Cara yang
paling gampang adalah si pemain waktu rekaman bermain dua kali dengan
cara yang sama dan di panning dengan posisi 100L dan 100R..beres deh.
Dijamin hasilnya pasti bisa lebar dan kelihatan asik dan keren.
Nah, ada juga yang pake software ADT ( Automatic Double Track ),
yaitu plugin yang memang hanya dengan satu sumber suara seolah-olah
disimulasikan menjadi 2 suara stereo. Cuman, kesan yang dihasilkan tetap
saja gak bisa senatural seperti tehnik yang pertama. Karena apa, tetap saja
gaya permainan, timing dan ekspresinya sama karena hanya diambil dari
satu buah track saja. Dan biasanya suara yang dihasilkan agak berbau
"chorus".
Lha repotnya lagi adalah...udah track yang di kasih cuman 1...abis itu
kita gak punya plugin2 sebagai stereo simulator begitu.. Apa yang bisa kita
lakukan buat "ngakalin" biar tetep stereo? Tenang-tenang hehehehe. BE
CREATIVE AND DONT GIVE UP !
Pertama-tama...Amati dulu pola permainan gitar akustiknya. Misal
seperti gambar di atas. Ada 8 bar permainan gitar akustik. Dalam lagu pop,
seringkali pola permainan nya kembali berulang tiap 4 bar. Anggap saja di
posisi A, chordnya adalah C-Am-Dm-G... ( kok kayak lagu ya hehe ). Nah, di
posisi B, ternyata berulang juga Chord nya C-Am-Dm-G. Kalau kasusnya
begini, maka kita bisa secara gampang bikin stereo track yang terdengar tetap
natural.
Split 8 bar dari permainan akustik gitar tadi menjadi 2, seperti gambar
sebelumnya. Setelah itu, buat sebuah track baru di bawah track gitar akustik
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 8/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :03 PM No comments:
yang pertama. Selanjutnya adalah, di track yang baru, kita copy si Posisi B
dari track pertama menjadi posisi A di track kedua, dan kita Copy posisi A dari
track pertama menjadi posisi B di track kedua. Nah, jadinya adalah seperti
gambar di bawah ini.
Lho emang begitu doang terus jadi track stereo yang kayak dua orang maen
bareng? Yup !. Kok bisa begitu? Hehehehe. Begini penjelasannya.
Ketika si player gitar bermain sampai 8 Bar, bisa di pastikan timing nya
antara 4 bar pertama (A) dan 4 bar kedua(B) gak bakalan sama. Termasuk
gaya mainnya pasti ada mbeleset2 nya dhikit..termasuk yang lain2. Nah,
kondisi itu yang kita manfaatkan dengan menukar saja posisi nya. Jadi si A
track 1 ketemu si B track 2, si B track 1 ketemu si A track 2..hehehe padahal
itu berasal dari satu permainan pola gitar saja.
Dan dijamin, suara yang dihasilkan lebih natural dibandingkan dengan
kita memakai software ADT tadi. Atau bahkan lebih natural dibandingkan
mengcopy track yang pertama menjadi dua, terus di belesetin dikit antara
track 1 dan 2. Kenapa, karena kalau di copy, timing nya tetep saja memiliki
jarak yang sama. Jadi tidak bisa terkesan ada dua orang yang bermain gitar
bersamaan. Kan yang namanya dua orang main pasti gak bisa bareng2
banget kan???
Lha kalau pola nya beda gimana? Naaahhhh...jadinya agak ribet dikit,
ya mau tidak mau harus comot sana comot sini untuk dibentuk pola baru
agar polanya ngikuti track yang pertama. Jadi istilahnya, track kedua adalah
hasil editan track 1 asal gak ketemu bentuk permainan yang
sama..Aduuuhhh jadi bingung sendiri saya hahahahahaha. Di coba sendiri
aja deh, biar tahu maksudnya wekekekekekeke
SELAMAT BER STEREO2 RIA !!!!
Recommend this on Google
Friday, August 5, 2011
Tehnik Penempatan Mic - Untuk menghasilkanMaximum Illusion saat rekaman !!!
Sudah pernah lihat seorang Celine Dion kalo take Vocal di Studio Rekaman
??? Buat yang belum, ini ada linknya di youtube :
http://www.youtube.com/watch?v=nAnYYNFH8p8. Nah, coba kita amati
penempatan Mic nya, termasuk waktu dia nyanyi di bagian chorus..itu
jaraknya minta ampun jauhnya deh hehehe. Sampai dia harus sejauh itu
waktu menyanyi di depan Mic. Di awal-awal pun ternyata dia juga bernyanyi
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 9/10
Posted by Cahy anandra Dhy aksa at 7 :49 PM No comments:
dengan jarak kisaran 30-50cm dari Mic. Kenapa harus begitu ???
Paul Stavrou menjelaskan, bahwa suara itu memiliki sebuah "UJUNG"
jangkauan Maksimal atau di istilahkan "Tip of the flame". Jadi bila kita
gambarkan, seolah-olah ada Puncak terjauh yang dihasilkan oleh sebuah
suara dan itu yang harus kita tangkap saat kita merekam. Kalau terlalu
jauh...maka suaranya akan terkesan LEMAH, dan kalau terlalu dekat..maka
suaranya akan terkesan TERLALU KUAT. Nah, tugas kita di awal adalah
selalu mendengarkan suara yang akan kita rekam, kemudian kita "LIHAT" di
mana sih puncak suaranya, abis itu kita letakkan Mic di posisi puncak
tersebut.
Makanya seorang Celine Dion, ketika di bagian Chorus ( amati di menit 2:10
an dari klip di atas ), dia menjauh. Tujuannya adalah agar Puncak suaranya
pas ditangkep oleh Mic. Sedangkan kalau terlalu dekat, maka akan terlalu
kuat hasilnya sehingga malah jadinya kurang hidup.
Ketika kita melakukan rekaman Drum pun, kuncinya sebenernya adalah
"SEBERAPA JAUH" Mic tersebut kita letakkan agar dia mampu menangkap
suara dengan Maksimal. Bukan sedekat mungkin. Contoh ketika kita mencari
posisi untuk Overhead Mic di posisi floor tom, itu kita tempatkan sejauh
mungkin dan kemudian kita denger di speaker monitor, bagaimana ilusi yang
terjadi. Cari yang paling WOW !.. Overhead Mic yang berada di wilayah
Hihat pun sama saja. Cari posisi terjauh yang mampu ditangkep oleh MIC,
dimana posisi itu menghasilkan ILUSI WOW ketika di dengar di speaker
monitor.
Ketika kemudian ke dua Overhead itu di gabung, coba kita minta tolong
pemain drumnya untuk bermain biasa, abis itu kita amati di Control Room.
Dengarkan ketika dia bermain Floor - Harus bener2 BIG..terus posisi
suaranya itu bisa larinya ke bawah - istilahnya si Stavrou "SHAKE THE
GROUND" ( mengguncang ke tanah hehehe ). Kemudian ketika pemain
drum melakukan fill dengan tom2 nya keseluruhan, maka GAMBARAN
DRUM nya bisa MANTEB gitu. Kalau belum, jangan segan2 mindah posisi
Mic hehehehe.
Untuk merekam suara Gitar elektrik pun, ketika menggunakan
cabinet..Ataur jaraknya sejauh yg bisa menimbulkan ILUSI tadi. Ada cara
mudah mendeteksi puncak suara kalau kita mencari di cabinet. Caranya
adalah, kita berada di depan cabinet, terus kita pelan2 mundur sampai
kemudian suara Gitar nya itu seperti menyentuh tubuh kita..ada sebuah
resonansi dalam tubuh kita. Itu biasanya posisi ideal untuk menempatkan
sebuah Mic. Begitu sudah ketemu posisinya, jangan lupa untuk
mendengarkan di Speaker Monitor.
INGAT !!!! ILUSI ITU DI DENGAR LEWAT SPEAKER MONITOR TANPA
PROSES APAPUN ! Jadi apapun yang terjadi, acuannya adalah SUARA
YANG TERDENGAR DI MONITOR.. Kalau di monitor terdengar BIASA,
gak WAH..ya sudah, berarti cari lagi posisi sampai ketemu ilusinya. Kalau gak
ketemu2 gimana ??? Boleh kok ngundang saya buat ke studionya buat main2
ke sana nyari ilusi bareng2 wekekekekeke ( plus akomodasi di tanggung yah ).
SELAMAT BER-MAXIMUM ILLUSION RIA !!!!
Recommend this on Google
8/13/13 Mixing Engineer
cahyanandradhyaksa.blogspot.com 10/10
Older PostsHome
Subscribe to: Posts (Atom)
Simple template. Template images by luoman. Powered by Blogger.