mk. analisis sediaan farmasi - inspire portal · 2020. 3. 28. · analisis sediaan farmasi adalah...

31
USULAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI (Kur.2013 - FAR 2304 ) Disusun oleh : SRI SUDEWI, S.Si.,M.Sc NIP. 198109022012122001 Prof. Dr. JULIUS PONTOH, M.Si NIP.195102131976031001 UNIVERSITAS SAM RATULANGI APRIL 2018

Upload: others

Post on 02-Aug-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

USULAN

PENYUSUNAN BAHAN AJAR

MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI

(Kur.2013 - FAR 2304 )

Disusun oleh :

SRI SUDEWI, S.Si.,M.Sc NIP. 198109022012122001

Prof. Dr. JULIUS PONTOH, M.Si NIP.195102131976031001

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

APRIL 2018

Page 2: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan
Page 3: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

DAFTAR ISI

BAB 1. LATAR BELAKANG

BAB 2. METODE PELAKSANAAN

BAB 3. KELAYAKAN PELAKSANA

BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1. OUTLINE BAHAN AJAR

LAMPIRAN 2. NASKAH LENGKAP SUBJUDUL PADA BAHAN AJAR

Page 4: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

BAB 1

LATAR BELAKANG

Ada beragam bahan bacaan diantaranya bentuk buku, baik yang digunakan

untuk sekolah maupun perguruan tinggi, contohnya buku referensi, modul ajar, buku

praktikum, bahan ajar, dan buku teks pelajaran. Jenis-jenis buku tersebut tentunya

digunakan untuk mempermudah peserta didik untuk memahami materi ajar yang ada

di dalamnya. Bahan ajar atau modul ialah sumber belajar yang disusun oleh dosen/tim

dosen pada satu mata kuliah yang menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam kegiatan

belajar dan bagi dosen dalam melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran dalam bentuk

buku. Menurut Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1) bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,

metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan

menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi

atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Pengertian ini menjelaskan

bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional

karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses

pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari

kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan

rinciannya (Ruhimat, 2011:152).

Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh

mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

pada semester 4 yang merupakan mata kuliah wajib. Oleh karena itu, dalam upaya

untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah ini dan juga

menerapkan metode Student Centre Learning sebagai amanat undang-undang dalam

proses pembelajaran, maka perlu disusun Bahan Ajar untuk mata kuliah Analisis

Sediaan Farmasi.

Page 5: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

BAB 2

METODE PELAKSANAAN

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah menyusun Bahan Ajar untuk mata

kuliah Analisis Sediaan Farmasi. Bahan Ajar ini kemudian akan dicetak oleh Penerbit

yang memiliki keanggotaan sebagai IKAPI dan buku yang telah disusun berlabel

ISBN (International Standard Book Number).

Tahap awal pelaksanaan kegiatan adalah penyusunan rancangan pembelajaran

dan pengumpulan materi dengan memanfaatkan berbagai sumber pustaka yang ada.

Proses selanjutnya adalah pembuatan komponen buku ajar dengan menggunakan

berbagai referensi, baik jurnal, buku, laporan, prosiding, artikel dan sebagainya.

Penyelesaian bahan ajar dengan menyertakan seluruh komponen buku ajar yaitu

prakata, daftar isi, batang tubuh buku yang teridi dari bab atau bagian beserta tujuan

belajar, daftar pustaka, glosarium, indeks dan biodata penulis. Setelah itu proses

editing dan pembuatan cover agar lebih menarik yang akan dibantu oleh tenaga

profesional. Selanjutnya, bahan ajar yang sudah jadi akan diterbitkan oleh penerbit.

Modul ini akan diuji pada mahasiswa peserta kuliah Analisis Sediaan Farmasi agar

nantinya dapat dikembangkan dan disempurnakan pada masa yang akan datang.

Tahap akhir adalah penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan.

Page 6: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

BAB 3

KELAYAKAN PELAKSANA

Pada dasarnya Universitas Sam Ratulangi memiliki infrastruktur dan

sumberdaya manusia di bidang Analisi Sediaan Farmasi yang relatif memadai dan

terus dikembangkan. Program Penyusunan Bahan Ajar diprakarsai oleh Lembaga

Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Unsrat yang bertugas memberikan

pelayanan kepada dosen dalam bidang desain dan pengembangan pendidikan,

pendidikan dan latihan, media dan sumber belajar, konsultasi dan kerjasama, serta

pengembangan jaringan kerja yang relevan. Salah satunya Buku ajar yang merupakan

buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang

terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan

disebarluaskan .

Dosen penyusun modul ini adalah dosen pengajar di Program Studi Farmasi

FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado yang dipercayakan untuk mengampu

salah satu mata kuliah yaitu Analisis Sediaan Farmasi. Dengan beberapa bukti

kelayakan yang dapat dibuktikan melalui sertifikat AA dan PEKERTI yang

diselenggarakan oleh LP3 UNSRAT pada Tahun 2013.

Tim Prof. Dr. Julius Pontoh, M.Si, merupakan dosen jurusan Kimia FMIPA

yang memiliki rekam jejak di penelitian sehingga kapabilitasnya memadai. Sebagai

tim teaching dalam mata kuliah Analisis Sediaan Farmasi di Program Studi Farmasi

FMIPA Universitas Sam Ratulangi.

Page 7: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya

No Kompon

en

Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Pengayaan materi (referensi, jurnal, buku dsb)

1.000.000

2 Proses editing 1.000.000

3 Biaya Cetak (min 100 eks buku) 5.000.000

4 Pengiriman naskah dari penerbit 2.000.000

5 Laporan 500.000

6 Lain-lain 500.000

Jumlah Rp. 10.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan Penyusunan Modul E-learning Multimedia

No

Kegiatan Bulan Ke -

1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan Rancangan Pembelajaran dan Pengumpulan Materi

2 Penyusunan komponen bahan ajar

3 Pengeditan komponen bahan ajar

4 Proses cetak

5 Penyusunan Laporan

Page 8: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen Ke Lektor Kepala

Dan Guru Besar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional , Jakarta.

Ika Lestari. 2013. Pengembangan bahan ajar berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan . Padang: Akadenia Permata.

http://lp3.unsrat.ac.id/

Page 9: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

LAMPIRAN 1. OUTLINE BAHAN AJAR

BAB I : PREPARASI SAMPEL

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang preparasi sampel dan tekniknya, yaitu:

1.1 Menjelaskan preparasi sampel

1.2 Menjelaskan teknik ekstraksi

1.3 Menjelaskan filtrasi

1.4 Menjelaskan homogenisasi

1.5 Mnjelaskan lisisdan dialisis

1.6 Menjelaskan inaktivasi enzim

1.7 Menjelaskan modifikasi kimiawi dan enzimatik

1.8 Menjelaskan preparasi sampel untuk analisis asam lemak

1.9 Menjelaskan preparasi sampel untuk analisis asam amino dengan

KCKT BAB II : SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang spektrofotometri UV-Vis, yaitu:

2.1. Menjelaskan pengertian Spektrofotometri UV-Vis

2.2. Menjelaskan prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis

2.3. Menjelaskan Bagian-bagian Spektrofotometri UV-Vis

2.4. Menjelaskan Hukum Lambert-Beer

2.5. Menjelaskan pergeseran panjang gelombang

2.6. Menjelaskan transisi elektronik

2.7. Menjelaskan penggunaan spektrofotometri UV-Vis dalam sediaan

farmasi BAB III : SPEKTROFLUOROMETRI

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang spektrofluorometri

3.1. Menjelaskan pengertian spektrofluorometri

3.2. Menjelaskan prinsip kerja spektrofluorometri

3.3. Menjelaskan Bagian-bagian spektrofluorometri

3.4 Menjelaskan preparasi sampel dengan spektrofluorometri

3.5.Menjelaskan penggunaan spektrofluorometri dalam sediaan farmasi

BAB IV : SPEKTROSKOPI IR

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang spektroskopi IR;

4.1. Menjelaskan pengertian spektroskopi IR

4.2. Menjelaskan prinsip kerja spektroskopi IR

4.3. Menjelaskan instrumentasi spektroskopi IR

4.4. Menjelaskan absorpsi pita IR

4.5. Menjelaskan vibrasi molekul dan ikatan

4.6. Menjelaskan preparasi dan penanganan sampel pada spektroskopi IR

4.7. Menjelaskan penggunaan spektroskopi IR dalam sediaan farmasi

BAB V : VALIDASI METODE ANALISIS

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang validasi metode analisis dan parameternya;

5.1. Menjelaskan pengertian validasi metode analisis

5.2. Menjelaskan presisi

5.3. Menjelaskan akurasi

5.4. Menjelaskan linieritas dan daerah kerja

5.5. Menjelaskan LOD dan LOQ

5.6. Menjelaskan kekuatan dan ketangguhan metode

5.7. Menjelaskan penggunaan validasi metode analisis dalam sediaan

farmasi BAB VI : SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang spektrofotometri serapan atom

6.1. Menjelaskan pengertian spektrofotometri serapan atom

6.2. Menjelaskan prinsip kerja spektrofotometri serapan atom

6.3.Menjelaskan proses absorbsi pada serapan atom

6.4. Menjelaskan Bagian-bagian Spektrofotometri serapan atom 6.5. Menjelaskan penggunaan spektrofotometri serapan atom dalam sediaan

farmasi

Page 10: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

BAB VII : KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang kromatografi lapis tipis (KLT)

7.1. menjelaskan pengertian KLT

7.2. Menjelaskan fasa diam

7.3. Menjelaskan fase gerak

7.4. Menjelaskan aplikasi sampel

7.5. Menjelaskan elusi sampel

7.6. Menjelaskan soeben fasa diam

7.7. Menjelaskan deteksi noda

7.8. Menjelaskan perhitungan nilai Rf

7.9. Menjelaskan penggunaan KLT dalam sediaan farmasi

BAB VIII : KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang kromatografi cair kinerja tinggi

8.1. Menjelaskan pengertian kromatografi cair kinerja tinggi

8.2. Menjelaskan prinsip kerja kromatografi cair kinerja tinggi

8.3. Menjelaskan fasa gerak

8.4. Menjelaskan fasa diam

8.5. Menjelaskan kolom

8.6. menjelaskan persamaan Van Deemter

8.7. Menjelaskan instrumentasi kromatografi cair kinerja tinggi

8.8. Menjelaskan optimasi pada kromatografi cair kinerja tinggi

8.8. Menjelaskan penggunaan KCKT dalam sediaan farmasi

BAB IX : KROMATOGRAFI GAS (KG)

Tujuan

Belajar

: Menjelaskan tentang kromatografi gas

9.1. Menejelaskan pengertian kromatografi gas

9.2. Menjelaskan prinsip kerja kromatografi gas

9.3. Menjelaskan fasa gerak

9.4. Menjelaskan fasa diam

9.5. Menjelaskan detektor

9.6. Menjelaskan optimasi pada kromatografi gas

9.7. Menjelaskan instrumentasi pada kromatografi gas

9.8. Menjelaskan penggunaan KG dalam sediaan farmasi

Page 11: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

LAMPIRAN 2. NASKAH LENGKAP SUBJUDUL PADA BAHAN AJAR

BAB VII

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

7.1 pengertian Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. KLT

merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda debgan

kromatografi kolom yang mana fase diamnya diisikan atau dikemas di dalamnya, pada kromatografi lapis

tipis, fase diamnya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung

oleh lempeng kaca, pelat aluminium atau pelat plastik. Meskipun demikian, kromatografi planar ini dapat

dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kromatografi kolom.

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan cara pemisahan campuran senyawa menjadi senyawa

murninya dan mengetahui kuantitasnya yang menggunakan. Kromatografi juga merupakan analisis cepat

yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik penyerap maupun cuplikannya.Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

adalah metode kromatografi paling sederhana dan banyak digunakan. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan

untuk melaksanakan pemisahan dan analisis sampel dengan metode KLT cukup sederhana yaitu sebuah

bejana tertutup (chamber) yang berisi pelarut dan plat (lempeng) KLT. Pengerjaan dengan KLT pada

mulanya dilakukan dengan menotolkan sampel pada salah satu ujung fase diam (lempeng KLT) sehingga

membentuk noda (Spot). Setelah kering, lempeng dicelupkan ke dalam chamber yang telah berisi fase gerak

(pelarut tunggal ataupun campuran dua sampai empat pelarut murni) dengan posisi noda di bawah dan sejajar

di permukaan datar. Pemilihan fase diam dan fase yang tepat memvisualisasikan campuran komponen

senyawa kimia pada sampel bermigrasi sesuai pergerakan fasa gerak melalui fasa diam dengan kecepatan

yang berbeda-beda sehingga memberikan pemisahan yang sempurna. Proses pergerakan (migrasi sampel)

disebut dengan pengembangan kromatogram (elusi).

Perbedaan migrasi merupakan hasil dari perbedaan tingkat afinitas masing-masing komponen dalam

fase diam dan fase gerak. Berbagai mekanisme pemisahan terlibat dalam penentuan kecepatan migrasi.

Kecepatan migrasi komponen sampel tergantung pada sifat fisika kimia dari fase diam, fase gerak dan

komponen sampel. Retensi dan selektivitas kromatografi juga ditentukan oleh interaksi antara fase diam,

fase gerak dan komponen sampel yang berupa ikatan hidrogen, pasangan elektron donor atau pasangan

elektron-akseptor, ikatan ion- ion, ikatan ion-dipol, dan ikatan van der Waals.

Pengambilan sampel, pengawetan, dan pemurnian sampel adalah masalah umum untuk KLT dan

metode kromatografi lainnya. Sebagai contoh, pengembangan KLT biasanya tidak sepenuhnya

melarutkan kembali analit yang berada dalam lempeng kecuali dilakukan pemurnian sebelumnya (clean

up). Metode clean up paling sering dilakukan pada ekstraksi selektif dan kromatografi kolom. Dalam

beberapa kasus zat/senyawa perlu dikonversi dahulu sebelum dianalisis dengan KLT. Hal ini dilakukan

Page 12: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

untuk mendapatkan turunan senyawa yang lebih cocok untuk proses pemisahan, deteksi, dan / atau

kuantifikasi. KLT dapat mengatasi sampel yang terkontaminasi, seluruh kromatogram dapat dideteksi,

mempersingkat proses perlakuan sampel sehingga hemat waktu dan biaya. Kehadiran pengotor atau

partikel yang terjerap dalam sorben fase diam tidak menjadi masalah, karena lempeng hanya digunakan

sekali (habis pakai).

Deteksi senyawa menjadi mudah ketika senyawa secara alami dapat berwarna atau berberfluoresensi

atau menyerap sinar UV. Namun, perlakuan penambahan pereaksi penampak noda dengan penyemprotan

atau pencelupan terkadang diperlukan untuk menghasilkan turunan senyawa yang berwarna atau

berfluoresensi. Pada umumnya senyawa aromatik terkonjugasi dan beberapa senyawa tak jenuh dapat

menyerap sinar UV. Senyawa-senyawa ini dapat dianalisis dengan KLT dengan fase diam yang

diimpregnasi indikator fluoresensi dan deteksi dapat dilakukan hanya dengan pemeriksaan di bawah sinar

UV 254 nm.

Pada KLT, identifikasi awal suatu senyawa didasarkan pada perbandingan nilai Rf dibandingkan Rf

standar. Nilai Rf umumnya tidak sama dari laboratorium ke laboratorium bahkan pada waktu analisis

yang berbeda dalam laboratorium yang sama, sehingga perlu dipertimbangkan penggunaan Rf relatif

yaitu nilai Rf noda senyawa dibandingan noda senyawa lain dalam lempeng yang sama. Faktor-faktor

yang menyebabkan nilai Rf bervariasi meliputi dimensi dan jenis ruang, sifat dan ukuran lempeng, arah

aliran fase gerak, volume dan komposisi fase gerak, kondisi kesetimbangan, kelembaban, dan metode

persiapan sampel KLT sebelumnya.

7.2 Fasa Diam

Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil dengan diameter

partikel antara 10-30 µm. Semakin kecil ukuran rata- rata partikel fase diam dan semakin sempit

kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya.

Penjerap yang paling sering digunakan adalah silica dan serbuk selulosa, sementara mekanisme

sorpsi yang utama pada KLT adalah adsorpsi dan partisi. Beberapa fase diam yang umum

digunakan disajikan pada tabel berikut.

Tabel . Jenis-jenis fase diam dan tujuan pengguanaan

Penjerap Mekanisme

Sorpsi

Penggunaan

Silica Gel Adsorpsi Asam amino,

hidrokarbon,

vitamin, alkaloid

Page 13: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

Silica

modifi

kasi

dengan hidrokarbon

Partisi termodifikasi Senyawa-senyawa

non polar

Serbuk selulosa Partisi Asam amino,

nukleotida,

karbohidrat

Alumina Adsorpsi Hidrokarbon, ion

logam, pewarna

makanan, alkaloid

Kieselgur Partisi Gula, asam-asam

lemak

Selulosa Penukar ion Pertukaran Ion Asam nukleat,

nukleotida, halide

dan ion-ion logam

Gel Sephadex Eksklusi Polimer, protein,

kompleks logam

β-siklodekstrin Interaksi

adsorpsi

stereospesifik

Campuran

enansiomer

7.3 Fase Gerak (Eluen)

Pemilihan fase gerak umumnya berdasar pada studi pustaka dan coba-coba (trial and error).

Sistem eluen yang paling sederhana yaitu campuran 2 pelarut organik karena daya elusi

campuran kedua pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat

terjadi secara optimal. Cara memilih dan mengoptimasi fase gerak dapat dilakukan dengan

Page 14: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

beberapa panduan, diantaranya:

a. Fase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena KLT merupakan teknik

yang sensitif.

b. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga Rf terletak antara 0,2-0,8

untuk memaksimalkan pemisahan.

c. Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel, polaritas fase gerak

akan menentukan kecepatan migrasi solute yang berarti juga menentukan nilai Rf.

Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar

seperti metil benzene akan meningkatkan harga Rf secara signifikan.

d. Solut-solut ionik dan solute-solut polar lebih baik digunakan campuran pelarut sebagai fase

geraknya, seperti campuran air dan methanol dengan perbandingan tertentu. Penambahan

sedikit asam etanoat atau ammonia masing-masing akan meningkatkan solute-solut yang

bersifat basa dan asam.

7.4 Aplikasi (Penotolan) Sampel

Volume sampel yang ditotolkan ke lempeng KLT paling sedikit 0,5 µL dengan tujuan untuk

memperoleh roprodusibilitas. Volume sampel yang ditotolkan boleh lebih besar 2-10 µL namun

harus dilakukan secara bertahap yaitu dengan cara pengerringan antar totolan. Teknik aplikasi

sampel bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

a. Cara manual

Sebelum aplikasi sampel pada lempeng KLT, posisi awal penotolan diberi tanda berupa titik

dengan pensil dan akhir elusi ditandai berupa garis. Sedapat mungkin penandaan tidak merusak

sorben KLT. Alat aplikasi manual yang paling banyak digunakan adalah pipet mikro kapiler

(microcaps). Dengan cara mencelupkan pipet kapiler mikro, larutan secara otomatis akan mengisi

ruang dalam pipet mikro kapiler. Setelah terisi tempelkan pipet pada permukaan lempeng KLT

maka larutan sampel akan berpindah dari pipet kapiler menuju sorben lempeng KLT. Penggunaan

syringe lebih dipilih dibandingkan pipet kapiler pada beberapa kondisi :

- Bila pelarut yang digunakan memiliki berat jenis tinggi, misalnya kloroform atau metilen

klorida, sehingga cairan cenderung keluar dari pipet kapiler ketika pipet kapiler dalam posisi

vertikal.

- Bila pelarut yang digunakan sangat mudah menguap (titik didih 40-60 ° C) misalnya n-

heksana, petroleum eter atau dietil eter. Gaya kapiler tidak dapat mengisi ruang pipet kapiler

secara reprodusibel.

- Bila sampel mengandung surfaktan yang dapat mengurangi tegangan permukaan pipet kapiler

sehingga pengisian ruang dalam pipet kapiler tidak reprodusibel

Page 15: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

- Bila sampel berupa cairan kental yang sulit mengalir dalam

pipet kapiler. Pengeluaran larutan dari pipet kapiler juga tidak

bisa sempurna karena masih ada larutan yang menempel pada

dinding dalam pipet kapiler sehingga volume sampel yang

dikeluarkan juga tidak reprodusibel.

- Bila pelarut yang digunakan sulit menguap (titik didih ≥

100oC) misalnya air. Pengeluaran larutan dari pipet kapiler

juga tidak bisa sempurna karena masih ada larutan yang

menempel pada dinding dalam pipet kapiler sehingga volume

sampel yang dikeluarkan juga tidak reprodusibel.

Gambar berikut merupakan alat aplikasi sampel secara manual.

Gambar . Alat aplikasi

sampelsecara manual

1. Pipet Eppendorf dengan syringe 10 µl

2. Microcapillary 5µl dengan holder

3. Pipet aplikasi (50µl)

4. Microcapllary 1-µl dengan holder

5. Unimetric syringe (50µl)

b. Cara semiotomatis

Page 16: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

Cara semiotomatis dapat dilakukan pada sampel dengan

ditotolkan pada lapisan permukaan lempeng tepat sesuai

dengan yang diinginkan, menggunakan dosis kecil dan tidak

merusak lapisan lempeng. Sebagai contoh alat untuk aplikasi

penotolan dengan volume yang konstan pada KLT adalah

Nanomat 4 dengan pemegang kapiler. Dengan alat Nanomat,

ukuran noda yang dihasilkan pada lempeng KLT adalah

sama. Pada pemegang kapiler (cappilary holder) yang

berperan adalah magnet permanen. Cara menotolkan sampel

yaitu kepala aplikator ditekan, pipet akan menyentuh lapisan

lempeng pada tekanan konstan kemudian pipet dibuang

(sekali pakai). Volume bisa sampai 50-230 nl untuk KLTKT.

Ketinggian ujung jarum suntik pada Nanomat disesuaikan

sedemikian rupa sehingga tidak menyentuh lempeng KLT.

Untuk aplikasi lempeng KLTKT, digunakan nano-pipet (100

atau 200 nl). Pipet ini lebih akurat, namun, sorben rentan

terhadap kerusakan. Peralatan semi/otomatis yang lain yaitu

Linomat (camag) dapat digunakan untuk menerapkan larutan

sampel dalam bentuk noda atau pita. Teknik ini

direkomendasikan untuk analisis kuantitatif. Meskipun

tingkat akurasi yang mungkin dengan aplikasi manual (± 1-

2% standar deviasi relatif), noda dan pita yang dihasilkan dari

aplikasi teknik otomatis akan lebih baik dengan pemisahan

yang terukur. Alat tersebut dapat menotolkan sampel

menggunakan syringe dengan kecepatan yang konstan dan

Page 17: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

teknik spray.

a. Cara otomatis

Untuk sistem yang sepenuhnya otomatis, mempunyai

program yang dapat menyimpan kondisi elusi dalam

komputer. Aplikasi noda dan pita dapat diprogram, dengan

nomor aplikasi dan posisi ukuran yang detail. Noda dapat

diaplikasikan baik dengan teknik ini atau dengan cara

kontak langsung. Sampel disiapkan dalam vial dengan

septum segel. Menurut program pra-set, lengan mesin ATS

akan bergerak dari vial larutan sampel ke dalam syringe dan

ditransfer pada lempeng KLT, kemudian kromatografi akan

melakukan pemisahan dan menghasilkan noda. Pada

aplikasi larutan sampel, lengan mesin ATS akan bergerak

ke syringe dan menuju vial dan dicuci menggunakan pelarut

yang sesuai. Setelah itu syringe dibilas untuk aplikasi

berikutnya. Beberapa software memungkinkan digunakan

untuk memvalidasi instrument. Volume dosis dapat

divalidasi menggunakan standard.

Page 18: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

7.5 Pengembangan (Elusi) sampel

Elusi atau pengembangan KLT dipengaruhi oleh chamber yang

digunakan dan kejenuhan dalam chamber. Metode pengembangan yang

dipilih tergantung tujuan analisis yang ingin dicapai dan ketersediaan

alat di laboratorium. Terdapat beberapa jenis metode pengembangan

KLT :

a. Metode pengembangan satu dimensi

Umumnya pengembangan kromatogram yang dihasilkan

dari analisis KLT menggunakan satu dimensi yang dapat

digunakan untuk tujuan kuantitatif. Beberapa jenis

metode pengembangan satu dimensi, yaitu:

1. Metode pengembangan non linier (melingkar)

Metode pengembangan melingkar hampir tidak

pernah digunakan saat ini untuk analisis KLT kecuali

untuk penelitian yang menggunakan pengembangan

melingkar untuk tujuan tertentu. Pengembangan

melingkar pertama kali dilakukan dalam cawan petri

yang berisi fase gerak dan sebuah sumbu

ditempelkan pada lempeng KLT yang diletakkan

diatas cawan. Chamber U (Camag) adalah chamber

yang digunakan untuk pengembangan melingkar,

tetapi instrumen ini tidak lagi tercantum dalam

katalog Camag. Kromatogram melingkar juga dapat

dihasilkan dengan menggunakan metode preparatif

Page 19: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

yang modern, misalnya, dengan alat OPLC (Over

pressure layer cromatography) dan

micropreparative RPC (Rotation planar

kromatography).

2. Metode pengembangan linier

Dalam banyak khasus, untuk mendapatkan

kromatogram KLT yang bagus dipilih metode

pengembangan linier. Metode pengembangan linier

yang paling sering digunakan adalah metode

pengembangan menaik (ascending). Metode ini

dilakukan dengan cara memasukkan eluen dalam

chamber, setelah chamber jenuh, ujung lempeng

bagian bawah direndam ke dalam eluen dalam

chamber. Eluen bermigrasi dari bawah lempeng

menuju keatas dengan gaya kapilaritas. Sebaliknya

pada pengembangan menurun (descending) eluen

bergerak dari atas menuju ke bawah.

Page 20: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

Gambar 2.15 Pengembangan menaik (ascending) dan

menurun (descending)

Page 21: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

3. Metode pengembangan horisontal

Kebalikan dari pengembangan linier, pada

pengembangan horizontal lempeng KLT dimasukkan

ke dalam chamber terlebih dahulu. Kemudian setelah

eluen dimasukkan, strip kaca didorong sehingga

menempel pada lempeng KLT sehingga eluen akan

bergerak melewati lempeng KLT. Pada chamber

horizontal CAMAG dimungkinkan pengembangan

dengan dua arah yang berlawanan. Masing-masing

kompartemen eluen terisi eluen dan eluen bergerak

menuju ke pusat lempeng. Ketika dua garis depan

eluen bertemu maka secara otomatis pengembangan

akan berhenti.

4. Metode pengembangan kontinyu

Pengembangan kontinyu (pengembangan terus menerus)

dilakukan dengan cara mengalirkan fase gerak secara

terus- menerus pada lempeng KLT melalui suatu wadah

(biasanya alas tangki) melalui suatu lapisan dan dibuang

dengan cara tertentu pada ujung lapisan.

5. Pengembangan gradien

Pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan

komposisi fase gerak yang berbeda-beda. Lempeng

yang berisi analit dapat dimasukkan ke dalam bejana

Page 22: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

kromatografi yang berisi fase gerak tertentu lalu

komponen fase gerak selanjutnya ditambahkan sedikit

demi sedikit ke dalam bejana dan diaduk sampai

homogen. Tujuan utama sistem ini adalah untuk

mengubah polaritas fase gerak.

b. Pengembangan dua dimensi

Pengembangan dua dimensi ditujukan untuk

identifikasi senyawa dalam sampel multikomponen.

Pengembangan dua dimensi disebut juga

pengembangan dua arah. Pengembangan dua dimensi

ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi

(pemisahan) sampel ketika komponen-komponen solut

mempunyai karakteristik kimia yang hampir sama,

karenanya nilai Rf juga hampir sama sebagaimana

dalam sampel asam-asam amino. Selain itu, adanya

dua sistem fase gerak yang sangat berbeda dapat

digunakan secara berurutan pada suatu campuran

tertentu sehingga memungkinkan untuk melakukan

pemisahan analit yang mempunyai tingkat polaritas

yang berbeda. Pengembangan dua dimensi dilakukan

dengan cara lempeng dielusi dengan eluen pertama.

Setelah elusi selesai lempeng dikeringkan kemudian

dielusi kembali dengan eluen kedua dengan arah

migrasi eluen yang berbeda. Eluen kedua dapat

Page 23: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

berupa eluen yang sama dengan eluen pertama atau

eluen yang berbeda dengan eluen pertama. Proses

pengembangan dua dimensi ditunjukkan pada gambar

berikut.

Page 24: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

Gambar 2.19 Prosedur pengembangan dua dimensi

7.6 Sorben Fasa Diam

Pemilihan fase diam pada KLT didasarkan pada sifat fisika

kimia komponen sampel yang akan dipisahkan meliputi

polaritas, kelarutan, kemampuan mengion, berat molekul,

bentuk dan ukuran analit. Sifat fisika kimia tersebut berperan

penting dalam menentukan mekanisme pemisahan dalam

KLT. Sorben fase diam pada KLT dapat berupa senyawa

anorganik maupun organik. Sorben anorganik misalnya

alumunium oksida, silikon oksida, magnesium karbonat,

kalsium karbonat, dan lain-lain. Sedangkan sorben organik

misalnya pati dan selulosa. Partikel-partikel sorben berbentuk

butiran halus tersebut dilapiskan pada penyangga padat

seperti pelat kaca, plastik atau alumunium.

Silika gel adalah sorben yang paling populer (64%),

diikuti oleh selulosa (9%), dan alumina (3%). Sejak 1973

silika gel merupakan sorben yang paling banyak digunakan,

Page 25: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

tetapi perubahan yang nyata telah terjadi dengan munculnya

sorben dengan fase kimia terikat yang telah membuka

berbagai kemungkinan baru pemisahan. Fase diam yang lebih

baru tersebut cenderung digunakan untuk mengatasi masalah

pemisahan dimana resolusi komponen sampel adalah kecil

atau komponen sampel tidak dapat terpisah. Dalam penentuan

pemilihan sorben dapat merujuk pada kumpulan pustaka

tentang KLT yang terdapat dalam bibiliografi (camag).

Bila prinsip pemisahan berdasarkan polaritas komponen

sampel maka dalam pemilihan sorben perlu dipertimbangkan

kelarutan komponen sampel apakah hidrofilik atau

hidrofobik, apakah bahan bersifat basa, asam ataupun netral

dan apakah sampel dapat bereaksi dengan sorben atau eluen.

Berdasarkan pertimbangan polaritas komponen sampel,

sorben dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Sorben untuk sampel bersifat lipofilik digunakan

aluminium oksida, silika, asetylated cellulose, poliamida,

2. Sorben untuk sampel bersifat hidrofilik digunakan

selulosa, selulosa penukar ion, kieselguhr, poliamide and

silika fase terbalik yang dimodifikasi.

Page 26: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

7.7 Deteksi Noda

Deteksi lempeng KLT dapat dilakukan secara langsung

maupun dengan instrumen. Untuk noda yang berwarna

deteksi noda dapat dilakukan dengan visualisasi langsung

pada lempeng KLT dengan menggunakan cahaya matahari,

atau dapat dibantu dengan menggunakan lampu UV yang

memberikan pencahayaan pada panjang gelombang tertentu.

Untuk noda yang tidak berwarna beberapa jenis visualisasi

dari zona kromatografi diperlukan untuk mengdeteksi noda

hasil kromatografi. Sebagian besar senyawa akan menyerap

sinar UV atau sinar tampak atau fluoresensi tetapi beberapa

senyawa membutuhkan visualisasi yang sesuai untuk

mengamati noda hasil kromatografi. Visualisasi dapat

dilakukan dengan cara penyemprotan atau pencelupan ke

dalam pereaksi penampak noda. Karena sorben yang

digunakan pada lempeng KLT umumnya bersifat inert maka

reaksi kimia dapat dilakukan di atas lempeng tanpa

terpengaruh lapisan sorben. Berbagai macam pereaksi kimia

telah digunakan untuk mendeteksi zona kromatografi dengan

penampakan hasil yang baik. Beberapa pereaksi yang disebut

sebagai pereaksi universal digunakan untuk

memvisualisasikan berbagai senyawa yang berbeda struktur

molekulnya. Termasuk dalam kelompok pereaksi ini adalah

pelarut asam dan uap amonia, fluorescein, diklorofluoresein,

Page 27: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

dan yodium. Adapun beberapa pereaksi dapat digunakan

dalam teknik destruktif (destructive techniques). Teknik ini

menyebabkan kerusakan pada senyawa yang akan

meninggalkan noda yang tampak pada lapisan kromatografi.

Sebaliknya ada teknik non destruktif (nondestructive

tekniques) yang memungkinkan deteksi senyawa dalam zona

kromatografi tanpa merubah sorben lempeng atau zona

kimianya. Termasuk dalam teknik non destruktif adalah sinar

tampak dan UV, dan kadang-kadang dengan penggunaan

yodium atau amonia uap. Dua pereaksi terakhir dalam banyak

kasus “reaksi” dimasukkan dalam reaksi reversibel. Pereaksi

lainnya yang merupakan kelompok gugus spesifik dan dapat

digunakan untuk mendeteksi gugus senyawa, seperti alkohol,

aldehid, keton, ester, atau asam. Pereaksi ini disebut

kelompok pereaksi gugus spesifik.

7.8 Nilai Rf

Perhitungan nilai Rf didasarkan atas rumus :

Rf=

Nilai Rf dinyatakan hingga angka 1,0 beberapa pustaka

menyatakan nilai Rf yang baik yang menunjukkan pemisahan yang

cukup baik adalah berkisar antara 0,2-0,8.

Page 28: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

Harga-harga Rf untuk senyawa-senyawa murni dapat

dibandingkan dengan harga-harga standar. Senyawa standart biasanya

memiliki sifat-sifat kimia yang mirip dengan senyawa yang dipisahkan

pada kromatogram. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan

noda dalam kromatografi lapis tipis yang juga mempengaruhi harga Rf

yaitu :

1. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan.

2. Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya .

3. tebal dan kerataan dari lapisan penyerap

4. Pelarut (dan derajat kemurnianya) fase bergerak.

5. Derajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan yang

digunakan.

6. teknik percobaan.

7. jumlah cuplikan yang digunakan.

8. Suhu.

9. Kesetimbangan.

7.9 Penggunaan KLT dalam Analisis Sediaan Farmasi

Dalam sediaan kosmetika, Kosmetika sudah dikenal

orang sejak zaman dahulu kala. Di Mesir 3500 tahun sebelum

Masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal

dari tumbu- tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya

tanah liat, Lumpur, arang,.penggunaan susu, akar, daun, kulit

pohon, rempah, minyak bumi, madu dan lainya sudah menjadi

Page 29: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

hal yang biasa dalam kehidupan masyarakat saat itu. Kosmetik

mengandung komposisi dari berbagai logam berat semacam timah

dan air keras yang dicairkan dalam beberapa campuran bahan

yang mengandung minyak seperti minyak cocou. Sebagian bahan

pewarna yang digunakan juga mengandung unsur-unsur yang

diproses dari minyak tanah. Semua bahan tersebut adalah bahan-

bahan oksidat yang berbahaya bagi kulit . Penyerapan yang

dilakukan pori-pori kulit terhadap bahan-bahan tersebut dapat

menimbulkan peradangan dan alergi. Bila penggunaan bahan-

bahan kosmetik ini terus dipakai , dapat berbahaya bagi sel-sel

yang berada di darah, hati dan ginjal. BPOM menyebutkan bahwa

dari hasil pengawasan Badan POM RI pada tahun 2005 dan 2006

di beberapa provinsi, ditemukan 27 (dua puluh tujuh) merek

kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang digunakan

dalam kosmetik yaitu: Merkuri (Hg), Hidrokuinon >2%, zat

warna Rhodamin B dan Merah. Analisis sediaan kosmetik yang

mengandung hidrokuionon dapat dievaluasi menggunakan KLT

menggunakan fasa gerak campuran toluen: asam asetat glasial

(4:1). Sampel kosmetik yang diduga mengandung hidrokuionn

dan senyawa murni (standar hidrokuionon) ditotolkan

berdampingan pada plat KLT dan dielusi dengan fase gerak

toluen: asam asetat glasial (4:1) lalu dikeringkan dan diamati di

bawah sinar UV254. Kandungan hidrokuinon pada sampel

kosmetik tersebut bisa diketahui apabila nilai Rf pada salah satu

Page 30: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan

komponen kimia di sampel kosmetik tersebut sama dengan nilai

Rf pada standar murni hidrokuinon.

Page 31: MK. ANALISIS SEDIAAN FARMASI - INSPIRE Portal · 2020. 3. 28. · Analisis Sediaan Farmasi adalah salah satu mata kuliah yang harus diambil oleh ... laporan, prosiding, artikel dan