mk. resolusi konflik sektor publik -...
TRANSCRIPT
MK. Resolusi Konflik
Sektor Publik
Konflik
Definisi Konflik ??
1. Menurut Nardjana (1994)
Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau
kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu
dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya
saling terganggu.
2. Menurut Killman dan Thomas (1978),
Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan
antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang
ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya
dengan orang lain.
Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat
mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau
stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
(Wijono,1993, p.4)
Pendapat lain mengatakan bahwa
konflik adalah :
Proses yang bermula ketika satu pihak
menganggap pihak lain
secara negatif dan akan
mempengaruhi sesuatu yang
menjadi kepedulian atau
kepentingan pihak pertama.
Contoh Konflik
Contoh Konflik
Perbedaan Konflik
1. Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang
terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang
terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan
kenyataan apa yang diharapkannya.
2. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah
ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota –
anggota atau kelompok – kelompok organisasi yang
timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas
atau kegiatan – kegiatan kerja dan atau karena
kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.
Pandangan Tentang Konflik
1. Pandangan Tradisional/lama (1930 – 1940 an)
Berkeyakinan bahwa semua konflik membahayakan danharus dihindari
artinya :
a) Konflik harus dihindari karena menggangu organisasi dan menghalangi pencapaian tujuan organisasi secara maksimal
b) Pada prinsipnya konflik yang terjadi tersebut dikarenakan kesalahan – kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi
c) Tugas manajemen adalah menghilangkan konfllik karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusankonflik.
Konflik itu merusak…
2. Pandangan Hubungan Manusia (1940 – 1970)
Berkeyakinan bahwa konflik merupakan hasilalamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok yang melakukan interaksi
artinya :
a) Konflik tidak dapat dihindarkan karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat
b) Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai – nilai pribadi dsb
c) Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai tingkatan dan tugas manajemen adalah mengelola berbagai tingkatan konflik dan penyelesaiannya
Konflik sebagai kompetisi
3. Pandangan Interaksionis
Berkeyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadikekuatan positif dalam kelompok namun konflikjuga sangat diperlukan agar kelompokberkinerja efektif.
Menurut pandangan ini konflik dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Konflik Fungsional
Konflik yang mendukung sasaran kelompokdan memperbaiki kinerjanya.
b) Konflik Disfungsional
Konflik yg menghambat kinerja kelompok.
Penguat Solidaritas & Pemersatu
Identitas Kelompok
Kriteria yang membedakan konflik fungsional dan disfungsional
Dampak konflik tersebut terhadap kinerja
kelompok, bukan pada kinerja individu.
Artinya Jika konflik tersebut dapat
meningkatkan kinerja kelompok, walaupun
kurang memuaskan bagi individu,
maka konflik tersebut dikatakan fungsional.
Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut
hanya memuaskan individu saja, tetapi
menurunkan kinerja kelompok
maka konflik tersebut disfungsional.
Contoh konflik yang terjadi antar departement
Penyebab Terjadinya Konflik
1. Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan
kesalahpahaman antara pihak-pihak yang
terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.
Misalnya adanya hambatan dalam
berkomunikasi baik secara individual,
organisasional dan secara umum seperti
gangguan sematik, kesalahpahaman dalam
pertukaran informasi dan gangguan dalam
saluran komunikasi serta ketidakkonsistenan
sikap para manajer
2. Struktur
Yaitu Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam
artian yang mencakup ukuran kelompok, spesialisasi
yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan
jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan
anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan,
sistem imbalan, dan ketergantungan antara kelompok.
Misalnya pertarungan atau perebutan kekuasaaan
antar departemen dengan kepentingan–kepentingan
tertentu atau sistem penilaian yang bertentangan yang
tidak sesuai dengan standart penilaian, persaingan
untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang
terbatas, atau adanya saling ketergantungan dua atau
lebih kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan
mereka.
3. Pribadi
Yaitu faktor pribadi atau sistem nilai
yang dimiliki oleh individu
Misalnya karakteristik kepribadian yang
menyebab kan individu memiliki
keunikan yang menyebabkan individu
itu berbeda dengan individu yang lain.
seperti memiliki kepribadian tertentu
misalnya, individu yang sangat otoriter,
dogmatik dan berpandangan rendah
terhadap orang lain,
Tugas Kelompok..
Buat satu kelompok, anggota maksimal 5
orang
Cari satu contoh kasus yang berisi tentang
konflik, lalu diskusikan kategori konflik
tersebut apakah negative atau positif.
Dibuat dalam satu makalah maksimal 5
halaman yang strukturnya: 1) Cover, 2).
Uraian Kasus, 3). Identifikasi Jenis Konflik, 4)
Kesimpulan (konflik itu negative/positif)
Dikumpul minggu depan.
Jenis – Jenis Konflik Dalam Kehidupan Organisasi
1. Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
1) Konflik dalam diri individu (conflict within the
individual). yaitu konflik ini terjadi jika seseorang
harus memilih tujuan yang saling bertentangan,
atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas
kemampuannya.
2) Konflik antar-individu (conflict among individuals).
yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan
kepribadian (personality differences) antara individu
yang satu dengan individu yang lain.
3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict
among individuals and groups). yaitu konflik
yang terjadi jika individu gagal menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok tempat ia
bekerja.
4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang
sama (conflict among groups in the same
organization). yaitu konflik ini terjadi karena
masing-masing kelompok memiliki tujuan yang
berbeda dan masing-masing berupaya untuk
mencapainya.
5) Konflik antar organisasi (conflict among
organizations). yaitu konflik ini terjadi jika
tindakan yang dilakukan oleh organisasi
menimbulkan dampak negatif bagi organisasi
lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya
yang sama.
6) Konflik antar individu dalam organisasi yang
berbeda (conflict among individuals in different
organizations).yaitu konflik ini terjadi sebagai
akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu
organisasi yang berdampak negatif bagi anggota
organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer
public relations yang menyatakan keberatan atas
pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
2. Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur
Organisasi
1) Konflik vertikal,
Yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang
memiliki kedudukan yang tidak sama dalam
organisasi.
Misalnya, antara atasan dan bawahan.
2) Konflik horizontal,
Yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang
memiliki kedudukan yang sama atau setingkat
dalam organisasi.
Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar
departemen yang setingkat.
3) Konflik garis-staf
Yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang
biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf
yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam
organisasi.
Misalnya karyawan lini secara tidak formal mengambil
wewenang berlebihan atau melangkahi wewenangnya,
4) Konflik peran
Yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban
lebih dari satu peran yang saling bertentangan.
Misalnya ketidakjelasan atau kesalahfahaman apa yang
seharusnya dikerjakan yang disebabkan tidak lengkapnya
uraian pekerjaan, karyawan memeliki lebih dari satu
manajer, dan sistem kordinasi yang tidak jelas
Tahapan Perkembangan kearah
terjadinya Konflik
1. Tahap 1 Konflik masih tersembunyi (laten) Yaitu berbagai macam kondisi emosional yang
dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak persoalkan oleh organisasi tetapi hal ini belum mengganggu dalam diri individu
2. Tahap 2 Konflik yang mendahului (antecedent condition) Yaitu suatu tahap perubahan dari apa yang dirasakan
secara tersembunyi yang belum mengganggu dalam diri individu, kelompok atau organisasi secara keseluruhan
Misalnya adanya perbedaan tujuan dan nilai, adanya perbedaan peran dsb
3. Tahap 3 Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts)
Yaitu konflik yang dapat dilihat dan dapat dirasakan (felt conflict), muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan.
4. Tahap 4 Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)
Yaitu Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkan.
Misalnya individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.rlibatan emosional saat konflik yang menciptakan kecemasan
5. Tahap 5 Penyelesaian atau tekanan konflik Yaitu suatu tahap dimana tindakan diambil
untuk penyeselesaian.
Dalam tahap ini lazimnya ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.
6. Tahap 6 Akibat penyelesaian konflik Yaitu suatu kondisi dimana apabila konflik
diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang
tepat maka dapat memberikan kepuasan dan
dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila
tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap
kedua belah pihak sehingga mempengaruhi
produkivitas kerja.(Wijono, 1993, 38-41).
Manajemen
Konflik
Pengertian Manajemen
Konflik adalah
penggunaan teknik–teknik resolusi
dan stimulasi untuk memperoleh
solusi penyelesaian konflik yang
diinginkan.
Beberapa pendekatan dalam
resolusi konflik
1. Tergantung pada Konflik itu sendiri artinya jenis
konflik yang terjadi
2. Karakteristik orang-orang yang terlibat di
dalamnya
3. Keahlian individu yang terlibat dalam
penyelesaian konflik
4. Pentingnya isu atau informasi yang mendukung
terjadinya dan timbulnya konflik
5. Ketersediaan waktu dan tenaga dalam
penyelesaian konflik
Strategi dalam menyiasati konflik1) Menghindar
Artinya Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah
yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya.
Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan diri.
Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal
ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2) Mengakomodasi
Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur
strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut
penting bagi orang lain.
Tujuannya mendorong terjadinya kerjasama dengan memberi
kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.
3. Kompetisi
Yaitu menggunakan satu metode tertentu jika anda memiliki lebih
banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya
atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan sesuatu Metode
ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan
metode yang penting dengan tujuan untuk alasan-alasan
keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Yaitu Masing-masing pihak memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima,
serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Yaitu Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang
terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Tetapi dalam hal ini
perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk
saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Negosiasi
Pengertian yaitu suatu proses dimana di
dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar
barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat
kerjasama tersebut bagi mereka.
Atau sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak -
pihak yang terlibat berusaha untuk saling
menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan
Suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui diskusi formal.
Istilah dalam negoisasi
Mediator Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian
negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –
saran alternatif.
Arbitrator yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai
wewenang mendiktekan kesepakatan.
Konsiliator yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur
hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
Konsultan yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen
konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif
melalui komunikasi dan analisis.
Strategi Negosiasi
1. Taktik Legitimasi
Yaitu suatu cara mempengaruhi target dengan
menggunakan kekuasaan, wewenang, kekayaan,
dan dukungan secara hukum yang dimiliki oleh
negosiator
2. Taktik Persuasi Rasional
Yaitu strategi mempengaruhi target dengan
kecerdasan, keahlian,keterampilan, pengalaman, fakta
– fakta, data-data maupun informasi, kecakapan
berbicara dengan argumentasi yang dapat diterima, dan
kemampuan memotivasi dengan kekuatan logika yang
dimiliki oleh negosiator
3. Taktik Pertukaran
Yaitu strategi yang digunakan untuk
mempengaruhi dengan cara memberikan
suatu janji atau imbalan atau balas jasa
kepada si target apabila mereka mau
menerima dan melaksanakan apa yang
diminta oleh negosiator
4. Taktik Permintaan Personal
Yaitu strategi yang dijalankan karena adanya
kedekatan secara emosional, pertemanan,
hubungan yang baik dan loyalitas target
terhadap negosiator selama ini
5. Taktik Permintaan inspirasional
Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara
membangkitkan semangat, emosi dan motivasi
target melalui cita-cita, komitmen, keinginan
dan harapan, harga diri, visi & misi, dan
kepercayaan.
6. Taktik konsultasi
Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara
mengajak target untuk ikut serta dalam
kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengevaluasian, dan proses dalam
pengambilan keputusan
7. Taktik Penekanan
Yaitu strategi yang digunakan dengan cara
mengancam, memaksa, intimidasi, merintangi
atau menghalangi, pemboikotan, permusuhan
atau memerangi target apabila tidak mau
menyetujui permintaan dari negosiator
8. Taktik Keteladanan
Yaitu strategi dengan cara memberikan contoh
yang baik, prilaku yang santun, kearifan yang
tinggi dan kharisma yang dimiliki.
Sekian dan
Terima Kasih