mmae

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Payudara yang dikenal juga sebagai buah dada adalah organ yang termasuk dalam kategori organ kelamin luar wanita. Peran utama payudara dalam kaitannya sebagai fungsi reproduksi adalah menghasilkan air susu untuk nutrisi bayi yang baru dilahirkan sampai pada usia tertentu. Oleh sebab itu payudara juga merupaka salah satu organ yang penting bagi manusia Ada beberapa kelainan pada payudara dan salah satunya adalah mammae aberrant. Mammae aberrant adalah kelainan payudara berupa terdapat payudarah lebih dari dua. Kelainan ini terjadi pada garis susu ( milk line) yaitu dari axilaris hingga ke inguinalis. Namun sebagian besar mammae aberrant ini terjadi pada axilaris. Kelainan pada payudara ini merupakan kelainan congenital, dan perempuan dua kali lebih banyak yang menderita mammae aberrant dari pada laki – laki. Penatalaksanaan kelainan pada payudara ini ( mammae aberrant ) adalah dilakukan eksterpasi. 1 Kelenjar asesori ini membentuk penonjolan- 2 . serta longitudinal pada daerah duktus laktiferus. Terdapat kumpulan serabut otot polos yang radier dan sirkumferensial. yang masing-masing mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan meliputi jaringan lemak dan produknya. Pada daerah areola terdapat kelenjar sebasea.BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tiap lobus dibentuk oleh lobulus-lobulus yang masing-masing terdiri dari 10 – 100 asini grup. Sedangkan jaringan penopang jaringan ikat. Secara umum. pada masa pubertas. Pada pubertas. Lobulus-lobulus ini merupakan struktur dasar dari glandula mamma. Namun. Parenkhim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15 – 20 lobus.1 ANATOMI PAYUDARA Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang

Upload: james-ward

Post on 21-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dfghjkl;

TRANSCRIPT

Page 1: mmae

BAB I PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG Payudara yang dikenal juga sebagai buah dada adalah organ yang termasuk dalam kategori organ kelamin luar wanita. Peran utama payudara dalam kaitannya sebagai fungsi reproduksi adalah menghasilkan air susu untuk nutrisi bayi yang baru dilahirkan sampai pada usia tertentu. Oleh sebab itu payudara juga merupaka salah satu organ yang penting bagi manusia Ada beberapa kelainan pada payudara dan salah satunya adalah mammae aberrant. Mammae aberrant adalah kelainan payudara berupa terdapat payudarah lebih dari dua. Kelainan ini terjadi pada garis susu ( milk line) yaitu dari axilaris hingga ke inguinalis. Namun sebagian besar mammae aberrant ini terjadi pada axilaris. Kelainan pada payudara ini merupakan kelainan congenital, dan perempuan dua kali lebih banyak yang menderita mammae aberrant dari pada laki – laki. Penatalaksanaan kelainan pada payudara ini ( mammae aberrant ) adalah dilakukan eksterpasi.

1

Kelenjar asesori ini membentuk penonjolan- 2 . serta longitudinal pada daerah duktus laktiferus. Terdapat kumpulan serabut otot polos yang radier dan sirkumferensial. yang masing-masing mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan meliputi jaringan lemak dan produknya. Pada daerah areola terdapat kelenjar sebasea.BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tiap lobus dibentuk oleh lobulus-lobulus yang masing-masing terdiri dari 10 – 100 asini grup. Sedangkan jaringan penopang jaringan ikat. Secara umum. pada masa pubertas. Pada pubertas. Lobulus-lobulus ini merupakan struktur dasar dari glandula mamma. Namun. Parenkhim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15 – 20 lobus.1 ANATOMI PAYUDARA Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai iga enam. dan diantara dermis kulit dengan bagian dalam fascia pektoralis superfisilais. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. sedangkan pada pria tidak. dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media. payudara wanita lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran. kelenjar keringat. yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan stromal (penopang). Payudara dibungkus oleh fasia pektoralis superfisialis dimana permukaan anterior dan posterior dihubungkan oleh ligamentum Cooper. Epidermis pada puting susu dan areola adalah berpigmen. dan kelenjar areola asesorius. puting semakin berpigmen dan menonjol. Ligamentum “suspensory” Cooper ini bekerja sebagai jaringan penunjang yang kuat diantara lobus dan parenkim. payudara terdiri atas dua jenis jaringan. yang dilapisi keratinisasi dari epitel stratified aquamous. dan bermuara pada putting susu. Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan salurannya (ductus).

yaitu : 1. 3 . terdapat dua ventral band dari penebalan ektoderm (mammary ridges. Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant) 3. Pada mammalia. Kuadran

Page 2: mmae

bawah bagian medial (inner lower quadrant) 4. Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant) 5.penonjolan kecil pada permukaan areola yang disebut glandula areola “Montgomery tubercles”. penebalan ini terbentang bilateral dari axila ke vulva. Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant) 2. payudara dibagi menjadi lima regio. milk lines). Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan. Regio puting susu (nipple) Pada minggu ke lima atau enam embrional kehamilan.

milk lines ini menjadi atrofi. puting dan jaringan lemak. yang terbagi ke dalam duktus susu primer dan berahir dalam tunas lobulus. Ductulus mamma berkembang sebagai pertumbuhan ke dalam ventral dari sisa embriologi ini.Pada minggu kesembilan. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu.yang selanjutnya akan terelevasi dan membentuk puting susu. kecuali di daerah pectoralis dan mulai tampak tunas putting susu (primordium payudara). Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki akil balik dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi. jaringan ikat mesenkim menginfiltrasi primordium payudara dan berdiferensiasi menjadi l5 sampai 20 filamen padat yang terdistribusi simetris dibawah kulit tunas puting susu. Pada minggu ke duabelas tunas putting susu diinvasi oleh epitel skuamosa ektodermis. Tunas putting susu akan terbuka dan membentuk mammary pit. 4 . Pada bulan ke lima.

2 DEFINISI Mamae aberant adalah kelainan berupa terdapatnya payudara atau papillae mamma yang lebih dari dua. Pemyakit ini banyak terjadi pada usia lebih dari 16 tahun. Letaknya pada garis susu dari axilla sampai ke inguinal tapi kebanyakan di axilla. Dan sebagian besar terdapat di axilla. Sedangkan proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin). 5 . Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. 2. Umumnya air susu belum diproduksi saat hamil.Selama masa kehamilan. payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. 2.3 INSIDENSI Mamae aberant 2 kali lebih banyak terjadi pada wanita dari pada laki-laki.

2. hamil.6 PENATALAKSANAAN Penata laksanaan mammae aberrant adalah dilakukan ekstirpasi Ekstirpasi adalah tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya atau pengangkatan seluruh jaringan atau organ yang rusak 2. atau menstruasi dan mengecil setelahnya. tapi kadang-kadang hanya satu unsur saja.4 PENYEBAB Mamae aberant adalah kelainan pada payudarah yang merupakan kelainan kongenital.5 GEJALA KLINIK Terdapat benjolan yang lunak pada ketiak atau pada garis susu (milk line) Benjolan semakin membesar ketika menyusui.7 PROGNOSIS Quo ed vitam : dubia et bonam Quo ed fungsionam : dubia et bonam 6 . Ada 3 unsur terdapat pada mamma aberan tersebut : 1.

Page 3: mmae

Parenkim kelenjar susu Areola Papilla mama Kadang-kadang ketiga unsur tersebut ditemukan secara histopatologik. 2. 2. 3.2.

R : 32 tahun : Perempuan : Islam : IRT :Indonesia : 24-06-2013 II.BAB III LAPORAN KASUS I. Benjolan ini kadang kadang terasa nyeri. ANAMNESIS Keluhan Utama : terdapat benjolan di ketiak kiri RPP : tedapat benjolan di ketiak kiri sebesar telur puyuh sejak satu tahun yang lalu. IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Bangsa MRS : Ny. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien pernah memiliki benjolan yang sama pada ketiak kanan kurang lebih 4 tahun yang lalu. Benjolan pertama muncul berukuran kecil dan semakin lama semakin besar. Asma : (-) Penyakit jantung : (-) Diabetes militus : (-) Penyakit paru-paru : (-) Hipertensi : (-) Alergi obat dan makanan : (-) 7 .

Hidung : sekret (-/-). pembesaran KGB (-) . napas cuping hidung (-/-) c. Mulut dan Tenggorokkan : mukosa bibir anemis (-). PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Tanda vital : baik : compos mentis : TD: 110/70 mmHg Nadi : 76 x/ menit RR : 21 x/ menit T: 36oC Kepala : Normocephali. faring hipermis (-) d. Auskutasi : vesikuler (+/+) normal. Telinga : nyeri tekan tragus (-/-). sianosis (-). b. ronki (-/-). Palpasi c. refleks cahaya (+/+).Thorax : Simetris. gerak napas tertinggal (-/-) Pulmo : a. krepitasi (-) : sonor d. massa (-) Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid (-). wheezing (-/-) 8 . Perkusi : sela iga melebar (-/-). a. pupil isokor. tonsil T1/T1. sudut nasolabialis simetris. otot bantuan napas (-/-) : stempremitus (-). rambut hitam dan tidak mudah rontok. lidah kotor (-). sklera ikterik (-/-). Inspeksi b.Leher : Inspeksi : simetris.Riwayat Penyakit Keluarga: Adik pasien pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien dan telah dilakukan oprasi kurang lebih 2 tahun yang lalu. Mata : edema palpebra (-/-). gangguan pendengaran (-/-) . konjungtiva anemis (-/-). III.

pitting edema (-/-). hepar-lien tidak teraba : timpani. Auskultasi : S1/S2 (+) reguler. gallop (-) .Cor : a.Ekstremitas a. teraba massa (-). Inferior : akral hangat.Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan - Status lokalis pada region axilaris sinistra terdapat massa dengan konsistensi lunak. Perkusi : iktus kordis tidak tampak : iktus kordis teraba di ICS VI linea mid clavicula sinistra : batas atas : ICS II batas kanan : linea parasternalis dextra batas kiri : ICS VI linea mid aksilaris anterior sinistra d. Superior : akral hangat. edema (-/-). permukaan rata. lemas. Inspeksi b.Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi : datar. mobile. sianosis (-/-) . edema (-/-) sianosis (-/-) b. murmur (-). nyeri ketok (-) Auskultasi : bising usus (+) normal . massa (-) : nyeri tekan (-). Palpasi c. tanda peradangan (-) 9 .

200 /µL 317. PENATALAKSANAAN Dilakukan ekstirpasi.000 /µL 1 – 6 menit 10 – 15 menit 5. Ekstirpasi dilakukan pada tanggal 25 juni 2013 jam 12.000 – 400. Pengobatan umum IVFD RL gtt XX Observasi perdarahan dari drain Ganti perban 10 . DIAGNOSIS BANDING Mammae aberrant Lymphadenophaty axilaris VI.00 Penatalaksanaan post oprasi: a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Trombosit Bleeding time Clotting time 11g/dl

Page 4: mmae

Hasil Nilai normal 14 – 16 g/dl 5000 – 10000 /µL 150. DIAGNISIS KERJA Mammae aberrant axilaris sinistra VII.000/µL 3 menit 7 menit V.IV.

6 C 78 x/menit 20 x/menit Asessment Mammae aberrant pada region axilaris sinistra Post Op ekstirpasi Pengobatan Observasi perdarahan dari drain IVFD RL gtt XX Cefotaxime 2x1 ampul injeksi intravena Ketorolak 3x1 ampul injeksi intravena Asam Traneksamat 3x1 ampul injeksi intravena VIII. PROGNOSIS Quo ed vitam Quo ed fungsionam : bonam : bonam 11 . medikamentosa Cefotaxime 2x1 ampul injeksi intravena Ketorolak 3x1 ampul injeksi intravena Asam Traneksamat 3x1 ampul injeksi intravena FOLLOF UP POST OP Subjektif : Nyeri di daerah bekas operasi Objektif Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Suhu Nadi RR : : : : : : Baik Composmentis 110/60 mmHg 38.b.

trombosit. Penderita ini dilakukan Operasi ekstirpasi. tanda peradangan (-) Dari hasil pemeriksaan laboratorium pre-operasi di dapatkan hemoglobin. yaitu kelainan congenital pada payudara berupa terdapatnya payudara atau papillae mamma yang lebih dari dua pada garis susu 9 milk line ) yaitu da. Berdasarkan hasil temuan baik dari anamnesis. Kurang lebih 4 tahun yang lalu juga terdapat benjolan di ketiak kanan pasien dan telah dilakukan ekstirpasi. Instruksi post operasi pasien diberikan pengobatan umum observasi perdarahan dari drain. maka dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami Mammae aberrant pada region axilaris sinistra. Dari keluhan utama dan riwayat perjalanan penyakit ini dapat dipikirkan diagnosis untuk keluhan seperti yang dirasakan oleh pasien ini.ri axilla sampai ke inguinal Dari informasi riwayat penyakit terdahulu dan penyakit keluarga. yaitu mammae aberrant. permukaan rata. inj asam traneksamat 1 amp dan Inj. 12 . Cefotaxime 1 gr. Prognosis pada pasien ini untuk quo ad vitam. IUFD RL gtt XX/menit. Adik pasien juga pernah terdapat benjolan yang serupa kira – kira 2 tahun yang lalu. yaitu dubia ad bonam. Ketorolac 1 amp. dan quo ad functionam. pemeriksaan fisik. serta pengobatan medikamentosa berupa. Benjolan dirasakan semakin lama semakin membesar.BAB IV PEMBAHASAN Seorang perempuan 32 tahun datang ke RSUD Palembang Bari dengan keluhan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu penderita merasakan terdapat benjolan pada ketiak kiri sebesar telur puyuh. yaitu dubia ad bonam. mobile. Dari hasil pemeriksaan status lokalis pada region axilaris sinistra terdapat massa dengan konsistensi lunak. inj. waktu pembekuan dan waktu perdarahan masih dalam batas normal.

BAB V KESIMPULAN Mamae aberant adalah kelainan berupa terdapatnya payudara atau papillae mammae yang lebih dari dua. Ekstirpasi itu sendiri adalah tindakan pengangkatan seluruh massa tumor beserta kapsulnya atau pengangkatan seluruh jaringan atau organ yang rusak. Mamae aberant 2 kali lebih banyak terjadi pada wanita dari pada laki-laki dan Pemyakit ini banyak terjadi pada usia lebih dari 16 tahun. Sebagian besar kelainan ini pada axilaris. Mammae aberant adalah kelainan pada payudarah yang merupakan kelainan kongenital. Letaknya pada garis susu dari axilla sampai ke inguinal. Penatalaksanaan pada mammae aberrant yaitu dilakukan ekstirpasi. 13 .

Page 5: mmae

TINJAUAN PUSTAKA 1. Penerbit Media Aesculapius. 2000. D. 3. jilid II.com/doc/47638731/BEDAH 14 . http://www. Prostat. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Suprohaita. W. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Indonesia 2.scribd. wardhani.K. Tosca Enterprise 4. EGC. Chirugica. Bagian III: Tindakan Bedah Organ dan Sistem Organ.. Kapita Selekta Kedokteran. Sari. et al.K. Edisi 2. 2005. 2005. Sjamsuhidajat R. W. A. Edisi III. de Jong W. Jakarta. Mansjoer. Jakarta.Setiowulan. Yogyakarta.