mochtar riady

8
MOCHTAR RIADY Orang banyak mengenal Mochtar Riady sebagai seorang praktisi perbankan jempolan dan seorang konglomerat yang visioner, pandangannya yang jauh ke depan dan sarat dengan filosofi menjadi panutan banyak para pengusaha dan para pelaku pasar. Kali ini kita akan menyoroti jalannya meniti sukses,yang tentu saja tidak semudah dibayangkan oleh banyak orang. Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Riady yang dilahirkan di Malang pada tanggal 12 mei 1929 ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian parlente dan kelihatan sibuk. Riady adalah anak seorang pedagang batik. Pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina, di sana ia kemudian mengambil kuliah filosofi di University of Nanking .Namun, karena ada perang, Riady pergi ke Hongkong hingga tahun 1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.

Upload: imran

Post on 29-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Biography of Mochtar Riady

TRANSCRIPT

  • MOCHTAR RIADY

    Orang banyak mengenal Mochtar

    Riady sebagai seorang praktisi

    perbankan jempolan dan seorang

    konglomerat yang visioner,

    pandangannya yang jauh ke depan

    dan sarat dengan filosofi menjadi panutan banyak para

    pengusaha dan para pelaku pasar. Kali ini kita akan menyoroti

    jalannya meniti sukses,yang tentu saja tidak semudah

    dibayangkan oleh banyak orang.

    Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di

    usia 10 tahun. Ketertarikan Riady yang dilahirkan di Malang

    pada tanggal 12 mei 1929 ini disebabkan karena setiap hari

    ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung

    megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels

    Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian

    parlente dan kelihatan sibuk. Riady adalah anak seorang

    pedagang batik. Pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh

    pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina, di sana ia

    kemudian mengambil kuliah filosofi di University of Nanking

    .Namun, karena ada perang, Riady pergi ke Hongkong hingga

    tahun 1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.

  • Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, namun

    ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut

    ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga

    mereka saat itu sangat miskin.

    Pada tahun 1951 ia menikahi seorang wanita asal

    jember, oleh mertuanya, Riady diserahi tanggungjawab untuk

    mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Riady

    telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang

    terbesar di kota Jember. Cita-citanya yang sangat ingin

    menjadi seorang bankir membuatnya untuk memutuskan pergi

    ke Jakarta pada tahun 1954, walaupun saat itu dia tidak

    memiliki seorang kenalan pun di sana dan ditentang oleh

    keluarganya. Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon

    ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah

    tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah

    lahan yang luas.

    Untuk mencari relasi, Riady bekerja di sebuah CV di

    jalan hayam wuruk selama enam bulan, kemudian ia bekerja

    pada seorang importer, di waktu bersamaan ia pun

    bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.

    Sampai saat itu,Riady masih sangat ingin menjadi seorang

    bankir, di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu

    mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya

  • mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena

    masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya, Riady tidak

    menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak

    punya pengalaman sekalipun. Riady berhasil meyakinkan Andi

    Gappa, pemilik Bank Kemakmuran yang bermasalah tersebut

    sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.

    Di hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing

    melihat balance sheet, dia tidak bisa bagaimana cara

    membaca dan memahaminya, namun Riady pura-pura

    mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia

    mencoba belajar dan memahami balance sheet

    tersebut,namun sia sia, lalu dia meminta tolong temannya

    yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk mengajarinya,

    tetapi masih saja tidak mengerti.

    Akhirnya dia berterus terang terhadap para

    pegawainya dan Pak Andi Gappa, tentu saja mereka cukup

    terkejut mendengarnya. Permintaan Riady pun untuk mulai

    bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash,

    dan checking account. Selama sebulan penuh Riady belajar

    dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan

    setelah membayar seorang guru privat ia akhirnya mengerti

    apakah itu akuntansi. Maka mulailah dia menjual

    kepercayaan, hanya dalam setahun Bank Kemakmuran

  • mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat. Setelah

    cukup besar, pada tahun 1964, Riady pindah ke Bank Buana,

    kemudian di tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang

    merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri

    Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.

    Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam

    mengembangkan sebuah bank, dia memiliki filosofi tersendiri

    yang ia sebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi

    memiliki karakter yang baik, Lian adalah kejujuran sedangkan

    Dje adalah memiliki rasa malu. Visi dan pandangan Riady

    yang jauh ke depan seringkali membuat orang kagum, dia

    dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan

    segera pula menyikapinya.

    Salah satu contohnya ketika dia berhasil

    menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu Indonesia

    sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada

    masa perubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady

    sedang berkuliah malam di UI, disitu dia dikenalkan dengan

    beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali

    Wardhana,dkk. Riady segera sadar dan segera mengubah

    arah kebijakan Bank Buana.

    Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20 %

    menjadi 12 %, padahal pada waktu itu semua bank beramai-

  • ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku bunga yang

    rendah tersebut maka para nasabah yang memiliki kredit yang

    belum lunas segera membayar kewajibannya. Sedangkan

    para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat

    khususnya dalam hal jaminan, namun karena bunga yang

    ditawarkan Bank Buana sangat rendah dibanding yang lain

    maka banyak debitur yang masuk dan tak ragu untuk

    memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi

    sehat padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang

    bangkrut. Dengan otomatis orang mengenal siapa Mochtar

    Riady.

    Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12

    Mei 1929 adalah pendiri Grup Lippo, sebuah grup yang

    memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh

    karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas

    perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di

    kawasan Asia Pasifik, terutama di Hong Kong, Guang Zhou,

    Fujian, dan Shanghai.

    Sejarah Grup Lippo bermula ketika Mochtar Riady

    yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian

    saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning

    pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim

    telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar

  • sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di

    Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem

    Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan

    meninggalkan Bank Panin.

    Di BCA Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5

    persen saham dan menjadi orang kepercayaan Liem Sioe

    Liong. Aset BCA ketika Mochtar bergabung hanya Rp 12,8

    miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir 1990 dan

    ketika itu aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun.

    Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia

    bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank

    Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen

    menjadi Rp 257,73 miliar. Hal ini membuat kagum kalangan

    perbankan nasional. Ia pun dijuluki sebagai The Magic Man of

    Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini

    melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak

    saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Grup Lippo. Saat

    ini Group Lippo memiliki lima cabang bisnis yakni :

    1. Jasa keuangan : perbankan, reksadana, asuransi,

    manajemen asset,sekuritas

  • 2. Properti dan urban development : kota satelit terpadu,

    perumahan, kondominium, pusat hiburan dan

    perbelanjaan, perkantoran dan kawasan industri.

    3. Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga

    listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan

    raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana

    komunikasi.

    4. Bidang industri yang meliputi industri komponen

    elektronik, komponen otomotif, industri semen,

    porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo

    Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen

    elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi.

    Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang

    dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel

    persneling.

    5. Bidang industri yang meliputi industri komponen

    elektronik, komponen otomotif, industri semen,

    porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo

    Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen

    elektronik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi.

    Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang

    dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel

    persneling.