model bermain pendekatan two children game untuk ...digilib.unila.ac.id/28050/3/skripsi tanpa bab...

69
MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TK SE- KECAMATAN TANJUNG KARANG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh DIKI FITRANA PUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 14-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAMEUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

DI TK SE- KECAMATAN TANJUNG KARANG BARATKOTA BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

DIKI FITRANA PUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

ABSTRAK

MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAMEUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

DI TK SE-KECAMATAN TANJUNG KARANGBARAT BANDAR LAMPUNG

Oleh

Diki Fitrana Putra

Masalah dalam penelitian ini adalah belum tersedianya model permainan anak yangmembentuk pertumbuhan kognitif di pendidikan anak usia dini khusunya diKecamatan Tanjung Karang Barat. Tujuan dari penelitian ini untuk memperolehmodel permainan yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dinimalalui model permainan two children game. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah research and development ( R & D ), dengan menggunakan VIlangkah prosedur penelitian. Permainan yang mudah dan cepat bagi anak usia diniterutama bagi usia 3-6 tahun yang berbentuk two children game seperti merangsangberpikir dengan cara memindahkan, melambungkan dan melempar benda-bendadengan konsep tempo dan irama lambat dan cepat, tinggi dan rendah, besar dan kecil,dianggap mampu mengembangkan aspek kognitif secara holistik karena di dalamnyamengandung aspek mental, aspek kordinasi, aspek percaya diri, dan aspek visual.Hasil permainan Two Children Game dapat meningkatkan kemampuan kognitif anakusia dini. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pembahasan proses langkah I - VImodel permainan Two Children Game sangat cocok menjadi bahan pertimbanganpengembangan kognitif diseluruh paud se Provinsi Lampung.

Kata kunci: Outdoor Education, Kognitif, Two Children Game

Page 3: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

MODEL BERMAN PENDEKATAN TWO CHILDRENGAME UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK DI TK SE –

KECAMATAN TANJUNG KARANG BARATKOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Diki Fitrana Putra

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan RekreasiJurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan
Page 5: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan
Page 6: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan
Page 7: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Diki Fitrana Putra lahir di Bandar Lampung

pada tanggal 4 Maret 1995, sebagai anak empat dari empat

bersaudara dari pasangan bapak H M. Ilham dan Ibu Sunarsih

Penulis telah menempuh pendidikan di :

1. SDN 1 Gedong Air tahun 2000 dan selesai tahun 2006

2. SMPN 10 Bandar Lampung pada tahun 2006 dan selesai tahun 2009.

3. SMA Perintis 1 Bandar Lampung pada tahun 2009 dan selesai tahun 2012.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan perguruan tinggi melalui jalur Seleksi

bersama masuk perguruan tinggi negri ( SBMPTN ) di Universitas Lampung,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi

Penjaskesrek pada tahun 2013. Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah

mengikuti kuliah kerja lapangan ( KKL ) ke Bandung, Jogja, Malang, pada tanggal

26 november 2015 sampai 4 desember 2015. Kemudian penulis juga menyelesaikan

program kulyah kerja nyata – kependidikan terintegrasi (KKN-KT) di pekon

Komering Putih, Kecamatan Gunung Sugih kabupaten Lampung Tengah serta

menyelesaikan program pengamalan lapangan ( PPL ) di SMP N 2 Gunung Sugih

lampung tengah , sejak 18 Juli 2016 sampai 27 Agustus 2016.

Demikianlah riwayat hidup penulis, supaya bermanfaat bagi pembaca.

Page 8: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Puji Syukur pada ALLAH SWT

Ku persembahkan karya ku ini Kepada :

Ayah H M. Ilham dan Ibu Sunarsih tercinta yang telah memberikan kasih

sayang dan dukungan serta do’a nya demi keberhasilanku.

Terimakasih atas jasa dan pengorbananmu yang telah

Ayah dan Ibu berikan kepadaku.

Kakaku, Reni Masturoh, SE, M. Soleh, A.Md, Indra Jaya terimakasih atas

do’a dan perhatian kalian selama ini.

Seluruh Guru dan Dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu nya

dengan tulus ikhlas.

Sahabatku, untuk kebersamaan kekeluargaan dan kebahagiaan serta membantu

memotivasi dan mendoaakan ku

Almamaterku tercinta,

Universitas Lampung

Page 9: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

MOTTO

BEAUTIFULL MOMENTBEAUTIFULL PICTURE

(fitranashoot)

Doa anak soleh dapat menebus dosa orang tuaYang akan masuk ke dalam neraka dan

Pinda ke Syurga. Amin.

Page 10: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

SANWACANA

Puji Syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Model

Bermain Pendekatan Two Children Game Untuk Meningkatkan

Kemampuan Kognitif Anak TK Se-Kecamatan Tanjung Karang Barat

Bandar Lampung” yang dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam proses

penulisan skripsi ini terjadi banyak hambatan baik yang datang dari luar dan dari

dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari bimbingan dan

bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih seluruhnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Riswati Rini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap

dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs.Ade Jubaedi, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi Penjaskes dalam

penulisan skripsi ini juga telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada

penulis.

Page 11: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

4. Bapak Drs.Herman Tarigan, M.Pd, yang telah menjadi pembimbing akademik

dan pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Drs.Ade Jubaedi, M.Pd, selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi

ini yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak Dr.Rahmat Hermawan, M.Kes, selaku pembahas atas kesediaanya untuk

memberikan bimbingan, waktu, saran dan kritik kepada penulis dalam proses

penyesesaian skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani

studi.Bapak dan Ibu di staf Tata Usaha FKIP Unilayang telah membantu proses

terselesaikannya skripsi ini.

8. Kepala TK An-Nahl, TK Ar-Raudah, TK Bintang Indonesia, dewan guru, staf

dan karyawan yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaklukan

penelitian ini.

9. Kepada keluarga besar Penghuni Devil Castile : Dhanar Dhono Priantoko,

Isnawan, Heru Hajriansyah, Bima Adi Bagaskara, Dodi Kurnia, Felinda Sari,

Rena Yunita Sari, Agung Yudha Catur Rizal. Yang selalu begadangan

menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi. Dan sahabat–sahabatkuyang

telah memberikan motivasi, nasihat, kritik dan saran kepada penulis untuk

menjadi pribadi yang pantang menyerah dan selalu semangat. Tetap

tersenyum kawan, jangan pernah merasa sendiri. Kepada rekan-rekan penjas

unila angkatan 2013 ( menshana in corporesano ) tetap semangat.

Page 12: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

10. Teman - teman PPL/KKNwhite Conjuring. Manis Manja Group: Emak Revita

Soraya, lapoeng Rahayu Adinda, Mba Gadis Maisuri yang selalu menjadi

teman yang penuh cerita penuh suka cita.

11. Hatur nuhun untuk wanita cantik yang berjuang bersamaku dr. Fitri Hidayah.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang terlibat dalam menyelesaikan skripsi dan studi ku

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

akan tetapi penulisberharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 18 juli 2017Penulis

Diki Fitrana Putra

Page 13: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................. xi

DAFTAR GRAFIK .................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xiii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1B. Identifikasi Masalah ........................................................... 5C. Pembatasan Masalah .......................................................... 5D. Rumusan Masalah .............................................................. 6E. Tujuan Penelitian................................................................ 7F. Manfaat Penelitian.............................................................. 7G. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 8H. Definisi Operasional Variabel ........................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Jasmani ............................................ 10B. Hakikat Bermain .............................................................. 13C. Olah Raga Rekreasi ......................................................... 14D. Outdoor Education ............................................................ 15E. Tahap Tahap Dalam Belajar Gerak................................... 21F. Pengertian Kesegaran Jasmani .......................................... 23G. Kajian Teoritis................................................................... 23H. Pengertian Kognitif ........................................................... 24I. Prinsip – Prinsip Perkembangan Kognitif Anak Usia TK. 26J. Karakteristik Kemampuan Kognitif .................................. 27K. Perkembangan Fisik Anak Usia Dini ................................ 29L. Permainan Anak Usia Dini................................................ 31M. Jordan Challange ............................................................... 34

Page 14: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

N. Robin Hood Game............................................................. 35O. Penelitian Yang Relevan ................................................... 36P. Kerangka Pikir................................................................... 37

III.METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................. 38B. Instrumen Penelitian ......................................................... 41C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 43D. Subyek Penelitian.............................................................. 43E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ....................... 44

a. Instrumen Pengumpulan data ....................................... 44b. Teknik Pengumpulan Data Yang Digunakan ............... 45

F. Devinisi Operasional Variabel ......................................... 46G. Teknik Analisis Data……………………………………… 46

IV. HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengembangan ........................................................ 48

1. Hasil Tahap I: Analisis Program Pengembangan.......... 502. Hasil Tahap II: Identifikasi Sumber Daya .................... 513. Hasil Tahap III: Identifikasi Spesifikasi Produk .......... 524. Hasil Tahap IV: Pengembangan Produk ........................ 535. Hasil Tahap V: Uji Internal Produk ............................... 546. Hasil Tahap VI: Eksternal Produk .................................. 577. Hasil Tahap VII: Finishing Media .................................. 64

B. Pembahasan ......................................................................... 641. Kesesuaian Produk Yang Dihasilkan Dengan Tujuan

Pengembangan ............................................................... 642. Kelebihan dan Kelemahan Produk Hasil Kegiatan

Pengembangan ................................................................ 66

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan............................................................................ 67B. Saran..................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 68

LAMPIRAN........................................................................................ 70

Page 15: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-Langkah Pembelajaran di Luar Kelas ....................................... 20

2. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................................. 37

3. Prosedur Penelitian Yang Sudah Dilakukan ............................................ 41

4. Identifikasi materi untuk pembuatan two children game .......................... 53

Page 16: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Olahraga dalam kontinum Play and Work ......................................... 11

2. Hakikat Bermain.................................................................................. 13

3. System Syaraf Pendukung Gerak Fitts and Posners............................ 22

4. Kemampuan Kognitif Anak ................................................................ 27

5. Permainan Kognitif Anak ................................................................... 28

6. Pola Cephalocudal ............................................................................... 30

7. Pola Proximodistal .............................................................................. 30

8. Kemampuan Kognitif dan Fisik Anak................................................. 34

9. Perkembangan Fisik Anak................................................................... 35

10. Paradigma Penelitian ........................................................................... 38

11. Data Jenis Kelamin, Berat Badan dan Tinggi Badan Siswa................ 48

12. Hasil Uji Alat Permainan Two Children Game .................................. 49

Page 17: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

xii

DAFTAR GRAFIK

1. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK Bintang Indonesia

Sebelum percobaaan alat permainan “two children game” ....................... 59

2. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK An-Nahl

Sebelum percobaan alat permainan “to children game”............................ 59

3. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK Ar-Raudah

sebelum percobaan alat permainan “to children game” ............................ 60

4. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK Bintang Indonesia

Hasil Percobaan alat permainan “two children game” .............................. 61

5. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK An-Nahl

Hasil percobaan alat permainan “two children game” .............................. 62

6. Data Kemampuan Kognitif Anak di TK Ar-Raudah

Hasil percobaan alat permainan “two children game” .............................. 63

Page 18: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Observasi Analisis Kebutuhan TK An-Nahl............................. 71

2. Lembar Wawancara Guru TK An-Nahl ................................................. 72

3. Lembar Observasi Invertarisasi TK An-Nahl ........................................ 74

4. Lembar Observasi Analisis Kebutuhan TK Ar-Raudah......................... 75

5. Lembar Wawancara Guru TK Ar-Raudah ............................................. 76

6. Lembar Observasi Inventarisasi TK Ar-Raudah .................................... 78

7. Lembar Observasi Analisis Kebutuhan TK Bintang Indonesia ............. 79

8. Lembar Wawancara Guru TK Bintang Indonesia .................................. 80

9. Lembar Observasi Inventarisasi TK Bintang Indonesia......................... 82

10. Data Jumlah Siswa, Berat Badan dan Tinggi Badan .............................. 83

11. Kisi – Kisi Instrumen Validasi Uji Ahli Desain...................................... 86

12. Petunjuk Angket Instrumen Uji Ahli Materi Terhadap PengembanganMedia Pembelajaran Kognitif Anak......................................................... 87

13. Lembar Pengisian Angket Instrumen ....................................................... 88

14. Petunjuk Angket Instrumen Uji Ahli Materi Terhadap PengembanganMedia Pembelajaran Kognitif Anak......................................................... 89

15. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Uji AhliMateri Dan Uji Ahli Desain ........ 90

Page 19: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

xiv

16. Lembar Pengisian Angket ...................................................................... 91

17. Petunjuk Angket Instrumen Uji Ahli Materi .......................................... 92

18. Lembar Pengisian Angket ...................................................................... 93

19. Surat Izin Penelitian TK Ar-Raudah ...................................................... 94

20. Surat Izin Penelitian TK An-Nahl .......................................................... 95

21. Surat Iizn Penelitian TK Bintang Indonesia ........................................... 96

22. Surat Selesai Penelitian .......................................................................... 97

23. Foto Penelitian......................................................................................... 98

24. Administrasi surat-surat ........................................................................... 102

Page 20: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek kebugaran

jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan

pengenalan lingkungan hidup yang bersih. Semua itu direncanakan secara

sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Manfaat pendidikan jasmani di sekolah untuk mengembangkan bakat siswa

yang merupakan lembaga pendidikan dan menampung peserta didik yang

dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan.

Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan

terarah. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar

yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

Olahraga merupakan sarana untuk meningkatkan kebugaran tubuh,olahraga

juga dapat menjadi sarana pemersatu bangsa. Kegiatan olahraga merupakan

kegiatan yang mengajarkan tentang diri pribadi untuk bersaing secara

sportivitas, belajar menerima kegagalan, menumbuhkan semangat pantang

menyerah dan juga dari sisi lain dengan kegiatan olahraga dapat

Page 21: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

2

meningkatkan kondisi fisik. Semua manusia bisa melakukan aktifitas

olahraga karena olahraga bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Menurut Kemendiknas (2010) Salah satu prinsip dalam pengembangan

program pembelajaran di TK adalah tanggap terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Program pembelajaran dikembangkan atas

dasar kesadaran bahwa ilmu pegetahuan, teknologi dan seni berkembang

secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi program pembelajaran

mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Piaget dalam Anggani (2000) mengatakan bahwa salah satu keterampilan

berpikir kritis anak dapat dikembangkan melalui alat permainan edukatif,

karena pada tahap anak usia TK sudah benar-benar memahami, mengetahui,

mampu menyebutkan bilangan dari sejumlah benda atau gambar. Jumlah dan

ragam alat permainan sudah berkembang sesuai dengan kebutuhan

perkembangan anak Masa anak-anak adalah masa bermain, oleh sebab itu

kegiatan pendidikan di taman kanak-kanak diberikan melalui bermain sambil

belajar dan belajar sambil bermain.

Menurut Sudarna (2014 : 3), Howard Gerdner mengidentifikasikan

kecerdasan menjadi tujuh macam yaitu Linguistik (berkaitan dengan bahasa),

Logid-matematis, Spacial (Ruang dan Gambar), Musikal (musik, irama, dan

bunyi/suara), Interpersonal (antar pribadi, sosial), Intrapersonal (hal-hal yang

sangat mempribadi).

Page 22: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

3

Kecerdasan Linguistik biasanya diungkapkan dalam bentuk kata-kata.

Mereka yang memiliki kecerdasan ini gemar membaca dan menulis serta

mampu mengolah kata secara tulisan maupun lisan.

Perkembangan motorik anak berperan sangat penting khususnya dalam

lingkup pendidikan anak usia dini. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh

kembang yang luar biasa, baik dari segi psikomotorik, emosi, kognitif

maupun psikososial. Selain itu ditambah pula dengan kesenangannya dalam

bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka segala gerakan yang

diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu permainan yang

menyenangkan.

Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistik atau

menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam

kegiatan yang holistik. Mengamati perkembangan motorik seorang anak

adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak

berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia

mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat

miring,tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi

anak kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat

melompat dan berlari. Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan

geraknya meningkat dengan cepat sesuai dengan perkembangan usia.

Page 23: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

4

Menurut Silberg (2002) permainan yang mudah dan cepat untuk anak usia 3 -

6 tahun adalah permainan berpikir yaitu permainan memindahkan,

melambungkan dan melemparkan benda-benda dengan konsep mengenalkan

tentang lambat dan cepat, tinggi dan rendah, besar dan kecil.

Sesuai apa yang dikatakan Rusli (2002) bahwa anak kecil anak yang gemar

sekali bergerak, dan bagi anak kecil gerak adalah hidup, maka sejak usia dini

sebaiknya konsep taksonomi gerak yaitu konsep ruang, waktu dan hubungan

diajarkan melalui permainan.

Menurut Zulkifli (2001) perkembangan motoris: gerakan-gerakan tubuh yang

dimotori dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf. ciri-ciri gerakan

motoris:gerak dilakukan dengan tidak sengaja, tidak ditujukan untuk maksud-

maksud tertentu. Gerak yang dilakukan tidak sesuai untuk mengangkat benda

dan gerak serta secara umum banyak para penyelenggara pendidikan TK dan

guru TK yang berpendapat bahwa memperoleh bermain merupakan tuntutan

dan kebutuhan yang esensial bagi anak TK.

Melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan

perkembangan dimensi fisik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, soaial,

nilaidan sikap hidup.

Gordon dalam Moeslichatoen (1999) bahwa melalui kegiatan bermain anak

dapat melakukan koordinasi otot kasar, bermacam cara dan teknik dapat

dipergunakan dalam kegiatan ini seperti merayap, merangkak, berjalan,

berlari, meloncat, melompat, menendang, melempar dan lain sebagainya.

Page 24: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

5

Dari hasil observasi yang dilakukan di TK An-Nahl, Ar-Raudah, Bintang

Indonesia, Kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung,

Provinsi Lampung masih banyak kelihatan kekurangan-kekurangan alat

bermain untuk pengembangan kemampuan kognitif anak. Selain kekurangan

alat bermain terlihat juga dalam KBM gurunya masih menerapkan

pembelajaran konvensional.

Bertolak dari pemikiran diatas, maka penulis ingin melaksanakan satu model

pembelajaran bermain untuk pengembangan kemampuan kognitif dan

kemampuan fisik anak, dengan judul : “Model Bermain Pendekatan Two

Children Game Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak di TK

Se- Kecamatan Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka permasalahan yang

akan diidentifikasi adalah :

1. Belum tersedianya model permainan anak yang membentuk pertumbuhan

kognitif di pendidikan sekolah usia dini ( TK khususnya di kota Bandar

lampung).

2. Masih terbatasnya sarana pembelajaran yang berorientasi pada

peningkatan kognitif sesuai untuk kemampuan anak usia dini.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam

penelitian hanya pada ‘Model Bermain Pendekatan Two Children Game

Page 25: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

6

Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak di TK Se- Kecamatan

Tanjung Karang Barat Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah

Karakteristik bermain, terdapat banyak gerakan dan keterampilan. Nurdin

(2000) mengatakan bahwa semua gerak itu tunduk pada asas mekanika

tertentu. Dengan demikian gerak yang bermakna dalam permainan adalah

yang bersumber dari gerakan dan keterampilan dasar lokomotor, non

lokomotor, dan manipulatif.

Selanjutnya Ian (1988) mengatakan bahwa, bagi anak kecil gerakan adalah

penemuan lingkungan. Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang

lain meletakkan dasar untuk menjelajahi suatu lingkungan yang keunikannya

terus meningkat , baik sosial maupun fisik. Gerakan membantu anak kecil

memperoleh dan memelihara orientasinya terhadap ruang dan membantu

perkembangan konsep mengenai waktu, ruang dan arah.

Melihat sistem pembelajaran di TK yang masih menerapkan pembelajaran

konvensional secara kenyataan belumlah memberi ruang bagi pengembangan

kognitif dan fisik anak, maka penulis akan merumuskan masalah sebagai

berikut: “Apakah model pendekatan two children game sesuai untuk

meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini se-kecamatan tanjung

karang barat”.

Page 26: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

“Untuk memperoleh model permainan yang sesuai untuk anak usia dini

melalui model permainan two children game”.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi pelatih

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

keolahragaan (IPTEKOR).

2. Bagi Mahasiswa Penjaskesrek

Hasil penelitian ini dapat dignakan sebagai landasan untuk penelitian

lebih lanjut.

3. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Rekreasi

Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam pengkajian

serta pengembangan ilmu pembelajaran, khusus nya pada mata kuliah

Perkembangan Motorik.

4. Bagi Pihak Sekolah

Untuk mencanangkan program dalam menentukan alat permainan anak

edukatif.

Page 27: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

8

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu.

1. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah seluruh anak BTK An-

Nahl, TK Ar-Raudah, TK Bintang Indonesia.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah model bermain ‘Two Children Game,

Kemampuan kognitif anak.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah TK An-Nahl, TK Ar-Raudah, TK Bintang

Indonesia, kecamatan Tanjung Karang Barat kota Bandar Lampung.

4. Waktu Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 2 April – 21 mei 2017.

H. Definisi Istilah

1. Two Children Game

Two Children Game merupakan pengembangan model bermain untuk

anak, yang terdiri dari dua jenis permainan. Dimana kedua permainan

ini dikembangkan dengan inovasi dan alat permainan yang membuat

anak tertarik dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif

pada anak.

2. Outdoor Education

Outdoor Education adalah metode pendidikan yang dilakukan diluar

ruang atau dilakukan di alam bebas. Outdoor education dapat

Page 28: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

9

dilakukan di lingkungan sekitar sekolah , di taman, perawahan dan

sebagainya. Dengan tujuan agar siswa dapat lingkungan, dan

meningkatkan keterampilan siswa.

3. Kognitif

Kognitif merupakan kemampuan proses berpikir unutk

menghubungkan, mengklasifikasikan, membedakan, menirukan

menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dimana indikator yang

diamati adalah, membedakan ukuran, warna mengklarifikasikan benda

berdasarkan bentuk, ukuran dan warna, membedakan perbedaan besar

kecil.

Page 29: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan merupakan salah satu disiplin

ilmu yang diajarkan di sekolah- sekolah, mulai dari taman kanak- kanak

hingga perguruan tinggi. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan ialah

pendidikan melalui aktivitas jasmani yang salah satunya tujuannya untuk

memperoleh kesehatan atau kesegaran jasmani.Pendidikan jasmani sangat

penting diajarkan di sekolah-sekolah, karena membantu siswa sebagai

individu dan makhluk sosial untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Dengan pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan diharapkan siswa mampu

mengikuti disiplin ilmu yang lain dengan baik, karena dengan melakukan

olahraga yang merupakan materi pokok dari pendidikan jasmani dan olahraga

kesehatan diharapkan siswa mampu menjaga kesegaran jasmaninya agar

dapat terus melaksanakan tugasnya yaitu belajar dengan baik.

Kesegaran jasmani adalah “suatu keadaan seseorang yang mempunyai

kekuatan (strenght), kemampuan (ability), kesanggupan dan daya tahan untuk

melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa timbul kelelahan yang berarti”.

Page 30: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

11

Pendidikan jasmani bukan hanya sebagai penyeimbang terhadap pendidikan

rohani.Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

terpisahkan. Pendidikan jasmani tidak hanya sekedar mengembangkan segi-

segi kejasmanian, memelihara kesehatan jasmani agar terhindar dari penyakit,

tetapi melainkan sebuah media untuk menanamkan norma-norma pegangan

hidupyang nyata (positif) pada anak, agar dapat berdiri sendiri sebagai

individu tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri. Sebagai ilustrasi

mengenai penggolongan olahraga ditinjau dari tujuan orang melakukannya.

Menurut Kusmaedi (2002:4) dapat di telaah dari paparan berikut.

Gambar1. Olahraga dalam kontinum Play and WorkKusmaedi (2002:4)

Olahraga

Kesehatan

Olahraga

Pendidikan

Olahraga

Prestasi

Olahraga

mata

pencaharian

Olah raga

Rekreasi

Play Sport Work

Intrinsik

Kesenangan /

kepuasan

Proses

Ekstrinsik

Materially

Hasil Aktur

Page 31: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

12

a) Tujuan Pendidikan Jasmani

1. Pendidikan Jasmani

Menurut SK Menpora nomor 053A/MENPORA/1994 “Pendidikan

jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan

sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh

kemampuandan keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan

pembentukan watak” tujuan pendidikan jasmani sebagai berikut :

a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.

b. Meningkatkanpertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.

c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis.

f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,

orang lain dan lingkungan.

g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki

sikap yang positif.

Page 32: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

13

B. Hakikat Bermain

Hurlock (1978:320) menyatakan bahwa bermain adalah setiap kegiatan

yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa

mempertimbangkan hasil akhir.Bermain dilakukan secara sukarela dan

dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.

Menurut Piaget dalam Hurlock (1978) menjelaskan bahwa bermain terdiri

atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional.

Kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain

kecuali yang ditetapkan pemain itu sendiri dan tidak ada hasil akhir yang

dimaksudkan dalam realitas luar.

Hurlock membedakan bermain menjadi dua yaitu bermain aktif dan pasif,

bermain aktif apabila kesenangan diperoleh melalui aktivitas individu

atau berperan aktif dalam kegiatan bermain tersebut. Sedang bermain

pasif (hiburan) kesenangan diperoleh melalui penglihatan atau

pendengaran dari aktivitas orang lain. misal menonton teman-teman

bermain, mendengarkan aktivitas teman bermain dan sebagainya.

Gambar 2. Hakikat BermainHurlock(1978)

Play

Spontane us play OrganizedPlay(Games)

Noncompetitive Games(New Games, Leap Frog)

Physical Contest (Sport,

Athletics)

Intellectual Contetst

(Bridge, Chess)

Competitive Games

Page 33: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

14

C. Olah Raga Rekreasi

Pengertian menurut International Council of Sport and education yang

dikutip oleh Lutan (1992:17) bahwa “Olahraga adalah kegiatan fisik yang

mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau

perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam”.

Selanjutnya Kosasih (1985:4) menyatakan bahwa “Olahraga adalah kegiatan

untuk memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani supaya badannya

cukup kuat dan tenaganya cukup terlatih, menjadi tangkas untuk melakukan

perjuangan hidupnya”.

1. Pengertian Rekreasi

Kusmaedi (2002:2) menjelaskan sebagai berikut: ”Rekreasi adalah suatu

kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental/emosi dan

sosial yang mengandung sipat pemulihan kembali kondisi seorang dari

segala beban yang timbul akibat kegiatan kegiatan sehari-hari dan

dilaksanakan dengan kesadaran sendiri.”

2. Pengertian olahraga rekreasi

Olahraga dan rekreasi erat hubungannya, namun jika kata olahraga dan

rekreasi digabungkan akan mengandung kata arti sendiri, oleh karena itu

mengenai pengertian olahraga rekreasi, Kusmaedi (2002:4)

mengemukakan bahwa “ olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan

untuk tujuan rekreasi”.

Page 34: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

15

Lebih lanjut Haryono (1978:10) menjelaskan bahwa : “Olahraga rekreasi

adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang

berdasarkankeinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan

kepuasan dan kesenangan”. Dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut

pelaku mengutamakan nilai-nilai kesenangan atau kepuasan, positif, sehat,

tanpa paksaan, dan dilakukan dalam konteks waktu senggang.

D. Outdoor Education

Pengembangan aspek psikomotor dan afektif kadang menjadi tidak penting

untuk dilakukan.Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dimana

saja salah satunya dapat dilaksanakan melaui outdoor education.Outdoor

education merupakan pendidikan lintas studi yang bertujuan untuk mendidik

siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman melalui pendekatan dan setting

alamiah.Implementasi Outdoor Educationatau Pendidikan luar

kelas/Pendidikan Luar Ruangan/aktivitas luar kelas diberbagai satuan

pendidikan masih sangat minim, bahkan kalau boleh dikatakan tidak pernah

dilaksanakan.

Kegiatan outdoor education hanya dijadikan sebagai kegiatan tambahan

untuk mengisi kekosongan setelah ujian semester.Padahal, dalam Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar disetiap satuan pendidikan sudah

tercantum secara jelas bahwaoutdoor education masuk dalam kurikulum mata

pelajaran Pendidikan Jasmani. Permasalahan yang muncul adalah rendahnya

kemampuan guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran

outdoor education.

Page 35: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

16

a) Pembelajaran hakikat outdoor education

Outdoor education atau Pendidikan luar kelas tidak sekedar

memindahkanpelajaran ke luar kelas, tetapi dilakukan dengan mengajak

siswa menyatu dengan alamdan melakukan beberapa aktivitas yang

mengarah pada terwujudnya perubahan perilakusiswa terhadap

lingkungan melalui tahap-tahap penyadaran, pengertian, perhatian,

tanggungjawab dan aksi atau tingkah laku.Pendidikan luar kelas diartikan

sebagai pendidikan yang berlangsung di luarkelas yang melibatkan

pengalaman yang membutuhkan partisipasi siswa untukmengikuti

tantangan petualangan yang menjadi dasar dari outdoor education

sepertihiking, mendaki gunung, camping dll.

Pendidikan luar kelas mengandung filosofi, teoridan praktis dari

pengalaman dan pendidikan lingkungan.Pendekatan Outdoor

learningmenggunakan setting alam terbuka sebagai sarana.

b) Tujuan Outdoor Education

Proses pembelajaran menggunakan alam sebagai media dipandang sangat

efektifdalam knowledge management dimana setiap orang akan dapat

merasakan, melihatlangsung bahkan dapat melakukannya sendiri,

sehingga transfer pengetahuanberdasarkan pengalaman di alam dapat

dirasakan, diterjemahkan, dikembangkanberdasarkan kemampuan yang

dimiliki. Pendekatan ini mengasah aktivitas fisik dansosial anak dimana

anak akan lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang secaratidak

langsung melibatkan kerjasama antar teman dan kemampuan berkreasi.

Page 36: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

17

1. Siswa dapat beradaptasi dengan lingkungan dan alam sekitar.

2. Siswa mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman

hidup dilingkungan dan alam sekitar.

3. Siswa memiliki apresiasi terhadap lingkungan dan alam sekitar.

4. Proses belajar pada kegiatan luar kelas pada dasarnya adalah dengan

memberikanpengalaman yang luas pada siswa.

c) Nilai karakter dalam outdoor education

Beberapa nilai karakter yang bisa dikembangkan dalampembelajaran

pendidikan karakter. Hal ini juga sejalan dengan nilai karakter yangdapat

dibentuk melalui pembelajaran outdoor education antara lain.

1. Jujur 10. Cinta tanah air2. Toleransi 11. Komunikatif3. Disiplin 12. Cinta damai4. Kerja keras 13. Peduli lingkungan5. Kreatif 14. Peduli sosial6. Mandiri 15. Tanggung jawab7. Demokratis 16. Religius8. Rasa ingin tahu 17. Gemar membaca9. Semangat kebangsaan

d) Materi Outdoor Education

Banyak materi yang bisa diberikan kepada siswa dalam

pembelajaranoutdoor education.Materi Pembelajaran ini sangat

berhubungan erat dengan alam.Alam menjadi media dalam

pembelajaran.Berikut ini beberapa macam materi yangbisa dikembangan

dalam pembelajaran outdoor education.Outdoor education dapatberupa

permainan, cerita, olahraga, eksperimen, perlombaan, mengenal kasus-

kasuslingkungan di sekitarnya dan diskusi penggalian solusi, aksi

Page 37: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

18

lingkungan, dan jelajahlingkungan. Beberapa bentuk outdoor education

sebagai berikut.

1. Outbond Games 5. Susur gua

2. Survival alam 6. Tracking

3. Berkemah 7. Canoing

4. Memancing 8. Penjelajahan di alam bebas

Konsep-konsep interaksi antara siswa dengan alam, melalui

kegiatansimulasi di alam terbuka, diyakini dapat memberikan suasana

yang kondusif untukmembentuk sikap, cara berpikir, dan persepsi yang

kreatif dan positif dari setiappeserta guna membentuk rasa kebersamaan,

keterbukaan, toleransi, dan kepekaanyang mendalam, yang pada harapnya

akan mampu memberikan semangat, inisiatif,dan pola pemberdayaan baru

dalam kehidupannya.

Melalui simulasi outdooreducation ini, peserta juga akan mampu

mengembangkan potensi diri, baik secaraindividu (personal development)

maupun dalam kelompok (team development)dengan melakukan interaksi

dalam bentuk komunikasi yang efektif, manajemenkonflik, kompetisi

pemimipin, manajemen resiko,dan pengambilan keputusan sertainisiatif.

e) Pendidikan Jasmani dan Outdoor Education

Undang-undang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha

sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri,

Page 38: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

19

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Lutan (2000:1), pendidikan jasmani adalah proses ajar melalui

aktivitasjasmani dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk mengetahui

keterampilan jasmani.

Sedangkan menurut Abdoellah danAgusmanadji (1994: 5), pendidikan

jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorangsebagai perorangan

maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadardan

sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka

memperolehpeningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani,

pertumbuhan kecerdasan danpembentukkan watak.

Depdiknas, 2003: 2, pendidikan jasmani merupakan suatu proses

pembelajaran yangdidesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilanmotorik, pengetahuan dan perilaku hidup

aktif dan sikap sportif melalui kegiatanjasmani.

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani

adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, meningkatkan keterampilan motorik, pengetahuan

dan perilaku hidup aktif serta positif dengan dilakukan secara sadar.

Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) merupakan sebua pendekatan

pembelajaran yang menggunakan suasana di luar kelas sebagai situasi

Page 39: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

20

pembelajaran berbagai permainan sebagai media transformasi konsep-

konsep yang disampaikan dalam pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran di luar kelas dapat

dijelaskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Activities)

No TahapPelaksanaan

Kegiatan

1 Perencanaan Guru merumuskan dan mengembangkanindicator yang akan dicapai oleh siswa nanti

Guru menyajikan pengalaman belajar yangbersifat memotivasi.

Guru mempersiapkan perlengkapan belajaryang diperlukan

Guru merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa

Gutu menetapkan tujuan objek sertalamanya waktu observasi.

2 Pendahuluan Salam pembukaan dan doa

Guru mempersiapkan siswa secara fisik danpisikis

Guru melakukan apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaranyang harus dicapai siswa.

Guru menyampaikan materi yang akandibahas.

Guru memberikan pretest.3 Pelaksanaan Guru menjelaskan lokasi objek secara global

Guru menetapkan teknik mempelajari objek

Guru mengajak siswa menuju lokasipengamatan

Siswa observasi

Kerjasama kelompok Guru dan siswa melakukan Tanya jawab

Siswa mendiskusikan hasil pengamatandikelas yang dipantau oleh guru

Page 40: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

21

Guru menciptakan suasana tenang tanpa adatekanan

4 Kegiatan akhir Kesimpulan Evaluasi hasil belajar siswa

E. Tahap-Tahap Dalam Belajar Gerak

Menurut fitts and posners : belajar gerak lebih menekankan pada tingkat

penguasaan. Dan membagi menjadi 3 tahap antara lain:

1. Cognitive stage / tahap kognitif

Tahap pemahaman , bagaimana konsep-konsep dipahami. Sifatnya lebih

pada pengetahuan.

2. Asosiatif stage / tahap asosiatif

Dengan pemahaman sudah dicoba diasosiasikan , dan diimplementasikan

sesuai dengan kemampuannya dan masih banyak mengalami kesalahan.

3. Autonomous stage /tahap otomatis

Gerakan sudah otomatis , karena sudah banyak dilakukan atau dilatih.

Seakan gerakan tanpa di fikir padahal karena hasil dari latihan.

Sedangkan menurut gentiles membagi menjadi 2 tahap :

1. Getting the idea of the movement

pembelajaran harus menentukan rangsang yang relevan dan tidak

relevan yang berhubungan dengan keterampilan

Page 41: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

22

Menentukan pola-pola gerakan yang tepat untuk mencapai sasaran

keterampilan yang efektif

2. Fixation/ Diversifikation(Fiksasi)

Fiksasi berhubungan denganapa yang diperlukan oleh setiap tipe

keterampilan didalam pengertian pola-pola gerak yang harus

dihasilkanuntuk mencapai sasaran.

Gambar 3. SystemSaraf Pendukung GerakFitts and Posners

Gambar 3. Sistem syaraf pendukung gerakHurlock(1978)

Somatik Visera

l

Organ Efektor

OtotRangka

Organ Reseptor

Parasimpatis Simpati

s

Sistem Saraf Pusat

Otak dan Med. Spinalis

BagianAferen

BagianEferen

Sistem Saraf Tepi

Saraf Motorik

Somatik

Saraf MotorikOtonom

Otot polosOtotJantungKelenjar

Page 42: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

23

F. Pengertian Kesegaran jasmani

Kesegaran jasmani merupakan suatu konsep yang didalamnya banyak

mengandung komponen yang mendukung dan menggambarkan arti dari

kesegaran jasmani.

Menurut Lutan (2001:7) kesegaranjasmani adalah kemampuan seseorang

untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan

fleksibilitas. Kesegaran jasmani pada hakikatnya berhubungan dengan

kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugas

sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relative lama tanpa

menimbulkan kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan untuk

melaksanakan aktivitas lainya

G. KajianTeoritis

Menurut Adam (1988), metode mengajar alternative yang menggunakan

pendekatan yang lebih berdasarkan kognitif telah menunjukkan keberhasilan.

Pendekatan ini mengarahkan anak kepada pemecahan melalui wawasan ke

dalam kegiatan yang pada gilirannya akan mengembangkan pemahaman

tentang keterampilan tersebut.

Dalam konteks ini permainan berarti pemecahan masalah. Semua permainan

didasarkan pada masalah-masalah dan pemecahannya adalah menuju kepada

kegembiraan dan kepuasan dalam bermain. Pemecahan masalah suatu

permainan dapat dicapai dengan suatu kombinasi antar kesadaran taktis

Page 43: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

24

dengan penguasaan teknik. Bila pendekatan pemahaman telah digunakan,

maka akan mengarah kepada konsep tentang permainan.

Selanjutnya Adam (1988) mengemukakan bahwa keunikan permainan adalah

pengambilan keputusan yang mendahului teknik yang digunakan. Jika anak

tidak mengerti permainan tersebut, maka tidak akan dapat memilih respon

yang memadai dan dengan demikian tiap situasipermainan yang memiliki

suatu masalah, maka anak harus melakukan pemecahan masalah dengan

menggunakan tubuh seterampil mungkin.

H. Pengertian Kognitif

Dalam Jamaris, 2006, istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya

adalah pengertian, mengerti. Kognitive adalah proses yang terjadi secara

internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir.

Menurut Soemiarti (2003:27) Kognitif merupakan tingkah laku yang

mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang di butuhkan untuk

menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukan

perkemangan dari cara anak berfikir untuk menjelaskan berbagai masalah

sebagai tolak ukur.Teori perkembangan kognitifpiaget adalah salah satu teori

yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan

mengiterprestasikan obyek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.

Bagaimana anak mempelajari ciri – ciri dan fungsi dari objek – objek, seperti

mainan, perabot dan makanan, serta objek-objek sosial seperti diri, orang tua,

teman. Bagaimana cara anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk

mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk

Page 44: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

25

memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek atau peristiwa-

peristiwa, dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa

tersebut.

Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah atu teori yang menjelaskan

bagaimana anak beradaptasi dengan menginterpretasikan objek dan kejadian-

kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari

objek-objek.Seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek sosial

seperti diri, orang tua dan teman.

Pada pandangan Piaget (1952) , kemampuan atau perkembangan otak dan

system nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk

beradaptasi dengan lingkungannya.

Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan

mempunyai pengalaman yang hampir sama. Mereka dapat diharapka untuk

sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan

kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan

perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai

remaja, yaitu sensori motor ( 0-2 tahun ) dan preoperasional ( 2-7 tahun ).

Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih

dahulu, sedangkan dua taha yang lain yaitu operasional konkret ( 7-11 tahun )

dan operasional formal ( 11-dewasa) , akan kita bicarakan pada masa awal

pubertas dan masa remaja. Dalam teori perkembangan kognitif piaget, masa

Page 45: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

26

remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara

operasional ke berfikir formal secara operasional.

Piaget juga memandang bahwa anak memainkan peran aktif didalam

menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima

informasi walaupun proses berfikir dan konsepsi anak mengenai realitas telah

dimodifikasikan oleh pengalamannya dengan dunia sekitar dia, namun anak

juga berperan aktif dalam menginterprestasikan informasi yang ia peroleh

dari pengalaman, serta dalam mengadaptasikannya pada pengetahuan dan

konsepsi mengenai dunia yang telah ia punya.

I. Prinsip – Prinsip Perkembangan Kognitif Anak Usia TK

a. Asimilasi (Assimilation)

Assimilasi berkaitan dengan proses penyerapan informasi baru kedalam

informasi yang telah ada di dalam skemasta (struktur Kognitif) anak.

b. Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah proses menyatukan informasi baru dengan yang telah

ada di dalam kekemata, sehingga perpaduan antara informasi tersebut

memperluas skemata anak.

c. Ekuilbrium (Equilbrium)

Menurut Jamaris(2006:24-25)Ekuilbrium berkaitan dengan Usaha anak

untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam dirinya pada waktu dia

menghadapi suatu masalah.

Page 46: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

27

J. Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Menurut Piaget (1964),kemampuan kognitif merupakan suatu proses genetik,

yaitu suatu proses yang bidasarkan atas mekanisme biologis perkembangan

sistem syaraf, dengan demikian makin bertambah umur seseorang , maka

makin kompelek susunan syarafnya dan makin meningkat pula

kemampuannya.

Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi

biologi dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-

perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya.

Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat

diidentifikasikan secara kualitatif.Ia menyimpulkan bahwa daya pikir dan

kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif.

Jamaris (2006:25) membagi karakteristik kemampuan kognitif anak usia

taman kanak-kanak menjadi dua yaitu.

a. Kemampuan Kogntif Anak Usia 4 Tahun

Gambar 4. Kemampuan Kognitif Anak.Sumber : (Jamaris, 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak

Usia Taman Kanak-Kanak.)

Page 47: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

28

Mulai dapat memecahkan masalah dengan berfikir secara intuitif.

Misalnya, menyusun puzzle berdasarkan coba-coba.

Mulai belajar mengembangkan ketrampilan mendengar dengan tujuan

untuk mempermudah berinteraksi dengan lingkungannya.

Sudah dapat menggambar sesuai dengan apa yang dipikirkannya.

Proses berpikir selalu dikaitkan dengan apa yang ditangkap oleh panca

indera, seperti yang dilihat,didengar, diraba, dicium dan selalu diikuti

pernyataan mengapa?

Semua kejadian yang terjadi disekitarnya mempunyai alas an, tetapi

berdasarkan sudut pandangnya sendiri (egosentris).

Mulai dapat membedakan antara fantasi dengan kenyataan yang

sebenarnya.

b. Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun.

Gambar 5. Permainan Kognitif AnakSumber : (Jamaris, 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak

Usia Taman Kanak-Kanak.)

Sudah dapat memahami jumlah dan ukuran.

Tertarik dengan huruf dan angka. Anda yang sudah mampu

menulisnya atau menyalinnya, serta menghitungnya.

Page 48: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

29

Telah mengenal sebagian warna.

Mulai mengerti tentang waktu , kapan harus pergi ke skolah dan

pulang dari sekolah, nama-nama hari dalam satu minggu.

Mengenal bidang dan bergerak sesuai dengan bidang yang

dimilikinya.

Pada akhir usia 6 tahun, anak sudah mulai mampu membaca,

menulis dan berhitung.

K. Perkembangan Fisik Anak Usia Dini

Fungsi utama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait kemampuan anak

untuk bergerak dan mengendalikan bagian tubuhnya. Proses perbaikan

(refinement) perkembangan fisik terkait dengan kematangan pada otak,

masuknya input dari sistem sensorik, adanya peningkatan ukuran dan jumlah

urat otot, sistem syaraf yang sehat dan kesempatan yang diberikan untuk

berlatih. Pandangan psikolog masa kini memperlihatkan juga bahwa

lingkungan yaitu pengalaman, memainkan peran yang sangat penting dalam

timbulnya keterampilan motorik yang baru.

Allen (2010:25) menjelaskan tiga prinsip yang mengatur perkembangan

motorik yaitu.

a) Cephalocaudal: perkembangan tulang dan otot bermula dari kepala ke

arah jari kaki. Setiap individu akan belajar untuk mengendalikan otot yang

menunjang kepala dan leher, bergerak ke arah tubuh, dan kemudian segala

hal yang memungkinkannya menjangkau benda. Baru setelah itu otot

untuk berjalan yang mengalami perkembangan agak akhir.

Page 49: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

30

Gambar 6. Pola CephalocudalSumber :(Lutan (2002). Belajar Keterampilan Motorik.)

b) Proximodistal: perkembangan tulang dan otot yang dimulai dengan

meningkatnya pengendalian otot yang posisinya paling dekat dengan

bagian tengah tubuh, secara bertahap bergerak ke bagian luar menuju ke

bagian yang jauh dari titik tengah menuju ke bagian kaki dan tangan.

Seorang anak sebelum ia mampu untuk melukis menggunakan kuas kecil

pada bidang yang kecil maka ia akan mencoba melukis dengan kuas yang

besar pada bidang yang besar karena otot-otot yang lebih dahulu matang

adalah otot lengan atasnya.

Gambar 7. Pola ProximodistalSumber :Lutan (2002). Belajar Keterampilan Motorik.

c) Perbaikan (refinement): perkembangan otot dari yang umum menuju yang

lebih khusus dan ini mencakup baik motorik kasar maupun motorik halus.

Page 50: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

31

Pada usia dini anak misalkan baru bisa melempar bola ke arah depan pada

jarak yang pendek, dengan bertambahnya usia dan pengalaman anakpun

dapat melempar bola dengan jarak yang jauh dan juga akurat mengenai

sasaran.

L. Permainan Anak Usia Dini

a. Pengertian Bermain

Bermain adalah suatu kegiatanyangdilakukan denganatau tanpa

mempergunakanalatyangmenghasilkan pengertian atau memberikan

informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada

anak.

Menurut Maykedalam Sudono( 2000:3) menyatakan bahwabelajar

dengan bermain memberikan kesempatan kepada anak untuk

memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri,

bereksplorasi,mempraktikan dan mendapatkanbermacam-macam konsep

sertapengertianyangtidak terhitung banyaknya.

a. Karakteristik Bermain

Dalam Montolalu (2009:24) ada beberapakarakteristik bermain

menurut, antaralain.

Bermain dilakukan dengan sukarela.

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan,

mengasyikan dan menggairahkan.

Bermain dilakukan tanpa “iming-iming” apapun.

Page 51: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

32

Bermain lebih mengutamakan aktivitas atau kegiatan dari

pada tujuan.

Tujuan bermain adalah aktivitas itu sendiri.

Bermain harus dilakukan dalam situasi yang menyenangkan,

menggembirakan, dipenuhi rasasukadan ceria. Karakteristik

bermainadalah kegiatanyang menyenangkan danmengasyikkan.Dalam

bermain, permainan yang dilakukan anak sesuai dengan kehendak hati

dan sesuai harapan mendatangkan kegembiraan dan keceriaan anak.

Bermain merupakan bagian terpenting dalam kehidupan anak karena

melalui bermain anak-anak tumbuh dan berkembang.

a. Fungsi Bermain Bagi Anak

Menurt Dworetzkydalam Moeslichatoen (1999:33) sesuai dengan

pengertian bermainyangmerupakantuntutan dan kebutuhanbagi

perkembangan anakusia taman Kanak-kanak,fungsi bermain bagi

anakadalah :

Menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa.

Untuk melakukan berbagai peran yang ada di dalam

kehidupan nyata. Seperti guru mengajar di kelas, sopir

mengendarai bus, petani menggarap sawah dan sebagainya.

Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan

pengalaman hidup yang nyata.

Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-

mukul kaleng, menepuk-nepuk air dan sebagainya.

Page 52: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

33

Untuk melepaskan dorongan-dorongan yang tidak dapat

diterima seperti berperan sebagai pencuri, menjadi anak nakal,

pelanggar lalu lintas dan lain-lain.

a. Two Children Game

a. Pengertian

Menurut Sugiyanto, 2007:63Two Children Game ialah permainan

yang dirancang sedemikian rupa berbentuk paket dan

dilaksanakan dengan konsep sircuit training, namun alat ini

memiliki 2 macam permainan yang memiliki bentuk dan ukuran

yang berbeda-beda. Two Children Game ini dibuat berdasarkan

imajinasi penulis yang terinspirasi dengan permainan basket

untuk orang besar dan dimodifikasi untuk anak kecil seusia anak

TK agar permainan ini sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Two Children Game ini juga terinspirasi dari

konsep outbound yang penuhtantangan (adventure) untuk

pengembangan kemampuan berpikir divergen, dan melatih

keberanian, percaya diri, inisiatif, kerjasama, kemauan, semangat

dan kerja keras.

Demikian juga saat bermain anak diberikan kebebasan

menentukan pilihan yang disukai. Two Children Game memiliki

tampilan warna-warni yang cukup indah dan begitu juga dalam

pembuatan alat-alat ini ketinggiannya dapat distel tinggi rendah

sesuai kebutuhan.

Page 53: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

34

M. Jordan Challange

Permainan bola basket untuk anak haruslah sesuai dengan tahap

perkembangan atau kemampuan anak, untuk itu perlu dilakukan modifikasi

dalam permainan bola basket anak usia dini.

Menurut Samsudin (2008:71) modifikasi merupakan salah satu upaya yang

dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat

mencerminkan DAP (Developmentally Appropriate Practice) artinya agar

pembelajaran yang disampaikan atau dilakukan harus memperhatikan

perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong

perubahan tersebut. Media dalam permainan ini adalah bola,baik

bolaberukuran kecil maupun besar dan ring basket setinggi 1,25 m.

Gambar 8. Kemamapuan Kognitif dan Fisik Anak.Sumber: (Kemendiknas 2010.Pedoman PengembanganProgram

pembelajaran di TK.)

Cara bermain Jordan Challenge:

1) Bariskan anak-anak secara rapih.

2) Lakukan pemanasan statis dan dinamis.

3) Lalu anak di bariskan di depan Media Peraga.

4) Lakukan demonstrasi tentang permainanya.

Page 54: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

35

5) Mulai mengambil bola, dan bola di lempar ke dalam Media yang

telah disediakan. Dan dilakukan secara berulang sampai waktu

yang disediakan habis.

Tujuan dari permainan diatas adalah:

1) Meningkatkan kemampuan kognitif anak.

2) Melatih kepercayaan diri.

3) Melatih koordinasi tangan dan mata anak.

4) Meningkatkan kemapuan fisik anak.

5) Anakdapat nmembedakantinggirendah.

N. Robin Hood Game

Permainan ini melatih motorik halus dan kasar, mulai dari memasang panah

dan posisinya berdiri, menggunakan jari telunjuk, tengah dan manis untuk

menarik string dari busur panah. Tangan satunya digunakan untuk menahan

bodi busur panah, dilanjutkan dengan posisi angker, yaitu posisi string busur

panah terletak ditengah dagu. Kemudian anak akan melakukan bidikan dan

tarikan penuh anak panah untuk siap dilepaskan sesuai sasaran yang dipilih.

Gambar 9. Perkembangan Fisik Anak.Sumber :(Kemendiknas 2010.Pedoman

PengembanganProgram pembelajaran di TK.)

Page 55: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

36

Cara bermain Robin Hood Game:

1) Bariskan anak-anak secara rapih.

2) Lakukan pemanasan statis dan dinamis.

3) Lalu anak di bariskan di depan Media Peraga.

4) Lakukan demonstrasi tentang permainannya.

5) Permainan dimulai dengan waktu yang ditentukan dimulai dari Tim A

dan dilanjutkan dengan Tim B.

6) Lalu memegang busur panah untuk siap menembak ke sasaran.

7) Sasarantembakanditentukansesuai Instrumen

Tujuan permainan ini adalah:

1) Melatih kognitif anak.

2) Anakdapatmengetahuiangka.

3) AnakdapatmembedakanbilanganGanjildanGenap.

4) Anakdapatmembedakanangkabesardankecil.

O. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Herman Tarigan (2013) yang berjudul

“Model Bermain Pendekatan Four Children Game Untuk Meningkatkan

Kemampuan Kognitif Dan Fisik Anak Tk Al Azhar Kecamatan Kedaton

Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016”.

Page 56: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

37

2. Penelitian yang dilakukan olehNoviatul Munawara (2013) yang berjudul

“Peranan Alat Permainan Edukatif Dalam Pengembangan Kemampuan

Kognitif Anak Di Kelompok B Tk Pgri Baiya”.

3. Penelitian yang dilakukan olehHerni U. Olii (2013) yang berjudul

“Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Alat Permainan

Edukatif Di Tk Sis Aljufri 1 Tatura Palu”.

P. Kerangka Pikir

Perkembangan motorik adalahproses tumbuh kembangkemampuangerak

seoranganak.Perkembangan iniberkembangsejalan dengan kematangansaraf

dan ototanak.Untuk mendukungperkembanganmotorik anak bisa dilakukan

dengan memberikan latihan.Permainan ini merupakan salah satu permainan

anak untuk usia5-6 tahunyang dapat meningkatkan motorik halus dan motorik

kasar karenadalam permainan ini melibatkan otot-ototbesar dan otot-

ototkecil. PermainanTwo Children Gamemerupakan permainan inovasi untuk

meningkatkan kemampuan Kognitif dan Fisik anak Usia Dini.

Page 57: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

38

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan “research and

development” atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang

digunakan adalah pendekatan research and development.

Menurut Borg dan Gall (1983: 775) yang mencakup sepuluh langkah, yaitu:

1. Studi Pendahuluan (Research and Information Collecting)

Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi literatur, dan

penelitian skala kecil.

2. Merencanakan Penelitian (Planning)

Setelah melakukan studi pendahuluan, pengembang dapat melanjutkan

langkah kedua, yaitu merencanakan penelitian. Perencaaan penelitian

meliputi: 1) merumuskan tujuan penelitian; 2) memperkirakan dana,

tenaga dan waktu; 3) merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk

partisipasinya dalam penelitian.

3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary from of Product)

Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan

(desain hipotetik), penentuan sarana dan prasarana penelitian yang

dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan, penentuan tahap-

Page 58: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

39

tahap pelaksanaan uji desain di lapangan, serta penentuan deskripsi tugas

pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian.

4. Uji Produk Terbatas (Preliminary Field Testing)

Langkah ini dimulai dengan uji lapangan awal terhadap desain produk

yang bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang

terlibat, kemudian uji lapangan awal yang dilakukan secara berulang

sehingga diperoleh desain yang layak, baik substansi maupun metodologi.

5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision)

Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarakan uji

lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah

dilakukan uji coba lapangan secara terbatas. Pada tahap penyempurnaan

produk awal ini, lebih banyak dilakukan dengan pendekatan kualitatif.

Evaluasi yang dilakukan lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga

perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal.

6. Uji Produk Secara Luas (Main Field Testing)

Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi 1)

melakukan uji efektivitas desain produk; 2) uji efektivitas desain, pada

umumnya, menggunakan teknik eksperimen model pengulangan; 3) Hasil

uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi

maupun metodologi.

7. Revisi Hasi Uji Lapangan Secara Luas (Operational Product Revision)

Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan

yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk

dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang

Page 59: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

40

kita kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya

dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan

adalah pretest dan posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal.

Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)

Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1)

melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji efektivitas

dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; 3) hasil

uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari

sisi substansi maupun metodologi.

9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision)

Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang

dikembangkan.Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih

akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan

suatu produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang

dapat diandalkan.

10. Desiminasi dan Implementasi Produk

Laporan hasil dari R & D melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui

media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality

control.

Page 60: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

41

B. Instrumen Penelitian

Dalam Suyanto (2009) prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian

ini mengacu pada prosedur pengembangan produk. Langkah-langkah yang

disusun dalam penelitian ini mengadaptasi dan memodifikasi langkah-

langkah pendekatan research and development yang dikembangkan oleh

Borg dan Gall. Peneliti selalu meletakkan langkah revisi setelah tindakan uji

dilakukan. Uji yang dilakukan pun bertahap sesuai dengan komponen yang

akan diuji secara spesifik sehingga revisi lebih terarah sesuai dengan

komponen yang diujikan.

Berikut diagram prosedur penelitian yang digunakan :

Tabel 3 : Diagram Prosedur Penelitian Yang Sudah Dilakukan

L

a

n

g

k

a

h

V

I

:

U

j

i

L

a

p

a

n

g

Langkah I

Mengetahui kebutuhan belajar siswa dengan

melakukan observasi langsung serta wawancara

kepada guru dan siswa.

Langkah II

Identifikasi Sumber Daya diperoleh dengan cara

observasi langsung kesekolah

Langkah III

Identifikasi Spesifikasi Produk dengan melakukan

analisis materi untuk mengetahui standar kompetei

Page 61: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

42

Langkah IV

Pengembangan Produk dilakukan dengan

pembuatan media pembelajaran peningkatan

kemampuan kognitif anak berbasis alat permainan

edukatif.

Langkah V: Uji Para Ahli

Uji Kualitas dengan memberikan

pertanyaan kualitas produk yang meliputi

kesesuaian materi dengan satandar

kompetisi.

Uji Spesifikasi, dengan pertanyaan yang

meliputi kesesuaian ukuran angka yang

digunakan dalam media.

Langkah VI: Uji External produk

dalam hal ini produk diberikan kepada siswa

diperoleh penilaian, saran, komentar.

Uji Kemenarikan Produk meliputi warna, angka,

gambar yang digunakan.

Langkah VII

Produksi, dilakukan finishing media setelah diperoleh

prototipe IV yang merupakan hasil akhir

pengembangan.

Page 62: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

43

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Pelaksanaan

Tempat penelitian ini adalah dilaksanakan di beberapa yaitu:

a) TK Ar-Raudah yang beralamat dijalan Tamin No.68, Suka Jawa,

Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

b) TK An-Nahl yang beralamat di jalan Kapodang No.50, Godong air,

Tanjung Karang Barat.

c) TK Bintang Indonesia yang beralamat di jalan Imam Bonjol

No.218, Gedong air Kecamatan Tanjung Karang barat Bandar

Lampung.

2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan Pada Tnggal 01 April sampai 15

Mei 2017

D. Subyek Penelitian

Bidang pengembangan yang dijadikan subjek penelitian ini yaitu bidang

pengembangan kemampuan kognitif dan fisik anak dengan melalui Jordan

Callenge, Robin Hood Game. Adapun kelas yang digunakan adalah :

a. Siswa dan siswi kelompok BTKAr-Raudah di kota Bandar Lampung

yang berjumlah 32 anak yang terdiri dari 15siswa dan 17 siswi.

b. Siswa dan siswi kelompok B TK An-Nahl di kota Bandar Lampung yang

berjumlah 28 anak yang terdiri dari 14 siswa dan 14 siswi.

Page 63: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

44

c. Siswa dan siswi kelompok B TK Bintang indonesia di kota Bandar

Lampung yang berjumlah 25 anak yang terdiri dari 15siswa dan 10 siswi.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

a. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memperoleh data

penelitian. Pemilihan jenis instrumen tidak boleh sembarang dilakukan,

sebab instrumen menentukan hasil dari penelitian yang dilaksanakan.

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian pengembangan media

Model Permainan Two Children Game berupa pedoman wawancara dan

angkett observasi media, angket keefektifan media. Instrumen yang

dipergunakan dibuat untuk menilai apakah produk yang telah

dikembangkan baik dari aspek isi, tampilan dan aspek manfaat layak

dipergunakan.

Teknik pengumpulan data yang pertama dipergunakan adalah teknik

penggalian informasi secara langsung melalui wawancara. Wawancara

dipergunakan untuk menggali informasi-informasi yang dibutuhkan untuk

mengetahui permasalahan sehingga ditemukan solusi yang tepat.

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pedoman wawancara

yang dibuat pada penelitian ini dipergunakan sebagai panduan wawancara

dengan guru TK sehingga pertanyan yang dilontarkan tidak menyimpang

dari tujuan. Butir-butir pedoman wawancara merupakan pegangan agar

Page 64: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

45

data yang dikumpulkan agar pertanyaan yang ditanyakan tidak

menyimpang dari masalah yang ingin digali.

Format wawancara pada penelitian ini adalah bebas terpimpin. Format

bebas terpimpin dipilih karena dirasa paling tepat sehingga saat

pewawancara melakukan pertanyaan, materi yang digali dapat

dikembangkan sesuai arah jawaban dari narasumber dan penggalian

informasi tidak kaku. Dalam pengembangan pertanyaan pewawancara

tetap berpatokan dengan pedoman wawancara yang telah dibuat. Berikut

ditampilkan pertanyaan-pertanyaan yang dipergunakan sebagai pedoman

wawancara.

b. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Reseach and

development adalah Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan

untuk memperoleh data. Teknik yang dipergunakan pada penelitian ini

adalah observasi, wawancara, dan angket. Teknik pengumpulan data yang

dipergunakan akan menghasilkan dua jenis data yaitu data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru TK

Ar-Raudah, TK An-Nahl, TK Bintang Indonesia, Kecamatan Tanjung

Karang Barat kota Bandar Lampung. Data kekurangan model

pembelajaran dari ahli materi dan guru pelaku uji coba. Data masukan ahli

materi dan guru pelaku uji coba. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian

ahli materi terhadap media. Penilaian ahli materi terhadap keefektifan

media. Penilaian ahli materi terhadap guru pelaku uji coba.

Page 65: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

46

F. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan

peneliti untuk melakukan obsevasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek.

1. Kognitif

Dalam Jamaris, 2006, istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition

artinya adalah pengertian, mengerti. Kognitive adalah proses yang terjadi

secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang

berpikir.

2. Two Children Game

Menurut Sugiyanto, (2007:63), alat permainan edukatif (APE) adalah

permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan

pendidikan. Two Children Game merupakan pengembangan model

bermain untuk anak, yang terdiri dari dua jenis permainan. Dimana kedua

permainan ini dikembangkan dengan inovasi dan alat permainan yang

membuat anak tertarik dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan

kognitif pada anak.

G. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data

tersebut.Analisis data berdasarkan instrumen uji para ahli dan uji lapangan

dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan

sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen penilaian uji

internal baik uji spesifikasi maupun uji kualitas produk oleh ahli desain

Page 66: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

47

dan ahli isi/materi pembelajaran, memiliki 2 pilihan jawaban sesuai konten

pertanyaan, yaitu: “Ya” dan “Tidak”.

Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban

“Tidak”, atau para ahli memberikan masukan khusus terhadap

media/prototipe yang sudah dibuat.Data kemenarikan dan keefektifan

produk sebagai sumber belajar diperoleh dari siswa sebagai pengguna dan

dilakukan melalui uji satu-satu dan uji kelompok. Angket respon terhadap

penggunaan produk memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan,

misalnya: “sangat menarik”, “menarik”, “kurang menarik” dan “tidak

menarik” atau “sangat baik”, “baik”, “kurang baik” dan “tidak baik”.

Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan

tingkat kesesuaian produk bagi pengguna.

Page 67: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

67

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari BAB hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa:

“Two Children Game menjadi media bantu guru sebagai bahan acuan media

pembelajaran kognitif pada materi outdoor edication di sekolah Taman Kanak-Kanak

SE- Provinsi Lampung”.

B. Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu pengetahuan keolahragaan

(IPTEKOR).

2. Untuk memperoleh hasil yang lebih efektif maka penelitian ini perlu di tambahkan

sampel dan variabelnya.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pada seluruh mahasiswa

pendidikan jasmani dan olahraga , serta untuk melihat perkembangan kognitif anak

usia dini.

Page 68: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma dan Agusmanaji. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Adang, Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Departemen PendidikanNasional

Arkunto Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: BumiAksara.

Aqib Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK.Bandung. Jakarta: Yrama Widya.

Borg, W.R., dan Gall, M.G. 1983. Educational Research: An Introduction. New York:Longman.

Depdiknas .2003. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. Citra Umbara. Bandung.

Gunarti Winda .2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar AnakUsia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Elizabeth B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak : Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ian Adams .1988. Pendidikan Jasmani dengan Pendekatan Pemahaman. Jakarta:Depdikbud. Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis.

Indrawan WS. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bandung: Citra Umbara.

Jackie Silberg. 2002. The Values Book For Children. 500 Permainan 5 menit.Permainan Mudah dan Cepat untuk Anak Usia 3-6 tahun. Jakarta: Pt ElexMedia. Gramedia.

Kemendiknas 2010. Kurikulum TK. Pedoman Pengembangan Program pembelajarandi TK. Dirjen Manajemen Dikdasmen, Direktur Pembinaan TK dan SD.Jakarta.

Kusmaedi, Nurlan. 2002. Olahragaraga Rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung:FPOK UPI.

Page 69: MODEL BERMAIN PENDEKATAN TWO CHILDREN GAME UNTUK ...digilib.unila.ac.id/28050/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · model bermain pendekatan two children game untuk meningkatkan kemampuan

Lutan, Rusli. 1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen Dikti.

Lutan, Rusli. 2000. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta:Depdiknas.

Lutan Rusli. 2002. Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. PusatPenerbit Universitas Terbuka.

L, Zulkifli. 2001. Psikologi Perkembangan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Grasindo.

Moeslichatoen R. 1999. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Rineka Cipta.Jakarta.

Montolalu. 2009. Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka..

Patmonodewo Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. Rineka Cipta.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:Litera.

Sudarna. 2014. Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter Melejitkan Kepribadian AnakSecara Utuh. Yogyakarta: Distribusi Nasional.

Sugiono. 2016 Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, danR&D . Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung. Alfabeta.

Sugiyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovativ. Surakarta : Panitia SertifikasiGuru Rayon 13.

Suyanto. 2009. Urgensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Direkjenmanpendasmen.

Tim Penyusun Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: PedomanSekolah. 2009