model penyusunan rpp · web viewtanya jawab, dan praktik. media, alat, dan sumber belajar...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah
Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran
Berbasis Kompetensi dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan
dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului
dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun
dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual
dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan
pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang
diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun kearah penyempurnaan naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan
tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan
membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan
pembelajaran.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 1 | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................3
B. Tujuan............................................................................................4
C. Ruang Lingkup...............................................................................5
D. Landasan Hukum.....................................................................5
BAB II PENGERTIAN DAN KONSEP................................................................6
A. Prinsip dan Strategi Pembelajaran.................................................6
B. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ..................................7
C. Penilaian Autentik ................................................................ 26
D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ....................................33
BAB IIIMEKANISME DAN PROSEDUR....................................................... 38
A. Analisis Kompetensi.....................................................................38
B. Penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi............................40
C. Penyusunan Program Tahunan/Semester ......................................42
D. Langkah-langkah Pengembangan RPP ..........................................42
BAB IVPENUTUP............................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 57
Lampiran 1 Daftar Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ........................................ ............... 57
Lampiran 2 Daftar Kata Kerja Operasional Karakteristik Mata Pelajaran .................................. 58
Lampiran 3a RPP Fisika ................................................................................................................ 61
Lampiran 3b RPP Geografi ........................................................................................................... 75
Lampiran 3c RPP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ....................................................... 93
Lampiran 3d RPP Prakarya ......................................................................................................... 103
Model Penyusunan RPP_11/09/13 2 | P a g e
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut
disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,
standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan. Standar proses dikembangkan mengacu pada standar kompetensi lulusan
dan standar isi.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyatakan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan
dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa
kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan, sedangkan pembelajaran merupakan bagaimana cara
mengajarkannya agar dapat dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan,
teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para
pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan
program pengayaan bagi yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 3 | P a g e
Pemerintah mulai mencanangkan pelaksanaan terbatas pada 1.270 SMA mulai tahun pelajaran 2013/2014
untuk peserta didik kelas X. Sebagai persiapan pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta
menyediakan buku pegangan guru dan siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan
Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yangada(dari
kurikulum 2006 dan buku sebelumnya)dan mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang
telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP menggunakan silabus sebagai acuan
operasional maupun pemanfaatan sumber belajar yang ada, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan
melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu, diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru
secara individual dan kelompok dalam mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran dalam
berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Dengan demikian diperlukan pendukung teknis yang dapat dijadikan acuan bagi guru dalam
mengembangkan RPP berdasarkan silabus mata pelajaran sesuai alur yang diharapkan.
B. Tujuan
Naskah ini digunakan untuk memfasilitasi guru secara individual maupun kelompok dalam
mengembangkan RPP, antara lain dalam hal:
1. Menyusun indikator pencapaian kompetensi
2. Merumuskan tujuan pembalajaran
3. Menyusun model atau strategi dan teknik pembelajaran dengan pendekatan saintifik
4. Merancang penilaian autentik
C. Ruang Lingkup
Model penyusunan RPP ini mencakup:
1. Pengertian dan konsep perencanaan pembelajaran.
2. Langkah pengembangan indikator pencapaian kompetensi melalui analisis kompetensi (Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar).
3. Penjelasan tentang pembelajaran saintifik dan penilaian autentik.
4. Mekanisme dan prosedur penyusunan RPP.
5. Contoh RPP.
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 4 | P a g e
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMA-MA.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
Model Penyusunan RPP_11/09/13 5 | P a g e
BAB II
PENGERTIAN DAN KONSEP
A. Prinsip dan Strategi Pembelajaran
1. Prinsip pembelajaran
Sesuai dengan Permendikbud No.81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum, prinsip-prinsip
kegiatan pembelajaran adalah :
(1) berpusat pada peserta didik;
(2) mengembangkan kreativitas peserta didik;
(3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang;
(4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika;
(5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Berdasarkan prinsip tersebut, dalam pembelajaran peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam
ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan zaman, tempat dan masa kehidupannya. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan
dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam
proses kognitifnya. Guru mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menemukan, menerapkan ide-ide, dan secara sadar menggunakan strategi sendiri untuk belajar.
Guru mengembangkan kesempatan belajar bagi peserta didik yang bisa berangsur-angsur membawa
mereka kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin
lama menjadi menemukan kemandirian.
Proses pembelajaran dapat terjadi sebagai gabungan dari internal peserta didik ataupun dari stimulus
luar (guru, teman, orang tua, lingkungan). Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan
kedua stimulus tersebut dengan memfasilitasi siswa untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi
dirinya menjadi sebuah kompetensi. Guru juga menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan sikap, pengetahuan
dan ketrampilan dalam kombinasi dan tingkat capaian yang berbeda tergantung dari sifat muatan yang
dipelajari.
2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 6 | P a g e
sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. (Permendikbud No. 81 A Tahun
2013).
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan, nilai dan sikap ditanamkan dalam proses
pembelajaran langsung oleh guru mata pelajaran. Pengembangan sikap sebagai proses pengembangan
moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di
kelas, sekolah, atau masyarakat. Semua kegiatan yang terjadi selama belajar di dalam maupun di luar
sekolah (kokurikuler/ekstrakurikuler) terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan
perilaku terkait dengan sikap.
Namun demikian, pembelajaran langsung maupun tidak langsung harus terjadi secara terintegrasi dan
tidak terpisah dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran, model atau strategi pembelajaran,
metode, teknik, maupun taktik yang digunakan.
B. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
1. Pengertian
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat
dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Kegiatan pembelajaran saintifik dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Lima pengalaman belajar ini diimplementasikan ke dalam
model atau strategi pembelajaran, metode, teknik, maupun taktik yang digunakan. Berikut akan
dijabarkan masing-masing pengalaman belajar.
Mengamati. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi
nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup
mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan bagi peserta didik untuk secara luas dan
bervariasi melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 7 | P a g e
Selanjutnya guru membuka kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah dilihat, disimak, dan dibaca.
Menanya. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa
dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, hukum dan terori. Tujuannnya agar siswa memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi secara kritis, logis, dan sistematis (critical thinking skills). Proses
menanya bisa dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik
diskusi kelompok memberi ruang pada peserta didik untuk mengemukakan ide/gagasan dengan
bahasa sendiri.
Guru membimbing peserta didik agar mampu mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang disusun dapat bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Guru melatih peserta didik menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dan
memberikan bantuan untuk belajar mengajukan pertanyaan sehingga peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Melalui kegiatan bertanya rasa ingin tahu peserta didik dikembangkan. Semakin terlatih dalam
bertanya, rasa ingin tahu semakin berkembang.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi dasar untuk mencari informasi lebih lanjut dan
beragam melalui sumber yang ditentukan guru sampai yang dipilih peserta didik sendiri. Dimulai dari
sumber kajian yang tunggal sampai yang beragam.
Mengumpulkan Data/eksperimen/eksplorasi. Kegiatan eksperimen bermanfaat untuk
meningkatkan keingintahuan siswa dalam memperkuat pemahaman fakta, konsep, prinsip,
ataupunprosedur dengan cara mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan
kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,
menyajikan data, mengolah data, dan menyusun kesimpulan. Pemanfaatan sumber belajar termasuk
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan.
Tindak lanjut kegiatan bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Agar terkumpul sejumlah informasi, peserta didik dapat lebih banyak
membaca buku, memperhatikan fenomena, atau objek dengan lebih teliti, bahkan melakukan
eksperimen.
Mengasosiasi. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan
bersikap ilmiah. Informasi (data) hasil kegiatan mencoba menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya
yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola
yang ditemukan. Data yang diperoleh diklasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang
spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu
sehingga siswa melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat
Model Penyusunan RPP_11/09/13 8 | P a g e
kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi
atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat
tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
Mengomunikasikan.Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan
dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut. Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi
dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa
mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya.
2. Model-Model Pembelajaran
Dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Poses, kegiatan inti menggunakan model
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu
dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project basedlearning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Dalam implementasinya, guru dapat menerapkan
berbagai model pembelajaran, antara lain Discovery Learning, Project Based Learning, dan Problem
Based Learning.
a. Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan
hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih,
2005:43). Penemuan konsep terjadi bila konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi dengan
penggunaan model pembelajaran discovery learning siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang
ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau
membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes
place when the student is not presented with subject matter. Hal tersebut terjadi bila siswa terlibat,
terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalaui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi.
Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process
of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
Dengan mengaplikasikan Discovery Learning secara berulang-ulang dapat meningkatkan
kemampuan penemuan diri individu yang bersangkutan. Penggunaan Discovery Learning, ingin
merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
Model Penyusunan RPP_11/09/13 9 | P a g e
oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository siswa hanya menerima informasi secara
keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.
1. Langkah Pembelajaran
(1) Menciptakan stimulus/rangsangan (Stimulation)
Kegiatan penciptaan stimulus dilakukan pada saat siswa melakukan aktivitas mengamati fakta atau
fenomena dengan cara melihat, mendengar, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan
dimulai dari yang sederhana hingga fakta atau femomena yang menimbulkan kontroversi.
Misalnya dalam mata pelajaran Fisika, siswa diminta untuk mengamati fakta tentang benda elastis
dan plastis yang karakteristiknya jelas berbeda, kemudian diberikan fakta lain dimana batas kedua
fakta itu menjadi tidak jelas dan mengundang kontroversi seperti penggaris kayu yang semula
elastis menjadi plastis (patah). Dengan demikian siswa tergugah untuk mencaritahu lebih lanjut
tentang fakta/fenomena tersebut.
Tahapan ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan perhatiannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di
samping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lain yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi
pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner memberikan contoh
stimulasi dengan menggunakan teknik bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan
demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus agar tujuan
mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
(2) Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atau opini atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244). Permasalahan yang dipilih itu
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis, yakni pernyataan (statement)
sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasasalahan yang dihadapi merupakan teknik yang
berguna agar mereka terbiasa menemukan suatu masalah.
(3) Mengumpulkan data (Data Collecting)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan dalam rangka membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis (Syah, 2004:244). Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, melalui berbagai cara, misalnya membaca literatur,
Model Penyusunan RPP_11/09/13 10 | P a g e
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Manfaat dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, sehingga secara alamiah siswa
menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
(4) Mengolah data (Data Processing)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi
yang telah diperoleh siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Pengolahan data disebut juga dengan
pengkodean (coding) atau kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang
alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis
(5) Memverifikasi data (Verrification)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan sebelumnya dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
hasil data processing (Syah, 2004: 244). Verification menurut Bruner, proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Berdasarkan hasil pengolahan data dan tafsiran terhadap data, kemudian dikaitkan dengan
hipotesis,maka akan terjawab apakah hopotesis tersebut terbukti atau tidak.
(6) Menarik kesimpulan (Generalisation)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004: 244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus
memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan materi pelajaran
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta
pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
Hubungan antara sintak model pembelajaran discovery learning dengan langkah pembelajaran
pendekatan saintifik diilustrasikan pada contoh berikut ini.
Sintak
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
data/informasi
Mengasosiasi
Mengomunika-sikan
Stimulation(Pemberian Stimulus)
mendiskusikan dampak dari kecerobohan dalam
Model Penyusunan RPP_11/09/13 11 | P a g e
Sintak
Langkah/Kegiatan Pembelajaran
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
data/informasi
Mengasosiasi
Mengomunika-sikan
melakukan pengukuran, misalnya tidak tepat dan tidak teliti pada saat melakukan pengamatan.
Problem Satatement(Identifikasi Masalah)
Kelompok mendikusikan rumusan masalah, tujuan dan langkah kerja yang dilakukan
Mendiskusikan cara mengukur yang tepat dan teliti
Data Callecting(Mengumpul-kan Data)
Mencoba menggunakan alat ukurPraktik,pengukuran massa jenis batu kerikil
Data Processing(Mengolah Data)
Mengolah data, membuat grafik, dan persamaan regresi,
Verification(Menguji Hasil)
mengitung kesalahan pengukuran
Generalization(Menyimpulkan)
Menyusun kesimpulan percobaan
Membuat laporan tertulis
2. Persyaratan pendukung
Pemilihan model discovery learning memerlukan persyaratan pendukung untuk mereduksi
kelemahan yang sering ditemukan, antara lain:
(1) Secara klasikal siswa memiliki kecerdasan/kecakapan awal yang lebih dengan keterampilan
berbicara dan menulis yang baik. Siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan untuk
mengabstraksi, berpikir atau mengungkapkan hubungan antar konsep-konsep. Dikhawatirkan hal
ini akan menimbulkan frustasi siswa dalam belajar.
(2) Jumlah siswa tidak terlalu banyak (idealnya maksimal 32), karena untuk mengelola jumlah siswa
yang banyak membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
(3) Pemilihan materi dengan kompetensi dominan pada aspek pemahaman.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 12 | P a g e
(4) fasilitas memadai seperti media, alat dan sumber belajar.
3. Manfaat model discovery learning
(1) Membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan kognisi. Usaha penemuan
merupakan kunci dalam proses ini dimana keberhasilan nya tergantung pada bagaimana cara
belajarnya.
(2) Pengetahuan yang diperoleh bersifat individual dan optimal karena menguatkan pengertian,
ingatan, dan transfer pengetahuan.
(3) Menumbuhkan rasa senang pada siswa, karena berhasil melakukan penyelidikan.
(4) Memungkinkan siswa berkembang dengan cepat sesuai kemampuannya.
(5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajar dengan melibatkan akal dan motivasinya.
(6) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan diri melalui
kerjasama dengan siswa lain.
(7) Membantu siswa menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran yang final yang
dialami dalam keterlibatannya.
(8) Mendorong siswa berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis.
(9) Dapat mengembangkan bakat, minat, motivasi, dan keingintahuan.
(10) Memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai sumber belajar.
b. Project Based Learning
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning atau PjBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Pembelajaran Berbasis Proyek
dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali
konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan
eksperimen secara kolaboratif.
Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dikatakan sebagai operasionalisasi konsep “Pendidikan Berbasis
Produksi” yang saat ini telah dikembangkan dan diimplementasikan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Dengan pembelajaran “berbasis produksi” peserta didik diperkenalkan dengan suasana dan
makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian model pembelajaran yang cocok
untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek, model PjBL juga dapat diadaptasi untuk
matapelajaran lain.
1. Langkah Pembelajaran
Model Penyusunan RPP_11/09/13 13 | P a g e
(1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang memberikan tugas
kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan dunia
nyata yang dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang
diangkat relevan untuk siswa sesuai dengan tuntusan kompetensi yang diharapkan. Penyiapan
pertanyaan dapat dilakukan di awal semester agar dapat dirancang kegiatan selanjutnya yaitu
mendesain perencanaan.
(2) Mendesain perencanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan siswa sehingga siswa merasa
“memiliki” proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan main, pemilihan aktivitas pendukung
untuk menjawab pertanyaan esensial dengan cara mengintegrasikan berbagai subyek yang
mungkin. Serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian
proyek.
(3) Menyusun Jadwal
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2)
membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang
baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu
cara.
(4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap
proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
(5) Menguji hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan
dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
(6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun
kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya
selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka
Model Penyusunan RPP_11/09/13 14 | P a g e
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
Hubungan antara sintak model pembelajaran project based learning dengan langkah kegiatan
pembelajaran pendekatan saintifik diilustrasikan pada contoh berikut ini.
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulka
n data/informasi
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
Essential question
Mengamati fenomena sosial yang terjadi di masyarakat
Mengidentifikasi masalah untuk memperoleh masalah yang pokok sebagai landasan untuk melakukan penelitian sosial dan kemudian dikembangkan menjadi rumusan masalah
Designing Project Plan
Menyusun rancangan penilitian sosial.Menyusun intrumen penelitian
Creating Schedule
Membuat jadwal penelitian (rencana, pelaksanaan, dan pelaporan)
Monitor the progress
Pengumpulan data penelitianGuru
Model Penyusunan RPP_11/09/13 15 | P a g e
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulka
n data/informasi
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
memonitor aktivitas peserta didik selama proses penelitian
Assess the outcome
Analisis data penelitianGuru melakukan evaluasi tentang apa yang telah dilakukan oleh peserta didik
Evaluate the experiment
Membuat kesimpulan dan laporan hasil penelitian tentang fenomena sosial
Mempresentasikan hasil penelitian tentang fenomena sosialMelakukan refleksi bersama guru dg peserta didik
2. Persyaratan pendukung dan Manfaatnya
Pemilihan model pembelajaran project based learning memerlukuan dukungan persyaratan untuk
mereduksi kelemahan yang sering terjadi, antara lain:
(1) Siswa terbiasa dengan aktivitas pemecahan masalah, sehingga proyek tidak memakan waktu
terlalu lama.
(2) Dukungan sarana dan prasarana yang memadai termasuk peralatan belajar di laboratorium.
(3) Pengaturan waktu dan jadwal kegiatan yang terkontrol.
(4) Perlunya kejelasan tugas dan hasil yang diharapkan dari kegiatan project
3. Manfaat pemilihan model pembelajaran project based learning , antara lain:
Model Penyusunan RPP_11/09/13 16 | P a g e
(1) Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan siswa melakukan pekerjaan penting,
artinya mereka perlu dihargai.
(2) Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.
(3) Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.
(4) Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik, dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
(5) Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang
dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
(6) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati
proses pembelajaran.
c. Problem Based Learning
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik (bersifat kontekstual) sehingga
merangsang peserta didik untuk belajar. Problem Based Learning menantang peserta didik untuk
“belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia
nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik
mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
1. Langkah Pembelajaran
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang
dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses
pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti
dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini,
yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih
kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi
siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“,
sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali
bertentangan.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 17 | P a g e
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap
membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara
terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan
menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan
kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran
dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran
kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya
interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru
sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga
kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan
jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif
terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian
terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta
memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta
didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta
didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa.
Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik
penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni
pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan.
Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini,
guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental
maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya
adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide
mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 18 | P a g e
ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat
dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang
mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis,
penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk
menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh ide tersebut. Guru juga harus
mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi
yang mereka buat serta tentang kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih
dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan
pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan
pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak
sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil
karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran
ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai”
atau memberikan umpan balik.
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.
Hubungan antara sintak model pembelajaran problem based learning dengan langkah kegiatan
pembelajaran pendekatan saintifik diilustrasikan pada contoh berikut ini.
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulk
an data/informas
i
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
Mengorientasi peserta didik pada masalah
Melihat video atau gambar atau berita beberapa contoh keadaan yang menggambarkan kelangkaan
Mencari informasi tentang kondisi ekonomi secara umum berkenaan dengan kelangkaanMencari informasi mengenai
Mempresentasikan/menyampaikan hasil analisis terhadap tayangan video atau gambar atau berita beberapa contoh
Model Penyusunan RPP_11/09/13 19 | P a g e
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulk
an data/informas
i
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
mengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
keadaan yang menggambarkan keadaan dengan beberapa pilihanmencari literatur tentang masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa) mencari informasi mengenai sistem ekonomi yang ada
keadaan yang menggambarkan kelangkaanmengamati tentang perilaku pelaku ekonomi dalam menerapkan prinsip ekonomi
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Diskusi kelompok mengenai kondisi ekonomi saat tersebut yang berkaitan dengan kelangkaanDiskusi kelas tentang suatu konsep kelangkaanDiskusi kelas mengenai opportunity costDiskusi Kelas mengenai skala prioritas
Model Penyusunan RPP_11/09/13 20 | P a g e
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulk
an data/informas
i
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
dan pengelolaan keuanganDiskusi tentang masalah pokok ekonomi dan penerapan sistem ekonomi dalam memecahkan masalah ekonomi
Membimbing Penyelidikan Mandiri
Menafsirkan konsep kelangkaan, biaya peluang dan alternatif pilihan yang diambil berdasarkan skala prioritasmengkaji masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan untuk siapa)menyelesaikan masalah ekonomi dengan menerapkan sistem ekonomi yang sesuai
Mengembangkan dan Menyajikan KaryaAnalisis dan Evaluasi
menganalisis hubungan antara
Model Penyusunan RPP_11/09/13 21 | P a g e
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulk
an data/informas
i
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan serta memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentuMenyimpulkan konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan serta pemecahan masalah pokok ekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi tertentu dalam bentuk media (lisan dan tulisan)membuat hubungan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 22 | P a g e
Sintaks project based learning
Langkah/Kegiatan PembelajaranMengama
tiMenanya Mengumpulk
an data/informas
i
Mengasosiasi
Mengomuni-kasikan
antara konsep kelangkaan, biaya peluang, skala prioritas, dan berpikir rasional dalam mengelola keuangan serta memecahkan masalah pokok ekonomi dengan sistem ekonomi tertentu
3. Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran (discovery learning, project based learning, atau problem based learning)
sebagai pelaksanaan pendekatan saintifik pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus. Pemilihan model pembelajaran
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori faktual, konseptual, prosedural, dan
metkognitif. Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat dipilih discovery learning, sedangkan
pada pengetahuan prosedural dapat dipilih project based learning dan problem based learning.
2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari KI-4. Pada
keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning dan problem based learning, sedangkan pada
keterampilan konkrit dapat dipilih project based learning.
3. Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang dikembangkan, baik sikap religius
(KI-1) maupun sikap social (KI-2)
Berikut contoh matrik pemilihan model yanag dapat digunakan sesuai dengan dimensi pengetahuan dan
keterampilan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 23 | P a g e
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Keterampilan
Abstrak Konkrit
Faktual Discovery Learning Discovery Learning
Konseptual Discovery Learning Discovery Learning
Prosedural Discovery LearningProblem Based Learning
Projec Based LerningProblem Based Learning
MetakognitifDiscovery LearningProjec Based LerningProblem Based Learning
Discovery LearningProjec Based LerningProblem Based Learning
Berikut ini contoh pilihan Model Pembelajaran Sesuai dengan Karakteristik Kompetensi Mata Pelajaran Fisika.
Kompetensi Dasar Dicovery Learning
Project Based
Learning
Problem Based
LearningKelas
3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)
4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vector
X
3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluidauntuk mempermudah suatu pekerjaan
X
3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan
4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknyabagi kehidupan dan lingkungan
XI
dan seterusnya
C. Penilaian Autentik
1. Pengertian
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi
Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association
Model Penyusunan RPP_11/09/13 24 | P a g e
mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap
peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan
penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman
kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya
pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam
aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan
analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar,
mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, penilaian autentik sangat relevan dengan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesment yang memberikan kesempatan yang
luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek,
makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian
projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil
belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu,
memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai
bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses
dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian
Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian
diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau
penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
2. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
Model Penyusunan RPP_11/09/13 25 | P a g e
Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa penilaian
pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
Selanjutnya Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 menegaskan tentang Karakteristik Penilaian adalah :
a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak
diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar dan hasil yang baik. Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta
didik dapat belajar apapun, hanya saja waktu yang dibutuhkan berbeda antara peserta didik satu
dengan yang lain. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Autentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian autentik harus mencerminkan
masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan ). Penilaian otentik tidak hanya
mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar
peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil secara terus-menerus dalam bentuk
penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap
kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek,
pengamatan, dan penilaian diri.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar
teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 26 | P a g e
Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal
adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik.
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan
suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor. Penilaian ranah sikap misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya
terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; penilaian ranah
keterampilan misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah
dikuasai oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; penilaian ranah
pengetahuan misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan
berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang
telah disiapkan.
Teknik penilaian diri memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri
peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong,
membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk
maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh
seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini
merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.
Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman
adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik.
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana.
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna
ganda/berbeda.
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 27 | P a g e
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik.
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur.
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan
tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau
mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-
tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban
singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi
yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang
berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis
berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)
atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan
oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan kepada guru untuk dapat mengukur hasil belajar
peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan
dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria
Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak
dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta
didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah
sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 28 | P a g e
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran
mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.
Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik solat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013).
Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik.
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum.
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat
sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa
investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 29 | P a g e
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk
mengaplikasikan sikap, pengetahuannya, dan keterampilan, . Karena itu, pada setiap penilaian proyek,
setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan
menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta
didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam kaitan ini serial
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan
instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari
sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan
analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan
produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan
produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas
produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan
dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta
didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan
dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut
dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai),
atau informasi lain yang releban dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dituntut oleh topik
atau mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara
individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh
guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik.
Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik,
gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar
Model Penyusunan RPP_11/09/13 30 | P a g e
penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan
pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun
portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan
tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang
dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Pengertian RPP
Menurut standar proses, tahap pertama dalam pembelajaran adalah perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih.
2. Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
(1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
(2) kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
(3) Partisipasi aktif peserta didik.
(4) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 31 | P a g e
(5) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
(6) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
(7) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
(8) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
(9) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
3. Komponen RPP
Berdasarkan permendikbud nomor 65 tahun 2013, komponen RPP adalah sebagai berikut:
(1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
(2) identitas matapelajaran ;
(3) kelas/semester;
(4) materi pokok;
(5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar
dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
(6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
(7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
(8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
(9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan KD yang akan dicapai. Bagian ini dapat juga disampaikan jenis model atau strategi
pembelajaran yang guru gunakan dalam pembelajaran, dengan tidak meninggalkan pengalaman
belajar minimal dari pendekatan saintif, yang dikenal dengan 5 M, yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan data/eksperimen/eksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(10)media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
(11)sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan;
Model Penyusunan RPP_11/09/13 32 | P a g e
(12)langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan
(13)penilaian hasil pembelajaran.
4. Sistematika RPP
Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No.81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum sebagaimana dicontohkan dalam format di bawah ini. Mengingat
karakteristik mata pelajaran dimungkinkan berbeda, sistematika format juga dimungkinkan berbeda
untuk setiap mata pelajaran. Namun keluwesan format tetap harus mengacu pada peraturan yang ada.
CONTOH MODEL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA …
Mata Pelajaran : …
Kelas/Semester *) : …
Materi Pokok : …
Alokasi Waktu : ...
A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
Indikator: __________________ **)
2. _____________ (KD pada KI-2)
Indikator: __________________ **)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 33 | P a g e
E. Metode Pembelajaran
(rincian dari Kegiatan Pembelajaran) ***)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit),
dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
………., ………………… ****)
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA ……..
__________________ __________________
NIP. …. NIP. ….
Keterangan :
*) Untuk satuan pendidikan penyelenggara Sistem Kredit Semester, dapat ditulis dengan “Beban Belajar :
…… sks ”.
**) Indikator untuk KD-KD dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan karena keduanya dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung. Indikator untuk KD-KD dari KI.3 dan KI.4 harus dikembangkan
karena keduanya dicapai melalui pembelajaran langsung.
***) dimaksudkan sebagai variasi metode yang digunakan dalam keseluruhan Kegiatan Pembelajaran
****) Tambahan legalisasi guru Mata Pelajaran dan Kepala Sekolah untuk kepentingan administratif
Model Penyusunan RPP_11/09/13 34 | P a g e
Model Penyusunan RPP_11/09/13 35 | P a g e
BAB III
MEKANISME DAN PROSEDUR
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP sesuai dengan kelas dan
matapelajaran yang diampunya. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau
awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia sebelum pelaksanaan pembelajaran.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui
musyawarah guru Mata pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi
kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antar
wilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Sesuai dengan Peraturan Mendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, langkah-
langkah pengembangan RPP adalah sebagai berikut :
(1) Mengkaji Silabus
(2) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
(3) Menentukan Tujuan
(4) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
(5) Penjabaran Jenis Penilaian
(6) Menentukan Alokasi Waktu
(7) Menentukan Sumber Belajar
Untuk menjabarkan langkah-langkah pengembangan RPP sebagaimana dirumuskan dalam Permendikbud No.
81A secara lebih operasional, diperlukan langkah awal bagi guru untuk melakukan studi dokumen, antara lain
Silabus Mata Pelajaran yang di dalamnya memuatKompetensi Inti dan kompetensi Dasar, Standar Proses, dan
Standar Penilaian, serta buku teks lain yang ada dan masih dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Selanjutnya dari dokumen tersebut, guru melakukan analisis secara komprehensif terhadap dokumen tersebut
untuk kemudian dijabarkan menjadi bagian/komponen penyusunan RPP. Dari hasil analisis tersebut akan
dirumuskan komponen-komponen antara lain indikator pencapaian yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Materi pokok meliputi materi yang tergolong fakta, konsep, prinsip, prosedur, langkah
kegiatan pembelajaran, serta penilaian autentik yang diperlukan.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 36 | P a g e
A. Analisis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam
standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan
utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi
itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji
dalam rumusan kompetensi dasar.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana contoh berikut :
(1) Melakukan linierisasi kompetensi dasar dari KI-3 dan KI-4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI-3) Kompetensi Dasar (KI-4)Materi Pokok
(Dalam Silabus)
3,1 Memahami hakikat fisika
dan prinsip-prinsip
pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan
angka penting)
4.1 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang
tepat untuk suatu
penyelidikan ilmiah
Hakikat Fisika
dan Pengukuran
3.2 Menerapkan prinsip
penjumlahan vektor
(dengan pendekatan
geometri)
4.2 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
untuk menentukan resultan
vector
Penjumlahan
Vektor
Dan seterusnya …
Model Penyusunan RPP_11/09/13 37 | P a g e
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi
pembelajaran yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah
sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan
data/eksperimen/eksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk
mengembangkan sikap religious, sikap sosial (sikap diri dan sikap terhadap lingkungan).
(5) Menyusun indikator sikap dari KI-1 dan KI-2 yang relevan.
(6) Merancang penilaian yang diperlukan baik untuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
B. Penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian adalah tanda-tanda, ukuran, dan kualifikasi yang dinyatakan dengan kata kerja
operasional penanda kompetensi untuk menyatakan bahwa kompetensi dasar telah tercapai. Indikator
pencapaian dinyatakan dengan kata kerja operasional yang dapat diukur dengan pernyataan yang
menunjukaan tingkat kompetensi yang diminta serta konten yang diharapkan terkait sikap, pengetahuan,
dan/atau keterampilan. Indikator pencapaian menjadi pedoman untuk melakukan penlaian baik dengan
tes maupun non tes.
Penyusunan indikator dilakukan secara paralel pada saat melakukan analisis kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD) serta materi pokok dan pembelajaran yang tercantum dalam silabus, termasuk
penilaian yang disarankan. Secara eksplisit indikator pengetahuan dapat dijabarkan melalui kompetensi
dasar dari KI-3, indikator keterampilan dijabarkam melalui kompetensi dasar dari KI-4, dan indikator
sikap dijabarkan melalui KI-1 dan KI-2 yang relevan dengan pembelajaran yang dilakukan. Skema
penyusunan indikator pencapaian dilukiskan dalam diagram berikut ini.
Materi Pokok (Silabus)
Materi Pembelajaran Fakta, Konsep,
Prinsip, dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran: Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Pembelajaran (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk
Penilaian
Penillaian (Silabus)
Lulusan yang : Cerdas, Kreatif,
Produktif, dan Bertanggung
jawab
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, di dalamnya terdapat dua unsur,
yaitu tingkat kompetensi dan kontennya (sikap, pengetahuan, atau keterampilan).
Model Penyusunan RPP_11/09/13 38 | P a g e
RPP Saintifik
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran dan penilaian dalam silabus.
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada
kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling
tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan karakteristik
dan daya dukung sekolah dan lingkungannya.
(4) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti,
dan standar kompetensi lulusan.
Indikator pencapaian yang digunakan dalam RPP dicantumkan dalam tabel analisis agar keterkaitannya
dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran dan penilaian terlihat dengan
jelas. Contoh tabel analisis adalah sebagai berikut.
Kompetensi inti:
1. ….
1.1 ……
1.2 …..
2 ….
2.1 ….
2.2 ….
3 ….
4 ….
Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajara
n
Pembelajaran
Aspek SikapAspek
PengetahuanAspek
KeterampilanIndika
torPenilai
anIndika
torPenilai
anIndika
torPenilai
an3.1 ….3.2 ….
Fakta:….Kosep:….Prinsip:…./Prosedur ….
Mengamati….Menyanya….Mengumpulkan data/eksperimen/eksplorasi….Mengasosiasi….Mengomunikasikan
….….….….….
….….
….….….….….
….….
….….….….….
….….
Model Penyusunan RPP_11/09/13 39 | P a g e
….
C. Penyusunan Program Tahunan/Semester
Penyusunan program tahunan/semester dilakukan oleh guru dan/atau MGMP di Sekolah pada awal
tahun pelajaran.
Program semester digunakan untuk memetakan alokasi waktu sesuai dengan silabus dan kelender
akademik. Dalam menyusun program semester, materi pokok hasil linierisasi kompetensi dasar dari KI-
3 dan KI-4 direkapitulasi alokasi waktunya sehingga teridentifikasi pemisahan semester ganjil dan
genap. Hasil rekapitulasi alokasi waktu ini memungkinkan guru untuk merekonstruksi ulang alokasi
waktu sesuai dengan jumlah pertemuan (minggu efektif) dalam tiap semester, yaitu rata-rata antara 16
hingga 18 minggu.
D. Langkah-langkah Pengembangan RPP
Pengembangan RPP merupakan bagian dari rangkaian persiapan dan perencanaan pembelajaran. Oleh
karena itu langkah pengembangan RPP adalah sebagai berikut.
(1) Membuat program semester untuk memetakan alokasi waktu sesuai dengan silabus dan kelender
akademik.
(2) Memilih materi pokok berikut identitas dan alokasi waktu seperti contoh berikut ini.
Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah :
Mata Pelajaan :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
(3) Merumuskan tujuan
Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menggambarkan arah dan
target yang dicapai dalam seluruh rangkaian kegiatan (dalam satu atau berberapa
minggu/pertemuan) dalam satu materi pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan proses dan hasil
yang diharapkan. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Berikut contoh rumusan tujuan pembelajaran
Model Penyusunan RPP_11/09/13 40 | P a g e
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat memahami pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural tentang elastisitas dan gaya pegas serta mampu membangun
sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba/eksperimen, mengasosiasi dan
mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis.
(4) Menuliskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
Kompetensi dasar yang ditulis adalah yang relevan dengan materi pokok/tema/teks seperti
tercantum dalam silabus. Kompetensi dasar yang dimaksud adalah yang langsung dibelajarkan,
yaitu bersumber dari kompetensi inti 3 (pengetahuan) dan 4 (keterampilan).
Indikator pencapaian dituliskan sesuai dengan hasil analisis kompetensi mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Berikut ini contoh penulisan kompetensi dasar dan indikator.
1.1 …
1.2 …
2.1 …
2.2 …
3.1 ….
Indikator:
….
….
4.2
Indikator:
….
….
Catatan : KD dan Indikator dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dituliskan karena bukan merupakan
pembelajaran langsung.
(5) Menjabarkan materi pembelajaran
Materi pembelajaran adalah jabaran dari materi pokok menjadi fakta, konsep, prinsip/prosedur
dalam bentuk pointer. Materi pembelajaran dituliskan secara terpisah sesuai dengan hasil analisis
kompetensi. Contoh penulisan materi pembelajaran tersaji pada lampiran contoh RPP.
(6) Memilih metode pembelajaran
Memilih metode pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dengan langkah
mengamati, menanya, mengumpulkan data/eksperimen/eksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan. Pemilihan model atau metode pembelajaran disesuaikan dengan sumberdaya
sarana prasarana yang tersedia serta karakteristik materi.
Berikut contoh pilihan metode sesuai dengan tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 41 | P a g e
Kegiatan/
Metode
Mengamat
i
Menany
a
Mengumpulkan
data/eksperimen/eksplora
si
Mengasosia
si
Mengomunikasika
n
Diskusi
Tanya
Jawab
Observasi
Langsung
Eksperime
n
Penugasan
Presentasi
Simulasi
Demonstra
si
dan lain-
lain
(7) Menyediakan media pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran termasuk
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, teknologi perangkat keras seperti:
buku, film, video dan sebagainya.
Media pembelajaran harus dirancang sesuai dengan tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dan sumber daya yang dimiliki.
Berikut contoh pilihan media pembelajaran yang dapat digunakan sesuai tahapan pembelajaran.
Kegiatan/Media
Mengamati MenanyaMengumpulkan Data/ekperimen/
ekplorasiMengasosiasi Mengomunikasikan
Visual
(gambar,
foto,
poster,
grafik, dll)
Audial
(radio, tape
recorder,
Model Penyusunan RPP_11/09/13 42 | P a g e
Kegiatan/Media
Mengamati MenanyaMengumpulkan Data/ekperimen/
ekplorasiMengasosiasi Mengomunikasikan
MP3 file,
dll)
Audio
Visual
(film,
televisi,
video, dll)
Multimedia
(internet,
animasi
interaktif,
dll)
Peralatan
Lab dan
komputer
(8) Menuliskan sumber belajar
Sumber belajar yang digunakan dituliskan agar dapat digunakan sebagai rujukan dan sumber
informasi dalam kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
Contoh penulisan sumber belajar adalah sebagai berikut.
Buku :
Nursyamsudin. 2006, Panduan Praktikum Terpilih Fisika SMA, Erlangga. Jakarta.
Internet:
http://sman78-jkt.sch.id/e-learning/fisika (diakses tanggal,..........)
http://e-dukasi.net (diakses tanggal,..........)
http://blogku.wordpress.com/bahanajar (diakses tanggal,..........)
Lingkungan:
Batu kerikil di halaman sekolah
(9) Menjabarkan langkah pembelajaran secara rinci setiap pertemuan sesuai dengan jadwal mata
pelajaran yang disediakan di sekolah.
a. Kegiatan pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
Model Penyusunan RPP_11/09/13 43 | P a g e
memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
b. Kegitatan inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik
dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan
karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Dalam kegiatan inti proses belajar saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/ekperimen/ekplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan) dijabarkan secara rinci
dalam bentuk tersirat atau tersurat sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang
digunakan. Kegiatan inti merupakan sarana penting dalam membangun sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dikelola guru di kelas/sekolah sesuai dengan jadwal pelajaran yang
ditetapkan.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif
menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
matapelajaran, yang meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eksperimen/ekplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Untuk pembelajaran
yang berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi
agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau
ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan
balik, dan latihan lanjutan kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti
jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang
tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan
jenis data yang dieksplorasi,misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum,
Model Penyusunan RPP_11/09/13 44 | P a g e
dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan
dengan menerapkannya.
Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar (learning event) yang diuraikan di
atas.
Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik
untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing
peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan
objek yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau
pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik.
Dari situasi dimana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan
bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan
rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan.
Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari
sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam.
Mengumpulkan Data dan Mengasosiasikan Hasil
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari
kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Mengomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas
Model Penyusunan RPP_11/09/13 45 | P a g e
dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Kegiatan mengomunikasikan hasil dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dan seni dalam
mengepresikan karya dan kreativitas siswa, misalnya dengan membuat blog, mengunggah video
melalui Youtube, atau melalu jejaring sosial lainnya.
c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
(10) Mengembangkan penilaian autentik
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun nontes. Metode tes dipilih bila respons yang
dikumpulkan dapat dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4). Bila respons
yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar atau salah digunakan metode nontes (KD-KD
pada KI-1 dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban yang tersedia, misalnya soal bentuk
pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta didik menuliskan
sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk esai, baik esai isian singkat maupun esai bebas.
Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu prilaku terbatas, yang meminta peserta didik
untuk menunjukkan kinerja dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat, misalnya
peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan, atau mengoperasikan
suatu alat tertentu; dan prilaku meluas, yang menghendaki peserta untuk menunjukkan kinerja
lebih komprehensif dan tidak dibatasi, misalnya peserta didik diminta merumuskan suatu
hipotesis, kemudian diminta membuat rancangan dan melaksanakan eksperimen untuk menguji
hipotesis tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau motivasi. Metode nontes umumnya
digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode nontes lazimnya
menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian diri, penilaian antar teman, dan lain-lain.
Hasil penilaian ini tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar atau salah, namun untuk
mendapatkan deskripsi tentang profil sikap peserta didik.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 46 | P a g e
Dalam merancang penilaian otentik, kompetensi dijabarkan dalam tiga aspek, yaitu aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
a. Aspek sikap melalui pengamatan
Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan atau
daftar ceklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang
diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan
analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap religius
dan sikap sosial (sikap diri dan lingkungan) dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.
Pemilihan aspek sikap yang diamati pada setiap materi pokok harus menjadi bagian dari
keseluruhan pencapaian sikap yang bermuara pada pencapaian standar kopetensi lulusan tentang
sikap, yaitu “Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kompetensi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam dua kompetensi inti yaitu:
“ Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya” dan “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
Oleh karena itu, pengembangan sikap pada melalui mata pelajaran merupakan bagian dari upaya
pencapaian kedua sikap tersebut (religius dan sosial). Guru perlu memetakan sikap yang
dikembangkan pada setiap materi pokok sesuai dengan relevansi dan karakteristik yang tersirat
dari rumusan KI-3 dan KI-4. Contoh lembar pengamatan sikap tersaji dalam lampiran contoh
RPP.
Penilaian sikap juga berkaitan erat dengan aktivitas siswa pada saat pengamatan dilakukan.
Pengamatan sikap dapat dilakukan pada saat diskusi kelompok, kegiatan presentasi, atau kegiatan
praktik dan tugas proyek. Berikut ini contoh aspek pengamatan sikap sesuai dengan aktivitas siswa.
Sikap yang Diamati
Aktivitas SiswaDiskusi
KelompokPresentasi Eksperimen
Tugas Proyek
Kerjasama
Komunikasi
Kedisiplinan
Ketelitian
Kejujuran
Kepedulian
Tanggungjawab
Dan lain-lain
Model Penyusunan RPP_11/09/13 47 | P a g e
Teknik penilaian sikap dapat dilakukan dengan menggunakan jurnal (pengamatan guru),
penilaian diri, dan penilaian antar teman.
b. Aspek pengetahuan melalui tes dan non tes
Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan non tes. Bentuk tes
yang digunakan antara adalah tes tertulis (uraian, pilihan ganda, isian, benar salah, dll) dan tes
lisan. Sedangkan bentuk non tes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang diberikan, baik tugas
menjawab soal, atau tugas membuat karya tertulis.
Pengukuran kompetensi pengetahuan melalui tes dan nontes dirancang dan didesain dimulai
dengan menyusun indikator pencapaian, indikator soal, dan/ atau aspek penilaian nontes, hingga
pedoman penilaian/penskoran. Dalam menyusun indikator soal tes, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
(1) Indikator soal dinyatakan dengan kalimat pernyataan dengan memuat empat unsur, yaitu
subjek (siswa), perilaku (dinyatakan dengan kata kerja operasional), konten (isi, materi),
dan derajat pencapaian komeptensi;
(2) Indikator yang baik dinyatakan dengan jelas dan tegas sehingga dapat dibuat soalnya;
(3) Pada soal uraian atau tes lisan, indikator menjadi pedoman dalam mengembangkan rubrik
penilaian dan pedoman peskoran/penilaian
Penilaian pengetahuan melalui tugas sebaiknya ditekankan pada aspek yang relevan dengan
rumusan kompetensi dasar. Aspek yang dapat dinilai melalui tugas antara lain adalah:
kelengkapan isi, kedalaman/keluasan isi, dan kebenaran isi. Dalam menilai tugas sebaiknya
digunakan format penilaian berbentuk daftar ceklis atau menggunakan skala penilaian yang
disertai rubrik. Contoh format penilaian tugas dapat dilihat pada lampiran Contoh RPP.
c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio
Ada dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan
tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Pada ranah abstrak
cenderung pada keterampilan seperti menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan
dominan pada kemampuan mental (berpikir) tanpa bantuan alat. Sedangkan untuk ranah konkrit
cenderung pada kemampuan fisik seperti menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi,
dan mencipta dengan bantuan alat.
Kompetensi aspek keterampilan dapat diukur melalui pengamatan pada saat mereka bekerja dalam
kelompok, berdiskusi, presentasi, eksperimen, atau tugas proyek. Berikut ini contoh pengamatan aspek
keterampilan pada beberapa kegiatan.
Keterampilan
Kegiatan
Diskusi Presentasi Eksperime
n
Tugas
proyek
Abs
tr Mengamati
Model Penyusunan RPP_11/09/13 48 | P a g e
ak
Menanya
Mengolah
Menyaji
Mengomunikasika
n
Mencipta K
onkr
it
Mencoba
Menggunakan alat
Membuat
Memodifikasi
Menyaji
Mencipta
Aspek keterampilan juga dapat dinilai berdasarkan dari produk yang dihasilkan siswa yang
didokumentasikan perkembangannya dalam bentuk portfolio. Bentuk portfolio yang dapat
digunakan antara lain laporan tertulis (dalam IPA), hasil tugas proyek, dan lain-lain. Dalam
merancang, mendesain, dan melaksanakan penilaian aspek keterampilan, guru sebaiknya
menetapkan fokus penilaian keterampilan. Berikut ini beberapa aspek penilaian keterampilan
melalui portofolio pada beberapa jenis.
Keterampilan
Jenis Portofolio
Laporan
Tertulis
Penulisan
Blog
Karya
Video
Hasil
Karya
produk
Abs
trak
Mengamati
Menanya
Mengolah
Menyaji
Mengomunikasikan
Mencipta
Kon
krit
Mencoba
Menggunakan alat
Membuat
Memodifikasi
Menyaji
Mencipta
Model Penyusunan RPP_11/09/13 49 | P a g e
Model Penyusunan RPP_11/09/13 50 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin tinggi keefektifan
dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektif
pembelajaran akan berdampak kepada hasil belajar yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan
proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran di mana peserta
didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi
langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan
saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen/eksploarasi,
mengasosiasi/menganalisis, dan mengomunikasikan apa yang sudah ditemukan dalam kegiatan analisis. Oleh
karena itu, fokus utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga
kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian autentk yang diperlukan.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi
tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai
dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan
tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada silabus. Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat
diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1,
KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta
melakukan penilaian autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain
dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya,
mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik.
Sedangkan strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik
dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 51 | P a g e
Model Penyusunan RPP_11/09/13 52 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA (PERLU DILIHAT LAGI CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA)
Bloom, B.S., Englehart, M.B., Furst, E.J., Hill, W.H., & Krathwohl, D.L.(1956). Taxonomy of educational
objectives. The classifications of educational goals. Handbook I.
Bloom’s Taxonomy: The 21st Century Version, Education Technology and Mobile Learning: A Resource of
Free Educational Web Tool and Mobile App for Education
Loren W. Anderson and David R. Krathwohl, 2001, Taxonomy Learning, Teaching, and Assessing, Longman,
New York
Soedjadi, R. 2006. Mengenal Revisi Taxonomy Bloom. Surabaya: PPs Unesa.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMA-MA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
Model Penyusunan RPP_11/09/13 53 | P a g e
Lampiran1. Daftar contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Kognitif
KATA KERJA OPERASIONAL RANAH KOGNITIF
Mengingat MengertiMengaplikasika
nMenganalisis Mengevaluasi Mencipta
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mengidentifika
si
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi
indeks
Memasangkan
Menamai
Manandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
Memperkirakan
Menjelaskan
Mengkategorika
n
Mencirikan
Merinci
Mengasosiasika
n
Membandingka
n
Menghitung
Mengkontraska
n
Mengubah
Mempertahanka
n
Menguraikan
Menjalin
Membedakan
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Menerangkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Menyesuaikan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Mengklasifiksi
Menghitung
Membangun
Mengurutkan
Membiasakan
Mencegah
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mengoperasikan
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Meramalkan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mendiagramka
n
Mengkorelasika
n
Merasionalkan
Menguji
Mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalka
n
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
Membandingka
n
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahanka
n
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksika
n
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasik
an
Menyusun
Mengarang
Membangun
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Memfasilitasi
Membentuk
Merumuskan
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Memadukan
Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 54 | P a g e
Mensimulasikan
Memecahkan
Melakukan
Mentabulasi
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Membuat
Lampiran 2. Daftar Contoh Kata Kerja Operasional Sesuai Karakteristik Mata Pelajaran
Berhubungan dengan Kompetensi Matematika
Menambah (add) ▪ Membagi dua (bisect)
Menghitung/mengkalkulasi (calculate) ▪ Mencek/meneliti (check)
Membatasi (circumscribe) ▪Menghitung (count)
Menghitung/mengkomputasi (compute) ▪ Memperbanyak (cumulate)
Mengambil dari (derive) ▪ Membagi (divide)
Memperkirakan (estimate) ▪Membuat grafik (graph)
Menyarikan/menyimpulkan (extract) ▪ Memperhitungkan (extrapolate)
Memadukan/mengintegrasikan (integrate) ▪ Mengelompokkan (group)
Menyisipkan/menambah (interpolate) ▪ Mengukur (measure)
Mengalikan/memperbanyak (multiply) ▪ Menomorkan (number)
Membuat peta (plot) ▪ Membuktikan (prove)
Mengurangi (reduce) ▪ Memecahkan (solve)
Mengkuadratkan(square) ▪ Mengurangi (substract)
Menjumlahkan (sum) ▪ Mentabulasi (tabulate)
Mentally (tally) ▪ Memverifikasi (verify)
Berhubungan dengan Kompetensi Sains
Menjajarkan (align) Memanjangkan (lenghthen)
Menerapkan (apply) Membatasi (limit)
Melampirkan (attach) Memanipulasi (manipulate)
Menyeimbangkan (balance) Mengoperasikan (operate)
Mengkalibrasi (calibrate) Menanamkan (plant)
Melaksanakan (conduct) Menyiapkan (prepare)
Menghubungkan (connect) Memindahkan(remove)
Mengganti (convert) Menempatkan kembali(replace)
Mengurangi (decrease) Melaporkan (report)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 55 | P a g e
Mempertunjukkan/memperlihatkan
(demonstrate)
Mengatur ulang (reset)
Membedah (dissect) Mengatur (set)
Memberi makan (feed) Menentukan/menetapkan (specify)
Menumbuhkan (grow) Meluruskan (straighten)
Menambahkan/meningkatkan (increase) Mengukur waktu (time)
Memasukkan/menyelipkan (insert) Mentransfer (transfer)
Menyimpan (keep) Membebani/memberati (weight)
Berhubungan dengan Kompetensi Bahasa
Menyingkat/memendekkan
(abbreviate)
Menyatakan (state)
Memberi tekanan pada sesuatu
/menekankan (accent)
Menyimpulkan (summarize)
Mengabjad/menyusun menurut abjad
(alphabetize)
Membagi atas suku-suku kata (syllabicate)
Mengartikulasikan/ mengucapkan
kata-kata dengan jelas (articulate)
Menceritakan (tell)
Memanggil (call) Menerjemahkan (translate)
Menulis dengan huruf besar
(capitalize)
Mengungkapkan dengan kata-kata
(verbalize)
Menyunting/mengedit (edit) Membisikkan (whisper)
Menghubungkan dengan garis
penghubung (hyphenate)
Mengucapkan/melafalkan/menyatakan
(pronounce)
Memasukkan (beberapa spasi)
/melekukkan (indent)
Memberi atau membubuhkan tanda baca
(punctuate)
Menguraikan/memperlihatkan garis
bentuk/ menggambar denah atau peta
(outline)
Menulis (write)
Mencetak (print) Mengatakan (say)
Membaca (read) Menandai (sign)
Mendeklamasikan/membawakan/
menceritakan (recite)
Berbicara (speak)
Berhubungan dengan Perilaku Kreatif
Mengubah (alter) Mengkonstruk kembali (reconstruct)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 56 | P a g e
Menanyakan (ask) Mengelompokkan kembali (regroup)
Mengubah (change) Menamakan kembali (rename)
Merancang (design) Menyusun kembali (reorder)
Menggeneralisasikan (generalize) Mengorganisasikan kembali (reorganize)
Memodifikasi (modify) Mengungkapkan kembali (rephrase)
Menguraikan dengan kata-kata
sendiri (paraphrase)
Menyatakan kembali (restate)
Meramalkan (predict) Menyusun kembali (restructure)
Menanyakan (question) Menceritakan kembali (retell)
Menyusun kembali (rearrange) Menuliskan kembali (rewrite)
Mengombinasikankembali
(recombine)
Menyederhanakan (simplify)
Mengubah (alter) Mengsintesis (synthesize)
Menanyakan (ask) Mengsistematiskan (systematize)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 57 | P a g e
Lampiran 3. Contoh Model RPP
3a. RPP Fisika
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Dua
Peminatan : MIA
Materi Pokok : Elastisitas dan Gaya Pegas
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP
A. Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Model Penyusunan RPP_11/09/13 58 | P a g e
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari
Indikator:
Menjelaskan karakteristik benda elastis dan tidak elastis
Menentukan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas
Menentukan konstanta pegas melalui percobaan Hukum Hooke
Menyimpulkan percobaan Hukum Hooke
Menentukan konstanta pegas susunan seri dan susunan paralel
Menyimpulkan percobaan susunan seri dan susunan paralel pegas
4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan
Indikator:
Melakukan percobaan Hukum Hooke
Mengolah dan menyajikan data percobaan hukum Hooke
Menyajikan hasil percobaan hukum Hooke
Melakukan percobaan susunan seri dan paralel pegas
Mengolah dan menyajikan data percobaan susunan seri dan paralel pegas
Menyajikan hasil percobaan susunan seri dan paralel pegas
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat memahami pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural tentang elastisitas dan gaya pegas serta mampu membangun sikap ilmiah dan
keterampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi
dan laporan tertulis (APAKAH TIDAK MENGACU KEPADA INDIKATOR YANG AKAN DICAPAI)?
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Benda yang elastis: karet, pegas, kayu, besi, dan lain-lain
Benda yang tidak elastis: plastisin, pasir, dan lain-lain
Konsep
Pengertian elastisitas
Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas
Konstanta pegas
Prinsip
Model Penyusunan RPP_11/09/13 59 | P a g e
Hukum Hooke
Susunan seri dan paralel pegas
Energi potensial pegas
Prosedur
Percobaan Hukum Hooke
Percobaan Susunan Pegas
E. Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Eksperimen
Diskusi kelompok
Tanya jawab
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media : cetak dan elektronik (internet)
Alat : karet, neraca pegas, pegas, mistar, statif, beban.
Sumber Belajar: buku pegangan Fisika jilid 1, Buku Fisika Penunjang Aktivitas Peserta didik,
mechanics 1 dan 2, dan hands out
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang gerak melingkar
Menjelaskan kaitan elastisitas dengan hukum Newton (KD
sebelumnya) dan gerak getaran (KD yang akan datang)
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca mencari informasi
tentang elastisitas melalui berbagai sumber (buku, internet, atau modul)
Melaksanakan pretes tentang karakteristik benda elastis
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik menyimak peragaan menarik pegas, karet, dan plastisin
serta menjawab pertanyaan sifat elastis dan sifat plastis
100 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 60 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu
Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati
Menanya
Siwa mendiskusikan sifat benda elastis, batas elastisitas, pengaruh gaya
terhadap benda benda elastis
Mencoba
Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas
4 orang
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk menarik dua karet berbeda
jenis, kemudian membandingkan kekuatannya, mana yang lebih kuat
Peserta didik mencermati demonstrasi percobaan. Perwakilan kelompok
mencatat hasil bacaan panjang pegas/karet awal, pertambahan panjang,
dan skala pegas.
Masing-masing kelompok diberikan dua masalah yang dapat
diselesaikan dengan hukum Hooke
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai menilai keterampilan mencoba, menggunakan
alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan peserta didik
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah
Mengasosiasi
Peserta didik menyimpulkan hubungan antara perubahan panjang
dengan besar gaya (skala pegas). Kegiatan dilakukan untuk pegas lain
yang berbeda
Masing-masing kelompok berdiskusi menghitung konstanta pegas
untuk kedua pegas/karet, kemudian menyimpulkan kaitan antara kuat
lemahnya karet/pegas dengan besar kecilnya konstanta pegas
Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data
dan merumuskan kesimpulan
Mengomunikasikan
Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil hitungan dan
kesimpulan diskusi
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah
Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 61 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu
Penutup
Bersama peserta didik menyimpulkan karakteristik benda elastis dan
hukum Hooke
Memberikan tugas baca tentang modulus elastisitas dan susunan pegas
Melaksanakan postes
15 menit
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Melaksanakan pretes tentang modulus elastisitas dan susunan pegas
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda diminta untuk
memaparkan hasil tugas baca tentang stress, strain, dan modulus
elastisitas
Mencoba
Kelompok diminta untuk mencoba menarik satu karet, kemudian
menarik tiga karet yang disusun seri,dan tiga karet yang disusun
paralel.
Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
elastisitas dan susunan pegas
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah modulus elastisitas dan
susunan pegas seri/parallel
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
kemampuan menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan
masalah dan keterampilan mencoba instruksi kerja
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tentang hubungan antara
susunan pegas dengan kekuatan pegas yang dirasakan
Dengan fasilitasi guru, peserta didik merumuskan konstanta pegas seri
100 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 62 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu
dan parallel
Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
Bersama peserta didik menyimpulkan modulus elastisitas dan susunan
pegas
Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang
Melaksanakan postes
15 menit
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang
prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
Mencoba
Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 4
orang peserta didik
Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam
lembar kerja untuk mendapatkan data
Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji
data, serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta
kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi
100 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 63 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu
Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta
menyiapkan bahan presentasi kelompok
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik dalam kerja
kelompok
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil praktikum dengan
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
Peserta didik menyerahkan laporan praktikum melalui email,
sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan
kemampuan berkomunikasi
Penutup
Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hasil praktik dan
mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan
kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis
data, serta pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam
kerja kelompok
Memberikan tugas presentasi penerapan elastisitas dalam kehidupan
dan teknologi dan persiapan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian)
pada pertemuan yang akan datang
15 menit
Pertemuan Keempat
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
20 menit
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda yang dipilih secara
60 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 64 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu
acak diminta untuk mempresentasikan tugasnya
Peserta didik lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi
presentasi
Satu peserta didik diminta menyampaikan refleksi pengalaman belajar
tentang elastisitas
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
Penutup
Peserta didik melaksanakan tes tertulis ulangan harian
Memberikan tugas baca untuk pertemuan berikutnya tentang fluida
55 menit
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja
presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta,
kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika
sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
3. Contoh Instrumen (Terlampir)
Jakarta, ..... Mei 2013
Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Fisika
.................................. ..................................
NIP. NIP.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 65 | P a g e
Catatan Kepala Sekolah
................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
................................
Model Penyusunan RPP_11/09/13 66 | P a g e
Lampiran RPP
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Program : X/MIA
Kompetensi : KD 3.6 dan 4.6
No Nama Peserta didik
Observasi Kinerja PresentasiJmlSkor
NilaIAkt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Model Penyusunan RPP_11/09/13 67 | P a g e
a. Pretes/postes
Pretes/Postes Pertama
A. Berilah tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah
No Pernyataan Benar Salah
1.Dalam keadaan apa pun benda elastis pasti kembali ke bentuk
semula
2.Karet selalu bersifat elastis
3.Batang kayu selalu bersifat plastis
4.Satuan stress identik dengan Pascal
5.Kekuatan pegas dinyatakan dengan konstanta pegas
6.Menurut Hooke makin besar gaya pegas, makin besar
pertambahan panjangnya
A. Jawablah petanyaan berikut ini
1. Sebuah pegas mula-mula panjangnya 20,0 cm, ditarik dengan gaya 2,1 N panjangnya menjadi 23,0
cm. Berapa besar konstanta pegas? Berapa besar gaya pegas saat panjang pegas yang ditarik menjadi
25,0 cm?
.......................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
..............................
b. Contoh Tes Uraian
1. A sign (m = 200 kg) hangs from the end of vertical steel girder with cross-sectional area of 0.5 cm 2 and
50 cm of length. The additional of length is 2.5 cm in this situation
a. What is the strain and stress on the girder?
b. Calculate the modulus Young!
2. Perhatikan data percobaan berikut
Perhatikan data percobaan tentang pegas yang diberi beban (g = 10 m.s-2).
Perc. Mass (gram)
Panjang pegas (cm)
1) 50 32.0
2) 100 34.5
3) 250 42.0
Model Penyusunan RPP_11/09/13 68 | P a g e
Perc. Mass (gram)
Panjang pegas (cm)
4) x 45.0
a. Berapa konstanta pegas (k)!
b. Perkirakan nila x pada percobaan ke 4!
3. Sebuah pegas mula-mula panjangnya 27,0 cm. Ketika diberi beban 100 gram panjang pegas menjadi
29,5 cm. Berapa panjang pegas jika masa beban yang digantungkan 170 gram?
c. Lembar Kerja Praktik
1. Timbang seluruh masa beban gantung kombinasi berikut
dengan pengaitnya (Mo)
2. Susun alat seperti gambar
3. Baca skala yang ditunjukan mistar pada bagian bawah
beban pada posisi awal (Lo)
4. Ambil satu beban dan catat masanya (m), kemudian baca
skala pada mistar (L)
5. Lakukan percobaan dengan terus menerus mengambil masa
beban. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
Kemudian masukan data percobaan ke dalam tabel berikut
ini
Data Percobaan
Mo = ................ kilogram
Lo = .................meter
Perc Ke Total masa yang diambil(m)
Bacaan Mistar(L)
1. 02. 0,023.4.5.6.7.
6. Buatlah grafik dengan m sebagai sumbu x dan L sebagai sumbu y
7. Jawablah pertanyaan berikut ini
a. Tuliskan persamaan grafik yang terbentuk
b. Hitung gradiennya
c. Amati data percobaan, kemudian hitung besar konstanta pegas (k)
d. Tentukan titik potong sumbu X (Xo) dan titik potong sumbu Y (Yo)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 69 | P a g e
e. Jika sebuah tetapan Q = grad x k, hitunglah nilai tetapan Q!
Catatan:
Kontrol ketelitian dan kejujuran data adalah: grafik berbentuk turun, gradien negatif dan nilai Q
mendekati nilai percepatan gravitasi.
8. Buatlah laporan praktik dengan struktur seperti berikut. Gunakan laptop/komputer atau kalkulator
(scientific calculator) untuk mendapatkan grafik dan persamaan garis yang akurat. Kirim laporan
melalui email [email protected]
Struktur laporan adalah sebagai berikut
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi
Model Penyusunan RPP_11/09/13 70 | P a g e
FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM (PORTOFOLIO)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Peminatan : X/MIA
Materi Pokok : Elastisitas dan Gaya Pegas
NoNama Peserta
didik
Aspek Penilaian Sko
r
rata-
rata
Nilai
Vis
ual
Ket
eliti
an
Kej
ujur
an
Peny
ajia
n D
ata
Ben
tuk
Reg
resi
Jaw
aban
1. Akhyar Mustaqim 3 4 4 3 3 3 3,33 83
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
3b. RPP Geografi
Model Penyusunan RPP_11/09/13 71 | P a g e
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : GeografiKelas/Semester : X/1Peminatan : IISMateri Pokok : Konsep Dasar GeografiAlokasi Waktu : 4 x 3 JP
Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.4.1 Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Indikator Menjelaskan pengertian dan ruang lngkup geografi Menjelaskan 10 konsep dasar geografi dan penerapannya Membedakan empat prinsip geografi dan penerapannya Membedakan obyek formal dan obyek fungsional geografi Menjelaskan metode/pendekatan geografi dan penerapannya Membedakan aspek fisik dan aspek sosial geografi dan penerapnnya Menjelaskan cabang ilmu geografi dan ilmu bantu geografi Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari Menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi Menunjukan pro aktif dan responsif dalam diskusi
Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik dapat:menjelaskan pengertian dan
ruang lingkup geografi, menguraikan 10 konsep dasar geografi, membedakan 4 prinsip geografi dan membedakan obyek formal serta obyek fungsional geografi, menjelaskan metode/pendekatan geografi dan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 72 | P a g e
membedakan aspek fisik serta aspek sosial geografi. Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan peserta didik dapat: menemukan penerapan 10 konsep essensial konsep, prinsip-prinsip geografi, pendekatan geografi dan aspek geografi, menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakekat ilmu dan peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan perilaku disiplin dan tanggungjawab dalam melakukan obsevasi
Materi PembelajaranFakta Fenomena alam dan fenomena kehidupan sehari-hari Contoh peristiwa bencana gempa bumi, tsunami, banjir tanah longsor dll Litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer
Konsep
Konsep geografi berbagai ahli/sumber Konsep essensial geografi (lokasi, jarak, keterjangkauan, morfologi, aglomerasi, interaksi
interdependensi, keterkaitan ruang, nilai kegunaan, diferensi area dan pola) Prinsip
Distribusi, interrelasi, deskripsi, korologi Pendekatan keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah
Prosedural
Metode Pembelajaran Dikusi kelompok Penugasan Presentasi
Alat/Media/Bahan Alat : LCD Proyektor, Peta, gambar, film Bahan ajar : Buku GeografiKelas X BSE, Buku Geografi Penunjang
Langkah Kegiatan/Skenario PembelajaranPertemuan pertama
Rincian Kegiatan WaktuPendahuluan
Guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan diajarkan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 73 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktu Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan pengalaman
sejak bangun tidur sampai tiba di sekolah Guru mengaitkan hal-hal yang dikemukakan peserta didik dengan
materi yang akan dipelajari Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Kegiatan IntiMengamati
Secara berkelompok peserta didik menggali informasi tentang disiplin ilmu geografi dari beberapa ahli
Menggali informasi tentang 10 konsep dasar geografi Guru menilai keaktifan peserta didik dalam kelompok
Menanya Peserta didik mengajukan pertanyaan berdasarkan pada pendangan para
ahli geografi Peserta didik mengajukan pertanyaan yang belum dipahami tentang 10
konsep essensial geografi Guru memberi kesempatan bagi peserta didik lain yang ingin
menanggapi atau menjawab pertanyaan siswa, Mencoba
Peserta didik merangkai pengertian dan ruang lingkup geografi Peserta didik memberikan contoh penerapan setiap konsep essensial
geografi dalam kehidupan sehari-hari Guru menilai sikap peserta didik dan hasil kerja kelompok Guru menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep esensial
geografi
Mengasosiasi Disajikan beberapa gambar dan video klip berisi fenomena alam dan
kehidupan yang berkaitan dengan konsep essensial geografi Masing-masing kelompok berdiskusi menentukan konsep geografi yang
sesuai dengan tayangan gambar/video klip Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan tayangan
gambar/video klip dan memberikan alasan/argumen Guru menilai kemampuan peserta didik mengolah informasi dan
menentukan konsep geografi yang sesuai dengan tayangan Mengomunikasikan
Secara bergilir setiap kelompok diberi kesempatan mengemukakan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain dapat memberi tanggapan dan pertanyaan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan
peserta didik berkomunikasi lisan Guru memberi penilaian atas hasil kerja kelompok dan kemampuan
peserta didik berkomunikasi lisan
90 menit
Penutup Guru meminta peserta didik menyimpulkan hakikat ruang lingkup
25 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 74 | P a g e
Rincian Kegiatan Waktugeografi dan konsep essensial geografi
Evaluasi Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR) Guru mengingatkan materi pertemuan berikutnya tentang prinsip
geografi dan obyeks studi geografi
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan WaktuPendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan
materi yang akan dipelajari prinsip geografi dan obyek geografi Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok ahli
15 menit
Kegiatan IntiMengamati dan Menanya
Setiap peserta didik dalam kelompok diberi topik masing-masing tentang prinsip dan objek geografi
Selanjutnya peserta didik yang sama topiknya membentuk kelompok baru (kelompok ahli) untuk membahas topik mereka dengan membaca referensi dan menanya tentang topik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mencoba dan mengasosiasi Kelompok ahli diminta untuk membuat rumusan/poin-poin penting dari
topik yang dibahas Kelompok ahli diminta untuk membuat peta konsep prinsip geografi
dan obyek studi geografi Setiap kelompok menghubungkan prinsip-prinsip geografi dan obyek
studi geografi dengan contoh-contoh fenomena dalam kehidupan sehari-hari melalui jurnal, artikel, berita dll.
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok Guru menilai kemampuan menerapkan prinsip dan obyek studi
geografi dalam kehidupan sehari-hariMengomunikasikan Masing-masing anggota kelompok ahli kembali ke kelompok awal dan
memaparkan hasil diskusi kelompok ahli, peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
90 menit
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan prinsip geografi dan obyek
studi geografi Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah Melakukan evaluasi
25 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 75 | P a g e
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan WaktuPendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan (PR) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru dan peserta didik menyampaikan beberapa masalah kehidupan
sehari-hari yang dapat dikaji dengan pendekatan geografi
15 menit
Kegiatan IntiMengamati
Meminta peserta didik membaca referensi tentang pendekatan geografi (keruangan, kelingkungan dan kompleks wilayah)
Menanya Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang
pendekatan geografi Mencoba
Peserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing terdiri dari lima orang
Peserta didik diberi tugas mencari contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari dan menggunakan pendekatan geografi yang sesuai
Guru menilai keterampilan menerapkan pendekatan geografi dalam memecahkan masalah
Guru menilai kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta
menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik dalam kerja
kelompokMengomunikasikan
Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lainnya dapat memberi pertanyaan/tanggapan
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi
Guru menilai keterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi
100 menit
Penutup Guru bersama peserta didik menyimpulkan kembali pendekatan
geografi (keruangan, kelingkungan dan komlpeks wilayah) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah Melakukan evaluasi Guru mengingatkan bahan yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya
20 menit
Pertemuan Keempat
Model Penyusunan RPP_11/09/13 76 | P a g e
Rincian Kegiatan WaktuPendahuluan
Merefleksi hasil pembelajaran pertemuan yang lalu Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan IntiMengamati
Peserta didik dibagi kedalam kelompok 5-6 orang Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati beberapa titik di
lingkungan sekitar sekolah dan mencatat obyek yang telah diamatimenanya
Setelah kembali di kelas, Peserta didik diberi kesempatan menanyakan hal-hal yang berkait dengan aspek fisik dan sosial geografi yang telah diamati
Mencoba Peserta didik diminta mengklasifikasi apa yang diamati ke dalam
kategori aspek fisik dan/atau aspek sosialMengasosiasi
Peserta didik diminta mengaitkan anatara aspek fisik dan sosial yang telah diamati dengan disiplin ilmu pengetahuan yang membahas aspek tersebut.
Mengomunikasikan Setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil observasi
aspek fisik dan aspek sosial dan hubungannya dengan disiplin ilmu (cabang ilmu/ilmu bantu geografi)
Kelompok lain memberikan tanggapan/pertenyaan Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
80 menit
Penutup Peserta didik merefleksi pembelajaran konsep dasar geografi Memberi evaluasi
35 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 77 | P a g e
Penilaian4. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
5. Aspek dan Instrumen penilaianInstrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasiInstrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
6. Contoh Instrumen (Terlampir)
Sumber/ReferensiBuku Pegangan Kurikulum 2013Geografi Kelas XBuku Geografi Penunjang http://e-dukasi.nethttp://psb-psma.go.org.id
Makassar, Mei 2013Mengetahui Kepala SMAN 1 Makassar Guru Mata Pelajaran Geografi
KASMAN, S.Pd., M.Pd. DR.H.SAKARUDDIN, M.Pd.NIP. 196904111995121003 NIP. 196112201986031014
Catatan Kepala Sekolah................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................................................
..............................................
Lampiran RPPModel Penyusunan RPP_11/09/13 78 | P a g e
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : GeografiKelas/Program : X/IISKompetensi : KD 3.1 dan 4.1
No Nama Peserta didikObservasi Kinerja Presentasi Jml
Skor NilaIAkt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi(1) (2) (3) (4) (5) (6)
21.Abdus Shamad 4 4 3 4 3 3 2122.23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.
Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang
Model Penyusunan RPP_11/09/13 79 | P a g e
1. Evaluasi PertamaA. Amatilah dua gambar di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini !
Gambar 1
Gambar 1 Gambar 2
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 ?: Alam…………………………. Kehidupannya………………...
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 ?: Alam…………………………… Kehidupan……………………..
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ?…………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 ? …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2 !………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Tentukan konsep essensial geografi yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan pada tabel berikut !
No Pernyataan Konsep Geografi
7.Rumah yang bagus akan berkurang nilainya apabila berdekatan dengan pemakaman.
8.Setelah dikaji melalui peta, ternyata terdapat keterkai tan keruangan antara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
9.Gerakan berita (informasi) melalui media massa10.Bentuk lahan terkait dengan erosi pengendapan, penggunaan
lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air11.Timbulnya daerah kumuh dan daerah elit ditengah masyarakat12.Yogyakarta–Jakarta dapat dijangkau dengan menggu nakan
pesawat terbang sedangkan Yogyakarta– Ma gelang dapat dijangkau dengan menggunakan mobil.
2. Evaluasi keduaA. Jelaskan gambar dibawah ini sesuai dengan prinsip geogarfi
Model Penyusunan RPP_11/09/13 80 | P a g e
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ! ...................................
mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?…………………………..
mengapa……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Prinsip apa yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping ?………………………….. mengapa ?
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. Lengkapi skema dibawah ini !
(1) ..................................................(2) ..................................................(3) ..................................................(4) .................................................
Model Penyusunan RPP_11/09/13 81 | P a g e
............................................................
Objek geografi
Contohnya :
Contohnya:
(1) .......................................................(2) .........................................................(3) ...........................................................
3. Evaluasi ketigaGunakanlah pendekatan geografi yang tepat untuk fenomena berikut ini
a. Jatuhnya Pesawat Sukoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak cukup menggemparkan masyarakat dunia. Peristiwa ini dapat dikaji/analisis dengan mengunakan pendekatan keruangan, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut Apa fenomena kehidupan yang terjadi ?
................................................................................... Kapan terjadinya ?
................................................................................... Dimana terjadi peristiwa tersebut ?
................................................................................... Apa penyebabnya ?
................................................................................... Bagaimana kecelakaan itu dapat terjadi ?
...................................................................................
...................................................................................
.................................................................................b. Perhatikan baik-baik gambar berikut ini !: analisis fenomena ini dengan menggunakan
pendekatan kelingkungan !…………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Model Penyusunan RPP_11/09/13 82 | P a g e
.......................................................
4. Evaluasi keempata. Isilah matriks berikut ini dan sesuaikan antara fenomena/gejala geografi termasuk pada apek apa dan
cabang ilmu/ilmu bantu geografi yang bersesuaian
FENOMENAASPEK
GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api
Hutan hujan tropis
Membuat peta
Tsunami pantai selatan pulau jawa
Urbanisasi
Siklus hidrologi
Abrasi air laut
Pemukiman kumuh
Jenis dan warna tanah
Angin dan cuaca
2. Untuk mendalami cabang ilmu dan ilmu bantu geografi lengkapilah matriks dicbawah ini !NAMA
ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEK
Geografi Manu sia (antropogeo grafi)
Geografi Sejarah
KartografiGeografi
Matematika
EtnografiBiogeografiGeomorfologiHidrologiPedologiKlimatologi
KUNCI JAWABAN1. Evaluasi Pertama
a. Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 1 : Alam daerah dataran rendah dengan fenomena tanaman, seperti pohon kelapaKehidupannya terdapat tempat tinggal penduduk(pemukiman)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 83 | P a g e
Fenomena geosfer apa yang ada pada gambar 2 :Alam Tebing lereng yang sebagian lahannya tererosi, terdapat juga fenomena beberapa jenis tanamanKehidupan : terdapattempat tinggal/ pemukiman penduduk
Apa persamaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Kesamaan alam, memiliki beberapa jenis tanaman/vegetasi, kesamaan kehidupan: terdapat pemukiman
Apa perbedaan gejala geosfer yang ada pada gambar 1 dan gambar 2 Perbedaan alam, topografi yang berbeda, kondisi topografi dan jenis tanaman yang berbedaKehidupan : kondisi pemukiman yang berbeda
Jelaskan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan pada gambar 1 dan gambar 2
Kondisi alam yang berbeda pada gambar 1 dan 2, menyebabkan manusia melalukan interaksi sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Contoh Daerah dataran rendah dengan tanah datar memudahkan manusia membangun pemukimannya, namun daerah tebing manusia membutuhkan tempat yang datar untuk membangun pemukimannya, dan memiliki resiko lahan
b. 1. Lokasi, 2. Keterkaitan keruangan, 3. Pola, 5. Morfologi, aglomerasi, 6. keterjangkauan
2. Evaluasi keduaa. Prinsip geografi
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah distribusi/persebaran karena menunjukkan persebaran sumber daya nabati yang tidak merata di setiap daerah di Indonesia
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah Interalasi karena Menunjukkan hubungan antara gejala tsunami yang terjadi akibat gempa tektonik dengan gejala posisi pecahan lempeng serta gejala jarak wilayah dengan laut .
Prinsip yang digunakan dalam menjelaskan gambar di samping adalah diskripsi karena terjadinya peristiwa hujan bisa dijelaskan/ di diskripsikan melalui siklus hidrologi
b. Obyek strudi geografi Obyek material
o Litosfero Atmosfero Hidrosfero Biosfero antroposfer
Obyek formalo Keruangano Kelingkungano Kompleks wilayah
3. Evaluasi ketigaPendekatan keruangan
Jatuhnya Pesawat 9 Mei 2012 Lereng Gunung Salak Disebabkan oleh miskominasi pilot, dan pilot tidak menguasai medan sekitar lokasi kejadian Pilot terlambat mengikuti perihtah dari menara pengawas halim sehingga menabrak tebing
gunung salak Pada pukul 14.20 WIB, pesawat tinggal landas kemudian berbelok ke kanan hingga mengikuti
ke radial 200 HLM VOR dan naik ke ketinggian 10.000 kaki. Pada pukul 14.32 WIB, berdasarkan waktu yang tercatat di Flight Data Recorder (FDR) pesawat menabrak tebing
Model Penyusunan RPP_11/09/13 84 | P a g e
Gunung Salak pada koordinat 0642'45"S 10644'05"E dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki di atas permukaan laut.
Pendekatan ekologiPendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan
lingkungan fisiknya. Pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Pada gambar disamping menunjukkan seekor gajah yang mati akibat perburuhan karena harga gadingnya yang bernilai tinggi, akibatnya gajah terancam punah
4. Evaluasi keempata. jawaban
FENOMENAASPEK
GEOGRAFI
CABANG ILMU/ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Letusan gunung api Fisik Vulkanologi Hutan hujan tropis Fisik BiogeografiMembuat peta Fisik Geodesi/kartografiTsunami pantai selatan pulau
jawaFisik Geologi
Urbanisasi Sosial DemografiSiklus hidrologi Fisik HidrologiAbrasi air laut Fisik OseanografiPemukiman kumuh Sosial Geografi manusiaJenis dan warna tanah Fisik PedologiAngin dan cuaca Fisik Meteorologi/klimatologi
b. jawabanNAMA ILMU KAJIAN ILMUNYA ASPEK
Geografi Manusia (antropogeografi)
Cabang geografi yang mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lain, serta bagaimana manusia berperan di dunia
Sosial
Geografi Sejarah Cabang geografi yang mencari penjelasan tentang bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi
Sosial
Kartografi Kajian dalam cabang ilmu tehnik geografi yang mempelajari tentang presentasi permukaan bumi dengan symbol abstrak
Fisik
Geografi Matematika
Merupakan ilmu hasil interaksi antara geografi dan matematika Fisik
Etnografi Merupakan disiplin ilmu hasil interaksi antara geografi dan antropologi Sosial
Biogeografi Merupakan hasil interaksi antara geografi dan biologi Fisik
Geomorfologi Cabang geografi yang mempelajari bentuk bentuk permuka bumi dan penafsirannya terhadap proses terbentuknya
Fisik
Hidrologi Cabang geografi yang mempelajari air di bumi, mengenai terjadinya, sirkulasinya, distribusinya dan terbentuknya serta sifat
Fisik
Model Penyusunan RPP_11/09/13 85 | P a g e
fisik dan kimiaPedologi Cabang geografi yang mempelajari Tanah
antara lain proses terbentuknya dan jenis jenisnya
Fisik
Klimatologi Cabang geografi yang mempelajari Iklim meliputi ciri, sebab terjadinya dan pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan suatu wilayah
Fisik
SOAL PILIHAN GANDAPilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, wilayah pantai Barat Sumatera sudah beberapa kali di guncang gempa tektonik dan dilihat dari struktur geologinya wilayah tersebut berada di zona tumbukan lempeng.
Prinsip geografi yang di gunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip distribusi E. prinsip korologiC. prinsip interelasi
2. Pulau jawa penduduknya sangat padat, jika dibandingkan dengan pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Fenomena keadaan penduduk ini, mengacu pada … .A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi
3. Wartawan media cetak menulis peristiwa gunung Merapi Jawa Tengah dengan menjelaskan penyebab terjadinya, daerah yang kena bencana, aliran lava dan kerugian yang di alami penduduk dengan menggunakan tulisan dan gambar-gambar serta melaporakan keadan penduduk di tempat pengungsian. Wartawan media dalam rangka mengungkap fenomena tersebut telah menggunakan ... .
A. prinsip persebaran D. prinsip deskripsiB. prinsip korologi E. prinsip interseksiC. prinsip interelasi
4. Pak Seno pengusaha dari Jakarta memiliki lahan 2 ha di kawasan puncak yang di jadikan tempat peristirahatan. Sedangkan Pak Dadang memiliki 1 ha di samping tanah Pak Seno yang di tanami dengan palawija untuk memenuhi kebutuhan hari-hari.
Konsep geografi yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah ....A. Konsep pola D. Konsep nilai kegunaanB. Konsep morfologi E. Konsep aglomerasiC. Konsep keterjangkauan
5. Pegunungan mempunyai suhu lebih rendah daripada di daerah dataran rendah.Oleh karena itu sayuran, teh dan pinus dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan. Konsep geografi yang sesuai dengan hal tersebut adalah ......
A.Konsep keterkaitan keruangan D. Konsep nilai kegunaanB. Konsep aglomerasi E. Konsep interaksi/interdependensiC. Konsep diferensiasi area
6. Peserta Ujian Masuk Perguruan Tinggi terlambat mengikuti ujian karena salah menaiki kenderaan (BIS) yang menuju tempat pelaksanaan ujian. Fenomena berkaitan dengan ... A. konsep keterjangkauan D. konsep morfologiB. konsep aglomerasi E. konsep nilai kegunaanC. konsep pola
7. Banjir yang sering terjadi di sekitar pemukiman penduduk di daerah perkotaan akibat semakin dangkal dasar sungai. Pendangkalan sungai terjadi akibat adanya penduduk yang membuang sampah ke sungai.
Pendekatan geografi untuk mengkaji untuk mengkaji hal tersebut adalah ....A. Pendekatan keruangan D. Pendekatan kewilayahanB. Pendekatan ekologi E. Pendekatan kompleks wilayah
Model Penyusunan RPP_11/09/13 86 | P a g e
C. Pendekatan korologi
8. Banjir yang terjadi di kota Jakarta tidak semata karena drainase yang kurang baik tetapi juga pengaruh dari wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor,Depok dan Tangerang.Karena wilayah tersebut sebagai daerah resapan air sudah banyak beralih fungsi sebagai wilayah pembangunan. Oleh karena itu dalam pengambilan kebijakan penanganan banjir di Jakarta harus juga melibatkan wilayah-wilayah tersebut. pendekatan geografi yang digunakan adalah ....A. Ekologi D. kelingkunganB. Keruangan E. kompleks wilayahC. kemanusian
9. Peristiwa gempa bumi yang disertai dengan tsunami di Jepang beberapa waktu yang lalu telah melululantakkan sebagian besar kota yang berada pada pantai timur kep. Honsu Jepang. Hal ini disebabkan oleh karena Jepang dilalui oleh rangkaian pegunungan muda sirkum pasifik hasil tumbukan lempeng Pasifik dan Eurasia
pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena tersebut adalah ... .A. pendekatan kemanusian D. pendekatan temporalB. pendekatan kompleks wilayah E. pendekatan ekologiC. pendekatan keruangan
10. Gejala geosfer:(1) terjadinya bencana alam;(2) perubahan cuaca dan iklim;(3) persebaran pemukiman;(4) terjadinya urbanisasi;dan(5) perkembangan jumlah penduduk;
Aspek geosfer sosial di tunjukkan nomor ....A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)B. (1), (2), dan (5) E. (3), (4), dan (5)C. (1), (3), dan (4)
11. Fenomena geosfer :(1) Gunung Bromo melontarakan Pasir dan debur(2) Tsunami menghamtan Aceh Darussalam(3) Banjir bandang melanda China(4) Badai salju melanda kawasan China(5) Angin topan menerjang Wilayah Filifina
Aspek fisik yang berkaitan dengan fenomena lithosfer terdapat pada nomorA. (1) dan (2) E. (3) dan (5)B. (1) dan (3) D. (4) dan (5)C. (2) dan (4)
12. Peristiwa gunung meletus, gempa Bumi, dan longsor yang sering terjadi di wilayah Indonesia. Hal itu merupakan contoh aspek geosfer pada lapisan…
A. Atmosfer D. BiosferB. Lithosfer E. AntroposferC. Hidrosfer
13. Gajah, badak, banteng dan harimau adalah jenis hewan di kawasan Indonesia Bagian Barat, sedangkan anoa dan komodo adalah hewan khas kawasan indonesia tengah
Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah.... A. prinsip persebaran D. prinsip lokasiB. prinsip interelasi E. prinsip deskripsiC. rinsip korologi
14. Hubungan perdagangan antara Jepang dengn Indonesia sangat intensif, karena jepang membutuhkan bahan mentah yang banyak dihasilkan oleh Indonesia. Sebaliknya Indonesia membutuhkan barang-barang modern produksi Jepang
Model Penyusunan RPP_11/09/13 87 | P a g e
Konsep geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah .... A. konsep aglomerasi D. konsep nilai kegunaan
B. konsep keterkaitan keruangan E. konsep interdependensiC. konsep diferensi area
15. Pada musim hujan bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi karena penggundulan hutan. Pendekatan geografi untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah....
B. Pendekatan keruangan D. Pendekatan korologiC. Pendekatan ekologis E. Pendekatan kompleks wilayahD. Pendekatan campuran
16. Gejala geosfer(1) Perubahan musim(2) Bencana banjir dan longsor(3) Bencana gempa dan tsunami(4) Perkembangan jumlah penduduk(5) Perkembangan pemukiman
yang termasuk aspek fisik adalah nomor.... A. (1), (2) dan (3)B. (1), (2) dan (5)C. (1), (4) dan (5)D. (2), (3) dan (4)E. (3), (4) dan (5)
17. Fenomena geosfer(1) Evakuasi korban bencana(2) Meningkatkannya arus urbanisasi(3) Mobilitas penduduk(4) Perubahan iklim global(5) Musim kemarau panjang
Yang termasuk aspek sosial terdapat pada angka...A. (1), (2), dan (3)B. (1), (2), dan (4)C. (1), (3), dan (5)D. (2), (4), dan (5)E. (3), (4), dan (5)
18. Kawasan Indonesia bagian timur memiliki jenis fauna yang berbeda dengan kawasan bagian barat dan kawasan bagian tengah
Prinsip geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ..A. Prinsip korologiB. Prinsip distribusiC. Prinsip deskripsiD. Prinsip interrelasiE. Prinsip interdependensi
19. Setiap musim kemarau di Sumatera dan sekitarnya terjadi kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan asap tebal hingga mengganggu penerbanganpendekatan geografi untuk mengkaji fenomena tersebut
A. Pendekatan keruanganB. Pendekatan ekologiC. Pendekatan komplek wilayahD. Pendekatan lingkunganE. Pendekatan korologi
20. Para pejabat umumnya bertempat tinggal d kawasan elit, sedangkan penduduk miskin tinggal di daerah pinggiran yang kumuh.konsep geografi yang berkaitan dengan fenomena tersebut adalah ...
A. Konsep morfologiModel Penyusunan RPP_11/09/13 88 | P a g e
B. Konsep nilai kegunaanC. Konsep berkaitan keruanganD. Konsep aglomerasiE. Konsep pola
KUNCI JAWABAN
1. C 11. A
2. A 12. B
3. D 13. A
4. D 14. E
5. A 15. E
6. A 16. A
7. A 17. A
8. E 18. B
9. C 19. C
10.E 20. D
Model Penyusunan RPP_11/09/13 89 | P a g e
3c. RPP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAKelas/Semester : X/IProgram : IPA/IPSMata Pelajaran : Pendidikan Agama IslamMateri Pokok : Q.S. Al-Anfal ayat: 72 tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs) Alokasi Waktu : 45 x 3 Jam Pelajaran (Pertemuan Pertama)
A. Kompetensi Inti:(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian:2. Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal(8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait
3. Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat (49): 10; serta hadits tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Indikator: Mampu mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. Al-Anfal: 72dengan benar Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal: 72 Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal: 72
3. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan) dan persaudaraan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan
Indikator: Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs) Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfaat perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs). Mampu menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs)seperti
yang terkandung dalam Q.S. Al-Anfal: 724. Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-
Hujurat (49) : 10 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 90 | P a g e
Indikator: Mampu membaca Q.S. Al-Anfal: 72dengan baik dan benar, Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal: 72dengan baik dan benar
4. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72; Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS Al-Hujurat (49) : 10 dengan lancar.
Indikator: Mampu mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal: 72dengan baik dan
benar
C. Tujuan Pembelajaran:Melalui kegiatan mengamati, menanya, mendiskusikan, menyimpulkan dan mengomunikasikan, peserta didik
diharapkan:1. Mampu menyalin Q.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar2. Mampu membaca Q.S. Al-Anfal: 72dengan baik dan benar3. Mampu mengidentifikasi tajwid Q.S. Al-Anfal: 72 dengan benar4. Mampu menjelaskan asbabun nuzul Q.S. Al-Anfal: 725. Mampu menyimpulkan kandungan Q.S. Al-Anfal: 726. Mampu menjelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an-nafs)7. Mampu mengidentifikasi hikmah dan manfat perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs).8. Mampu menampilkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs)seperti yang terkandung dalam Q.S. Al-
Anfal: 729. Mampu mendemonstrasikan hafalanQ.S. Al-Anfal: 72 dengan baik dan benar (dilaksanakan diluar jam
pelajaran)
D. Materi Pembelajaran:1. Fakta:
- Adanya perilaku menyimpang seperti; radikalisme, ekstrimisme, dan selalu menganggap paling benar (ekslusivisme),
- Kegiatan ekstrakurikuler sekolah2. Konsep:
- Kontrol diri (mujahadah an-nafs/ pengertian jihad yang benar), 3. Prinsip
- Manfaat mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar, - Hikmah mujahadah/ jihad yang sesuai dengan ajaran Islam yang benar.
4. Prosedur- (tidak ada)
E. Metode Pembelajaran1. Discovery Learning,2. Ceramah,3. Diskusi dan kerja kelompok,4. Tanya jawab, dan 5. Praktik.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar1. Media
Film tentang perkelahian pelajar dan kegiatan ekstrakurikuler2. Alat/ Bahan
LCD Proyektor3. Sumber Belajar
a. Tafsir Al-Qur’anb. Kitab Hadits Sembilan Imamc. Buku pegangan siswa PAI kelas X
Model Penyusunan RPP_11/09/13 91 | P a g e
G. Langkah-langkah Pembelajarana. Pendahuluan (20 menit):
1. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama. Memeriksa kerapian dan kebersihan ruang kelas
2. Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an3. Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama 5 menit)4. Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dicapai5. Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ajar hari ini
(Appersepsi).6. Pembagian kelompok
b. Kegiatan inti: (100 menit)1. Mengamati
- Guru memberikan tugas kepada kelompok siswa untuk menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan Q.S. Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mencermati manfaat dan hikmah kontrol diri (mujahadah an-nafs) melalui tayangan video.2. Menanya
- Siswa menanyakan tentang cara membaca Q.S. Al-Anfal ayat 72.- Kemudian mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan Q.S.
Al-Anfal ayat 72. 3. Menalar
- Mendiskusikan cara membaca Q.S. Al-Anfal ayat 72 sesuai dengan hukum bacaan tajwid; Dalam kegiatan diskusi guru dan siswa memperlihatkan sikap demokratis, kerja sama, serta sopan santun dalam menyampaikan pendapat dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain (Sikap).
- Menterjemahkan Q.S. Al-Anfal ayat 72 - Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan kandungan Q.S. Al-Anfal ayat - Setiap kelompok mencatat informasi yang mereka dapatkan dari hasil diskusi.
4. MengasosiasiSetelah mengumpulkan informasi yang didapat siswa selanjutnya menganalisis semua informasi yang
ada pada Q.S. Al-Anfal ayat 72 dan dibuat kesimpulan dalam bentuk makalah/laporan tertulis.5. Mengomunikasikan:
- Setelah selesai mengerjakan tugasnya, guru meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi tentang Q.S. Al-Anfal ayat 72.
- Siswa mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal ayat 72. Jika tidak selesai dilanjutkan di luar jam pelajaran.
c. Kegiatan Penutup (15 menit)1. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang didiskusikan (kegiatan konfirmasi).2. Menyiapkan masalah untuk pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian hasil PembelajaranA. Evaluasi Afektif
1. Observasi (mengamati perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) terhadap teman sejawat atau orang lain
Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
Model Penyusunan RPP_11/09/13 92 | P a g e
N NamaSiswa
A s p e k P e n g a m a t a n
Jm
SkNi Ket.Kerja
sama
Meng-komun
ikasikan
pen-dapat
Toleransi
Keaktifan
Menghargai
pendapat teman
Keterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Baik Sekali3 = Baik2 = Cukup1 = Kurang
∑ Skor perolehan Nilai =X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai A =80 – 100 : Baik SekaliB =70 – 79 : BaikC =60 – 69 : CukupD =‹60 : Kurang
B. Evaluasi Psikomotor 1. Tes praktik
d. Tes Menulis teks QS. Al-Anfal ayat 72e. Tes bacaan QS. Al-Anfal ayat 72f. Tes hafalan QS. Al-Anfal ayat 72
Format penilaian bacaan al-Quran dan demonstrasi hafalanNama Siswa : ………………Tanggal : ………………Kelas : ………………
N Aspek yang dinilaiTingkat Kemampuan
1.
2.
Makharijul Huruf
Tajwid
Jumlah
Model Penyusunan RPP_11/09/13 93 | P a g e
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
Baik Sekali 4 10 – 12 ABaik 3 7 – 9 BCukup 2 4 – 6 CKurang 1 ≤ 3 D
2. Portofolio
Format Penilaian MakalahStruktur
Makalah
Indikator Nilai
Pendahuluan
Menunjukkan dengan tepat isi : Latar belakang Rumusan masalah Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar Orisinalitas makalah Mendeskripsikan isi materi Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan
(Ilmiah)Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajianJumlah
Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:
Sangat sesuai 4Sesuai 3Cukup 2Kurang 1
∑ Skor perolehanNilai = X 100
Skor Maksimal (48)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 94 | P a g e
3. Presentasi
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
NAMA /KELOMPOK : .............................................................
KELAS : .............................................................
TANGGAL PENILAIAN : .............................................................
N INDIKATOR DESKRIPTOR SKOR
Penguasaan materi yang dipresentasikan
4. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat baik
3. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan cukup baik
2. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan kurang baik
1. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan sangat kurang baik
2 Sistematika presentasi
4. Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis
3. Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang sistematis
2. Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan tidak sistematis
1. Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak sistematis
3 Penggunaan bahasa
4. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami
3. Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami
2. Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami
1. Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami
4 Ketepatan intonasi
4. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas
Model Penyusunan RPP_11/09/13 95 | P a g e
dan kejelasan artikulasi
3. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang agak tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas
2. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang kurang tepat dan artikulasi/lafal yang kurang jelas
1. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yang tidak tepat dan artikulasi/lafal yangtidak jelas
5 Kemampuan memanfaatkan media presentasi
4. Media yang dimanfaatkan sangat jelas, menarik, dan menunjang seluruh sajian
3. Media yang dimanfaatkan jelas tetapi kurang menarik
2. Media yang dimanfaatkan kurang jelas dan tidak menarik
1. Media yang dimanfaatkan tidak jelas dan tidak menarik
6 Kemampuan mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
4. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana
3. Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
2. Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan baik
1. Sangat kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan
TOTAL SKOR
, ……………, ……...……………
-
Model Penyusunan RPP_11/09/13 96 | P a g e
Total Skor
Nilai = -------------------- X 100
C. Tes Tulis (Evaluasi Kognitif) Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!B. Salin surah QS. Al-Anfal ayat 72 dengan baik dan benar!Kunci:
C. Tulis semua lafal yang yang mengandung hukum tajwid dari QS. Al-Anfal ayat 72 meliputi masalah
hukum nun sukun atau tanwin, Mim sukun, dan Mad beserta alasan masing-masing!Kunci:
Kata/LafalHukum
Bacaan
Alasan Kata/LafalHukum
Bacaan
Alasan
Al Syamsiyah
Al diikuti huruf Lam
Idgam Mimi
Mim sukun diikuti huruf Mim
Mad Badal
Hamzah berfathah diikuti huruf Alif
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Syin
Mad Tabi’i
Harakat dammah diikuti huruf Wawu
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Sad
Mad Tabi’i
Fathah diikuti Alif
Aliflam Syamsiyah
Al diikuti huruf
Model Penyusunan RPP_11/09/13 97 | P a g e
Dal
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Wawu
Iqlab Tanwin sukun diikuti huruf Ba
Ikhfa Nun sukun diikuti huruf Fa
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Wawu
Izhar Syafawi
Mim sukun diikuti huruf Hamzah
Idgam Mimi
Mim sukun diikuti huruf Mim
Mad Waji
b Muta
sil
Mad Tabi
’I diikuti
Hamzah dalam
satu kata
Mad ‘Arid Lissukun
Mad Tabi’I
dibaca
waqaf
D. Jelaskan asbabun nuzul QS. Al-Anfal ayat 72!Kunci:
Model Penyusunan RPP_11/09/13 98 | P a g e
Menurut Ibnu Mundzir, ayat ini turun sebagai jawaban dari pertanyaan kaum muslim, “ bagaimana kalau kami memberi dan menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?”. Turunlah ayat 72-73 ini sebagai penjelasan bahwa antara mukmin dan kafir tidak saling mewarisi harta.
E. Sebutkan isi kandungan surah QS. Al-Anfal ayat 72!Kunci:QS. Al-Anfal ayat 72 berbicara tentang kontrol diri (mujahadah an nafs)
F. Jelaskan pengertian kontrol diri (mujahadah an nafs)!Kunci:Mujahadah an Nafs adalah upaya sungguh-sngguh untuk melawan segala keinginan yang berlebihan,
yang dikenal dengan sebutan “hawa nafsu”. Oleh karena itu, dalam istilah yang lebih populer dikenal dengan “kontrol diri”
G. Sebutkan 3 contoh hikmah dan manfaat dari sikap kontrol diri dalam kehidupan bermasyarakat!Kunci:
(1) Tingginya derajat orang yang mampu mengendalikan nafsu/diri ketika marah, karena dianggap sebagai orang yang kuat secara batiniah. Kekuatan batin yang tercermin dalam perilaku tentu saja merupakan indikasi ketakwaan seseorang, sedangkan taqwa adalah derajat tertinggi di hadapan Allah SWT .;
(2) Terjaganya ucapan dan perilaku dalam kesantunan. Meskipun dalam keadaan marah, orang yang mampu mengontrol diri akan tetap santun dalam ucapan dan tindakan;
(3) Motivasi untuk berlaku sabar, karena hanya orang yang sabarlah yang mampu menahan dan mengendalikan emosi pada saat marah.
H. Sebutkan 5 contoh perilaku seseorang yang yang memiliki sifat kontrol diri (mujahadah an nafs)!Kunci:
a. Bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk menegakkan agama, meskipun harus mengorbankan harta bahkan jiwa;
b. Membantu sesama muslim yang teraniaya dengan segenap kemampuan.c. Berusaha untuk tidak mudah marah hanya karena masalah-masalah yang kecil;d. Berusaha mengontrol kata-kata dan perilaku pada saat marah;e. Berusaha untuk tidak berbicara atau bertindak yang dapat membuat orang lain marah.
Mengetahui, Bandung, .............2013Kepala Sekolah, Pendidik PAI
...................... ...........................NIP. NIP.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 99 | P a g e
3d. RPP Prakarya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Prakarya Dan Kewirausahaan (Kerajinan)
Kelas/Semester : X/Satu
Peminatan : Wajib B
Materi Pokok : Produk Dan Pengemasan Karya Kerajinan Tekstil
Alokasi Waktu : 4 X 2 Jp
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah
setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah
setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha
Model Penyusunan RPP_11/09/13 100 | P a g e
2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan
inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
Indikator :
Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi
(jahit, jahit aplikasi, , makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
Menjelaskan aneka karya kerajinan tekstil
Menjelaskan fungsi karya kerajinan tekstil tekstil
Membedakan unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil.
Menjelaskan motif ragam hias pada kerajinan tekstil
Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit aplikasi, sulam, ikat celup,
batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
Indikator :
Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia
Membuat desain dan pengemasan produk tekstil
Melaporkan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil.
Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:
Mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak
grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:
Menggunakan perangkat lunak grafis, sisesuaikan dengan fasilitas / keadaan setempat untuk desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Praktik individu penggunaan lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Model Penyusunan RPP_11/09/13 101 | P a g e
Praktik kelompok menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Menyaji produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil prakrik
Materi Pembelajaran
Fakta
Produksi kerajinan tekstil yang berkembang saat ini.
Pengemasan hasil produksi tekstil di daerah saat ini.
Konsep
Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia
Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia
Prinsip
Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan kerajinan tekstil, disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia
Prosedural
Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia
Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis,
disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Metode Pembelajaran
Demonstrasi dan Eksperimen
Dikusi kelompok
Presentasi
Penugasan
Model Penyusunan RPP_11/09/13 102 | P a g e
Alat/Media/Bahan
Alat : Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh contoh gambar hasil produksi
gambar
Bahan ajar : Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan menyulam, buku merajut untuk
pemula, (disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan)
Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari pembelajaran ini, siswa
mengikuti mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, melihat video atau gambar
beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, menyimak contoh beberapa desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, berdiskusi secara
kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia, berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
dengan perangkat lunak grafis, menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil.
Melalui praktik siswa dapat menggunaan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil, praktik kelompok lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil,
menyajikan produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, membuat produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil, membuat laporan tertulis, mempresentasikan hasil prakrik dan bekerja dengan teliti,
jujur, dan penuh tanggung jawab.
Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil tugas mandiri.
PERTEMUAN PERTAMA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya “apakah siswa sudah pernah mendengar
istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan
materi “kerajinan”)
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang “kerajinan tekstil”)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian
60 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 103 | P a g e
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
“tekstil”
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar
dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai
fungsi dari kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang
pengertian “tekstil”
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mencoba
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli
mengenai pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan
tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami
pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk dan
pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis
Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada dewasa ini
Melaksanakan postes
15 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 104 | P a g e
PERTEMUAN KEDUA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Melaksanakan pretes tentang beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan
hasil tugas baca tentang beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Mencoba
Kelompok diminta untuk mempraktikkan penggunaan lunak grafis
untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan
menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan
keterampilan mencoba instruksi kerja
Mengasosiasi
Kelompok membuat produk desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil dan mendiskusikan hasil kegiatan tersebut.
Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan desain dan pengemasan
karya kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
60 menit
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan produk dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang
15 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 105 | P a g e
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Melaksanakan postes
PERTEMUAN KETIGA
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
20 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Mencoba
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang
siswa
Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar
kerja.
Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji
data, serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta
kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan
bahan presentasi kelompok
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja
kelompok
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang produk dan pengemasan
100 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 106 | P a g e
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
karya kerajinan tekstil
Setiap siswa menyiapkan laporan hasil praktikum dengan perbaikan
dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
Siswa menyerahkan laporan praktikum melalui email, sedangkan
laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan
kemampuan berkomunikasi
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan
pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam
memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta
pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja
kelompok
Memberikan tugas presentasi produk dan pengemasan karya kerajinan
tekstildan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian) pada pertemuan yang
akan datang
15 menit
PERTEMUAN KEEMPAT
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan
Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
15 menit
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak
diminta untuk mempresentasikan tugasnya
Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi
Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalamanmembuatproduk
dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi
60 menit
Penutup
Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
Memberikan tugas membuat sketsa dari obyek mahluk hidup dan benda
15 menit
Model Penyusunan RPP_11/09/13 107 | P a g e
RINCIAN KEGIATAN WAKTU
mati produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil.
Penilaian
7. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok,
kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
8. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok,
tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran
serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual,
sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
9. Contoh Instrumen (Terlampir)
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik merajut
Buku keterampilan menyulam
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id
Jakarta, ..... Mei 2013
Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Prakarya dan Kewirausahaan
.................................. ..................................
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah
Model Penyusunan RPP_11/09/13 108 | P a g e
................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
....................................................................................
LAMPIRAN RPP
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : Kerajinan Dan Kewirausahaan
Kelas/Program : X/ Wajib B
Kompetensi : Kd 3.1 Dan 4.1
No Nama Siswa
Observasi Kinerja PresentasiJml
SkorNilaIAkt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
42. Langgeng Hadi P. 4 4 3 4 3 3 21
43.
44.
45.
46.
47.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 109 | P a g e
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
1. tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah
No Pernyataan Benar Salah
13. Tekstil adalah hasil produks dari sehelai atau dua helai benang
menjadi sehelai kain
14. Tekstil bisa berbentuk tenunan, rajutan atau anyaman
15. Rajutan atau tricot adalah satu helai kain dengan cara kait
mengkait sehinga tebentuk sehelai kain
16. Jenis kerajian tekstil dengan cara jahit/rekat, jahit aplikasi,
sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun,
17. Tenunan terdiri dari dua benang, antara benang lungsin dan
benang pakar yang saling menyilang menjadi sehelai kain
Contoh Tes UraianModel Penyusunan RPP_11/09/13 110 | P a g e
2. Jawablah petanyaan berikut ini
a. Jelaskan perbedaan antara tenunan dengan rajutan beserta ciri cirinya.
b. Sebutkanlah alat yang diperlukan dan teknik yang digunkan untuk bahan strimin
c. Menyebutkan alat-alat menjahit
b. Tugas
1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan beserta teknik yang
digunakan sesuai dengan kain yang disediakan.
No. Kain / tekstil Alat Teknik
1. Belacu
2. Strimin
3. Corak kotak
kotak atau
bulatan
bulatan
4. Bercorak /
polos
5. benang wool
Alat:
a. Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum pentul
b. Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir
c. Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon jahit, kertas roti, rader
Teknik
a. Merubah corak
b. Menyulam
c. Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik
d. Sulaman aplikasi
e. Rajutan/ tricot
2. Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif yang dapat dikembangkan
dalam perencanaan yang diperlukan dari mulai bahan, alat yang diperlukan, teknik pembuatan
sehingga menjadi gambar di bawah ini.
a. Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin
Model Penyusunan RPP_11/09/13 111 | P a g e
b. Gambar aplikasi
c. Mengubah corak
d. Membuat rajutan
e. Menyulam (macam-macam sulaman)
Gambar a Gambar b Gambar c
Gambar d Gambar e Gambar f
.............................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.........................................................................................................
Model Penyusunan RPP_11/09/13 112 | P a g e
FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM
(PORTOFOLIO)
Mata Pelajaran : Kerajinan Dan Kewirausahaan
Kelas/Program : X/ Wajib B
Materi Pokok : Produk Dan Pengemasan Karya Kerajinan
Tekstil
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Skor
r
a
t
a
-
r
a
t
a
Nilai
Vis
ual
Ket
eliti
an
Kej
ujur
an
Peny
ajia
n D
ata
Jaw
aban
Per
tany
aan
21. Langgeng Hadi P. 3 4 4 3 3 3,33 83
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 113 | P a g e
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA........
Model Penyusunan RPP_11/09/13 114 | P a g e
Matapelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Pelestarian Keanekaragaman Hayati Secara In-situ dan Ex-situ.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem,
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
Indikator:
Model Penyusunan RPP_11/09/13 115 | P a g e
1. Menjelaskan konsep pelestarian in-situ dan ex-situ.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pelestarian in-situ dan ex-situ.
3. Membedakan karakter dari masing-masing contoh jenis konservasi secara in-situ dan ex-situ.
4. Mengidentifikasi tempat-tempat konservasi di Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan
hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
Indikator:
1. Menganalisis ide materi/topik dari artikel koran kompas, bacaan teks, dan video penangkaran satwa asli
Indonesia.
2. Merancang terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia.
3. Mendata flora dan fauna langka yang ada di Indonesia dari berbagai sumber.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran melalui tahapan inkuiri: menyajikan fenomena, observasi,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menyusun
kesimpulan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan konsep pelestarian in-situ dan ex-situ.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pelestarian in-situ dan ex-situ.
3. Membedakan karakter dari masing-masing contoh jenis konservasi secara in-situ dan ex-situ.
4. Mengidentifikasi tempat-tempat konservasi di Indonesia.
5. Menganalisis ide materi/topik dari artikel koran kompas, bacaan teks, dan video penangkaran satwa asli
Indonesia.
6. Merancang terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia.
7. Mendata flora dan fauna langka yang ada di Indonesia dari berbagai sumber.
8. Mengagumi terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
9. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli lingkungan, dan bekerjasama dalam melakukan
kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Fakta
Flora dan fauna langka yang ada di Indonesia, serta gambar-gambar pelestarian in-situ dan ex-situ.
2) Materi Konsep
Pelestarian in-situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya, contohnya suaka
margasatwa, hutan lindung, taman nasional. Pelestarian ex-situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam
Model Penyusunan RPP_11/09/13 116 | P a g e
habitat aslinya, contohnya kebun binatang, akuarium, kebun koleksi. Dalam kehidupan sehari-hari,
keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder
guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak, misalnya untuk sandang yaitu ulat sutera,
domba, dan kapas.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan untuk menikmati hidup, misalnya kuda untuk transportasi.
Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaraman hayati (dampak negatif) antara lain
seperti berikut ini:
a. Ladang berpindah.
b. Intensifikasi pertanian.
c. Perburuan liar.
d. Penebangan liar.
e. Industrialisasi
3) Materi Prinsip
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati terdiri atas pelestarian in-situ dan ex-situ.
Keanekaragaman hayati mendukung pembangunan berkelanjutan.
4) Prosedur
Analisis isi materi/tpoik dari artikel koran kompas, bacaan teks, dan video penagkaran satwa asli
Indonesia.
Terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia.
E. Model dan Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran: Inkuiri+PBMP
b. Metode Pembelajaran: study literatur, diskusi, kerja kelompok, dan tugas proyek.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media:
a. LKS
b. Power point
2. Alat/Bahan:
a. lapotop
b. LCD
3. Sumber Belajar:
a. Syamsuri, Istamar. 2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
b. Kristiani, Ninik. 2010. Biologi Grade X. Jakarta: PT Intermitra Group.
c. Sumarwoto, O., 1991. Ekologi dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Jembatan.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 117 | P a g e
d. Artikel “Koruptor Harus Ganti Rugi Biaya Sosial dan Ekonomo” dari Koran Kompas hari Selasa,
10 Sepetember 2013.
e. Bacaan teks tentang pelestarian keanekaragaman hayati.
f. Video penangkaran satwa asli Indonesia.
g. LSM Benih Matahari (Ibu Maria dengan nomor hp 08175268703 email [email protected]) yang
secara khusus menangani keanekaragaman hayati.
h. Manajer PWEC yang menangani perlingdungan fauna di daerah Petung Sewu Kabupaten Malang
(Bapak Qoirul dengan nomor hp 085791296939)
G. Kegiatan Pembelajaran:
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
1 Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya
menanyakan kabar peserta didik, dengan
menyampaikan ucapan “Bagaimana kabar
kalian hari ini? sudah siapkah belajar?” Siapa
saja yang tidak bisa hadir dalam
pembelajaran hari ini?
2. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
3. Guru mengecek penyelesaian tugas luar dari
LKPD PBMP+Inkuiri yang telah diberikan
sehari sebelum pelajaran dimulai.
4. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan
materi yang akan dipelajari, dengan
pertanyaan “ Garis Wallace dan Weber?,
mengapa keanekaragaman hayati di daerah
tersebut berbeda satu sama lain?
5. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan
ulasan singkat tentang tugas luar dari LKPD
dan mengaitkan dengan bahasan upaya
pelestarian kehati (keanekaragaman hayati)
Indonesia secara in-situ dan ex-situ.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
atau KD yang akan dicapai.
10
Model Penyusunan RPP_11/09/13 118 | P a g e
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
7. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik untuk
menyelesaikan permasalahan atau tugas pada
pertemuan ini.
2 Inti 1. Menyajikan Fenomena
Guru menyampaikan isi artikel dengan
judul “Koruptor Harus Ganti Rugi Biaya
Sosial dan Ekonomo” dari Koran
Kompas hari Selasa, 10 Sepetember
2013.
2. Observasi
Guru meminta siswa mencermati ulang
bacaan teks tentang pelestarian
keanekaragaman hayati secara in-situ
dan ex-situ yang telah ditugaskan
sebelumnya dengan kasus yang ada
dalam artikel koran kompas.
Guru menayangkan video penangkaran
satwa asli Indonesia.
3. Rumusan Masalah
Guru menayangkan kembali tujuan
pembelajaran.
Guru meminta siswa untuk merumuskan
masalah bersadarkan bacaan artikel koran
kompas, bacaan teks tentang pelestarian
keanekaragaman hayati secara in-situ dan
ex-situ, dan pengamatan terhadap video
penangakaran satwa asli Indonesia.
4. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, guru
meminta siswa merumuskan hipotesis
dalam bentuk opini terhadap
permasalahan yang telah dirumuskan.
70
Model Penyusunan RPP_11/09/13 119 | P a g e
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
5. Pengumpulan Data
Siswa mendiskusikan isi artikel, bacaan
teks, dan tayangan video penangkaran
berbagai satwa asli Indonesia untuk
memahami tujuan pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia.
6. Analisis Data
Siswa mengidentifikasi berbagai jenis
kegiatan upaya perlindungan dan
pelestarian biodiversitas Indonesia
secara in-situ dan eks-situ.
Siswa menganalisis penangkaran
berbagai satwa asli Indonesia untuk
memahami tujuan pelestarian
keanekaragaman hayati Indonesia.
Siswa menganalisis pentingnya upaya
perlindungan dan pelestarian
biodiversitas Indonesia.
7. Penyusunan Kesimpulan:
Siswa diminta menuliskan kesimpulan
dari hasil analisis data
3 Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Guru memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran,
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas kelompok (telah
diberikan pada tahap arahan) dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yaitu tentang
“manfaat kehati (ekonomi, pendidikan,
dan ekologis) untuk pembangunan
10
Model Penyusunan RPP_11/09/13 120 | P a g e
No. Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
berkelanjutan”
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.
H. Penilaian
1. Bentuk Instrumen dan Jenis/Teknik Penilaian:
a. Bentuk Instrumen berupa Tes:
1) Tes tulis bentuk uraian beserta pedoman pensekoran (Penilaian kompetensi pengetahuan)
(Lampiran 1).
b. Bentuk Instrumen berupa Non Tes:
1) Observasi untuk penilaian perilaku ilmiah beserta pedoman pensekoran (Lampiran 2).
2) Penilaian projek untuk penilaian kompetensi keterampilan (Lampiran 3).
Mengetahui, Malang, 3 September 2013
................................................ .............................................
Lampiran 1
Kompetensi yang akan dinilai : pengetahuan
Bentuk Penilaian : Tes Tulis
Satuan Pendidikan : SMA ..............
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : X/ Ganjil/ 2013/2014
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
Standar Kompetensi Luluasn/SKL:
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
Model Penyusunan RPP_11/09/13 121 | P a g e
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi Inti (KI)
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif)
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar/KD:
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
Materi Pokok:
i. Materi Fakta
Flora dan fauna langka yang ada di Indonesia, serta gambar-gambar pelestarian in-situ dan ex-situ.
ii. Materi Konsep
Pelestarian in-situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam habitat aslinya, contohnya suaka
margasatwa, hutan lindung, taman nasional. Pelestarian ex-situ adalah pelestarian makhluk hidup di dalam
habitat aslinya, contohnya kebun binatang, akuarium, kebun koleksi. Dalam kehidupan sehari-hari,
keanekaragaman tumbuhan dan hewan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder
guna meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.Model Penyusunan RPP_11/09/13 122 | P a g e
a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak, misalnya untuk sandang yaitu ulat sutera,
domba, dan kapas.
b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan untuk menikmati hidup, misalnya kuda untuk transportasi.
Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaraman hayati (dampak negatif) antara lain
seperti berikut ini:
f. Ladang berpindah.
g. Intensifikasi pertanian.
h. Perburuan liar.
i. Penebangan liar.
j. Industrialisasi
i. Materi Prinsip
Upaya pelestarian keanekaragaman hayati terdiri atas pelestarian in-situ dan ex-situ.
Keanekaragaman hayati mendukung pembangunan berkelanjutan.
ii. Prosedur
Analisis isi materi/tpoik dari artikel koran kompas, bacaan teks, dan video penagkaran satwa asli
Indonesia.
Terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia.
Indikator Hasil Belajar Kognitif:
Materi Pokok: Pelestarian ekanekaragaman hayati secara in-situ dan ex-situ
Indikator :
1. Menjelaskan konsep pelestarian in-situ dan ex-situ.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pelestarian in-situ dan ex-situ.
3. Membedakan karakter dari masing-masing contoh jenis konservasi secara in-situ dan ex-situ.
4. Mengidentifikasi tempat-tempat konservasi di Indonesia.
Tabel Kisi-kisi Soal untuk Mengukur Aspek Pengetahuan
N Kompetensi Dasar Materi Indikator Dimensi
Kognitif
1 3.2 Menganalisis data
hasil obervasi tentang
berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati (gen, jenis dan
Materi Fakta
1) Materi Fakta
Flora dan fauna
langka yang ada
di Indonesia,
1. Menjelaskan
konsep
pelestarian in-
situ dan ex-
situ.
C1
(Pengetahu
an)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 123 | P a g e
ekosistem) di
Indonesia.
serta gambar-
gambar
pelestarian in-
situ dan ex-situ.
2) Materi Konsep
Pelestarian in-
situ adalah
pelestarian
makhluk hidup
di dalam habitat
aslinya,
contohnya suaka
margasatwa,
hutan lindung,
taman nasional.
Pelestarian ex-
situ adalah
pelestarian
makhluk hidup
di dalam habitat
aslinya,
contohnya
kebun binatang,
akuarium, kebun
koleksi. Dalam
kehidupan
sehari-hari,
keanekaragaman
tumbuhan dan
hewan
dimanfaatkan
untuk memenuhi
kebutuhan
primer dan
sekunder guna
meningkatkan
2. Mengidentifikasi
jenis-jenis
pelestarian in-
situ dan ex-
situ.
3. Membedakan
karakter dari
masing-masing
contoh jenis
konservasi
secara in-situ
dan ex-situ.
4. Mengidentifikasi
tempat-tempat
konservasi di
Indonesia.
C3
(Penerapan
)
C6 (evaluasi)
C3
(Penerapan
)
C4
(Menganalisis)
C6 (Evaluasi)
C6 (Evaluasi)
Model Penyusunan RPP_11/09/13 124 | P a g e
kesejahteraan
hidup manusia.
a. Kebutuhan
primer, yaitu
kebutuhan
yang bersifat
mutlak,
misalnya
untuk
sandang yaitu
ulat sutera,
domba, dan
kapas.
b. Kebutuhan
sekunder,
yaitu
kebutuhan
untuk
menikmati
hidup,
misalnya
kuda untuk
transportasi.
Kegiatan yang
mengakibatkan
makin
berkurangnya
keanekaraman
hayati (dampak
negatif) antara
lain seperti
berikut ini:
a. Ladang
berpindah.
b. Intensifikasi
pertanian.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 125 | P a g e
c. Perburuan
liar.
d. Penebangan
liar.
b. Industrialisa
si
3) Materi Prinsip
Upaya
pelestarian
keanekara
gaman
hayati
terdiri atas
pelestarian
in-situ dan
ex-situ.
Keanekara
gaman
hayati
mendukun
g
pembangu
nan
berkelanju
tan.
4) Prosedur
Analisis isi
materi/tpoik
dari artikel
koran
kompas,
bacaan teks,
dan video
penagkaran
satwa asli
Indonesia.
Model Penyusunan RPP_11/09/13 126 | P a g e
Terobosan
baru/ide
kreatif
tentang
upaya
pelestarian
biodiversitas
Indonesia.
Soal Esai
Petunjuk Pengerjaan Soal
a. Tuliskan identitas Anda pada bagian yang telah disediakan.
b. Kerjakan pada lembar kertas yang telah disediakan.
c. Kerjakan soal secara berurutan.
d. Jawablah soal berikut dengan singkat dan jelas!
Soal
(susunlah sesuai kisi-kisi)
Lampiran 2
Kompetensi yang dinilai :Penilaian Sikap (Observasi)
Satuan Pendidikan : SMA ..................
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester /Tahun Pelajaran: X/Ganjil /2013/2014
Kompetensi Dasar :
2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dalam melakukan
percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas
Indikator :
1. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku ujur dalam melaporkan hasil pengamatan
2. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku disiplin dalam mengerjakan tugas
3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
4. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku peduli lingkungan selama pembelajaran.
5. Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan bekerja sama
Model Penyusunan RPP_11/09/13 127 | P a g e
Format Lembar Pengamatan Perilaku Ilmiah Peserta Didik
Nama Peserta Didik :
Nomor Absen :
Materi saat diobservasi :
Tanggal Observasi :
N Sikap Kriteria Hasil Pengamatan
Ya Tidak
1 Jujur 1. Melaporkan data sesuai dengan
kenyataan/sesuai dengan apa
yang diamati.
2. Menyampaikan pendapat disertai
data konkret/data yang diamati.
2 Disiplin 1. Mengerjakan tugas sesuai waktu
yang ditetapkan.
2. Mengumpulkan hasil pekerjaan
tepat waktu.
3 Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas yang
diberikan oleh guru.
2. Menyelesaikan pekerjaan sampai
tuntas.
4 Peduli
lingkungan
1. Membersihkan meja dan kursi
yang ditempatinya/meja dan kursi
yang ditempati dalam keadaan
bersih/ rapi.
2. Menata/menempatkan kembali
alat/bahan/buku/sumber belajar
lainnya dengan rapi atau
menempatkan kembali pada
tempat semula.
5 Kerjasama 1. Menghargai pendapat teman
2. Mengambil bagian dalam kerja
kelompok
Skor maksimum
Catatan:Model Penyusunan RPP_11/09/13 128 | P a g e
Nilai = Skor perolehan x 100%
10
Lampiran 3
Penilaian kompetensi ketermapilan:Penilaian Proyek
Satuan Pendidikan : SMA...................
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : X/Ganjil/Tahun Pelajaran 2013/2014
Kompetensi Dasar :
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan
hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
Indikator :
1. Menganalisis ide materi/topik dari artikel koran kompas, bacaan teks, dan video penangkaran satwa asli
Indonesia.
2. Merancang terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas Indonesia.
3. Mendata flora dan fauna langka yang ada di Indonesia dari berbagai sumber.
Tugas Proyek
1. Buatlah rancangan proyek untuk terobosan baru/ide kreatif tentang upaya pelestarian biodiversitas
Indonesia.
2. Tentukan sumber informasi yang dapat kalian dapatkan untuk melengkapi data terkait tugas proyek.
3. Lakukan tugas proyek ini secara berkelompok (kelompok sesuai dengan kelompok belajar di kelas).
4. Laporkan hasil yang kamu peroleh dalam suatu laporan yang sistematis meliputi:
a. Judul
b. Tujuan proyek
c. Alat dan bahan
d. Cara kerja
Model Penyusunan RPP_11/09/13 129 | P a g e
e. Hasil yang diperoleh, sertakan gambar hasil mengumpulkan data serta data-data lainnya yang relevan
f. Kesimpulan
Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Pelestarian keanekaragaman hayati secara in-siti dan ex-situ
Hari/Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Lama Pengerjaan Proyek :
No. Aspek Hasil Penilaian
Baik (Skor
3)
Cukup
(Skor
2)
Kurang
(Skor 1)
1 PERENCANAAN :
a. Merumuskan judul
b. Menentukan tujuan
c. Menentukan sumber informasi
d. Memilih sumber informasi
2 PELAKSANAAN
a. Menggunakan alat dan bahan
untuk menyajikan data lengkap
dan informatif mengenai Garis
Wallace, garis Weber, keunikan
hutan hujan tropis, dan pesisir
dan laut Indonesia.
b. Memonitor/mengamati secara
periodik data yang diperoleh
dari berbagai sumber informasi
c. Melakukan pengecekan dengan
pengamatan terhadap berbagai
sumber informasi
Model Penyusunan RPP_11/09/13 130 | P a g e
d. Menyajikan hasil pengumpulan
data dalam bentuk tabel dan
gambar yang komunikatif
e. Mencatat data-data yang
relevan
3 LAPORAN PROYEK
a. Kelengkapan sistematika
b. Tingkat keberhasilan dalam
mendata terkait tugas proyek
c. Kelengkapan data dan hasil
pendataan tugas proyek
Skor Maksimum 36
Nilai = Skor Perolehan× 100
36
Model Penyusunan RPP_11/09/13 131 | P a g e