modul 1 reguler
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
1/29
www.ipo.lab.uii.ac.id
PENDAHULUAN
Laboratorium PO
Perancangan Organisasi dan
Manajemen Bisnis
PRAKTIKUM
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
2/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 1
MODUL 1PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis badanusaha.
2. Mahasiswa mampu menganalisis peluang persaingan pasar.
3. Mahasiswa mampu mengevaluasi system bisnis suatu perusahaan.
1.2 REFERENSI
Daft, L, Richard, 2001, Organization Theory and Design. St. Paul – Minnessota, West Publishing
Company.
Frinces Heflin, 2004, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Darussalam.
Hasibuan, Malayu, 2010, Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara
Ibrahim, Yacob, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Rineka Cipta.
James, Thompson, 1967, Organizations in Actions, McGraw – Hill Book Company.
Kadarman, A,M, et. Al, 1996, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: Gramedia.
Lubis, Hari, 2003, Pengantar Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro.
Murpi, Solehudin & Tantyo, Dea, 2011, Manajemen Binsis Untuk Orang Awam, Bekasi: Laskar
Aksara.
Nuryadin, Asli, 2012, Manajemen Perusahaan, Yogyakarta: LaksBANG PRESSindo.
Robbins, Stephen, 2003, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi (terj.), Jakarta: Penerbit
Arcan.
Sofyan, Iban, 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.
1.3 LANDASAN TEORI
1.3.1 Badan Usaha
Mendirikan sebuah badan usaha merupakan dasar penting apabila akan membangun suatu
bisnis. Keberadaan badan usaha yang berbadan hukum dalam suatu perusahaan baik perusahaan
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
3/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 2
kecil, menengah atau besar akan melindungi perusahaan dari segala tuntutan akibat aktivitas yangdijalankan oleh perusahaan tersebut. Meskipun begitu, dalam menjalankan suatu usaha tidak
diwajibkan bagi seorang Pengusaha untuk mendirikan sebuah badan hukum. Hal tersebut merupakan
suatu pilihan bagi Pengusaha untuk menentukan bentuk dari penyelenggaraan usaha yang cocok
untuk kegiatan usaha yang dijalankannya.
Badan Usaha Badan usaha menurut Drs. T. Gilarso adalah organisasi ekonomi yang dilakukan
oleh satu/sekelompok orang dalam wadah kelembagaan formal, dikelola secara teratur
berkesinambungan untuk membuat, menyediakan atau mendistribusikan barang dan jasa. Badanusaha juga merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-faktor produksi yang bertujuan
mencari keuntungan dengan memberi layanan kepada konsumen yang memerlukan.
Fuad et.al (2000) menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
memilih bentuk badan usaha. Pertimbangan-pertimbangan tersebut, yaitu :
1. Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan atau industri lainnya)
2. Ruang lingkup usaha
3.
Pihak-pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
keberlangsungan usaha.
4. Besarnya resiko kepemilikan.
5.
Batas-batas pertanggungjawaban utang perusahaan.
6. Besarnya investasi yang ditanamkan.
7. Cara pembagian keuntungan.
8.
Jangka waktu pendirian perusahaan.
9. Peraturan-peraturan pemerintah.
Penggolongan badan usaha menurut badan hukum di Indonesia terbagi menjadi 5 yaitu :
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah bentuk badan usaha yang pemilik usaha bertindak sekaligus
sebagai pengelola dan penanggung jawab kegiatan usahanya. Perusahaan perseorangan tidak
memerlukan modal yang begitu besar. Selain itu, keterbatasan tenaga kerja dan faktor produksi lain,
seperti mesin dan teknologi juga tidak begitu kompleks. Perusahaan perseorangan memiliki struktur
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
4/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 3
yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung jawab tidak terbatas terhadapseluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk
membayar kewajibannya maka akan digunakan harta milik pribadi guna melunasi utang-utang
perusahaan. Contoh : kedai bakso, kedai es krim, dll.
b. Firma
Persekutuan firma diatur dalam KUH dagang khususnya pasal 15, 16, sampai dengan pasal 35. Pasal
16 menjelaskan bahwa firma adalah tiap-tiap perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan dibawah nama bersama, yakni anggota-anggotanya langsug dan sendiri-sendiri
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap orang ketiga. Pembagian keuntungan pada firma tidak
seleluasa seperti pada perusahaan perseorangan. Pembagian tersebut harus dibagi kepada sekutu-
sekutu yang terlibat dalam usaha dan didasarkan atas jumlah modal yang ditanamkan langsung pada
usaha. Sari (2007) menjelaskan bahwa setiap pendirian firma memerlukan akta pendirian otentik. Hal
tersebut tercantum dalam KUH dagang pasal 22 yang menunjukkan bahwa setiap pendirian firma
wajib memiliki akta otentik dan diikuti dengan pendaftaran serta diumumkan. Contoh : Firma Talago
Surya, Firma 3 Saudara, Firma Rental Komputer, dll.
c. CV (Comanditaire Voenootschap)
CV atau perusahaan komanditer diatur langsung pada KUH dagang khususnya 15, 19, dan 21. Dalam
KUH dagang tersebut, CV adalah suatu persekutuan untuk menjalankan suatu perusahan yang
dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persekutuan yang secara tanggung menaggung,
bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak dan atau lebih sebagai pelepas uang pada pihak
lain yang merupakan sekutu komanditer yang bertanggung jawab sebatas sampai pada sejumlah uang
yang dimasukkannya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta
pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika
krisis finansial. Sekutu aktif yaitu sekutu yang ikut menyertakan modal sekaligus aktif mengelola
jalannya usaha. Sekutu pasif atau sekutu komanditer yaitu sekutu yang hanya menyertakan modal
saja dan tidak terlibat dalam pengelolaan usaha. Contoh : CV. Hayati, CV. Laris Motor, dll.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
5/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 4
d. PT (Perseroan Terbatas)Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam undang-undang no. 40 tahun 2007 yang berlaku efektif pada
16 Agustus 2007. UU no. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Menurut UU no. 40 tahun 2007
pasal 1, Perseroan Terbatas (PT) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya. PT merupakan bentuk usaha persekutuan berbadan hukum. Artinya, bila terjadi
sengketa hukum atau kasus utang-piutang, batas tanggung jawab pemilik perusahaan terbatas.
Kewajiban dan tanggung jawab pemilik terbatas hanya pada saham atau harta kekayaan yang
ditanamkan pada perusahaan. Sebagian besar modal PT diperoleh dengan cara menjual saham. Saham
adalah surat berharga dengan nilai nominal tertentusebagai bukti kepemilikan perusahaan.
Contoh : PT. KAI, PT. Unilever, PT. Telkom, dll.
e. Koperasi
Undang-undang yang mengatur langsung koperasi adalah undang-undang no. 17 tahun 2012.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan sekelompok orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Dalam
pembentukannya, koperasi perlu persetujuan kementerian terkait, yakni Kementerian Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah.
Jenis koperasi di Indonesia :
1.
Koperasi konsumsi : Koperasi karyawan, koperasi pegawai, dll.
2. Koperasi simpan pinjam : KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, KSP Arta Prima, dll.
3. Koperasi produksi : Koperasi Pengrajin Susu Bandung
4.
Koperasi serba usaha : Koperasi Unit Desa
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
6/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 5
1.3.2 Identitas PerusahaanIdentitas perusahaan atau jati diri perusahaan adalah semua perwakilan atau perwujudan
media visual dan fisik yang menampilkan suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan
organisasi/per usahaan tersebut dengan organisasi/perusahaan lainnya. perwakilan dari sebuah
organisasi yang dirancang sesuai dengan tujuan bisnis, untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang
sebenarnya. Secara umum corporate identity terdiri dari :
1. Visi
Visi cara pandang yang menyeluruh dan futuristik terhadap keberadaan organisasi.
Pernyataan visi menajawab pertanyaan, akan menjadi sosok organisasi seperti apa dalam lima
tahun mendatang (the what ). Visi mendefinisikan dimana keinginan organisasi dimasa depan.
Hal ini merefleksikan pandangan optimis terhadap masa depan organisasi. Menurut Bennis dan
Mische (1996) ada empat syarat untuk menetapkan dan menulis Visi :
1. Mencakup segala hal dan berani, menekankan hasil yang luar biasa ketimbang hanya hasil
yang bertahap.
2. Menciptakan rasa kekuatan, semangat dan komitmen ketimbang kegelisahan, kepanikan, dan
intimidasi
3. Realistis dan dapat dicapai, dipergunakan sebagai pedoman bagi semua aktivitas organisasi.
Spesifik dan harus dinyatakan dengan keyakinan; sebab visi adalah artikulasi dari citra, nilai,
arah dan tujuan yang akan memandu masa depan organisasi.
Contoh : “ Menjadi perusahaan energi Nasional berkelas Dunia”
2. Misi
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan alasan pokok berdirinya organisasi dan
membantu mengesahkan fungsinya dalam masyarakat atau lingkungan. Dalam bentuk yang
sederhana, pernyataan misi menjawab pertanyaan, aktivitas apa yang akan dilakukan organisasi
agar sosok yang diharapkan tadi (dalam visi) dapat terwujud ( the why). Misi mendefinisikan
mengapa organisasi melakukan, pada dasarnya mendeskripsikan tujuan, mengapa organisasi
tersebut ada. Menurut Jones dan Kahaner (1999) ada enam peraturan untuk menulis dan
melaksanakan pernyataan Misi;
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Media_visual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Media_visual&action=edit&redlink=1
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
7/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 6
1.
Jagalah agar pernyataan tetap sederhana. Tidak harus pendek tetapi sederhana2. Memungkinkan masukan dari seluruh SDM perusahaan.
3. Orang luar bisa mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar ke dalam proses penulisan
pernyataan misi anda.
4. Susunan dan nada kata-kata seharusnya mencerminkan keperibadian perusahaan atau ingin
menjadi apa perusahaan ini Misi lebih merupakan penjabaran secara tertulis mengenai makna visi
yang terkesan sulit dimengerti, sehingga seluruh anggota dalam perusahaan menjadi paham dan
jelas apa yang menjadi cita-citanya.
Contoh : “Dapat menguasai pangsa pasar minyak sebesar 50% dari pasar yang ada”
3. Tujuan
Tujuan Tujuan berbeda dengan visi. Tujuan mempunyai rentang waktu pencapaian yang
lebih pendek dari visi. Tujuan yang berpengaruh terhadap arah dan kelangsungan hidup perusahaan
disebut tujuan strategis atau strategic goals (Quinn,1990). Tujuan dicapai melalui sasaran yang
terukur. Jika sulit menentukan ukuran sasaran maka dipakai ukuran pendekatan, contoh indeks
kepuasan karyawan dan indeks kepuasan konsumen Berdasarkan dimensi waktu, sasaran terbagi
atas sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek. Dalam sasaran jangka panjang, target
dicapai dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun sedangkan target dalam sasaran jangka pendek
dicapai dalam 1 tahun atau kurang (Thompson,1998).
Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan digambarkan sebagai
keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih operasional dan terukur. (S.B Hari Lubis :
Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro) Karakteristik Tujuan adalah terukur,
realistik, menantang, berbatas waktu, khusus (Stoner, Management). Contoh : “Untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akan minyak”
4. Strategi
Definisi strategi (Thompson,1998) : "Suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan-pendekatan
bisnis yang digunakan para manajer untuk menyenangkan konsumen, membangun posisi pasar
yang menarik, dan mencapai tujuan organisasi; sebenarnya, strategi perusahaan sebagian
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
8/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 7
direncanakan dan sebagian adalah reaksi dari perubahan keadaan. Setiap perusahaan harusmengembangkan strategi yang efektif sesuai situasi dan kondisi lingkungan, tingkat persaingan,
keadaaan pasar, kondisi eksternal lainnya serta kondisi internalnya.
5. Logo
Logo berasal dari bahasa Yunani “logos”. Logo adalah simbol yang digunakan untuk
menyampaikan pentingnya citra perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan Negara.
Selain itu juga logo dapat menunjukan kegiatan dan fungsi perusahaan yang diwakilinya (LIP 1978).
Logo merupakan desain yang spesifik, baik berupa simbol dalam pola gambar atau huruf tertulis yang
menggambarkan citra perusahaan.
Logo atau trademark yang baik dapat membangun suatu citra yang baik di masyarakat.
Selain itu sebuah logo dapat menjadi bahasa internasional di dunia. Sebuah logo menjadi bahasa
yang sangat universal sehingga dapat mengkomunikasikan pada semua suku bangsa. (Murphy, J
dan Rowe, M 1988). Perusahaan atau instansi mana yang tidak memerlukan logo dan branding?
Semua perusahaan pasti memerlukannya, karena dengan logo dan branding identitas sebuah
perusahaan dapat diketahui oleh masyarakat. Pentingnya logo dan branding bagi suatu
perusahaan atau instansi dapat mencitrakan secara positif kepada pengguna produk atau jasa
bagi perusahaan tersebut. Logo atau Branding memang sekilas sederhana, tetapi di dalam
kesederhanaan tersebut tertanam sebuah identitas dari perusahaan.
Ciri-ciri logo yang baik:
1. Sederhana
Kesederhanaan membuat logo mudah diingat dan fleksibel ketika diterapkan kedalam
berbagai media visual.
Gambar 1.1 Logo Nike
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
9/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 8
2. UnikSederhana saja tidak cukup, logo yang baik dan juga unik da mudah dibedakan dengan logo
lainnya khususnya pesaing.
Gambar 1.2 Logo Unilever
3. Mudah diingat
Logo yang mudah diingat akan mendukung perusahaan tetap dalam posisi yang teratas dalam
ingatan konsumen. Secara tidak langsung akan meningkatkan peningkatan penjualan dan omset.
Gambar 1.3 Logo Apple
4. Tahan Lama
Redesign logo akan memakan banyak biaya dan waktu. Selain itu, perubahan logo juga dapat
membingungkan konsumen dan bahkan bukan t idak mungkin kehilangan banyak pelanggan.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
10/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 9
Gambar 1.4 Logo Levis
5.
Fleksibel
Logo akan digunakan atau ditempatkan diberbagai media visual seperti stempel, akrilik, faktur,
produk, dll. Oleh karena itu, sebuah logo yang baik bisa ditempatkan kepada berbagai kondisi dan
tetap tidak kehilangan bentuk sebenarnya.
Gambar 1.5 Logo Honda Yamaha
6. Sesuai
Logo menggambarkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, tag line mungkin bisa
menutupi, namun kembali kepada kondisi dimana sebuah logo harus ditempatkan kedalam
berbagai media visual dan harus berdiri sendiri tanpa adanya tag line
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
11/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 10
Gambar 1.6 Logo Ed’s Electric
4. Value dan Belief Perusahaan
Value dan belief merupakan ciri khas dan sifat perusahaan. Nilai-nilai yang menjadi
landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan serta mempengaruhi persepsi karyawan
mengenai Perusahaan (Robbins, 2003). Value & belief sering dikaitkan dengan falsafah dari
suatu perusahaan. Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang di dalam perusahaan, dan
diperkuat antara satu dan lainnya tanpa mempedulikan kedudukan dan tingkatan dalam
perusahaan.
Value adalah nilai-nilai utama (main values) yang dianut atau diciptakan oleh organisasi
selama perkembangan, mereflesikan budaya organisasi dan prioritas- prioritas organisasi. Nilai-
nilai utama akan memandu arah organisasi. Disebut nilai utama, karena ia menjadi sandaran
utama yang akan memayungi semua aktivitas organisasi. Dari nilai-nilai inilah kemudian dibuat
orientasi strategis organisasi. Nilai- nilai ini terkait dengan keyakinan ataupun ideologi yang dianutoleh organisasi. Kode moral dan etika yang menjadi penentu apa yang sebaiknya dilakukan oleh
perusahaan dan menunjang tercapainya visi perusahaan.perusahaan dan menunjang tercapainya visi
perusahaan.
Contoh :
Value dan Belief PT. Jasa Marga (Persero) Tbk :
A. Integritas ( Integrity)
Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika,
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
12/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 11
semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.B. Mencintai Pekerjaan (Passion)
Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga dan cinta terhadap
pekerjaan dan Perusahaan.
C. Senang Belajar Untuk Kemajuan ( Learning)
Senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru dan cara-cara kerja yang
lebih baik untuk kemajuan Perusahaan.
D. Membangun Kepercayaan (Trust )
Percaya pada niat baik dan kami senantiasa menjaga kepercayaan yang diamanahkan pada kami
dalam melaksanakan pekerjaan.
5. Motto Perusahaan
Motto adalah kalimat, frasa, atau kata sebagai semboyan, pedoman yang menggambarkan
motivasi, semangat, dan tujuan dari suatu organisasi.
Contoh :
Motto PT. PLN (Persero) : “Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”
Tagline atau slogan adalah suatu urutan kata kata atau suku kata pendek yang ekspresif yang
digunakan untuk mengkomunikasikan dan mendramatisir manfaat-manfaat fungsional dan
emosional dari brand bagi para pelanggan dan pelanggan potensial dalam usaha untuk mempengaruhi
perasaan konsumen terhadap brand tersebut (Knapp 2001, 136).
Contoh :
Tagline/slogan Nokia : “Connecting People”
Tagline/slogan Panasonic : “Ideas For Life”
Tagline/slogan KFC : “Jagonya Ayam..!!”
1.3.3 Market Base Data
Market base data adalah kumpulan data lengkap yang menyangkut berbagai aspek penting
tentang pemasaran dari industri, dimana pilihan usaha akan bergerak. Mengetahui market base data
adalah sesuatu yang amat penting dalam mempertimbangkan pasar dari rencana produksi/jasa yang
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
13/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 12
akan dihasilkan oleh pilihan usaha yang telah ditetapkan. Data yang dapat dimasukkan kedalammarket base data itu dapat dirinci sebagai berikut:
Data bahan baku
Data supplier
Data konsumen
Data pangsa pasar Industri
Data penduduk
Data mata pencaharian penduduk Data penjualan Industri
Peraturan pemerintah
Data luasnya wilayah pemasaran
Data perilaku konsumen
Data daya beli konsumen
Data inflasi
Data bahan pembantu
Data transportasi
Data impor/ekspor
Data kecenderungan/tren
Geografi
Budaya
Sosiologi
Teknologi
Ekonomi
Dll
Market base data akan sangat membantu untuk memperkirakan apakah produk/jasa yang
akan dihasilkan oleh pilihan usaha itu akan dapat melakukan penetrasi pasar dan berpeluang untuk
dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Market base data dapat diketahui dengan jelas berapa peluang yang tersedia dan bagian dari
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
14/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 13
peluang itu yang dapat digarap atau diambil haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada. Marketbase data dapat dijadikan dasar untuk menentukan besarnya potensi pasar yang ada untuk produk
atau jasa yang dihasilkan oleh pilihan usaha yang telah diputuskan dan besarnya real market yang
ada, sehingga jika potensi pasar dikurangi dengan real market yang ada akan didapat besarnya
peluang tersedia bagi produk atau jasa yang akan dihasilkan.
Market Potensial X
Real Market Y -
Market Oportunity = M
1.3.4 Menghitung Market Space dan Market Share
Market Space adalah peluang pasar (market potensial) yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai
perusahaan dan market space terjadi apabila permintaan lebih besar dari penawaran. Selisih yang
terjadi ini merupakan ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat masuk pasar. Sedangkan market share
merupakan bagian yang dapat diambil oleh gagasan usaha yang direncanakan. Dengan demikian,
apabila market space tidak tersedia, tidak mungkin terdapat market share. Kesempatan untuk
mendapatkan market share sangat tergantung pada masing-masing perusahaan dalam melakukan
kompetisi/persaingan diantara perusahaan dalam harga, kualitas, kuantitas, teknis produksi,
penggunaan teknologi, dan lain sebagainya.
Contoh 1:
Jumlah kebutuhan minyak pelumas dengan jumlah kendaraan yang ada dalam sebuah kota.
Apabila jumlah kendaraan sebanyak 25.000 buah dan membutuhkan minyak pelumas
sebanyak 3.000.000 liter/tahun. Suply yang ada baru mampu memenuhi permintaan sebanyak
2.500.000 liter, berarti 500.000 liter merupakan peluang pasar (market space) bagi perusahaan
lain untuk masuk pasar. Apabila ada 2 perusahaan yang ingin memanfaatkan peluang tersebut
maka market share adalah sebesar 250.000 liter/tahun.
Contoh 2:
Demikian juga dengan jumlah penduduk disebuah kabupaten, pada tahun 1998 tercatan
228.836 jiwa dengan konsumsi ikan/kapita yang didasarkan pada hasil penelitian tercatat 7,5
Kg. Dengan demikian jumlah permintaan adalah sebesar 1.716.270 Kg. berdasarkan pada data
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
15/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 14
yang tersedia, jumlah produksi ikan di kabupaten tersebut per tahun diperkirakan sebesar250.000 Kg dan pemasukan ikan dari luar daerah sebanyak 1.300.000 maka besarnya market
space adalah 1.716.270 – 250.000 – 1.300.000 = 166.270 Kg. Untuk mengisi market space,
apabila ada 3 perusahaan yang ingin menanamkan modalnya didalam pengadaan ikan maka
market share adalah sebesar 55.423 Kg.
Berdasarkan pada market share diatas, layak tidaknya pengembangan usaha pengadaan
minyak pelumas atau perikanan sangat bergantung pada kapasitas produksi yang seharusnya lebih
kecil dari market share. Dengan kecilnya kapasitas produksi dibanding dengan jumlah market share,
kemungkinan tingkat keberhasilan dalam membuka usaha ini lebih berhasil. Namun demikian, perlu
diketahui tinjauan ini baru dilihat dari segi kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, untuk
mengambil suatu kesimpulan secara keseluruhan apakah layak atau tidak gagasan usaha tersebut,
banyak aspek yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan.
1.3.5 Analisis Pasar
Langkah dalam analisis pasar adalah melakukan analisis lengkap dari usaha yang
menawarkan jenis produk/jasa di daerah geografis yang sedang dipertimbangkan. Tujuannya adalah
untuk mengetahui berapa banyak usaha serupa yang sudah ada di pasar kita, apa asaja yang mereka
tawarkan, dan dimanakah lokasi pasar tersebut. Setelah data ini dapat dikumpulkan maka dapat dibuat
matriks persaingan berikut:
Tabel 1.1 Contoh Matriks Analisis Persaingan dalam ranking
FAKTOR
PERSAINGAN
PERUSAHAAN
1
PERUSAHAAN
2
PERUSAHAAN
3
PERUSAHAAN
4
Harga 3 3 3 3
Mutu 5 5 5 5
Promosi 2 2 2 2
Jasa Pelayanan 5 5 5 5
Fasilitas 4 4 4 4
Lokasi 3 3 3 3
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
16/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 15
Tabel 1.2 Contoh Matriks Analisis Persaingan dalam skala
FAKTOR
PERSAINGAN
PERUSAHAAN
1
PERUSAHAAN
2
PERUSAHAAN
3
PERUSAHAAN
4
Harga 3 1 2 4
Mutu 3 3 2 3
Promosi 3 4 2 4
Jasa Pelayanan 4 4 2 3
Fasilitas 3 4 4 2
Lokasi 3 4 2 2
Keterangan:
Angka pada tabel ini menunjukkan peringkat bisnis pada faktor ini yang di rank ing dari
1_____5. Sedangkan angka pada kotak menunjukan peringkat pentingnya faktor ini pada
segmen ini juga diranking berdasarkan skala dari 1____4 (sangat tidak penting, tidak penting,
penting dan sangat penting). Skor nilainya adalah peringkat bisnis (ranking) x peringkat
pentingnya faktor (skala) ini pada segmen ini. Lihat contoh berikut:
Tabel 1.3 Penerapan Matriks Persaingan
FAKTOR
PERSAINGAN Ket PERUSAHAAN 1 PERUSAHAAN 2 PERUSAHAAN 3 PERUSAHAAN 4
Price Skala 3
91
32
64
12
Ranking 3 3 3 3
Quality Skala 3
153
152
103
15
Ranking 5 5 5 5
Promotion Skala 3 6 4 8 2 4 4 8
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
17/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 16
FAKTOR
PERSAINGAN Ket PERUSAHAAN 1 PERUSAHAAN 2 PERUSAHAAN 3 PERUSAHAAN 4
Ranking 2 2 2 2
Service Skala 4
204
202
103
15
Ranking 5 5 5 5
Facilities
Skala 3
12
4
16
4
16
2
8Ranking 4 4 4 4
Location
Skala 3
9
4
12
2
6
2
6
Ranking 3 3 3 3
Kekuatan Relatif
Untuk Segmen
Ini.
TOTAL 71 74 52 64
Pelaku studi harus melakukan survei guna menentukan besarnya peringkat, caranya:
1. Menaksir penting tidaknya faktor yang dinilai (harga, mutu, dst) pada industri tersebut, jika
sudah dapat data, dibuatlah ranking-nya sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan (1-5).
2. Menaksir peringkat bisnis pada segmen ini apakah sebagai pemimpin pasar, pengikut pasar
dan secara lebih jelas lagi jika menggunakan ukuran pangsa pasar.
3.
Setelah itu kalikan peringkat pentingnya faktor dengan peringkat bisnis akan didapat skor
nilai segmen berdasarkan faktor yang dinilai.
4. Jumlahkan seluruh nilai faktor pada setiap segmen dan totalnya disebut total kekuatan relatif
untuk masing-masing usaha pada industry tersebut.
Data hasil perhitungan ini dapat dijadikan suatu cara untuk menentukan apakah ada
kesenjangan atau tidak antara apa yang diinginkan konsumen dan apa yang disediakan oleh usaha
yang ada. Misalnya, survei dilakukan untuk menyelidiki pasar makanan laut, data yang didapat dari
segmen ini:
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
18/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 17
Mengutamakan pesan lewat telepon Ingin membeli ikan yang sudah dibuang tulangnya
Minta diantar ketempat
Tidak sensitif terhadap harga
Data ini dijadikan bahan untuk menyusun matriks dan membuat penaksiran apakah masih ada
kesenjangan pada matriks persaingan, jika masih ada berarti masih tersedia peluang untuk memulai
usaha tersebut, yaitu dengan menawarkan apa yang diinginkan oleh pelanggan pada segmen tersebut.
Penerapan dari keputusan ini seharusnya disusun menurut tahapan berikut:
Tahap 1. Menentukan apakah usaha baru ini dapat memenuhi keinginan konsumenn pada
segmen ini.
Tahap 2. Memperkirakan tingkat keuntungan atas investasi yang akan dilaksanakan.
Jika keduanya tahapan ini sudah dilakukan barulah dibuat keputusan untuk merealisasikannya
dan seterusnya fokus perhatian harus ditujukan kepada upaya mendapat laba.
1.4 AnalisisSWOT
1.4.1 Definisi SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan
faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. SWOT merupakan alat
analisis yang mendasarkan kepada kemampuan melihat kekuatan baik internal maupun ekternal yang
dimiliki perusahaan dibanding perusahaan pesaing. Tujuannya adalah untuk melakukan analisis
situasi atau kondisi, sehingga dapat merumuskan strategi perusahaan dalam persaingannya dipasaran.
Dalam analisis SWOT terdapat 2 faktor yang mempengaruhi SWOT, yaitu EFAS dan IFAS.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
19/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 18
1.4.2 Analisa Kualitatif dan KuantitatifAnalisa kualitatif adalah analisa yang menggunakan data deskriptif berdasarkan keadaan
nyata, catatan lapangan saat penelitian, dan lain sebagainya. Analisa kualitatif dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan, baik dari aspek strength,
weakness, opportunity dan threat.
Analisa kuantitatif adalah analisa yang menggunakan data bersifat kuantitatif atau angka-
angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Analisa kuantitaif didapat dari
rumusan analisa kualitatif yang telah diberi skor atau nilai, sehingga peneliti bisa menghitung dan
mengetahui posisi perusahaan yang diteliti berada diposisi apa. Berikut ini adalah cara menghitung
IFAS/EFAS secara kuantitatif:
A. Menganalisis Faktor Strategi Internal (IFAS)
Evaluasi faktor internal perusahaan ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Tabel IFAS ( Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength and weakness perusahaan.
Langkah-langkah dalam menganalisis faktor strategis internal adalah sebagai berikut:
1.) Menganalisis faktor internal yang mempengaruhi pencapaian goals atau sasaran, visi, dan misi
yang telah ditetapkan secara rinci (detail) dengan teknik brainstorming. Kemudian,
mendiskusikan setiap faktor internal yang ada apakah termasuk kekuatan atau kelemahan
dibandingkan dengan perusahaan lain, dengan cara poling pendapat. Faktor internal terdiri dari:
a. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
20/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 19
Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS. Susun 5 sampai dengan 10 faktordari kekuatan dan kelemahan (Freddy Rangkuti, 2001 : 22).
2) Berikan bobot masing-masing faktor dengan skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak
penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00 (Diklat Spama,
2000: 13). Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pada dapat memberikan dampak pada faktor
strategis.
3) Berikan rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 (Sangat kuat) sampai
dengan 1 (sangat lemah). Variabel yang bersifat positif (semua variable yang termasuk kekuatan)
diberi nilai 1 sampai dengan 4. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika
kelemahan besar sekali maka nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai kelemahannya rendah maka
nilainya 4.
4) Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh pembobotan. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya beragam.
5) Jumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan.
6) Lakukanlah pengurangan antar jumlah total skor pembobotan faktor kekuatan (strength) dengan
jumlah total skor pembobotan faktor kelemahan (weakness).
7) Jumlah pengurangan nilai faktor peluang dan ancaman ini akan memberikan nilai atau titik pada
sumbu X pada kuadran Pearce dan Robinson, yang akan menjadi titik koordinat bagi perusahaan
yang bersangkutan. Nilai X ini menunjukkan bagaimana posisi perusahaan tertentu terhadap
faktor-faktor internalnya dan pilihan strategi yang akan diambil. Kegunaan lainnya dari total skor
ini adalah total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Contoh:
Tabel 1.4 Faktor-faktor IFAS
No Kekuatan Kode
1. Nama yang sudah dikenal banyak publik A
2. Memiliki instruktur yang berpengalam dan profesional B
3. Memiliki arena fitness yang luas, bersih dan nyaman C
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
21/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 20
No Kekuatan Kode4. Memiliki track record yang sangat baik di bidang fitness center D
5. Memiliki program membership sehingga dapat menarik banyak pelanggan E
6. Gold Gym merupakan bisnis yang besar dan kuat F
7. Memiliki fasilitas yang sangat lengkap untuk berbagai jenis olahraga G
8. Memiliki kelengkapan properti yang canggih H
9. Gold gym mampu mengkombinasikan gaya hidup modern di pusat kebugaran I
10. Brand awareness yang baik. J
No Kelemahan Kode
1. Maintenance terhadap peralatan yang rusak membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga menimbulkan komplain dari pelangganK
2. Image Gold Gym sebagai body builder yang terlalu melekat pada konsumen L
3. Kurang cepat tanggap terhadap pesaing M
4. Promo yang diberikan kepada member sangat terbatas N
5. Promosi yang dilakukan kurang efektif O
6. Pelanggan dari jenis kelamin wanita masih sangat sedikit P
7. Hanya memiliki instruktur local Q
8. Konsep yang ditawarkan Gold Gym kurang menarik R
Berikut merupakan teknis pembobotan yang dilakukan untuk faktor internal:
Tabel 1.5 Teknis pembobotan faktor internal Gold’s Gym Indonesia
Faktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q R TR Bobot
A X 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0,082
B 0 X 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 10 0,068
C 0 0 X 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 0,048
D 1 0 0 X 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 0,082
E 1 1 1 1 X 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 11 0,075
F 1 1 0 0 0 X 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 0,089
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
22/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 21
Faktor A B C D E F G H I J K L M N O P Q R TR BobotG 0 0 0 1 0 0 X 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 8 0,055
H 0 0 0 0 0 0 0 X 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 0,048
I 1 1 0 1 1 0 0 0 X 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 0,034
J 1 1 0 1 0 1 1 0 1 X 1 1 0 0 0 0 0 0 8 0,055
K 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 X 1 1 1 0 1 0 0 8 0,055
L 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 X 1 0 0 1 1 0 5 0,034
M 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 X 1 0 0 1 1 5 0,034
N 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 X 1 1 0 1 7 0,048
O 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 X 0 0 0 6 0,041
P 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 X 1 1 7 0,048
Q 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 X 0 7 0,048
R 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 X 8 0,055
TOTAL 146 1
Melalui pembobotan teknis tersebut diatas, maka didapatkan hasil akhir berupa bobot, rating, dan
score untuk masing – masing faktor sebagai berikut:
Tabel 1.6 Bobot, Rating, dan Score Gold’s Gym
INISIAL BOBOT RATING SCORE
A 0,082 4 0,328767
B 0,068 3 0,205479
C 0,048 2 0,09589
D 0,082 4 0,328767
E 0,075 4 0,30137
F 0,089 3 0,267123
G 0,055 2 0,109589
H 0,048 1 0,047945
I 0,034 1 0,034247
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
23/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 22
INISIAL BOBOT RATING SCOREJ 0,055 4 0,219178
TOTAL 1,938356
K 0,055 3 0,164384
L 0,034 3 0,10274
M 0,034 4 0,136986
N 0,048 2 0,09589
O 0,041 2 0,082192
P 0,048 4 0,191781
Q 0,048 2 0,09589
R 0,055 1 0,054795
TOTAL 0,924658
S – W 1,013699
Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S – W
= 1,938356 – 0,924658 = 1,013699
B. Menganalisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
EFAS menganalisis kondisi eksternal dari keseluruhan aspek, minimal berdasarkan faktor
politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dari kondisi lingkungan eksternal perusahaan (negara
atau pemerintah daerah). Berikut adalah langkah-langkah untuk penentuan Faktor Strategi Eksternal
(EFAS):
1.)
Menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan, kemudian didiskusikan apakah
termasuk faktor peluang atau faktor ancaman bagi perusahaan.
a. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang dimasa mendatang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar dari organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
24/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 23
b.
Threats (ancaman)Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS. Susun 5 sampai dengan 10 faktor
dari peluang dan ancaman (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
2.) Lakukan langkah 2 – 5 seperti pada faktor EFAS diatas.
3.) Lakukan pengurangan antara jumlah total skor pembobotan faktor peluang (opportunities)
dengan jumlah total skor pembobotan faktor ancaman (threats).
Jumlah pengurangan nilai faktor peluang dan ancaman ini akan memberikan nilai atau titik pada
sumbu Y pada kuadran Pearce dan Robinson, yang akan menjadi titik koordinat bagi perusahaan
yang bersangkutan. Nilai Y ini menunjukkan bagaimana posisi perusahaan terhadap faktor-faktor
eksternalnya dan pilihan strategi apakah yang akan diambil. Kegunaan lainnya dari total nilai ini
adalah total nilai ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan
lainnya dalam kelompok industri yang sama
Tabel 1.7 Faktor – faktor EFAS
No Peluang Kode
1. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan A
2. Tubuh yang sehat dan menarik merupakan dambaan semua orang B
3. Fitness merupakan lifestyle penduduk perkotaan. C
4. Masyarakat membutuhkan arena olah raga dengan fasilitas yang lengkap D
5. Semakin meningkatkan perekonomian Indonesia E
6. Tingginya UMR penduduk jakarta sebesar 3,7 juta F
7. Munculnya mal – mal baru sebagai pusat keramaian G
No Ancaman Kode
1. Munculnya berbagai pesaing dalam kelas dan bidang yang sama H
2. Beberapa pesaing menjual dengan harga yang murah I
3. Kurangnya loyalitas dari para konsumen J
4. Teknologi yang terus berubah K
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
25/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 24
No Peluang Kode
5.Banyaknya video tutorial yang memudahkan konsumen untuk berolah
raga di rumahL
6.Sedikitnya masyarakat yang rela meluangkan waktu luangnya untuk
berolahragaM
Berikut merupakan teknis pembobotan yang dilakukan untuk faktor eksternal :
Tabel 1.8 Teknis Pembobotan Faktor Eksternal Gold’s Gym Indonesia
Faktor A B C D E F G H I J K L M Total Row Bobot
A X 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 0,0897436
B 1 X 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7 0,0897436
C 0 0 X 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 0,0641026
D 0 1 1 X 1 0 0 0 1 0 0 1 0 5 0,0641026
E 0 0 0 0 X 0 1 0 1 0 1 1 1 5 0,0641026
F 1 1 0 1 1 X 1 0 1 1 0 1 0 8 0,1025641
G 0 0 1 1 0 0 X 0 0 0 1 1 0 4 0,0512821
H 1 1 0 1 1 1 1 X 1 0 1 0 1 9 0,1153846
I 0 0 1 0 0 0 1 0 X 0 1 1 1 5 0,0641026
J 1 1 0 1 1 0 1 1 1 X 1 1 0 9 0,1153846
K 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 X 1 0 4 0,0512821
L 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 X 0 1 0,0128205
M 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 X 9 0,1153846
TOTAL 78 1
Melalui pembobotan teknis tersebut diatas, maka didapatkan hasil akhir berupa bobot, rating, dan
score untuk masing – masing faktor sebagai berikut:
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
26/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 25
Tabel 1.9 Bobot, Rating, dan Score Gold’s Gym Indonesia INISIAL BOBOT RATING SCORE
A 0,082 4 0,358974
B 0,068 4 0,358974
C 0,048 3 0,192308
D 0,082 2 0,128205
E 0,075 2 0,128205
F 0,089 4 0,410256
G 0,055 2 0,102564
TOTAL 1,679487
H 0,055 4 0,461538
I 0,034 3 0,192308
J 0,034 4 0,461538
K 0,048 1 0,051282
L 0,041 1 0,012821
M 0,048 2 0,230769
TOTAL 1,410256
O – T 0,2692306
Selisih antara peluang dan ancaman = O – T
= 1,679487 – 1,410256 = 0,2692306
1.4.3 Diagram SWOT
Hasil dari analisis IFAS dan EFAS tersebut, selanjutnya dimasukkan kedalam diagram
analisis SWOT, dengan selisih antara kekuatan dengan kelamahan sebagai koordinat disumbu X,
sedangkan selisih antara peluang dengan ancaman sebagai koordinat di sumbu Y.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
27/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 26
Gambar 1.7 Diagram Analisis SWOT
Kuadran 1
Pada kuadran ini merupakan posisi yang terbaik, karena perusahaan berada pada daerah yang
“kuat” dan “berpeluang”. Strategi yang harus diterapkan pada posisi ini adalah kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy), atau dapat disebut dengan strategi
“progresif”. Strategi yang menghubungkan antara S dan O dibuat berdasarkan jalan pikiran yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaat peluang yang sebesar-
besarnya. Progresif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal.
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
28/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
Lab. Inovasi & Pengembangan Organisasi – Pendahuluan 27
Kuadran 2Kuadran ini mempunyai kekuatan internal, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala
ancaman dari luar. Fokus strateginya adalah memaksimalkan kekuatan internal sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik. Strategi pada kuadran ini disebut diversifikasi strategi, yakni
pemberagaman strategi atau mencari strategi terbaik yang dapat digunakan dalam menghadapi
ancaman dari luar. Diversifikasi strategi artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi
sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk
terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan
untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Kuadran 3
Meskipun memiliki peluang tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala berupa
kelemahan internal. Strategi pada kuadran ini adalah yaitu merubah strategi yang ada guna untuk
memperbaiki keadaan internal sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Mengubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi yang ada sebelumnya. Sebab, strategi yang
lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja
organanisasi.
Kuadran 4
Posisi ini menandakan sebuah perusahaan yang lemah dan menghadapi tantangan yang besar.
Strategi pada kuadran ini disebut strategi bertahan, artinya perusahaan disarankan untuk
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terpuruk. Strategi ini dipertahankan sambil terus
membenahi diri. Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja
internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi
diri.
1.4.4 Matriks SWOT
Setelah dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai
tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi
Strength dan Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat . Setelah itu kita bisa melakukan
-
8/18/2019 Modul 1 Reguler
29/29
MATERI / BAHAN PRAKTIKUM
Fakultas
Program Studi
Nama MK
Nama Praktikum
:
:
:
:
Teknologi Industri
Teknik Industri
POMB
Pendahuluan
Pertemuan ke
Modul ke
Jumlah Hal
Tanggal
:
:
:
:
1 (Satu)
1 (Satu)
29
5-9 April 2016
strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang palingmenguntungkan dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan
improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness
dan threat ), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
strateginya yaitu dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain
yaitu mengurangi weakness dan threat .
Tabel 1.10 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kekuatan internal
WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10 faktor-faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITIES
(O)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor peluang eksternal
STRATEGI S-O
Ciptakan Strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
STRATEGI W-O
Ciptakan Strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang.
THREAT (T)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor ancaman
eksternal
STRATEGI S-T
Dengan menyusun strategi untuk
mengatasi ancaman dengan
mendayagunakan kekuatan.
STRATEGI W-T
Dengan menyusun strategi untuk
menghindari ancaman sekaligus
melindungi kelemahan.