modul 12.doc

Upload: aqkuciiebotcahcillikmaniez

Post on 31-Oct-2015

130 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

16

BAGIAN 1PENDAHULUAN

A. PENDAHULUANSistem pengapian merupakan salah satu bagian sistem dari sebuah engine, akan tetapi yang menentukan saat pengapian yaitu terjadinya pembakaran bahan bakar ialah sistem pengapian, hal ini disebabkan karena dalam sebuah pembakaran sempurna memerlukan timing atau waktu yang tepat dalam pemberian pengapian dalan ruang bakar .Sebelum mengetahui kapan waktu pemberian pengapian pada ruang bakar, perlu di pelajari cara kerja sistem pengapian, untuk mengetahui cara kerja sistem pengapian maka dibutuhkan pengenalan dan pengetahuan secara praktis tentang kontruksi dari sistem pengapian atas dasar kegunaan dan fungsinya.

B. KONSEP UMUM Dalam modul yang penulis buat ini terdapat 2 (dua) sub bab yang akan disajikan dalam materi sistem pengapian diantaranya: 1. Komponen serta fungsi dari setiap sitem pengapian 2. Job SheetBAGIAN IICARA KERJA DAN KOMPONENNYA

A. CARA KERJA

Saat kontak on ke IG maka arus listrik yang dari baterai sebesar 12V mengalir menuju ke koil primere selanjutnya menuju ke platina, saat platina menutup maka terjadilah medan magnet pada coil primer, selanjutnya platina membuka maka terjadi loncatan listrik/ induksi (20.000 V 25.000 V ) menuju ke kabel koil mengarah ke distributor selanjutnya diteruskan oleh rotor yang berputar, sehingga aliran listrik dibagi untuk mengalir ke kabel busi 1,2, 3, 4, dan kabel busi mengalirkan ke busi dan terjadilah loncatan bunga api pada Groond electroda dan center elektroda, saat inilah terjadinya pembakaran.

B. KOMPONEN SISTEM PENGAPIANKomponen sistem pengapian diantaranya ialah :

a. Battery

b. Kunci kontakc.Koil

d.Condensator

e. Platinaf. Distributor

g. Kabel tegangan tinggi

h. BusiBaterai

Baterai adalah sebuah sebuah sumber listrik dalam suatu rangkaian kelistrikan. Pada mobil, baterai mempunyai fungsi sesuai waktunya, yaitu :

a. Pada saat mesin mati, fungsi baterai adalah sebagai penyuplai tenaga kelistrikan bagi aksesoris, lampu radio, dan lain sebagainya

b. Pada saat mesin hidup, fungsinya sebagai peyuplai listrik dan stabilizer karena baterai mendapatkan arus dari alternator yang tidak selalu tetap.

c. Pada saat starter, fungsinya hanya menghidupkan mesin, semua aksesoris, lampu, radio akan mati, karena semua listrik digunakan untuk menghidupkan mesin

Komponen ACCU/ Baterai

a) Grid

Peran dari grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan konduksi/penghantaran energi listrik.

b) Lempengan (elektroda)Seperti yang ditampilkan dalam gambar. Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air, yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan, perubahan wujud, dsb. Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

c) Penyekat ( Separator)Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan tersebut.

Susunan lempengan (kelompok sel) Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada kutub elektroda. Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang dihubungkan dalam rangkaian seri.

d) Kemasan AccuKemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya. Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan. Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini, penyekat jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan arus pendek.

e) Tutup atas dan SumbatTutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan accu.

f) Terminal sel/terminalSetiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk menghubungkan sakelar eksternal.

g) Elektrolit (Larutan Asam Belerang-Sulfuric Acid)Elektrolit adalah larutan asam belerang yang tidak berbau dan tidak berwarna yang dihasilkan dari campuran larutan asam belerang yang sangat murni dengan air. Elektrolit bereaksi dengan timah oksidan pada elktroda positif dan timah sepon (sponge lead) pada elektroda negatif sehingga menghailkan arus listrik. Selain itu elektrolit juga mengalirkan arus listrik di dalam sel. Biasanya, ketika aki telah terisi penuh, pada suhu 20 oC, gravitasi dari elektrolit adalah sebesar 1.280+0.010.Kapasitas Baterai: merupakan kemampuan menyimpan jumlah energi listrik didalam baterai atau aki dan ditunjukkan dalam satuan Ampere atau Watt jam. Besar kapasitas baterai ini bergantung pada lama pemakain, berat jenis (BJ), dan suhu elektrolit. Misalnya pada aki tertulis 12V.10Amp-120 Ampere jam, berarti baterai tersebut dapat bekerja selama 120/10 = 12 Jam.

1. Konci kontakBerfungsi sebagai penghubung arus listrik dengan beban yang digunakan, misal: lampu-lampu, montor stater dan lain lain. Jenis kunci kontak ini menggunakan kunci kontak jenis mobil Toyota Kijang 4K. Gambar dibawah merupakan contoh salah satu kunci kontak yang memiliki empat terminal AM, ACC, (ON/IG) dan Start.

AM adalah terminal arus listrik yang selali berhubungan dengan baterai. ACC tterminal yang digunakan untuk bagian perlengkapan tambahan seperti: radio, tipe player. ON/IG (ignition): adalah terminal yang berhubungan dengan sistem pengapian mesin. ST (starter) adalah terminal yang berhubungan dengan sistem starter

Gambar 9 adalah posisi kerja dari kunci kontak, gerak kunci kontak dari posisi LOCK ke posisi ACC adalah 55 derajat dan posisi ACC ke posisi ON adalah 35 derajat dan dari posisi ON ke posisi ST 35 derajat.

Gambar 10 adalah hubungan antara terminal pada kunci kontak dimana Lock terminal tersebut tidak ada hubungannya dengan terminal-terminal lainnya. Pada posisi kontak di putar ke ACC maka terminal AM dengan terminal ACC akan berhubungan sehingga perlengkapan radio/tipe player dapat dihidupkan. Pada saat kunci kontak diputar pada posisi ON/IG maka terminal-terminal AM-ACC-IG akan berhubungan sehingga radio/tipe player dan sistem pengapian berhubungan dengan sumber arus listrik. Pada saat kunci kontak dapur posisi START maka terminal AM-IG-ST akan berhubungan dengan perlengkapan tersebut diatas (kecuali radio/tipe player) serta hubungan ke montor starter akan menghidupkan mesin.

2. Koil

Koil berfungsi merubah tegangan listrik 12 V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (20KV - 25KV).

a. Kumparan sekunder yang digulung 15.000 sampai 30.000 kali lilitan pada besi.

b. Kumparan primer yang digulung 150 sampai 300 kali lilitan mengelilingi kumparan skunder.

Salah satu ujung dari kumparan primere dihubungkan dengan terminal negatif primer sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan terminal positif primer. Kumparan skunder dihubungkan dengan cara serupa, dimana salahsatu ujungnya dihubungkan dengan kumparan lewat terminal positif primer sedangkan ujung lain dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi melaliu sebuah pegas.

3. Kondensator

Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar kapasitasnya. Kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad, pada kendaraan Toyota. Condenser yang di pergunakan ada 3 macam:

a. Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15 ufb. Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22 uf c. Condenser kabel warna biru kapasitasnya 0,25 ufCondensator ada 2 fungsi:

a. Untuk menampung muatan listrik.

b. Untuk mempercepat pemutusan arus pada platina.

Cara kerja: pada saat platina mulai membuka maka sisa sisa aliran dari kumparan primer yang melewati platina masih cenderung terjadi, yaitu dalam bentuk loncatan bunga api, terjadinya loncatan bunga api pada platina menimbulakan beberapa kerugian, antara lain:

a. Menyebapkan platina terbakar dan cepat aus.

b. Menyebapkan pemutusan tegangan sekunder tidak terjadi secara mendadak akibatnya tegangan aekunder lemah.

Dengan pemasangan condenser maka beberapa kerugian diatas dapat dikurangi. Munculnya percikan bunga api dapat dikurangi karena pada saat platina mulai membuka maka sisa arus yang mengalir melalui platina akan diserap oleh condenser sehingga munculnya bunga api pada platina dapat dikurangi. Dengan adanya penyerapan arus listrik dari platina ke condenser maka sisa sisa arus akan terserap seketika sehingga pemutusan arus pada platina terjadi secara mendadak. Kalau di platina muncul percikan bunga api besar, gantilah condensernya (0,22uf-0,27uf).

Kapasitas kondensator mobil berkisar antara 0,15-0,50 mikrofarad. Kapasitas kondensator adalah kemampuan untuk menyimpan tenaga listrik. Biasanya kemampuan menyimpan listrik dipengaruhi oleh jenis dielektriknya dan jarak antar lempeng atau pelat konduktor dan teras pelat konduktor. Semakin tebal dielektriknya, semakin kecil kapasitasnya, semakin luas pelat konduktornya, semakin besar kapasitasnya, semakin tinggi nilai konstanta dielektriknya, semakin besar pula kapasitasnya. Misal pada kondensator tertulis 12V/0,3 mikrofarad, kondensor ini boleh diberi tegangan maksimumnya sebesar 12Volt.

4. Distributor

a. Platina

Untuk memutuskan dan menghubungkan arus yang mengalir ke kumparan pimer, agar terjadi tegangan induksi pada kumparan sekunder. Terdiri dari 2 bagaian yaitu:

1. Breaker point (contact point / point )Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil. Induksi terjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka.

2. Camlobe ( nok )Fungsinya Adalah untuk mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada kumparan primer coil

b. Bagian DistributorBagian ini berfungsi membagi-bagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang di hasilkan / di bangkitkan oleh kumparan sekunder pada ignition coil ke busi pada tiap tiap silinder sesuai dengan urutan pengapian. Bagian ini terdiri dari tutup distributor dan rotor.

c. Bagian Governor Advancer

Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin. Bagian ini terdiri dari Governor weight dan governor spring (pegas governor ).d. Bagian Vacum Advancer

Bagian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer, yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi dialam intake manifold.

e. Rotor

Adalah bagian yang berputar, dalam sistem pengapian rotor berada didalam distributor dan rotor berfungsi untuk membagi arus sebelum masuk ke kabel tekanan tinggi busi.

5. Kabel Tegangan Tinggi

Kebel kabel tegangan tinggi ( high-tension cord ) harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang menghasilkan di dalam ignition coil ke busi busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebab itu penghantar ( core ) di bungkus dengan insulator karet yang tebal seperti tampak pada gambar untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet ( rubber insulator ) kemudian di lapisi oleh pembungkus ( seath ). Kabel resistive terbuat dari fiberglass yang di padu /di campur dengan carbon dan karet sintetis yang di gunakan sebagai core untuk memberikan peregangan yang cukup kuat untuk meredam bunyi pengapian ( ignition noise ).

6. Busi

Fungsi busi adalah menghantarkan arus pengapian ke ruang bakar, dimana bagian yang diberi jarak/gap atau celah yang dihasilkan bunga api.

Busi juga bisa di artikan sebagai peranti untuk memberikan percikan bunga api guna membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresekan di dalam ruang bakar. Arus listrik tegangan tinggi tersebut berasal dari koil pengapian. Pada mesin bersilinder banyak, arus tegangan tinggi tersebut melalui distributor, Pada saat bekerja, busi akan mengalami perubahan tekanan dan temperatur tinggi. Temperaktur eletroda bisi bisa mencapai 1.800 C. Temperatur ini akan turun drastis pada langkah isap karena didinginkan oleh campuran bahan bakar dan udara. Tekanan di dalam silinder juga berubah ubah antara 1 atmosfer (pada langkah isap) dan 45 atmosfer (pada langkah kerja). Tegangan listrik yang harus ditaha oleh insulator busi berkisar antara 15.000 volt 20.000 volt. Oleh karena itu, walaupun kontruksinya tampak sederhana, busi harus bisa bertahan dalam kondisi kerja yang sangat berat, yaitu harus mempunyai daya tahan panas tinggi, perubahan tekanan dan daya tahan listrik yang baik.Kontruksi Busi :

Busi terdiri atas elektroda tengah, elektroda massa, insulator, dan rumah (casing)

a. Elektroda tengah

Salah satu ujung elektroda tengah berulir dan terletak di bagian luar dengan fungsisebagai erminal, ujung lainnya terletak didalam berdekatan dengan elektroda massa. Elektroda tengah ini terdiri atas sumbu pusat oleh elektroda ; seal kaca untuk memberikan kerapatan dan menghindari kebocoran udara antara sumbu pusat dan elektroda tengah; inti tembaga untuk merambatkan panas dari elektroda dan ujung isolasi agar cepat dingin; resistor untuk meredam atau mengurangi gangguan frekuensi radio dan elektroda tengah untuk memberikan loncatan bunga api ke elektroda tengah

b. Elektroda massa

Elektroda ini disatukan dengan rumah yang dibuat sama dengan elektroda tengah. Elektroda yang dibuat dengan bentuk khusus ini, misalnya alur U (busi U) atau alur V (busi V), adalah untuk memberikan kemampuan pengapian yang lebih baik dan memudahkan loncatan bunga api.

c. Insulator

Komponen busi ini biasanya dibuat dari bahan porselin yang memegang elektroda tengah serta berguna untuk isolasi elektroda tengah dengan rumah atau elektroda massa. Permukaan isolasi porselin dibuat bergeombang agak jarak antara terminal dan rumah terminal menjadi lebih panjang. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus dan loncatan bunga api tegangan tinggi.

d. Rumah

Ujung rumah busi berbentuk segi enam dan unung lainnya berulir untuk melekatkan busi pada ruang bakar. Rumah busi juga berfungsi untuk menyangga insulator porselin. Pada perletakan rumah busi dengan ruang bakar, diberi tambahan cincin gasket untuk mencegah kebocoran gas.

BAGIAN IIIJOB SHEET

A. GAMBAR PENGAPIAN

B. JOB SHEET

PEMERIKSAAN BATERAI1. Periksa secara visual kleman (nepel + dan - batere ) kemungkinan longgar,penuh kotoran asam dll.

2. Lakukan pemeriksaan cairan elektrolit batere menggunakan hydrometer hasilnya:Nomor cell123456

Hasil pengukuran.....mmHg......mmHg.....mmHg....mmHg.....mmHg......mmHg

Menurut pedoman reparasi mesin Toyota seri K:hal 10-9

Berat jenis elektrolit baterai pada 20 C (68 F) adalah : 1,25-1,27 mmHg

3. Periksa ketinggian air baterai, hasilnya....tulis : kurang, cukup, kelebihanNomor cell123456

Hasil pengukuran

4. Periksa seluruh lubang pada tutup pengisian baterai5. Periksa tegangan baterai : Hasil...................VoltPEMERIKSAAN KABEL BUSI

1. Lepas semua kabel busi petunjuk pada vedio, kemudian lakukan pemeriksaan kabel busi.Menurut pedoman reparasi toyota seri K: hal 2-8 tahanan kabel < 25 K per Kabela. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terpasang pada tutup distributor

Kabel Tegangan TinggiHasil Pengukuran Tahanan

Kabel Busi 1..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 2..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 3..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 4..........kilo ohm (K)

Kabel dari coil..........kilo ohm (K)

b. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terlepas dari tutup distributorKabel Tegangan TinggiHasil Pengukuran Tahanan

Kabel Busi 1..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 2..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 3..........kilo ohm (K)

Kabel Busi 4..........kilo ohm (K)

Kabel dari coil..........kilo ohm (K)

2. Periksa kondisi isolator pasa koil, rotor, tutup distributor dan terdapat tempat yang terbakar, bagian tersebut harus diganti

a. Periksa tutup distributor kondisi arangnya harus bisa berpegasb. Periksa kondisi isolator kabel pengapian . kabel yang retak atau terbakar harus diganti, Menurut pedoman reparasi toyota seri K: hal 2-8 tahanan kabel < 25 K per Kabel

Kabel Tegangan TinggiHasil Pemeriksaan

Kabel busi 1

Kabel busi 2

Kabel busi 3

Kabel busi 4

Kabel dari coil

PEMERIKSAAN BUSI

1. Periksa seluruh kondisi fisik busi kemungkinan seperti berikut :

Nomor busi di silinderHasil pemeriksaan

Busi 1

Busi 2

Busi 3

Busi 4

2. Ukuran celah eletroda busi. Celah elektroda busi menurut pedoman reoarasi toyota seri K: halaman 10-10 adalah 0,8 mmNomor busi di silinderHasil pemeriksaan

Busi 1

Busi 2

Busi 3

Busi 4

PEMERIKSAAN VAKUM ADVANCER

1. Lakukan pemeriksaan Vacum Advancer Pemeriksaan sederhana :Lepas tutup distributor. Lepas slang vakum yang menuju ke distributor padakarburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutusharus bergerak

2. Lakukan pemeriksaan dengan alat pengetes pasang lampu timing dan tachometer hidupkan montor, kontrol/ stel saat pengapian tambah putaran montor sampai tepat 1500rpm, kemudian lihat saat pengapian lepas selang vakum pada distributor , kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 1500 rpm. Harus ada perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa selang vakum.

PEMERIKSAAN SENTRIFUGAL ADVANCER1. Lakukan pemeriksaan sederhanaLepas tutup distributor

Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapatberputar 10-15 derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri keposisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru.

2. Lakukan pemeriksaan governor advansLakukan Pemeriksaan Advans Sentrifugal Pemeriksaan dengan lampu timingLepas slang vakum dari advans vakumPasang lampu timing dan takhometer.lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran montor perlahan lahan. Dibawah 900 rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah.

Antara 900-1500rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihatpada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal.

PENYETELAN SAAT PENGAPIAN

Periksa saat pengapian menggunakan lamputiming.Dan tachometer untuk melihat putaran idle, untukmobil 4 silinder 750-850 rpm. Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkansekrup pengikat distributor sampai distributordapat digerakkan. Putar distributor sampai didapatkan saatpengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrupkembali.

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN SUDUT DWELL

Lakukan pemeriksaan dan penyetelan celah kontak pemutus dengan penngetes dwell. Besar sudut dwel untuk 4 silnder, standarnya 50-54.

PEMERIKSAAN CELAH PLATINA Pilih fuler yang sesui dengan besar celah kontak. Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut: kendorkan sedikit sekrup sekrup pada kontak tetap. Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap. Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel.

Perhatikan dudukan tumit ebonit di puncak tonjolan cam

Celah platina 0,4 -0,5

Gambar 1. Rangkaian pengapian

Gambar 2 Baterai

Gambar 3 Grid.

Gambar 3 Lempengan Elektroda Positif dan negatif

Gambar 4 Penyekat elektroda

Gambar 5 Susunan Lempengan

Gambar 6 Kemasan Accu

Gambar 7 Tutup atas dan Sumbat

Gambar 8 Tutup atas dan Sumbat

Gambar 9 Posisi Saklar

Gambar 10 Hubungan Antar Terminal Saklar

Gambar 11 Koil

Gambar 11 bagian dari coil

Gambar 12 kondensor

Gambar 13 Contac point

Gambar 14 Comlobe (Nok)

Gambar 15 Bagian distributor

Sentrifugal Advancer bekerja

Sentrifugal Advancer tidak bekerja

Vakum Advancer bekerja

Vakum Advancer tidak bekerja

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

Pegas Belum Bekerja

Kelonggaran Kelonggaran

Plat kurva

Gambar 16 Vakum dan Sentrifugal Advancer

Gambar 17 Kontruksi Busi

Hasil pemeriksaan Nepel :.................................................................... .......... ...................................................................................................

Kesimpulan : .................... ...................................................................... .......... ... ...... ...................

Kesimpulan : .................... ...................................................................... .......... ... ...... ................... .................... ...................................................................... .......... ... ...... .

Kesimpulan : .................... ...................................................................... .......... ... ...... ................... .................... ...................................................................... .......... ... ......

Hasil pemeriksaan tutup baterai : cell1:.....................Cell2:.......................Cell 3......... Cell 4:...............

Cell 5:................Cell 6:...........

Kesimpulan:..................................................................................................... .................................. .................................. ..................................

Kesimpulan : .................... ............................................................................ ................... .................... ......................................................................

Kesimpulan :..................................................................................................... .............................................................................

Hasil pemeriksaan :................................. Kesimpulan:.....................................................................................................

Hasil pemeriksaan :..................................... Kesimpulan:.....................................................................................................

Kesimpulan:..................................................................................................... ............................................................................................................

Kesimpulan:.....................................................................................................

.............................................................................

Kesimpulan:....................................................................

.............................................................................

Hasil pemeriksaan :..................................... Kesimpulan:..................................................................................................... ....................

Hasil pemeriksaan 1500 rpm dengan selang vakum saat pengapian :.......... poros engkol

Hasil pemeriksaan 1500 rpm tanpa selang vakum saat pengapian :.......... poros engkol Kesimpulan:.........................................................................................................................................

Hasil pemeriksaan :..................................... .............. Kesimpulan:..................................................................................................... .................... ....................

Hasil pemeriksaan saat putaran idle

Saat pengapian........ poros engkol

Hasil pemeriksaan 900-1500 rpm

Saat pengapian........ poros engkol

Hasil pemeriksaan 4500

Saat pengapian........ poros engkol

Hasil pemeriksaan saat putaran idle........ poros engkol

Kesimpulan:........................................................................................

............................................................... .............................................

Hasil pemeriksaan sudut dwell :........

Kesimpulan:........................................................................................ ........................................

Hasil pemeriksaan sudut dwell :........

Kesimpulan:........................................................................................ ........................................

_1430339882.bin

_1430339883.bin