modul 2 oprasi if else

39
KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011 Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 1 Array adalah kumpulan data-data scalar yang dinyatakan dalam bentuk baris, kolom atau gabungan keduanya. Kumpulan data yang tidak teratur tidak dapat ditulis memanfaatkan array, tetapi untuk data yang teratur dapat diekspresikan menggunakan array sehingga tidak perlu ditulis satu-persatu. Matriks adalah array dari kumpulan persamaan linier. MEMBENTUK ARRAY 1. Membentuk deret sederhana Membentuk deret sederhana dalam MATLAB pada pembahasan sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah sebagai berikut: Variabel = m : n yang mana m adalah bilangan awal dan n adalah bilangan akhir. MATRIKS DAN DASAR PEMROGRAMAN BERBASIS MATLAB Objektif: 1. Mengetahui cara mengoperasikan dan prosedur membuat array dan matriks dalam MATLAB 2. Mengetahui operasi matematika matriks dalam MATLAB 3. Mengetahui konsep dasar fungsi dan kontrol program dalam MATLAB KONSEP DASAR MEMBENTUK ARRAY DAN MATRIKS

Upload: ariefsulaeman

Post on 23-Nov-2015

129 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 1

    Array adalah kumpulan data-data scalar yang dinyatakan dalam bentuk baris, kolom atau

    gabungan keduanya. Kumpulan data yang tidak teratur tidak dapat ditulis memanfaatkan array,

    tetapi untuk data yang teratur dapat diekspresikan menggunakan array sehingga tidak perlu

    ditulis satu-persatu. Matriks adalah array dari kumpulan persamaan linier.

    MEMBENTUK ARRAY

    1. Membentuk deret sederhana

    Membentuk deret sederhana dalam MATLAB pada pembahasan sebelumnya dapat dilakukan

    dengan mudah sebagai berikut:

    Variabel = m : n

    yang mana m adalah bilangan awal dan n adalah bilangan akhir.

    MATRIKS DAN DASAR PEMROGRAMAN BERBASIS MATLAB

    Objektif: 1. Mengetahui cara mengoperasikan dan prosedur membuat array dan matriks dalam

    MATLAB 2. Mengetahui operasi matematika matriks dalam MATLAB 3. Mengetahui konsep dasar fungsi dan kontrol program dalam MATLAB

    KONSEP DASAR MEMBENTUK ARRAY DAN MATRIKS

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 2

    Gambar 2.1: Membuat deret sederhana

    2. Menggunakan increment

    Membentuk deret menggunakan increment dapat dilakukan sebagai berikut

    Variabel = m: i: n

    Yang mana i adalah langkah, bila i tidak ditulis maka secara otomatis MATLAB akan

    membentuk i = 1.

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 3

    Gambar 2.2: Membuat deret dengan incerement

    MEMBENTUK MATRIKS

    Contoh: Terdapat matriks A2X3 dan B3X2

    = 5 2 102 4 7 = 2 33 44 5

    Terdapat tiga metode menulis matriks dalam MATLAB,

    Metode 1

    untuk metode umum yang digunakan oleh semua bahasa pemrograman matriks diatas dapat

    ditulis dalam M-file sebagai berikut:

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 4

    Gambar 2.3: Script M-File metode umum membuat matriks

    Gambar 2.4: Output command window metode umum membuat matriks

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 5

    Metode 2

    Gambar 2.5: Script M-File metode kedua membuat matriks

    Metode 3

    Gambar 2.6: Script M-File metode ketiga membuat matriks

    MEMBENTUK MATRIKS KHUSUS

    Beberapa fungsi dapat digunakan untuk membentuk matriks dengan ukuran dan nilai tertentu.

    Berikut beberapa contoh fungsi pembentuk matriks

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 6

    Gambar 2.6: Metode membuat matriks khusus

    Operasi matematika matriks menggunakan MATLAB adalah mengikuti kaidah aljabar matriks

    biasa. Berikut adalah table fungsi dan operasi matematika berbasis matriks pada MATLAB

    Tabel 2.1: Fungsi dan operasi matematika berbasis matriks pada MATLAB

    Perintah Keterangan Contoh

    Det Menghasilkan determinan matriks Det(A)

    Size Menghasilkan ukura matriks Size(A)

    + Menjumlahkan matriks C = A + B

    * Mengalikan matriks C = A * B

    OPERASI ALJABAR MATRIKS

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 7

    .* Mengalikan elemen dengan elemen,

    dengan ketentuan memiliki ukuran yang

    sama

    C = A .* B

    ^ Memangkatkan matriks dengan suatu

    skalar

    C = A^ k

    .^ Memangkatkan elemen per elemen

    matriks dengan skalar

    C = A .^ k

    Transpose matriks A

    ./ Membagi elemen per elemen dengan

    ketentuan memiliki ukuran yang sama

    C = A ./ B

    \ Menghasilkan solusi AX = B C = A \ B

    / Menghasilkan solusi XA = B C = A / B

    Inv Menghasilkan invers matriks dengan

    ketentuan matriks merupakan matriks

    bujur sangkar

    C = Inv(A)

    OPERASI MATEMATIKA LANGSUNG

    Contoh script operasi matriks

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 8

    Gambar 2.7: Operasi matematika matriks dalam MATLAB

    OPERASI MATEMATIKA BERBASIS INDEKS MATRIKS

    Penjumlahan Matriks

    Contoh: Terdapat matriks A2X3 dan B2X3

    = 1 2 34 5 6 = 2 3 45 6 7

    Tentukan C = A + B

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 9

    Gambar 2.8: Operasi penjumlahan matriks berbasis indeks dalam MATLAB

    Gambar 2.9: Output penjumlahan matriks berbasis indeks dalam MATLAB

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 10

    Sebagai skrip program, jika kita ingin mengubah/mengatur parameter masukan program, maka

    harus kita lakukan di dalam editor. Padahal seringkali kita harus menjalankan satu

    program/algoritma berulang kali dengan nilai masukan yang berbeda-beda, misalkan dalam

    proses iterasi atau optimasi. Untuk keperluan ini, kita bisa menuliskan M-file sebagai suatu

    fungsi spesifik sesuai kebutuhan kita. Dalam setiap fungsi terdapat tiga unsur:

    1. Parameter masukan; dalam hal ini kita sebut sebagai argument input. Jumlah parameter

    (argumen) tersebut bisa sebarang (satu, dua, sepuluh, atau tidak ada argumen input sama

    sekali). Jenis argumen pun sebarang (variabel, bilangan ataupun teks).

    2. Proses di dalam program; berupa sederetan command untuk menjalankan suatu algoritma

    tertentu.

    3. Parameter keluaran; atau argumen output yang jumlah dan jenisnya sebarang.

    Suatu fungsi M-File harus mengikuti beberapa aturan. Fungsi M-file juga mempunyai sejumlah

    sifat penting. Aturan-aturan dan sifat-sifat tersebut meliputi :

    1. Nama fungsi dan nama file harus identik. Contohnya flipud disimpan dalam file yang bernama

    flipud.m

    2. Pertama kali MATLAB mengeksekusi suatu fungsi Mfile, MATLAB membuka file fungsi

    tersebut dan mengkompilasi perintah-perintah di dalamnya menjadi suatu representasi internal

    dalam memoriyang mempercepat eksekusi untuk semua pemanggilan berikutnya. Jika fungsi

    juga melibatkan pemanggilan ke fungsi M-file yang lain, fungsi M-file yang dipanggil itu juga

    akan dikompilasi ke dalam memori.

    3. Baris komentar sampai dengan baris bukan komentar yang pertama adalah teks help yang

    ditampilkan. Jika anda meminta help, misalnya >> help flipud yang menampilkan 9 baris

    komentar pertama dari contoh di atas. Baris komentar yang paling atas disebut baris H1

    adalah baris yang dicari oleh perintah lookfor.

    4. Setiap fungsi memiliki ruang kerjanya sendiri yang berbeda dengan ruang kerja MATLAB.

    Satu-satunya hubungan antara ruang kerja MATLAB dengan variabel-variabel dalam fungsi

    adalah variabel-variabel input dan output fungsi. Jika suatu fungsi mengubah nilai dalam

    MEMBUAT FUNGSI M-FILE

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 11

    bentuk suatu variabel input, perubahan itu hanya tampak dalam fungsi dan tidak

    mempengaruhi ruang kerja MATLAB.

    5. Jumlah dari argument input dan output yang digunakan jika suatu fungsi dipanggil hanya ada

    dalam fungsi tersebut.

    6. Fungsi dapat berbagi variabel dengan fungsi lain, ruang kerja MATLAB dan pemanggilan

    rekursi untuk dirinya sendiri jika variabelnya dideklarasikan sebagai variabel global.

    7. Fungsi M-file berhenti dieksekusi dan kembali ke prompt jika telah mencapai akhir dari M-file

    atau jika menemui perintah return. Perintah return merupakan cara sederhana untuk

    menghentikan fungsi sebelum mencapai akhir file.

    8. Fungsi M-file dapat memuat lebih dari sebuah fungsi.

    Penulisan Fungsi M-File

    Cara penulisan fungsi M-file secara umum adalah sebagai berikut:

    Contoh 1

    Menghitung luas permukaan dan volume sebuah bangun berbentuk bola, jika jari-jari bola

    tersebut diketahui.

    Gambar 2.10: Contoh fungsi M-File menghitung luas dan volume bola

    function [argumen output] = nama_fungsi(argumen input)

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 12

    Jika pada command window dilakukan pemanggilan fungsi rumus_bola.m, serta memasukan

    nilai jari-jari pada inputnya maka akan diperoleh output berupa luas dan volume bola.

    Gambar 2.11: Output fungsi rumus_bola.m

    Contoh 2

    Menampilkan grafik persamaan parabola, dari fungsi parabola.m. Berikut M file fungsi parabola:

    Gambar 2.12: Contoh fungsi M-File persamaan parabola

    Program untuk memanggil fungsi parabola.m dapat dibuat pada command window ataupun pada

    M-File yang lain. Berikut script untuk memanggil fungsi parabola.m.

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 13

    Gambar 2.13: Output fungsi parabola.m dengan memvariasikan variabel x

    Pengaturan alur program memungkinkan pengguna untuk mengulangi perhitungan secara berulang-ulang ataupun memilih serta memutuskan kondisi-kondisi yang sesuai/diinginkan. MATLAB menyediakan empat bentuk pengaturan alur program yang akan dibahas berikut ini.

    Loop for memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah yang tetap. Bentuk umum: Loopvariabel merpakan nama variabel yang diberikan, sedangkan loopexpression biasanya memiliki bentuk ( n:m ) atau ( n:i:m ). Perintah-perintah di antara baris for dan end dikerjakan berulang-ulang dari nilai awal n sampai nilai akhir m, dengan increment (langkah) sebesar i.

    Contoh 1

    Perhitungan bilangan kuadrat dari himpunan bilangan bulat dari 1 sampai 5. Script program

    untuk menuliskan dalam M-file adalah sebagai berikut

    KONTROL PROGRAM MATLAB

    STATEMENT FOREND

    for variabel = nilai_awal : increment : nilai_akhir Command untuk dijalankan end

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 14

    Gambar 2.14: Script contoh statement for end pada MATLAB

    Gambar 2.15: Output contoh statement for end pada MATLAB

    Contoh 2

    Melakukan pengulangan penulisan karakter, script M-file nya dapat ditulis sebagai berikut

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 15

    Gambar 2.16: Contoh statement for end pada MATLAB

    Contoh 3

    Melakukan pengulangan iterasi kurva parabola, script M-file nya dapat ditulis sebagai berikut

    Gambar 2.17: Contoh statement for end pada MATLAB

    Contoh 4

    Pengulangan indeks matriks pada penjumlahan matrik.

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 16

    Gambar 2.18: Contoh tipe 1 penggunaan for end pada penjumlahan matriks

    Gambar 2.19: Contoh tipe 2 penggunaan for end pada penjumlahan matriks

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 17

    Gambar 2.20: Contoh tipe 3 penggunaan for end pada penjumlahan matriks

    Gambar 2.21: Output penjumlahan matriks menggunakan for end

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 18

    Loop for mengerjakan sekelompok perintah pengulangan yang diulang sebanyak suatu jumlah

    yang kita tentukan. tetapi loop while mengerjakan sekelompok perintah yang diulang secara

    tidak terbatas. Sintaks dasar dalam MATLAB dari Loop While adalah :

    Perintah yang terdapat diantara statemen while dan end dieksekusi berulang kali selama semua

    elemen dalam ekspresi adalah benar. Ada beberapa daftar ekspresi Boolean yang ada dalam

    MATLAB seperti tabel berikut ini :

    Tabel 2.2: Daftar ekspresi Boolean dalam MATLAB

    Contoh 1

    Menampilkan kuadrat suatu bilangan sampai kurang dari 25.

    STATEMENT WHILEEND

    while kondisi Command untuk dijalankan jika kondisi dipenuhi

    end % keluar dari loop jika kondisi tidak dipenuhi

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 19

    Gambar 2.22: Script contoh statement while end pada MATLAB

    Gambar 2.23: Output contoh statement while end pada MATLAB

    Contoh 2

    Secara sederhana loop while yang akan menampilkan bilangan dari 0 sampai dengan 4

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 20

    Gambar 2.24: Script contoh menampilkan bilangan bersyarat dengan loop while end.

    Gambar 2.25: Output contoh statement while end menampilkan bilangan

    Contoh 3

    Melakukan pengulangan penulisan karakter dengan pembatasan bersyarat, script M-file nya

    dapat ditulis sebagai berikut

    Gambar 2.26: Contoh statement for end untuk menampilkan karakter

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 21

    Gambar 2.27: Output contoh statement while end menampilkan karakter

    Seringkali sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada hasil tes rasional. Dalam

    bahasa pemrograman, logika ini dikerjakan dengan variasi kontruksi if-else-end. Bentuk paling

    sederhana kontruksi if-else-end adalah

    Perintah diantara statemen if dan end dikerjakan jika semua elemen didalam ekspresi adalah benar. Jika pada kasus dua pilihan, maka kontruksi if-elseend adalah

    Pada kasus diatas sekelompok perintah yang pertama dikerjakan jika ekspresi bernilai benar, kelompok yang kedua dikerjakan jika ekspresi bernilai salah. Jika terdapat 3 atau lebih pilihan, konstruksi if-else-end mengambil bentuk

    STATEMENT IFELSEIFELSEEND

    if kondisi Command yang dijalankan jika kondisi dipenuhi

    end

    if kondisi Command yang dijalankan jika kondisi dipenuhi

    else Dijalankan jika kondisi tidak dipenuhi

    end

    if kondisi1 Command yang dijalankan jika kondisi1 dipenuhi

    elseif kondisi2 Dijalankan jika kondisi2 dipenuhi

    elseif kondisi3 Dijalankan jika kondisi3 dipenuhi

    elseif ... ...dst...

    else Dijalankan jika kondisi manapun tidak dipenuhi

    end

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 22

    Contoh 1

    Statemen if else secara sederhana dapat digunakan sebagai penanda bilangan sebagaimana fungsi

    berikut

    Gambar 2.28: Contoh statement if else end untuk menampilkan jenis bilangan

    Gambar 2.29: Output statement if else end untuk menampilkan jenis bilangan

    Contoh 2

    Kriteria penilaian ujian dapat dibuat dengan statement if-elseif-else-end secara sederhana seperti

    terlihat pada fungsi M-File berikut

    Gambar 2.30: Contoh statement if else end untuk menampilkan huruf mutu penilaian ujian

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 23

    Gambar 2.31: Output statement if else end untuk menampilkan huruf mutu ujian

    Bila sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada penggunaan berulang-ulang

    suatu tes dengan argumen yang sama, kontruksi switch else akan lebih tepat digunakan.

    Konstruksi ini mempunyai bentuk:

    STATEMENT SWITCHCASEOTHERWISEEND

    switch nama_variabel

    case{kondisi1,kondisi2,...}

    Dijalankan jika kondisi1 atau kondisi2 dst...

    dipenuhi

    case{kondisiA,kondisiB,...}

    Dijalankan jika kondisiA atau kondisiB dst...

    dipenuhi

    case{kondisiX,kondisiY,...}

    Dijalankan jika kondisiX atau kondisiY dst...

    dipenuhi

    case{...}

    ...dst...

    otherwise

    Dijalankan jika kondisi manapun tidak dipenuhi

    end

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 24

    Contoh 1

    Mengenal bilangan ganjil dan genap, genap jika dibagi dua berulang tidak bersisa atau 0, ganjil

    jika dibagi berulang bersisa 1.

    Gambar 2.32: Contoh mengenal bilangan menggunakan switch case end

    Gambar 2.31: Output statement switch case end untuk mengenal bilangan

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 25

    Contoh 1

    Sebuah kotak bermassa 2,5 kg diam diatas lantai horizontal. Koefisien gesekan kotak dan

    permukaan lantai adalah 0,2 dan 0,5 serta percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Tentukan

    apakah kondisi benda bergerak atau diam, besarnya gaya gesekan, serta percepatan kotak bila

    pada kotak tersebut diberikan gaya luar horizontal yang besarnya kurang dari gayaa gesek dan

    lebih dari gaya gesek.

    Sesuai konsep gesekan, terdapat tiga kondisi yaitu:

    Jika F > fsm, benda bergerak

    Jika F = fsm, benda tepat akan bergerak,

    Jika F < fsm, benda akan diam.

    Solusi

    BEBERAPA CONTOH APLIKASI MATLAB UNTUK SISTEM FISIKA

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 26

    Output

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 27

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 28

    Pada output grafik diatas terdapat dua keadaan yaitu benda diam karena nilai gaya gesek lebih

    besar dari pada gaya dorong yang diberikan sehingga pada grafik kedua dapat dilihat percepatan

    dari benda nol yang menunjukan bahwa benda diam. Sedangkan pada keadaan kedua, benda

    bergerak karena gaya dorong yang diberikan pada benda dtambah sehingga mampu melebihi

    besarnya gaya gesek. Pada kurva gaya dorong terhadap gaya gesek terlihat nilai nya konstan.

    Nilai tersebut menunjukan besar gaya gesek knetik antara benda dan permukaan jalan yang

    besarnya akan konstan selama benda bergerak. Akibat dari bergeraknya benda maka terdapat

    percepatan yang dihasilkan benda.

    Contoh 2

    Gambar 2.32: Skema bola padat

    Sesuai konsep gravitasi, gaya gravitasi yang dialami benda bermassa m akibat bola padat

    bermassa M akan berbeda kriteria ketika berada dialam bola padat ataupun ketika berada

    didalam bola padat. Sesuai konsep mekanika diperoleh:

    Untuk kondisi r > R (diluar bola padat), maka berlaku

    (2.1)

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 29

    Untuk kondisi r < R (didalam bola padat), maka berlaku

    = (2.2) atau

    = (2.3)

    Buatlah fungsi dari persamaan (2.1) dan (2.3) menggunakan statement if dengan input variasi

    posisi anda berada di dalam, di permukaan atau di luar bumi. Output program adalah untuk

    mengetahui anda posisi anda berada (Hint: gunakan disp dengan karakter didalam, diluar atau

    dipermukaan bumi) dan besar gaya gravitasi yang akan anda alami. Dari fungsi tersebut pula,

    buatlah grafik gaya gravitasi vs jarak terhadap pusat bola/bumi.

    Solusi

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 30

    Output

    Contoh 3

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 31

    Sebuah kawat lurus panjang dengan jari-jari R, membawa arus tetap I yang terdistribusi secara

    homogen melewati luas penampang kawat, sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut

    Gambar 2.33: Skema kawat lurus panjang

    Sesuai Hukum Ampere, maka medan magnetik di dalam dan di luar kawat tersebut adalah

    sebagai berikut

    Untuk , maka besar medan magnetiknya adalah

    (2.8)

    Untuk , maka besar medan magnetiknya adalah

    (2.9)

    Buatlah fungsi dari persamaan (2.8) dan (2.9) menggunakan statement if dengan input variasi

    posisi titik uji r. Output program adalah untuk mengetahui medan magnet pada titik uji r tersebut

    serta informasi karakter (titik uji ada di dalam kawat, di permukaan kawat atau di luar kawat

    panjang). Dari fungsi tersebut pula, buatlah grafik medan magnet B vs posisi r.

    Solusi:

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 32

    Output

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 33

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 34

    Contoh 4

    Sebuah balok bermassa 2 kg tercelup kedalam fluida yang memiliki massa jenis 100 kg/m3, jika diketahui konstanta gravitasi 9.8 m/s2. Benda tersebut akan mengalami gaya ke atas yang besarnya :

    = . .

    Tentukan kondisi benda yang tercelup dengan ketentuan: b>f benda tenggelam b = f benda melayang b < f benda terapung Dalam kondisi benda tercelup sebagian maka Vbendatercelup bukanlah volume benda seluruhnya. a. Dengan memvariasikan volume benda, buatlah algoritma untuk menggambarkan

    kondisi benda yang tercelup dengan menggunakan statement if. b. Buatlah grafik hubungan gaya ke atas terhadap volume. c. Buatlah laporan dengan format yang telah ditentukan dengan pembahasan sesuai

    konsep fisika.

    Solusi:

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 35

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 36

    Output

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 37

    Berikut adalah beberapa studi kasus pemanfaatan materi fisika komputasi.

    Pada gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah bola pejal yang bersifat menginsulasi dengan

    jari-jari a membawa muatan positif 3Q yang di distribusikan keseluruh volumenya. Konsentris

    dengan bola ini adalah sebuah konduktor dengan jari-jari dalam b dan jari-jari luar c, serta

    memiliki muatan netto Q.

    PROBLEM 1. HUKUM GAUSS

    STUDI KASUS BEBERAPA APLIKASI MATLAB UNTUK SISTEM FISIKA

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 38

    Gambar 2.32: Skema bola padat isolator berada didalam bola berongga konduktor

    Sesuai dengan Hukum Gauss, maka medan listrik untuk setiap bagian bola tersebut adalah

    sebagai berikut

    Untuk (didalam bola padat)

    (2.4)

    Untuk ( di antara bola padat dan bola berongga)

    (2.5)

    Untuk ( di dalam kulit bola berongga )

    (2.6)

    Untuk ( dikulit terluar dan diluar bola berongga )

    (2.7)

  • KOMPUTASI SISTEM FISIKA BERBASIS MATLAB 2011

    Created @ 2011 by Mada Sanjaya WS 39

    Buatlah fungsi dari persamaan (2.4) sampai (2.7) menggunakan statement if dengan input variasi

    posisi titik uji r. Output program adalah untuk mengetahui medan listrik pada titik uji r tersebut

    serta informasi karakter (titik uji ada di dalam bola padat, diantara bola padat dan bola berongga,

    di kulit bola berongga atau diluar bola berongga). Dari fungsi tersebut pula, buatlah grafik medan

    listrik E vs posisi r.

    Perjalanan seribu mil selalu dimulai dari langkah pertama