modul 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri,...

46
MODUL 3 PERHITUNGAN KUANTITAS DALAM PROSES KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

33 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

MODUL 3 PERHITUNGAN KUANTITAS DALAM

PROSES KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Page 2: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah
Page 3: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

i

KATA PENGANTAR

Volume/kuantitas item pekerjaan dijadikan dasar penawaran oleh penyedia

jasa dalam membuat dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jalan dan

jembatan. Langkah – langkah preventif untuk meminimalisir terjadinya review

desain perlu diketahui oleh personil di lingkungan Direktorat Jenderal Bina

Marga dan dinas-dinas terkait yang bertanggung jawab atas proyek

kebinamargaan sebagai upaya mendukung percepatan Pembangunan

Infrastruktur di Indonesia yang terkadang terganjal sengketa konstruksi.

Oleh karena itu Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan

Infrastruktur Wilayah menyelenggarakan pelatihan Perhitungan Kuantitas

Pekerjaan Jalan dan Jembatan. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat

membantu meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan Direktorat Jenderal

Bina Marga, agar mampu menerapkan perhitungan kuantitas pekerjaan jalan

dan jembatan, sehingga tidak terjadi permasalahan/dispute dalam

pelaksanakan pekerjaan di lapangan serta meminimalisir terjadinya review

desain.

Kami mengaharapkan agar peserta Pelatihan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan

Jalan dan Jembatan dapat memanfaatkan modul ini secara optimal, bahkan

dapat menggali kedalaman substansinya di antara sesama peserta dan para

Widyaiswara dalam berbagai kegiatan pembelajaran selama pelatihan

berlangsung.

Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kami

ucapkan terima kasih. Semoga modul ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Bandung, Desember 2018

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan

Infrastruktur Wilayah

Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc.Eng NIP. 19640520 198903 1020

Page 4: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ............................................................ vi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 2

B. Deskripsi Singkat.................................................................................. 2

C. Tujuan Pembelajaran .......................................................................... 3

D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok ................................................... 3

E. Estimasi Waktu .................................................................................... 4

BAB 2 PERSIAPAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN .......................................... 5

A. Pengecekan Dokumen Perencanaan ................................................... 6

B. Pengecekan Gambar dan Daftar Kuantitas .......................................... 6

C. Prinsip Pengukuran dan Pematokan .................................................... 8

D. Latihan Soal ....................................................................................... 11

E. Rangkuman ........................................................................................ 11

BAB 3 PELAKSANAAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN ....................................13

A. Pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan ................................................. 14

B. Perhitungan Kuantitas Sesuai Kondisi Lapangan ............................... 15

C. Latihan Soal ....................................................................................... 16

D. Rangkuman ........................................................................................ 16

BAB 4 PELAPORAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN .......................................19

A. Laporan Hasil Kajian Teknis Lapangan ............................................... 20

B. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Kurva S) ........................................... 21

C. Gambar Kerja (Shop Drawings).......................................................... 26

D. Latihan Soal ....................................................................................... 27

Page 5: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

iii

E. Rangkuman ....................................................................................... 27

BAB 5 PENUTUP ..................................................................................... 29

A. Evaluasi Kegiatan Belajar ................................................................... 30

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ......................................................... 30

C. Kunci Jawaban ................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 34

GLOSARIUM............................................................................................ 35

Page 6: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Checklist Pengecekan Dokumen Perencanaan pada Tahap Pelaksanaan

........................................................................................................... 7

Page 7: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jadwal Pelaksanaan penawaran awal Kontraktor ......................... 23

Gambar 2 Revisi akibat Perubahan Volume, Biaya & Waktu Tetap ............... 24

Gambar 3 Revisi akibat Perubahan Volume, Tambah Biaya, Waktu Tetap ... 25

Gambar 4 Revisi Jadwal Pelaksanaan akibat perpanjangan waktu ............... 25

Page 8: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

vi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Petunjuk penggunaan modul ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta

Pelatihan Perhitungan dan Pengukuran Kuantitas Pekerjaan Jalan dan

Jembatan. Oleh karena itu, sebaiknya peserta pelatihan memperhatikan

beberapa petunjuk berikut ini.

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini, sampai Anda mempunyai

gambaran kompetensi yang harus dicapai, dan ruang lingkup modul ini.

2. Baca dengan cermat bagian demi bagian, dan tandailah konsep-konsep

pentingnya.

3. Segeralah membuat Ringkasan Materi tentang hal-hal esensial yang

terkandung dalam modul ini.

4. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang isi modul ini, tangkaplah

konsep-konsep penting dengan cara membuat pemetaan keterhubungan

antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.

5. Untuk memperluas wawasan Anda, bacalah sumber-sumber lain yang

relevan baik berupa kebijakan maupun subtansi bahan ajar dari media

cetak maupun dari media elektronik.

6. Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda tentang isi

modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri,

kemudian lihat kunci jawabannya.

7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah dengan teman

sejawat atau widyaiswara atau catat untuk bahan diskusi pada saat

tutorial.

Peserta membaca dengan seksama setiap Sub Kegiatan belajar dan

bandingkan dengan pengalaman Anda yang dialami di lapangan.

Page 9: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah
Page 10: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah
Page 11: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 12: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

2

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

A. Latar Belakang

Proyek (Kegiatan Satuan Kerja/Satker) yang ditangani oleh Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sangat bervariasi, dari yang

sederhana/kecil sampai ke yang besar dan kompleks. Dalam setiap kegiatan

satker ada 3 jenis pelaku kegiatan, yaitu Pemilik/Pengguna Jasa, Pelaksana dan

Pengawas (Penyedia pekerjaan konstruksi dan Penyedia jasa pengawasan

konstruksi/ konsultan supervisi). Apabila kegiatan satker sederhana/kecil,

maka ketiga jenis pelaku kegiatan tersebut dapat ditangani sendiri oleh

pemilik, yang sekaligus berperan sebagai Pelaksana dan juga Pengawas. Satker

seperti ini disebut Satker Swakelola. Akan tetapi kalau kegiatan satker itu

semakin besar dan kompleks, maka ketiga pelaku tersebut seharusnya

dipisahkan, sehingga baik pelaksana maupun pengawas ditangani secara

professional oleh pihak kontraktor dan konsultan secara terpisah, dan

mengikat kontrak dengan pemilik pekerjaan.

Dalam pelaksanaan di lapangan, para pihak tersebut diatas berpedoman

dengan gambar rencana dari Detail Engineering Design (DED) yang merupakan

dokumen lelang/tender dan juga dokumen kontrak. Walaupun dalam gambar

rencana, spesifikasi teknis dan hasil rapat pra pelaksanaan (PCM) sudah

disepakati, namun masih sering terjadi perbedaan persepsi dalam cara

mengukur dan menghitung kuantitas/volume pekerjaan, termasuk dalam

mengoreksi gambar rencana, pengukuran awal, pengukuran ulang dalam

kajian teknis, opname hasil pekerjaan sebagai back up data Monthly

Certificate (MC) dan juga dalam pemeriksaan hasil pekerjaan dari auditor

(Inspektorat Jenderal maupun BPKP/BPK) dan bahkan perselisihan ini harus

diselesaikan melalui Badan Arbritase (BANI/BADAPSKI).

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kelancaran penyelenggaraan

kegiatan satker, Kasatker/PPK perlu melakukan tindakan pengendalian

pelaksanaan Satker khususnya dari aspek manajemen desain dan penyiapan

back up data dengan pengukuran dan perhitungan yang benar, tepat, efektif

dan efisien, maka diperlukan pelatihan kepada semua pihak yang terlibat di

lapangan, baik dari penyiapan perencanaan teknis, penyiapan kuantitas dalam

Bill of Quantity (BOQ) dokumen tender, persiapan pelaksanaan, proses

pelaksanaan di lapangan dan juga dalam penyiapan laporannya.

B. Deskripsi Singkat

Mata Pelatihan Perhitungan Kuantitas dalam Proses Kajian Teknis Lapangan

ini membekali para peserta agar mampu melakukan perhitungan kuantitas

Page 13: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

3

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

dalam proses pengecekan dokumen perencanaan dan kajian teknis lapangan

untuk pekerjaan jalan dan jembatan, dari persiapan dan pelaksanaan serta

pelaporannya.

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator hasil belajar

sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta mampu melakukan

perhitungan kuantitas dalam proses pengecekan dokumen perencanaan dan

kajian teknis lapangan untuk pekerjaan jalan dan jembatan, dari persiapan dan

pelaksanaan serta pelaporannya.

2. Indikator Hasil Belajar

Keberhasilan yang diharapkan dari peserta adalah setelah mengikuti pelatihan

ini peserta diharapkan akan mampu :

a. Melakukan persiapan kajian teknis lapangan.

b. Melakukan proses kajian teknis lapangan.

c. Menyiapkan pelaporan dari hasil kajian teknis lapangan

D. Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok

Dari indikator hasil belajar yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok dan dijabarkan

di masing-masing materi pokok tersebut ke sub materi pokok sebagai berikut:

1. Persiapan kajian teknis lapangan :

a. Pengecekan Dokumen Perencanaan

b. Pengecekan gambar dan daftar kuantitas

c. Prinsip pengukuran dan pematokan

2. Pelaksanaan kajian teknis lapangan :

a. Pelaksanaan kajian teknis lapangan (berdasarkan BOQ awal) b. Perhitungan kuantitas sesuai kondisi di lapangan

3. Penyiapan pelaporan kajian teknis lapangan :

a. Laporan hasil kajian teknis lapangan b. Jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva S) c. Shop Drawings

Page 14: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

4

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

E. Estimasi Waktu

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

untuk mata pelatihan “Perhitungan Kuantitas dalam Proses Kajian Teknis

Lapangan” pada peserta Pelatihan Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan

Jembatan ini adalah 4 (empat) jam pelajaran (JP) @ 45 menit.

Page 15: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

BAB 2

PERSIAPAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan

diharapkan mampu melakukan pengecekan dokumen

perencanaan, gambar dan kuantitas serta prinsip pengukuran

dan pematokan dalam persiapan kajian teknis lapangan.

Page 16: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

6

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

A. Pengecekan Dokumen Perencanaan

1. Setelah penandatangan kontrak, dan sebelum pekerjaan survei dimulai,

maka Penyedia Jasa bersama Pengawas Pekerjaan melakukan pengecekan

dokumen perencanaan yang merupakan lampiran kontrak.

2. Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis adalah tim pendukung yang

ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi

pelaksanaan pekerjaan, dan Direksi Lapangan adalah tenaga/tim

pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang

atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan

pelaksanaan pekerjaan, sedangkan Penyedia adalah Pelaku Usaha yang

menyediakan barang/jasa berdasarkan Kontrak (Syarat-syarat Umum

Kontrak).

3. Dokumen perencanaan yang sudah merupakan dokumen kontrak yang

dimaksud adalah spesifikasi umum, spesifikasi khusus, gambar rencana,

daftar kuantitas dan harga, syarat-syarat umum dan syarat-syarat khusus.

4. Pengecekan dokumen perencanaan disini adalah pengecekan pada tahap

pelaksanaan, seperti yang telah diuraikan pada Modul 2 : Prinsip

Perencanaan Teknis, sebelum dilakukan pengukuran di lapangan.

5. Bersamaan dengan pengecekan ini, paling lambat 7 hari sejak tanggal

mulai kerja, PPK harus melakukan rapat pra pelaksanaan (Pre Construction

Meeting, PCM) yang dihadiri oleh Pengguna Jasa, Pengawas Pekerjaan, dan

Penyedia Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang

non teknis dalam kegiatan ini.

6. Perlu juga dilakukan pengecekan kesesuaian lokasi pekerjaan, alokasi

dana, target panjang yang harus dicapai berdasarkan DIPA, target waktu

penyelesaian dan ketentuan lain yang terkait.

7. Apabila terdapat perubahan dalam dokumen perencanaan tersebut, maka

perlu dilakukan perubahan (addendum) kontrak.

B. Pengecekan Gambar dan Daftar Kuantitas

Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 02/SE/Db/2018, tanggal 20

September 2018 tentang Spesifikasi Umum Tahun 2018 untuk Pekerjaan

Konstruksi Jalan dan Jembatan, Divisi 1, Seksi 1.1 pasal 1.1.2 Ketentuan

Teknis, bahwa :

1. Sebelum pekerjaan survei dimulai Penyedia Jasa harus mempelajari

Gambar untuk dikonsultasikan dengan Pengawas Pekerjaan, dan harus

memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang

Page 17: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

7

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

terjadi, terutama yang berhubungan dengan paket pekerjaan yang akan

dilaksanakan.

2. Penyedia Jasa dan Pengawas Pekerjaan harus mencapai kesepakatan

dalam menentukan ketepatan setiap perubahan yang dibuat dalam revisi

Gambar.

3. Kuantitas dalam Daftar Kuantitas dan Harga dapat diubah oleh Pengawas

Pekerjaan setelah penyesuaian terhadap seluruh rancangan telah selesai,

dimana penyesuaian ini harus berdasarkan data survei lapangan yang

dikumpulkan oleh Penyedia Jasa sebagai bagian dari Lingkup perkerjaan

dalam Kontrak.

4. Pengecekan gambar dan daftar kuantitas, didasarkan dari hasil pengukuran

dalam rangka kajian teknis lapangan (field engineering) yang merupakan

suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang

ditunjukkan dalam Gambar dengan kebutuhan aktual lapangan, yang terdiri

dari survei lapangan dan analisis data lapangan (Spesifikasi Umum Tahun

2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Divisi 1, Seksi 1.9.

Kajian Teknis Lapangan)

5. Apabila terjadi perubahan antara gambar dan kuantitas, maka harus

dilakukan proses perubahan kontrak atau Amandemen kontrak.

6. Setelah pekerjaan survei lapangan ini selesai, Penyedia Jasa harus

menyiapkan dan menyerahkan laporan lengkap dan detil dari hasil survei

ini kepada Pengawas Pekerjaan, tidak lebih dari 30 hari setelah tanggal

mulai kerja.

Tabel 1 Checklist Pengecekan Dokumen Perencanaan pada Tahap Pelaksanaan

No Uraian Sesuai Tidak Keterangan

1. Kesesuaian Spesifikasi Umum 2018

2. Spesifikasi Khusus sesuai dengan Spesifikasi yang valid (Bila ada)

3. Kesesuaian Syarat-syarat Umum dengan Dokumen lain yang terkait

4. Kesesuaian Syarat-syarat Khusus dengan Dokumen lain yang terkait

5. Kesesuaian BOQ dan Gambar Rencana Dengan dibuktikan pengukuran di lapangan

6. Kesesuaian Gambar Rencana dengan Kondisi lapangan

Page 18: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

8

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

Contoh Spesifikasi Khusus, antara lain :

1. SKh-1.3.10 : Spesifikasi Khusus Interim Penyalir Horisontal Pra-Fabrikasi

(Prefabricated Horizontal Drain, PHD) – Surat Dirjen Bina Marga

No.TN.04.01-Db/176, tanggal 18 April 2016.

2. SKh-1.3.12 : Spesifikasi Khusus Interim Pekerjaan Percepatan Konsolidasi

Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal dengan Vakum dan PVD (Jalan

Non Tol) – Surat Dirjen Bina Marga No.TN.04.01-Db/514.1, tanggal 22 Juni

2017.

3. SKh-2.7.18 : Spesifikasi Khusus Interim-2 Beton Semprot (Shotcrete) –

Surat Dirjen Bina Marga No.JL.08.01-Db/203, tanggal 29 April 2016.

C. Prinsip Pengukuran dan Pematokan

Dalam melaksanakan pengukuran dan pematokan, ada prinsip-prinsip yang

perlu dipenuhi. Adapun prinsip-prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Ketentuan Umum

a. Berdasarkan Seksi 1.1 pasal 1.1.1 dinyatakan bahwa Spesifikasi umum

2018 mengharuskan Penyedia Jasa untuk melakukan pematokan dan

survei lapangan yang cukup detil berdasarkan Gambar selama periode

mobilisasi. Dan Penyedia Jasa harus menyiapkan Gambar Kerja (Shop

Drawings) untuk diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

b. Pada awal pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan

personil ahli teknik untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan,

sehingga diperoleh mutu dan kinerja serta dimensi yang disyaratkan

dalam ketentuan.

c. Personil ahli teknik tersebut harus disertakan dalam pelaksanaan suatu

survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei

lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur lapangan yang ada.

d. Selanjutnya personil tersebut harus disertakan dalam pematokan (staking

out) dan survei seluruh kegiatan, investigasi dan pengujian bahan tanah,

agregat, dan bahan aspal / bahan pengikat lainnya, dan kajian teknis serta

penggambaran untuk menyimpan Dokumen Rekaman Kegiatan.

e. Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi, Penyedia Jasa harus

mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan

membuat laporan tentang kondisi fisik dan struktur dari perkerasan,

drainase selokan, gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya, dan

perlengkapan jalan lainnya seperti rambu jalan, patok kilometer, pagar

Page 19: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

9

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

pengaman. Semua survei harus menggunakan peralatan GPS untuk

ketepatan koordinat (garis lintang-garis bujur).

f. Pekerjaan survei lapangan ini harus mencakup inventarisasi geometrik

yang meliputi : lebar perkerasan, kondisi permukaan, jenis lapis

permukaan, detil bahu jalan; radius tikungan, lereng melintang

(superelevasi di tikungan), dan kelandaian.

g. Hasil survei lapangan tersebut dimaksudkan sebagai penyesuaian

antara gambar rencana dan kondisi lapangan sehingga dimungkinkan

terjadi perubahan kuantitas dalam kontrak. Cara pengukuran kuantitas

didasarkan pada item pekerjaan masing-masing sesuai dengan

spesifikasi teknis yang ada.

2. Pekerjaan Survei Pelaksanaan Rutin Jalan dan Jembatan

a. Penyedia Jasa harus yakin bahwa juru ukur (surveyor) yang telah

dilengkapi dengan semua gambar yang berisi informasi yang paling

mutakhir tentang lebar perkerasan yang diperlukan dan potongan

melintang standar. Semua pengukuran survei lapangan harus dicatat

dalam buku catatan standar untuk survei lapangan. Bentuk buku yang

terdiri dari lembaran-lembaran terlepas (loose leaf books) tidak boleh

digunakan.

b. Periksalah Stasiun (Sta.) pada setiap patok kilometer eksisting, siapkan

sebuah denah yang menunjukkan dengan pasti posisi setiap patok

kilometer yang berhubungan dengan ukuran jarak (chainage) pekerjaan.

Dalam keadaan bagaimanapun, patok kilometer eksisting tidak boleh

dipindah atau digeser selama Masa Pelaksanaan, kecuali kalau mutlak

dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan yang sebagaimana mestinya.

c. Pada lokasi di mana akan diadakan pekerjaan perbaikan tepi perkerasan

atau pelebaran, penampang melintang asli dari jalan eksisting harus

diukur dan dicatat untuk perhitungan kuantitas.

d. Untuk pengukuran semua lapis perata, dan bilamana diperlukan untuk

penyesuaian punggung jalan (camber), harus diadakan pengukuran profil

memanjang sepanjang sumbu jalan dan profil penampang melintang.

3. Prinsip pematokan untuk pengukuran

Dalam penetapan titik pengukuran dari pekerjaan (setting out of works),

secara umum, Bench Mark untuk survei rancangan akan menjadi rujukan

terhadap jalan yang akan ditetapkan titik pengukurannya.

Page 20: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

10

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

a. Penyedia Jasa harus melakukan survei dengan akurat dan memasang

“Bench Mark” (BM) pada lokasi tertentu di sepanjang lokasi kegiatan untuk

memungkinkan peninjauan ulang (review) terhadap Gambar, pengukuran

ketinggian permukaan perkerasan atau penetapan titik pengukuran

(setting out) dari pekerjaan yang akan dilakukan. Bench Mark permanen

harus dibuat di atas tanah yang tidak akan mudah bergeser.

b. Penyedia Jasa harus memasang titik-titik patok pelaksanaan (construction

stakes) yang menunjukkan garis dan ketinggian untuk pekerjaan perbaikan

tepi perkerasan, lebar bahu, dan drainase saluran samping sesuai dengan

penampang melintang standar yang diberikan dalam Gambar dan harus

mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan sebelum memulai

pelaksanaan pekerjaan.

c. Semua penetapan titik pengukuran (setting out) harus sesuai dengan

Gambar Kerja dan Gambar Standar yang disetujui. Jika menurut pendapat

Pengawas Pekerjaan, setiap perubahan dari garis dan ketinggian

diperlukan, baik sebelum maupun sesudah penempatan patok, maka

Pengawas Pekerjaan akan mengeluarkan perintah yang terinci kepada

Penyedia Jasa untuk melaksanakan perubahan tersebut dan Penyedia Jasa

harus mengubah penempatan patok sambil menunggu persetujuan lebih

lanjut.

d. Bilamana diperlukan untuk tujuan pengukuran kuantitas, maka Penyedia

Jasa harus melakukan pengukuran penampang melintang pada permukaan

tanah asli dalam interval 25 m, atau jika diperintahkan lain oleh Pengawas

Pekerjaan. Profil yang diterbitkan harus digambar dengan berskala, ukuran

dan tata letak (layout) sebagaimana yang ditentukan oleh Pengawas

Pekerjaan. Gambar penampang melintang harus menunjukkan elevasi

permukaan akhir yang diusulkan.

e. Gambar profil harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan. Pengawas

Pekerjaan akan menandatangani untuk disetujui atau untuk direvisi, dan

selanjutnya dikembalikan kepada Penyedia Jasa.

f. Bilamana Pengawas Pekerjaan memandang perlu, maka Penyedia Jasa

harus menyediakan semua instrumen, personil, pekerja dan bahan yang

mungkin diperlukan untuk memeriksa penetapan titik pengukuran (setting

out) atau untuk setiap pekerjaan relevan lainnya yang harus dilakukan.

g. Penyedia Jasa tidak boleh memulai setiap bagian dari Pekerjaan sebelum

Penyedia Jasa memperoleh persetujuan penetapan titik pengukuran

(setting out) dari Pekerjaan tersebut.

Page 21: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

11

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

h. Hasil dari pengukuran ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan gambar

kerja (shop drawings) yang dilakukan secara bertahap.

D. Latihan Soal

1. Jelaskan apa yang harus dilakukan dalam pengecekan dokumen

perencanaan ? Pihak siapa saja yang melakukan pengecekan dokumen

perencanaan tersebut?

2. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengecekan antar gambar

rencana dengan daftar kuantitas dan harga pada dokumen perencanaan

dan dokumen kontrak ?

3. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pematokan (staking out)

pada survei lapangan dalam rangka kajian teknis lapangan ?

4. Jelaskan pelaksanaan survei pekerjaan rutin jalan dan jembatan ?

5. Jelaskan prinsip pengukuran hasil survei lapangan dalam rangka kajian

teknis lapangan ?

E. Rangkuman

1. Dokumen perencanaan berupa Gambar Rencana beserta Daftar Kuantitas

dan Harga serta spesifikasi teknis, sehingga perlu dilakukan pengecekan

kesesuaian antara spesifikasi teknis, gambar rencana, daftar kuantitas dan

harga. Dan apabila terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan

perubahan.

2. Setelah ditetapkan penyedia jasa, maka berdasarkan Surat Edaran Dirjen

Bina Marga No. 02/SE/Db/2018, tanggal 20 September 2018 tentang

Spesifikasi Umum Tahun 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan

Jembatan, Divisi 1, Seksi 1.1 pasal 1.1.2 Ketentuan Teknis, bahwa sebelum

pekerjaan survei dimulai, Penyedia Jasa harus mempelajari Gambar untuk

dikonsultasikan dengan Pengawas Pekerjaan, dan harus memastikan dan

memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi, terutama

yang berhubungan dengan paket pekerjaan yang akan dilaksanakan.

3. Pengecekan gambar dan daftar kuantitas, didasarkan dari hasil pengukuran

dalam rangka kajian teknis lapangan (field engineering) yang merupakan

suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang

ditunjukkan dalam Gambar dengan kebutuhan aktual lapangan, yang terdiri

dari survei lapangan dan analisis data lapangan. Apabila terjadi perubahan

Page 22: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

12

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

antara gambar dan kuantitas, maka harus dilakukan proses perubahan

kontrak atau Amandemen kontrak.

4. Penyedia Jasa harus melakukan survei dengan akurat dan memasang “Bench

Mark” (BM) pada lokasi tertentu di sepanjang lokasi kegiatan untuk

memungkinkan peninjauan ulang (review) terhadap Gambar, pengukuran

ketinggian permukaan perkerasan atau penetapan titik pengukuran (setting

out) dari pekerjaan yang akan dilakukan. Bench Mark permanen harus dibuat

di atas tanah yang tidak akan mudah bergeser.

5. Penyedia Jasa tidak boleh memulai setiap bagian dari Pekerjaan sebelum

Penyedia Jasa memperoleh persetujuan penetapan titik pengukuran (setting

out) dari Pekerjaan tersebut.

6. Hasil dari pengukuran ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan gambar

kerja (shop drawings) yang dilakukan secara bertahap.

Page 23: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

BAB 3

PELAKSANAAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta pelatihan

diharapkan mampu melaksanakan proses

pelaksanaan kajian teknis lapangan, yaitu

melaksanakan kajian teknis lapangan berdasarkan

BOQ awal dan melakukan perhitungan kuantitas

sesuai dengan kondisi lapangan

Page 24: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

14

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

A. Pelaksanaan Kajian Teknis Lapangan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pelaksanaan kajian teknis lapangan

(field engineering), sesuai dengan Spesifikasi Umum Tahun 2018 untuk

Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Divisi 1, Seksi 1.9. Kajian Teknis

Lapangan :

1. Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil ahli teknik dari Penyedia Jasa

akan mengikuti proses dalam pelaksanaan suatu survei lapangan yang

lengkap dan menyiapkan laporan hasil survei lapangan untuk menentukan

kondisi fisik dan struktur lapangan yang ada. Dan personil tersebut harus

disertakan dalam pematokan (staking out) dan survei seluruh kegiatan,

investigasi dan pengujian bahan tanah, agregat, dan bahan aspal / bahan

pengikat lainnya, dan kajian teknis serta penggambaran untuk menyimpan

Dokumen Rekaman Kegiatan.

2. Penyedia Jasa harus mempelajari Gambar yang terdapat dalam Dokumen

Kontrak dan berkonsultasi dengan Pengawas Pekerjaan sebelum

pekerjaan survei dimulai.

3. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud dari

Gambar dan Spesifikasi, dan tidak boleh mengambil keuntungan atas

setiap kesalahan atau kekurangan dalam Gambar atau perbedaan antara

Gambar dan Spesifikasi dan Penyedia Jasa harus menandai dan

memperbaiki setiap kesalahan atau kekurangan.

4. Dalam pelaksanaan survei kondisi jalan eksisting, Penyedia Jasa harus

melaksanakan dan melaporkan pekerjaan survei pada jalan eksisting,

bahu jalan eksisting dan sistem drainase eksisting.

5. Bilamana diperlukan oleh Pengawas Pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus

melakukan pengujian pada jalan dengan “proof rolling” (pembebanan

dengan kendaraan berjalan untuk mengetahui lendutan secara visual) untuk

memperoleh lokasi yang daya dukungnya lemah.

6. Dalam pelaksanaan survei kondisi jembatan eksisting, untuk jembatan

yang akan dilakukan perbaikan yang berupa rehabilitasi dan/atau

perkuatan, sebelum pekerjaan preservasi dilaksanakan harus dilakukan

pemeriksaan detil kondisi jembatan terlebih dahulu untuk memastikan

kondisi sesaat sebelum pekerjaan dilaksanakan.

7. Penyedia Jasa juga harus melakukan pengujian khusus seperti pengujian

Kecepatan Gelombang Ultrasonik (Ultrasonic Pulse Velocity = UPV),

pengambilan beton inti dan hammer test untuk memastikan mutu beton

Page 25: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

15

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

struktur jembatan serta melakukan pengujian diameter dan jarak baja

tulangan.

8. Penyedia Jasa dapat meminta kepada pihak ketiga yang ahli di bidangnya

untuk pengujian khusus tersebut untuk evaluasi dan rekomendasi

sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan yang kemudian disetujui

oleh Pengawas Pekerjaan.

9. Hasil survei lapangan terhadap kondisi eksisting maupun pada lokasi

pekerjaan pembangunan baru, akan menghasilkan kuantitas dan harga

terbaru dari beberapa perubahan dari daftar kuantitas dan harga untuk

setiap rencana mata pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan Peralatan

Utama yang sering disebut Mutual Check (MC 0%). (SSUK Pasal 25 :

Pengukuran / Pemeriksaan Bersama).

10. Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama, PA/KPA/Kasatker telah

membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

11. Laporan kajian teknis lapangan (field engineering) berupa justifikasi teknis

yang digunakan sebagai dasar perubahan (addendum) kontrak (SE Dirjen

Bina Marga No.03/SE/Db/2018, tanggal 12 November 2018).

12. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam

pengukuran/pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi

Kontrak, maka harus dituangkan dalam Adendum Kontrak.

Contoh jenis pekerjaan yang sering terjadi perubahan signifikan, antara lain:

1. Pekerjaan Drainase (Saluran beton U-ditch) : Ukuran dan Volume

2. Pekerjaan tanah (Galian dan timbunan) : Jenis dan volume

3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen :

Ketebalan/volume

4. Pekerjaan Perkerasan Aspal : Ketebalan/volume

5. Pekerjaan Struktur : Volume, diameter tulangan, atau panjang tiang

pancang

6. Pekerjaan Lain-lain : Volume

B. Perhitungan Kuantitas Sesuai Kondisi Lapangan

Tahapan perhitungan kuantitas pekerjaan untuk paket pekerjaan jalan dan

jembatan, yang telah disesuaikan dengan pengecekan di lapangan, adalah

sebagai berikut :

Page 26: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

16

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

1. Survei lapangan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, dan sekaligus

mencocokkan gambar rencana dengan kondisi di lokasi lapangan, baik

pada lokasi eksisting maupun pada lokasi paket pekerjaan pembangunan

baru.

2. Hasil survei lapangan akan menghasilkan beberapa perubahan kuantitas

dari tem pekerjaan, yang kemudian disepakati perubahan tersebut oleh

pengawas pekerjaan.

3. Kuantitas dari hasil survei yang dilakukan oleh penyedia jasa dan diawasi

oleh pengawas pekerjaan, harus dihitung berdasarkan tata cara

perhitungan disetiap item pekerjaan dalam spesifikasi Umum tahun 2018

pada pasal dasar perhitungan dan pembayaran.

4. Apabila terjadi perubahan yang cukup besar, maka harus dilakukan proses

negosiasi perubahan harga satuan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Dan apabila terdapat perubahan yang menimbulkan perubahan item

pekerjaan atau item baru, maka harus dilakukan proses negosiasi harga

item baru oleh Tim Peneliti Pelaksanaan Kontrak, bila perlu didukung

dengan justifikasi teknis dari pihak perencana atau Satker P2JN.

6. Apabila terjadi perubahan dari hasil survei lapangan berupa Mutual Check,

MC 0% dengan kontrak awal, maka perlu dilakukan proses perubahan

kontrak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

C. Latihan Soal

1. Jelaskan tahapan pelaksanaan kajian teknis lapangan untuk pekerjaan

jalan dan jembatan ?

2. Jelaskan hasil kajian teknis lapangan dan apa guna dari pengukuran

bersama kajian teknis lapangan tersebut ?

3. Jelaskan acuan untuk menghitung kuantitas dari hasil survei kajian teknis

lapangan ?

4. Jelaskan apabila hasil survei lapangan terdapat item pekerjaan baru yang

tidak diatur dalam spesifikasi umum 2018 untuk konstruksi jalan dan

jembatan ?

D. Rangkuman

1. Hasil survei lapangan terhadap kondisi eksisting maupun pada lokasi

pekerjaan pembangunan baru, akan menghasilkan kuantitas dan harga

Page 27: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

17

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

terbaru dari beberapa perubahan dari daftar kuantitas dan harga yang

sering disebut Mutual check (MC-0%).

2. Kuantitas dari hasil survei yang dilakukan oleh penyedia jasa dan diawasi

oleh pengawas pekerjaan, harus dihitung berdasarkan tata cara

perhitungan disetiap item pekerjaan dalam spesifikasi Umum tahun 2018

pada pasal dasar perhitungan dan pembayaran.

3. Apabila terdapat perubahan yang menimbulkan perubahan item

pekerjaan atau item baru, maka harus dilakukan proses negosiasi harga

item baru oleh Tim Peneliti Pelaksanaan Kontrak, bila perlu didukung

dengan justifikasi teknis dari pihak perencana atau Satker P2JN.

4. Apabila terjadi perubahan dari hasil survei lapangan berupa Mutual Check

MC 0% dengan kontrak awal, maka perlu dilakukan proses perubahan

kontrak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 28: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah
Page 29: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

BAB 4

PELAPORAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta

pelatihan diharapkan mampu menyiapkan

laporan hasil kajian teknis lapangan, Jadwal

pelaksanaan pekerjaan (Kurva “S”) dan

Gambar kerja (shop drawings).

Page 30: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

20

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

A. Laporan Hasil Kajian Teknis Lapangan

Penyiapan pelaporan dari hasil survei lapangan dan analisis dari kajian teknis

lapangan (field engineering), berupa :

1. Hasil survei lapangan dan analisis kajian teknis lapangan lengkap serta

justifikasi teknis yang terdapat pengesahan dari penyedia jasa dan

pengawas pekerjaan.

2. Data pendukung hasil survei dilengkapi dengan dokumen foto-foto

pelaksanaan survei.

3. Hasil survei diikuti dengan pembuatan gambar kerja/pelaksanaan (shop

drawings).

4. Hasil perhitungan kuantitas setiap item pekerjaan dari hasil survei

lapangan, dan apabila terdapat perubahan volume/kuantitas,

penambahan item pekerjaan baru dan perubahan nilai kontrak, maka

harus dilakukan perubahan kontrak sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

5. Hasil laporan kajian teknis lapangan berupa mutual check (MC-0%)

diupayakan target tetap, nilai kontrak tetap, tidak ada item pekerjaan baru

dan hanya perubahan kuantitas pekerjaan yang minor.

6. Apabila terjadi perubahan-perubahan yang cukup mendasar maka

Tim/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang dibentuk oleh PPK akan

melakukan evaluasi dengan langkah-langkah seperti tersebut di atas dan

selanjutnya melaporkan kepada PPK untuk mempersiapkan pembuatan

addendum kontrak.

7. Kontraktor tidak diperkenankan mengubah pekerjaan tanpa persetujuan

PPK.

8. PPK/Kasatker berwenang mengubah pekerjaan baik bentuk, mutu,

volume ataupun waktu.

9. Perintah perubahan harus secara tertulis dan sesuai prosedur yang

ditentukan.

10. Perubahan desain harus disetujui dan disahkan secara tertulis oleh

instansi yang berwenang (Ditjen. Bina Marga).

11. Berdasarkan Spesifikasi Umum Tahun 2018, Divisi 1, Seksi 1. 13. Prosedur

Perintah Perubahan, dinyatakan bahwa perubahan-perubahan atas

pekerjaan dapat terjadi karena terdapat perbedaan signifikan antara kondisi

lokasi pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan Gambar dan Spesifikasi yang

ditentukan dalam Kontrak, maka Pengawas Pekerjaan bersama Penyedia

Page 31: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

21

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

Jasa dapat melakukan perubahan kontrak sebagaimana disebutkan dalam

Syarat-syarat Kontrak.

12. Ketentuan Perintah perubahan yaitu perintah tertulis yang dibuat oleh

Pengguna Jasa kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga

dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

Awal. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar

penyusunan Adendum Kontrak.

13. Ketentuan Adendum Kontrak yaitu perjanjian tertulis antara Pengguna Jasa

dan Penyedia Jasa, yang memuat perubahan-perubahan dalam Pekerjaan

atau Dokumen Kontrak yang mengakibatkan perubahan dalam struktur

Harga Satuan Mata Pembayaran atau perubahan yang diperkirakan dalam

Harga Kontrak dan telah dinegosiasi dan disepakati terlebih dahulu dalam

Perintah Perubahan. Adendum juga harus dibuat pada saat penutupan

Kontrak dan semua perubahan kontraktual atau teknis penting lainnya tanpa

memandang apakah terjadi variasi struktur Harga Satuan atau Harga

Kontrak.

14. Pelaporan pengukuran dari kajian teknis lapangan ini berupa justifikasi

teknis yang merupakn konsep lampiran amandemen kontrak akibat

perubahan volume/kuantitas dan item pekerjaan baru (bila ada) beserta

data pendukungnya.

B. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Kurva S)

1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu yang sudah terinci

berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan

lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan

Kontrak. (Syarat-syarat Umum Kontrak, Definisi ayat 1.8)

2. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Tanggal Mulai Kerja, Rapat

Persiapan Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) harus dilaksanakan dan

dihadiri PPK, Pengawas Pekerjaan, dan Penyedia Jasa untuk membahas

semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam kegiatan ini,

termasuk pembahasan jadwal pelaksanaan untuk disahkan oleh Pengawas

Pekerjaan. (Spesifikasi Umum Tahun 2018, Devisi 1, Seksi 1.2 Mobilisasi)

3. Jadwal pelaksanaan diperlukan untuk perencanaan, pelaksanaan dan

pemantauan yang sebagaimana mestinya atas pekerjaan. Jadwal tersebut

diperlukan untuk menjelaskan jenis kegiatan, urutan kegiatan dan waktu

kegiatan. (Spesifikasi Umum Tahun 2018, Divisi 1, Seksi 1.12 Jadwal

Pelaksanaan).

Page 32: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

22

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

4. Penyedia Jasa harus menyiapkan jadwal pelaksanaan dalam paling lambat 7

hari setelah Tanggal Mulai Kerja. Jadwal pelaksanaan itu harus diserahkan

dan mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan, dengan detil dimana

harus menunjukkan urutan kegiatan yang diusulkan oleh Penyedia Jasa

dalam melaksanakan Pekerjaan.

5. Jadi jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva S) semula diusulkan dalam

penawaran kontraktor, kemudian diusulkan kembali unutk dilakukan

pengesahan oleh Pengawas Pekerjaan pada saat Rapat Pra Pelaksanaan

(PCM). Dan apabila terjadi revisi jadwal pelaksanaan harus dilakukan

sesuai dengan prosedur spesifikasi umum 2018 Divisi 1, seksi 1.12 dan

Syarat-syarat Umum Kontrak pasal 34.

6. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat

pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan

dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukan

perubahan pekerjaan, sesuai dengan Syarat-syarat Umum Kontrak, yang

meliputi:

a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam

Kontrak;

b. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;

c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau

d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

7. Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan, namun ada perintah

perubahan dari PPK, PPK bersama Penyedia dapat menyepakati

perubahan pekerjaan yang meliputi:

a. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan/pekerjaan;

b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan; dan/atau

c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.

8. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada

Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga

dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

awal.

9. Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat diakibatkan oleh:

a. perubahan pekerjaan;

b. perpanjangan Masa Pelaksanaan; dan/atau

c. Peristiwa Kompensasi.

10. Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas

pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:

a. perubahan pekerjaan;

Page 33: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

23

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

b. Peristiwa Kompensasi; dan/atau

c. Keadaan Kahar.

11. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Panitia Peneliti

Pelaksanaan Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan

dan untuk berapa lama.

12. Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan

Masa Pelaksanaan dituangkan dalam Adendum Kontrak.

13. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan

melampaui Masa Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk meminta

perpanjangan Masa Pelaksanaan berdasarkan data penunjang. PPK

berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Masa

Pelaksanaan secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan harus

dilakukan melalui Adendum Kontrak.

14. Namun demikian, karena kajian teknis lapangan yang dilaksanakan

adalah pada awal pelaksanaan sampai batas waktu 30 hari sejak tanggal

mulai kerja, sehingga perpanjangan waktu seharusnya belum

dimungkinkan.

Gambar 1 Jadwal Pelaksanaan penawaran awal Kontraktor

Page 34: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

24

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

15. Perubahan Jadwal Pelaksanaan (S-Curve)

Perubahan jadual pelaksanaan dapat diakibatkan antara lain :

a. Akibat hasil pengecekan pada pembahasan rapat pra pelaksanaan

(PCM);

b. Akibat perubahan volume dan harga satuan atau harga kontrak akibat

hasil pengukuran lapangan, kajian teknis lapangan, penambahan/

pengurangan dana, penambahan/pengurangan volume, dll.

c. Akibat perpanjangan waktu pelaksanaan, dll.

d. Berikut ini disajikan contoh perubahan jadwal pelaksanaan (S-curve)

dengan berbagai kondisi penyebabnya.

Gambar 2 Revisi akibat Perubahan Volume, Biaya & Waktu Tetap

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AWAL = RE-SKEDUL

REALISASI

Idealnya Kurva S Tetap Jika terdapat sedikit perubahan Trend harus dipertahankan

Batas Re-Skedul

Page 35: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

25

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

Gambar 3 Revisi akibat Perubahan Volume, Tambah Biaya, Waktu Tetap

Gambar 4 Revisi Jadwal Pelaksanaan akibat perpanjangan waktu

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Batas Re-Skedul

Batas Re-Skedul

AWAL

REVISI

REALISASI

A’

A’ Meskipun bentuk asal tidak dapat dipertahankan, namum tidak berbeda ekstrem

A’ dan A mempunyai nilai uang yang sama, tetapi karena Total nilai uang berubah, maka besarnya persentase untuk nilai uang yang sama akan berbeda

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2 bulan

2 bulan

2 bulan

AWAL

RE-SKEDUL

REALISASI = (Awal – Rencana Baru) > 0

Batas Re-Skedul

1

2

3

4

Page 36: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

26

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perpanjangan waktu

a. Pada prinsipnya waktu yang disepakati dalam surat perjanjian/

kontrak adalah tetap.

b. Dalam pelaksanaan pekerjaan selalu diadakan pencatatan dalam

laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan triwulan,

dan laporan lainnya. Setiap laporan juga senantiasa diadakan evaluasi

dalam bentuk rapat mingguan, rapat bulanan, dan rapat-rapat lainnya

sehingga dapat diidentifikasi permasalahan dan upaya

pemecahannya.

c. Apabila hal tersebut dilakukan secara sangat konsisten maka salah

satu permasalahan yang selalu timbul adalah usulan perpanjangan

waktu dari kontraktor akan sangat mudah sekali untuk diterima

ataupun ditolak.

d. Hal-hal lain yang dapat menjadi bahan pertimbangan diberikannya

perpanjangan waktu adalah apabila permasalahan yang timbul bukan

merupakan kesalahan/keteledoran/kelalaian penyedia jasa/

kontraktor, antara lain pekerjaan tambah, perubahan desain, bencana

alam (yang dinyatakan oleh Gubernur), kelalaian pihak Satker, atau

karena force majeur.

5. Pelaporan berupa perubahan jadwal pelaksanaan (Kurva “S”) adalah data

pendukung untuk amandemen kontrak akibat perubahan kontrak.

C. Gambar Kerja (Shop Drawings)

Gambar rencana sebagai dasar survei awal untuk dilakukan pematokan

(staking out), bila terjadi perubahan harus dilakukan perbaikan. Untuk

mempermudah dalam pelaksanaan, maka dari gambar rencana tersebut

dapat dibuat secara bertahap berupa gambar kerja/pelaksanaan (shop

drawings) yang tentunya mengakomodir perubahan akibat hasil dari survei

lapangan.

Gambar kerja merupakan review dari gambar rencana, dan dapat digunakan

sebagai acuan untuk gambar terlaksana (as built drawings) yang disiapkan

oleh Penyedia Jasa setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan secara

keseluruhan.

Gambar kerja harus disahkan oleh pengawas pekerjaan dan dipedomani untuk

pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Page 37: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

27

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

D. Latihan Soal

1. Jelaskan tahapan penyusunan pelaporan kajian teknis lapangan ?

2. Berupa apa saja pelaporan kajian teknis lapangan tersebut ?

3. Jelaskan kegunaan dari hasil kajian teknis lapangan ?

4. Jelaskan cara merevisi Jadwal pelaksanaan pekerjaan (kurva “S”) apabila

terjadi perubahan kontrak:

a. Nilai kontrak tetap, waktu pelaksanaan tetap, tapi terjadi perubahan

kuantitas pekerjaan ?

b. Nilai kontrak tetap, waktu pelaksanaan tetap, tapi terjadi perubahan

kuantitas pekerjaan dan penambahan item pekerjaan baru ?

c. Nilai kontrak bertambah, waktu pelaksanaan tetap, dan terjadi

perubahan kuantitas pekerjaan ?

d. Nilai kontrak tetap, waktu pelaksanaan bertambah, dan terjadi

perubahan kuantitas pekerjaan ?

5. Jelaskan kegunaan dan proses pembuatan gambar kerja (shop drawings)?

E. Rangkuman

1. Hasil Kajian Teknis Lapangan diupayakan target tetap, nilai kontrak tetap,

tidak ada item pekerjaan baru dan hanya perubahan kuantitas pekerjaan

yang minor.

2. Apabila terjadi perubahan-perubahan yang cukup mendasar maka Tim /

Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak akan melakukan evaluasi dengan

langkah-langkah seperti tersebut di atas dan selanjutnya melaporkan

kepada Kasatker untuk mempersiapkan pembuatan addendum kontrak.

3. Kontraktor tidak diperkenankan mengubah pekerjaan tanpa persetujuan

PPK.

4. PPK/Kasatker berwenang mengubah pekerjaan baik bentuk, mutu,

volume ataupun waktu.

5. Perubahan jadual pelaksanaan dapat diakibatkan antara lain :

a. Akibat hasil pengecekan pada pembahasan rapat pra pelaksanaan

(PCM)

b. Akibat perubahan volume dan harga satuan atau harga kontrak akibat

hasil pengukuran lapangan, kajian teknis lapangan, penambahan/

pengurangan dana, penambahan/pengurangan volume, dll

c. Akibat perpanjangan waktu pelaksanaan, dll.

6. Pelaporan perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan (Kurva “S”) adalah

data pendukung untuk amandemen kontrak akibat perubahan kontrak.

Page 38: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

28

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

7. Gambar rencana sebagai dasar survei awal untuk dilakukan pematokan

(staking out), bila terjadi perubahan harus dilakukan perbaikan, dan

merupakan review dari gambar rencana, dan dapat digunakan sebagai

acuan untuk gambar terlaksana (as built drawings) yang disiapkan oleh

Penyedia Jasa setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan secara

keseluruhan.

Page 39: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

BAB 5

PENUTUP

Page 40: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

30

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

Dalam evaluasi kegiatan belajar, perlu dilakukan evaluasi kegiatan kediklatan,

yaitu evaluasi hasil pembelajaran modul ini dan isi materi pokok tersebut

kepada para peserta, pengajar maupun pengamat materi atau Narasumber,

berupa soal/kuisioner tertulis:

1. Untuk evaluasi bagi peserta, maka pengajar/widyaiswara melakukan

evaluasi berupa orientasi proses belajar dan tanya jawab maupun diskusi

perorangan/kelompok dan/atau membuat pertanyaan ujian yang terkait

dengan isi dari materi modul tersebut.

2. Untuk evaluasi untuk pengajar/widyaiswara dilakukan oleh para peserta

dengan melakukan penilaian yang terkait penyajian, penyampaian materi,

kerapihan pakaian, kedisiplinan, penguasaan materi, metoda pengajaran,

ketepatan waktu dan penjelasan dalam menjawab pertanyaan, dan lain-

lain.

3. Demikian juga untuk evaluasi penyelenggaraan Pelatihan, yaitu peserta

dan pengajar/widyaiswara akan mengevaluasi Panitia/ Penyelenggara

Pelatihan terkait dengan penyiapan perlengkapan pelatihan, sarana dan

prasarana untuk belajar, fasilitas penginapan, makanan dll.

4. Evaluasi materi dan bahan tayang yang disampaikan pengajar kepada

peserta, dilakukan oleh peserta, pengajar/widyaiswara maupun

pengamat materi/Narasumber untuk pengkayaan materi.

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Dari evaluasi proses kegiatan pelatihan dari peserta, pengajar/ widyaiswara

maupun penyelenggara melalui system monitoring, yang harus dilakukan

evaluasi secara keseluruhan dan disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait

untuk perbaikan dan peningkatan pada proses yang akan datang.

1. Evaluasi dan umpan balik untuk peserta :

a. Jumlah peserta dan persyaratan peserta perlu dievaluasi terhadap

persyaratan dalam kurikulum yang direncanakan, dan perlu diseleksi

lebih baik dimasa akan datang;

b. Hasil internalisasi peserta setelah pelatihan di Unit Organisasinya

(UNOR) untuk mengetahui keberhasilan dari proses pelatihan dan

peningkatan proses pelatihan selanjutnya.

Page 41: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

31

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

2. Evaluasi dan umpan balik untuk pengajar

Hasil evaluasi/penilaian pengajar oleh peserta perlu segera disampaikan

kepada pengajar bersangkutan agar diketahui hasil penilaiannya dan

untuk perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.

3. Evaluasi dan Umpan Balik untuk Penyelenggara

Evaluasi Penyelenggara yang dilakukan oleh Peserta dan Pengajar, perlu

segera ditindaklanjuti untuk perbaikan yang akan datang.

C. Kunci Jawaban

Dalam menjawab soal-soal latihan, peserta dapat mendalami narasi dan isi

dari modul serta pengalaman peserta di lapangan, maupun literatur yang

terkait.

Berikut adalah kunci jawaban untuk soal-soal yang ada dalam setiap akhir bab

modul ini.

BAB 2 PERSIAPAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Soal 1 : Jawaban :

a. Melakukan pengecekan kesesuaian antara spesifikasi

teknis, gambar rencana, daftar kuantitas dan harga. Apabila

terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan

perubahan/review.

b. Para pihak yang melakukannya adalah Kasatker/PPK P2JN,

PPK Fisik dan Pokja.

Soal 2 : Jawaban :

a. Pada dokumen perencanaan sebelum dilelangkan : yaitu

dilakukan pengecekan antara dokumen perencanaan dari

P2JN dengan ketentuan dokumen lelang.

b. Pengecekan pada dokumen kontrak, maka dilakukan

pengukuran melalui survei lapangan sehingga dihasilkan

kuantitas baru.

Soal 3 : Jawaban :

a. Memasang “Bench Mark” (BM) pada lokasi tertentu di

sepanjang lokasi kegiatan untuk memungkinkan peninjauan

ulang (review) terhadap Gambar, pengukuran ketinggian

Page 42: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

32

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

permukaan perkerasan atau penetapan titik pengukuran

(setting out) dari pekerjaan yang akan dilakukan.

b. Selanjutnya melakukan pematokan (staking out) dan survei

seluruh kegiatan.

Soal 4 : Jawaban :

Periksa dan ukur pada lokasi di mana akan diadakan pekerjaan perbaikan tepi perkerasan atau pelebaran, penampang melintang asli dari jalan eksisting harus diukur dan dicatat untuk perhitungan kuantitas.

Soal 5 : Jawaban :

Melakukan pengukuran di lapangan berdasarkan gambar rencana yang ada, selanjutnya dicek kesesuaian antara gambar rencana dan kondisi lapangan. Apabila ada perubahan, maka perlu dilakukan pengecekan dan pengesahan dari pengawas pekerjaan.

BAB III PELAKSANAAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Soal 1 : Jawaban :

Tahapan pelaksanaan kajian teknis lapangan : Survei kajian

teknis lapangan, analisis hasil survei, penggambaran dan

perhitungan kuantitas dan proses perubahan kontrak.

Soal 2 : Jawaban :

Hasil kajian teknis lapangan/mutual check (MC-0%) adalah

hasil perhitungan kuantitas dari hasil survei lapangan, berupa

perubahan kuantitas dan harga kontrak.

Soal 3 : Jawaban :

Acuan untuk menghitung kuantitas dari hasil survei lapangan

adalah spesifikasi teknis yang terdiri dari spesifikasi umum dan

spesifikasi khusus.

Soal 4 : Jawaban :

Apabila terdapat item baru dan tidak diatur dalam

dalamspesifikasi umum, maka harus dicari spesifikasi khusus

dan disahkan oleh yang berwenang.

Page 43: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

33

Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Jalan dan Jembatan

BAB IV PELAPORAN KAJIAN TEKNIS LAPANGAN

Soal 1 : Jawaban :

Tahapan penyusunan pelaporan kajian teknis lapangan/mutual

check (MC-0%) adalah pembuatan laporan setiap tahapan

dalam penyusunan mutual check dari survei lapangan,

penggambaran dan perhitungan kuantitas.

Soal 2 : Jawaban :

Pelaporan kajian teknis lapangan/mutual check (MC-0%) :

Pelaporan hasil survei, pelaporan analisis hasil survei,

pembuatan gambar kerja, pelaporan perhitungan kuantitas,

pelaporan hasil perubahan kuantitas dan item pekerjaan serta

harga satuannya.

Soal 3 : Jawaban :

Kegunaan dari laporan kajian teknis lapangan/mutual check

(MC-0%) adalah sebagai dasar untuk memulai pelaksanaan

pekerjaan di lapangan yang harus segera dilakukan

amandemen kontrak.

Soal 4 : Jawaban :

a. Penyesuaian kuantitas dan harga, tetapi tren kurva S tetap.

b. Penyesuaian kuantitas, item pekerjaan dan harga, tetapi tren

kurva S tetap.

c. Penyesuaian kuantitas dan harga, tetapi tren kurva S tetap.

d. Penyesuaian kuantitas dan harga, waktu bertambah, tetapi

tren kurva S tetap dengan selisih dengan perhitungan, dan

bukan melanjutkan dari realisasi.

Soal 5 : Jawaban :

a. Kegunaan gambar kerja (shop drawings) adalah sebagai

acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

b. Proses pembuatannya adalah setelah dilakukan

pencocokan antara gambar rencana dengan kondisi di

lapangan, kemudian dibuat gambar lebih detil yang

disahkan oleh pihak penyedia jasa dan pengawas pekerjaan.

Page 44: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2018. Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan

Barang dan Jasa Pemerintah. Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia. Jakarta.

Republik Indonesia. 2011. Permen PU No. 19/PRT/M/2011 : Persyaratan

Teknis Jalan (PTJ) dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan (KPTJ).

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Republik Indonesia. 2017. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No.05/SE/Db/2017

tentang Perubahan SE Dirjen Bina Marga No.UM.01.03-Db/242

tentang Penyampaian ketentuan desain dan revisi desain jalan dan

jembatan, serta kerangka acuan kerja pengawasan teknis untuk

dijadikan acuan di lingkungan Ditjen Bina Marga. Direktorat Jenderal

Bina Marga. Jakarta

Republik Indonesia. 2017. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 04/SE/Db/2017

: Manual Desain Perkerasan Jalan, Revisi Tahun 2017. Direktorat

Jenderal Bina Marga. Jakarta

Republik Indonesia. 2018. SE Dirjen Bina Marga No. 02/SE/Db/2018, tanggal

20 September 2018 tentang Spesifikasi Umum Tahun 2018 untuk

Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Direktorat Jenderal Bina

Marga. Jakarta

Republik Indonesia. 2018. SE Dirjen Bina Marga No. 03/SE/Db/2018, tanggal

12 November 2018 tentang Penyampaian Standar Dokumen

Pemilihan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi di lingkungan Direktorat

Jenderal Bina Marga. Direktorat Jenderal Bina Marga. Jakarta.

Page 45: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah

GLOSARIUM

Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang dibentuk/ ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

Dokumen perencanaan

: adalah dokumen berupa spesifikasi, gambar rencana, daftar kuantitas dan harga, Engineer’s Estimate (EE) dan Syarat-syarat Umum dan Syarat-syarat khusus yang biasanya disiapkan oleh Satuan Kerja P2JN.

Gambar Kerja (Shop Drawings)

merupakan review dari gambar rencana, dan dapat digunakan sebagai acuan untuk gambar terlaksana (as built drawings) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

adalah kerangka waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak

Kajian Teknis Lapangan (Field Engineering)

: adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam Gambar dengan kebutuhan aktual lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survei lapangan dan analisis data lapangan.

Mutual Check (MC-0%)

: Hasil survei lapangan terhadap kondisi eksisting maupun pada lokasi pekerjaan pembangunan baru, akan menghasilkan kuantitas dan harga terbaru dari beberapa perubahan dari daftar kuantitas dan harga.

Pengawas Pekerjaan atau Direksi Teknis

adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

Page 46: MODUL 3 · 2019-03-16 · modul ini, cobalah untuk menjawab soal-soal latihan secara mandiri, kemudian lihat kunci jawabannya. 7. Apabila ada hal-hal yang kurang dipahami, diskusikanlah