modul 3 konsep dan karakteristik bencana...modul 3 konsep dan karakteristik bencana pusat pendidikan...

32
Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II- MODUL KONSEP DAN KARAKTERISTIK BENCANA PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR 2017 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI MODUL 03

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Balai Uji Coba Sistem Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi II-

MODUL KONSEP DAN KARAKTERISTIK BENCANA

PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR

2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

MODUL 03

Page 2: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

pengembangan Modul Konsep dan Karakteristik Bencana sebagai materi

inti/substansi dalam Pelatihan Penanggulangan Bencana Banjir. Modul ini disusun

untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di

bidang sumber daya air.

Modul konsep dan karakteristik bencana disusun dalam 3 (tiga) bagian yang terbagi

atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis

diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami materi

konsep dan karakteristik bencana. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul

ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.

Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim

Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka

dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan

yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi

peningkatan kompetensi ASN di bidang SDA.

Bandung, September 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. K. M. Arsyad, M.Sc.

NIP. 19670908 199103 1 006

Page 3: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................... v

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Deskripsi Singkat.......................................................................................... 1

C. Tujuan Pembelajaran ................................................................................... 1

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok............................................................. 2

E. Estimasi Waktu............................................................................................. 2

MATERI POKOK 1 PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA ........... 3

1.1 Konsep Penanggulangan Bencana ........................................................... 3

1.1.1 Definisi Manajemen Bencana ............................................................. 3

1.1.2 Tahapan Manajemen Bencana ........................................................... 4

1.2 Prinsip Penanggulangan Bencana ............................................................ 5

1.3 Prinsip Penanggulangan Bencana Internasional ....................................... 7

1.3.1 SPHERE ............................................................................................. 7

1.3.2 CHS (Core Humanitarian Standard on Quality and Accountability) ..... 9

1.4 Latihan .................................................................................................... 10

1.5 Rangkuman............................................................................................. 11

MATERI POKOK 2 SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA ......................... 12

2.1 Sistem Penanggulangan Bencana .......................................................... 12

2.2 Sistem Penanggulangan Bencana dalam Pembangunan ........................ 15

2.3 Latihan .................................................................................................... 15

2.4 Rangkuman............................................................................................. 15

PENUTUP ............................................................................................................ 17

A. Simpulan .................................................................................................... 17

B. Tindak Lanjut .............................................................................................. 17

EVALUASI FORMATIF ....................................................................................... 18

A. Soal ............................................................................................................ 18

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .................................................................. 20

Page 4: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iii

DAFTAR PUSTAKA

GLOSARIUM

KUNCI JAWABAN

Page 5: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 - Proses manajemen bencana .......................................................... 3

Gambar II.1 - Sistem penanggulangan bencana ................................................ 12

Page 6: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul konsep dan karakteristik bencana ini terdiri dari 2 (dua) materi pokok. Materi

pokok pertama membahas prinsip-prinsip penanggulangan bencana. Materi pokok

kedua membahas sistem penanggulangan bencana.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan.

Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami mengenai

konsep dan karakteristik bencana. Setiap materi pokok dilengkapi dengan latihan

yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari

materi pada materi pokok.

Persyaratan

Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak

dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan baik

materi yang merupakan inti/substansi dari Pelatihan Penanggulangan Bencana

Banjir. Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca terlebih

dahulu materi yang berkaitan dengan konsep dan karakteristik bencana dari sumber

lainnya.

Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan

kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Pengajar/Widyaiswara/Fasilitator, adanya

kesempatan diskusi, tanya jawab dan peragaan.

Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/Media

pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/projector, Laptop, kertas flipchart, metaplan,

spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/atau bahan ajar.

Kompetensi Dasar

Page 7: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi vi

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta diharapkan mampu

memahami materi konsep dan karakteristik bencana.

Page 8: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai bencana yang telah terjadi di Indonesia memberikan banyak

pembelajaran bagi masyarakat Indonesia dan dunia bahwa banyaknya korban jiwa

dan harta benda dalam musibah tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan

dan ketidaksiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana. Di samping itu,

kejadian-kejadian bencana tersebut pun semakin menyadarkan banyak pihak

tentang pentingnya perencanaan dan pengaturan dalam penanggulangan bencana.

Pengalaman terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias

(Sumatera Utara) tahun 2004 telah membuka wawasan pengetahuan di Indonesia

dan bahkan di dunia. Kejadian tersebut mengubah paradigma manajemen

penanggulangan bencana dari yang bersifat tanggap darurat menjadi paradigma

pencegahan dan pengurangan risiko bencana (PRB). Penyelenggaraan

penanggulangan bencana di Indonesia dilakukan pada berbagai tahapan kegiatan,

yang berpedoman pada kebijakan pemerintah yaitu Undang-Undang No.24 tahun

2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah terkait lainnya

yang telah memasukkan Pengurangan Risiko Bencana.

Pentingnya pemahaman mengenai dasar-dasar penanggulangan bencana akan

menjadi landasan atau dasar dalam mengembangkan pengurangan risiko bencana

dalam penanggulangan bencana.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan mengenai

konsep dan karakteristik bencana, yang disajikan dengan menggunakan metode

ceramah, diskusi, tanya jawab dan peragaan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran, peserta diharapkan

mampu memahami konsep dan karakteristik bencana dengan benar.

Page 9: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran, peserta diharapkan mampu:

a. Menjelaskan prinsip-prinsip penanggulangan bencana,

b. Menjelaskan sistem penanggulangan bencana.

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Dalam modul konsep dan karakteristik bencana ini akan membahas materi:

1. Prinsip-prinsip penanggulangan bencana

a. Konsep penanggulangan bencana,

b. Prinsip penanggulangan bencana nasional,

c. Prinsip penanggulangan bencana internasional.

2. Sistem penanggulangan bencana

a. Sistem penanggulangan bencana,

b. Sistem penanggulangan bencana dalam pembangunan.

E. Estimasi Waktu

Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk

mata pelatihan “Konsep dan Karakteristik Bencana” ini adalah 4 (empat) jam

pelajaran (JP) atau sekitar 180 menit.

Page 10: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 3

MATERI POKOK 1

PRINSIP-PRINSIP PENANGGULANGAN BENCANA

1.1 Konsep Penanggulangan Bencana

1.1.1 Definisi Manajemen Bencana

Penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau kegiatan

yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,

tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada

tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.

Penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis, yang

dikembangkan dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan dalam

penanggulangan bencana. Proses tersebut juga melibatkan berbagai macam

organisasi yang harus bekerjasama untuk melakukan pencegahan. mitigasi,

kesiapsiagaan, tanggap darurat. dan pemulihan akibat bencana.

Gambar I.1 - Proses manajemen bencana

Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu

(1) menjelaskan konsep penanggulangan bencana, (2) prinsip penanggulangan bencana

nasional, (3) prinsip penanggulangan bencana internasional.

Manajemen

Kedaruratan

Manajemen

Pemulihan

Manajemen Bencana

Manajemen Risiko

Bencana

Pra Bencana Saat Bencana Pasca Bencana

Mitigasi

Kesiapsiagaan

Page 11: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 4

1.1.2 Tahapan Manajemen Bencana

Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan

melalui 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:

1. Tahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika tidak terjadi bencana dan terdapat

potensi bencana

2. Tahap tanggap darurat yang diterapkan dan dilaksanakan pada saat sedang

terjadi bencana.

3. Tahap pasca bencana yang diterapkan setelah terjadi bencana.

Dalam keseluruhan tahapan penanggulangan bencana tersebut, ada 3 (tiga)

manajemen yang dipakai yaitu :

1. Manajemen Risiko Bencana

Adalah pengaturan/manejemen bencana dengan penekanan pada faktor-faktor

yang bertujuan mengurangi risiko saat sebelum terjadinya bencana. Manajemen

risiko ini dilakukan dalam bentuk :

a. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai

upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

b. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik

melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

kemampuan menghadapi ancaman bencana.

c. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah

yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan ini sebenarnya masuk

manajemen darurat, namun letaknya di pra bencana. Dalam fase ini juga

terdapat peringatan dini yaitu serangkaian kegiatan pemberian peringatan

sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya

bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

2. Manajemen Kedaruratan

Adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan penekanan pada

faktor-faktor pengurangan jumlah kerugian dan korban serta penanganan

pengungsi saat terjadinya bencana dengan fase nya yaitu :

a. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak

Page 12: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 5

buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi

korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,

pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan

sarana.

3. Manajemen Pemulihan

Adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan penekanan pada

faktor-faktor yang dapat mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan

hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan,

prasarana, dan sarana secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan

menyeluruh setelah terjadinya bencana dengan fase-fasenya nya yaitu :

a. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan

publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah

pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya

secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada

wilayah pascabencana.

b. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan

sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat

pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan

berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya

hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam

segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.

1.2 Prinsip Penanggulangan Bencana

Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana Nasional berdasarkan UU No. 24 Tahun

2007 adalah sebagai berikut:

1. Cepat dan Akurat – Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah

bahwa dalam penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat dan

tepat sesuai dengan tuntutan keadaan.

2. Prioritas – Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila

terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan

diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia.

Page 13: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 6

3. Koordinasi – Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah bahwa

penanggulangan bencana didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling

mendukung.

4. Keterpaduan – Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah bahwa

penanggulangan bencana dilakukan oleh berbagai sektor secara terpadu yang

didasarkan pada kerja sama yang baik dan saling mendukung.

5. Berdaya Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah bahwa

dalam mengatasi kesulitan masyarakat dilakukan dengan tidak membuang

waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.

6. Berhasil Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah bahwa

kegiatan penanggulangan bencana harus berhasil guna, khususnya dalam

mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan

biaya yang berlebihan.

7. Transparansi - Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah bahwa

penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat

dipertanggungjawabkan.

8. Akuntabilitas – Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa

penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat

dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.

9. Kemitraan - Cukup jelas.

10. Pemberdayaan – Cukup jelas.

11. Nondiskriminasi – Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminasi” adalah

bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan

yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apa

pun.

12. Nonproletisi – Yang dimaksud dengan ”nonproletisi” adalah bahwa dilarang

menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana,

terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana.

Page 14: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 7

1.3 Prinsip Penanggulangan Bencana Internasional

1.3.1 SPHERE

1. Piagam Kemanusiaan

Dalam Bab Piagam Kemanusiaan SPHERE, secara ringkas piagam ini dapat

dipahami sebagai point-point berikut :

a. Komitmen lembaga-lembaga terhadap pemenuhan standar minimum dalam

melakukan respon bencana.

b. Berisi persyaratan paling mendasar bagi kelangsungan hidup dan martabat

orang yang terkena dampak bencana.

c. Memastikan Akuntabilitas upaya-upaya bantuan kemanusiaan.

Dan Piagam Kemanusiaan (Humanitarian Charter) disusun berdasarkan 3 prinsip

berikut :

a. Hak untuk kehidupan yang bermartabat

b. Hak untuk perlindungan dan keselamatan

c. Hak untuk menerima bantuan kemanusiaan

Dimana dalam piagam ini ada penjelasan khusus tentang prinsip-prinsip khusus

dalam konteks “konflik bersenjata”, tentang prinsip “pembedaan antara pemanggul

senjata dan yang bukan”; dan “prinsip tidak mengusir paksa”.

2. Prinsip Perlindungan

Dalam suatu aksi kemanusiaan sebenarnya terdiri dari dua pilar utama yaitu :

perlindungan dan bantuan. Prinsip Perlindungan dalam SPHERE adalah sebagai

jawaban bahwa orang yang mendapat ancaman atau bahaya dalam suatu bencana

atau konflik harus tetap mendapat perlindungan. Prinsip ini akan menjadi panduan

bagi lembaga kemanusiaan bagaimana mereka menyelenggarakan perlindungan

dalam suatu aksi kemanusiaan.

Ada empat prinsip perlindungan dasar dalam suatu aksi kemanusiaan dalam

SPHERE yaitu :

a. Menghindari terjadinya bantuan kemanusiaan yang semakin menyengsarakan

orang yang terkena dampak bencana.

Page 15: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 8

b. Memastikan setiap orang memiliki akses terhadap bantuan kemanusiaan yang

proposional sesuai kebutuhan mereka tanpa diskriminasi.

c. Melindungi orang yang terkena dampak bencana dari kekerasan secara fisik dan

mental akibat adanya tindak kekerasan dan pemaksaan.

d. Mendampingi orang yang terkena dampak bencana untuk menyuarakan hak –

hak mereka dan memberikan akses penyembuhan atau rehabilitasi akibat dari

suatu tindak kekerasan.

Telah disepakati dalam klaster perlindungan global bahwa tiap lembaga

kemanusiaan harus memiliki focal point untuk beberapa isu perlindungan dibawah

ini yaitu :

Perlindungan anak

Kekerasan berbasis gender

Perumahan, tanah dan hak milik

Aksi penambangan

Peraturan tentang hukum dan peradilan

3. Standar-Standar Inti (Core Standards)

Sebelum membahas ke standar-standar minimum, kita harus melihat terlebih

dahulu standar-standar inti dalam SPHERE. Standar ini ibaratnya yang memayungi

standar-standar lainnya dalam SPHERE. Standar-standar ini terdiri dari

enam point sebagai berikut :

a. Aksi kemanusiaan yang berpusat pada orang yang terkena dampak bencana

atau konflik.

b. Koordinasi dan kolaborasi

c. Pengkajian

d. Desain dan respon

e. Kinerja, transparansi dan pembelajaran

f. Kinerja pekerja kemanusiaan.

Page 16: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 9

Sama halnya dengan standar-standar minimum, maka Core Standards juga

memiliki strukstur sebagai berikut :

Core Standards (Standar Inti) : yaitu 6 point di atas yang merupakan ukuran

kualitatif yang harus dicapai dalam suatu aksi kemanusiaan.

Key Actions (Aksi Kunci) : berisi aktivitas yang disarankan untuk mencapai

standar.

Key Indicators (Indikator Kunci) : merupakan suatu sinyal atau tanda-tanda

bahwa suatu standar telah tercapai.

Guidance Notes (Catatan Panduan) : menjelaskan tentang

beberapa point penting yang harus dipertimbangkan dalam mencapai Core

Standards, Key Actions maupun Key Indicators.

1.3.2 CHS (Core Humanitarian Standard on Quality and Accountability)

CHS adalah Perangkat yang terdiri dari sembilan komitmen terhadap komunitas dan

warga terdampak krisis yang menyatakan apa yang dapat mereka harapkan dari

oganisasi dan perorangan yang menyampaikan bantuan kemanisiaan. Setiap

komitmen didukung oleh sebuah kriteria mutu yang menandai bagaimana

organisasi kemanusiaan dan staf harus bekerja untuk memenuhinya.

Sembilan komitmen dan kriteria kualitas :

Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan yang tepat dan

sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus sesuai dan relevan.

Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses terhadap bantuan

kemanusiaan yang mereka perlukan pada waktu yang tepat.

Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus efektif dan tepat waktu.

Komunitas dan warga terdampak krisis bebas dari dampak negatif dan akan

menjadi lebih siap, lebih tangguh dan kurang berisiko setelah menerima aksi

kemanusiaan.

Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus mendorong peningkatan

kapasitas lokal dan tidak menimbulkan akibat buruk.

Page 17: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 10

Komunitas dan warga terdampak krisis mengetahui hak-hak mereka yang

dijamin oleh hukum, mempunyai akses terhadap informasi dan terlibat dalam

proses pengambilan keputusan yang berdampak pada diri mereka.

Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan berdasarkan pada komunikasi,

partisipasi dan umpan balik.

Komunitas dan warga terdampak krisis mempunyai akses terhadap mekanisme

pengaduan yang aman dan responsif.

Kriteria kualitas: Pengaduan disambut baik dan ditangani.

Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan yang terkoordinasi

dan saling melengkapi.

Kriteria kualitas: Respons kemanusiaan harus terkoordinasi dan saling

melengkapi.

Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan penyaluran

bantuan yang lebih baik, karena organisasi belajar dari pengalaman dan refleksi.

Kriteria kualitas: Pekerja kemanusiaan senantiasa belajar dan meningkatkan

diri.

Komunitas dan warga terdampak krisis menerima bantuan yang mereka

butuhkan dari staf dan relawan yang kompeten dan dikelola dengan baik.

Kriteria kualitas: staf didukung dalam melaksanakan pekerjaannya dengan

efektif dan diperlakukan dengan adil dan setara.

Komunitas dan warga terdampak krisis dapat mengharapkan bahwa organisasi

yang membantu mereka mengelola sumber-sumber daya dengan efektif, efisien

dan etis.

Kriteria kualitas: sumber-sumber daya dikelola dan digunakan dengan

bertanggungjawab sesuai peruntukkannya.

1.4 Latihan

1. Jelaskan pengertian penanggulangan bencana!

2. Jelaskan prinsip-prinsip penanggulangan bencana!

3. Sebutkan prinsip-prinsip yang menyusun piagam kemanusiaan (Humanitarian

Charter)!

Page 18: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 11

1.5 Rangkuman

Penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau kegiatan

yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,

tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada

tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.

Manajemen penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis,

yang dikembangkan dari fungsi manajemen klasik yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan dalam

penanggulangan bencana.

Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan

melalui 3 (tiga) tahapan sebagai berikut:

1. Tahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika tidak terjadi bencana dan terdapat

potensi bencana

2. Tahap tanggap darurat yang diterapkan dan dilaksanakan pada saat sedang

terjadi bencana.

3. Tahap pasca bencana yang diterapkan setelah terjadi bencana.

Page 19: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 12

MATERI POKOK 2

SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA

2.1 Sistem Penanggulangan Bencana

Gambar II.1 - Sistem penanggulagan bencana

1. Legislasi

a. Yang sifatnya nasional, mulai UU No. 24 Tahun 2007, Peraturan Pemerintah

ada 3 : PP 21/2008 ttg penyelenggaraan penanggulangan bencana,

PP22/2008 ttg pendanaan dan pengelolaan bantuan bencana, PP23/2008

ttg peran serta lembaga internasional dan lembaga asing non pemerintah

dalam penanggulangan bencana. Perpres No. 8 Tahun 2008 ttg BNPB,

peraturan menteri terkait penanggulangan bencana, peraturan Kepala

BNPB (liat di www.bnpb.go.id) dsb

b. Yang sifatnya daerah : perda, pergub, perbup, perwali, qanun biasanya

mengatur mengenai penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah,

pembentukan BPBD.

Indikator keberhasilan : setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu

(1) menjelaskan sistem penanggulangan bencana, (2) menjelaskan sistem

penanggulangan bencana dalam pembangunan.

Page 20: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 13

2. Kelembagaan

Kelembagaan penanggulangan bencana dapat dibagi 2 : formal dan non formal

Untuk formal : di pusat ada BNPB, di provinsi ada BPBD provinsi dan dikab/kota

ada BPBD kab/kota. Dengan melihat umur UU No. 24 Tahun 2007 baru jalan 5

tahun, capaian kelembagaan per 1 agustus 2011 untuk sudah terbentuk 34

BPBD Provinsi dan 506 BPBD kab/kota.

BNPB sebagaimana dengan BPBD Prov dan BPBD kab/kota terdiri dari unsur

pelaksana dan unsur pengarah, yang membedakan hanya jumlah dan

komposisi unsur pengarah.

3. Perencanaan

Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Perencanaan yang berlaku untuk semua jenis bencana, yaitu rencana

penanggulangan bencana, yang kemudian didiskripsikan menjadi rencana

aksi.

b. Perencanaan untuk 1 (satu) jenis bencana, yaitu :

Rencana mitigasi : pra bencana tanpa potensi bencana, satu jenis

bencana, upaya mitigasi (struktural dan non struktural), siapa

melakukan apa, budget

Rencana kontijensi : pra bencana dengan potensi bencana, satu jenis

bencana, gunakan skenario kejadian yang paling mungkin, siaps

melakukan apa, budget, dokumen komitmen antar stakeholder

Rencana operasi : saat bencana, melaksanakan rencana kontijensi

Rencana pemulihan : pasca bencana, dasar wilayah terdampak, apa

saja yang dipulihkan, siap melakukan apa, budget.

4. Pendanaan

Pendanaan dalam penangulangan bencana dikelompokkan menjadi 2 :

a. Pendanaan dari pemerintah, dibedakan menjadi 4 berdasarkan

peruntukkannya : 1) kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan

risiko bencana digunakan dana DIPA, termasuk Dana Alokasi Khusus, 2)

kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan Dana Kontigensi 3) untuk

bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana digunakan Dana Siap

Page 21: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 14

Pakai (ON CALL), yang penggunaannya dengan kemudahan akses (rincian

baca : PP22/2008), 4) kegiatan pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi)

pasca bencana dengan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah.

b. Pendanaan dari masyarakat, merupakan dana yang dikumpulkan oleh

masyarakat, baik organisasi masyarakat (Ormas), perguruan tinggi, media

massa, maupun masyarakat internasional.

5. Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem

dalam sistem penangulangan bencana dijalankan dengan baik yang secara

umum dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kelembagaan meliputi kelembagaan formal dan non formal sumberdaya,

meliputi sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat terlatih,

relawan dsb. Dan sumberdaya sarana prasarana termasuk kantor, alat

komunikasi, trasnsportasi, obat-obatan dsb.

b. IPTEK, a) bagaimana penguasaan iptek di daerah mis : sudah

menggunakan komputer atau masih pakai kalkulator dan mesin ketik untuk

olah data, fax, email,b) sudahkah digunakan penerapan iptek terapan untuk

pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini, c) berapa

banyak aparat BPBD/stakehoder lain yang sudah mempelajari

penanggulangan bencana lewat jalur perguruan tinggi ? Mengingat

beberapa perguruan tinggi sudah membuka program khusus tentang

penanggulangan bencana seperti UGM, ITB, IPB, Untar (Univ.

tarumanegara), Unhan (univ. pertahanan) dsb.

c. Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan

penanggulangan bencana termasuk pencegahan, mitigasi dan

kesiapsiagaan.

6. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Dengan meningkatnya kapasitas di daerah diharapkan dapat melakukan

penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan lebih baik.

Penyelenggaraan penanggulangan dibagi menjadi 3 (tiga) sesuai siklus

penanggulangan bencana (baca : UU No. 24 Tahun 2007 dan PP21/2008).

Page 22: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 15

2.2 Sistem Penanggulangan Bencana dalam Pembangunan

Hal yang perlu direkomendasikan pada sistem penanggulangan bencana dalam

pembangunan:

1. Pertama, perlu kerangka yang jelas bagi kegiatan penanggulangan bencana

berbasis komunitas;

2. Kedua, integrasi kegiatan penanggulangan bencana dalam perencanaan

pembangunan daerah;

3. Ketiga, peningkatan kapasitas masyarakat;

4. Keempat, adanya nilai dan pemahaman yang sama antar lembaga

pendamping;

5. Kelima, fokus pada kebutuhan masyarakat;

6. Keenam, penanggulangan bencana berbasis masyarakat merupakan tanggung

jawab semua pihak;

7. Ketujuh, peningkatan kapasitas dan kepedulian Pemerintah Daerah terkait

pelibatan masyarakat; dan kedelapan, peningkatan peran Pemerintah Daerah

dalam mendorong kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

2.3 Latihan

1. Sebutkan komponen-komponen sistem penanggulangan bencana!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendanaan dari masyarakat!

3. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan pada sistem penanggulangan bencana

dalam pembangunan!

2.4 Rangkuman

Sistem penanggulangan bencana memiliki beberapa komponen yaitu legislasi,

kelembagaan, perencanaan, pendanaan, pengembangan kapasitas,

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Adapun beberapa hal yang perlu direkomendasikan pada sistem

penanggulangan bencana dalam pembangunan yaitu pertama, perlu kerangka

yang jelas bagi kegiatan penanggulangan bencana berbasis komunitas; kedua,

integrasi kegiatan penanggulangan bencana dalam perencanaan

pembangunan daerah; ketiga, peningkatan kapasitas masyarakat; keempat,

adanya nilai dan pemahaman yang sama antar lembaga pendamping; kelima,

Page 23: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 16

fokus pada kebutuhan masyarakat; keenam, penanggulangan bencana

berbasis masyarakat merupakan tanggung jawab semua pihak; ketujuh,

peningkatan kapasitas dan kepedulian Pemerintah Daerah terkait pelibatan

masyarakat; dan kedelapan, peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam

mendorong kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

Page 24: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 17

PENUTUP

A. Simpulan

Modul ini membahas tentang konsep dan karakteristik bencana dalam upaya

penanggulangan bencana.

Dalam modul ini dijelaskan bahwa Penyelenggaraan penanggulangan bencana di

Indonesia dilakukan pada berbagai tahapan kegiatan, yang berpedoman pada

kebijakan pemerintah yaitu Undang-Undang No.24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah terkait lainnya yang telah

memasukkan Pengurangan Risiko Bencana. Pentingnya pemahaman prinsip –

prinsip penanggulangan bencana nasional dan prinsip penanggulangan bencana

indonesia. Sistem penanggulangan bencana dalam pembangunan merubah

paradigma penanggulangan bencana yang berfokus pada tanggap darurat berubah

menjadi fokus pada pengurangan risiko bencana.

B. Tindak Lanjut

Perubahan paradigma dalam penanggulangan bencana dari sebelumnya berbasis

penanganan darurat bencana, sejak diundangkannya UU No. 24 Tahun 2007

berubah menjadi pengurangan risiko bencana. melalui pelatihan terkait dengan

dasar manajemen penanggulangan bencana ini diharapkan akan tercipta

pemahaman komprehensif terahadap perubahan paradigma ini.

Page 25: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 18

EVALUASI FORMATIF

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan diakhir pembahasan modul

konsep dan karakteristik bencana pada Pelatihan Penanggulangan Bencana Banjir.

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta

pelatihan terhadap materi yang disampaikan dalam modul.

A. Soal

Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang benar dari petanyaan-

pertanyaan di bawah ini!

1. Penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau

kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya .....

a. Penekanan pada faktor-faktor pengurangan jumlah kerugian dan korban

serta penanganan pengungsi saat terjadinya bencana dengan fase nya.

b. Pencegahan terhadap saat dan setelah bencana.

c. Pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan

berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan sebelum, saat dan

setelah bencana.

d. Penanggulangan bencana dengan penekanan pada faktor-faktor yang

dapat mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang

terkena bencana.

e. Semua benar.

2. Berikut ini merupakan manajemen yang dipakai dalam tahapan

penanggulangan bencana, kecuali …..

a. Manajemen bencana.

b. Manajemen risiko bencana.

c. Manajemen kedaruratan.

d. Manajemen pemulihan.

e. Semua benar.

Page 26: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 19

3. Berikut ini merupakan prinsip – prinsip penanggulangan bencana nasional

berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, kecuali …..

a. Cepat dan akurat

b. Diskriminasi

c. Prioritas

d. Koordinasi

e. Keterpaduan

4. Sistem penanggulangan bencana memiliki beberapa komponen yaitu ….

a. Kelembagaan, perencanaan, pengembangan kapasitas dann pendanaan.

b. Kelembagaan, perencanaan, pengembangan kapasitas, pendanaan dan

penyelenggaraan.

c. Legislasi, kelembagaan, perencanaan, pendanaan dan penyelenggaraan.

d. Legislasi, kelembagaan, perencanaan, pengembangan, pendanaan,

penyelenggaraan.

e. Legislasi, kelembagaan, perencanaan, pendanaan, pengembangan

kapasitas, penyelenggaraan penanggulangan bencana.

5. Berikut ini merupakan hal yang perlu direkomendasikan pada sistem

penanggulangan bencana dalam pembangunan, kecuali …..

a. Perlu kerangka yang jelas bagi kegiatan penanggulangan bencana

berbasis komunitas

b. Melihat lingkungan sekitar

c. Integrasi kegiatan penanggulangan bencana dalam perencanaan

pembangunan daerah

d. Peningkatan kapasitas masyarakat

e. Fokus pada kebutuhan masyarakat

Page 27: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 20

B. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta pelatihan terhadap materi yang di

paparkan dalam materi pokok, gunakan rumus berikut :

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 =Jumlah Jawaban Yang Benar

Jumlah Soal × 100 %

Arti tingkat penguasaan :

90 - 100 % : baik sekali

80 - 89 % : baik

70 - 79 % : cukup

< 70 % : kurang

Diharapkan dengan materi yang diberikan dalam modul ini, peserta dapat

memahami konsep dan karakteristik bencana. Proses berbagi dan diskusi dalam

kelas dapat menjadi pengayaan akan materi konsep dan karakteristik bencana.

Untuk memperdalam pemahaman terkait materi konsep dan karakteristik bencana,

diperlukan pengamatan pada beberapa modul-modul mata pelatihan terkait atau

pada modul-modul yang pernah Anda dapatkan serta melihat variasi-variasi modul-

modul yang ada pada media internet. Sehingga terbentuklah pemahaman yang utuh

akan penanggulanga bencana.

Page 28: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

DAFTAR PUSTAKA

BNPB. 2012. Buku Panduan Fasilitator : Modul Pelatihan Dasar Penanggulangan Bencana, Diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional. Cetakan Pertama.

Sriutomo, S. 2007. Sistem Nasional Penanggulangan Bencana, Menuju Upaya

Penanggulangan Bencana yang Tepat Di lndonesia Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007.

Core Humanitarian Standard. Sphere Project. Prinsip-Prinsip Panduan bagi Perlindungan Pengungsi Internal, OCHA.

Page 29: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

GLOSARIUM

Bencana : Sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan)

kesusahan, kerugian, atau penderitaan; kecelakaan;

bahaya.

BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

CHS : Core Humanitarian Standard on Quality and

Accountability.

Guidance Notes

(Catatan Panduan)

: Beberapa point penting yang harus dipertimbangkan

dalam mencapai Core Standards, Key

Actions maupun Key Indicators.

Key Actions (Aksi

Kunci)

: Berisi aktivitas yang disarankan untuk mencapai

standar.

Key Indicators

(Indikator Kunci)

: Suatu sinyal atau tanda-tanda bahwa suatu standar

telah tercapai.

Manajemen : Penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran.

Mitigasi : Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun

penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana.

Penanggulangan

Bencana

: Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan

dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,

kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan

berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada

tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.

Page 30: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

KUNCI JAWABAN

Berikut ini merupakan kumpulan jawaban atau kata kunci dari setiap butir

pertanyaan yang terdapat di dalam modul. Kunci jawaban ini diberikan dengan

maksud agar peserta pelatihan dapat mengukur kemampuan diri sendiri.

Adapun kunci jawaban dari soal latihan pada setiap materi pokok, sebagai berikut:

Latihan Materi Pokok 1

1. Pengertian Penanggulangan Bencana

Penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya atau

kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi,

kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana

yang dilakukan pada tahapan sebelum, saat dan setelah bencana.

2. Prinsip-Prinsip Penanggulangan Bencana Nasional berdasarkan UU No.

24 Tahun 2007 adalah sebagai berikut:

Cepat dan Akurat – Yang dimaksud dengan “prinsip cepat dan tepat” adalah

bahwa dalam penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat

dan tepat sesuai dengan tuntutan keadaan.

Prioritas – Yang dimaksud dengan “prinsip prioritas” adalah bahwa apabila

terjadi bencana, kegiatan penanggulangan harus mendapat prioritas dan

diutamakan pada kegiatan penyelamatan jiwa manusia.

Koordinasi – Yang dimaksud dengan “prinsip koordinasi” adalah bahwa

penanggulangan bencana didasarkan pada koordinasi yang baik dan saling

mendukung.

Keterpaduan – Yang dimaksud dengan “prinsip keterpaduan” adalah

bahwa penanggulangan bencana dilakukan oleh berbagai sektor secara

terpadu yang didasarkan pada kerja sama yang baik dan saling

mendukung.

Berdaya Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berdaya guna” adalah

bahwa dalam mengatasi kesulitan masyarakat dilakukan dengan tidak

membuang waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.

Page 31: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

Berhasil Guna – Yang dimaksud dengan “prinsip berhasil guna” adalah

bahwa kegiatan penanggulangan bencana harus berhasil guna, khususnya

dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan tidak membuang waktu,

tenaga, dan biaya yang berlebihan.

Transparansi - Yang dimaksud dengan “prinsip transparansi” adalah bahwa

penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Akuntabilitas – Yang dimaksud dengan “prinsip akuntabilitas” adalah bahwa

penanggulangan bencana dilakukan secara terbuka dan dapat

dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.

Kemitraan - Cukup jelas.

Pemberdayaan – Cukup jelas.

Nondiskriminasi – Yang dimaksud dengan “prinsip nondiskriminasi” adalah

bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan

perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan

aliran politik apa pun.

Nonproletisi – Yang dimaksud dengan ”nonproletisi” adalah bahwa dilarang

menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan darurat bencana,

terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana.

3. Piagam Kemanusiaan (Humanitarian Charter) disusun berdasarkan 3 prinsip

berikut :

Hak untuk Kehidupan yang bermartabat

Hak untuk perlindungan dan keselamatan

Hak untuk menerima bantuan kemanusiaan

Latihan Materi Pokok 2

1. Sistem penanggulangan bencana memiliki beberapa komponen yaitu

legislasi, kelembagaan, perencanaan, pendanaan, pengembangan kapasitas,

penyelenggaraan penanggulangan bencana.

2. Pendanaan dari masyarakat merupakan dana yang dikumpulkan oleh

masyarakat, baik organisasi masyarakat (Ormas), perguruan tinggi, media

massa, maupun masyarakat internasional.

Page 32: Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana...Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi 2 2. Indikator Keberhasilan Setelah

Modul 3 Konsep dan Karakteristik Bencana

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

3. Hal yang perlu direkomendasikan pada sistem penanggulangan bencana

dalam pembangunan:

Perlu kerangka yang jelas bagi kegiatan penanggulangan bencana

berbasis komunitas;

Integrasi kegiatan penanggulangan bencana dalam perencanaan

pembangunan daerah;

Peningkatan kapasitas masyarakat;

Adanya nilai dan pemahaman yang sama antar lembaga pendamping;

Fokus pada kebutuhan masyarakat;

Penanggulangan bencana berbasis masyarakat merupakan tanggung

jawab semua pihak;

Peningkatan kapasitas dan kepedulian Pemerintah Daerah terkait pelibatan

masyarakat; dan kedelapan, peningkatan peran Pemerintah Daerah dalam

mendorong kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

Adapun kunci jawaban dari soal evaluasi formatif, sebagai berikut :

1. c (Pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan

berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan sebelum, saat dan

setelah bencana)

2. a (Manajemen bencana)

3. b (Diskriminasi)

4. e (Legislasi, kelembagaan, perencanaan, pendanaan, pengembangan

kapasitas, penyelenggaraan penanggulangan bencana)

5. b (Melihat lingkungan sekitar)