modul 3.docx

24
LAPORAN TUTORIAL BLOK 2 MODUL 3 "SISTEM RESPIRASI" Kelompok 4 Tutor: drg. Aida Fitriana, M. Biomed Ketua: Fikri Al Hafiz Sekretaris: Firanda dan Nabilah Aulia Fitri Nama Anggota: Agung Putra Sakti Clarisa Khairani Ghina Ukhtia Fajrani Kiftiyah Rahmadhanti Ummul Aulia Zara Fitria FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: laura-jasanddes

Post on 01-Oct-2015

253 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALBLOK 2 MODUL 3 "SISTEM RESPIRASI"

Kelompok 4Tutor: drg. Aida Fitriana, M. BiomedKetua: Fikri Al HafizSekretaris: Firanda dan Nabilah Aulia FitriNama Anggota:Agung Putra SaktiClarisa Khairani Ghina Ukhtia FajraniKiftiyah RahmadhantiUmmul AuliaZara FitriaFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ANDALAS2014Skenario 3 "Drg. Respira dan Adita"Saat Drg. Respira akan mencabut giginya, Adita (21 tahun) merasa pusing dan mukanya tampak pucat, badannya lemah, berkeringat dingin, nafasnya pendek dan cepat, melihat keadaan ini akhirnya pencabutan dibatalkan karena Adira mengalami Syncope. Drg. Respira mencoba memahami apa yang terjadi dengan Adita dan menyarankan agar pakaian Adita dilonggarkan, diberi di ruang terbuka dab diberi minuman manis dan hangat, tak lama kemudian keadaan Adita sudah menjadi lebih baik dan mukanya tidak pucat seperti sebelumnya. Bagaimana saudara dapat menjelaskan apa yang terjadi pada Adita...?

Langkah Seven Jumps :A. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasiB. Menentukan masalah C. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge D. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi E. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectivesF. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lainG. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

Uraian:A. Terminologi1. Syncope a. Syncope adalah mekanisme didalam tubuh untuk mengantisipasi perubahan dan suplai darah ke otak yang terjadi secara mendadak dan sementara (kehilangan kesadaran).b. Syncope adalah kehilangan kekuatan postural tubuh serta kemampuan untuk berdiri karena kurangnya suplai darah ke otak.

B. Masalah1. Apa saja komponen-komponen dalam sistem respirasi?2. Bagaimana mkanisme pernapasan manusia?3. Bagaimanakah pernapasan yang normal itu?4. Bagaimana cara kontrol pernapasan?5. Apa saja jenis-jenis syncope?6. Apa penyebab syncope?7. Apa faktor pemicu syncope?8. Apa patofisiologi yang dialami Adita?9. Pertolongan pertama apa yang diberikan pada pasien syncope?10. Apakah syncope berkaitan dengan respirasi tubuh?11. Apa yang menyebabkan Adita lemah dll?12. Apa tujuan diberi minuman hangat dan melonggarkan pakaian?13. Apa yang terjadi jika tetap dilakukan pencabutan?

C. Analisa masalah, brain storming menggunakan prior knowledge

1. Komponen dalam sistem respirasi antara lain,a. Hidung : udara disaringb. Faring : persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokanc. Laring : pangkal tenggorokand. Trakea e. Bronkus : persimpangan trakeaf. Bronkiolus : persimpangan bronkusg. Alveolus : lubang atau gelembung paru-paruh. Paru-paru : kumpulan alveolusAnatomi sistem respirasi terbagi 3, yaitu:1. Bagian atas : hidung, nasofaring, orofaring, dan laringofaring.2. Bagian bawah : laring, trakea, bronkus3. Alveolar : membran alveolar, ruang intersitialBerdasarkan fungsional terbagi 2, yaitu:1. Area konduksi: sepanjang saluran napas sampai bronkioli terminalis2. Area fungsional: (area respirasi) mulai dari bronkioli respiratori sampai alveoli

2. Mekanisme pernapasan terbagi 2, yaitu:1. Pernapasan dada: terdiri dari inspirasi dan ekspirasi2. Pernapasan perut: a. Inspirasi: diafragma kontraksi dan mendatar sehingga volume rongga dada membesa, paru-paru membesar, tekanan udara dalam paru-paru rendah sehingga udara masuk.b. Ekspirasi: diafragma relaksasi dan melengkung sehingga volume rongga dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan udara dalam paru-paru tinggi sehingga udara keluar.Pernapasan terbagi menjadi 2:1. Pernapasan internal : yang dilakukan oleh tissue atau jaringan2. Pernapasan eksternal : yang dilakukan oleh paru-paruMekanisme terbagi 2, yaitu:1. Interpleural : dinding dada merupakan kompartmen tertutup, melingkupi paru-paru dalam keadaan normal, paru seakan melekat pada dinding dada. Disebabkan karena adanya perbedaan tekanan atmosfer dan tekanan interpleural, hal ini menyebabkan terjadinya inspirasi dan ekspirasi.2. Complience : hubungan antara perubahan tekanan dengan volume dan aliran, terdapat dua bentuk ;i. Static complience: perubahan volume saat kita beraktivitas normal pada orang dewasa sekitar 100 ml/cmH2Oii. Effective complience : volume tidal selama pernapasan normal sekitar 50 ml/cmH2O

3. Pernapasan terjadi kurang lebih 15-18 kali/menit1. Volume tidal2. Volume pernapasan biasa sekitar 500cc3. Volume komplemen : volume yang masih bisa dihirup setelah inspirasi, sekitar 1500cc4. Volume suplemen : volume yang masih bisa dikeluarkan setelah ekspirasi, sekitar 1500cc5. Volume residu

4. Kontrol pernapasan terbagi 31. Pengendalian oleh sistem respirasi a. Korteks serebrumb. Medula oblongatac. Pons2. Pengendalian kimiaa. Kemoreseptor pusatb. Kemoreseptor perifer3. Pengaturan oleh mekanisme non kimiawia. Baroreseptorb. Peningkatan suhu tubuhc. Hormon epinefrind. Refleks hambatan insirasi dan ekspirasiTerdapat regulasi gas dari alveolus yang dilakukan secara total dan sentral. Terdapat difusi gas pada perifer dan kapiler alveolar yang dipertahankan dengan cara merubah aliran darah dan mengubah penghantaran oksigen.5. Jenis-jenis syncope:a. Syncope yang diperantarai saraf atau refleks syncopeMerupakan jenis syncope yang paling sering terjadi pada pasien yang tidak memiliki prnyakit jantung.b. Syncope neurogenik atau yang biasa disebut dengan syncope situasionalc. Syncope akibat perubahan ortostatik (penyebab umum syncope pada usia lanjut)d. Syncope kardiovaskuler terjadi karena penurunan curah jantung yang menyebabkan penurunan perfusi otak dan menyebabkan kehilangan kesadaran

6. Penyebab syncope :a. Berada dalam ruang tertutup yang kurang suplai oksigenb. Terlalu letihc. Emosi terlalu hebatd. Tubuh lemah karena suatu penyakit: ada 5 macami. Kardio dan pembuluh darah1. Sumbatan jantung2. Gangguan elektrik jantung3. Penyempitan pembuluh darahii. Persyarafan1. Vasovagal syncope: Penurunan tekanan darah mendadak akibat sistem refleks2. Sinus carotisiii. Pengaruh posisi tubuh1. Ortostatik hipotensi2. Postural hipotensiiv. Kekurangan komponen tubuh1. Hipoglikemia2. Ketidakseimbangan elektrolit3. Anemiav. Penyebab lain seperti kehamilan dan obat-obatan

7. Faktor pemicu syncope terbagi 2, yaitu :a. Faktor psikogenik : stress, takut berlebihan, nyeri hebat secara mendadak, melihat alat-alat kedokteran seperti jarum suntikb. Non psikogenik : posisi seperti dari duduk langsung tegak, rasa lapar, kondisi fisik yang buruk, seseorang yang berada pada lingkungan yang sangat panas

8. Patofisiologi yang dialami Adita : stress emosional memicu pernapasan sangat cepat sehingga banyak karbon dioksida yang dikeluarkan dari aliran darah dan kandungannya didalam aliran darah sangat rendah, menyebabkan keadaan darah menjadi lebih basa sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit.

9. Pertolongan pertama :a. Ditidurkan dengan posisi terlentang dengan posisi kepala lebih rendah, diberi percikan air, wewangian dan selimutb. Dengan memberi oksigen murni 100% dengan cara memakaikan facemask dengan aliran 6-8 L/menitc. Apabila syncope sudah parah dapat menyuntikan epinefrin 0,2 cc

10. Berkaitan karena syncope merupakan gangguan suplai oksigen ke otak yang juga menyebabkan oksigen dalam darah berkurang. Sebaliknya dengan sistem respirasi yang terganggu dapat menyebabkan syncope.

11. Adita mengalami stress akibat faktor psikogenik, yaitu stress melihat alat-alat kedokteran

12. Hipoglikemia, pemurunan gula darah secara tiba-tiba. Apabila seorang pasien mengalami syncope, sehingga diperlukan asupan gula darah tambahan. Didalam gula terdapat glukosa yang dapat memicu pembakaran di dalam tubuh dan menambah tenaga. Pakaian dilonggarkan untuk memperlancar suplai ke otak. Begitu juga dengan air hangat. Hilangnya kesadaran pada setiap jenis penyebab syncope itu disebabkan oleh adanya penurunan oksigenasi pada bagian-bagian otak.

13. Jika pencabutan tetap dilakukan, karena kondisi pasien yang sangat lemah, nantinya dapat menyebabkan pendarahan, dan pasien dapat memberi tuntutan pada dokter karena menangani pasien dalam keadaan tidak sadar.

D. SKEMA

E. Tujuan pembelajaran/ learning objectives

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Anatomi dan fisiologi sistem respirasi2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Mekanisme pernapasan pada manusia3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Kontrol respirasi4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Gangguan sistem respirasi

F. Kumpulan informasi

1. Respirasi adalah pertukaran gas yaitu oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui saluran pernapasan. i. Saluran napas bagian atas 1. Nares anterior ; saluran-saluran didalam lubang hidung. Saluran itu bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai vstibulum (rongga hidung). Vestibulum ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit. Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi bulu halus. Kelenjar-kelenjar itu bermuara kedalam rongga hidung.2. Rongga hidung. Merupakan organ yang terdiri dari 2 lubang dan dibatasi dengan sebuah sekat dan banyak terdapat syaraf penciuman. Dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan faring. Daerah pernapasan dilapisi dengan epiteliun silinder dan sel spitel berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lendir. Sekresi dari sel itu membuat permukaan nares basah dan berlendir. Disini udara akan dihangatkan, disaring, dan dilembabkan.3. Nasofaring. Terdapat pharingeal tonsil dan tuba eustachius 4. Orofaring. Pertemuan rongga mulut dan faring. Terdapat pangkal lidah5. Laringofaring. Terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan.ii. Saluran napas bagian bawah: menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli1. Laring. Laring terdiri dari lempengan tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot yang menutup glotis (lubang yang menghubungkan faring dan trakea). Terdapat selaput suara yang bergetar jika dilalui udara dan berbicara. Laring memiliki katup epiglotis, selalu terbuka dan menutup jika ada makanan yang masuk ke kerongkongan. Laring terdiri dari a. Tulang rawan krikoid b. Pita suarac. Epiglotisd. Glotis2. Trakea. Merupakan pipa silinder sekitar 11 cm bentuknya cincin tulang rawan seperti huruf c. Bagian belakang dihubungkan oleh membran fibroelastic menempel pada dinding dekat esofagus. Fungsinya adalah sebagai jalan satu-satunya bagi udara dari dan ke paru-paru. Pada organ ini terdapat sel epitel silindris yang berfungsi menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk kedalam paru-paru.3. Bronkus (cabang batang tenggorokan). Merupakan bagian yang menghubungkan trakea dengan paru-paru. Terdapat di paru-paru kanan dan kiri. Terdiri dari lempengan tulang rawan dan dindingnya tersusun oleh otot halus. Tempat percabangan trakea ini dinamakan carina. Bronkus kanan lebih pendek, lebar, dan dekat dengan trakea. 4. Bronkiolus. Merupakan cabang bronkus tipis dan tidak bertulang rawan. 5. Alveoli. Terdiri dari membran alveolar dan ruang intersitial. a. Membran alveolar:i. Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoliii. Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfaktaniii. Anastomosing capilary adalah sistem vena dan arteri yang saling berhubungan secara langsungb. Intersitial space ; ruangan yang dibentuk oleh endotel kapiler, epitel alveoli, saluran limfe, jaringan kolagen, dan sedikit serum. 6. Paru-paru. Merupakan alat pernapasan utama berbentuk kerucut dengan apex diatas dan muncul sedikit lebih tinggi dari kalvikula di dasar leher. Paru kanan mempunyai 3 lobus dan kiri 2 lobus. Setiap lobus terdiri dari lobula.

Fungsi sistem respirasi 1. Menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dan darah yang sedang bersirkulasi2. Menggerakkan udara dari dan ke permukaan pertukaran udara dari paru-paru3. Melindungi permukaan respirasi dari lingkungan eksterna4. Produksi suara5. Partisipasi pada indera penciumanRespirasi melibatkan proses :1. Ventilasi pulmonar (pernapasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernapasan dan paru-paru2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbondioksida antara udara dalam paru-paru dan kapilar pulmonar3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbondioksida antara sel darah dan sel-sel jaringan4. Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi seperti karbondioksida dan air oleh sel-sel tubuh

2. Mekanisme pernapasan manusiai. Prinsip dasar1. Toraks adalah rongga tertutup kedap udara disekeliling paru-paru yang terbuka ke atmosfer hanya melalui jalur sistem respirasi2. Pernapasan adalah proses inspirasi udara kedalam paru-paru dan ekspirasi udara dari paru-paru kelingkungan luar tubuh3. Sebelum inspirasi dimulai, tekanan udara atmosfer sama dengan tekanan udara dalam alveoli yang disebut dengan tekanan intrapulmonal atau intra-alveolar4. Tekanan intrapleura dalam rongga pleura (ruang antar pleura) adalah tekanan sub-atmosfer atau kurang dari tekanan intra-alveolar5. Peningkatan atau penurunan volume rongga toraks mengubah tekanan interapleura dan intra-alveolar yang secara mekanik menyebabkan pengembangan dan penyempitan paru-paru6. Otot-otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya. Otot-otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks.a. Inspirasi; membutuhkan kontraksi otot-otot dan energii. Diafragma, yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang rileks akan memipih jika kontraksi dan memperbesar rongga toraks kearah inferiorii. Otot interkostal eksternal mengangkat ia ke atas dan ke depan saat kontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superioriii. Dalam pernapasan dalam, otot sternokleidomastoid, pektoralis mayor, serratus anterior, dan otot skalena juga akan memperbesar rongga toraksb. Ekspirasi pada pernapasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan disebut proses pasif. Pada ekspirasi dalam otot interkostal internal menarik kerangka iga kebawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong isi abdomen menekan diafragma. ii. Mekanisme pernapasan dada1. Inspirasi; otot antar tulang rusuk (muskulus interkostalis eksternal) berkontraksi, tulang rusuk terangkat, paru-paru mengembang sehingga tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibanding luar dan udara masuk.2. Ekspirasi; otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk menurun, paru-paru menyusut dan tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibanding luar sehingga udara keluar.iii. Mekanisme pernapasan perut1. Inspirasi; diafragma kontraksi sehingga posisinya menjadi mendatar menyebabkan paru-paru mengembang. Tekanan udara paru-paru lebih kecil dibanding luar dan udara masuk ke paru-paru2. Ekspirasi; otot diafragma relaksasi sehingga posisi dari mendatar menjadi melengkung dan menyebabkan paru-paru menyusut. Tekanan udara dalam paru-paru membesar dan mendorong udara keluar dari paru-paru.iv. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida Pernapasan manusia termasuk pernapasan tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak dapat langsung masuk kedalam sel melalui permukaan tubuh, tetapi melalui selaput tipis yang terdapat pada saluran pernapasan yaitu dalam gelembung paru-paru. Oleh karena itu pertukaran gas pada manusia melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal) 1. Pernapasan eksternal adalah pertukaran oksigen dari udara bebas dalam rongga alveolus dengan karbondioksida dalam darah kapiler alveolus2. Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dari kapiler darah dan karbondioksida dari sel-sel jaringan tubuhv. Frekuensi pernapasan Pada umumnya setiap menit manusia mampu bernapas antara 15-18 kali permenit. Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut;a. Umur. Umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.b. Jenis kelamin. Umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak membutuhkan energi. Kebutuhan oksigen dan karbondioksidanya juga lebih tinggi. Hal ini menunjukan bahwa proses metabolisme pada pria jauh lebih tinggi daripada wanita.c. Suhu tubuh. Makin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasaannya. Hal ini berhubungan dengan peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan pemasukan oksigen dan produksi karbondioksidad. Posisi tubuh. Posisi tubuh berpengaruh pada prekuensi pernapasan. Contohnya pada saat berdiri. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi untuk menghasilkan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri sehingga diperlukan banyak oksigen dan produksi karbondioksida dengan peningkatan frekuensi pernapasan.e. Kegiatan tubuh. Orang yang giat melakukan aktifitas memerlukan lebih banyak energi daripada orang yang sedang santai atau tidur.vi. VentilasiMerupakan pergerakan udara dari atmosfer masuk dan keluar paru-paru. Ventilasi berlangsung perpindahan atau pergerakan gas atau cairan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Energi yang diperlukan untuk ventilasi 2-3% energi total tubuh. Kebutuhan energi ini meningkat saat olahraga berat. Dipengaruhi oleh; 1. Tekanan. Menurut prinsip Boyle, jika volume udara yang mengisi ruang meningkat, maka tekanan didalam ruang menurun2. Resistensi bronkus. Resistensi biasanya rendah, namun akan meningkat pada keadaan otot polos bronkus berkontraksi. Kontraksi bronkus menyebabkan penurunan aliran udara dalam paru-paruPerubahan tekanan intrapulmonal disebabkan karena perubahan volume thoraks akibat kerja dari otot-otot pernapasan dan diafragma. Pada saat inspirasi, terjadi kontraksi dari otot-otot inspirasi (muskulus interkostalis eksternus dan diafragma) sehingga terjadi elevasi dari tulang-tulang kostal dan mrnyebabkan peningkatan volume cavum thoraks, secara bersamaan paru-paru juga akan ikut mengembang sehingga tekanan intra pulmonal menurun dan udara terhirup ke paru-paru.1. Ventilasi pulmonar; proses ini terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Merupakan perpindahan udara secara fisik keluar masuk paru-paru. Fungsi utama nya adalah untuk menjaga keseimbangan ventilasi alveolar. Tekanan yang mempengaruhi ventilasi pulmonar:a. Tekanan atmosfer; tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara atmosfer pada benda dipermukaan bumib. Tekanan pleura; tekanan cairan di ruangan sempit antara pleura paru dan pleura dinding dada. Tekanan pleura yang normal pada awal inspirasi merupakan tekanan negatif untuk mempertahankan paru agar tetap terbuka sampai istirahat. Pengembangan rangka dada akan menarik paru ke arah luar dengan kekuatan lebih besar tekanan jadi lebih negatifc. Tekanan alveoli. Bersifat positif dalam keadaan tidak ada udara masuk atau keluar dari paru yaitu saat akhir ekspirasi biasa, tekanan alveoli sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan alveoli harus lebih rendah dari tekanan udara luar saat permulaan inspirasi. Pada akhir inspirasi maksimal, tekanan alveoli akan lebih tinggi dari udara luar dan saat ini dimulai proses ekspirasi.d. Tekanan transpulmonal. Perbedaan yang ada diantara telkanan alveolus dan pleura pada permukaan luar paru2. Ventilasi alveolar. Adalah jumlah udara yang mencapai alveoli tiap menitnya. Umumnya inhalasi menarik 500 ml udara kedalam saluran pernapasan 350 ml masuk ke ruang alveolar. Sisanya tidak ikut berpartisipasi.vii. Difusi gas Merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Terjadi di membran kapiler alveolar. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ketebalan membran. Jadi semakin tebal membran makin lama gas melewatinya sehingga mengganggu proses pengiriman oksigen ke jaringan. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi, antara lain:1. Luas permukaan paru2. Tebal membran respirasi 3. Jumlah eritrosit/ kadar Hb4. Perbedaan konsentrasi dan tekanan gas5. Waktu difusi6. Afinitas gasDifusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Didalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Didalam paru-paru terdapat sekitar 300 juta alveoli. Bila dibentangkan maka luasnya mencapai 70 m2 orang dewasa. Saat difusi terjadi pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida secara simultan. Saat inspirasi maka oksigen akan masuk kedalam kapiler paru dan saat ekspirasi karbondioksida akan dilepas kapiler paru ke alveoli untuk dibuan ke atmosfer. Proses pertukaran gas tersebut terjadi karena perbedaan tekanan parsial oksigen dan karbon monoksida antara alveoli dan kapiler paru-paru.Volume gas yang berdifusi melalui membran kapiler per menit untuk setiap perbedaan tekanan sebesar 1 mmHg disebut dengan kapasitas difusi. Saat istirahat kurang lebih 230 ml/menit untuk oksigen dan 400-450 ml/menit untuk karbondioksida.viii. Transportasi gas Proses pengantaran ini tergantung pada jumlah oksigen yang masuk kedalam paru-paru. Aliran darah ke paru-paru dan jaringan, kecepatan difusi dan kapasitas membawa oksigen. Kapasitas darah untuk membawa oksigen dipengaruhi jumlah oksigen yang larut dalam plasma. Jumlah plasma yang larut dalam plasma relatif kecil (3%). Sebagian besar oksigen ditransportasi Hemoglobin. Hb berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida. Molekulnya dicampur dengan oksigen untuk oksihemoglobin.Gas yang telah berdifusi kedalam darah dapat mengalami beberapa kejadian:1. Ada yang larut dalam plasma (3%)2. Masuk kedalam eritrosit dan berikatan dengan Hb (97%)

3. Kontrol respirasiParu-paru bekerja secara otonom, maksudnya tidak ada yang mempengaruhi aktifitasnya, atau bekerja dengan kehendak sendiri atau otomatis. Pola nafas pada saat tubuh menjalani exercise tidak bisa dipertahankan secara otonom karena tubuh butuh pasokan oksigen yang lebih banyak. Secara umum, sistem kontrol respirasi diambil alih oleh kerja sistem saraf pusat. Dibagi menjadi 3 kelompok neuron utama:1. Kelompok pernapasan dorsal, terletak dibagian dorsal (belakang) medula yang menyebabkan inspirasi2. Kelompok pernapasan ventral, terletak di ventrolateral (depan samping) medula, menyebabkan inspirasi dan ekspirasi yang lebih dalam3. Pusat pneumotaksik, terletak di sebelah dorsal bagian superior, mengatur kecepatan dan kedalaman napasPengendalian pernapasan oleh sistem persyarafana. Korteks serebri; berperan dalam pengaturan pernapasan bersifat volunter sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napasb. Medula oblongata; terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik/spontan. Terdapat 2 kelompok neuron yaitu dorsal respiratori group (DRG) pada bagian dorsal dan ventral respiratory group (VRG) pada ventral. Keduanya berperan dalam pengaturan irama pernapasan.c. Pons; terdiri dari 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pneumotaksis. Fungsi apneutik adalah mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impuls pada area respirasi dan menghambat ekspirasi. Pusat pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi tetapi meningkatkan frekuensi respirasi, sehingga irama inspirasi menjadi halus dan teratur.

Kendali kimia; dalamnya pernapasan dipengaruhi oleh kadar oksigen, karbondioksida dan ion hidrogen dalam darah arteri. Perubahan tersebut menimbulkan respon dari sensor yang disebut kemoreseptor. Kemoreseptor pusat; dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah arteri, cairan serebrospinal, peningkatan ion hidrogen dengan merespon peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan Kemoreseptor perifer; peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen Kendali non-kimiawi; Baroreseptor; merespons perubahan tekanan darah Peningkatan suhu tubuh; saat demam atau olahraga, tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh Hormon epinefrin; akan meningkatkan rangsangan simpatis yang merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi Refleks hering-breurer; refleks hambatan inspirasi dan ekspirasi4. Gangguan sistem respirasii. Pembengkakan kelenjar limfaDisepanjang saluran pernapasan antara rongga hidung dan tekak terdapat beberapa kelenjar limfa yang cukup besar, seperti amandel, polip dan adenoid. Oleh karena suatu hal, kelenjar itu dapat mengalami pembengkakan sehingga terjadilah penyempitan saluran pernapasan yang mengakibatkan pengambilan napas menjadi terganggu.ii. Penyempitan saluran pernapasan Gangguan ini bisa terjadi karena bronkitis dan asma. Bronkitis adalah peradangan pada trakea, bronkus, dan bronkiolus. Peradangan bisa terjadi pada permukaan dalam yang tertutup oleh selaput lendir akibatnya saluran pernapasan menyempit dan pengangkutan udara mengalami gangguan.Asma adalah menyempitnya saluran pernapasan yang terjadinya karena otot-otot polos penyusunnya berkontraksi secara terus-menerus yang berakibat pelebaran saluran pernapasan terganggu. Asma bisa disebabkan oleh alergi dan kekurangan hormon adrenalin.iii. Rinitis dan sinusitis; rinitis adalah radang pada rongga hidung sedangkan sinusitis adalah peradangan pada sebelah atas rongga hidung.iv. Pleuritis; yaitu pembengkakan yang terjadinya pada selaput pembungkus paru-paru.v. Pneumonia; radang dinding alveolus disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus Pneumonia. Pada kasus ini ruangan alveolus terisi oleh cairan limfavi. TBC; adalah tumbuhnya bintil-bintil kecil pada dinding alveolus. Disebabkan oleh bakteri Mycobacterim Tuberculosis dan menyebabkan penghambatan proses difusi oksigen dan karbondioksida vii. Faringitis; adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakitviii. Tonsilitis; radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsilix. Difteri; disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae. Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan bagian atas. Penderitanya mengalami penyumbatan pada saluran pernapasannya. x. Emfisema; suatu kondisi non infeksi dimana alveolus mengalami perluasan berlebihan dan mengakibatkan menggelembungnya paru-paruxi. Kanker paru-paru; kanker paru-paru biasanya diderita pada laki-laki perokok. Kanker ini disebabkan oleh tumor ganas yang terbentuk didalam epitel bronkial.xii. Asfiksi; gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus terisi air karena tenggelam.