modul 5

4
FAMI FATWA 260110140095 SHIFT B1-2014 MODUL 5 1. Sebutkan penggolongan obat antidepresi beserta contoh-contohnya ! Jawab : Obat-obat anti depresan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu: a. Anti depresan Trisiklik (TCA) Dinamakan demikian karena mempunyai inti cincin tiga. Kelompok ini remus kimianya hampir menyerupai fenotiazin begitu pula efek farmakologinya walaupun sangat kecil. Seperti fenotiazin, semula digunakan sebagai anti histamin dan baru kemudian digunakan sebagai antipsikotik. Pengemuan sifat anti depresi berdasarkan observasi klinik (Katzung, 1998). Juga bekerja menghambat re-uptake serotonin, namun tidak selektif karena mereka juga menghambat re-uptake norepinefrin (Ikawati,2008). Yang termasuk obat golongan TCA adalah Amitriptilin, Amoksapin, Desipramin, Doksepin, Imipramin, Maprotilin, Nortriptilin, dan Trimipramin (Katzung, 1998). b. Antidepresan Heterosiklik, Obat generasi kedua Sejak 1980 telah dikenalkan sejumlah obat “generasi kedua” atau antidepresan “heterosiklik”. Lima diantaranya digunakan di Amerika Serikat Yang termasuk obat anti depresan golongan ini antara lain: amoksapin, maprotilin, trazodon, dan bupropion (Katzung, 1998). c. Selektif Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI) Selective Serotonin Reuptake Inhibitor adalah obat antidepresan yang mekanisme kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah disekresikan dalam sinap

Upload: famifatwa

Post on 10-Jul-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas pendahuluab modul 5 aktivitas anti depresi

TRANSCRIPT

Page 1: modul 5

FAMI FATWA

260110140095

SHIFT B1-2014

MODUL 5

1. Sebutkan penggolongan obat antidepresi beserta contoh-contohnya !

Jawab :

Obat-obat anti depresan dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:

a. Anti depresan Trisiklik (TCA)

Dinamakan demikian karena mempunyai inti cincin tiga. Kelompok ini remus

kimianya hampir menyerupai fenotiazin begitu pula efek farmakologinya walaupun

sangat kecil. Seperti fenotiazin, semula digunakan sebagai anti histamin dan baru

kemudian digunakan sebagai antipsikotik. Pengemuan sifat anti depresi berdasarkan

observasi klinik (Katzung, 1998). Juga bekerja menghambat re-uptake serotonin,

namun tidak selektif karena mereka juga menghambat re-uptake norepinefrin

(Ikawati,2008). Yang termasuk obat golongan TCA adalah Amitriptilin, Amoksapin,

Desipramin, Doksepin, Imipramin, Maprotilin, Nortriptilin, dan Trimipramin

(Katzung, 1998).

b. Antidepresan Heterosiklik, Obat generasi kedua

Sejak 1980 telah dikenalkan sejumlah obat “generasi kedua” atau antidepresan

“heterosiklik”. Lima diantaranya digunakan di Amerika Serikat Yang termasuk obat

anti depresan golongan ini antara lain: amoksapin, maprotilin, trazodon, dan

bupropion (Katzung, 1998).

c. Selektif Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRI)

Selective Serotonin Reuptake Inhibitor adalah obat antidepresan yang mekanisme

kerjanya menghambat pengambilan serotonin yang telah disekresikan dalam sinap

Page 2: modul 5

(gap antar neuron), sehingga kadar serotonin dalam otak meningkat. Peningkatan

kadar serotonin dalam sinap diyakini bermanfaat sebagai antidepresan (Prayitno,

2008).

SSRI merupakan antidepresan baru. Bekerja sebagai inhibitor selektif re-uptake

serotonin. Obat golongan ini dapat mengikat SERT dan menghambat re-uptake

serotonin, sehingga dapat memperpanjang aksi serotonin. Penyakit tertentu diman

kekurangan neurotransmitter serotonin, seperti depresi, dapat diatasi dengan

meningkatkan ketersediaan serotonin di tempat aksinya dengan cara menghambat re-

uptake dari serotonin. Contoh obat yang beraksi demikian seperti fluoksetin,

fluvoksamin, paroksetin dan sertralin (Katzung, 1998).

d. Mono Amin Oksidase Inhibitor (MAOI)

Monoamin oksidase adalah suatu enzim mitokondria yang ditemukan dalam

jaringan saraf dan jaringan lain, seperti usus dan ahati. MAOI bekerja memetabolisme

NE dan serotonin untuk mengakhiri kerjanya dan supaya mudah disekresikan.

Dengan dihambatnya MAO, akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di

sinap, sehingga akan terjadi perangsangan SSP (Prayitno, 2008).

Enzim pada MAOI memiliki dua tipe yaitu MAO – A dan MAO – B. Kedua obat

hanya akan digunakan apabila obat – obat antidepresan yang lain sudah tidak bisa

mengobati depresi ( tidak manjur ). Moclobomida merupakan suatu obat baru yang

menginhibisi MAO – A secara ireversibel, tetapi apabila pada keadaan overdosis

selektivitasnya akan hilang. Selegin secara selektif memblokir MAO – B dan dapat

digunakan sebagai antidepresan pada dosis yang tinggi dan beresiko efek samping.

MAO – B sekarang sudah tidak digunakan lagi sebagai antidepresan (Tjay &

Rahardja, 2007 ). Contoh obat yang berkerja seperti ini adalah isokaroksazid, fenelzin

da tranilsipromin (Katzung, 1998).

Page 3: modul 5

e. Serotonin /Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)

Antidepresan golongan Serotonin/Norepinephrin Reuptake Inhibitor (SNRI)

mekanisme kerjanya mengeblok monoamin dengan lebih selektif daripada

antidepresan trisiklik, serta tidak menimbulkan efek yang tidak ditimbulkan

antidepresan trisiklik. Antidepresan golongan SNRI memiliki aksi ganda dan efikasi

yang lebih baik dibandingkan dengan SSRI dan TCA dalam mengatasi remisi pada

depresi parah (Mann, 2005).

Obat yang termasuk golongan SNRI yaitu Venlafaxine dan Duloxetine. Efek

samping yang biasa muncul pada obat Venlafaxine yaitu mual, disfungsi sexual. Efek

samping yang muncul dari Duloxetine yaitu mual, mulut kering, konstipasi, dan

insomnia (Teter et al., 2007).

2. Jelaskan mekanisme kerja obat antidepresi !

Jawab :

Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan

(mood) yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung yang

disebabkan oleh keadaan sosial – ekonomi, penyakit atau obat – obatan (Tjay &

Rahardja, 2007).

Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi serius

yang dikarenakan depresi berat. Kadar NT (nontransmiter) terutama NE

(norepinefrin) dan serotonin dalam otak sangat berpengaruh terhadap depresi dan

gangguan SSP. Rendahnya kadar NE dan serotonin di dalam otak inilah yang

menyebabkan gangguan depresi, dan apabila kadarnya terlalu tinggi menyebabkan

mania. Oleh karena itu antideresan adalah obat yang mampu meningkatkan kadar NE

dan serotonin di dalam otak (Prayitno,2008 ).

Page 4: modul 5

DAFTAR PUSTAKA

Ikawati, Z. 2008. Pengantar Farmakologi Molekuler. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press.

Katzung, G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC.

Mann, J. J. 2005. The Medical Management of Depressi. The New England

Journal of Medicine. Number 17, Volume 353: 1819 – 1834.

Prayitno. 2008. Farmakologi Dasar. Jakarta : Penerbit Lenskopi.

Teter, C. S., Kando, J. C., Wells, B. G., & Hayes, P. E.. 2007. Depressive

Disorder ,dalam Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R.,

Wells, B. G.,& Posey Micheal, L.,(eds), Pharmacotherapy A Pathophysiologic

Approach,7th Edition. New York. : Appleton and lange.

Tjay Tan Hoan., dan Kirana Rahrdja. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat,

Penggunaan dan Efek- Efek Sampingnya. Jakarta: Gramedia.