[modul 5]ginanjar syahfia_10213051
DESCRIPTION
[Modul 5]Ginanjar Syahfia_10213051TRANSCRIPT
MODUL 5
ENERGI ALTERNATIF : FUEL CELL Ginanjar Syahfia, Ghiyaats Muhammad, Glayn Rivans S, M. Iqbal Ibrahim, Raka Firman B
102123051, 10213021, 10213041, 10213014, 10213039
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Email : [email protected]
Asisten : Chandra Widyananda W / 10212076
Tanggal Praktikum : (2-11-2015)
Abstrak Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan jumlah gas yang terbentuk dan efisiensi dari fuel
cell. . Fuel cell merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi
listrik searah. Jenis fuel cell yang digunakan pada percobaan adalah fuel cell jenis PEM (Proton Exchange
Membrane / Polymer Electrolyte Membrane). Hasil dari praktikum kali ini berupa data energi pada proses
charging dan discharging, energi, pada proses elektrolisis, energi pada reaksi fuel cell, jumlah gas yang
dihasilkan, serta efisiensi. Nilai dari masing – masing energi dapat dilihat pada tabel 1, 2, 5, dan 6. Jumlah
mol yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 5 dan 6. Nilai dari efisiensi dapat dilihat pada tabel 7. Adapun
nilai tegangan dan arus pada percobaan charging dan discharging dapat dilihat pada lampiran.
Kata Kunci : Efisiensi, Elektrolisis, Energi Disosiasi, Jumlah Mol, PEM
I. Pendahuluan
Terdapat dua tujuan dari praktikum
kali ini. Pertama, menentukan jumlah gas
yang terbentuk saat proses elektrolisis
pada fuel cell. Kedua, menentukan
efisiensi kerja dari fuel cell.
Fuel cell merupakan suatu alat yang
dapat mengubah energi kimia dari bahan
bakar menjadi energi listrik searah. Jenis
fuel cell yang digunakan pada percobaan
adalah fuel cell jenis PEM (Proton
Exchange Membrane / Polymer
Electrolyte Membrane). Fuel cell jenis
PEM terdiri atas dua elektroda, membran
khusus (tidak bisa dilalui air, tetapi bisa
dilalui proton), dan bahan katalis (terbuat
dari Platina).
Untuk mendapatkan gas hidrogen dan
oksigen, dilakukan proses elektrolisis air.
Gas hidrogen yang dihasilkan dialirkan
menuju anoda, sedangkan gas oksigen
dialirkan menuju katoda. Pada anoda, gas
hidrogen akan dipecah menjadi proton dan
elektron. Proton akan dialirkan melalui
membran menuju katoda. Elektron akan
dialirkan melalui sumber tegangan menuju
katoda. Pada katoda, gas oksigen akan
bereaksi dengan proton dan elektron dari
anoda. Reaksi tersebut menghasilkan uap
air dan energi listrik. [1]
Gambar 1. Skema reaksi pada fuel cell
jenis PEM.[1]
II. Metode Percobaan
Terdapat dua hipotesis yang
digunakan pada praktikum kali ini.
Pertama, gas yang dihasilkan berada pada
keadaan RTP (Room Temperature and
Pressure), yaitu kondisi ruang dengan
temperatur 25O C dan tekanan 1 atm.
Kedua, Gas yang dihasilkan pada proses
elektrolisis akan memenuhi hubungan
perbandingan mol yang yang sesuai
dengan reaksi total.
Berikut merupakan langkah
penyusunan kit percobaan fuel cell. Isi
kedua silinder yang tersedia dengan
aquadest sehingga ketinggian aquadest
tepat pada skala yang disepakati (pada
percobaan, skala yang disepakati adalah
10 mL). Setelah kedua silinder terisi
dengan aquadest, masukkan kerucut ke
dalam silinder. Pastikan agar tidak ada
udara yang terkurung dalam silinder.
Pastikan juga lubang kecil pada kerucut
tidak tertutup oleh bagian dasar silinder.
Setelah silinder terpasang, atur ketinggian
aquadest pada silinder sehingga mencapai
skala 10 mL. Letakkan kedua silinder dan
fuel cell pada dudukan yang tersedia.
Pasang selang pendek pada bagian bawah
fuel cell. Buka selang pendek, kemudian
suntikkan aquadest pada selang pendek
bagian oksigen hingga setengah bagian
fuel cell. Tutup kembali selang pendek.
Pasangkan selang ppanjang pada ujung
kerucut dan bagian lain pada fuel cell.
Berikut merupakan langkah
percobaan pada praktikum fuel cell.
Sediakan sumber tegangan DC.
Hubungkan jack yang tersedia ke fuel cell,
dalan keadaan sumber tegangan yang
belum diaktifkan. Pasang dua multimeter
pada fuel cell. Multimeter pertama diatur
agar menampilkan nilai tegangan yang
dihasilkan fuel cell, sedangkan multimeter
kedua diatur agar menampilkan nilai arus
pada fuel cell. Siapkan stopwatch, atur
pada skala 0 detik. Catat volume awal air
pada masing – masing silinder. Aktifkan
sumber tegangan DC dan mulai
perhitungan waktu pada stopwatch. Catat
tegangan dan arus yang terukur setiap 5
detik selama 60 detik. Matikan baterai
setelah 60 detik berakhir. Ukur dan catat
perubahan volume air pada masing –
masing silinder. Lepas jack sumber
tegangan dari fuel cell. Hubungkan fuel
cell dengan motor pada kit fuel cell. Catat
tegangan dan arus yang terukur setiap 3
detik sampai motor berhenti bergerak.
Ukur dan catat kembali volume air yang
terukur pada masing – masing silinder.
Ulangi percobaan untuk waktu pengisian
daya fuel cell yang berbeda, yaitu 90
detik, 120 detik, 150 detik, dan 180 detik.
III. Data dan Pengolahan Data
Berikut merupakan kurva daya
terhadap waktu untuk proses charging
pada fuel cell, dengan selang waktu 60
detik, 90 detik, 120 detik, 150 detik, dan
180 detik. Data yang digunakan terdapat
pada lampiran, yaitu tabel 8 – 12.
Gambar 2. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses charging selama 60 detik.
Gambar 3. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses charging selama 90 detik.
Gambar 4. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses charging selama 120
detik.
Gambar 5. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses charging selama 150
detik.
Gambar 6. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses charging selama 180
detik.
Berikut merupakan kurva daya
terhadap waktu untuk proses discharging
pada fuel cell, dengan selang waktu 60
detik, 90 detik, 120 detik, 150 detik, dan
180 detik. Data yang digunakan terdapat
pada lampiran, yaitu tabel 13 – 17.
Gambar 7. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses discharging selama 60
detik.
Gambar 8. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses discharging selama 90
detik.
Gambar 9. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses discharging selama 120
detik.
Gambar 10. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses discharging selama 150
detik.
Gambar 11. Grafik daya fuel cell terhadap
waktu, untuk proses discharging selama 180
detik.
Untuk mendapatkan besar daya pada
proses charging dan discarging dari fuel
cell, digunakan persamaan
( )
Variabel V dan I berturut – turut
menyatakan tegangan dan kuat arus yang
terukur.
Untuk menentukan energi dari proses
charging dan discharging, digunakan
persamaan regresi linear dari data. Setelah
itu, persamaan regresi diintegralkan
terhadap waktu. Persamaan regresi
berbentuk
( )
Variabel y mewakili daya, sedangkan
variabel x mewakili waktu.
Energi yang dihasilkan pada proses
charging dan discharging ditentukan oleh
persamaan
∫ ∫ ( )
Berikut merupakan tabel yang memuat
koefisien pada persamaan regresi dan
energi fuel cell.
Tabel 1. Tabel koefisien persamaan regresi
dan energi pada percobaan charging pada
fuel cell.
t
(detik) a b
E1
(Joule)
60 -0.001182 0.1589 9.3217
90 -
0.00044512 0.1719 12.8143
120 -0.0003257 0.17 17.2090
150 -0.0002113 0.1599 20.8110
180 -0.00018 0.1589 24.8938
Tabel 2. Koefisien persamaan regresi dan
energi pada percobaan discharging pada fuel
cell.
t (detik) a b E4 (Joule)
60 -0.00648 0.1379 1.0479
90 -0.008223 0.138 0.7679
120 -0.007296 0.1437 0.9364
150 -0.005069 0.1282 1.246
180 -0.002515 0.1066 1.7578
Berikut merupakan data volume gas yang
terbentuk pada proses charging dan
discharging pada fuel cell.
Tabel 3. Data volume yang terukur pada
percobaan charging fuel cell.
t
(deti
k)
Vi
O2
(m
L)
Vi
H2
(m
L)
Vf
O2
(m
L)
Vf
H2
(m
L)
ΔV
O2
(m
L)
ΔV
H2
(m
L)
60 10 10 10.
4
10.
2 0.4 0.2
90 10 10 10.
2
10.
1 0.2 0.1
120 10 10 10.
6
11.
6 0.6 1.6
150 10.
6
10.
5
11.
2
11.
3 0.6 0.8
180 11 10.
8
11.
6 11 0.6 0.2
Tabel 4. Data volume yang terukur pada
percobaan discharging fuel cell.
t
(deti
k)
Vi
O2
(m
L)
Vi
H2
(m
L)
Vf
O2
(m
L)
Vf
H2
(m
L)
ΔV
O2
(m
L)
ΔV
H2
(m
L)
60 10.
4
10.
2 10 10 0.4 0.2
90 10.
2
10.
1 10 10 0.2 0.1
120 10.
6
11.
6
10.
6
10.
5 0 1.1
150 11.
2
11.
3 11
10.
88 0.2 0.5
180 11.
6 11
10.
8 10 0.8 1
Berikut merupakan grafik jumlah gas yang
terbentuk pada waktu tertentu.
Grafik 12. Grafik jumlah gas yang terbentuk
pada percobaan fuel cell.
Jumlah mol gas n dapat dotentukan
melalui persamaan
( )
Faktor 22.4 muncul sebagai akibat dari
keadaan RTP (Room Tempeature and
Pressure).
Efisiensi dari reaksi elektrolisis air dapat
dituliskan melalui persamaan
* ( )+ * ( ) ( )+ ( )
Efisiensi dari reaksi fuel cell dapat
ditentukan melalui persamaan
* ( ) ( )+ * ( )+ ( )
Pada persamaan (5) dan (6), berlaku
beberapa keterangan, yaitu:
n = jumlah mol zat
E(O-H) = energi disosiasi O-H = 428
kJ/mol
E(O=O) = energi disosiasi O=O = 498
kJ/mol
E(H-H) = energi disosiasi H-H = 436
kJ/mol[2]
Berikut merupakan data dari jumlah mol
gas yang terbentuk pada masing – masing
elektroda, serta energi potensial reaksinya.
Tabel 5. Data jumlah mol dari gas yang
terbentuk pada percobaan charging fuel cell.
n O2
(mol)
n H2
(mol)
n H2O
(mol)
E2
(KJ)
1.64E-05 8.18E-06 8.18E-06 -
0.0013
8.18E-06 4.09E-06 4.09E-06 -
0.0006
2.45E-05 6.54E-05 1.23E-05 -
0.0483
2.45E-05 3.27E-05 1.23E-05 -
0.0197
2.45E-05 8.18E-06 8.18E-06 -
0.0053
Tabel 6. Data jumlah mol dari gas yang
terbentuk pada percobaan discharging fuel
cell.
n O2
(mol)
n H2
(mol)
n H2O
(mol) E3 (KJ)
1.64E-05 8.18E-06 8.18E-06 0.00128
8.18E-06 4.09E-06 4.09E-06 0.00064
0 4.5E-05 0 0.03923
8.18E-06 2.04E-05 4.09E-06 0.0149
3.27E-05 4.09E-05 1.64E-05 0.02395
Efisiensi fuel cell dapat ditentukan melalui
persamaan
( )
( )
( )
( )
Berikut merupakan data efisiensi dari setia
proses pada percobaan fuel cell.
Tabel 7. Nilai efisiensi pada percobaan fuel cell.
t (s) Ƞ1 Ƞ2 Ƞ3 Ƞ4
60 -0.137 -1 1.218 0.112
90 -0.050 -1 0.831 0.06
120 -2.805 -0.813 41.89 0.054
150 -0.949 -0.755 13.25 0.054
180 -0.215 -4.477 13.63 0.071
IV. Pembahasan
Jumlah mol dari gas yang terbentuk
dapat dilihat pada tabel 5. Sedangkan
jumlah mol yang tersisa dapat dilihat pada
tabel 6.
Nilai dari efisiensi pembentukan gas
gas hidrogen dan oksigen terdapat pada
tabel 7, melalui parameter E1. Begitu pula
dengan nilai dari efisiensi konversi gas
menjadi listrik, melalui parameter E3.
Sebelum memulai percobaan, bagian
membran pada fuel cell harus dibuat
lembab. Pemberian kelembaban pada fuel
cell bertujuan untuk menjaga
konduktifitas fuel cell. Kurangnya
kelembaban pada fuel cell akan
mengurangi konduktifitas dari fuel cell.
Hal ini akan mengakibatkan sebagian
energi listrik diubah menjadi panas.
Kondisi fuel cell yang terlalu kering akan
mengakibatkan proton dari anoda tidak
akan bisa dilewatkan menuju katoda. [3]
Ketika motor penggerak dinyalakan,
terdapat sisa gas pada salah satu kerucut.
Hal ini disebabkan reaksi pembentukan air
yang tidak memenuhi perbandingan mol
2:1 antara gas hidrogen dan gas oksigen.
Perubahan air menjadi gas hidrogen
dan gas oksigen pada proses elektrolisis
terjadi bagian anoda dan katoda[4]
. Pada
anoda, air mengalami proses oksidasi,
memenuhi reaksi
Sedangkan pada bagian katoda, air
mengalami reduksi, sehingga mengalami
reaksi
Untuk mendapatkan gas hidrogen dan
oksigen, dilakukan proses elektrolisis air.
Gas hidrogen yang dihasilkan dialirkan
menuju anoda, sedangkan gas oksigen
dialirkan menuju katoda. Pada anoda, gas
hidrogen akan dipecah menjadi proton dan
elektron. Proton akan dialirkan melalui
membran menuju katoda. Elektron akan
dialirkan melalui sumber tegangan menuju
katoda. Pada katoda, gas oksigen akan
bereaksi dengan proton dan elektron dari
anoda. Reaksi tersebut menghasilkan uap
air dan energi listrik. [1]
Laju pembentukan gas pada masing –
masing elektroda dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Pertama, besar tegangan
yang diberikan pada elektroda. Kedua,
temperatur air yang digunakan pada fuel
cell. Ketiga, jenis katalis yang digunakan
pada fuel cell.
Berikut beberapa asumsi yang
digunakan pada percobaan. Pertama, air
yang digunakan tidak mengandung
senyawa pengotor. Kedua, jumlah gas
yang terbentuk akan mengikuti
perbandingan mol pada reaksi total
hidrolisis air. Ketiga, kondisi tekanan dan
temperatur pada percobaan mengikuti
kondisi RTP.
V. Simpulan
Jumlah gas yang dihasilkan
pada percobaan dapat dilihat
pada tabel .
Nilai efisiensi dari percobaan
terdapat pada tabel .
Perbandingan jumlah mol
dari gas yang dihasilkan tidak
mengikuti perbandingan
jumlah mol pada reaksi total.
VI. Referensi
[1] Barbir, F. 2005. "PEM Fuel Cells,
Theory and Practice", Elsevier
Inc.
[2] “Bond Dissociation Energies”.
Properties of Atoms,
Radicals, and Bonds.
https://labs.chem.ucsb.edu/zakaria
n/armen/11---
bonddissociationenergy.pdf
(diakses pada 4 November 2015)
[3] “Why is Humidity / Moisture
Control Important in a Fuel Cell
?”. Fuel Cells Etc,
http://fuelcellsetc.com/2012/07/w
hy-is-humidity-moisture-control-
important-in-a-fuel-cell/ (diakses
pada 6 November 2015)
[4] “Electrolysis of Water Using an
Electrical Circuit”. The
Departement of Chemistry at the
University of Illinois.
http://www.chem.uiuc.edu/clcweb
site/elec.html (diakses pada 6
November 2015)
VII. Lampiran
Berikut merupakan data untuk kurva
daya terhadap waktu untuk proses
charging pada fuel cell, dengan selang
waktu 60 detik, 90 detik, 120 detik, 150
detik, dan 180 detik.
Tabel 8. Data tegangan, kuat arus, dan daya pada
percobaan charging fuel cell, dengan durasi 60
detik.
t (s) V (Volt) I (A) P (Watt)
5 1.4879 0.1605 0.23880795
10 1.512 0.1345 0.203364
15 1.6189 0.1081 0.17500309
20 1.6198 0.1033 0.16732534
25 1.6216 0.1011 0.16394376
30 1.6246 0.0998 0.16213508
35 1.6276 0.0974 0.15852824
40 1.6299 0.0958 0.15614442
45 1.6313 0.0946 0.15432098
50 1.6325 0.0934 0.1524755
55 1.6334 0.0928 0.15157952
60 1.6344 0.0919 0.15020136
Tabel 9. Data tegangan, kuat arus, dan daya pada
percobaan charging fuel cell, dengan durasi 90
detik.
t (s) V (Volt) I (A) P (Watt)
5 1.5863 0.1234 0.195749
10 1.6184 0.1062 0.171874
15 1.6227 0.1003 0.162757
20 1.6256 0.0971 0.157846
25 1.6268 0.0948 0.154221
30 1.6278 0.0931 0.151548
35 1.6286 0.0915 0.149017
40 1.6293 0.0908 0.14794
45 1.6298 0.0899 0.146519
50 1.6305 0.0892 0.145441
55 1.6309 0.0887 0.144661
60 1.6315 0.088 0.143572
65 1.6319 0.0876 0.142954
70 1.6312 0.0862 0.140609
75 1.6316 0.086 0.140318
80 1.632 0.0858 0.140026
85 1.6325 0.0855 0.139579
90 1.6328 0.0852 0.139115
Tabel 10. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
120 detik.
t (s) V (Volt) I (A) P (Watt)
5 1.6411 0.1204 0.197588
10 1.6315 0.108 0.176202
15 1.6309 0.1022 0.166678
20 1.6313 0.0987 0.161009
25 1.6318 0.096 0.156653
30 1.6325 0.0941 0.153618
35 1.6331 0.0932 0.152205
40 1.6337 0.0919 0.150137
45 1.6339 0.0908 0.148358
50 1.6342 0.0901 0.147241
55 1.6344 0.0895 0.146279
60 1.6349 0.0884 0.144525
65 1.6346 0.0879 0.143681
70 1.6351 0.0876 0.143235
75 1.6355 0.0872 0.142616
80 1.6358 0.0869 0.142151
85 1.6361 0.0867 0.14185
90 1.6364 0.0865 0.141549
95 1.6368 0.0863 0.141256
100 1.6369 0.086 0.140773
105 1.6371 0.0858 0.140463
110 1.6362 0.0849 0.138913
115 1.6368 0.0847 0.138637
120 1.6368 0.0832 0.136182
Tabel 11. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
150 detik.
t (s) V (Volt) I (A) P (Watt)
5 1.5732 0.1278 0.2010549
10 1.645 0.099 0.1628550
15 1.651 0.0951 0.1570101
20 1.6509 0.0926 0.1528733
25 1.65 0.091 0.1501500
30 1.649 0.0899 0.1482451
35 1.6484 0.0889 0.1465427
40 1.648 0.0881 0.1451888
45 1.6476 0.0875 0.1441650
50 1.6472 0.0869 0.1431416
55 1.6469 0.0864 0.1422921
60 1.6466 0.086 0.1416076
65 1.6464 0.0856 0.1409318
70 1.6461 0.0852 0.1402477
75 1.6459 0.0848 0.1395723
80 1.6457 0.0846 0.1392262
85 1.6455 0.0843 0.1387156
90 1.6455 0.084 0.1382220
95 1.6453 0.0837 0.1377116
100 1.6452 0.0835 0.1373742
105 1.645 0.0834 0.1371930
110 1.6449 0.0831 0.1366911
115 1.6448 0.0829 0.1363539
120 1.6447 0.0828 0.1361811
125 1.6447 0.0826 0.1358522
130 1.6446 0.0824 0.1355150
135 1.6445 0.0823 0.1353423
140 1.6444 0.0821 0.1350052
145 1.6444 0.0819 0.1346763
150 1.6444 0.0818 0.1345119
Tabel 12. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
180 detik.
t (s) V (Volt) I (A) P (Watt)
5 1.5876 0.1311 0.208134
10 1.6551 0.0993 0.164351
15 1.6599 0.0946 0.157027
20 1.6593 0.0925 0.153485
25 1.6584 0.0911 0.15108
30 1.6573 0.0899 0.148991
35 1.6565 0.0889 0.147263
40 1.6557 0.0882 0.146033
45 1.655 0.0874 0.144647
50 1.6544 0.0868 0.143602
55 1.654 0.0863 0.14274
60 1.6535 0.0859 0.142036
65 1.6532 0.0854 0.141183
70 1.6528 0.085 0.140488
75 1.6524 0.0846 0.139793
80 1.6522 0.0844 0.139446
85 1.6519 0.0841 0.138925
90 1.6516 0.0838 0.138404
95 1.6513 0.0835 0.137884
100 1.6511 0.0832 0.137372
105 1.6509 0.083 0.137025
110 1.6507 0.0828 0.136678
115 1.6505 0.0826 0.136331
120 1.6503 0.0825 0.13615
125 1.65 0.0821 0.135465
130 1.6499 0.0819 0.135127
135 1.6497 0.0817 0.13478
140 1.6498 0.0816 0.134624
145 1.6497 0.0816 0.134616
150 1.6496 0.0815 0.134442
155 1.6495 0.0814 0.134269
160 1.6492 0.0812 0.133915
165 1.6492 0.081 0.133585
170 1.6492 0.0809 0.13342
175 1.6492 0.0809 0.13342
180 1.6492 0.0807 0.13309
Berikut merupakan data untuk kurva
daya terhadap waktu untuk proses
discharging pada fuel cell, dengan selang
waktu 60 detik, 90 detik, 120 detik, 150
detik, dan 180 detik.
Tabel 13. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
60 detik.
t (s) V
(Volt) I (A) P (Watt)
3 0.7441 0.1832 0.13631912
6 0.5044 0.1672 0.08433568
9 0.4195 0.1556 0.0652742
12 0.3961 0.1547 0.06127667
15 0.3473 0.1452 0.05042796
18 0.1813 0.118 0.0213934
Tabel 14. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
90 detik.
t
(s)
V
(Volt) I (A) P (Watt)
3 0.645 0.1865 0.1202925
6 0.4728 0.1631 0.07711368
9 0.3988 0.1572 0.06269136
12 0.3311 0.1481 0.04903591
15 0.0942 0.1166 0.01098372
Tabel 15. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
120 detik.
t
(s)
V
(Volt) I (A) P (Watt)
3 0.7367 0.1896 0.139678
6 0.4974 0.1686 0.083862
9 0.4165 0.1598 0.066557
12 0.3756 0.1477 0.055476
15 0.371 0.1198 0.044446
Tabel 16. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
150 detik.
t
(s)
V
(Volt) I (A) P (Watt)
3 0.7741 0.173 0.1339193
6 0.5537 0.1545 0.08554665
9 0.4278 0.1618 0.06921804
12 0.389 0.1427 0.0555103
15 0.3682 0.1567 0.05769694
18 0.367 0.1267 0.0464989
Tabel 17. Data tegangan, kuat arus, dan daya
pada percobaan charging fuel cell, dengan durasi
180 detik.
t
(s)
V
(Volt) I (A) P (Watt)
3 0.7033 0.1779 0.12511707
6 0.4787 0.1614 0.07726218
9 0.4207 0.1617 0.06802719
12 0.4127 0.1587 0.06549549
15 0.408 0.1577 0.0643416
18 0.3952 0.1562 0.06173024
21 0.3787 0.1507 0.05707009
24 0.3512 0.1521 0.05341752
27 0.3018 0.1449 0.04373082
30 0.1913 0.1259 0.02408467