modul ksr 8 - assessment bencana
DESCRIPTION
Modul KSR 8 - Assessment Bencana by PMRmaniaTRANSCRIPT
![Page 1: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/1.jpg)
LINTANG WISESA ATISSALAM
Director of PMRmania @2013 Gadjah Mada University
.: Divisi Pendidikan PMRmania :. Content Lintang W (UGM), Arni S (UNS) Editor Dwi Pramudyani (PMI DIY)
Layout Fajar (UNS) Design Lintang W (UGM) Publisher Farid Herlambang (Undip)
Assessment Assessment (penilaian) adalah identifikasi dan analisa atas sebuah situasi tertentu. Assessment menjadi dasar tindakan relawan, termasuk pertolongan pertama.
Siklus Assessment
Tujuan dari Assessment Mengidentifikasi dampak suatu situasi Mengumpulkan informasi dasar Mengidentifikasi kelompok yang paling rentan Upaya mengobservasi situasi Mengidentifikasi kemampuan respons semua pihak yang terkait (pada saat darurat) Mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan (pada saat darurat)
BENCANA
RAPID
ASSESSMENT
CONTINUAL
ASSESSMENT
DETAIL
ASSESSMENT
![Page 2: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/2.jpg)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Assessment Daftar pertanyaan Komposisi anggota tim yang baik Sarana transportasi yang baik Kerangka waktu yang jelas Menggunakan bahasa lokal Kebutuhan darurat harus dapat dibedakan dari masalah yang memang telah ada Mempertimbangkan kesetaraan jender Tidak memberikan harapan Menghindari bias dalam membuat kesimpulan Membuat catatan
Metode Assessment Mengumpulkan dan mengobservasi data sekunder Observasi langsung di lapangan Menanyakan pendapat para ahli Mewawancarai lawan bicara yang kapabel Diskusi grup Survei
Perbedaan Assessment Cepat , Assessment Detil dan Assessment Continual
INDIKATOR RAPID
ASSESSMENT DETAIL
ASSESSMENT CONTINUAL
ASSESSMENT
Waktu 1 X 24 Jam
(Maks 1 minggu) Sekitar 1 bulan
Informasi dikumpulkan secara reguler berdasarkan
periode waktu operasi
Akses Mendapatkan
Informasi
Terbatas Tidak ada waktu yang
cukup untuk mengunjungi seluruh lokasi dan berbicara dengan nara sumber
Atau Situasi keamanan yang mengambat
kegiatan dan akses kepada orang
Memungkinkan mengunjungi sejumlah lokasi dan wawancara kepada sejumlah nara
sumber
Akses luas
Sumber Informasi
Data sekunder, pelayanan sosial
(kesehatan,air dll) LSM, Pemerintah, masyarakat yang terkena dampak
Data sekunder, sejumlah nara sumber
Data sekunder, sumber nara sumber
yang terpilih, petunjuk lain, relawan PMI
![Page 3: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/3.jpg)
Asumsi Yang Digunakan
Tinggi Waktu yang digunakan
tidak cukup. Asumsi didasari oleh pengalaman sebelumnya
Rendah Waktu yang cukup
memadai untuk mendapatkan informasi
Menengah Asumsi didasari oleh
petunjuk dan informasi, tetapi
dapat disesuaikan dengan sumber
lainnya
Tim Assessment
Berpengalaman melakukan assessment
secara umum untuk berbagai jenis
bencana
Berpengalaman melakukan assessment
secara umum dan didukung oleh orang
yang memiliki kemampuan khusus
Staff PMI yang melaksanakan
kegiatan secara normal
Jenis Data : ☻ Data Primer data-data yang diperoleh dari sumber-sumber terkait secara langsung
dengan kejadian bencana. Diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara atau diskusi kelompok.
☻ Data Sekunder data-data pendukung yang dapat melengkapi informasi yang diperoleh dari dalam data primer. Diperoleh melalui dokumen resmi.
Pengamatan Langsung : ☻ Pengamatan langsung di lokasi bencana ☻ Lokasi vs wilayah ☻ Lakukan dengan lembar isian ASSESSMENT.
☻ Perhatikan hal – hal seperti: Masyarakat, pengungsian, air dan sanitasi sumber air, pembuangan, gudang, logistik, titik distribusi, fasilitas umum yang masih ada (RS, pasar, sekolah, tempat ibadah), dan keamanan.
Wawancara : ☻ Wawancara perorangan ☻ Informan utama adalah: Orang yang mempunyai informasi yang berkaitan, yang
berkenan untuk diwawancarai, Orang yang memiliki pengetahuan mengenai masalah yang terjadi.
☻ Siapkan pertanyaan sebelum melakukan wawancara
Diskusi Kelompok :
☻ Bentuk kelompok bisa beragam, ataupun yang memiliki kesamaan ☻ Anggota 5 – 10 orang ☻ Siapkan bahan diskusi terlebih dahulu. Data Sekunder : ☻ SEBELUM :
Cari informasi sebanyak – banyaknya mengenai lokasi, serta hal – hal lain yang berkaitan dengan bencana yang terjadi
☻ Di LOKASI : Cari informasi yang berasal dari: Data pemerintah, Data bencana sebelumnya, Hasil sensus, Laporan – laporan yang sudah ada, atau berita dari media.
![Page 4: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/4.jpg)
Analisis Data :
☻ GIGO (Garbage in, Garbage Out) Penyaringan hasil assessment. Mana yang perlu, mana yang tidak perlu.
☻ Lengkapi data yang diperoleh berdasarkan wawancara, dengan apa yang dilihat di lapangan.
☻ Triangulasi data Cek silang data. Beberapa hal yang dapat menghambat kegiatan assessment : ☻ Keterbatasan waktu, dan perubahan situasi yang tiba – tiba ☻ Kurangnya sumber daya manusia dan sumber daya lainnya ☻ Sulitnya berkoordinasi dengan lembaga – lembaga lain ☻ Kesulitan untuk bekerjasama dengan banyak orang, banyak pihak, dan situasi darurat ☻ Area assessment yang seringkali sulit untuk dicapai, ataupun membutuhkan waktu yang
lebih lama
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menjalankan assessment :
Perhatikan data yang sudah
ditemukan oleh sumber lain. Fokuskan pada kebutuhan yang
darurat/ mendesak Dalam mengumpulkan data, mulailah
dari pihak berwenang lokal, kemudian cek silang dengan masyarakat.
Katakan pada semua pihak bahwa pekerjaan kita hanyalah mengumpulkan data, dan keputusan bukan diambil oleh kita.
JANGAN beri pengharapan atau
janji-janji pada semua pihak. JANGAN abaikan sumber-sumber
yang tersedia.
Bencana vs Konflik Bencana adalah kejadian luar biasa yang disebabkan oleh fenomena alam atau ulah manusia, yang dampaknya melampaui "kemampuan mengatasi" dari masyarakat yang terpengaruh. Konflik adalah perseteruan antara dua pihak atau lebih dengan intensitas yang bervariasi, yang dapat mengganggu aktivitas dan stabilitas kehidupan manusia. Konflik menyebabkan jatuhnya korban. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan aspek kehidupan baik itu ekonomi, pangan, mental, perlindungan maupun keamanan. Palang Merah melakukan assessment terhadap dampak yang ditimbulkan oleh konflik tersebut untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban. Setelah itu pemberian bantuan baru dapat diputuskan (misal: Pangan, Kesehatan, Pemukiman, Dukungan psikologi, dll).
![Page 5: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/5.jpg)
Tipe Konflik Menurut ICRC: Konflik Bersenjata Internasional Dalam Konvensi Jenewa, yang disebut konflik bersenjata internasional adalah ketika angkatan bersenjata dari 2 atau lebih negara saling berhadapan, meskipun salah satu dari mereka mungkin tidak mengakui adanya keadaan perang. Konflik Bersenjata Non-Internasional Konflik bersenjata non-internasional adalah suatu konfrontasi yang terjadi di dalam wilayah suatu negara antara angkatan bersenjata reguler negara itu dengan kelompok bersenjata tertentu, atau antara kelompok-kelompok bersenjata semacam itu. Gangguan Internal Bentrokan kekerasan dalam tingkat dan periode tertentu yang terjadi di dalam suatu negara dapat diklasifikasikan sebagai gangguan internal. Bentrokan yang termasuk di sini dapat meliputi suatu tindakan perlawanan spontan yang terbatas hingga perseteruan antar kelompok yang cukup terorganisir, atau antara kelompok semacam itu dengan otoritas yang berwenang. Pemerintah terkait dapat meminta polisi atau bahkan tentara untuk memulihkan hukum dan ketertiban. Gangguan internal dapat merupakan awal ataupun akibat dari konflik bersenjata non-internasional. Ketegangan Internal Ketegangan internal dapat digambarkan sebagai situasi mencekam yang disebabkan faktor politik, agama, ras, sosial, ekonomi, ataupun ideologi, yang biasanya diikuti dengan penahanan, tapi tidak berkembang menjadi bentrokan bersenjata. Batas antara ketegangan internal dan gangguan internal tidaklah mudah ditentukan karena perbedaannya berkaitan dengan tingkat keseriusannya.
Hukum Hukum yang berlaku untuk jenis-jenis konflik di atas adalah:
Konflik Bersenjata Internasional: Hukum humaniter (Konvensi Jenewa I-IV & Protokol Tambahan 1), Hukum HAM inti & Hukum Nasional.
Konflik Bersenjata Non-Internasional: Hukum humaniter (Artikel 3 Konvensi Jenewa I-IV & Protokol Tambahan 2), Hukum HAM inti & Hukum Nasional.
Gangguan Internal: Hukum humaniter tidak berlaku, Hukum HAM inti & Hukum Nasional.
Ketegangan Internal: Hukum humaniter tidak berlaku, Hukum HAM inti & Hukum Nasional.
Keadaan normal 'Damai': Hukum HAM & Hukum Nasional
![Page 6: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/6.jpg)
Persamaan dan Perbedaan Antara Konflik dan Bencana
Aspek Persamaan Perbedaan
Lingkungan • Menimbulkan konsekuensi
humaniter yang parah dan mengancam kehidupan
• Dapat terjadi secara perlahan ataupun secara mendadak dengan
indikator yang jelas
• Hadirnya elemen-elemen
bersenjata dalam konflik menyebabkan situasi lebih tidak
aman • Dampak konflik pada komunitas
dan keluarga seringkali bersifat memecah-belah
• Penyebab bencana biasanya
adalah alam atau pengaruh manusia yang tidak disengaja
atau tidak langsung, sementara konflik selalu bersifat "manusia
lawan manusia"
• Dampak konflik dapat lebih lama pengaruhnya
Penerima Bantuan • Orang yang rentan adalah yang
paling menderita • Terjadi pengungsian (biasanya
pengungsian dalam negeri dalam hal bencana dan pengungsian
lintas batas dalam hal konflik)
• Dalam konflik, penyebab
kerentanan melebar hingga ke penyebab konflik itu sendiri
(misalnya: etnisitas, afiliasi politik atau agama, dll)
• Konflik menimbulkan kelompok rentan baru, misalnya: laki-laki
muda yang berusia layak tempur
(14-40 tahun) dan orang sipil yang warga negara maupun
yang bukan warga negara
Kebutuhan Kebutuhannya akan bantuan
serupa, yaitu: makanan, air, tempat berteduh, pakaian, obat-
obatan • Kebutuhan akan dukungan
psikologi (bentuk dukungan berbeda-beda tergantung
lingkungannya)
• Konflik menimbulkan kebutuhan akan perlindungan terhadap
faksi-faksi bersenjata dan perlindungan atas hak-hak
• Penanganan untuk konflik bisa berlangsung lebih lama daripada
untuk bencana
Respon Palang Merah/Bulan
Sabit Merah
• Bantuan yang diberikan sama (makanan, tempat berteduh,
pakaian)
• Sarana pendukung yang dibutuhkan sama: logistik,
transportasi, pergudangan, administrasi/keuangan, sistem
SDM bagi staf dan relawan, komunikasi, dll
• Sama-sama membutuhkan:
negosiasi dengan pemerintah, rencana pelaksanaan bantuan,
Prosedur Operasional Standar (SOP), dan mekanisme koordinasi
yang mapan
• Perlunya perlindungan korban dikaitkan dengan kegiatan
bantuan (dalam hal konflik)
• Biasanya jumlah LSM yg hadir sedikit, maka makin besar
tekanan bagi PMI untuk membantu lebih banyak orang
(dalam hal konflik). • Cara melakukan kegiatan dan
dan mungkin pihak yang
melakukan kegiatan berbeda karena keadaannya tidak aman
dan dijaga (dalam hal konflik) • Perlunya perhatian khusus
mengenai manajemen personel
dan operasi dengan pendekatan keamanan (dalam hal konflik)
![Page 7: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/7.jpg)
CONTOH FORMAT ASSESSMENT CEPAT ( Dalam waktu min 24 jam maks 1 pekan )
Jenis Bencana Gempa Bumi Waktu kejadian Ahad, 6 April 2013 Lokasi Bencana Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Kabupaten Sleman Kecamatan Purwomartani Desa/Kelurahan Kardangan
Sebab Bencana Tektonik dan gempa tremor akibat aktivitas Gunung Merapi Dilaksanakan oleh Sdr. Messi, Casillas, Gomes / Anggota Tim Satgana PMI DIY
Informasi Umum Awal Bencana Informan: Kepala Desa Kardangan, Kepala Kecamatan Purwomartani
Populasi di wilayah bencana;
Jumlah penduduk 10.000-an jiwa Jumlah penduduk menurut gender (?); Korban manusia – tewas 94 orang
Kepala Desa Kardangan
Tingkat keparahan dampak bencana;
80% desa dilanda bencana Jumlah kerusakan rumah belum diketahui Jalan rusak berat belum diketahui; Kerusakan fasilitas umum belum diketahui;
Kepala Dusun
Tindakan yang sudah dilaksanakan atau yang sedang direncanakan;
Satlak PB Pemda Kab. Sleman, bantuan (?) PMI, Dapur Umum, SAR dan Evakuasi (?) Masjid setempat (?)
PMI Cabang Sleman
Situasi Keadaan dan Keamanan di Lokasi Bencana
Kemungkinan akan terjadi gempa susulan; Adakah pengaturan keamanan di wilayah
bencana (siskamling); Tingkat Pengamanan oleh Pemerintah;
BPBD Kab. Sleman
Kebutuhan yang paling mendesak yang dihadapi oleh korban bencana;
Penampungan (tempat berteduh) Pangan Air bersih Kesehatan Tetapi berapa banyak, belum diketahui pasti;
PMI Cabang Sleman dan Masyarakat sekitar
Kapasitas/Fasilitas yang tersedia
Fasilitas Yankes (Puskesmas, RS, Apotek) (?) Penyediaan air bersih (?) Fasilitas Komunikasi (?) Sarana-prasarana yang masih berfungsi (?)
Puskesmas Purwomartani, Kantor Camat
Contact Persons
Kepala Desa Kardangan, Ibu Angela Merkel; No.Telpon/Fax (0274) 876 XXX
Ka Satlak PB Pemda, Bapak Maradona; No.Telpon/Fax (0274) 887 XXX
![Page 8: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/8.jpg)
CONTOH “PMI Detail Format Assesment” Form C-4
Referensi : 1. Modul Pelatihan Penanggulangan Bencana 2. Modul Pelatihan ATCPA
Nama Desa/Kota :
Provinsi/Kodya/Kabupaten: Jarak dari Kota terdekat :
Rute/ Transportasi menuju lokasi : Lama Perjalanan :
Jenis Bencana : Waktu kejadian :
Tanggal survey 1: Tanggal survey 2: Tanggal survey saat ini :
Team Survey:
Kondisi Geografis:
Pihak local berwenang/kontak individu:
Populasi :
Korban Tewas: Luka: Rumah Sakit: Lain – lain:
Kerusakan Bangunan: Sawah: Ternak: Lain – lain:
Status Gizi :
Status Kesehatan :
Fasilitas Kesehatan :
Suplai air bersih/ Sanitasi
Rumah Jumlah Rumah Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Hancur/ Rusak Berat
Jumlah Rumah Rusak
Permanen
Semi-permanen
Temporer
Infrastruktur:
Persediaan Makanan :
Bantuan Lain :
Informasi umum logistik dan komunikasi :
Situasi umum (termasuk kondisi keamanan)
Lembaga yang ada (Pemerintah, Palang Merah, LSM, Masjid, dll) :
Masalah – masalah :
Yang diterima oleh masyarakat :
Yang diterima oleh pemerintah lokal :
Yang diterima oleh lembaga lain :
Yang diterima oleh team survey :
Pengamatan lain :
Interpretasi dan rekomendasi untuk respon cepat :
Rekomendasi untuk respon jangka panjang :
![Page 9: Modul KSR 8 - Assessment Bencana](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022073012/55cf9916550346d0339b801f/html5/thumbnails/9.jpg)
Contact Person:
0888 671 9327 | [email protected] | http://PMRmania.blogspot.com
@ 2013 Dedicated for 28idea = Youth Competition for Disaster Education = Japan KIZUNA Project 2013
:: Erik Sjamsumar & Ayumi Shinoki (Japan International Cooperation Center) :: :: Purwoko Adhi Nugroho (Japan Foundation, Jakarta) ::
:: Irina Rafliana (Community Preparedness Program - COMPRESS LIPI) :: :: PMRmania :: Korsa (Bandung) :: Himapsi (Aceh) :: Book For Mountain (Yogya)
:: EGO (Surabaya) :: Situlung-Tulung (Makassar) ::