modul ltk 1 bsi 4 sks
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
1/57
MODUL
PRAKTIKUM LAB. TEKNIK I
Program Studi Teknik Komputer
Jenjang Pendidikan Program Diploma Tiga AMIK BSI
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
BINA SARANA INFORMATIKA
2015
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
2/57
PERTEMUAN IMULTITESTER (AVO METER)
TUJUAN PERCOBAAN:- Mengenal dan memahami penggunaan avometer.- Memahami cara menentukan nilai resistansi pada resistor.- Memahami cara pengukuran listrik dan arus listrik dengan AVO meter.
ALAT YANG DIGUNAKAN:- AVO meter- Protoboard- Baterei
- Adaptor
Teori DasarMultimeter (Avometer)
Multimeter adalah suatu alat elektronika yang digunakan untuk mengukurarus(Amper), hambatan(Ohm), serta tegangan(Volt) pada suatu komponen elektronika.Selain untuk mengukur besaran listrik, alat ini juga berfungsi untuk mancari danmenemukan gangguan yang terjadi pada semua jenis alat-alat elektronik. Multimeter ataudisebut juga AVOmeter(Ampere, Volt, dan Ohm) terbagi atas 2 jenis yaitu:1. Multimeter Analog
Alat pengukur besaran listrik yangmenggunakan tampilan dengan jarumyang bergerak ke range-range yang kitaukur dengan probe . Multimeter initersedia dengan kemampuan untukmengukur hambatan ohm, tegangan(Volt) dan arus (mA). Analog tidakdigunakan untuk mengukur secara detailsuatu besaran nilai komponen, tetapikebanyakan hanya digunakan untuk baikatau jeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga digunakan untukmemeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai denganrangkaian blok yang ada.
2. Multimeter DigitalHampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital
menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuranbesaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehinggamultimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu darisebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
3/57
LANGKAH PERCOBAAN:
A. Menentukan Nilai Resistor Dengan OHM meter.-Pengenalan Resistor
Simbol Fixed Resistor
WarnaI II III IV
(bil nyata) (Bil nyata) (Pengali) Toleransi
hitam 0 0 x1 20%
coklat 1 1 x10 1%
merah 2 2 x100 2%
orange/jingga 3 3 x1000 -
kuning 4 4 x10000 -
hijau 5 5 x100000 0.50%
biru 6 6 x1000000 0.25%
ungu 7 7 x10000000 0.10%
abu-abu 8 8 - 0.05%
putih 9 9 - -emas - - x 0.1 5%
perak - - x 0.01 10%
tanpa warna - - - 20%
Tabel 1.1 Kode Warna Resistor
- Cara Menggunakan Avometer
1. Letakan AVO meter pada posisi mendatar.2. Biasakan melatakkan probe warna merah pada terminal positif (+), dan probe
warna hitam pada terminal Negatif (-) AVO meter.3. Bacalah penunjukan pointer pada posisi tegak lurus di depan skala AVO
meter.4. Khusus untuk penggunaan OHM, lakukanlah zero adjustmen (kalibrasi) setiap
kali melakukan pengukuran pada selector yang berbeda.5. Untuk hasil pengukuran yang baik usahakan agar pointer berada pada daerah
setengah sampai skala penuh bagi tiap posisi selector yang digunakan.6. Tiap-tiap selesai melakukan pengukuran arahkan pilihan posisi selector pada
posisi off.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
4/57
X 100x1 0
x1
+-
X100x10
x1
+
-
- Mengukur dan Menguji Fixed ResistorPosisi selector pada Ohm meter
Tuliskanlah nilai-nilai resistansi pada komponen yang telah diberikan sesuaidengan kode warnanyaUkur dan ujilah masing-masing resistor tersebut dan kemudian catatlahhasilnya pada table yang telah disediakan.
Gambar 1.2 Pengukuran fixed resistor
NO KODE WARNANILAI RESISTOR
BERDASARKAN KODEWARNA
HASIL PENGUKURAN DENGANAVO METER ANALOG
KONDISI
1
23
4
5
- Mengukur dan Menguji Resistor Variabel
A
B
C
Selestor pada Avo meter masih dalam OHM. Ukur dan uji masing-masing VR yang
diberikan, kemudian isi table yang telahdisediakan.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
5/57
B. Mengukur Sumber Tegangan
- Mengukur Sumber Tegangan Searah (DC Volt)
Siapkan selector AVO meter pada posisi daerah tegangan DC-Volt yangterbesar (1000 V).Tegangan DC memiliki polaritas, (+/-) ukurlah sesuai dengan probenya jangansampai tertukar/terbalik.Ukurlah tegangan Vs1, Vs2, Vs3, Vs4(jika dengan selector dengan skala terbesar jarum tidak bergerak, coba ubahselector pada posisi yang lebih rendah. Setingkat demi setingkat)
PERHATIAN!!!: Polaritas probe tidak boleh tertukar. Bila terjadi kerusakanakibat tertukarnya polaritas, apapun alasannya tidak akan ditolerir.
- Tegangan Bolak-Balik (AC volt)Siapkan selector AVO meter pada posisi daerah tegangan AC-Volt yangterbesar.Ukurlah teganan Vs5, Vs6, Vs7.(jika dengan selector dengan skala terbesar jarum tidak bergerak, coba ubahselector pada posisi yang lebih rendah. Setingkat demi setingkat)
Tegangan DC Tegangan AC
Vs1 Vs2 Vs3 Vs4 Vs5 Vs6 Vs7
- Mengukur Beda Potensial Pada Rangakaian Resistor
Buat rangkaian resistor kombinasi pada protoboard.
NO NILAI VR
HASIL PENGUKURAN
KONDISITERMINAL A-B TERMINAL B-C TERMINAL A-C
VR1
VR2
VR3
R3
R1
R4
R2
R59 v
A B
CD
+
-
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
6/57
X 100x10
x1
+
-Dc A
9 v
R1
Ukur dahulu resistansi pada rangkaian tersebut, isilah tabel berikut
PERHATIAN: Pada pengukuran resistansi putuskan dahulu rangkaiandari sumber tegangan
R1 R2 R3 R4 R5antara titik A - D antara titik B - C
Kondisiperhitungan pengukuran perhitungan pengukuran
Ukur tegangan pada tiap Resistor, dan isi tabel berikut:
Rxkodewarna
pengukuran hasilperhitunganresistor beda potensial (V)
R1
R2
R3
R4
R5
C. Pengukuran Arus Searah (DC mA)
- Siapkan AVO Meter pada posisi daerah pengukuran arus searah DC mA yangterbesar (0,25).
- Hubungkan satu demi satu resistor Rx yang di tentukan dengan sebuah sumbertegangan 5 v.
- Catalah nilai rx yang digunakan, serta ukurlah arus searah yang mengalir padamasing-masing resistor tersebut.
- Posisi alat ukur pada saat menguur arus searah.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
7/57
Perhatikan :
Dalam melakukan pengukuran arus searah jangan sampe mengubah posisiselector pada saat melakukan pengukuran arus. Apabila pembacaan skala terlalukecil lepaskan dulu hubungan probe tester positif dari sumber tegangan barudilanjutkan dengan mengubah selector ke posisi yang lebih rendah setingkat demisetingkat. Rusaknya AVO meter akibat kesalahan ini tidak dapat di tolerir.
Rxkodewarna
pengukuran hasilperhitunganResistor kuat arus (mA)
R1
R2
R3
R4R5
PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Sebutkan jenis-jenis resistor yang Anda ketahui serta fungsi dari masing-masing resistor tersebut (gambarkan juga symbol komponen dan bentuk fisik)
2. Sebutkan jenis-jenis besaran listrik lainnya yang telah diketahui dan apa alatukurnya .
3. Buat kesimpulan akhir dari percobaan ini.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
8/57
PERTEMUAN II
KOMPONEN PASIF DAN AKTIF
TUJUAN PERCOBAAN :- Mengenal dan menguji suatu kapasitor, baik atau tidak- Mengukur resistansi dan menguji sebuah tranformator- Mengenal dan menguji Dioda- Melihat arus forward dan reverse pada dioda- Mengenal, menguji Transistor dan aplikasinya.
ALAT YANG DIGUNAKAN
- Avo Meter- Panel / Modul Analog Digital
KOMPONEN PASIF
KAPASITOR
- Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrikyang melaluinya. Sifatnya adalah melewatkan arus AC (bolak-balik) danmenahan memblokir arus DC.
- Satuan : Farad
1 F = 106F1 F= 109F
1 F= 1012F
1 F= 103 nF
1 F= 106pF1 nF= 103pF
LANGKAH PERCOBAANa. Menguji Kapasitor
Untuk mengetahui kapasitor bocor atau tidak, kita dapat menggunakan Ohmmeter. Jika Kapasitor dalam keadaan baik, maka jarum ohm meter akanmenunjukan simpangan. Besar kecilnya simpangan jarum tergantung pada nilaikapasitansi dari kapasitor yang diukur.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
9/57
X 100
x10x1
+
-Dc A
A 0
B 110
C..220
D 240
9 E
6 F
CT
6 G
9 H
Tentukan nilai dan kondisi dari capasitor yang tersedia. Dan isi tabel berikut
NO NILAI JENIS KAPASITOR KONDISI
TRANSFORMATOR
Adalah sebuah peranti yang terdiri dari dua lilitan atau lebih yang tergandeng secarainduktif. Tranformator banyak digunakan dalam elektronika. Paling banyak digunakanuntuk mengubah besar kecil tegangan.
- Menguji trafo step-downGulungan Primer
1. Selector Avo diletakkan pada posisi 10 ohm meter2. Alat ukur menunjukan harga ohm yang agak besar dibandingkan pada
gulungan sekunder3. Hasil pengukuran tidak boleh nol ( shot) dan tidak boleh tak terhubung.4. Dalam pengukuran ini trafo tidak boleh diberi tegangan.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
10/57
A 0
B 110
C..220
D 240
9 E
6 F
CT
6 G
9 H
X 100x10
x1
+
-Dc A
NO TERMINAL RESISTANSI KONDISI
1 A-B2 A-C
3 A-D
4 B-C
5 B-D
6 C-D
Gulungan Sekunder5. Selector diletakan pada posisi R x 1ohm meter6. Alat ukur menunjukan harga ohm meter yang relatif kecil dibandingkan
pada gulungan primer7.
NO TERMINAL RESISTANSI KONDISI
1 E-F
2 E-CT
3 E-G
4 E-H
5 F-CT
6 F-G
7 F-H
8 CT-G
9 CT-H
10 G-H
Gulungan Primer/ Sekunder dengan Inti Besi8. Alat ukur harus menunjukan harga tak hingga ohm
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
11/57
A 0
B 110
C..220
D 240
9 E
6 F
CT
6 G
9 H
X 100x10
x1
+
-Dc A
NO TERMINAL RESISTANSI KONDISI
1 A-Inti
2 E-Inti
Antara Primer dengan Sekunder9. Alau ukur harus menunjukan harga tak hingga ohm
NO TERMINAL RESISTANSI KONDISI
1 A-E
2 B-F
DIODA
a. Pengujian Dioda
Letakkan selector pada salah satu posisi ohm meter Bila posisi jarum menyimpang mendekati nol ohm
maka probe hitam dianggap terminal Anoda dansebaliknya probe merah dianggap terminal katoda.
A 0
B 110
C..220
D 240
9 E
6 F
CT
6 G
9 H
X 100x10
x1
+
-Dc A
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
12/57
Bila posisi jarum tidak menyimpang makan probe hitam dianggap katodadan sebaliknya probe merah dianggap terminal anoda
Dioda yang baik adalah jika pembalikan polaritas probe AVOmetermenghasilkan perbedaan harga penunjukan ohm yang besar sekali.
Jika langkah diatas tidak dicapai>> Dioda putus jika AVO meter tidak menyimpang sama sekali.>> Dioda hubung singkat jika avo meter menunjukkan harga 0 (nol) ohm
Ujilah serta catat semua dioda yang diberikan, dan isilah tabel berikut
Dx Jenis Dioda Hasil Pengukuran
D1
D2
D3
b. Karakteristik Dioda10.Arus Forward Pada Dioda P-N Juntion Cari perhatikan rangkaian di bawah ini pada panel analog digital.
Pastikan saklar VS pada posisi forward dan SI pada posisi on. Dengan AVO meter pada posisi DC Volt, ukurlah tegangan pada
titik B dan C (Vin), atur tegangan Potensio agar Vin menunjukkantegangan 6 volt
Ukur teganan antara titik B dan D (VBD=Vd), antara titik D dan C
(VDC= Vr). Off kan S1 kemudian ukur arus yg mengalir pada dioda (Id).(AVO
meter pada skala DC A) Ubah lah tegangan Vin sesuai dengan tabel pengamatan. Ulang langkah-langkah di atas untuk perubahan tegangan tersebut
PERHATIAN: Pada percobaan ini harus diperhatikan dalam penggunaanAVO meter, gunakan sesuai petunjuk
11.Arus Reverse Pada Dioda P-N juntion Pastikan saklar VS pada posisi reverse dan SI pada posisi on.
VS VR1 R1
S1
A B D
C E
Forward
+
-
Vd
VrId
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
13/57
VR1 R1
S1
A B D
C E
Vd
VrId
Dengan AVO meter pada posisi DC Volt, ukurlah tegangan padatitik B dan C (Vin), atur tegangan Potensio agar Vin menunjukkan
tegangan 6 volt Ukur teganan antara titik B dan D (VBD=Vd), antara titik D dan C
(VDC= Vr). Off kan S1 kemudian ukur arus yg mengalir pada dioda (Id).(AVO
meter pada skala DC A) Ubah lah tegangan Vin sesuai dengan tabel pengamatan. Ulang langkah-langkah di atas untuk perubahan tegangan tersebut
ARAH ARUS
Vin Vd Vr Id
Komponen(volt) (volt) (volt) (mA)
arus forward
6
Nilai R=
4
2
1
arus reverse
6
JenisDioda
4
2
1
c. Dioda Sebagai Saklar Logika
- Amati rangkaian- rangkain berikut kemudian isi tabel yang ada.
reverse+
-
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
14/57
Dioda tersusun seriS1 S2 LED
1 1
1 0
0 1
0 0
Dioda tersusun paralel
S1 S2 LED
1 1
1 0
0 1
0 0
TRANSISTOR
Simbol dan bentuk fisik transistor
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
15/57
NPNC945
4k7
Menguji dan Mengetahui Jenis Kaki Transistor
- Cara menentukan kaki basis transistor1. Atur posisi Ohm meter pada posisi x 10 ohm2. Ukurlah kaki-kaki transistor jika jarum meter menyimpang berarti ada
kaki basis.3. Pindahkan salah satu kabel meter ke kaki yang lain jika jarum meter
menyimpang lagi berarti kabel yg tetap adalah kaki basis4. Jika kabel yang tetap (kaki Basis) kabel hitam berarti transistor NPN5. Jika kabel yang tetap (kaki Basis) kabel hitam berarti transistor PNP
- Cara menentukan kaki kolektor dan emitor1. Aurlah switch pada posisi x 10 K, kemudian hubungkanlah kaki kolektor
dan kaki emitor ke kabel multimeter sehingga jarum multimetermenyimpang.
2. Untuk transistor jenis PNP kaki emitor mendapat kabel merah dan kakikolektor mendapat kabel hitam.
3. Untuk transistor NPN kaki emitor mendapat kabel hitam dan kaki kolektormendapat kabel kabel merah.
TRANSISTOR PIN JENIS KONDISI NAMA TRANSISTOR
Q1
Q2
Q3
Q4
Aplikasi Transistor Sebagai Saklar Dioda
- Amati rangkaian-rangkaian berikut kemudian isilah tabel kebenarannya
1. Gerbang logika buffer
S LED
1
0
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
16/57
4k7
NPNC945
4k7
NPNC945
4k7
NPN]C945
4k7
NPNC945
2. Gerbang Logika AND
S1 S2 LED
1 1
1 0
0 1
0 0
3. Gerbang Logika OR
S1 S2 LED
1 11 0
0 1
0 0
PERTANYAAN DAN TUGAS
Buat kesimpulan dari percobaan-percobaan di atas.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
17/57
PERCOBAAN III
PENGENALAN OSILOSKOP DAN RANGKAIAN PENYEARAHGELOMBANG
TUJUAN PERCOBAAN:1. Mengenal dan memahami bentuk-bentuk gelombang listrik dasar2. Mengenal dan mempelajari fungsi tombol osiloskop3. Mempelajari aplikasi dasar osiloskop4. Mempelajari rangkaian penyearah5. Mampu membuat rangkaian penyearah gelombang.
ALAT YANG DIGUNAKAN1. AVO Meter2. Osiloskop3. Panel Analog/ digital
OSILOSKOP- Pendahuluan
Bentuk gelombang listrik bisa diartikan sebagai perubahan besarnya nilaiamplitude tegangan atau arus listrik pada setiap waktu. Pada prinsipnya bentuk-bentuk gelombang sinyal listrik dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu
bentuk gelombang dari sinyal analog/ kontinyu dan sinyal diskrit.- Penggunaan Osiloskop
1. Persiapan Hubungkan probe ke osiloskop pada chanel-1 (perhatikan probe harus
berada pada posisi 1 x) Aktifkan Osiloskop dengan menekan tombol power dan tunggu beberapa
saat hingga layar tampak garis horizontal Atur intensitas dan focus sehingga garis horizontal tersebut tampak terang
dan tipis (ini akan memudahkan saat pengukuran).2. Kalibrasi Lakukan kalibrasi dengan mengatur tombol Volt/div pada posisi 1 v dan
tombol Times/ div pada posisi 0.5 ms Letakan probe pada terminal kalibrasi Atur posisi saklar pemilih tegangan pada posisi DC Ukurlah besaran-besaran yang tertera pada lembar pengamatan serta
gambarlah bentuk gelombang yang tampak di layar.
3. Pengukuran Hubungkan osiloskop dengan rangkaian-rangkaian di bawah ini, lihat
bentuk gelombang dari titik-titik yang ada. Kemudian isilah tabel pengamatan.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
18/57
AC
10 K
A
B
C
D
AC 10 K
A
B
C
D
BENTUK GELOMBANG
sinyal input (A-B) sinyal output (C-D)
Amplitudo: Frekuensi : Amplitudo : Frekuensi :
BENTUK GELOMBANG
sinyal input (A-B) sinyal output (C-D)
Amplitudo: Frekuensi : Amplitudo : Frekuensi :
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG PENUH
RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
19/57
Pertanyaan dan tugas:
1. Jelaskan prinsip kerja dari penyearah setengan gelombang, dan gelombang penuh.2. Sebutkan aplikasi dioda lain yang anda ketahui3. Buat secara berkelompok rangkaian di bawah ini
Daftar komponen :
trafo : 500 mAD1-D4 : IN 4001C1-C2 : 2200 uF/ 50 VP1 : 100 K
R1 : 1 KQ1 : 2N3906
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
20/57
PERTEMUAN IVGERBANG LOGIKA
TUJUAN PERCOBAAN- Mempelajari fungsi gerbang-gerbang logika dasar dan karakteristik IC TTL
(transistor-transistor logic)
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN :- Panel / modul analog digital- IC TTL 7400, 7404, 7408, 7432- AVO meter
- Protoboard- Led- Kabel jumper- Sumber tegangan (power supply)
PENDAHULUAN- Untuk mengetahui benar tidaknya suatu fungsi logika perlu diketahui dan
diperhatikan masalah tegangan catu, tegangan untuk kondisi HIGH serta teganganuntuk kondisi LOW. Hal ini berlaku uuntuk kedua rangkaian terintegrasi (IC)bipolar maupun MOS.
- Di dalam praktek percobaan ini berlaku logika 1 high menggunakan 5 volt dan
logika 0 menggunakan 0 volt.
KONFIGURASI IC
IC 7400 IC 7404
IC 7408 IC 7432
LANGKAH PERCOBAAN
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
21/57
- Siapakan modul/ Panel analog digital
- Isilah tabel kebenaran dari rangkaian-rangkaian digital berikut:1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
Masukan Keluaran(Y)
A B Lampu
0 0
0 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:
Masukan Keluaran(Y)
A B Lampu
0 0
0 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:
Masukan Keluaran (Y)
A Lampu Volt
0
1
IC yang digunakan:
Masukan Keluaran (Y)
A B Lampu
0 0
0 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:
Symbol gerbang pengganti:
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
22/57
5. Gerbang NOR
6. Gerbang XOR
7. Gerbang XNOR
Masukan Keluaran (Y)
A B Lampu
0 0
0 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:
Symbol gerbang pengganti:
Masukan Keluaran (Y)
A B Lampu
0 0
0 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:Symbol gerbang pengganti:
Masukan Keluaran (Y)
A B Lampu
0 00 1
1 0
1 1
IC yang digunakan:
Symbol gerbang pengganti:
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
23/57
8. Implementasi Aljabar Boolean
Rangkaian A Rangkaian B
Catatlah masing-masing kode IC gerbang yang digunakan, dan carilah persamaan output (Y)dari masing-masing rangkaian tersebut serta isilah tabel kebenarannya sesuai dengan hasil
percobaan.
Persamaan aljabarBoolean
Rangkaian A Rangkaian B
Y1= Y2=
Tabel Kebenaran
A B Y1 A B Y2
0 0 0 0
0 1 0 11 0 1 0
1 1 1 1
Nama dan SimbolGerbang pengganti
9. DEMUX DAN MULTIPLEXER
Mux adalah suatu rangkaian dengan banyak jalan masukan dan satu jalan keluaran.Dengan menerapkan sinyal pengendali dapat darahkan setiap sinyal masukan dan keluaran. Muxadalah data selector, sedangkan demux kebalikannya, yaitu suatu rangkaian logika yangmempunyai sinyal dari satu masukan dan banyak sinyal keluaran.
Sinyal yang masuk baik mux maupun demux selalu ditentukan oleh selektor, apabilahsinyal kendali rendah maka pada mux keluarannya juga rendah. Pada mux dan demux bit datamasukan akan diteruskan keoutput dengan kondisi dari pengendali, misal untuk mux jika input Adiberi kondisi 1 maka pada keluarannya A yang tampil pada mux dengan kondisi pengendalinyaS0 = 0 dan S1= 0 sedangkan untuk input yang lain tidak berlaku.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
24/57
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN:
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar.2. Atur selektor sesuai kondisi untuk mendapatkan output yang diinginkan3. Buatlah data hasil percobaan.4. berikan analisa dan kesimpulan saudara.
Rangkaian Gabungan Multiplexer dan Demultiplexer
Tabel data percobaan
Selector KeluaranA B
0 0
0 1
1 01 1
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
25/57
PERTEMUAN V
PEMBUATAN ALAT I
(MEMBUAT LAYOUT PCB MENGGUNAKAN EAGLE 5.6.0)
TUJUAN PERCOBAAN:
-Mengenal Program pembuat layout PCB-Mendesain layout PCB menggunakan aplikasi Eagle PCB Maker-Mencetak layout ke papan PCB-Melakukan pelarutan papan PCB (etching)
ALAT YANG DIGUNAKAN:-Satu Unit PC yang telah terinstal Cadsoft Eagle
1. PENGENALAN APLIKASI EAGLE 5.6.0Eagle merupakan software yang lengkap untuk pembuatan jalur pcb. karena memiliki
library komponen elektronika yang sangat banyak. Disamping itu tidak hanya bisadigunakan untuk pembuatan jalur melainkan bisa digunakan untuk pembuatan schematicrangkaian elektronika. Tapi disini tidak di jelaskan pembuatan schematic. ada 2 caradalam pembuatan jalur pcb. cara pertama membuat schematicnya terlebih dahulu laludiproses secara otomatis kedalam sebuah jalur pcb. cara kedua langsung membuat secaramanual jalur pcb. Tapi penulis lebih sering membuat jalur PCB dengan cara yang kedua.
Karena disitu kita dapat mengatur letak-letak komponen elektronikanya. langsung aja,berikut caranya.
2. MEMBUAT DESAIN LAYOUT PCB DENGAN EAGLE PCB MAKER
Langkah-langkah
1)Buka aplikasi eagle pada menu Start > All Programs > EAGLE Layout Editor 5.6.0EAGLE 5.6.0
2)klik File>> New>> Board
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
26/57
3) klik Add=> Masukkan beberapa komponen tekan Escbila selesai
4) klik Wireuntuk membuat jalurnya
5) Hubungkan setiap kakinya. klikpada kaki yang ingin dihubungkan seperti padagambar dibawah. Setelah selesai tekan Esc
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
27/57
6) Lakukan penyetingan lekukan jalur dan tebal jalur pcb
7) Buatlah pcb layout tampak bawah berdasarkan tampilan layout tampak atas PCB
3. MENCETAK LAYOUT KE PAPAN PCB
ALAT DAN BAHAN- PCB polos single layer- Ferroclorida- Setrika- Kertas foto- Pinset- Mini Drill / Bor pcb ( intuk melubangi pcb)
Seperti yang telah kita ketahui bahwa PCB ( printed circuit board ) adalah bagianutama dari sebuah rangkaian elektronika.tanpa adanya PCB maka sebuah rangkaian akansulit di bentuk, karna pcb sangat berperan penting sebagai penompang sekaliguspenghubung antar komponent elektronika. PCB itu sendiri memiliki dua jenis yaitusinggle layer (Satu lapisan) dan double layer (dua lapisan).
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
28/57
Langkah-Langkah:
Setelah - bahan bahan di atas siap sekarang tinggal mengikuti langkah - langkahsebagai berikut.
a. Siapkan Layout yang akan kita buat pcbnya. untuk kertas kita bisamenggunakan kertas foto / kertas kalender . di sini saya menggunakan kertasfoto dan saya print dengan menggunakan printer laser. untuk desain sayasarankan menggunakan Sprint-layout anda bisa download disini ( catatan:Layout harus di print menggunakan printer laser, kalau kesulitan bisamenggunakan fotocopy karna jika menggunakan printerbiasa maka layottidak akan bisa menempel)
Gambar layout
b. Siapkan PCB polos, tempelkan layout yang sudah di sediakan tadi ke papanpcb.
Gambar Pemasangan layout ke Papan PCB
c. sebelum di setrika Lapisi bagian atas pcb dengan kertas agar kertas foto yangmenempel pada PCB supaya kertas foto tidak bergeser. atur temperatur setrikake posisi maksimal. untuk cara menyetrika usahakan posisinya maju mundur,setrika jangan di putar penuh, cukup 15 derajat. kemudian lama menyetrikakira - kira sampai 5menit (usahakan setrika yang di gunakan cukup panas,karna jika setrika yang di gunakan kurang panas maka layout tidak akanmenempel dengan sempurna.)
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
29/57
4. PROSES PELARUTAN PAPAN PCB DENGAN FERROCLORIDA
ALAT DAN BAHAN- PCB telah dicetak layoutnya- Ferroclorida- Nampan/Baki- Air Panas
Langkah-Langkah
1. Proses pelarurtan adalah proses menghilangkan bagian yang tidak digunakan dalampcb sehingga yang tersisa tiggal tracknya saja. siapkan larutan ferroclorida ke dalamnampan dan usahakan ukuran nampan lebih lebar dari pcb. masukan pcb yang sudah
ada layoutnya. goyang - goyang nampan hingga lapisan tembaga pcb larut.
2. Setelah bagian yang tidak di inginkan pada pcb larut, jangan lupa cuci dengan airbersih kemudian amplas hingga tidak ada bekas tinta printer yang menempel. setelahitu semprot pcb dengan clear vernish, ini bertujuan agar pcb awet dan tidak mudahterkorosi. dan langkah terakhir yaitu bor papan pcb dengan minidrill.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
30/57
PERTEMUAN IX
R-S FLIP-FLOP DAN CLOCKED R-S FLIP-FLOPTUJUAN PERCOBAAN :
Membangun dan mengoperasikan R-S flip-flop dan Clocked R-S flip-flop denganmenggunakan gerbang-gerbang logika.
Mengamati fungsi-fungsi R-S Flip-flop dan Clocked FF.
Membuat Tabel kebenaran.
Melengkapi diagram timing untuk Clock R-S FF.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN :
Modul Praktikum Analog-Digital 1 buah
IC SN 7400 2 buah
Led indicator 1 buah
Resistor 100 ohm 1 buah
Mini protoboard 1 buah
Kabel jumper dan kabel-kabel penghubung
PENDAHULUAN
Para ahli teknik mengklasifikasikanrangkaian logika dalam dua kelompok, pertmaadalah kombinasi rangkaian logika yangmenggunakan gerbang-gerbang AND, OR dan
NOT. Kelompok yang kedua diklasifikasi sebagairangkaian logika sequensial. Rangkaian sequensialini meliputi pewaktuan dan rangkaian memori.Dasar blok yang membentuk kombinasi rangkaianlogika adalah flip-flop (FF).
R-S Flip-flop Rangkaian dasar R-S Flip-flop
Asumsikan bahwa input S adalah tinggi dan input R adalah rendah. Sebuah logika 0diberikan pada input gerbang NAND 1 selalu memberikan output 1, maka Q adalah 1. Q diumpanbalikan ke input gerbang NAND 2 yang lain. Selama input S adalah 1, maka output Q adalah 0.kondisi ini tetap dipertahankan hingga sinyal pada iput R dirubah.
1. RS FLIP-FLOP Perhatikan rangkaian seperti gambar disamping ini.
Lakukan percobaan sesuai dengan kondisi masukan R dan Sterhadap Q dan Q serta catat hasilnya pada tabel dibawah ini.
Berikan kesimpulan pada percobaan ini.
R S Q Q
0 0
0 1
1 0
1 1
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
31/57
1. RS CLOCK FLIP-FLOP
Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini. Lakukan percobaan sesuai dengan kondisi masukan R , S dan Clock terhadap Q dan Q serta
catat hasilnya pada tabel dibawah ini.
Berikan kesimpulan pada percobaan ini.
3. D FLIP-FLOP DENGAN CLOCK
Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini. Lakukan percobaan sesuai dengan kondisi masukan R , S dan Clock terhadap Q dan Q serta
catat hasilnya pada tabel dibawah ini.
Berikan kesimpulan pada percobaan ini.
Rangkaian percobaan Clocked RS FF dengan IC 7400.
Clock R S Q Q
1 0 01 0 1
1 1 0
1 1 1
0 0 0
0 0 1
0 1 00 1 1
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
32/57
AT89C5224PC0141
VCC
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6P0.7
EA/VPP
PROG/ALE
P2.7
P2.6
P2.5
P2.4
P2.3
P2.2
P2.1
P2.0
PSEN
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7RST
P3.0
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
XTAL2
XTAL1
VSS
T2
T2EX
RXD
TXD
INT0
INT1
RW
RD
T0
T1
PERTEMUAN XMICROCONTROLER I
PENGANTAR DAN MODUL TARGET
TUJUAN PERCOBAAN- Mengenal Microcontroler- Mengenal Bahasa Assembly MCS 51- Memprogram microcontroler untuk menjalankan rangkaian elekteronik
ALAT YANG DIGUNAKAN
- Panel/modul Microcontroler- Sebuah pc dengan software pendukung
- Avometer- Kabel penghubung
Pendahuluan
Microcontroler
Mikrokontroler merupakan suatu komponen elektronika yang didalamnya terdapatrangkaian mikroprosesor, memori (RAM/ROM) dan I/O, rangkaian tersebut terdapatdalam level chip atau biasa disebut single chip microcomputer. Pada Mikrokontrolersudah terdapat komponen-komponen mikroprosesor, dengan bus-bus internal yang saling
berhubungan. Komponen-komponen tersebut adalah RAM, ROM, Timer, I/O Paralel danSerial, serta Interrupt Control.Adapun keunggulan dari Mikrokontroler adalah adanya sistem interupsiMicrocontroler digunakan untuk keperluan control, atau kendali. Biasa disebut denganMCS, dan yang digunakan dalam praktek iniadalah MCS 51. MCS-51 adalah merk dagangterdaftar dari Intel Corporation.
Karakteristik MCS 51:
8 bit P
Single Bit Logic Pengalamatan Program memory (ROM)
sebesar 64K Pengalamatan Data memory (RAM)
sebesar 64K On Chip ROM
80514KB 80528KB 805520KB
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
33/57
EXTERNALINTERRUPT
S
INTERRUPT
CONTROL
ROM
CPU
OSCBUS
CONTROL4 I/O
PORTS
P0 P1 P2 P3ADDRESS/
SERIALPORT
TIMER 1
TIMER 0 COUNTERINPUTS
128 BYTESRAM
TX
RX
On Chip RAM 8051128 Byte 8052 & 8055256 Byte
32 biderectional I/O (4 port) 2 buah 16 bit Timer/Counter Full Duplex UART 6 Buah Sumber Interrupt On-chip clock Oscilator
Diagram Blok MCS 51
Assembly MCS 51
Sebuah mikrokontroller tidak akan bekerja bila tidak diberikan program kepadanya.Program tersebut memberitahukan mikrokontroller apa yang harus dia lakukan. BahasaAssembly adalah bahasa ogic le yang kedudukannya di antara bahasa mesin danbahasa level tinggi misalnya bahasa C atau Pascal. Bahasa C atau Pascal dikatakansebagai bahasa level tinggi karena memakai kata-kata dan pernyataan yang mudahdimengerti manusia, meskipun masih jauh berbeda dengan bahasa manusiasesungguhnya. Bahasa mesin adalah kumpulan kode biner yang merupakan instruksiyang bisa dijalankan oleh ogic le. Sedangkan bahasa Assembly memakai kode
External Interup
Counter
Input
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
34/57
Mnemonic untuk menggantikan kode biner, agar lebih mudah diingat sehingga lebihmemudahkan penulisan program.
Langkah kerja
1. Siapkan Modul Microcontroler dan computer2. Hubungkan Modul dengan computer dengan kabel yg telah disediakan3. Nyalakan modul Microcontroler4. Buka Software Microcontroler ISP software.
5. kemudian klik OptionSelect port, pilih LPT1.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
35/57
6. Klil OptionSelect DevicePilih AT8952Pilih Byte ModeOk
7. Jika koneksi Modul dengan PC bagus maka akan tampil jendela sebagai berikut:
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
36/57
8. Jika tidak memunculkan Jendela di atas, atau ada peringatan, maka coba periksakoneksi kabel antara PC dan Modul Micro.
9. Buka aplikasi Notepad, kemudian ketikkan contoh-contoh program yang ada
10.kemudian simpan pada folder yang telah ditentukan, simpan dengan format .ASMcontoh COBA1.asm
11.Kemudian rubah (compile) file asm tadi menjadi format .HEX. denganmenggunakan aplikasi ASM 51.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
37/57
12.Jika Program yang dimasukkan benar, maka akan tertulis 0 errors found. Makapada folder yang telah terssedia tadi, akan muncul file dengan extention HEXdengan nama yang sama dengan file ASM.
13.Kemudian kembali ke program Atmel Aplication. Klik fileload buffer.
14.Buka file HEX yang dari program yang kita buat.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
38/57
15.Jika berhasil maka pada Armel ISP akan tampil seperti berikut
16.Kemudian klik instructionautoprogram. Maka chip akan mengalami proses,pengahpusan dan penulisan. Kemudian pilih (Lock 0 no program lock features)
17.untuk menjalankan program klik IntructionRun target18.Jika ingin mengakhiri klik optionsinitialize target.
Modul Target
Percobaan 1
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start: ; program utamaMOV P2,#0FEH ; variabel percobaan
JMP StartEND
Amatilah led yang menyala, kemudian coba ubah variabel percobaan danberikan tanda X pada port yang menyala :
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
39/57
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0
#0FEH#0FDH
#0FBH
#0F7H
#0EFH
#0DFH
#0BFH
#07FH
Apa fungsi dari perintah MOV P2,#0FEH ?
Percobaan 2
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start: ; program utamaCLR P2.0 ; ogic le percobaanJMP Start
END
Amatilah led yang menyala, kemudian coba ubah ogic le percobaan dan berikantanda X pada port yang menyala :
P2.7 P2.6 P2.5 P2.4 P2.3 P2.2 P2.1 P2.0
P2.0
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
Apakah fungsi dari perintah CLR P2.0 ?
Percobaan 3
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
40/57
Start: ; program utama
MOV P2,#0FEHCALL DelayMOV P2,#0FDHCALL DelayMOV P2,#0FBHCALL DelayMOV P2,#0F7HCALL DelayJMP Start
Delay: ;-----------------+MOV R0,#05DH ; | ogic le percobaan
; | 05DH = 1,00905 detikWait_Delay: ; | 05DH = 93 desimal
CALL Delay_10Ms ; | 93 * 0,01085 = 1,00905 detikDJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10Ms: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 Ms = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10Ms: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10Ms ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah led yang menyala, kemudian coba ubah ogic le percobaan,
sebelumnya ubahlah nilai Desimal menjadi nilai Heksa dan tentukan Waktudelay-nya:
Desimal Heksa Waktu1851389346239
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
41/57
Apakah fungsi delay dari program di atas ?
Percobaan 4Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start: ; program utamaCLR P2.0CALL Delay
CLR P2.1CALL DelayCLR P2.2CALL DelayCLR P2.3CALL DelaySETB P2.3CALL DelaySETB P2.0CALL DelaySETB P2.1CALL Delay
SETB P2.2CALL DelaySETB P2.3CALL DelayJMP Start
Delay: ;-----------------+MOV R0,#05DH ; | 05DH = 1,00905 detik
; | 05DH = 93 desimalWait_Delay: ; | 93 * 0,01085 = 1,00905 detik
CALL Delay_10Ms ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |
RET ; |; |Delay_10Ms: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 Ms = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10Ms: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10Ms ; |
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
42/57
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah led yang menyala.Apakah fungsi SETB pada program di atas ?
Percobaan 5
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000HMOV A,#0FEH
Start0:MOV P2,ACALL DelayRL ACJNE A,#07FH,Start0
Start1: MOV P2,ACALL DelayRR ACJNE A,#0FEH,Start1JMP Start0
Delay: ;-----------------+MOV R0,#017H ; | 017H = 0,24955 detik
; | 017H = 23 desimalWait_Delay: ; | 23 * 0,01085 = 0,24955 detik
CALL Delay_10Ms ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10Ms: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 Ms = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10Ms: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
43/57
JMP Wait_Delay_10Ms ; |; |
Finish_Delay: ; |CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah led yang menyala.Apakah fungsi RR, RL, CJNE pada program di atas ?
Percobaan 6Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start: ; program utamaMOV P2,P3JMP Start
END
Amatilah led yang menyala dengan menekan sembarang tombol.Apakah kesimpulannya ?
Percobaan 7
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000HJMP InitializeORG 003H ; alamat interupsi Ext0JMP IntExt0
ORG 013H ; alamat interupsi Ext1JMP IntExt1
IntExt0: ;-----------------+ fungsi interupsi Ext0MOV P2,#0F0H ; |RETI ;-----------------+
IntExt1: ;-----------------+ fungsi interupsi Ext1MOV P2,#00FH ; |RETI ;-----------------+
Initialize:
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
44/57
MOV IE,#085H ; interupsi yang aktif (variabel percobaan 81H, 84H, 85H)MOV IP,#005H ; prioritas interupsi (variabel percobaan 1H, 4H, 5H)
MOV A,#0FEH
Start: ; program utamaMOV P2,ARL ACALL DelayJMP Start
Delay: ;-----------------+
MOV R0,#05DH ; | 05DH = 1,00905 detik; | 05DH = 93 desimal
Wait_Delay: ; | 93 * 0,01085 = 1,00905 detikCALL Delay_10Ms ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10Ms: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 Ms = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |
SETB TR0 ; |; |
Wait_Delay_10Ms: ; |JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10Ms ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Coba tekan tombol P3.2, amatilah led yang menyala, kemudian coba tekan tombol P3.3,amatilah led yang menyala.
Ubahlah ogic le percobaan dengan data di bawah ini, kemudian coba tekan tombolP3.2 dan secara bersamaan coba tekan tombol P3.3, juga lakukanlah sebaliknya.
IE IP Led#085H #005H#084H #005H#081H #005H
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
45/57
#085H #004H#084H #004H
#081H #004H#085H #001H#084H #001H#081H #001H
Apakah yang dimaksud dengan interupsi ?
Percobaan 8
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000HJMP InitializeORG 003HJMP IntExt0ORG 013HJMP IntExt1
IntExt0:RR AMOV P2,A
CALL DelayRETIIntExt1:
RL AMOV P2,ACALL DelayRETI
Initialize:MOV IE,#085HMOV IP,#005HMOV A,#0FEH
Start: ; program utamaJMP Start
Delay: ;-----------------+MOV R0,#017H ; | 017H = 0,24955 detik
; | 017H = 23 desimalWait_Delay: ; | 23 * 0,01085 = 0,24955 detik
CALL Delay_10Ms ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
46/57
Delay_10Ms: ; | fungsi delay 10 mili detikPUSH TMOD ; | 10 Ms = 0,01085 detik
MOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10Ms: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10Ms ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |
RET ;-----------------+
END
Coba tekan tombol P3.2 beberapa kali, amatilah led yang menyala, kemudiancoba tekan tombol P3.3 beberapa kali, amatilah led yang menyala.Apakah kesimpulannya ?
INTERUPSI MCS 51
Interrupt adalah suatu panggilan yg memaksa MCS untuk menunda program yangsedand dijalankan dan kemudian menjalankan proses yang terdapat di dalamSubRoutine Interrupt hingga proses tersebut selesai, sesudah itu MCS akanmelaksanakan kembali yang ditunda sebelumnya.
Programyang
sedangberjalan
Interrupt
vektor
ProgramInterrupt
Reti
TerjadiInterrupt
ProsesInterrupt selesai
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
47/57
Pengecekan interrupt adalah secara polling. Artinya bahwa MCS akan melakukanpolling interrupt dimulai dari prioritas yang paling tinggi
Apabila dalam proses polling interrupt terjadi interrupt yang priority-nya lebihtinggi, maka interrupt tersebut akan dilayani setelah polling interruptnya selesaidilakukan
Pemanggilan Interrupt pada MCS dapat dilakukan dengan 2 cara: Falling Edge
Interrupt akan aktif apabila ogic pada pin interrupt bergerak turun dariHIGH ke LOW
LevelInterrupt akan aktif apabila ogic pada pin interrupt berada pada levelLOW.
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
48/57
abcdefg
DpCom
U?
7SEG
EA/VP31
X1 19
X2 18
RESET 9
P37/RD 17
P36/WR 16
P32/INT0 12
P33/INT1 13
P34/T0 14
P35/T1 15
P10 1
P11 2
P12 3
P13 4
P14 5
P15 6
P16 7
P17 8
P0039
P0138
P0237
P0336
P0435
P0534
P0633
P0732
P2021
P2122
P2223
P2324
P2425
P2526
P2627
P2728
PSEN29
ALE/P30
P31/TXD 11
P30/RXD 10
VCC
40
GND
20 89C51
U?
CRYSTAL
10K1uF
VCC
VCC
VCC
VCC
10k
VCC
PERTEMUAN VIIMICROCONTROLER II
SEVEN SEGMENT DAN MOTOR STEPPER
Hubungkan modul seven segmen dengan port 1 modultarget !!!
Percobaan 9
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
; Segment pada Port 1; D7|D6|D5|D4|D3|D2|D1|D0; .| g| f| e| d| c| b| a;; Common Segment pada Port0; D7|D6|D5|D4|D3|D2|D1|D0
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
49/57
$MOD51ORG 000H
CLR P0.0 ; variabel percobaanStart: ; program utama
MOV P1,#0FEH ; variabel percobaanJMP Start
END
Amatilah segmen yang menyala, kemudian coba ubah variabel percobaan dan berikantanda X pada segmen yang menyala :
CLR P1 Seg 0 Led Seg 1 Led Seg 2 Led Seg 3 Led Seg 4 Led Seg 5 Led Seg 6 Led Seg 7 LedP0.0 #0FEHP0.1 #0FDHP0.2 #0FBHP0.3 #0F7HP0.4 #0EFHP0.5 #0DFHP0.6 #0BFHP0.7 #07FH
Buatlah suatu karakter huruf berdasarkan data di atas.
Percobaan 10
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start: ; program utamaCLR P0.0
MOV P1,#083HCALL DelaySETB P0.0CLR P0.1MOV P1,#092HCALL DelaySETB P0.1CLR P0.2MOV P1,#0CFHCALL DelaySETB P0.2JMP Start
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
50/57
Delay: ;-----------------+
MOV R0,#001H ; | 001H = 0,01085 detik
; | 001H = 1 desimalWait_Delay: ; | 1 * 0,01085 = 0,01085 detik
CALL Delay_10mS ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10mS: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 mS = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |
MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10mS: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10mS ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah segmen yang menyala.Apakah yang dimaksud dengan scanning mode ?
Percobaan 11
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
JMP InitializeORG 003HJMP IntExt0ORG 013HJMP IntExt1
IntExt0:CLR P0.0MOV P1,#083HCALL DelaySETB P0.0CLR P0.1
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
51/57
MOV P1,#092HCALL Delay
SETB P0.1CLR P0.2MOV P1,#0CFHCALL DelaySETB P0.2RETI
IntExt1:CLR P0.0MOV P1,#0C7HCALL DelaySETB P0.0
CLR P0.1MOV P1,#088HCALL DelaySETB P0.1CLR P0.2MOV P1,#083HCALL DelaySETB P0.2RETI
Initialize:MOV IE,#085H
MOV IP,#005H
Start: ; program utamaJMP Start
Delay: ;-----------------+MOV R0,#001H ; | 001H = 0,01085 detik
; | 001H = 1 desimalWait_Delay: ; | 1 * 0,01085 = 0,01085 detik
CALL Delay_10mS ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10mS: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 mS = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10mS: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10mS ; |
; |
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
52/57
D01
D12
D23
D34
D45
D56
D67
D78
GND9
VCC 10
Q8 11
Q7 12
Q6 13
Q5 14
Q4 15
Q3 16Q2 17
Q1 18
ULN2803
+12v
+12v
A
BC
D
Finish_Delay: ; |CLR TR0 ; |
POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah segmen yang menyala dengan menekan tombol P3.2 dan kemudian cobatekan tombol P3.3.Apakah kesimpulannya ?
Modul Motor Stepper
Hubungkan modul motor stepper dengan port 2 modul target!!!
Motor stepper banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang biasanya cukupmenggunakan torsi yang kecil, seperti untuk penggerak piringan disket atau piringanCD. Dalam hal kecepatan, kecepatan motor stepper cukup cepat jika dibandingkandengan motor DC. Motor stepper merupakan motor DC yang tidak memilikikomutator. Pada umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan pada
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
53/57
statornya sedangkan pada bagian rotornya merupakan permanen magnet. Denganmodel motor seperti ini maka motor stepper dapat diatur posisinya pada posisi
tertentu dan/atau berputar ke arah yang diinginkan, searah jarum jam atau sebaliknya.
Kecepatan motor stepper pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan pemberian data padakomutatornya. Semakin cepat data yang diberikan maka motor stepper akan
semakin cepat pula berputarnya.
Percobaan 12
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
MOV R1,#032H ; variabel percobaanStart: ; program utama
CALL GoRight ; variabel percobaanDJNZ R1,Start
Stop:JMP Stop
GoRight: ; mode full stepMOV P2,#010H
CALL DelayMOV P2,#020HCALL DelayMOV P2,#040HCALL DelayMOV P2,#080HCALL DelayRET
GoLeft: ; mode full stepMOV P2,#080HCALL Delay
MOV P2,#040HCALL DelayMOV P2,#020HCALL DelayMOV P2,#010HCALL DelayRET
Delay: ;-----------------+MOV R0,#001H ; | 001H = 0,01085 detik
; | 001H = 1 desimalWait_Delay: ; | 1 * 0,01085 = 0,01085 detik
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
54/57
CALL Delay_10mS ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |
RET ; |; |
Delay_10mS: ; | fungsi delay 10 mili detikPUSH TMOD ; | 10 mS = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10mS: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10mS ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah gerak motor stepper, kemudian coba ubah variabel percobaan :
R1 CALL DerajatPutar
ArahPutar
#032H GoRight#019H GoRight#00CH GoRight#032H GoLeft#019H GoLeft#00CH GoLeft
Berapa derajatkah per satu siklus fungsi GoRightdan GoLeft ?
Percobaan 13
Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000H
Start:MOV R1,#032H
StartRight: ; program utamaCALL GoRightDJNZ R1,StartRight
MOV R2,#032H
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
55/57
StartLeft:CALL GoLeft
DJNZ R2,StartLeftStop:
JMP Start
GoRight: ; mode half stepMOV P2,#010HCALL DelayMOV P2,#030HCALL DelayMOV P2,#020HCALL DelayMOV P2,#060H
CALL DelayMOV P2,#040HCALL DelayMOV P2,#0C0HCALL DelayMOV P2,#080HCALL DelayMOV P2,#090HCALL DelayRET
GoLeft: ; mode half step
MOV P2,#090HCALL DelayMOV P2,#080HCALL DelayMOV P2,#0C0HCALL DelayMOV P2,#040HCALL DelayMOV P2,#060HCALL DelayMOV P2,#020HCALL Delay
MOV P2,#030HCALL DelayMOV P2,#010HCALL DelayRET
Delay: ;-----------------+MOV R0,#001H ; | 001H = 0,01085 detik
; | 001H = 1 desimalWait_Delay: ; | 1 * 0,01085 = 0,01085 detik
CALL Delay_10mS ; |DJNZ R0,Wait_Delay ; |
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
56/57
RET ; |; |
Delay_10mS: ; | fungsi delay 10 mili detikPUSH TMOD ; | 10 mS = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10mS: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10mS ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END
Amatilah gerak motor stepper.Apa yang dimaksud dengan full step dan half step ?Apakah fungsi DJNZ dari program di atas ?
Percobaan 14Ketikkan dan jalankan program di bawah ini :
$MOD51ORG 000HJMP InitializeORG 003HJMP IntExt0
IntExt0:CALL GoRightRETI
Initialize:MOV IE,#081HMOV IP,#001H
Start: ; program utamaJMP Start
GoRight:
-
7/24/2019 Modul LTK 1 BSI 4 Sks
57/57
MOV P2,#010HCALL Delay
MOV P2,#030HCALL DelayMOV P2,#020HCALL DelayMOV P2,#060HCALL DelayMOV P2,#040HCALL DelayMOV P2,#0C0HCALL DelayMOV P2,#080H
CALL DelayMOV P2,#090HCALL DelayRET
Delay: ;-----------------+MOV R0,#001H ; | 001H = 0,01085 detik
; | 001H = 1 desimalWait_Delay: ; | 1 * 0,01085 = 0,01085 detik
CALL Delay_10mS ; |
DJNZ R0,Wait_Delay ; |RET ; |
; |Delay_10mS: ; | fungsi delay 10 mili detik
PUSH TMOD ; | 10 mS = 0,01085 detikMOV TMOD,#001H ; |MOV TH0,#0D8H ; |MOV TL0,#0EFH ; |SETB TR0 ; |
; |Wait_Delay_10mS: ; |
JBC TF0,Finish_Delay ; |JMP Wait_Delay_10mS ; |
; |Finish_Delay: ; |
CLR TR0 ; |POP TMOD ; |RET ;-----------------+
END