modul matematika ii - lilyasusanti.lecture.ub.ac.id · pada bab vii dibahas tentang persamaan...
TRANSCRIPT
MODUL
MATEMATIKA II
Oleh:
Dr. Eng. LILYA SUSANTI
DEPARTEMEN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami
dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Matematika II ini. Modul ini merupakan bagian
dari media bahan ajar yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa
terhadap materi perkuliahan yang disampaikan, khususnya mata kuliah Matematika II.
Modul ini disusun dalam sembilan bab. Bab I memperkenalkan fungsi dari beberapa
peubah. Bab II membahas derivaif parsial. Deret Taylor dan Mclaurin dibahas pada bab III.
Selanjutnya, nilai ekstrim fungsi dijelaskan pada bab IV. Bab V membahas integral rangkap 2
dan Bab VI mengulas integral rangkap 3. Pada bab VII dibahas tentang persamaan diferensial
dan bab VIII membahas deret tak hingga. Bab terakhir yaitu Bab IX membahas tentang
transformasi Laplace.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
bahan penyempurnaan di masa mendatang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat
kepada siapapun yang berminat untuk memperdalam Matematika II khususnya dalam bidang
teknik sipil.
Hormat kami,
Penyusun
BAB I FUNGSI DARI BEBERAPA PEUBAH
1.1 Jenis Fungsi Peubah
Fungsi dengan 1 Peubah
Merupakan jenis fungsi dengan 1 buah peubah. Contoh: y = 2x + 3 (Fungsi tersebut
mempunyai 1 buah peubah yaitu x)
Fungsi dengan 2 Peubah
Merupakan jenis fungsi dengan 2 buah peubah. Contoh: z = 2x + 3y (Fungsi tersebut
mempunyai 2 buah peubah yaitu x dan y)
Fungsi dengan 3 Peubah
Merupakan jenis fungsi dengan 3 buah peubah. Contoh: y = 2x1 + 3 x2 + x3 (Fungsi tersebut
mempunyai 3 buah peubah yaitu x1, x2 dan x3)
Fungsi dengan Peubah Banyak
Merupakan jenis fungsi dengan lebih dari 3 peubah (sejumlah n-peubah). Contoh: y = 2x1 + 3
x2 + x3 + ...... + xn (Fungsi tersebut mempunyai n buah peubah yaitu x1sampai dengan xn)
Catatan: Fungsi yang bisa digambarkan dalam koordinat Cartesian adalah fungsi dengan 1
dan 2 peubah karena hanya terdapat 3 sumbu dalam koordinat ruang kartesian. Dalam mata
kuliah Matematika II ini hanya akan dibahas tentang fungsi 2 peubah.
1.2 Domain Fungsi 2 Peubah
Tinjaulah 2 fungsi di bawah:
a) f(x,y) = 3x2 + y
2
b) g(x,y) = 1/√xy
Domain dari fungsi f(x,y) adalah seluruh titik pada bidang koordinat xy. Sedangkan domain
dari fungsi g(x,y) adalah semua titik pada kuadran I dan III bidang xy karena nilai bilangan
dalam akar tidak boleh negatif agar tidak menghasilkan bilangan imajiner. Nilai yang
menghasilkan bilangan akar positif adalah kuadran I (x+ dan y+) dan III (x- dan y-).
Contoh:
Tentukan domain fungsi f(x,y) = √(25 – x2 – y
2)
Jawab:
Domain dari fungsi tersebut adalah himpunan semua titik yang memenuhi 25 – x2 – y
2 0
atau x2 + y
2 25. Karena x
2 + y
2 = 25 adalah persamaan lingkaran, maka domain nya adalah
semua titik yang terletak pada dan didalam lingkaran dengan jari-jari 5.
1.3 Grafik Fungsi 2 Peubah
Contoh:
Gambarkan grafik fungsi z = √(25 – x2 – y
2).
Jawab:
Dari subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa domain dari fungsi z = √(25 – x2 – y
2) adalah
semua titik yang terletak pada dan didalam lingkaran dengan jari-jari 5. Maka penggambaran
grafiknya adalah:
z = 0√(25 – x2 – y
2) = 0 x
2 + y
2 = 0 (lingkaran dengan jari-jari 5 pada bidang xy)
x = 0z = √(25 – y2) z
2 + y
2 = 25 (lingkaran dengan jari-jari 5 pada bidang yz)
y = 0z = √(25 – x2) z
2 + x
2 = 25 (lingkaran dengan jari-jari 5 pada bidang xz)
z = 3√(25 – x2 – y
2) = 3 x
2 + y
2 = 16 (lingkaran dengan jari-jari 4 pada bidang xy)
z = 4√(25 – x2 – y
2) = 4 x
2 + y
2 = 9 (lingkaran dengan jari-jari 3 pada bidang xy)
Nilai dari z tidak boleh negatif karena hasil dari ruas kanan akan selalu positif.
Soal latihan:
Tentukan domain dan gambarkan grafik fungsi 2 peubah z = 49 – x2 – y
2.
BAB II DERIVATIF PARSIAL
2.1 Pengertian Derivatif Parsial
Bila f adalah fungsi dari x dan dinotasikan sebagai f(x) maka turunan dari fungsi tersebut dinotasikan
sebagai f’(x) = df/dx
Bila f adalah fungsi dari x dan y (2 variabel), maka turunan pertama dari fungsi f dapat dicari untuk
masing-masing atau keseluruhan dari 2 variabel tersebut. Masing-masing turunan tersebut dinamakan
turunan parsial.
x
yxfyxxf
x
yxf
x
),(),(lim
),(
0
y
yxfyyxf
y
yxf
y
),(),(lim
),(
0
Catatan:
Jika fungsi f diturunkan terhadap x maka y dianggap konstanta
Jika fungsi f diturunkan terhadap y maka x dianggap konstanta
Contoh:
426),(
12),(
43),(
4
223
224
xyyxy
yxf
yyxx
yxf
yxyyxyxf
2.2 Derivatif Parsial Tingkat Tinggi
Merupakan derivatif parsial dengan pangkat lebih dari satu
2
2
x
f
x
f
xff
xxxx
xy
f
x
f
yff
yxyx
2
yx
f
y
f
xff
xyxy
2
2
2
y
f
y
f
yff
yyyy
Contoh:
Tentukan semua turunan parsial orde 2 dari persamaan w = x3y
2 – xy
5
Jawab:
422
422
33
2
243
2
2
2522
56dan 56
20252
63
yyxxy
wyyx
yx
w
xyxy
wxyyx
y
w
xyx
wyyx
x
w
Soal latihan:
Tentukan semua turunan parsial orde 2 dari persamaan:
a) w = 5x4y
2 – 6xy + 3
b) w = 7x7 + 6y
2 + 2xy
c) w = ex cos y
d) w = cos x + sin y
BAB III DERET TAYLOR DAN MCLAURIN
3.1 Deret Taylor
Bentuk:
nn
axn
afax
afax
afax
afafxf )(
!
)(...)(
!3
)(''')(
!2
)('')(
!1
)(')()( 32
Contoh:
Tentukan deret Taylor orde 2 dari f(x) = ln x pada a = 1 dan gunakan untuk memperkirakan nilai ln
(0,9) dan ln (1,5). Bandingkan hasilnya dengan nilai eksak.
Jawab:
f(x) = ln x f’(x) = 1/x f’’(x) = -1/x2
f(1) = 0 f’(1) = 1 f’’(x) = -1
Maka f(x) = 0 + (x-1) – ½(x-1)2
= -1/2x2 + 2x – 3/2
ln (0,9) = -1/2(0,9)2 + 2(0,9) – 3/2 = -0,105
ln (1,5) = -1/2(1,5)2 + 2(1,5) – 3/2 = 0,375
Hasil eksak:
ln (0,9) = -1/2(0,9)2 + 2(0,9) – 3/2 = -0,1054
ln (1,5) = -1/2(1,5)2 + 2(1,5) – 3/2 = 0,4055
Latihan soal:
Carilah polinom Taylor orde 3 pada x = 1 untuk f(x) = x3 – 2x
2 + 3x + 5 dan perlihatkan bahwa ia
mewakili f(x) secara eksak.
3.2 Deret Mclaurin
Deret Mclaurin biasanya digunakan untuk menghitung pendekatan fungsi trigonometri yang
radiannya kecil. Semakin besar nilai radiannya maka kesalahannya juga akan semakin besar.
Bentuk dari deret Mclaurin ini sama dengan deret Taylor namun nilai a = 0.
nn
xn
fx
fx
fx
ffxf )(
!
)0(...)(
!3
)0(''')(
!2
)0('')(
!1
)0(')0()( 32
Contoh:
Cari polinom Mclaurin orde 4 untuk ex dan cos x. Kemudian gunakan hasilnya untuk
memperkirakan nilai dari e0,2
dan cos (0,2).
Jawab:
f(x) = ex f’(x) = e
x f’’(x) = e
x f’’’(x) = e
x f
iv(x) = e
x
f(0) = 1 f’(0) = 1 f’’(0) = 1 f’’’(0) = 1 fiv(0) = 1
f(x) = cos x f’(x) = -sin x f’’(x) = -cos x f’’’(x) = sin x fiv(x) = cos x
f(0) = 1 f’(0) = 0 f’’(0) = -1 f’’’(0) = 0 fiv(0) = 1
42
432
)(!4
1)(
!2
11cos
)(!4
1)(
!3
1)(
!2
1)(
!1
11
xxx
xxxxe x
e0,2
= 1,2214
cos (0,2) = 0,980067
Nilai eksak:
e0,2
= 1,2214
cos (0,2) = 0,9999
Soal latihan:
Carilah polinom Mclaurin orde 4 untuk f(x) = 1/(1-x) dan gunakan untuk memperkirakan
nilai f(0,1).
3.3 Deret Taylor Fungsi 2 Peubah
Deret Taylor orde 2 untuk fungsi z(x,y) pada titik (a,b) adalah:
2
),(
2
2
),(
22
),(2
2
),(),(
)())((2)(!2
1
)()(!1
1),(),(
byy
zbyax
yx
zax
x
z
byy
zax
x
zbazyxz
bababa
baba
Contoh:
Carilah deret Taylor orde 2 pada titik (2,1) untuk fungsi z(x,y) = x3 + 3y – y
3 – 3x.
Jawab:
0
633
633
2
2
22
2
22
yx
z
yy
zy
y
z
xx
zx
x
z
0
60
129
(2,1)k Untuk titi
2
2
2
2
2
yx
z
y
z
y
z
x
z
x
z
Masukkan ke persamaan deret Taylor didapatkan hasil z(2,1) = 4
Latihan soal:
Carilah deret Taylor orde 2 pada titik (3,2) untuk fungsi z(x,y) = 5x3 + 3 x
2y + 4y
3.
BAB IV NILAI EKSTRIM FUNGSI
Nilai ekstrim dapat diketahui dari kurva turunan pertama
0
0),(
y
f
x
fyxfz
Dari persamaan diatas dapat diperoleh nilai (x0,y0)
Syarat cukup adanya nilai ekstrim:
0,,,2
00
2
0000 yxfyxfyxf XYYYXX
Harga z = f(x0,y0) maksimum jika fxx(x0,y0) < 0 atau fyy(x0,y0) < 0
Harga z = f(x0,y0) minimum jika fxx(x0,y0) > 0 atau fyy(x0,y0) > 0
Contoh:
Selidiki apakah fungsi z = 28 + x2 + 2xy + 4y
2
Jawab:
2
882
222
2
2
2
2
2
yx
f
y
fyx
y
f
x
fyx
x
f
Titik kritis fx = 2x + 2y = 0
0
x
f
fy = 2x + 8y = 0
0
y
f
Dengan proses eliminasi dan substitusi dari 2 persamaan di atas didapatkan nilai titik kritis
(x,y) = (0,0)
Syarat adanya ekstrim:
minimum ekstrim012282
0,,,
2
2
00
2
0000
yxfyxfyxf XYYYXX
Nilai minimum z:
z = 28 + x2 + 2xy + 4y
2 = 28 + 0 + 0 + 0 = 28
Soal latihan:
Tentukan titik ekstrim, macam dan harga ekstrim dari fungsi f(x,y) = x2 - 2x + y
2/4
BAB V INTEGRAL RANGKAP 2
Pandang fungsi z = f(x,y) kontinu dalam daerah tertutup D pada bidang xoy dimana daerah D dibatasi
oleh:
Kurva y = f(x) dan kurva y = g(x) dimana f(x) < g(x)
Garis lurus x = a (AC) dan garis lurus x = b (BD) dimana a < b
y
x
D
x=a x=b
y=f(x)
y=g(x)
Maka untuk mencari luasan daerah D adalah:
dxdyyxfdxdyyxf
xgy
xfyD
bx
ax
),(),(
)(
)(
Untuk menyelesaikan integral di atas, f(x,y) diintegrasikan terlebih dahulu terhadap y dengan
memandang x konstan lalu kemudian hasilnya diintegrasikan terhadap x dari a ke b. Batas
integral yang berupa persamaan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan
batas integral yang berupa angka. Persamaan tersebut disebut dengan integral lipat 2.
Contoh:
Selesaikan integral lipat 2 berikut
dxdyyxx
)(
11
0
Jawab:
2
1
6
3
2
1
2
1
2
3
2
1
2
1
))(()(
1
0
32
1
0
2
11
0
2
11
0
11
0
xxx
dxxx
dxyxy
dxdyyxdxdyyx
x
xx
Soal latihan:
Selesaikan integral lipat 2 berikut.
1. dxdyyx
y
y
)(
22
1
2. dxdyxy
x
x
2
1
0 2
5.1 Perhitungan Luas Daerah dengan Integral Lipat 2
Contoh:
Hitung besarnya luasan daerah yang dibatasi oleh integral lipat dua dxdy
x
x
2
3/1
3
1
.
Jawab:
y
x
D
x=1 x=3
y=1/3 x
y=2x
667,66
1
)3
12(
)(
3
1
22
1
0
2
3/1
3
1
2
3/1
3
1
2
3/1
3
1
xx
dxxx
dxy
dxdydxdy
x
x
x
x
x
x
Latihan soal:
Hitung besarnya luasan daerah yang dibatasi oleh integral lipat dua dxdy
x
x
22
1 2
.
5.2 Pembalikan Urutan Pengintegralan
Batas integral lipat dua bisa dibalik dan akan tetap menghasilkan besar luasan yang sama.
Jika pada awal persamaan, batas arah sumbu y berupa persamaan dan batas arah sumbu x
berupa angka yang berarti integral arah y harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
menyelesaikan integral arah x, maka urutan pengintegralan dapat dirubah dengan batas
sumbu x berupa persamaan dan batas arah sumbu y berupa angka yang berarti integral arah x
harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan integral arah y. Keduanya akan
menghasilkan nilai luasan yang sama.
Contoh:
Balik urutan pengintegralan dan hitung besarnya luasan daerah yang dibatasi oleh integral
lipat dua dxdy
x
x
2
3/1
3
1
.
Jawab:
y
xy=1/3 I
II
III
y=1y=2
x=3y
x=1/2y
667,64/1322/3
2/131312
)( )( )(
6
2
22
1
1
3/1
2
6
2
2
1
1
3/1
3
2/1
6
2
3
1
2
3/1
3
1
1
3/1
3
2/1
6
2
3
1
2
3/1
3
1
1
3/1
2
3/1
3
1
yyyyy
dyydydyy
dyxdyxdyx
dydxdydxdydxdxdy
y
y
y
yx
x
Latihan soal:
Balik urutan pengintegralan dan hitung besarnya luasan daerah yang dibatasi oleh integral
lipat dua dxdy
x
x
22
1 2
.
5.3 Integral Lipat 2 dalam Koordinat Polar
Integral lipat dua dalam koordinat cartesian bisa dirubah menjadi integral dalam
koordinat polar dengan melakukan transfer batas integral yang dalam koordinat cartesian
menjadi batas koordinat polar. Hubungan yang berlaku adalah :
x = r cos φ
y = r sin φ
Jika suatu daerah integrasi S dibatasi oleh φ1 = α dan φ2 = β (α <β) dan lengkungan r1 = r1(φ)
dan r2 = r2(φ) dimana r1(φ) < r2(φ), maka bentuk integral lipat dua nya adalah:
rdrdrfrdrdrf
rr
rrS
),(),(
)(
)(
22
11
2
1
Untuk menyelesaikan integral arah φ, maka r dianggap konstan dan sebaliknya. Jika batas
integral tidak ada yang berupa persamaan maka penyelesaian dapat dilakukan dari batas mana
saja namun bila salah satu batas integral berupa persamaan maka batas tersebut harus
diselesaikan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan batas integral dalam bentuk angka.
Contoh:
Dengan merubah ke koordinat polar, hitung dxdyyxB
3
1
221 dimana B adalah suatu
lingkaran dengan jari-jari dan titik pusat (0,0)
Jawab:
x = r cos φ dan y = r sin φ
2222
222222
1)sin(cos1
sincos11
rr
rryx
x
y
1
1
Batas:
α = 0 dan β = 2π
r1 = 0 dan r2 = 1
2r-du/ dr dan dr -2r dU maka r-1 ; Misal
11
2
2
1
0
2
0
3
1
22
U
drdrrdxdyyxB
3
2
3
1
3
2
2
1-
2
2
0
1
0
2
32
0
2/1
1
0
2
0
d
Ud
r
dUrUd
Latihan soal:
Rubah ke dalam koordinat polar dan hitung dxdyyx
xaa
22
00
22
5.4 Perhitungan Luas Daerah dengan Integral Lipat 2 Koordinat Polar
Contoh:
Hitung besarnya luasan daerah yang dibatasi oleh persamaan garis r cos φ = 1 dan lingkaran r
= 2 dengan pusat (0,0).
Jawab:
x
y
21
60ᵒ
α = 0 dan β = π/3
r1 = 1/cos φ dan r2 = 2
2
cos/1
3/
0
2
cos/1
3/
0
rdrd
drdrL
32
1
3
2sec4
2
1
2
1
3/
0
2
2
cos/1
2
3/
0
d
rd
Latihan soal:
Dengan menggunakan koordinat polar, hitung luasan yang dibatasi oleh x2+y
2 = 2x, x
2+y
2 =
4x, y = x dan y = 0.
5.5 Titik Berat Bidang Homogen
Koordinat titik berat ( yx, ) dari daerah D dengan luas L = D
dxdy memenuhi hubungan
sebagai berikut:
MyLx dimana My = D
xdxdy
MxLy dimana Mx = D
ydxdy
Sehingga,
D
D
dxdy
xdxdy
x dan
D
D
dxdy
ydxdy
y
Contoh:
Cari koordinat titik berat dari daerah yang dibatasi oleh y = 3x2 – 6x dan y = 2x – x
2.
Jawab:
x
y
1
-3
2
3/16)84(
)(
1
0
2
2
63
2
0
2
63
2
0
2
2
2
2
dxxx
dxy
dxdyL
xx
xx
xx
xx
3/16)48(
x)(
1
0
32
2
63
2
0
2
63
2
0
2
2
2
2
dxxx
xdxy
dxdyxMy
xx
xx
xx
xx
267,4)41616(
2
1
)(
1
0
432
2
63
2
2
0
2
63
2
0
2
2
2
2
dxxxx
xdxy
dxdyyMx
xx
xx
xx
xx
13/16
3/16
D
D
dxdy
xdxdy
x
8,03/16
267,4
D
D
dxdy
ydxdy
y
Latihan soal:
Cari koordinat titik berat dari daerah yang dibatasi oleh y = 6x - x2 dan garis y = x.
5.6 Momen Inersia Bidang Datar Homogen
Momen inersia daerah D terhadap sumbu x:
Ix = )(
2
D
dxdyy
Momen inersia daerah D terhadap sumbu y:
Iy = )(
2
D
dxdyx
Momen inersia terhadap titik (0,0)
I0 = )(
22 )(D
dxdyyx = Ix + Iy
Contoh:
Cari momen inersia Ix dan Iy dari daerah yang dibatasi oleh garis y = x dan y = x2.
Jawab:
y=xy=x2
y
x
Batas: x = 0 dan x = 1
y = x2 dan y = x
28/1)3
1
3
1(
3
1
x)(
1
0
63
3
1
0
2
1
0
2
2
dxxx
dxy
dxdyyIx
x
x
x
x
20/1)(
x)(
1
0
43
2
1
0
2
1
0
2
2
dxxx
dxxy
dxdyxIy
x
x
x
x
Catatan:
Urutan batas integral bisa dirubah menjadi persamaan x = f(y) dan akan menghasilkan nilai
momen inersia yang sama
Latihan soal:
Cari momen inersia Ix, Iy dan I0 dari daerah yang dibatasi oleh garis y = x2, x = 2 dan y = 1.
BAB VI INTEGRAL RANGKAP 3
)(
),,(R
dVzyxf merupakan bentuk integral rangkap tiga, yaitu suatu fungsi yang terdiri dari
3 variabel bebas dalam daerah tertutup R yang terdiri dari titik-titik (x,y,z) dimana fungsinya
bernilai tunggal dan kontinu. Tunggal artinya hanya mempunyai 1 buah penyelesaian dan
kontinu artinya merupakan perluasan dari gagasan integral tunggal dan rangkap.
Bentuk integral rangkap 3 untuk perhitungan volume dalam koordinat kartesian adalah:
dvzyxf
b
a
xy
xy
yxz
yxzz
),,(
)(
)(
),(
),(
2
1
2
Batas integral yang berupa persamaan dengan variabel terbanyak diselesaikan terlebih
dahulu, baru kemudian menyelesaikan batas integral dengan variabel yang lebih sedikit dan
terakhir menyelesaikan integral dengan batas angka.
Contoh:
Selesaikan persamaan integral lipat tiga dxdydzxz
z zy
1
0 0 0
22
Jawab:
5,73
2
5
1
2
1
3
2
5
1
2
1
2
1
2
1
66
1
0
6
0
533
1
0
5
1
0 0
222
1
0 0
0
2
1
0 0 0
1
0 0 0
22
2222
dzzzz
dzyzzyzy
dydzzzy
dydzzx
dydzdxxzdxdydzxz
z
z
zzy
z zyz zy
Latihan soal:
Selesaikan persamaan integral lipat tiga dxdydz
x
2
0
6
0
4
0
2
6.1 Volume Benda
Volume benda dapat dihitung menggunakan integral lipat tiga sebagai berikut.
Volume benda dalam koordinat cartesius = )(R
dxdydz
Volume benda dalam koordinat tabung = )(R
dzrdrd
Volume benda dalam koordinat bola= )(
2 sinR
ddrdr
Contoh:
Cari volume benda yang dibatasi oleh tabung x2 + z
2 = 4, bidang xoz, garis y = x dan bidang
xoy yang terletak pada oktan pertama.
Jawab:
3/843
2
2
1-
U2
1-
2
22x-4 U:Misal
4
4
4
2
0
2/32
2
0
1/2
2
0
2/1
2
2
0
2
0
2
0
2
2
0 0
2
2
0 0
4
0
2
0 0
4
0
22
x
dU
x
dUxU
x
dUdxxdxdU
dxxx
dxyx
dxdyx
dydxdzxzdxdydz
x
x
x xx x
Latihan soal:
Cari volume dari daerah V yang dibatasi oleh tabung parabolis z = 4 – x2 dan bidang-bidang
x = 0, y = 0, y = 6, z = 0.
6.2 Koordinat Titik Berat Benda
Koordinat titik berat benda dapat dinyatakan dalam integral lipat tiga sebagai berikut:
dv
xdv
M
Mx
zy0
dv
ydv
M
My zx0
dv
zdv
M
Mx
yx0
BAB VII PERSAMAAN DIFERENSIAL
7.1 Persamaan Diferensial Orde 1
Penyelesaian persamaan diferensial orde 1 dapat dilakukan menggunakan metode:
Integral langsung
Pemisahan variabel
Substitusi y=vx
Menggunakan faktor integral
dll
Metode Integral Langsung
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial 563 2 xxdx
dy
Jawab:
cxxxdxxxy
dxxxdyxxdx
dy
53563
563563
232
22
Latihan soal:
Selesaikan persamaan diferensial 45 3 xdx
dyx
Metode Pemisahan Variabel
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial 1
2
y
x
dx
dy
Jawab:
cxyy
xdxdyy
xdxdyy
xdx
dyy
y
x
dx
dy
22
2
1
21
21
211
2
Latihan soal:
Selesaikan persamaan diferensial 1
12
y
x
dx
dyxy
Metode Substitusi y=vx
Digunakan bila persamaan diferensial tidak bisa diselesaikan menggunakan metode integrasi
langsung dan pemisahan variabel. Substitusikan y=vx dengan v merupakan fungsi dari x
kemudian diferensiasikan terhadap x.
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial x
yx
dx
dy
2
3
Jawab:
Axx
y
x
yvvxyAxv
Axv
cxv
dxx
dvv
dxx
dvv
v
dx
dvxv
v
dx
dvx
v
dx
dvxv
x
yx
dx
dy
v
x
vxx
x
yx
dx
dvxv
dx
dyvxy
x
yx
dx
dy
2
2
)1(
)1(
lnln1ln2
ln1ln2
1
1
21
1
2
2
1
2
31
2
31
2
3
2
31
2
3
2
3
2
3
Latihan soal:
Selesaikan persamaan diferensial xy
yx
dx
dy 22
Metode Faktor Integral
Digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan QPydx
dy dimana P dan Q adalah
fungsi dari x atau konstanta. Untuk menyelesaikan bentuk persamaan tersebut, kalikan kedua
ruasnya dengan faktor integrasi yang bentuknya adalah Pdx
e .
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial xeydx
dy 25
Jawab:
xxxxxx
xxx
x
xx
ceeyceyedxedye
dxedyeeydx
d
ydx
dyey
dx
dy
ePeydx
dy
527575
757x5
2x5x5x5x5x2
5x
22
7
1
7
1
e
ee5eee5
eadalah yaintegrasinfaktor sehingga5x Pdx
Qdan 55
Latihan soal:
Selesaikan persamaan diferensial xeydx
dy 43
7.2 Persamaan Diferensial Orde 2
Bentuk 02
2
cydx
dyb
dx
yda
Penyelesaian dari persamaan integral dengan bentuk di atas tergantung pada bentuk akar
persamaan karakteristiknya.
Kedua akar riil dan berbeda
y=Aem
1x + Be
m2
x
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial 0652
2
ydx
dy
dx
yd
Jawab:
xx BeAey
mm
mm
mmydx
dy
dx
yd
32
21
2
2
2
3dan 2
0)3)(2(
065065
Kedua akar riil dan sama
y=em
1x (A+ Bx)
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial 0962
2
ydx
dy
dx
yd
Jawab:
)(
3dan 3
0)3)(3(
096096
3
21
2
2
2
BxAey
mm
mm
mmydx
dy
dx
yd
x
Kedua akarnya kompleks
m = ja
y = eax
(Acos βx + Bsin βx)
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial 072
2
ydx
yd
Jawab:
072
2
ydx
yd
a = 1 b = 0 c = 7
72
42
2,1 ja
acbbm
a = 0 β = √7
y=eax
(Acos βx + Bsin βx)
y = (Acos √7x + Bsin √7x)
Latihan soal:
Selesaikan persamaan diferensial 03422
2
ydx
dy
dx
yd
Bentuk )(2
2
xfcydx
dyb
dx
yda
Penyelesaian dari bentuk persamaan diferensial di atas terdiri dari penyelesaian fungsi
komplementer dan integral khusus.
Penyelesaian fungsi komplementer, yaitu dengan menganggap ruas kanan sama
dengan nol, sehingga penyelesaiannya sama dengan bentuk 02
2
cydx
dyb
dx
yda
yaitu sesuai dengan bentuk akar persamaan karakteristiknya
Penyelesaian integral khusus, yaitu menggunakan bentuk umum dari ruas kanan.
y = Cx2 + Dx + E
y = Ceax
y = C cos ax + D sin ax
Sehingga penyelesaian totalnya y = fungsi komplementer + integral khusus
Contoh:
1. Ruas kanan berupa fungsi polinom berderajat 2
Selesaikan persamaan diferensial 2
2
2
30 xydx
dy
dx
yd
Jawab:
2
2
2
30 xydx
dy
dx
yd
Penyelesaian fungsi komplementer:
Ruas kiri:m2 – m – 30 = 0
(m-6)(m+5) = 0
m1 = 6 dan m2 = -5
y = Ae6x + Be-5x
Penyelesaian integral khusus:
Bentuk ruas kanan adalah fungsi polinom berderajat 2
y = Cx2 + Dx + E
dy/dx = 2Cx + D
d2y/dx2 = 2C
2C - (2Cx+D) – 30 (Cx2 + Dx + E) = x2
2C – 2Cx – D – 30Cx2 – 30Dx – 30E = x2
– 30Cx2 + (-2C – 30D)x + (2C – D – 30E) = x2
-30C = 1 C = -1/30
(-2C – 30D) = 0 D = 1/450
(2C – D – 30E) = 0 E = -31/13500
Sehingga penyelesaian totalnya adalah:
y = Ae6x + Be-5x – 1/30x2 + 1/450x – 31/13500
Soal latihan:
Selesaikan persamaan diferensial 2
2
2
23 xydx
dy
dx
yd
2. Ruas kanan berupa fungsi eksponensial
Selesaikan persamaan diferensial xeydx
dy
dx
yd 5
2
2
44914
Jawab:
xeydx
dy
dx
yd 5
2
2
44914
Penyelesaian fungsi komplementer:
Ruas kiri:m2 + 14m + 49 = 0
(m+7)(m+7) = 0
m1,2 = -7
y = e-7x (A+ Bx)
Penyelesaian integral khusus:
Bentuk ruas kanan adalah fungsi eksponensial
y = Ce5x
dy/dx = 5Ce5x
d2y/dx2 = 25Ce5x
[25 Ce5x + 70 Ce5x + 49 Ce5x = 4 e5x] /e5x
25C + 70C + 49C = 4
144C = 4 C = 1/36
j3
y = e5x/36
Sehingga penyelesaian totalnya adalah:
y = e-7x (A+ Bx) + e5x/36
3. Ruas kanan berupa fungsi trigonometri
Selesaikan persamaan diferensial xydx
dy
dx
yd2sin2106
2
2
Jawab:
xydx
dy
dx
yd2sin2106
2
2
Penyelesaian fungsi komplementer:
Ruas kiri:m2 + 6m + 10 = 0
m1,2 =
a = -3 dan β = 1
y = e-3x (A cos x + B sin x)
Penyelesaian integral khusus:
Bentuk ruas kanan adalah fungsi trigonometri
y = C cos 2x + D sin 2x
dy/dx = -2C sin 2x + 2D cos 2x
d2y/dx2 = -4C cos 2x – 4D sin 2x
Substitusi:
-4C cos 2x – 4D sin 2x + 6(-2C sin 2x + 2D cos 2x) + 10(C cos 2x + D sin 2x)
= 2 sin 2x
(6C + 12D) cos 2x + (6D – 12C) sin 2x = 2 sin 2x
(6C + 12D) = 0 ...(a)
(6D – 12C) = 2 ...(b)
Substitusi persamaan (a) dan (b) menghasilkan C = -2/15 dan D = 1/15
y = 1/15 (sin 2x – 2 cos 2x)
Sehingga penyelesaian totalnya adalah:
y = e-3x (A cos x + B sin x) + 1/15 (sin 2x – 2 cos 2x)
BAB VIII DERET TAK HINGGA
Definisi: Jumlah suku dari barisan tak hingga yang dinyatakan dengan:
nn sssss ...321
Dimana setiap deret dihubungkan dengan jumlah bagian dari barisan.
nn ssssS
sssS
ssS
sS
...321
3213
212
11
Jika lim sn = s (hingga), maka disebut deret konvergen dan s adalah jumlahnya
Jika n
lim sn tidak ada, maka disebut deret divergen (atau jika sn semakin besar atau kecil
tanpa mendekati suatu limit)
Contoh:
Buktikan jika a > 1 maka n
lim an = ~
Jawab:
Pilih M > 0, misal a = 1 + b
Mnbbnn
nbbann
1...
!2
111 2
Jika mb
Mn maka secara ringkas terdapat bilangan bulat positif terbesar m dalam
b
M
maka barisan ini divergen
Latihan soal:
Selidiki kekonvergenan deret berikut: ,...32
1,
16
1,
8
1,
4
1,
2
1
BAB IX TRANSFORMASI LAPLACE
Transformasi Laplace adalah suatu metode operasional yang dapat digunakan secara
mudah untuk menyelesaikan persamaan diferensial linier. Dengan menggunakan transformasi
Laplace, dapat diubah beberapa fungsi umum seperti fungsi sinusoida, fungsi sinusoida
teredam, dan fungsi eksponensial menjadi fungsi-fungsi aljabar variabel kompleks s. Bila
persamaan aljabar dalam _ dipecahkan, maka penyelesaian dari persamaan diferensial
(transformasi Laplace balik dari variabel tidak bebas) dapat diperoleh dengan menggunakan
tabel transformasi Laplace.
Suatu kelebihan metode transformasi Lapalace adalah bahwa metode ini
memungkinkan penggunaan teknik grafis untuk meramal kinerja sistem tanpa menyelesaikan
persamaan diferensial sistem. Kelebihan lain metode transformasi Laplace adalah
diperolehnya secara serentak baik komponen transien maupun komponen keadaan tunak.
Secara sederhana prosedur dasar pemecahan menggunakan metode transformasi
Laplace adalah:
Persamaan diferensial yang berada dalam kawasan waktu (t), ditransformasikan ke
kawasan frekuensi (s) dengan transformasi Laplace. Untuk mempermudah proses
transformasi dapat digunakan tabel transformasi laplace.
Persamaan yang diperoleh dalam kawasan s tersebut adalah persamaan aljabar dari
variabel s yang merupakan operator Laplace.
Penyelesaian yang diperoleh kemudian ditransformasi-balikkan ke dalam kawasan
waktu.
Hasil transformasi balik ini menghasilkan penyelesaian persamaan dalam kawasan
waktu.
Secara umum Transformasi Laplace digunakan mentransformasikan sinyal atau sistem dari
kawasan waktu ke kawasan-s.
dtetfsFtfL st
0
)()()(
Fungsi F(s) adalah transformasi Laplace dari f(t) yang adalah suatu frekuensi s, s = s+ jw
L disebut operator Laplace
Contoh:
Tentukan transformasi Laplace dari fungsi f(t) = e-at
.
Jawab:
Latihan soal:
Hitunglah transformasi Laplace dari f(t) = At