modul mentoring - semester 1 [2015]

Upload: indra-dado-widut

Post on 05-Jul-2018

325 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    1/111

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    2/111

    Modul Mentoring Semester 1

     1 

    lhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah SWT selaras dengan Keindahan asma-Nya dan

    Keagungan sifat-sifat-Nya yang telah menggerakkan hati kita untuk melakukan beragam

    aktifitas kebaikan dan menyebarluaskannya ke dalam setiap lini kehidupan. Terhatur

    sholawat serta salam kepada qudwah hasanah kita, Rasulullah Saw, seorang manusia paripurna

    yang mendapat legitimasi langsung dari Allah Swt sebagai sosok yang perkataan dan

    perbuatannya menjadi teladan hingga akhir zaman.

    Suatu kenikmatan yang sangat besar bagi kita yang telah mendapatkan kesempatan

    untuk berada di garda terdepan dalam mengawal dan membersamai pertumbuhan nilai-nilai

    keislaman dalam diri mahasiswa dan lingkungan kampus secara keseluruhan melalui sebuah

    program pembinaan berkesinambungan. Kesempatan ini juga merupakan ladang amal bagi kita

    untuk menghimpun banyak pahala kebaikan dengan mengajak orang lain untuk turut serta dalam

    berbagai aktifitas kebaikan.

    Rasulullah saw bersabda :

    “Barang siapa yang menerapkan kebiasaan yang baik dalam Is lam maka baginya pahala dan

     pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya”. (HR. Muslim)

    Keseluruhan problematika dan permasalahan dalam pembentukan karakter mahasiswa

    tidak cukup hanya dengan mengajak dan menghimbau melalui aktifitas perkuliahan padaumumnya tetapi juga diperlukan sebuah pembinaan intensif yang dilakukan secara terpadu dan

    berkesinambungan dengan membangun kedekatan emosional antar Pembina dan seluruh

    mahasiswa. Kami mengenal konsep ini dengan sebutan mentoring.

    Buku sederhana ini disusun dari berbagai sumber terpercaya sebagai bahan acuan bagi

    mentor dalam persiapan, petunjuk teknis pelaksanaan mentoring, dan rangkuman materi-materi

    mentoring yang hendak disampaikan. Buku ini merupakan perangkat utama bagi para mentor

    dalam pelaksanaan aktifitas mentoring.

    Kepada seluruh mentor kami mengucapkan selamat bergabung dalam kafilah besar para

    penyeru kebaikan, keluarga besar Badan Koordinasi Mentoring (BKM). Semoga kita semua

    mampu menjadi sosok yang kehadirannya diharapkan, suaranya didengar, kebaikannya ditiru,

    idenya diterima, dan gagasannya dilanjutkan.

    Badan Koordinasi Mentoring – LDK Syahid UIN Jakarta

    A

     

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    3/111

    2

      Modul Mentoring Semester 1

    Kata Pengantar ................................................................................................................ 1

    Daftar Isi .......................................................................................................................... 2

    Goal Setting ..................................................................................................................... 4

    Petunjuk Teknis Pelaksanaan ........................................................................................... 5

    Profil Mentor ................................................................................................................... 7

    Kriteria Mentor ................................................................................................................ 8

    Seni Membina Hubungan ............................................................................................... 10

    Kiat Jitu Menjadi Mentor Produktif dan Dinamis ............................................................ 13

    Kurikulum Mentoring ..................................................................................................... 15

    Biodata Mentor .............................................................................................................. 16

    Biodata Mentee ............................................................................................................. 17

    Berita Acara Mentoring .................................................................................................. 21

    Uraian Materi ................................................................................................................ 37

    Mentoring Itu Penting !!! ................................................................................................... 39

    Ukhuwah Islamiyah ............................................................................................................ 42

    Makna Syahadatain ............................................................................................................ 49

    Ma’rifatullah ....................................................................................................................... 59

    Ma’rifatur Rasul .................................................................................................................. 64

    Ma’rifatul Insan .................................................................................................................. 68

    Ma’rifatul Qur’an ................................................................................................................ 74

    Syumuliyatul Islam ............................................................................................................. 81

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    4/111

    Modul Mentoring Semester 1

     3 

    Ghazwul Fikri ...................................................................................................................... 87

    Ahwalul Muslim al-Yaum.................................................................................................... 92

    Hamasatu Syabab ............................................................................................................... 96

    Fiqh Gaul .......................................................................................................................... 104

    Mengenal 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga ........................................................... 106

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    5/111

    4

      Modul Mentoring Semester 1

    entoring merupakan sebuah program pembinaan karakter dengan pola pendekatanFocus Group Discussion (FGD) yang dikemas secara berbobot, atraktif, dinamis, dan

    menyenangkan serta memberikan ruang khusus terhadap pengembangan profil yang

    dimiliki setiap pesertanya meliputi aspek fikriyah (pemahaman), ruhiyah (spiritualitas), jasadiyah 

    (jasmani), tsaqofah (wawasan), amaliyah (perilaku), kafa’ah (kompetensi), ma’nawiyah (konsep

    diri), dan ijtimaiyah (sosial kemasyarakatan).

    Keseluruhan aspek tersebut mampu dicapai melalui desain program yang mengutamakan

    kedekatan emosional antara mentor (kakak pembimbing) dan mentee (peserta mentoring)

    dalam pelaksanaan dan pembahasan tema pada setiap pertemuan. Kedekatan emosional ini

    dibangun melalui peran seorang mentor sebagai walid   (orangtua), syeikh  (bapak spiritual),

    ustadz (guru), dan qooid  (pemimpin).

    Output profil yang diharapkan:

    a.  Memiliki pribadi yang hanif dan mencerminkan nilai-nilai keislaman baik dalam perkataan

    maupun perbuatan

    b.  Memiliki pemahaman dasar keislaman seputar fiqh, ibadah, sirah, serta ilmu al-qur’an

    dan hadits

    c.  Memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis Al-qur’an 

    d.  Memiliki kecenderungan untuk mengubah diri dan orang lain ke arah kebaikan

    e.  Memiliki kompetensi tertentu yang berguna untuk kemajuan Islam

    f.  Memiliki sikap responsif terhadap seruan ibadah mahdoh dan ghoiru mahdoh

    g.  Mengenal konsep diri sebagai seorang muslim

    h.  Simpati terhadap persoalan Islam dan kondisi ummat

    M

     

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    6/111

    Modul Mentoring Semester 1

     5 

    1.  Waktu Pelaksanaan

    Aktifitas mentoring dijalankan secara terpadu dan berkesinambungan setiap satu pekan

    sekali selama satu tahun (semester I dan II) dengan jadwal yang telah disosialisasikan

    oleh fakultas maupun yang telah disepakati mentor dan peserta mentoring.

    2.  Pembagian Kelompok

    Setiap kelompok mentoring terdiri atas kurang lebih 10 orang mahasiswa yang berasal

    dari angkatan, jurusan, dan kelas yang sama di bawah pantauan 1 orang mentor.

    3.  Susunan Acara Mentoring

      Iftitah  (pembukaan); dapat berupa arahan dari mentor atau sekilas info berupaanalisis atas masalah kehidupan, dakwah, atau kejadian-kejadian yang aktual dalam

    masyarakat serta hikmah kehidupan hari ini atau dibawakan oleh seorang master of

    ceremony (MC) yang ditugaskan secara bergilir di antara mahasiswa peserta

    mentoring.

      Tilawah atau tadabbur ; pembacaan kalam illahi secara bergiliran oleh setiap peserta

    mentoring dan kemudian dievaluasi serta diberikan arahan kaidah pembacaan Al-

    Qur’an yang baik dan benar oleh mentor atau dapat berupa penjabaran intisari ayat

    yang dibacakan.

      Taujih  (penyampaian materi); dilakukan oleh mentor secara disiplin dan cermat

    sesuai kurikulum dan silabus yang telah disusun agar output profil yang diharapkan

    dari materi tersebut dapat terwujud dalam diri peserta mentoring.

      Diskusi; merupakan sesi khusus yang disediakan untuk melakukan interaksi tanya

     jawab seputar materi yang disampaikan atau seputar qodhoya (problematika) yang

    dialami oleh peserta mentoring.

      Mutaba’ah  (evaluasi amalan harian); evaluasi lembar mutaba’ah yaumiyah  setiap

    peserta mentoring oleh mentor dan pembarian motivasi serta kiat-kiat untuk

    memperbaiki poin ibadah harian yang belum sempurna direalisasikan.

      Ma’lumat   (pengumuman); penyampaian informasi tentang rencana-rencana dan

    penugasan terkait rangkain kegiatan mentoring.

      Ikhtitam; pembacaan doa penutup majelis

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    7/111

    6

      Modul Mentoring Semester 1

    4.  Metode Penyampaian

      Ceramah

      Diskusi

      Studi Kasus

      Menyimak cerita, lagu, drama, atau film

      Bedah Buku

      Training

      Studium general

      Penugasan

      Simulasi dan games

    5.  Media Pembelajaran

      Media belajar standar; buku, papan tulis, modul, dsb

      Slide presentasi  Video ilustrasi

    6.  Sistem Penilaian

    Penilaian kelulusan peserta mentoring ditentukan berdasarkan:

      Aspek Kehadiran : 40%

      Penguasaan Materi (Nilai Ujian) : 40%

      Rekapitulasi Mutaba’ah Yaumiyah : 20% 

    7.  Forum Evaluasi Mentoring

    Forum evaluasi mentoring merupakan perangkat optimalisasi yang dijalankan dengan

    tujuan untuk mengetahui progress, kendala, dan dinamika perjalanan aktifitas setiap

    kelompok mentoring untuk kemudian dilakukan penmbahasan, penyusunan, serta

    perancangan strategi sebagai sebuah solusi. Forum evaluasi mentoring dilaksanakan

    setiap satu bulan sekali secara rutin.

    8.  Kode Etik Mentor

    Setiap mentor wajib mengikuti pembinaan mentor 1 bulan sekali dan wajib mengisi

    kegiatan mentoring dalam waktu sepekan sekali.Alasan-alasan yang diperbolehkan untuk tidak mengisi kegiatan mentoring antara lain :

      Sakit dengan keterangan.

      Ujian kuliah.

      Kegiatan perkuliahan.

      Anda atau saudara dekat anda meninggal/menikah.

      Pelatihan/kursus penting yang bukan merupakan kursus rutin.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    8/111

    Modul Mentoring Semester 1

     7 

    alam aktifitas mentoring, peran seorang mentor jauh lebih luas dari pada seorang guru.

    Seorang mentor tidak hanya dituntut untuk dapat mentransfer materi dengan baik tetapi

     juga dituntut untuk dapat mewariskan nilai-nilai Rabbani kepada mentee. Beberapa hal

    yang selayaknya dimiliki oleh seorang mentor ketika melakukan proses mentoring dan da'wah

    Islam :

    1. Seorang mentor terhadap mentee ibarat orang tua (walid) bagi putra-putinya, mentor dalam

    proses mentoring ini diharapkan mampu memposisikan dirinya di antara mentee seakan-akan

    dirinya seperti orang tua yang senantiasa membimbing putra-putrinya menjadi orang yang lebih

    baik dari sebelumnya.

    2. Seorang mentor terhadap mentee ibarat bapak spiritual (syaikh)  bagi murid-muridnya.Seorang mentor harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas ruhiyahnya agar dapat

    menjadi sumber inspirasi bagi mentee. Laksana seorang syaikh yang mempunyai kedalaman ilmu

    dan amal sehingga bisa memberikan kontribusi ma'nawiyah yang baik untuk murid-muridnya.

    3. Seorang mentor terhadap mentee seperti guru (ustadz) bagi para santrinya. Peran mentor

    dalam hal ini, hendaknya dapat memberikan kontribusi ilmu kepada mentee. la merupakan

    samudera ilmu (bahrul "ulum) bagi mentee. Jadi, seorang mentor harus senantiasa meng-

    upgrade ilmu yang telah didapatnya agar dapat mengikuti perkembangan permasalahan yang

    dihadapi oleh mentee.

    4. Seorang mentor adalah pemimpin (qoo’id). Disini seorang mentor dituntut untuk dapatmengarahkan dan memimpin mentee ke jalan Allah. Memberikan teladan, nasehat, dan arahan-

    arahan, sehingga mentee tidak mengalami patah semangat dalam menuntut ilmu. 

    D

     

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    9/111

    8

      Modul Mentoring Semester 1

    1.  Setiap mentor adalah mahasiswa dan/atau alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

    dan/atau sedang mengikuti program intensif pelatihan mentor

    2.  Setiap mentor wajib menyediakan waktu untuk pembinaan mentoring minimal sepekan

    sekali selama satu semester

    3.  Kompetensi Mentor

    Kompetensi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keterampilan dan

    sikap serta karakter pribadi yang lain yang mendasari perilaku seseorang untuk

    menghasilkan kinerja tinggi. Kompetensi tersebut haruslah bersifat observable (dapat

    diamati), measurable (dapat diukur), upgradeable (dapat ditingkatkan melalui pendidikan

    dan pelatihan) dan demonstrable (dapat dibuktikan).

    Merujuk pada profil dari seorang mentor, maka untuk mencapainya sedikitnya ada 4

    kompetensi yang harus dimiliki seorang mentor untuk mencapai kapasitas mentor yang

    prima, yaitu : Kompetensi Spiritual (Fungsi Syaikh), Kompetensi Emosional (Fungsi Walid),

    Kompetensi Intelektual (Fungsi Ustadz), Kompetensi Kepemimpinan (Fungsi Qaaid).

    Secara lebih rinci berikut ini gambaran spesifik kompetensi yang ingin dibentuk:

      Kompetensi spiritual (Syeikh)

    - Mampu membaca dan menulis huruf arab, meskipun tingkat dasar

    - Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik (tidak terbata-bata)

    - Menghiasi dirinya dengan akhlaq seorang mentor

    - Keimanan dan spiritual yang mantap dengan komitmen ibadah dan dzikir

      Kompetensi Intelektual (Ustadz)

    - Menguasai Mawad / Materi mentoring

    - Mampu menyampaikan ide dan pengetahuannya kepada orang lain

    - Menguasai sarana (wasail) & metode mentoring

    - Menguasai keterampilan mengajar (Teaching skill )

      Kompetensi Emosional (Walid)- Mampu membangun hubungan kuat dengan peserta mentoring

    - Mampu memberikan pelayanan terbaik kepada peserta (service excellent )

      Kompetensi Kepemimpinan (Qaaid)

    - Mampu mengelola mentoring dengan baik

    - Mampu merespon dan menyelesaikan masalah

    - Rapi dalam manajemen mentoring

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    10/111

    Modul Mentoring Semester 1

     9 

    Selain itu, ada beberapa aspek yang perlu dikuasai sebagai bagian dari kompetensi

    seorang mentor, meliputi :

    a)  Kompetensi akademis, yakni kemampuan dan keterampilan yang bersifat akademis,

    menyangkut pengetahuan dan pemahaman dasar-dasar ilmu keislaman. Dasar-dasar

    ilmu keislaman yang dimaksud adalah pengetahuan, pemahaman, dan pengamalanaqidah, syariat, dan akhlak. Secara rinci kompetensi akademik meliputi :

      Pemahaman tentang kaidah-kaidah yang ada dalam lingkup aqidah Islamiah dan

    menampilkannya dalam berpikir dan bertindak.

      Pemahaman dan pengamalan kaidah-kaidah, dalil-dalil, dan tata cara peribadatan,

    khususnya shalat, puasa, zakat, dan haji serta kebermaknaannya dalam kehidupan.

      Menampilkan sikap dan perilaku yang menggambarkan akhlak mulia dalam

    hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya.

    b)  Kompetensi pedagogis, yakni kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan,

    pemahaman, dan keterampilan pembelajaran dalam bentuk penguasaan komunikasi

    edukatif, penciptaan suasana pendidikan yang melahirkan penghayatan terhadap nilai-

    nilai agama secara mendalam sehingga dapat melahirkan kesadaran diri dan mendorong

    lahirnya perilaku (akhlak) yang baik. Secara rinci kompetensi pedagogis mencakup:

      Kemampuan berkomunikasi dan mengomunikasikan serta menanamkan nilai-nilai

    Islam kepada peserta.

      Kemampuan menciptakan suasana atau iklim yang mendukung terhayatinya nilai-

    nilai Islam oleh peserta.

      Kemampuan menata situasi pendidikan yang mampu memberikan kesadaran diri

    peserta terhadap tujuan dan tugas hidupnya sebagai Abdullah dan kholifatullah.

    c)  Kompetensi sosial/kepribadian  meliputi keterampilan dalam berkomunikasi dengan

    lingkungan sosialnya serta kesadaran untuk menampilkan citra dirinya sebagai muslim

    dalam ucapan maupun perbuatan. Kompetensi ini mencakup kepandaian dan sikap:

      Bergaul, yakni kemampuan untuk menempatkan diri dalam interaksi sosial sebagai

    kemampuan awal untuk memberikan pengaruh kepada orang lain.

      Tawadhu, yaitu sikap rendah hati dan menghormati orang lain, tidak sombang, danegois.

      Perhatian dan bersahabat, yakni sikap selalu memberikan perhatian kepada orang

    lain, dan selalu mengembangkan persahabatan dengan siapa saja.

      Kasih sayang, yakni sikap senang menebarkan kasih sayang kepada setiap orang

    yang dijumpainya sehingga menarik orang lain untuk mendekatinya. 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    11/111

    1

    Modul Mentoring Semester 1

    Mengendalikan tindakan orang lain :Pakailah sikap yang anda inginkan untuk diperlihatkan oleh orang lain. Jika anda ingin

    orang lain memperlihatkan sikap antusias, berarti anda hams mengenakan sikap antusias. Karena 

    ANTUSIASME ITU MENULAR!! Bahkan lebih mudah menular dibandingkan flu. 

    Kalau anda yakin terhadap diri sendiri, dan bertindak seolah-olah anda yakin terhadap diri

    sendiri, orang lain akan yakin terhadap diri anda. Oleh karena itu masukanlah daya pesona dalam

    kepribadian anda, sebagai berikut: 

    1) perhatikan cara berjalan anda, tindakan fisik anda menyatakan sikap mental anda; 

    2) jadikan jabat tangan anda mantap dan akrab, beri sedikit remasan; 

    3) tenangkan nada suara anda; 

    4) gunakan tombol ajaib: SENYUMAAAN! 

    Jadi, mulai sekarang, untuk menjadi komunikator efektif, kembangkanlah sikap dan cara

    yang antusias dan penuh keyakinan. Berbicaralah dengan jelas! Perhatikan postur tubuh anda!

    Tegakkan kepala anda! Berjalanlah dengan langkah penuh keyakinan seolah-olah anda harus

    pergi ke sebuah tempat yang sangat penting.

    Menciptakan kesan yang baik: Sebelum bicara, tanyakan pada diri anda sendiri; "apa yang

    saya inginkan dari pembicaraan ini? Suasana hati apa yang harus muncul?"

    Dunia membentuk pendapatnya tentang kita terutama dari pendapat kita tentang diri

    sendiri. Ingat! Setiap kita menghakimi sesuatu, kita member sinyal kepada orang lain untukmenghakimi diri kita. Jangan mengkritik pesaing. Orang tidak saja menyukai pembicaraan

    negativ, tetapi dengan mengkritik anda telah menyiapkan panggung, situasi, dan suasana negatif.

    Ajukan pertanyaan yang memancing jawaban positif.

    Mengkritik orang tanpa menyakiti hatinya :

    Pandanglah kritik dengan cara pandang baru: 1) kritik harus disampaikan secara pribadi;

    2) awalilah kritik dengan kata-kata manis atau pujian; 3) buatlah kritik itu impersonal, kritik lah  

    perbuatannya, bukan orangnya; 4) berikan jawaban dan solusinya; 5) mintalah kerjasama, jangan

    menuntutnya; 6) satu kritik untuk sau pelanggaran; 7) selesaikan dengan cara bersahabat.

    Menarik orang lain dengan "triple A" :

     Acceptance (penerimaan). Dengan menyukai orang lain apa adanya, anda memberinya

    kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri. 

     Approval   (persetujuan). Menerima orang lain walaupun bersalah dan kita masih mau

    bersahabat dengannya. Hal ini memberi arti positif karena ia lebih dari sekedar menoleransi

    kesalahan.

     Appreciation  (apresiasi). To appreciate  berarti meningkatkan nilai. Berhentilah dan

    renungkanlah betapa berharganya orang lain bagi diri anda!!!

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    12/111

    Modul Mentoring Semester 1

     11 

    Belajar berkomunikasi secara efektif :

    • Berhentilah berusaha menjadi sempurna!! 

    • Obrolan tidak harus berupa pembicaraan cerdas.

    • Panaskan pokok pembicaraan anda! 

    • Buatlah orang lain berbicara tentang diri mereka. 

    • Ajukan pertanyaan yang membangkitkan minat orang lain. • Berbicaralah tentang diri sendiri bila diundang dan diminta. 

    • Gunakan pembicaraan yang menyenangkan! 

    • Duduk yang tenang, dan tuliskan sebuah surat untuk diri anda sendiri.

    • Lawanlah godaan dengan mengusik dan menyindir. 

    Seni mendengarkan orang lain :

    1. Pandanglah orang yang sedang berbicara.

    2. Tunjukkan minat yang mendalam.

    3. Condongkan badan anda.

    4. Ajukan pertanyaan.

    5. Jangan menyela; mintalah orang lain berbicara lebih banyak.

    6. Tetaplah pada topik si pembicara.

    7. Gunakan kata-kata si pembicara untuk menyampaikan maksud anda.

    Pentingnya membuat orang lain merasa penting!!

    Cara membuat orang lain merasa penting :

    1. Berpikirlah bahwa orang lain penting.

    2. Perhatikan orang lain dengan seksama.

    3. Jangan bersaing dengan orang lain; cara terefektif untuk memberi kesan baik pada orang lainadalah memberi tahu mereka bahwa anda terkesan pada mereka.

    4. Jangan berusaha memenangkan semua pertentangan kecil!

    Membuat orang sependapat :

    Respon alamiyah terhadap orang yang berbeda keinginan atau pendapat dengan kita

    adalah berdebat! Kita harus belajar membuat respon alamiah kita menjadi persuasi! Satu-

    satunya cara untuk memenangkan perdebatan adalah membuat orang lain mengubah pikiran

    mereka. Ajak mereka mempertimbangkan mana yang lebih penting; masalahnya atau cara

    melihat masalah? Tekanan rendah adalah rahasianya! Bergaul sejalan dengan qodrat egomanusia. Ketika kita menjual ide, kita harus menjadi menarik bagi pikiran bawah sadar orang lain.

    Berusahalah menyelipkan ide anda ke dalam alam bawah sadar seseorang dengan cara yang

    tidak diketahuinya. Anda akan berhasil memenangkan perdebatan apabila menyelipkan ide

    melewati ego dan alam bawah sadar orang lain. Aturan main dalam memenangkan perdebatan

    :

    1. Biarkan orang lain menyatakan pendapat mereka.

    2. Tunggulah sejenak sebelum anda menjawab.

    3. Jangan bersikeras untuk jawaban 100 %.

    4. Ungkapkan persoalan nada dengan tenang dan akurat.

    5. Berbicaralah melalui pihak ketiga.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    13/111

    12

      Modul Mentoring Semester 1

    6. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk menyelamatkan muka; anggap mereka tidak

    mempunyai semua fakta; "saya juga sama. Hingga saya mendapatkan informasi yang mengubah

    cara pandang saya.” 

    Memberi pujian

    PUJIAN MELEPASKAN ENERGI!!! Pujian yang tulus memberi kita energi dan hidup baru.

    Aspek penting dalam memberi pujian :

    1. Harus tulus dan wajar, pujian yang berlebihan akan mudah ketahuan dan tidak ada gunanya.

    Selalu ada yang layak dipuji jika anda mencarinya. Jauh lebih baik memuji seseorang terhadap

    sesuatu yang kecil dan berarti, daripada yang besar tetapi tidak berarti.

    2. Pujilah perbuatan atau sifatnya, bukan orangnya. Bila anda memuji perbuatan atau sifat,

    pujian anda spesiflk dan lebih tulus. Orang tahu dengan pasti hal-hal apa yang ada dalam dirinya

    yang memang pantas dipuji.

    3. Bermurah hatilah dengan kata-kata dan muka manis.

    Aturan main mengucapkan terimakasih :1. Ucapan terimakasih harus tulus!

    2. Jangan bergumam: ucapkan dengan jelas.

    3. Ucapkan terimakasih dengan menyebut nama.

    4. Pandanglah orang yang anda beri ucapan terimakasih.

    5. Berusahalah untuk selalu berterimakasih.

    6. Ucapkan terimakasih ketika orang merasa paling tidak memerlukan kata itu.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    14/111

    Modul Mentoring Semester 1

     13 

    Yang sangat penting untuk dilakukan!

    1.  Siapkan diri kita. Mulailah dengan niat yang ikhlas. Usahakan  untuk mengembalikansemua urusan kepada Allah. Dia-Iah yang memiliki segalanya. Untuk Allah saja-lah apa

    yang kita lakukan di program mentoring ini. Tidak ada yang lain. Sehingga hanya kepada

    Allah kita penuh harap dan takut. Cobalah motivasikan diri kita dengan janji Allah bahwa

    ketika kita bisa menjadi jalan hidayah bagi orang lain maka bumi, langit dan seluruh isinya,

    belum sebanding dengan apa yang  kita lakukan! itu pun jika hanya satu orang, lalu

    bagaimana  jadinya jika semua menti yang kita bina menjadi soleh semua? Subhanallah,

    bukan? Namun, jika pun masih ada celah-celah yang membuat niat kita terkotori, cobalah 

    istighfar dengan hati dan up-grade kembali niatan kita dengan  banyak-banyak meminta

    nasihat kepada orang orang saleh dan melangkah lebih dekat kepada Allah SWT. 

    2.  Do'a. Ketika kita yakin dengan kekuatan do'a, maka apapun akan menjadi sesuatu yangdahsyat. Jadi kita harus mulai membiasakan diri untuk senantiasa mendo'akan menti

    dalam setiap selesai salat kita (selain mendo'akan orang tua dan muslim secara global).

    Do'akan agar menti mudah menerima materi yang kita sampaikan, do'akan agar menti

    (adik-adik tercinta kita) menjadi orang-orang yang soleh, do'akan agar menti mencintai

    forum-forum keislaman semacam mentoring mentoring ini, do'akan agar besok kita bisa

    hadir dengan semangat, do'akan agar besok kita bisa tampil maksimal, do'akan agar

    terjalin cinta di antara kita dan menti karena Allah, berdo'a, berdo'a, dan terus berdo'a

    sebanyak-banyaknya. Sungguh, Allah tidak akan pemah bosan mendengar do'a-do'a kita,

    apalagi do'anya positif semacam ini. Allah pasti akan senang dan jika do'a dilakukan

    dengan ihsan Insya Allah akan dikabulkan. Do'a juga tidak hanya dilakukan di awal saja,tetapi juga di akhir pertemuan sebagai "pengikat". Mudah mudahan do'a ini memang

    menjadi kekuatan terdahsyat yang bisa kita berikan karena Allah.

    3.  Siapkan ruhiyah kita. Cobalah mengisi hari-hari kita dengan memperbanyak salat malam,

    tilawah, membaca referensi pembangun jiwa, dan sebagainya. Tahukah kita bahwa

    kekuatan ruhiyah mampu membangkitkan semangat orang lain? Contohnya saja,

    bagaimana ketika Syaikh Ahmad Yasin berbicara di depan banyak orang, beliau tidak

    memiliki kemampuan public speaking yang menggelegar-gelegar, tetapi dengan kekuatan

    ruhiyah yang tinggi, beliau mampu memberikan motivasi dan semangat jihad kepada

    saudara-saudaranya. Jadi, walaupun kemampuan komunikasi itu penting, dampaknya

    mungkin hanya sementara jika tidak dibarengi dengan kekuatan ruhiyah/spiritual yang

    tinggi. Hal ini sering terjadi kan? Ketika beberapa orang tampak memukau dalam

    berpidato, tetapi efek setelah kurang begitu diminati.

    4.  Siapkan amunisi dengan banyak-banyak membaca referensi untuk materi halaqah yang

    akan kita berikan. Ya.., walaupun mungkin kita sudah cukup mengerti dengan materi

    tersebut, tidak ada salahnya mengulang untuk sekedar meng-upgrade pengetahuan.

    Buatlah kisi-kisi materi yang sistematis, sehingga dalam penyampaian materi tidak

    membosankan atau ngalor-ngidul teu paruguh (tidak jelas arahnya). Minimal meng-

    upgrade materi satu malam sebelum pelaksanaan mentoring. Cukup alokasikan waktu

    beberapa menit untuk persiapan ini. Gampang, kan?

    5.  Ketika akan mengisi mentoring, perhatikan penampilan kita, mulai dari ujung rambut

    sampai ujung kaki (untuk ikhwan), ujung jilbab sampai ujung kaos kaki (untuk akhwat).

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    15/111

    14

      Modul Mentoring Semester 1

    Bersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh kita, baik itu kotoran fisik mapun

    kotoran non-fisik. Jangan sampai penampilan kita menjadi penghambat jalan dakwah kita

    dalam mengisi mentoring. Tidak perlu berlebihan, bahkan sederhana lebih diutamakan.

    6.  Berikan perhatian yang positif kepada setiap menti. Jadi jangan sampai kita tidak bisa

    mengenal dan menghapal mereka lebih dari satu pekan! Ini sangat penting untuk

    dilakukan, karena orang akan merasa diperhatikan ketika kita mengenal dan mengetahuimereka, bukan hanya nama saja, bisa jadi hobi, alamat, tanggal lahir, makanan kesukaan,

    dan seterusnya, perlu juga kita ketahui.

    7.  Jika memungkinkan, cobalah untuk membuat program sms dengan menti. Tidak perlu

    formal, bahkan jangan sampai terlalu formal, sms ringan lebih baik. Misalnya, bertanya

    mengenai kabar menti, memberikan semangat ketika UTS atau UAS, memberikan

    informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh menti, dan sebagainya. Cobalah untuk bisa

    menjadi penyalur semangat mereka dengan sms ini. Ada kalanya beberapa menti merasa

    enggan bertanya kepada kita dalam sebuah pertemuan halaqah, di sini kita harus cerdas,

    berikanlah nomor kontak kita sambil berkata, "kalau ada masalah, apapun, sms atau

    telepon saja ke nomor ini. Insya Allah kalau ada pulsa akan saya balas. Dan kalau gak

    punya pun akan saya usahakan balas..., ngutang sms ke teman misalnya, hehe.. ."hal ini

    terbukti efektif, karena dialami sendiri oleh beberapa orang yang telah melakukannya

    (beberapa mentor yang baik hati dan dermawan terhadap pulsa mereka, semoga Allah

    mengganti pulsa yang dikeluarkan dengan cinta dan surga-Nya. Aamiin)

    8.  Jangan segan-segan untuk silaturahim kepada menti. Jadi, alokasikan waktu kita untuk

    menyapa dan mengobrol dimanapun kita bertemu dengan mereka (misal; di masjid ketika

    ba'da salat, ketika bertemu dalam perjalanan, dan sebagainya), tapi tentunya dalam

    momen yang tepat. Sekalikali ajaklah mereka main ke tempat kita untuk sekedar

    akrabisasi.

    9.  Sering-seringlah mengevaluasi apa yang telah kita lakukan ketika mengisi mentoring.

    Sudah sebaik apa ikhtiar yang kita lakukan. jadikan hal ini sebagai pemacu bagi kita untuk

    bisa lebih baik lagi di pertemuan berikutnya.

    Tentunya semua ini adalah ikhtiar yang kita lakukan. Selanjutnya, serahkan segala kepada

    Allah untuk memberikan yang terbaik atas apa yang telali kita lakukan, mudah-mudahan

    kemuliaan di sisi Allah dapat kita raih dengan terus istiqomah menjadi mentor.

     Aamiin. Wallahu a’ lam bis-shawab.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    16/111

    Modul Mentoring Semester 1

     15 

    rogram mentoring yang dijalankan selama satu semester terdiri dari 16 pertemuandengan komposisi 13 pertemuan mentoring, 1 pertemuan studium general (Mentoring

    Gabungan), dan 2 pertemuan digunakan untuk UTS dan UAS. Urutan pelaksanaan yang

    dilakukan adalah sebagai berikut:

    1.  Mentoring itu Penting !!!

    2.  Ukhuwah Islamiyah (Nikmatnya Persaudaraan Berlandaskan Iman)

    3.  Makna Syahadatain (Janji Setia Kepada Allah dan Rasul-Nya)

    4.  Ma’rifatullah (Spirit Kontemplatif Hamba Kepada Sang Pencipta)

    5. 

    Ma’rifatur Rasul (Kajian Nubuwwat Sosok Teladan Panutan Umat) 

    6.  Ma’rifatul Insan (Renungan Intuitif Hakikat Penciptaan Insan) 

    7.  Ma’rifatul Qur’an (Menguak Rahasia Mukjizat Terbaik Sepanjang Masa) 

    8.  REVIEW TENGAH SEMESTER

    9.  Syumuliyatul Islam (Mengenal Konsep Islam Rahmatan lil Alamin)

    10. Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) “Menangkal Upaya Struktural Perusakan Citra Islam” 

    11. Ahwalul Muslim al-yaum (Telaah Evaluatif Kondisi Umat Muslim Hari Ini)

    12. Hamasatu syabab (Semangat Pemuda) “Menelaah Gerakan Pemuda, Mahasiswa dan

    Perubahan” 

    13. Fiqh Gaul (Rambu-rambu Syar’i dalam Berakhlak Islami) 14. Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga (Tafsir Historis Rekam Jejak Sejarah Khoiru

    Ummah)

    15. Fiqhun Nisaa* ; Khusus Mentoring Akhwat

    16. MUHASABAH (Refleksi Penerapan Konsep Diri Seorang Muslim)

    17. REVIEW AKHIR SEMESTER

    P

     

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    17/111

    16

      Modul Mentoring Semester 1

    Nama Lengkap/Panggilan : ____________________________________________________

    Tempat, Tanggal Lahir : ____________________________________________________

    Alamat Lengkap : ____________________________________________________

    Nomor Telepon/HP : ____________________________________________________

    E-mail : ____________________________________________________

    Motto Hidup : ____________________________________________________

    Riwayat Pendidikan : ____________________________________________________

    Jenjang

    PendidikanNama Instansi

    TempatTahun

    Pengalaman Organisasi :

    Nama Organisasi Amanah Tahun - Periode

    (…………………………………………..) 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    18/111

    Modul Mentoring Semester 1

     17 

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    19/111

    18

      Modul Mentoring Semester 1

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    20/111

    Modul Mentoring Semester 1

     19 

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    21/111

    2

    Modul Mentoring Semester 1

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

    Nama Lengkap/Panggilan :

    Fakultas/Jurusan/Angkatan :

    Tempat, Tanggal Lahir :

    Alamat Lengkap :

    Nomor Telepon/HP :

    E-mail :

    Motto Hidup :

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    22/111

    Modul Mentoring Semester 1

     21 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    23/111

    22

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman)

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    24/111

    Modul Mentoring Semester 1 23

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    25/111

    24

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    26/111

    Modul Mentoring Semester 1 25

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    27/111

    26

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    28/111

    Modul Mentoring Semester 1 27

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman)

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    29/111

    28

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    30/111

    Modul Mentoring Semester 1 29

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    31/111

    3

    Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    32/111

    Modul Mentoring Semester 1 31

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    33/111

    32

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    34/111

    Modul Mentoring Semester 1 33

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    35/111

    34

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    36/111

    Modul Mentoring Semester 1 35

     

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    37/111

    36

      Modul Mentoring Semester 1

    LAPORAN PEKANAN MENTORING 

    Hari/Tanggal

    Waktu

    Tempat

    Nama Mentor

    Jumlah Anggota

    Jumlah Anggota yang

    Hadir

    AGENDA ACARA 

    No Kegiatan Keterangan

    1 Iftitah MC :

    2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :

    3 Kultum Tema : Petugas :

    4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :

    5 Qodhoya & Rawa’i 

    6 Ma’lumat (Pengumuman) 

    7 Rencana Mendatang

    Catatan Penting Pekan Ini

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    38/111

    Modul Mentoring Semester 1 37

     

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    39/111

    38

      Modul Mentoring Semester 1

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    40/111

    Modul Mentoring Semester 1 39

     

    Mentoring Itu Penting…!!! 

    Pembinaan aqidah dan akhlaq generasi muda merupakan kunci untuk mengembalikan

    posisi penting generasi muda sebagai tulang-punggung negara. Pemuda yang memiliki aqidahyang kokoh dan akhlaq yang mulia merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi

    penolong bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya Islam.

    Mengapa Harus Mentoring?

    Mentoring merupakan sebuah model pembinaan generasi muda muslim yang telah

    tersebar secara luas di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring

    merupakan bentuk pembinaan yang memiliki keunggulan-keunggulan di antaranya :

    1. Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap

    perkembangan kualitas peserta mentoring.

    2. Lebih mendalamnya pengenalan terhadap peserta mentoring, sehingga mentor dapat

    menerapkan pendekatan secara khusus kepada tiap peserta.

    3. Terbangunnya ukhuwah yang lebih kokoh antar peserta mentoring.

    4. Lebih dimungkinkannya pembinaan dapat berlangsung secara kontinu.

    Beberapa alasan kuat kenapa kita harus mentoring :

    1.  Sunnah Rasul saw

    2.  Karena kita tidak terlahir pintar

    3.  Menuju perubahan pribadi dan peradaban

    4.  Akselerasi kedewasaan5.  Sarana efektif implementasi ukhuwah

    6.  Jalan menuju kebangkitan Islam

    Kenikmatan yang besar

    Individu dan masyarakat yang mengikuti mentoring islam dirinya akan dibimbing,

    dibangun, dan dipelihara oleh nilai-nilai Islam yang mulia. Dirinya akan jauh dari kejahiliyahan.

    Bebas dari jahiliyah maka ia akan mengikatkan dirinya kepada Allah SWT sehingga ikatan ini akan

    meninggikan status dan derajatnya di sisi Allah. Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan

     juga di akhirat.

    Hasil mentoring adalah kenikmatan yang besar yaitu berupa pengetahuan, harga diri,

    kekuatan, dan persatuan. Dengan ilmu yang benar yang kita dapati melalui mentoring mampu

    menjadikan kita manusia yang berilmu dan sadar atas tingkah laku yang kita lakukan. Mempunyai

    ‘izzah Islam berarti mengembalikan dirinya hanya kepada Allah, bukan kepada benda-benda yang

    tidak bernilai. Dengan ‘izzah ini juga terdapat kekuatan Islam karena semangat yang

    ditumbuhkan melalui aktifitas mentoring dapat membangkitkan suasana kecintaan dan

    perjuangan. Akhirnya melalui mentoring kita dapat disatukan dengan fikrah dan amal.

    Banyak kenikmatan yang diperoleh melalui mentoring, selain mentoring ini adalah

    sunnah nabi saw ataupun arahan dari Allah, maka mentoring ini mengandung banyak manfaat

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    41/111

    4

    Modul Mentoring Semester 1

    bagi diri, keluarga, masyarakat dan juga bangsa. Dengan mentoring, pribadi manusia menjadi

     jauh dari kebodohan yang kemudian ia dapat menaikkan harga dirinya kepada derajat mulia dan

    iapun mampu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Insyaa Allah.

    Tanpa mentoring maka syetan senantiasa mengganggu dan menjadikan kita sesat. Tanpa

    tarbiyah kita akan mudah sesat dan kita akan dijauhkan dari Islam. Dengan mentoring makatawasau bil haq dan bish shobr akan berjalan sehingga dengan mentoring akan tercegah

    kemungkinan syetan membawa kita kepada kesesatan.

    Suatu kerugian apabila kita meninggalkan mentoring. Tanpa mentoring kita tidak

    mendapat kejayaan. Hadirnya mentoring untuk menyelamatkan ummat jahiliyah adalah suatu

    hal yang beriringan dengan turunnya Islam.

    Kedewasaan Berislam 

    "Mas, ada teman saya yang tidak diperbolehkan orang tuanya ikut mentoring, khawatir

     jadi fanatik dan teroris". Fanatisme berlebihan terjadi karena dogmatis yang tanpa adadiskusi dan interpretasi. Islam tidak seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya

    seluas dan sedalam mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam

    dalam Al Quran, dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya ! Mempertanyakan

    kepemimpinan manusia di bumi ? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan kurang ajar

    loh. So, ,mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup ? Setelah kamu jadi peneliti,

    pengusaha, hingga dosen, kamu akan kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak

    punya prinsip yang kuat, dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman

    dan menyenangkan buat manusia.

    Kedewasaan Pengetahuan 

    Dalam mentoring, kita tidak hanya diskusi terkait agama doang. banyak hal yang kita

    diskusikan lho. Mulai dari bisnis, sampe tugas-tugas kuliah. kebayang kan, bagaimana

    asyiknya mentoring? apalagi dimentori sama mentor-mentor kece yang bisa dijadikan

    role model kehidupan kita. Pasti tambah semangat kuliah deh!

    Kedewasaan Psikologis 

    Manusia itu makhluk simple yang kompleks. Makhluk sosial dan juga individu. Hamba

    Allah sekaligus khalifah di bumi-Nya. Keren kan? dengan status keren seperti itu,

    tentunya dibutuhkan kedewasaan psikologis yang matang. dan kita bisa mendapatkannya

    dalam mentoring lho! kita bakal bertemu dengan manusia-manusia keren dengan

    berbagai macam karakter. Setiap kali diskusi, tentunya akan dibenturkan dengan

    berbagai macam kepentingan dan ideologi. belajar bersosial dan hidup bermasyarakat.

    Hal inilah yang akan mempercepat kedewasaan kita.

    Hmmm, anak-anak seni dan desain memang unik. Bahkan ada yang bertanya kenapa kok

    mentoring baru gencar-gencar belakangan ya? terus, apakah mentoring hanya untuk

    orang Islam? Wait... jangan salah, mentoring itu metode kuno yang sudah terbukti

    kesuksesannya dalam mentransfer ilmu. dan metode mentoring ini tidak cuma dipakai

    umat Islam lho. Tahu teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    42/111

    Modul Mentoring Semester 1 41

     

    nama komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak Sir Isaac

    Newton hingga Stephen Hawking sekarang.

    Kisah Inspiratif : Romansa Soekarno, Musso, dan Kartosuwiryo 

    Kita perlu mengetahui tentang romantisme kisah klasik mentoring pejuang kita bersama

    HOS Cokroaminoto.

    Sesungguhnyalah, republik ini berdiri atas sokongan berbagai aliran ideologi. Para aktivis

    beraliran kiri, kanan, tengah, bahkan liberal sekalipun, ikut andil dalam perjuangan merebut dan

    mempertahankan kemerdekaan. Hingga puncak proklamasi 17 Agustus 1945, mereka bersatu

    padu.

    Bulir masalah baru menampakkan diri setelah proklamasi. Aliran liberal menghendaki

    Indonesia menjadi negara Uni Belanda dan menerapkan sistem demokrasi ala Barat. Para

    pejuang kiri, yang dipimpin oleh Musso, berusaha menjadikan komunisme menjadi ideologinegara. Sementara aktivis kanan, yang dipimpin Kartosuwiryo, menghendaki lahirnya negara

    Islam.

    Bung Karno? Proklamator dengan endapan banyak ideologi, mulai dari marxis, das

    capital, komunis, bahkan kajian Alquran dan hadits, Injil, Weda dan berbagai kitab lain. Pancasila

    adalah ideologi yang ia tawarkan. Pancasila adalah ideologi yang tumbuh dari bumi pertiwi.

    Dan tahukah kalian? Soekarno, Musso, dan Kartosuwiryo adalah satu asrama yang

    dimentori oleh HOS Cokroaminoto ketika masa mudanya. Terlepas dari perbedaan ideologi dari

    ketiganya, hal ini membuktikan betapa efektifnya mentoring dalam menelurkan pemikiran dan

    kader-kader ideologis di masa depan.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    43/111

    42

      Modul Mentoring Semester 1

    Ukhuwah Islamiyah

    “Nikmatnya Persaudaraan Berlandaskan Iman” 

    Makna Ukhuwah IslamiyahKata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun

    shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al

    Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.

    Hakekat Ukhuwah Islamiyah:

    1.  Nikmat Allah (Q.S. 3:103)

    2.  Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67)

    3.  Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)

    4.  Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)

    Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Jahiliyah:

    Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam

    Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan

    akidah (missal: ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan,

    kebangsaan, dan kepentingan pribadi).

    “Al Islaamu Nidzomun syamilun yatanaawalu madzaahiral hayaati jami’an,” 

    Sebuah pernyataan yang sangat fantastis dari Imam Syahid Hasan Al Banna ketika beliau

    memberikan pemahaman kepada kita tentang Islam sebagai agama yang syamil (menyeluruh).

    Tidak ada agama di dunia ini yang mengatur kehidupan umatnya secara detil, rinci dan

    komprehensif selain Islam. Salah satu aspek yang diatur dalam kehidupan adalah mengenai

    ukhuwah.

    Ukhuwah secara bahasa adalah persaudaraan, dari akar kata yang mulanya berarti

    memperhatikan. Ukhuwah fillah atau persaudaraan sesama muslim adalah suatu model

    pergaulan antar manusia yang prinsipnya telah digariskan dalam al Qur’an dan Hadist, yaitu

    suatu wujud persaudaraan karena Allah.

    Sejarah telah membuktikan bahwa wujud persaudaraan muslim mampu membentuk

    suatu komunitas masyarakat yang kokoh dan bersatu pada suatu peradaban ummah yang terbaik

    dan mampu bertahan selama 8 abad. Hal ini senada dengan pengakuan jujur seorang orientalis

    berkebangsaan Perancis, Gustav Le Bon yang mengatakan bahwa peradaban Islam untuk jaya

    hanya butuh 80 tahun dan mampu bertahan 800 tahun untuk kemudian mengalami

    kemunduran. Sedangkan peradaban Romawi untuk jaya membutuhkan waktu 800 tahun dan

    untuk runtuh hanya butuh waktu 80 tahun.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    44/111

    Modul Mentoring Semester 1 43

     

    Sifat persaudaraan sebagai manifestasi ketaatan kepada Allah akan melahirkan sifat

    lemah lembut, kasih sayang, saling mencintai dan tolong menolong. Itulah hakikat dari ukhuwah

    sebagaimana Firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW berikut ini:

    ْ

    غ

    َ

     

    َ

    و

     ا

    ُ

    س

    ّ

    س

    َ

    َ

    ت

     

    َ

    و

     م

    ْ

    ث

    ِ

     

    ّ

    ظا

     ض

    ْ

    َ

     ن

    ِ

     

    ّ

    ظا

     

    ِ

     را

    ِ

    َ

    ك

     ا

    ُ

    ِ

    َ

    ْ

    جا

     ا

    ُ

    َ

    َ

     

    ِ

    ذ

    ّ

    ا

     

    َ

    َ

     

    َ

    م

    ُ

    ُ

    ْ

    َ

     ب

    ات

    َ

    و

     ه

    ُ

    ُ

    ْ

    ِ

    ر

    َ

    َ

    ف

     

    ْ

    َ

     

    ِ

    خ

    َ

     م

    ْ

    َ

     

    ُ

    ك

    ْ

    َ

     ن

    َ

     م

    ُ

    ك

    ُ

    د

    َ

    ح

    َ

     ب

    ِ

    ُ

    َ

     

    ْ

    َ

    لا

     ن

    ِ

     ال

     ا

    ُ

    ق م

    ِ

    ح

    َ

    ي

     ا

    ّ

    َ

    ت

     (12)

     “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena

    sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah

    menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging

    saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah

    kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” QS:49:12

    ا ى  ص يا َ عو  ّها    ادث و ن اظ أكذبه كه واظ ف  قل   وس ع

      اخ

     وكهها

     غها

     و

     ها

    ّ

    “Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab

    prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang

    lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara.”

    (HR. Bukhari).

    Salah satu pilar dari ukhuwah adalah ta’awun, yang berarti saling membantu. Konsep ini

    ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2.

    ش

     ال

     ن

    ِ

     ال

     ا

    ُ

    ق

    ّ

    تا

    َ

    و

     ان

    َ

    و

    ْ

    د

    ُ

    ْ

    ا

    َ

    و

     م

    ْ

    ث

    ِ

    ا

     

    َ

    َ

    ع

     ا

    ُ

    َ

    و

    َ

    َ

    ت

     

    َ

    و

     ى

    َ

    ْ

    ق

    ّ

    ا

    َ

    و

     ر

    ِ

    ْ

    ا

     

    َ

    ع

     ا

    ُ

    َ

    و

    َ

    َ

    ت

    َ

    و

    َ

    ق

    ِ

    ْ

    ا

     د

    ِ

    د

    (2)

     “Saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan takwa dan jangan menjalankannya

    dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS 5:2)

    Dalam hadist juga disebutkan tentang hal ini, diantaranya :

    خأ هَع ه

    ا يضر هع  ا د َع نأ هخأ    س نأ بش ا َ ع هع َ علهسر نأ

     و   عه

    ا ى ه و كن في حة أخا ص ه ه  هه و  ظ   ها هخأ ه

    ه

    ا لق  س

     ا

     

     ت كهه

     

     كهة

     ه

    َ

    ع

     اه

     فج

     كهة

     ه

     

    َ

    ع

     فج

     و

     ح

     في

     اه

     وكن

     ة

     سةا م ه

    ا هس    ه

    (BUKHARI - 2262) : Dari 'Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa

    'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi

    wasallam bersabda: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak

    menzhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan

    saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya.  Siapa yang menghilangkan satu

    kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-

    kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan

    menutup aibnya pada hari qiyamat".

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    45/111

    44

      Modul Mentoring Semester 1

    “Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya

    diampuni sebelum keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud) 

    Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah

    bahwa ia berkata:

    “Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah

    senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka

    mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia,

    lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang

    ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu

    sampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku

    berkata,’Demi Allah aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Allah tidak lebih kau cintai?’ Aku

     jawab,’Ya Allah aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya

    berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw,berabda,”Allah berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu

    cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.” 

    Peringkat-peringkat ukhuwah

      Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin

    merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)

      Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan

    saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta,

    karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.

    Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa

    menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu

    kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu

    menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim) 

      Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan

    kemungkaran

    Yang paling tinggi adalah "al-itsar"

    Itsar ialah sifat mementingkan (memprioritaskan) orang lain dari pada diri sendiri walaupun

    kita lebih butuh karena semata-mata mencari ridha Allah.

    lbnu Umar berkata, "Salah seorang sahabat Nabi diberi hadiah sebuah kepala kambing oleh

    seseorang. Dia berkata : si anu lebih butuh dari saya. Maka kepala kambing itu diberi kepada

    si anu. Kemudian ia pun memberikan kepada tetangganya yang lebih butuh, dan demikianlah

    seterusnya hingga busuk setelah melalui tujuh orang".

    Salah seorang Anshar berkata kepada salah seorang Muhajir, "Ambillah seperdua dari

    hartaku dan pilihlah dari dua istriku yang kamu senangi, aku ceraikan dia lalu aku nikahkan

    kamu dengannya". (HR. Muslim)

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    46/111

    Modul Mentoring Semester 1 45

     

    Seorang Anshar menjamu tamunya seorang Muhajir. Di rumah Anshar tidak ada makanan

    kecuali sedikit makanan bayi. Karena itsar, Anshar menyuguhkan makanan bayi itu kepada

    Muhajir, dan berkata kepada istrinya : tidurkan anak-anakmu dan matikan lampu, lalu

    suguhkan makanan itu kepada tamu. Kita duduk bersamanya, kita seolah-oiah makan

    bersama dia, padahal kita tidak makan. Malam itu, Anshar sekeluarga tidur dalam keadaan

    menahanlapar demi itsar kepada saudaranya Muhajir, Keesokan harinya, kepada keluarga

    Anshar, Nabi SAW berkata : Allah sungguh takjub melihat perbuatanmu kepada tamumu

    semalam'. (HR. Bukhari & Muslim).

    Yang paling rendah adalah "salamah ash-shadr"

    Yang dimaksud dengan salamah ash-shadr adalah tidak adanya sedikitpun rasa benci, hasad,

    dendam dsb. dalam hati terhadap saudara kita.

    Kiat memupuk salamah ash-shadr

    a.  Selalu berfikir posififb.  Selalu berprasangka baik

    c.  Selalu mengingat kebaikan orang lain dan melupakan keburukannya

    d.  Selalu mengingat keburukan kita kepada orang lain dan melupakan kebaikan kita kepada

    orang lain.

    e.  Selalu berdo'a agar diberi dada yang lapang terhadap saudara kita seiman dan seagama.

    Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah

    1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai

    Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang

    berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang

    disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab:

    ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’

    Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut

    memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’

    Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau

    mencintaiku karena-Nya.” 

    2. Memohon didoakan bila berpisah

    “Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat

    berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim) 

    3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa

    “Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika

    kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim) 

    4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)

    “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya

    diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’) 

    5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)

    6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu

    7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    47/111

    46

      Modul Mentoring Semester 1

    8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya

    9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan

    Hak- Hak Berukhuwah

    Hak-hak persaudaraan dalam Islam dibagi kedalam dua bagian, yakni

    1. Hak-Hak Umum, antara laina.  Mengucapkan salam

    b.  Membalas salam

    c.  Menjenguk orang sakit

    d.  Mengantar jenasah

    e.  Memenuhi undangan

    f.  Mendo'akan orang bersin

    g.  Menolong orang yang dianiaya

    h.  Membantu orang yang kesusahan

    i.  Menutupi kekurangan orang lain

     j.  Menjauhi segala yang mungkin menyakiti atau mengganggu

    2. Hak-Hak Khusus, antara lain :

    a.  Boleh makan di rumah saudara (teman) tanpa izinnya

    b.  Tidak boleh saling meng-hajr lebih dari tiga hari

    c.  Menutupi kesalahan, aib dan kekurangannya.

    Hal-Hal Yang Diperlukan Dalam Membina Ukhuwah

    1.  I'tisham bi Hablillah (Berpegang teguh pada tali Allah).

    2.  Ta'lif Al-Qulub (Menyatukan Hati).

    3.  Sikap Tasamuh (Toleransi) dan Pema'af. (QS. 3:133-134, 2:109, 2:237-263, 4:149, 16:126,

    5:13 dan 15:85)4.  Musyawarah (QS. 42:38 dan 3:159)

    5.  Ta'awun (Tolong-menolong) (QS. 5:2)

    6.  Takaful Al-ljtima'i

    7.  Istiqamah (QS. 9:7, 41:30, 46:13 dan 72:16)

    Hal-Hal Yang Dapat Merusak Ukhuwah

    Dalam QS. Al-Hujurat (49) ayat 11 disebutkan, antara lain:

    1.  Mengolok-olok (as-sukhriyah)

    2.  Mencela (al-Iamz)

    3.  Memberi gelar yang buruk (at-tanabuz bi al-alqab)4.  Prasangka buruk (su'u azh-zhan)

    5.  Memata-matai (at-tajassus)

    6.  Menggunjing (al-ghibah)

    Manfaat Ukhuwah Islamiyah

    1. Merasakan lezatnya iman

    2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi)

    3. Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48)

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    48/111

    Modul Mentoring Semester 1 47

     

    Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling

    rendah adalah husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci,

    dengki, dan bersih dari sebab-sebab permusuhan.

    Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang

    dijatuhkan Allah atas orang-orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayat-

    ayatNya. Sebagaiman firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Ma’idah:14 

    Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, yaitu itsar. Itsar

    adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala

    sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang

    lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain.

    Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain.

    Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusiabisa merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa

    dipecah-belah dengan perbedaan unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara,

    sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam

    harta dan kedudukan.

    ***

    Saudaraku, kekuatan ukhuwah memang hanya dapat dibangkitkan dengan kemuliaan

    akhlak. Oleh karena itu, tampaknya kita amat merindukan pribadi-pribadi yang menorehkankeluhuran akhlak. Pribadi-pribadi yang aneka macam buah pikirannya, sesederhana apa pun,

    adalah buah pikiran yang sekuat-kuatnya dicurahkan untuk meringankan atau bahkan

    memecahkan masalah-masalah yang menggelayut pada dirinya sendiri maupun orang-orang di

    sekelilingnya sehingga berdialog dengannya selalu membuahkan kelapangan.

    Tatapan matanya adalah tatapan bijak bestari sehingga siapa pun niscaya akan

    merasakan kesejukan dan ketenteraman. Wajahnya adalah cahaya cemerlang yang sedap

    dipandang lagi mengesankan karena menyemburatkan kejujuran itikad. Sementara itu, senyum

    yang tak pernah lekang menghias bibirnya adalah sedekah yang jauh lebih mahal nilainya

    daripada intan mutiara. Tak akan pernah terucap dari lisannya, kecuali untaian kata-kata yang

    penuh hikmah, menyejukkan, membangkitkan keinsyafan, dan meringankan beban derita

    siapapun yang mendengarkannya.

    Jabat tangannya yang hangat adalah jabat tangan yang mempertautkan seerat-eratnya

    dua hati dan dua jiwa yang tiada terlepas, kecuali diawali dan diakhiri dengan ucapan salam.

    Kedua tangannya teramat mudah terulur bagi siapa pun yang membutuhkannya. Sementara itu,

    bimbingan kedua tangannya, tidak bisa tidak, selalu akan bermuara di majelis-majelis yang

    diberkahi Allah Azza wa Jalla.

    Dengan demikian, umat Islam harus memanfaatkan momentum hijriyah ini dengan

    berhijrah dari keberpecahbelahan menuju ukhuwah islamiyah, seraya menepis remah-remah

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    49/111

    48

      Modul Mentoring Semester 1

     jahiliyah dari hati ini. Memiliki qalbu yang bersih dan selamat harus di atas segala-galanya agar

    kita mampu mengevaluasi diri dengan sebaik-baiknya dan menatap jauh ke depan agar Islam

    benar-benar dapat termanifestasikan menjadi rahmatan lil 'aalamiin  dan umat pemeluknya

    benar-benar menjadi "sebaik-baik umat" yang diturunkan di tengah-tengah manusia.

    Wallahu a'lam. 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    50/111

    Modul Mentoring Semester 1 49

     

    Makna Syahadatain

    “Janji Setia Kepada Allah dan Rasul-Nya” 

    Syahadat  merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, yang akan menentukan

    perjalanan kehidupannya. Dengan syahadat , orientasi duniawi   (baca; materiil) akan berubah

    menjadi orientasi ukhrawi  yang secara langsung atau tidak dapat merubah tujuan dan perjalanan

    hidup seseorang. Dan dengan syahadat   ini pulalah, Rasulullah SAW mengubah kondisi

    masyarakat Arab, dari kehidupan yang jahili menuju kehidupan yang Islami.

    Syahadat  membawa perubahan mendasar dalam jiwa setiap insan. Syahadat  merubah

    kondisi masyarakat dari akarnya yang paling bawah; yaitu dari sisi relung hatinya yang paling

    dalam. Ketika hati telah berubah, maka segala gerak gerik, tingkah laku, pola pikir, kejiwaan dan

    segala tindak tanduk akan berubah pula.

    Namun tentulah untuk dapat mewujudkan perubahan seperti itu, harus terlebih dahulu

    memahami hakekat yang terkandung dalam kalimat yang membawa perubahan itu. Para

    sahabat, yang mereka semua sebagian besar orang Arab, sangat memahami makna yang

    terkandung dalam kalimat tersebut. Sehingga ketika mereka mengucapkannya, merekapun

    mengetahui dan memahami konsekwensi yang bakal mereka terima dari ucapannya. Oleh

    karena itulah, tidak sedikit kasus adanya penolakan dari mereka untuk mengucapkan kalimat

    tersebut. Bahkan diantara mereka ada yang mengatakan akan dapat mengatakan sepuluh

    kalimat, asalkan bukan kalimat yang satu itu.

    Urgensi Syahadatain

    Dari sinilah, kita dapat memetik urgensi (baca ; ahammiyah) dari syahadat . Dan terdapat

    beberapa urgensi syahadat penting lainnya. Diantaranya adalah:

    1.  م ) ى   خ)

    Syahadat merupakan pintu gerbang masuk ke dalam Islam.

    Karena pada hakekatnya, syahadat  merupakan pemisah seseorang dari kekafiran menuju

    Iman. Artinya dengan sekedar mengucapkan syahadat , seseorang telah dapat dikatakan

    sebagai seorang muslim. Demikian pula sebaliknya, tanpa mengucapkan syahadat , seseorang

    belum dapat dikatakan sebagai seorang muslim, kendatipun baiknya orang tersebut.

    Dalam syahadat  seseorang akan mengakui bahwa hanya Allah lah satu-satunya Dzat yang

    mengatur segala sesuatu yang ada di jagad raya, termasuk mengatur segala aspek kehidupan

    manusia dengan mengutus seorang rasul yang ditugaskan untuk membimbing umat manusia,

    yaitu nabi Muhammad SAW. 

    2.  م )    خ)

    Syahadat  merupakan intisari dari ajaran Islam.

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    51/111

    5

    Modul Mentoring Semester 1

    Karena syahadat mencakup dua hal: Pertama konsep la ilaha ilallah; merealisasikan segala

    bentuk ibadah hanya kepada Allah, baik yang dilakukan secara pribadi maupun secara

    bersamaan (berjamaah). Dari sini akan melahirkan keikhlasan kepada Allah SWT. Kedua,

    konsep Muhammad adalah utusan Allah, mengantarkan pada makna bahwa konsep ini

    menjadi konsep yang mengharuskan kita untuk mengikuti tatacara penyembahan kepada

    Allah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Atau dengan kata lain sering disebut

    dengan ittiba’. 

    3.  ب ) (أس 

    Syahadat  merupakan dasar perubahan total, baik pribadi maupun masyarakat.

    Karena syahadat   dapat merubah kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara secara

    menyeluruh, dengan sentuhan yang sangat dalam yaitu dari dalam tiap diri insan. Karena jika

    seseorang dapat berubah, maka ia akan menjadi perubah yang akan merubah

    masyarakatnya. Allah berfirman dalam (QS. 13 : 11) :

      او  ح       ا ن  

    “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum, hingga mereka mau merubah

    diri mereka sendiri.” 

    4.  ( و ه  ى  ل (ح دة 

    Syahadat  merupakan hakekat da’wah Rasulullah SAW.

    Karena pada hekekatnya da’wah Rasulullah SAW adalah da’wah untuk menegakkan dua hal;

    yaitu mentauhidkan Allah. Dan kedua menggunakan metode Rasulullah SAW dalammerealisasikan ibadah kepada Allah SWT. 

    5.  ( ظ  )

    Syahadat  memiliki keutamaan yang besar.

    Diantaranya keutamaanya adalah sebagaimana yang digambarkan dalam hadits berikut:

    َ

         و   ا   ا ر     ا  ةد  ا  ن  ا و     نر  ا   ا مح ا ر

    “Dari Ubadah bin al-Shamit, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang

    bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, maka

    Allah akan mengharamkam neraka baginya”. (HR. Muslim) 

     Arti Kata Syahadat

    Ditinjau dari segi bahasa, sedikitnya terdapat tiga arti dari kata syahadat , ketiga makna tersebut

    adalah :

    1.  ) Pernyataanان/ اار)

    Mengenai makna ini, Allah menggambarkan dalam Al-Qur’an (QS. 3 : 18) : 

      ا   ا        

       ا و  و   وا       ا َ 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    52/111

    Modul Mentoring Semester 1 51

     

    “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,

    Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan

    yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha

    Perkasa lagi Maha Bijaksana.” 

    Seseorang yang bersyahadat , berarti ia telah menyatakan sesuatu, sesuai dengan apa yangdinyatakannya. Dalam hal ini seseorang menyatakan bahwa tiada tuhan selain Allah dan

    bahwanya Muhammad adalah utusan Allah.

    2.  / اف) ا) Sumpah

    Allah berfirfirman (QS. 24 : 6):

    دا      ع َدات  ر  ح  فَدة    ا         زواج و ن     وا

    “Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai

    saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpahdengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.” 

    Seseorang yang bersyahadat , maka ia sesungguhnya telah menyatakan diri dengan

    bersumpah, bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

    3.  (ا / ا) Perjanjian

    Allah berfirman (QS. 2 : 84) :

     ون ر و  ث ر   د   و جن  د ن    َ خ ذ   و

    “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan

    menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu

    (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan

    memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.” 

    Seorang yang bersyahadat , sesungguhnya ia telah berjanji kepada Allah SWT untuk

    mentauhidkannya (tiada tuhan selain Allah), demikian juga berjanji untuk menjadikan nabi

    Muhammad adalah benar-benar utusan Allah, yang harus ia ikuti.

    Syarat Diterimanya Syahadat

    Melihat makna syahadat   di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ternyata

    syahadat  bukanlah merupakan hal sepele yang ringan diucapkan oleh lisan. Namun syahadat

    memiliki konsekwensi yang demikian besarnya di hadapan Allah SWT. Oleh karena itulah, kita

    melihat para sahabat Rasulullah SAW yang langsung memiliki perubahan yang besar dalam diri

    mereka, setelah mengucapkan kalimat tersebut.

    Berkenaan dengan hal ini, kita perlu melihat sejauh mana batasan-batasan yang dapat

    menjadikan syahadat   kita dapat diterima oleh Allah SWT. Para ulama memberikan beberapa

    batasan, agar syahadat seseorang dapat diterima. Diantaranya adalah:

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    53/111

    52

      Modul Mentoring Semester 1

    1.  (ج يا ا) Didasari dengan ilmu.

    Yaitu (pengetahuan) tentang makna yang dikandung dalam syahadat, dengan pengetahuan

    yang menghilangkan rasa ketidaktahuan tentang syahadat yang akan diucapkannya itu. Allah

    berfirman (QS. 47 : 19) :

       او تَ  وا  و   او ا         فاو   

    “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan

    mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan

    perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” 

    2.  (ش يا ا) Didasari dengan keyakinan

    Artinya seseorang ketika mengucapkan syahadat, tidak hanya sekedar didasari rasa tahu

    bahwa tiada tuhan selain Allah, namun rasa ‘tahu’ tersebut harus menjadi sebuah keyakinan

    dalam dirinya bahwa memang benar-benar hanya Allah Rab semesta alam. Allah berfirman

    (QS. 49 : 15):

     و ا ا وجوا     ث  رو  ا  آ  ن ا   ادن ا و  ا   ف “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah

    dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa

    mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” 

    3.  ) Didasari dengan keikhlasanاخص اي شك)

    Keyakinan mengenai keesaan Allah itupun harus dilandasi dengan keikhlasan dalam hatinya

    bahwa hanya Allah lah yang ia jadikan sebagai Rab, tiada sekutu, tiada sesuatu apapun yang

    dapat menyamainya dalam hatinya. Keiklasana seperti ini akan menghilangkan rasa syirik

    kepada sesuatu apapun juga. Allah berfirman (QS. 98 : 5):

    ا اة و ا اة و   و َ  ا ح    ا او   وا   و  د ا ذ  

    “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan

    keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka

    mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” 

    4.  ) Didasari dengan kejujuranاق اي ذب)

    Persaksian itu juga harus dilandasi dengan kejujuran, artinya apa yang diucapkannya olehlisannya itu sesuai dengan apa yang terdapat dalam hatinya. Karena jika lisannya

    mengucapkan syahadat, kemudian hatinya meyakini sesuatu yang lain atau bertentangan

    dengan syahadat itu, maka ini merupakan sifat munafik. Allah berfirman (QS. 2 : 8 – 9):

    دن ا وا   *   و خا   و   ا    س ا وو    ن   و ا ا  ون*

    “Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian",

    padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu

    Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang

    mereka tidak sadar.” 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    54/111

    Modul Mentoring Semester 1 53

     

    5.  (ااو ض ا ا) Didasari dengan rasa cinta/ keridhaan

    Maknanya adalah bahwa seseorang harus memiliki rasa kecintaan kepada Allah SWTdalam

    bersyahadat. Karena dengan adanya rasa cinta ini, akan dapat menghilangkan rasa kebencian

    kepada Allah dan al-Islam. Allah SWT berfirman (QS. 2 : 165):

    ح َ ا  آ   ا وا  َ اد ا   ا نود     س ا و ى ا    و     ن ا َ ا  و 

    ج  ة  ن ا اب  ون ا ذ  ا  ابظ“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;

    mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang

    beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu

    mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan

    Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” 

    6.  ) Didasari dengan rasa penerimaanال اي د)

    Syahadat yang diucapkan juga harus diiringi dengan rasa penerimaan terhadap segala makna

    yang terkandung di dalamnya, yang sekaligus akan menghilangkan rasa “ketidak

    penerimaan” terhadap makna yang dikandung syahadat tersebut. Allah berfirman (QS. 33 :

    36):

    ص او ن   و    ة  ا ن  ن  ا  

      رو ا  اذ  َ  و 

     

       ف  رو“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min,

    apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan

    (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka

    sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” 

    7.  (    يا داا مو كاو ع )

    Didasari dengan rasa kepatuhan (terhadap konsekwensi syahadat).

    Terakhir adalah bahwa syahadat memiliki konsekwensi dalam segala aspek kehidupan

    seorang muslim. Oleh karenanya seorang muslim harus patuh terhadap segala konseksensi

    yang ada, yang sekaligus menghilangkan rasa ‘ketidakpatuhan’ serta keengganan untuk tidak

    melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah dan Rasulullah SAW. Allah

    berfirman (QS. 24 : 51):

    ذا دا    ن ن  ا   ا و  َو ط  َو  ا ن   َ     رو ا  

    “Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-

    Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar

    dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” 

  • 8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]

    55/111

    54

      Modul Mentoring Semester 1

    Makna Syahadatain

    1.  Uraian makna dan fungsi kata La ilaha ilallah ( إ هإ )

    Kata Makna Fungsi

    La (

    ) Tiada/ Tidak Nafi (اي

    ): Peniadaan

    Ilaha (هإ) Tuhan (yang

    disembah)

    Manfa (ىا): yang dinafikan/

    ditiadakan.

    Illa (إ) Kecuali Adatul Istisna’ ( ثا  :(أداة

    pengecualian.

    Allah () Allah SWT Al-Mustasna ( ثا) :yang

    dikecualikan

    2.  Arti la ilaha ilallah 

    Ilah secara bahasa memiliki arti sesuatu yang disembah. Dimensi Ilah dalam kehidupan ini

    dapat mencakup makna yang luas, diantaranya adalah :

    a)  Malik (ا) raja/ pemiliki :

    Tiada Pemiliki/ Raja selain Allah SWT/ Tiada kerajaan selain untuk Allah SWT. Allah SWT

    berfirman (QS. 4: 131)

     و  و   ب وا ا    َا و  ن اا ا  ف اات و ف ارل و  

    ا

     

    ح    ف اات و ف ارل ون ا غ ن وا فن   و

    “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah

    memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada

    kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya

    apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya

    lagi Maha Terpuji.” 

    b)  Hakim (ا

    ) ; Pembuat hukum.

    Tiada pembuat hukum selain Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman dalam

    (QS. 6 : 114) :

     َا ا  ب  وا  ا   ي   و ا 

    ح   ا ف نب   

      َا  ف   ر  َ    

    “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah

    menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah