modul pbl tht

14
BUKU PEGANGAN MAHASISWA BUKU PEGANGAN MAHASISWA BUKU PEGANGAN MAHASISWA BUKU PEGANGAN MAHASISWA MODUL INDERA KHUSUS - THT Diberikan pada mahasiswa semester V Fakultas Kedokteran Unhas BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK SISTEM INDERA KHUSUS Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2009

Upload: sandi-manawari

Post on 19-Jan-2016

137 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

THT

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Pbl Tht

BUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL

INDERA KHUSUS - THT

Diberikan pada mahasiswa semester V

Fakultas Kedokteran Unhas

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK

SISTEM INDERA KHUSUS Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2009

Page 2: Modul Pbl Tht

1

1

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Setelah membaca dengan teliti skenario di atas, mahasiswa mendiskusikannya dalam satu

kelompok diskusi yang terdiri dari 12-15 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris

yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti pada

setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh tutor atau secara mandiri

2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar,

majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.

3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat bebas antar

anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam menyelesaikan

masalah.

4. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial pada umunya dan kinerja tutor

5. Melakukan penilaian atas kinerja mahasiswa lain dalam kelompoknya.

6. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk memperoleh

pengertian yang lebih mendalam (tanya pakar).

7. Mengikuti kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau

tidak ditemukan jawabannya..

8. Melakukan praktikum di laboratorium Anatomi dan Histologi.

9. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik

Dalam semua aktivitas mahasiswa diharuskan memakai Name tag dan mematuhi semua tata

tertib yang ada.

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok, mahasiswa memecahkan problem yang terdapat dalam skenario ini,

dengan melakukan 7 langkah di bawah ini :

1. Klarifikasi isitilah yang tidak jelas dalam skenario di atas dan tentukan minimal 5 kata kunci.

2. Identifikasi problem penting dalam skenario di atas, dengan membuat pertanyaan mendasar.

3. Analisa problem-problem tersebut dengan brain storming menjawab pertanyaan di atas.

4. Urutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.

5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh mahasiswa atas kasus di

atas. Langkah 1 sd 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.

6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka. Langkah 6

dilakukan dengan belajar sendiri-sendiri atau diskusi berkelompok tidak dengan tutor.

7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.

Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

Bila pada pelaporan masih ada pertanyaan-pertanyaan yang masih membutuhkan informasi

baru maka proses 6 diulangi lagi dan seterusnya.

Penjelasan :

Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang diperlukan

untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya dilakukan

lagi langkah 7.

Page 3: Modul Pbl Tht

2

2

Kedua langkah diatas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa cukup

maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi

panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal yang

belum jelas.

JADWAL KEGIATAN

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya jawab. Tujuan :

menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi.

Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.

2. Pertemuan kedua : diskusi mandiri. Tujuan :

* Memilih ketua dan sekretaris kelompok,

* Brain-storming untuk proses 1 – 3,

* Membagi tugas

3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi ketua dan

penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan : untuk melaporkan hasil diskusi mandiri

dan menyelesaikan proses sampai langkah 5.

4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri. Tujuan : untuk mencari informasi baru yang

diperlukan,

5. Pertemuan keempat: adalah diskusi tutorial. Tujuan : untuk melaporkan hasil diskusi lalu dan

mensintese informasi yang baru ditemukan. Bila masih diperlukan informasi baru dilanjutkan

lagi seperti No. 2 dan 3.

6. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan

hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada

ahlinya (temu pakar).

TIME TABLE

PERTEMUAN I II III IV V VI VII

Pertemuan I (Penjelasan)

Pertemuan Mandiri (Brain

Stroming)

Tutorial I Pengum-

pulan informasi Analisa &

sintese

Mandiri

Praktikum CSL

Kuliah kosultasi

Tutorial II (Laporan &

Diskusi)

Pertemuan Terakhir (Laporan)

STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Diskusi kelompok yang diarahkan tutor 2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor 3. Konsultasi pada narasumber yang ahli (pakar) pada permasalahan dimaksud untuk

memperoleh pengertian yang lebih mendalam 4. Kuliah khusus dalam kelas 5. Aktifitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku ajar, majalah,

slide, tape atau video, dan internet 6. Praktikum di laboratorium 7. Latihan keterampilan klinik

Page 4: Modul Pbl Tht

3

3

PERKULIAHAN : 1. Pengantar kuliah system indera khusus 2. Anatomi telinga 3. Fisiologi pendengaran dan keseimbangan 4. Histologi indera khusus 5. Patofisiologi kelainan indera khusus 6. Farmakologi obat-obat kelainan indera khusus 7. Pemeriksaan radiologis pada kelainan indera khusus 8. Masalah penyakit indera khusus pada masyarakat

PRAKTIKUM 1. Laboratorium Histologi 2. Laboratorium Anatomi

SKILL LAB :

• Pemeriksaan telinga ,hidung dan tenggorok • Tes pendengaran dengan garpu tala • Pemeriksaan keseimbangan

Dosen Pengampu Kuliah

No.

NAMA DOSEN

BAGIAN

TLP.

KANTOR

HP/FLEXI

Prof. dr. Abd. Kadir, Ph.D, Sp.THT(K)

THT 590737 0816253509

DR.dr.EKA SAVITRI,SpTHT(K)

THT 590737 0811418853

Page 5: Modul Pbl Tht

4

4

BUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL

T U L I

Diberikan pada mahasiswa semester V

Fakultas Kedokteran Unhas

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK

SISTEM INDERA KHUSUS Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2009

Page 6: Modul Pbl Tht

5

5

PENDAHULUAN

Sistem Indera khusus mempelajari tentang struktur normal komponen indera khusus yaitu

pendengaran dan keseimbangan oleh telinga, penglihatan oleh mata, penghidu oleh hidung,

pengecapan oleh lidah dan sensasi perabaan, getar dan suhu oleh kulit. Selain itu pula dipelajari

fisiologi sistem indera khusus dan mekanisme patofisiologi proses kelainan indera khusus. Dalam

sistem ini dipelajari juga pemeriksaan-pemeriksaan yang mendukung kelainan indera khusus,

penatalaksanaan kelainan tersebut dan aspek-aspek yang berhubungan dengan promosi, prevensi

dan rehabilitasi kelainan indera khusus.

Modul I dengan topik Tuli diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah sistim

Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada kelainan – kelainan telinga yang

mengganggu fungsi pendengaran dan keseimbangan.. Pada modul ini mahasiswa diharapkan

dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan timbul pada kasus-kasus yang akan banyak

dijumpai pada masyarakat dan melihat hubungan antara disiplin ilmu yang terkait serta dampak

psikososial yang terjadi akibat kelainan tersebut.

Pembelajaran pada modul ini, bertolak dari skenario yang telah dirancang. Diharapkan

skenario ini akan mendorong mahasiswa untuk belajar dan mencari jawaban dengan pendekatan

ilmiah.

Sebelum menggunakan modul ini, mahasiswa diharapkan membaca TIU dan TIK sehingga

tidak terjadi penyimpangan pada diskusi dan tujuan serta dapat dicapai kompetensi minimal yang

diharapkan. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari bacaan yang tercantum di akhir modul.

Kuliah pakar akan diberikan atas permintaan mahasiswa yang berkaitan dengan penyakit ataupun

penjelasan dalam pertemuan konsultasi antara peserta kelompok diskusi mahasiswa dengan tutor

atau ahli yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan

masalah penyakit sistem Indera Khusus yang disajikan.

Makassar, 20 Agustus 2009

Penyusun

Prof.dr. Abd. Kadir, PhD,SpTHT-KL(K) Dr. dr. Eka Savitri, SpTHT-KL

Page 7: Modul Pbl Tht

6

6

SKENARIO : T U L I 1. Seorang laki-laki, 35 tahun pekerja pabrik datang ke Poli THT dengan

keluhan tuli sejak 6 bulan lalu yang semakin berat disertai mendengung.

2. Seorang laki-laki, 20 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan sering keluar

cairan dari telinga kanan sejak kecil disertai rasa berputar bila ada perubahan

posisi. Saat ini penderita selalu duduk di depan bila kuliah.

MODUL TULI

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,

patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta

epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan ketulian.

KASUS

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN A. Sumber Bacaan

1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed, The Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1958 2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea & Fabiger, Philadelphia, 1959 3. Gran’s Atlas of Anatomy 4. Atlas Spaltelhotz 5. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT-KL FK-Unhas 6. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science 7. Goodman & Gillman’s The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. NY. Mc Graw Hill 1996. 8. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989 9. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993 10. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976 11. Diktat Kuliah Radiologi 12. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992 13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB

Saunders Company, 9th ed., 1998 14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams &

wilkins, 9th eds., 1999 15. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates,

Jakarta 16. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta 17. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and Related

Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva

Page 8: Modul Pbl Tht

7

7

BUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWABUKU PEGANGAN MAHASISWA

MODUL

KESEIMBANGAN

Diberikan pada mahasiswa semester V

Fakultas Kedokteran Unhas

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK

SISTEM INDERA KHUSUS Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2009

Page 9: Modul Pbl Tht

8

8

PENDAHULUAN

Modul dengan topik keseimbangan diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah

sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada fungsi keseimbangan. Tujuan

dan sasaran pembelajaran dari modul ini agar mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran

menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme gangguan keseimbangan.

Modul ini terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang

bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi

juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus

mampu menjelaskan semua aspek tentang gangguan keseimbangan, yaitu dasar anatomi, histologi

dan fisiologi dari keseimbangan, patomekanisme terjadinya gangguan keseimbangan. Diskusi

kelompok harus mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk

selanjutnya.

Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca tujuan

pembelajaran dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai oleh mahasiswa, sehingga diharapkan

diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam

mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bacaan yang

tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam

pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiwa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan

yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan

masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem-sistem selanjutnya.

Makassar, 20 Agustus 2009

Penyusun

Page 10: Modul Pbl Tht

9

9

SKENARIO : T U L I 1. Seorang perempuan 45 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan tiba-tiba rasa

berputar (vertigo) kadang-kadang disertai mual muntah dan kadang-kadang

telinga mendengung dan terasa tersumbat seperti ada air. Riwayat penyakit

sebelumnya disangkal.

2. Seorang perempuan 35 tahun datang ke poli THT dengan keluhan rasa berputar

mendadak waktu bangun tidur disertai muntah-muntah. Dirawat 3 hari oleh

Neurologi. Keluhan vertigo membaik, tetapi masih berulang dengan perubahan

posisi kepala tetapi tidak seberat serangan pertama. Saat berjalan merasa

kurang stabil apabila kepala menoleh dengan cepat.

MODUL KESEIMBANGAN

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,

patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta

epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan

keseimbangan.

KASUS

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

A. Sumber Bacaan

1. Bon Ian, Callander, Tumours of the posterior fossa ekstrinsik in Neurologi and

surgery illustrated, 4th ed, Churchil Livingstone, New York,2004 2. Anonym, The Ear and Balance center, Acoustic Neuroma, Available at

http://www.utmen.edu/otolaryngology/index.html 3. Dhingra PL, Acosutic Neuroma in Disease of Ear, Nose and Throat, Churchill Livingstone

ltd, New Delhi, 2003 4. Kerr, G Alan, Vestibular Schwannoma in Scott Brownn’s Otolaryngology, 6th Ed,

Butterworth Heneman, London,1997 5. Sukardi, Anatomi Fungsional Nervi Craniales, Neuroanatomia Medica, Universitas Indonesia,

1984. 164-176 6. C Levine, Sam, MD. Acoustic Neuroma available at

http://www.med.edu/oto/library/origin.htm, accessed 16 Desember 1999 7. Cummings MD Charless W, Differential diagnosis of neoplasm of posterior fossa in

Otolaryngology head and neck surgery, 2nd Ed, BW Saunders, Saint Louis 2003 8. Shambaugh GE, Surgery of the facial nerve in Surgery of the Ear, 2nd Ed, WB Saunders

company, Philadelphia, 2000 9. MD Eibling D, Cerebellopontine angle tumours in Decision Making in Ear, Nose and

Throath disorders, WB Saunders, London, 2003 10. Amil K, Acoustic Neuroma in Current Diagnosis and treatment, MC Graw Hill, New

York, 2003.

Page 11: Modul Pbl Tht

10

10

BUKU PEGANGAN MAHASISBUKU PEGANGAN MAHASISBUKU PEGANGAN MAHASISBUKU PEGANGAN MAHASISWAWAWAWA

MODUL

PENGHIDU

Diberikan pada mahasiswa semester V

Fakultas Kedokteran Unhas

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA, HIDUNG & TENGGOROK

SISTEM INDERA KHUSUS Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin 2009

Page 12: Modul Pbl Tht

11

11

MODUL PENGHIDU

Modul dengan topik Penghidu diberikan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah

sistim Indera Khusus di semester V. Modul ini difokuskan pada kelainan – kelainan hidung

yang mengganggu fungsi penghidu. Tujuan dan sasaran pembelajaran dari modul ini agar

mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran menyeluruh tentang konsep dasar mekanisme

penyakit infeksi.

Modul ini terdiri dari beberapa skenario yang menunjukkan beberapa simptom klinik yang

bisa ditemukan penyakit tertentu. Diskusi bukan hanya difokuskan pada inti permasalahan tetapi

juga akan dibicarakan semua hal yang ada hubungannya dengan hal tersebut. Mahasiswa harus

mampu menjelaskan semua aspek tentang penyakit infeksi, yaitu dasar anatomi, histology dan

fisiologi dari infeksi, patomekanisme terjadinya infeksi, mikroba penyebab infeksi, kelainan sel,

jaringan, cairan tubuh akibat infeksi, dasar pertahanan tubuh terhadap infeksi, serta cara penularan

dan pencegahan infeksi, serta cara penularan dan pencegahan infeksi. Diskusi kelompok harus

mengikuti 7 langkah pemecahan masalah yang akan diberikan pada petunjuk selanjutnya.

Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa diharapkan membaca tujuan

pembelajaran dan sasaran pembelajaran yang harus dicapai olh mahasiswa, sehingga diharapkan

diskusi lebih terarah untuk mencapai kompetensi minimal yang diharapkan. Peran tutor dalam

mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi bisa diperoleh dari bacaan yang

tercantum pada akhir setiap unit. Kemungkinan seorang ahli dapat memberikan kuliah dalam

pertemuan konsultasi antara kelompok mahasiwa peserta diskusi dengan ahli yang bersangkutan

yang bisa diatur dengan dosen yang bersangkutan.

Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiwa dalam memecahkan

masalah penyakit yang akan disajikan pada sistem-sistem selanjutnya.

Makassar, 18 Agustus 2009

Penyusun

PENDAHULUAN

Page 13: Modul Pbl Tht

12

12

SKENARIO : PENGHIDU

1. Seorang laki-laki, 26 tahun datang ke Poli THT dengan keluhan penghidu berkurang

dialami 2 tahun lalu disertai hidung tersumbat.

2. Seorang laki-laki, 23 tahun datang ke Poli THT dengan nyeri kepala 1 tahun hilang

timbul disertai ingus kental kuning kehijauan dan sering jatuh di tenggorokan, dan

akhir-akhir ini penghidu rasa berkurang.

MODUL PENGHIDU

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapakan dapat menjelaskan tentang penyebab,

patomekanisme, tanda-tanda/gejala, cara diagnosis, penatalaksanaan /terapi, komplikasi serta

epidemiologi dan cara pencegahan penyakit-penyakit yang menyebabkan gangguan penghidu.

A. Sumber Bacaan

1. Grant Boileau JC. A Method of Anatomy, 6th ed,The Williams and Wilkins Co., Baltimore,1958 2. Gray Henry, Mayo Goss : Anatomy of the Human Body, 17 th ed., Lea and Fabiger,

Philadelphia, 1959 3. Gran’s Atlas of Anatomy 4. Atlas Spaltelhotz 5. Dikat kuliah penyakit THT Bagian THT FK-Unhas 6. Allan G Kerr. Scot Brown’s Otolaryngology, Basic Science 7. Goodman Gillman’s The pharmacological Basis of therapeutics 9th ed. NY. McGraw Hill 1996. 8. Di Piro J. Pharmacotherapy A Patophysiologic approach. New York. Elsevier. 1989 9. A Textbook of Radiology and Imaging, David Suton, 1993 10. Synopsis of Analysis of Rontegen Sign in General Radiology, Isadore Meschan, 1976 11. Diktat Kuliah Radiologi 12. Cranial MRI and CT, Lee SH, Kao KC, Zimmerman, 1992 13. L. Kathelen Mahan & Marian Arrlin, Krause's: Food Nutrition & Diet therapy, Philadelphia, WB

Saunders Company, 9th ed., 1998 14. Shils ME, Olson JA: Modern Nutrition in Health and Disease, Philadelphia,lippincott williams &

wilkins, 9th eds., 1999 15. Wijaya Caroline (Editor Bahasa Indonesia) 1995, Referensi Manual Kedokteran Keluarga,

Hipokrates, Jakarta 16. Noor N Nasri, 1997, Dasar Epidemiologi, PT. Rineka Cipta, Jakarta 17. World Health Organization, 1992, International Statistical Classification of Diseases and

Related Health Problems, Tenth Revision, vol.1, WHO, Geneva

B. Sumber lain : Internet, VCD, Tape, Slide C. Dosen Pengampu Kuliah

No.

NAMA DOSEN

BAGIAN

TLP. KANTOR

HP

Dr.dr.H.A. Qadar, SpTHT dr. Muh. Fajar Perkasa, SpTHT dr. Abd. Kadir, Ph.D, Sp.THT dr. M. Amsyar Akil Sp.THT

KASUS

BAHAN BACAAN DAN SUMBER INFORMASI

Page 14: Modul Pbl Tht

13

13