modul penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
TRANSCRIPT
PENYETARAAN REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang berkaitan dengan reaksi redoks. Peristiwa
metabolisme yang ada pada tubuh kita, respirasi pada tumbuh-tumbuhan, peluncuran roket menuju ruang
angkasa. Semua peristiwa mengalami pembakaran dengan oksigen. Pembakaran ini merupakan suatu reaksi
redoks.Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat.
Sepeda, hiasan, mainan, alat dapur yang awalnya bersih menjadi rusak. Secara ekonomi,sangat besar biaya
yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki atau bahkan menganti barang-barang yang berkarat. Proses
perkaratan pada barang-barang dari logam tersebut merupakan proses elektrokimia, dimana logam-logam
tersebut berinteraksi dengan zat-zat kimia yang ada di lingkungannya sehingga terjadi reaksi redoks. Apakah
proses elektrokimia selalu merugikan kita? Proses elektrokimia yang tidak terkendalikan akan banyak merugikan
kita. Tetapi perkembangan ilmu telah berhasil mengendalikan proses elektrokimia. Anda tentu pernah
menggunakan barang-baranghasil proses elektrokimia. Baterai untuk menyalakan radio, kalkulator, atau jam
tanganmu merupakan barang yang menggunakan proses elektrokimia. Contoh lain dari proses elektrokimia
adalah pelapisan logam dengan logam lain. Coba amati komponen dari sepeda yang putih mengkilap.Komponen
tersebut terbuat dari besi yang sudah dilapisikrom. Sekarang sudah banyak barang-barang khususnya perhiasan
yang berlapiskan perak atau emas.Sel elektrokimia mempelajari perubahandari reaksi kimia untuk menghasilkan
listrik, sedangkan pada sel elektrolisis energi listrik digunakan untuk melangsungkan terjadinya reaksi kimia.
Selainitu jugaakan dibahas proses perkaratan atau korosi.
Contoh reaksi redoks yang merugikan: (Gb. 1) Perkaratan Besi (Gb. 2) Kebakaran
Sumber: (https://www.academia.edu/7286378/APLIKASI_REAKSI_REDOKS_DALAM_KEHIDUPAN_ SEHARI_REAKSI_REDOKS_DAN_ELEKTROKIMIA)
A. Penyetaraan Persamaan Reaksi RedoksPeristiwa reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) di kehidupan sehari-hari sangat banyak. Namun kita sering
tidak mengetahui zat apa sajakah yang terlibat di dalam reaksi. Padahal dengan mengetahui zat yang terlibat
kita bisa memprediksi dampak dari reaksi redoks dan bagaimana cara menanggulanginya. Oleh karena itu,
pada bagian ini sangat penting untuk dibahas materi tentang penyetaraan reaksi redoks.
1. Aturan bilangan oksidasi
Aturan Penentuan Bilangan oksidasi Contoh1.Biloks unsure bebas = 0 Na = 0, Cl2 = 0, S8 = 02.Biloks ion sederhana = muatan ion Na+ = +1, Cl- = - 1 3.Biloks oksigen = - 2 (oksida)
= - 1 (peroksida) = - ½ (superoksida)
Na2O Na2O2
NaO2
4.Jumlah biloks semua atom dalam senyawa netral = 0
MgO, artinya Biloks O + Biloks Mg = 0
5.Jumlah biloks ion poliatomik = muatan ion NO3-, artinya Biloks N + 3 Biloks O = - 1
Latihan:
No Pertanyaan Jawaban
1 Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang digaris
bawahi!
a. Mn O4- c. K2Cr2O7
b. H2SO4 d. FeS
2 Atom Pb dapat membentuk senyawa PbO2 dan
Pb2O3. Manakah atom-atom logam berikut yang
memiliki bilangan oksidasi sama dengan bilangan
oksidasi Pb di dalam Pb2O3?
a. Fe di dalam FeSO4
b. Cu di dalam CuCl2
2. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi
Penyetaraan reaksi redoks dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana basa. Berikut ini tahapan
menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi:
1. Tuliskan masing-masing reaksi oksidasi dan reduksi dan setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
2. Tambahkan satu molekul H2O pada :a. suasana asam bagian yang kekurangan satu atom Ob. suasana basa bagian yang kelebihan satu atom O
3. Setarakan atom H dengan menambahkan :a. suasana asam ion H+ b. suasana basa ion OH-
4. Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron5. Setarakan elektron masing-masing dan jumlah Contoh : Cl2 + IO3
- IO4- + Cl-- (suasana basa)
Latihan soal:
No Pertanyaan Jawaban
1 Setarakan persamaan redoks berikut dalam
suasana asam:
a. Zn (s) + NO3‾ (aq) Zn2+ + NO (g)
b. Mn2+ (aq) + BiO3‾ (aq) MnO4‾ (aq) + Bi3+ (aq)
c. Cr2O72‾ (aq) + Br‾ (aq) Cr3+ (aq) + Br2 (ℓ)
2 Setarakan persamaan redoks berikut dalam
suasana basa:
a. Cl2 (g) + BrO2‾ (aq) Cl‾ (aq) + BrO3‾ (aq)
b. MnO2 (s) + O2 (g) MnO4‾ (aq) + H2O (ℓ)
3. Penyetaraan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi Penyetaraan reaksi redoks dapat terjadi dalam suasana asam maupun suasana basa. Berikut ini
tahapan menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi:
1. Tentukan reaksi oksidasi dan reduksi dengan melihat perubahan bilangan oksidasi2. Samakan jumlah unsur/atom yang mengalami reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi3. Samakan jumlah elektron yang dilepaskan dan jumlah elektron yang diterima dengan menambahkan
koefisien4. Samakan jumlah muatan ruas kiri dan ruas kanan:
a. jika muatan ruas kiri < ruas kanan, tambahkan H+
b. jika muatan ruas kiri > ruas kanan, tambahkan OH-
5. Samakan jumlah atom H di ruas kiri dan kanan dengan menambahkan H2O
Contoh: setarakan Fe2+ + MnO4- Fe3+ + Mn2+ dalam suasana asam
Latihan soal:
No Pertanyaan Jawaban
1 Setarakan persamaan redoks berikut dalam
suasana asam atau basa:
a. Br2 (g) + NaI (aq) I2 (s) + NaBr (aq)
b. PbS (s) + O2 (g) PbO (aq) + SO2 (g)
c. MnO4‾ (aq) + I‾ (aq) + H+ (aq) Mn2+ (aq) + I2
(s) + H2O (ℓ)
d. CuO (s) + NH3 (g) Cu (s) + N2 (g) + H2O (ℓ)
e. SO2 (g) + H2S (g) S8 (s) + H2O (ℓ)
B. Sel VoltaSel volta merupakan salah satu aplikasi reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Sel volta dapat
menghasilkan arus listrik akibat perbedaan tegangan di tiap-tiap elektrode. Munculnya tegangan listrik akibat
perbadaan daya oksidasi atau reduksi elektrode yang digunakan. Daya oksidasi atau reduksi tergantung
reaktifitas logam. Konsep reaktifitas logam dipelajari dalam daya desak logam.
1. Daya desak logam (Deret Volta)
Untuk memahami daya desak logam, lakukan percobaan berikut ini:
Judul: Daya desak logam
Tujuan: mengetahui susunan logam dalam deret Volta
Alat dan bahan:
Alat Bahan
Gelas kimia 4 buah Larutan CuSO4
Kertas amplas Larutan Fe2(SO4)3
Larutan MgSO4
Larutan ZnSO4
Logam Cu, Fe, Mg dan Zn
Cara kerja
a. Amplas logam Cu, Fe, Zn dan Mg sampai bersih
b. Masukkan 10 mL larutan CuSO4 ke dalam 4 gelas kimia
c. Masukkan logam Cu ke gelas pertama, logam Fe ke gelas kedua, logam Mn ke gelas ketiga dan
logam Zn ke dalam gelas keempat
d. Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing logam (bandingkan warna sebelum dimasukkan
ke dalam larutan dan setelah dimasukkan ke dalam larutan)
e. Ulangi proses di atas dengan menggati larutan CuSO4 dengan MgSO4, ZnSO4, dan Fe2(SO4)3
Tabel pengamatan:
Cu2+ Fe3+ Zn2+ Mg2+
Cu - - - -
Fe Berkarat - - -
Zn Berkarat Gelembung - -
Mg gelembung Gelembung/- gelembung Glembung
Analisis:
No. Pertanyaan Jawaban
1 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan
CuSO4?
Fe Zn Mg
2 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan
Fe2(SO4)3?
Zn Mg
3 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan
ZnSO4?
Mg
4 Logam manakah yang mengalami perubahan di larutan
MgSO4?
-
5 Logam yang mengalami perubahan terbanyak berarti logam
tersebut paling reaktif, sedangkan logam yang tidak
mengalami perubahan termasuk logam yang paling tidak
reaktif. Susunlah logam-logam tersebut dari yang paling reaktif
ke yang paling tidak reaktif!
Berdasarkan percobaan di atas, kereaktifan logam berbeda-beda. Orang yang mempelajari kereaktifan
logam pertama kali adalah Volta. Dari logam-logam yang dipelajari di dapatkan suatu deret reaktifitas
logam yang dikenal dengan deret Volta.
Note: semakin ke kiri, logam-logam makin reaktif atau mudah mengalami reaksi oksidasi (mampu mendesak ion
logam-logam yang di sebelah kanan dari larutannya).
2. Potensial standar sel dan Sel Volta
Dari deret logam di atas, Volta kemudian mempelajari kegunaan dari deret tersebut. Eksperimen yang
dilakukan adalah dengan mengkombinasikan dua logam. Hal ini dilakukan karena pendesakan logam
tersebut sebenarnya merupakan reaksi redoks, sehingga terdapat aliran lektron yang menyertainya.
Kombinasi dua logam lebih dikenal dengan istilah sel Volta.
Beda potensial dari kedua logam yang digunakan sebagai elektrode menghasilkan tegangan sel, yang
bisa diukur menggunakan voltmeter. Besarnya tegangan yang dihasilkan dikenal dengan potensial
standar sel, dan tegangan setiap elketrode dikenal dengan potensial standar elektrode. Sebagai acuan,
potensial elketrode H = 0, logam di kiri H potensial semakin negatif dan logam di kanan H memiliki
potensial elektrode yang semakin positif. Potensial elektrode yang diukur adalah potensial reduksi yang
disimbulkan sebagai Eo. Berikut beberapa potensial reduksi elektrode standar:
Latihan soal:
No. Soal Jawaban
1 Diketahui potensial reduksi standar dua elektrode:
Eo Cu2+/Cu = + 0,34 V dan Eo Mg2+/Mg = - 2,34 V.
tentukan:
a. Skema sel volta
b. Katoda dan anoda
c. Reaksi pada elektrode dan sel
d. Notasi sel
e. Potensial sel
2 Diketahui potensial reduksi standar dua elektrode:
Eo Al3+/Al = - 1,66 V dan Eo Mg2+/Mg = - 2,34 V.
tentukan:
a. Skema sel volta
b. Katoda dan anoda
c. Reaksi pada elektrode dan sel
d. Notasi sel
e. Potensial sel
3
Nilai potensial sel di atas merupakan nilai potensial yang diukur secara standar dan dihitung secara teoritis.
Kadang-kadang jika potensial sel dilakukan secara eksperimen menghasilkan nilai yang berbeda. Untuk
menguji hal tersebut, lakukan kegiatan berikut:
Judul: Sel Volta
Tujuan: mengetahui potensial sel secara eksperimen
Alat dan bahan:
Alat Bahan
Gelas kimia 4 buah Larutan CuSO4
Kertas amplas Larutan Fe2(SO4)3
Kabel Larutan MgSO4
Voltmeter Larutan ZnSO4
Kabel jepit buaya Logam Cu, Fe, Mg dan Zn
Kertas tissue Larutan KNO3
Cara kerja
a. Susunlah alat dan bahan seperti gambar berikut:
b. Isikan larutan CuSO4 ke gelas beaker 1 dan larutan MgSO4 ke gelas beaker kedua.
c. Jepit logam Cu dengan kabel dan masukkan ke beaker 1, jepit juga logam Mg dan masukkan ke beaker
2
d. Hubungkan ujung kabel dengan Voltmeter
e. Gulung kertas tissue dan celupkan ke dalam larutan KNO3, angkat dan pasang sebagai jembatan garam.
f. Bacalah tegangan yang terbaca pada voltmeter.
g. Ulangi langkah di atas dengan mengkombinasikan larutan yang disediakan
Tabel pengamatan:
Sel Tegangan (Volt) Sel Tegangan (Volt)
Cu dengan Mg Mg dengan Zn
Cu dengan Zn Mg dengan Fe
Cu dengan Fe Zn dengan Fe
Analisis:
No Pertanyaan Jawaban
1 Sel manakah yang menghasilkan
tegangan terbesar? mengapa?
(hubungkan dengan deret kereaktifan
logam)
2 Sel manakah yang menghasilkan
tegangan terkecil? mengapa? (hubungkan
dengan deret kereaktifan logam)
3 Adakah tegangan sel yang bernilai
negatif? Jika terjadi jelaskan alasannya!
4 Tuliskan semua reaksi sel pada
percobaan di atas!
5 Tuliskan notasi sel untuk semua
percobaan di atas!
6 Apakah fungsi dari jembatan garam?
Apakah yang akan terjadi jika jembatan
garam lupa dipasang?
C. Sel ElektrolisisSel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel Volta. Sel elektrolisis merupakan sel yang membutuhkan energi
listrik agar reaksi redoks dapat berlangsung. Adapun gambar dari sel elektrolisis adalah sebagai berikut:
Perbedaan mendasar sel Volta dengan elektrolisis terletak pada jumlah ruang dan kutub listriknya.
Di dalam menuliskan persamaan reaksi pada sel elektrolisis perlu diperhatikan beberapa hal. Berikut ini
aturan-aturan di dalam menuliskan persamaan redoks pada sel elektrolisis:
Contoh:
Latihan soal:
No Pertanyaan Jawaban
1 Tuliskan reaksi redoks lengkap pada sel
elektrolisis berikut:
a. Larutan MgSO4 dengan elektrode C
b. Larutan CuSO4 dengan elektrode Fe
c. Larutan FeCl3 dengan elektrode Pt
d. Larutan FeCl3 dengan elektrode Fe
e. Leburan KI dengan elektrode C
f. Leburan KI dengan elektrode Cu
Percobaan sel elektrolisis
Judul: sel elektrolisis
Tujuan: menentukan zat hasil reaksi redoks pada sel elektrolisis
Alat dan bahan
Alat Bahan
2 buah Tabung ‘U’ Larutan KI
Kertas amplas Larutan K2SO4
Kabel Larutan pp
Baterai Larutan amilum
Kertas tissue Elektrode karbon
Tabung reaksi Kertas lakmus merah dan biru
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Cara kerja:
1. Susunlah alat seperti gambar berikut:
2. Isikan larutan KI ke dalam tabung U
3. Jepit karbon dengan kabel dan masukkan ke dalam tabung U
4. Biarkan beberapa saat dan amati perubahan yang terjadi pada ruang elektrode.
5. Ambil beberapa tetes larutan dari masing-masing ruang elektrode dan masukkan ke dalam tabung reaksi
yang berbeda.
6. Tambahkan indikator pp ke tabung reaksi yang berisi larutan dari ruang katode dan tambahkan larutan
amilum ke dalam tabung yang berisi larutan dari ruang anode
7. Amati perubahan yang terjadi
8. Ulangi percobaan dengan mengganti larutan KI dengan larutan K2SO4
9. Untuk langkah 6, tambahkan tambahkan indikator pp ke masing-masing tabung reaksi yang berisi larutan
dari katode dan anode
10. Ulangi langkah 9 dengan mengganti larutan pp dengan kertas lakmus.
11. Amati perubahan yang terjadi
Data pengamatan:
Sel RuangPengamatan lain
Anoda Katoda
KI + pp:....................... + amilum: .................
K2SO4 + pp: ......................
+ lakmus: ...............
+ pp: .............
+ lakmus: ...............
Analisis
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan hasil uji di ruang anoda pada
sel KI, bagaimanakah sifat larutan yang
dihasilkan? Asam atau basa? Jelaskan!
(dukung dengan reaksi redoks yang
terjadi)
2 Berdasarkan hasil uji di ruang katoda
pada sel KI, mengapa larutan larutan
menjadi berubah warna? Jelaskan!
(dukung dengan reaksi redoks yang
terjadi)
3 Berdasarkan hasil uji di ruang anoda pada
sel K2SO4, bagaimanakah sifat larutan
yang dihasilkan? Asam atau basa?
Jelaskan! (dukung dengan reaksi redoks
yang terjadi)
4 Berdasarkan hasil uji di ruang katoda
pada sel K2SO4, bagaimanakah sifat
larutan yang dihasilkan? Asam atau
basa? Jelaskan! (dukung dengan reaksi
redoks yang terjadi)
5 Seandainya pada percobaan di atas
diminta untuk menghitung volume gas
yang dihasilkan (ditandai dengan
gelembung-gelembung gas yang muncul)
perkirakan bagimana caranya?
Untuk menentukan jumlah zat yang dihasilkan oleh reaksi redoks pada sel elektrolisis menggunakan hukum
Faraday. Terdapat 2 macam hukum Faraday, hukum 1 berlaku untuk sel tunggal, sedangkan hukum 2
berlaku untuk sel yang disusun secara seri. Berikut ini rumusan yang digunakan untuk menentukan jumlah
zat yang pada sel elektrolisis:
Latihan soal
No Pertanyaan Jawaban
1 Hitunglah massa krom yang dihasilkan
dari elektrolisis larutan CrCl3 selama 10
menit dan menggunakan arus listrik
sebesar 2A. Ar Cr = 59.
2 Sebanyak 1 liter larutan CuSO4 1 M
dielektrolisis dengan elektrode karbon
selama satu jam menggunakan arus listrik
sebesar 5 A. jika diketahui Ar Cu = 64, S
= 32, O = 16, tentukan:
a. Persamaan reaksi elektrolisis
b. Jumlah logam tembaga yang
diendapkan
c. Volume gas yang dihasilkan saat STP
d. pH larutan yang dihasilkan
3 Sebanyak 100 mL larutan NaCl 0,1 M
dielektrolisis menggunakan elektrode Pt
menggunakan arus listrik sebesar 1 A
selama 10 menit. Jika diketahui Ar Na =
23, Cl = 35,5 tentukan:
a. Persamaan reaksi elektrolisis
b. Volume gas yang dihasilkan saat STP
c. pH larutan yang dihasilkan
4 Dua buah sel elektrolisis disusun secara
seri dan dilakukan elektrolisis
menggunakan arus listrik dan waktu yang
sama. Sel pertama berisi larutan AgNO3
dan sel yang kedua berisi larutan
Pb(NO3)2. Jika di sel pertama diendapkan
logam perak sebesar 2,16 gram, tentukan
massa timbal yang diendapkan di sel
yang kedua! (Ar Ag = 108, Pb = 207)
5 3 buah sel elektrolisis disusun secara seri
dan menggunakan arus listrik yang sama.
Sel I diisi larutan CuSO4, sel II diisi larutan
FeSO4 dan sel III diisi larutan ZnSO4. Jika
di sel III dihasilkan endapan Zn sebesar
1,3 gram, tentukan endapan yang
dihasilkan di sel I dan sel II. Ar Zn = 65,
Cu = 64, Fe = 56.
D. Korosikorosi merupakan peristiwa teroksidasinya suatu logam akibat kondisi lingkungan. Korosi dapat terjadi jika di
logam terpapar oksigen secara langsung dan didukung oleh adanya air. Korosi semakin cepat terjadi jika
terdapat zat asam atau basa serta garam asam atau basa. Perhatikan gambar terjadinya korosi berikut ini:
Untuk lebih memahami proses terjadinya korosi, lakukan percobaan berikut:
Judul: korosi
Tujuan: menjelaskan proses terjadinya korosi
Alat dan bahan:
Alat Bahan
Tabung reaksi Paku 7 buah
Rak tabung reaksi Air kran
Karet gelang dan plastik/balon
Larutan HCl
Larutan NaOH
Larutan NaCl
Minyak tanah/bensin
Minyak goreng
Cara kerja:
1. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air kran (2 tabung), HCl, NaOH, NaCl, minyak tanah dan
minyak goreng
2. Masukkan sebuah paku ke dalam masing-masing tabung reaksi (separuh paku tercelup ke dalam
larutan)
3. Tutuplah satu tabung yang berisi air kran dengan plastik/balon dan ikat dengan karet gelang
4. Amati perubahan yang terjadi pada paku setiap 12 jam (pengamatan selama 3-5 hari)
Pengamatan
Paku + air Paku + air
ditutup
Paku + HCl Paku +
NaOH
Paku + NaCl Paku +
minyak tanah
Paku +
minyak
goreng
Analisis:
No Pertanyaan Jawaban
1 Paku manakah yang paling cepat
berkarat? Jelaskan!
2 Paku manakah yang paling lambat
berkarat? Jelaskan!
E. Kegunaan Sel Volta dan Sel ElektrolisisKegunaan sel Volta dan Elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Carilah informasi tentang
kegunaan sel Volta dan Elektrolis dari berbagai sumber dan catatlah informasi penting yang diperlukan.
Kegunaan sel Volta Kegunaan sel Elektrolsis
F. EVALUASI1. Diberikan data: Zn2+ + 2e → Zn E0 = - 0,76 volt
dan Cu2+ + 2e →Cu E0 = + 0,34 volt Maka pernyataan yang tepat dan berhubungan
dengan kedua elektroda adalah…
a. logam Cu lebih mudah teroksidasi daripada logam Zn
b.pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut,logam Zn merupakan elektroda positif.
c.pada sel yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut,logam Cu merupakan elektroda negative
d.potensial yang dibentuk oleh kedua elektroda tersebut adalah -1,10 volt
e.logam Zn lebih mudah teroksidasi disbanding dengan logam Cu
2. Manakah zat berikut dibawah ini yang merupakan reduktor paling kuat? Bila ditentukan :
K+ + e → K E0 = - 2,92 volt Ag+ + e → Ag E0 = + 0,80 volt Zn2+ + e → Zn E0 = - 0,76 volt Sn2+ + e → Sn E0 = - 0,15 volt Fe2+ + e → Fe E0 = - 0,44 volt a. K d. Ag b. Zn e. Sn c. Fe
3. Bila diketahui : E0 Na+/ Na = -2,71 volt E0 Mg2+/ Mg = -2,37 volt E0 Al3+/ Al = -1,66 volt Maka daya pereduksi yang meningkat menurut
urutan…. a. Na,Mg,Al d. Mg,Al,Na b. Al,Mg,Na e. Na,Al,Mg c. Mg,Na,Al
4. Diketahui data reduksi sebagai berikut : Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Fe3+ + e → Fe E0 = + 0,77 volt Besarnya harga potensial sel volta yang terjadi
adalah…. a. + 0,43 volt d. + 1,2 volt b. – 0,43 volt e. 1,11 volt c. – 1,2 volt
5. Diketahui data : Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Pb3+ + 2e → Pb E0 = + 0,13 volt Mg2+ + 2e → Mg E0 = - 2,34 volt Data tersebut memberikan informasi atas akan
berlangsungnya reaksi : 1. Cu + Mg2+ 3. Pb + Mg2+
2. Pb + Cu2+ 4. Mg +Cu2+
Jawaban yang paling tepat adalah…. a. 1,2,3 benar d. semua benar b. 1 dan 3 benar e. 4 saja c. 2 dan 4 benar
6. Berikut ini reaksi dapat berlangsung, adalah.....a. I2(g) + 2 KBr(aq) →2 KI(aq) + Br2(l)b. Cl2(g) + 2 KF(aq) →2 KCl(aq) + F2(l)c. Cl2(g) + 2 KI(aq) →2 KCl(aq) + I2(l)d. Br2(g) + 2 KCl(aq) →2 KBr(aq) + Cl2(l)e. I2(g) + 2 KCl (aq) 2 KI(aq) + Cl2(l)
7.Logam M dapat mengendapkan tembaga dari larutan CuSO4, tetapi logam M tidak bereaksi
dengan larutan ZnCl2. Manakah deret dibawah ini yang menyatakan bertambah kuatnya sifat oksidator?
a. Zn – Cu – M b. Zn – M – Cu c. Cu – Zn – M d. Cu – M – Zn e. M – Zn – Cu
8. Jika diketahui : Zn + Cu2+ ↔ Zn2+ + Cu E0 = + 1,10 volt Sn + 2 e ↔ Sn E0 = -0,14 volt Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 volt Maka potensial standar bagi reaksi Zn + Sn2+ →
Zn2+ + Sn adalah…. a. 1,44 volt d. 0,76 volt b. 1,24 volt e. 0,62 volt c. 0,96 volt
9. Reaksi : Mg 2+ + 2e → Mg E0 = -2,37 volt Ni2+ + 2e → Ni E0 = -0,25 volt Potensial yang dihasilkan oleh reaksi : Mg + NiCl2 → MgCl2 + Ni adalah….
a. -2,12 voltb. + 2,12 voltc. + 1,06 voltd. -2,62 volte. +0,80 volt
10. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah adalah….
a. Cu b. Pb c. Sn d. Mg e. Ni
11. Pada proses elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda karbon, Zat yang terjadi pada anode adalah….
a. gas O2 d. gas Cl2 b. gas H2 dan NaOH e. NaCl c. logam Na
12. Pada elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat dengan elektroda tembaga,dianode terjadi reaksi…. a.Cu2+ + 2e → Cu b. Cu → Cu2+ + 2e c. H2O + 2e → 2 OH- + H2
d. 2 H2O → 4H+ + O2 + 4e e. SO4
2- + H2O → H2SO4 + O2 +2e
13. Elektrolisis zat manakah yang menghasilkan gas hydrogen di anode?
a. NH3 d. HCl b. Na2SO4 e. KHSO4
c. NaH
14. Pada elektrolisis cairan NaCl pada katode dan anode berturut-turut dibebaskan…..
a. H2 dan Cl2 d. Na dan H2
b. H2 dan O2 e. Na dan O2
c. Na dan Cl2
15. Hasil elektrolisis larutan magnesium Iodida adalah….
a. Mg dan H2
b. Mg dan O2
c. Mg dan 2 I-
d. H2 dan I2
e. H2 dan O2
16. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 21,4 gram perak dari larutan perak nitrat (AgNO3) dan mengendapkan 10,4 gram logam L dari larutan L(SO4)2. Jika Ar perak adalah 108 maka Ar logam L adalah….
a. 112 b. 118 c. 201 d. 208 e. 210
17. Pada elektrolisis larutan asam sulfat encer dihasilkan 22,4 L gas hydrogen (STP). Jika dalam waktu yang sama, jumlah muatan listrik yang sama dialirkan kedalam larutan tembaga (II) sulfat akan mengendapkan tembaga sebanyak….
a. 15,9 gram b. 31,8 gram c. 63,5 gram d. 127 gram e. 254 gram
18. Untuk mengubah endapan 2 mol PbSO4 dalam aki kembali menjadi Pb diperlukan arus listrik dengan muatan sebesar….
a. ¼ faraday b. 1 faraday c. 1/2 faraday d. 2 faraday e.4 faraday
19. Satu liter larutan NaCl dielektrolisis dengan listrik 965 Coulomb. PH larutan menjadi….
a. 2 b. 4 c. 7 d. 10 e. 12
20. Dalam suatu proses elektrolisis,arus listrik 1930 C dilewatkan dalam leburan suatu zat elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram unsure X Pada katode. Jika Ar X = 150, 1 F = 96500 C, maka ion X dapat ditulis….
a. X+
b. X-
c. X2+
d. X2-
e. X3+