modul praktikum agroklimatologiummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/62756/...modul...

12
MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2017

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

0

MODUL PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

Oleh:

Ummu Kalsum

Ratih Kurniasih

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2017

Page 2: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

1

I. Pengenalan Alat Klimatologi

Alat klimatologi atau meteorologi umumnya mempunyai sifat:

a. Harus seteliti mungkin

b. Harus peka agar diperoleh ketelitian yang tinggi

c. Harus kuat dan tahan lama

d. Harus mudah dipakai dan sederhana

Alat pengukur unsur iklim

a. Alat pengukur suhu udara

ada 3 skala dasar:

Celcius titik didih 100° dan titik beku 0°

Fahrenheit titik didih 212° dan titik beku 32°

Reamur titik didih 80° dan titik beku 0°

Suhu udara biasanya diukur menggunakan thermometer air raksa

(thermometer maksimum). Suhu tanah juga dapat diukur menggunakan

thermometer tanah dengan kedalaman 5, 10, 20, 30, 50 dan 100 cm.

Tabel 1. Gambar dan Fungsi Alat Pengukur Suhu Tanah

Termometer Permukaan Tanah

• Fungsi: Mengukur suhu

permukaan tanah

• Satuan Alat: ºF

• Satuan Pengukuran: ºC

• Ketelitian Alat: 1ºF

• Prinsip kerja: Pemuaian air raksa

• Cara kerja: Perubahan suhu tanah

akan menaikan air raksa

menunjukkan suhu tanah pada

skala tertentu.

a. Termometer zat cair; b. Rerservoir

c. Statif kaki tiga; d. Tabung pelindung

reservoir ventilasi

Termometer Tanah Tipe

Bengkok

• Fungsi: Mengukur suhu

permukaan tanah (jeluk 20 cm).

• Prinsip kerja: muai air raksa

• Cara kerja: Tanah digali pada

kedalaman yang diinginkan (20

cm) setelah ujung reservior

dimasukan kenaikan suhu tanah

menyebabkan air raksa memuai

dan akan mengisi kolom hampa

a. Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm

b. Pipa kapiler berisi raksa

Page 3: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

2

udara sampai pada skala tertentu.

Termometer Tanah Selubung

Kayu

• Fungsi: Mengukur suhu

permukaan tanah (jeluk 5 cm)

• Satuan Alat: F

• Satuan Pengukuran: ºC

• Ketelitian Alat: 1 F

• Prinsip kerja: Pemuaian air raksa

• Cara kerja: Termometer

ditancapkan pada kedalaman (0-10

cm), atau yang akan diamati,

perubahan panas yang diterima

oleh sensor akan memuaikan air

raksa menunjukan skala tertentu

pada saat itu.

. Ujung sensor sampai jeluk 5 cm

b. Termometer zat cair

c. Pegangan tangan

d. Selubung kayu pelindung

termometer

Termometer Tanah Tipe Symons

Fungsi: Mengukur suhu tanah

kedalaman 50 cm.

• Ketelitian Alat : 0,5ºC

• Prinsip kerja: Pemuaian air raksa

• Cara kerja:

1. Cara Pemasangan :

a. Dibuat lubang pada tanah

dengan jeluk tertentu dengan bor.

b. Bagian reservoir termometer

dimasukkan lubang kemudian

ditimbun kembali dengan tanah

bekas galian.

a. Pipa pelindung termometer

b. Bagian sensor; c. Termometer zat

cair

d. Reservoir; e. Rantai

Page 4: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

3

Stick termometer (jeluk 100 cm)

• Fungsi:

Mengukur suhu tanah kedalaman

100 cm.

• Ketelitian Alat : 1ºC

• Prinsip kerja:

Muai zat cair bertekanan tinggi

pada tabung bejana.

• Cara kerja:

Adanya tekanan, air raksa

memuai dan akan menggerakan

klep/pipa logam lunak sehingga

gerigi berputar dan

menggerakkan jarum penunjuk

sampai skala tertentu.

a. Tangkai pemutar

b. Jarum penunjuk suhu

c. Tabung bejana berisi spiral logam

sebagai penghantar

d. Ujung peka

Termometer maksimum dan

minimum tanah

• Fungsi : Mengukur suhu max dan

min tanah.

• Ketelitian Alat : 0,5ºC

• Prinsip kerja : Pemuaian air raksa

pada tabung Bourdan

• Cara Kerja: Termometer yang

diletakkan di dalam tanah jika suhu

naik maka akan ditunjukan oleh

naiknya cairan air raksa dan jarum

hijau yang akan berfungsi

penunjuk suhu maksimum, sedang

bila suhu turun akan ditunjukkan

oleh naiknya cairan alkohol dan

ditunjukan oleh jarum merah yang

berfungsi sebagai penunjuk suhu

minimum.

a. Bagian sensor

b. Pipa berisi zat cair (air raksa)

c. Jarum hitam penunjuk suhu sesaat

d. Jarum hijau penunjuk suhu

maksimum

e. Jarum merah penunjuk suhu

minimum

b. Alat pengukur kelembaban

Alat yang digunakan adalah psikrometer (terdiri dari thermometer bola

kering dan bola basah) atau hygrometer yang umumnya, hygrograf

disatukan dengan termograf sehingga disebut thermohygrograf atau

thermohygrometer.

Page 5: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

4

Thermohygrometer atmosfer

Kelembaban dan pH tanah

c. Alat pengukur tekanan udara atmosfer (mmHg) atau milibar (mb)

d. Alat pengukur hujan

Satuannya dalam mm. Jumlah curah hujan 1 mm, mengandung arti tinggi

air hujan yang menutupi permukaan sebesar 1 mm jika zat cair tersebut

tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosfer. Alat pengukur

hujan disebut pluviometer atau penakar hujan (ombrometer).

e. Alat pengukur penguapan

Peristiwa berubahnya fasa air atau es menjadi fasa uap yang naik ke udara

disebut penguapan. Alat mengukur besarnya penguapan disebut

evaporimeter. Penguapan pada tanaman disebut transpirasi. Besarnya

penguapan bergantung pada suhu, kelembaban, tekanan udara dan

kecepatan angin.

Lysimeter

Cara kerja alat ini adalah, tiap pagi, kira-kira pukul 07.00 atau 08.00 waktu

setempat. Atau berpedoman sebelum matahari terlalu tinggi juga bisa, tuang

air pada masing-masing tanah pengujian sebanyak 8 liter air. Setelah itu

tunggu sampai 24 jam. Ambil air melalui kran yang berada dibagian bawah,

dan kemudian dilakukan pengukuran, berapa liter jumlah air yang meluap

(sisa air).

Page 6: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

5

f. Alat pengukur angin

Angin adalah besaran vector, sehingga dinyatakan dalam arah dan

kecepatan. Alat mengukur arah angina disebut windvane, sedangkan alat

yang mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Secara klimatologi

arah angina diamati dalam 8 arah, yaitu utara, timur laut (NE), timur,

tenggara (SE), selatan, barat daya (SW), barat dan barat laut (NW).

Kecepatan angina dinyatakan dalam satuan m/detik. Bila tidak ada

anemometer, kecepatan angin dapat ditaksir berdasarkan gejala tiupan

yang dilihat menggunakan “Skala Beaufort”.

g. Alat pengukur penyinaran matahari

Energi matahari merupakan faktor pengendali cuaca dan iklim yang

terpenting. Jumlah total radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi

ditentukan oleh dua faktor, yaitu lama penyinaran dan intensitas

penyinaran. Lama penyinaran adalah lamanya matahari menyinari bumi

dalam periode satu hari. Alat yang digunakan adalah “Sun shine recorder

type Campbell Stokes” atau “type Jordan”. Intensitas radiasi matahari

dinyatakan sebagai jumlah energi yang jatuh pada satuan luas permukaan

dalam satuan waktu (kalori per cm2 per menit). Alat pengukurnya disebut

pyranometer atau solarimeter atau pirheliometer. 1 Ah (ampere hour) =

68.78 Cal/cm2/hari.

Page 7: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

6

II. Persiapan Media Tanam dan Persemaian

Persiapan media tanam, meliputi beberapa kegiatan dibawah ini:

a. Meratakan tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1

b. Masukkan tanah dan kompos tersebut ke dalam polybag

c. Masing-masing kelompok meletakkan polybag pada lokasi yang

ditentukan

Persemaian, meliputi beberapa kegiatan seperti:

a. Meratakan pupuk kompos di tempat/wadah persemaian

b. Menyiram pupuk tersebut sampai basah namun tidak menggenang

c. Meletakkan benih ke media semai, lalu taburkan tipis kompos diatas benih

yang disemai.

d. Menghitung daya kecambah setelah 1 minggu semai.

e. Selama semai, jaga kelembaban dari media semai (jangan terlalu basah

dan kering yang menyebabkan benih mati atau tidak hidup)

f. Letakkan semai di daerah gelap dan teduh

g. Ukur suhu dan kelembaban media serta udara

III. Penanaman dan Pemeliharaan

Masing-masing kelompok melakukan kegiatan seperti dibawah ini:

a. Memindahkan bibit yang sudah memiliki 2 daun sempurna ke

polybag

b. Melakukan perawatan dan pemeliharaan selama budidaya, yakni

menyiram, menyiangi dan memupuk tanaman setelah 1 bulan

pindah tanam)

c. Pemberian pupuk cair sesuai umur tanaman

IV. Pengamatan Iklim Mikro

Pengamatan iklim mikro terdiri atas cahaya matahari, suhu dan

kelembaban pada udara dan tanah). Pengamatan iklim mikro dilakukan

3x dalam sehari (yakni pagi, siang dan sore). Pengamatan iklim mikro

dilakukan setiap minggu hingga panen. Berikut contoh format tabel-

Page 8: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

7

tabel pengamatan untuk suhu, kelembaban dan energy cahaya

matahari.

Tabel 1. Suhu dan kelembaban pada tanah dan udara

Perlakuan Suhu (◦ C) Kelembaban (%)

Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore

Udara

Tanah

Tabel 2. Energi cahaya matahari

Perlakuan Cahaya matahari (lux)

Pagi Siang Sore

Energi yang jatuh

Energi terserap

Energi yang dipantulkan

(lolos)

Selain itu, hitunglah berbagai efisiensi energi cahaya matahari seperti

dibawah ini:

1. Efisiensi konversi energy (EKE)

EKE menunjukkan beberapa bagian dari energi matahari yang jatuh

dapat diubah menjadi energi kimia (karbohidrat) hasil fotosintesis yang

terdapat dalam bahan kering total tanaman.

EKE

2. Efisiensi penangkapan atau intersepsi (Ei)

Ei menunjukkan beberapa bagian radiasi matahari yang jatuh dapat

ditangkap oleh tajuk tanaman.

Ei

Ij = intensitas radiasi matahari yang jatuh

Il = intensitas radiasi matahari yang lolos

- pengukuran besarnya energi matahari yang jatuh dan yang lolos

ditangkap oleh tajuk tanaman dilakukan pada pagi, siang dan sore

hari.

- pengukuran Ij, alat diletakkan di atas tajuk tanaman (±1 m)

- pengukuran Il, alat diletakkan dibawah tajuk (di atas permukaan

tanah)

- pengukuran seyogyanya dilakukan pada beberapa titik dan

beberapa menit, selanjutya dirata-rata

- selisih antara Ij dan Il menunjukkan besarnya energy matahari

yang ditangkap termasuk yang dipantulkan (refleksi)

3. Efisiensi absorpsi (Ea)

Ea menunjukkan beberapa bagian dari enegi matahari yang jatuh dapat

diserap oleh tajuk tanaman.

Ea di atas tajuk

Page 9: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

8

Ea

Ij = energy matahari yang jatuh

Ir = energy matahari yang dipantulkan (refleksi) kembali ke atmosfer

- Pengukuran Ir, alat di atas tajuk tanaman (± 1 m) dan dibalik

menghadap ke bawah.

- selisih Ij dan Ir menggambarkan besarnya radiasi yang diserap oleh

tajuk tanaman, dengan ketentuan radiasi yang diserap oleh

permukaan tanah dianggap nol.

- cara ini dapat digunakan bila tajuk tanaman sudah menutup tanah

secara sempurna.

Ea dibawah tajuk

Ea

4. Efisiensi penggunaan energy tertangkap (Epi)

Epi menunjukkan beberapa bagian dari energi matahari yang telah

tertangkap dan dapat diubah menjadi energy bahan kering tanaman.

Epi diatas tajuk

atau Epi

Epi dibawah tajuk

Epi

dimana:

- = selisih berat kering tanaman pada satu periode waktu

- = koefisien panas pembakaran (4 000 kal/g)

- = energy matahari yang jatuh rata-rata per hari

(kal/cm2/hari)

- = efisiensi intersepsi

- = energy dalam bahan kering (BK) total tanaman (kalori)

5. Efisiensi penggunaan energy terserap (Epa)

Epa menunjukkan beberapa bagian dari energy matahari yang telah

terserap dapat diubah menjadi energy bahan kering tanaman.

Epa diatas tajuk

atau Epa

Epa dibawah tajuk

Epa

dimana:

- = selisih berat kering tanaman pada satu periode waktu

- = koefisien panas pembakaran (4 000 kal/g)

- = energy matahari yang jatuh rata-rata per hari

(kal/cm2/hari)

- = efisiensi absorpsi

- = energi dalam bahan kering (BK) total tanaman (kalori)

V. Pemanenan

Page 10: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

9

Setiap 2 minggu sekali lakukan pengamatan jumlah tanaman

yang mati dan hidup atau bertahan sampai panen. Setiap sampel diukur

berat total, lalu dipisah bagian akar, tubuh tanaman dan organ

reproduktif/buahnya kemudian timbang ketiga bagian tersebut secara

terpisah.

Daftar Pustaka

Staff Pengajar Agroklimatologi. 2009. Modul dan Lembar Kerja

Praktikum Agroklimatologi. Bangkalan: Laboratorium Jurusan

Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo.

Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Bandung: Penerbit ITB.

Page 11: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

MK. Agroklimatologi

Program Studi Agroteknologi

Lampiran. Penanaman Tanaman Cabai

Persiapan Media Tanam dan Persemaian

Persiapan media tanam, meliputi beberapa kegiatan dibawah ini:

a. Catat waktu persemaian (awal dan akhir)

b. Menyiapkan media pada tray semai

c. Siram media sampai basah

d. Letakkan 1 benih pada setiap lobang tray

e. Lakukan perawatan (sanitasi dari gulma dan penyiraman media) setiap

hari

f. Hitung jumlah benih yang berkecambah (2 daun membuka sempurna)

normal, tidak normal dan bibit mati setiap minggu sampai pindah ke

lapang.

Variabel Minggu ke-1 Minggu ke-2 dst

Kecambah normal

Kecambah tidak

normal

Benih mati

Bibit mati

Jumlah total benih

semai

g. Ukur suhu, kelembaban dan intensitas cahaya selama dipersemaian

Unsur Cuaca Minggu ke-1 Minggu ke-2 dst

Suhu

Kelembaban (RH)

Intensitas cahaya

h. Siapkan media tanam di dalam polibag (isi ~80%).

i. Letakkan polibag dimasing-masing lokasi.

Penanaman dan Pemeliharaan

Masing-masing kelompok melakukan kegiatan seperti dibawah ini:

a. Memindahkan bibit yang sudah memiliki minimal 2 daun

sempurna ke polybag

b. Melakukan perawatan dan pemeliharaan selama budidaya, yakni

menyiram, menyiangi dan memupuk tanaman (setelah 1 bulan

pindah tanam)

c. Berikan pupuk NPK majemuk per tanaman/polibag yang

disesuaikan dengan kebutuhan komoditi yang ditanam

Page 12: MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62756/...MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI Oleh: Ummu Kalsum Ratih Kurniasih PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

MK. Agroklimatologi

Program Studi Agroteknologi

Pengamatan Iklim Mikro

Pengamatan iklim mikro terdiri atas cahaya matahari, suhu dan kelembaban

udara (RH). Pengamatan iklim mikro dilakukan 3x dalam sehari (yakni pagi,

siang dan sore). Pengamatan iklim mikro dilakukan pada masing-masing lokasi

penanaman setiap 2 minggu sekali hingga panen. Berikut contoh format tabel-

tabel pengamatan untuk suhu, kelembaban dan energi cahaya matahari.

Unsur cuaca 2 MST 4 MST dst

Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore

Suhu

Kelembaban

(RH)

Intensitas

cahaya

* kondisi

abnormal

Keterangan:

MST: minggu setelah tanam; * kondisi tidak seperti umumnya (mendung, hujan, dst)

Pengamatan Pertumbuhan

Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman dan jumlah

daun setiap 2 minggu. Selain itu, dilakukan pengamatan waktu muncul bunga (…

MST). Setelah berbunga, maka diamati jumlah bunga yang terbentuk pada setiap

tanaman, jumlah buah yang terbentuk dan waktu yang dibutuhkan dari berbunga

sampai buah panen (… minggu).

Pemanenan

Setiap 2 minggu sekali lakukan pengamatan jumlah tanaman yang mati

dan hidup atau bertahan sampai panen. Tanaman dipanen pada umur … minggu

setelah tanam (MST). Ambil beberapa sampel destruktif, dimana setiap sampel

diukur berat total, lalu dipisah bagian akar, tubuh tanaman dan organ

reproduktif/buahnya kemudian timbang ketiga bagian tersebut secara terpisah.